Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK

PERSIDANGAN
Irfan Taufik
Instruktur PC IMM Kota Pekanbaru
• Proses pengambilan keputusan (decision making) dalam sebuah organisasi
merupakan hal yang penting serta memiliki posisi strategis, terutama apabila
organisasi tersebut dihadapkan pada persoalan yang sulit serta mengancam
stabilitas kelangsungan organisasi tersebut. Sebagai organisasi yang memiliki
warna demokrasi seperti halnya organisasi kemahasiswaan, langkah decision
making senantiasa diperlukan melalui jalan musyawarah antar anggota atau
musyawarah pengurus.
• Tujuan yang hendak dicapai dalam persidangan adalah usaha komunikasi
guna mencapai kesepakatan tertentu yang bermuara pada proses pencapaian
tujuan organisasi secara mufakat. Persidangan yang dilaksanakan melalui jalan
musyawarah tersebut menuntut adanya kesepakatan-kesepakatan yang telah
disetujui bersama oleh peserta sidang.
Prinsip-prinsip persidangan
• Akan kejelasan dan fokus masalah atau kasus dalam pokok persoalan yang akan dibahas.
• Dilaksanakan dalam suasana yang terencana dari segi waktu, tempat, maupun kesempatan.
• Dilandasi oleh sikap saling menghargai dan menghormati yang ditunjang dengan itikad baik
untuk bersama-sama memikirkan kepentingan organisasi.
• Terlepas dari kepentingan pribadi dan ambisi pribadi yang berlebihan.
• Adanya komunikasi yang dinamis dan dijiwai semangat musyawarah mufakat.
• Konsisten dan konsekuen terhadap hasil-hasil persidangan secara mufakat.
• Etika persidangan adalah sikap atau prilaku yang harus dimiliki oleh setiap peserta sidang.
Lanjutan
Hal hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan sidang adalah:
• Saling menghormati dan menghargai antar peserta sidang selama persidangan
berlangsung
• Tidak memaksakan pendapat
• Bersikap sopan santun
• Bersikap lapang dada
• Disiplin
• Retorika adalah gaya bahasa yang digunakan dalam mengemukakan pendapat, pernyataan
atau pertanyaan. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika berbicara dalam suatu persidangan
adalah:
• Intonasi suara harus jelas dan tegas
• Tidak berbicara bohong atau harus sesuai dengan fakta dan data yang benar
• Tidak mengeluarkan kata-kata yang bersifat SARAN.
• Dalam mengemukakan pendapat tidak bertele-tele dan membingungkan peserta siding.
• Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta sidang.
• Dalam mengambil keputusan harus berdasarkan kesepakatan bersama (suara fraksi)
Jenis persidangan
• Sidang Paripurna/pleno
Adalah suatu persidangan lengkap yang dihadiri oleh unsur-unsur refresentatif yang memiliki
kekuatan yang lebih besar dan kuat baik dari segi masalah ataupun peserta persidangan.
• Sidang Komisi
Adalah bagian dari sidang pleno/paripurna yang membahas suatu masalah tertentu saja dan
dihadiri oleh sebagian anggota sidang saja yang termasuk anggota atau komisi tertentu.
• Sidang Sub Komisi
Adalah sidang yang lebih kecil dari sidang komisi karena tingkat kesulitannya permasalahan
yang tinggi
Mekanisme persidangan
• Ketukan palu sidang
Pimpinan sidang dituntut waswas dalam menentukan ketukan palu sidang tersebut
yang sebenarnya merupakan senjata bagi pimpinan sidang apabila digunakan secara
benar.
Palu sidang diketuk 1 kali, artinya:
• Menskor sidang satu kali…menit/jam/hari/dsb.
• Menetapkan keputusan sementara.
• Ketukan oleh pemimpin sidang atau presidium ketua yang akan melanjutkan dalam
mengambil alih sidang ( terjadi pada pergantian pemimpin sidang/majelis ketua)
Lanjutan
Palu sidang diketuk 2 kali, artinya:
• Menskor sidang 2 kali…menit/jam/hari/dsb
• Menegur atau menerima perhatian peserta sidang.
• Mencabut kembali / membatalkan kesepakatan terdahulu yang dianggap keliru
(PK).
• Pada pergantian pimpinan sidang oleh pimpinan sidang atau majelis ketua yg
sementara memimpin sidang ( terjadi pada pergantian pemimpin sidang/majelis
ketua)
Lanjutan
Palu diketuk 3 kali, artinya:
• Membuka sidang secara resmi.
• Menutup secara resmi.
• Menetapkan keputusan akhir.
• Ketukan berkali-kali (Digunakan pada Saat menenangkan
persidangan/perhatian ).
kalimat yang dipakai oleh pimpinan
sidang/presidium sidang.
• Membuka sidang
• Menutup sidang
• Mengalihkan pimpinan sidang
“Dengan mengucapkan Bismillah’hirohmanirohim / Puji Syukur kepada Tuhan , maka
dengan ini saya serahkan palu sidang kepada pimpinan sidang/majelis ketua
berikutnya” “tok …tok”.
• Mengambil alih pimpinan sidang
“Dengan mengucapkan Bismillah’hirohmanirohim / Puji Syukur kepada Tuhan maka
dengan ini palu sidang saya terima, sidang saya lanjutkan “ tok..”.
• Menskorsing sidang
• Mencabut sckorsing
• Apabila dalam proses perjalanan sidang satu dan atau lebih dari satu majelis ketua
mengundurkan diri karena alasan tetap, maka harus diganti yang lain dengan tetap
memperhatikan keterwakilannya sehingga harus dilakukan perubahan dan atau
penerbitan baru surat keputusan.
• Lobying
Proses pembicaraan informal peserta sidang diluar acara persidangan apabila suatu
keputusan atau kesepakatan tidak dapat dicapai dalam persidangan. Terlebih dahulu
persidangan diskor/dihentikan oleh pimpinan sidang dengan waktu yang ditentukan.
• Skorsing
Skorsing persidangan dapat dilakukan apabila menghadapi permasalahan dalam
persidangan baik berupa penyegaran, deadlock ataupun menghadapi keadaan
darurat dan gangguan pembicaraan. Hal ini dilakukan oleh pimpinan sidang
dengan jalan menghentikan persidangan dengan waktu yang ditentukan.
• Usul
Usul yaitu keinginan dari peserta sidang atau pimpinan sidang pada saat
persidangan berlangsung.
• Interupsi
Interupsi adalah memotong pembicaraan peserta atau pimpinan sidang oleh
peserta sidang. Dilihat dari kekuatannya, interupsi dari peserta sidang tidak
dapat ditolak oleh pimpinan sidang dan harus diberikan waktu interupsi.
Sedangkan usul boleh ditolak atau tidak dapat diberikan kesempatan sama sekali
oleh pimpinan sidang untuk dikemukakan.

Anda mungkin juga menyukai