Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Indonesia:

Teori, Penelitian dan Inovasi


ISSN (Online): 2807-3878
Vol. 3, No. 2, Maret 2023 Halaman 55-61

PENYULUHAN PENTINGNYA MENGENALKAN DAN


MEMPERAKTEKAN TATA CARA BERWUDHU YANG BENAR PADA
SISWA-SISWI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA) (KP.TEGALHEAS
DES.CIHANJAWAR KEC.BOJONG KAB.PURWAKARTA)

Fadila Nurkamilah1 & Usep Setiawan2


1,2,STAI DR Khez Muttaqien, Purwakarta, Indonesia

Email: fadilanurkamilah@gmail.com1 & usepsetiawan83@gmail.com2

RIWAYAT ARTIKEL ABSTRAK


Received : 2023-02-24 Kemampuan berwudhu secara sempurna merupakan penguasaan
Revised : 2023-03-02 yang dicapai oleh seseorang dengan mengikuti pembelajaran tata
Accepted: 2023-03-02 cara berwudhu, wudhu merupakan salah satu syarat diterimanya
/syahnya sholat yang dilakukan oleh seorang hamba. Kegiatan
KATA KUNCI Pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode praktek
Thaharah, berwudhu langsung tata cara berwudhu bertujuan untuk memberikan
pemahaman dan pengenalan tata cara berwudhu sesuai dengan
KEYWORD Alquran dan Hadits. Yang diharapkan dari hasil pengadian ini anak
Thaharah, ablution anak TPA di lingkungan Kp.Tegalheas mampu mengaplikasikan cara
berwudhu yang benar sesuai dengan alquran dan hadits. Sedangkan
wudhu adalah salahsatu bersuci dari hadast kecil sebelum
mengerjakan sholat. Sementara air yang digunakan untuk berwudhu
adalah air mutlaq yaitu air suci lagi menyucikan. Oleh karena itu
dalam pengabdian ini kami mencoba mengenalkan kepada anak didik
terutama siswa-siswi TPA di Kp.Tegalheas agar mereka dapat
mengetahui dan memperaktekkan tatacara berwudhu yang benar dan
terbiasa menerapkannya dalam kehidupa sehari-hari. Sedangkan
untuk mempermudah para siswa TPA Kp.Tegalheas kami
menyampaikan materi dengan memutarkan video tentang tatacara
berwudhu yang benar.

ABSTRACT
The ability to perform ablution perfectly is a mastery achieved by a
person by following the learning of ablution procedures, ablution is
one of the conditions for receiving / shah prayers performed by a
servant. This community service activity uses the method of direct
practice of ablution procedures aims to provide understanding and
introduction to ablution procedures in accordance with the Qur'an and
Hadith. What is expected from the results of this education is that TPA
children in the Kp.Tegalheas environment are able to apply the correct
way of ablution in accordance with the Qur'an and hadith. While
ablution is one of the purification of the minor hadast before
performing prayers. While the water used for ablution is mutlaq water,
which is holy water again purifying. Therefore, in this dedication, we
try to introduce students, especially TPA students in Kp.Tegalheas so
that they can know and practice the correct ablution procedures and
get used to applying them in their daily lives. Meanwhile, to make it
easier for TPA Kp.Tegalheas students, we delivered material by
playing videos about the correct ablution procedures.
56 | JPI, Vol. 3 No. 2, Maret 2023

A. PENDAHULUAN uraian, maka kami telah melihat anak didik


Alqur’an memberikan petunjuk dalam hal ini sisiwa siswi TPA di
kearah kebahagiaan yang hakiki yaitu Kp.Tegalheas dapat mempraktekkan
kebehagiaan di dunia dan akhirat. tatacara berwudhu yang benar dan
Kebahagiaan yang hendak dicapai mengaplikasikannya dalam kehidupan
bukanlah kebahagiaan berdasarkan sehari-hari. Adapun tujuan kegiatan ini
perkiraan fikiran manusia saja, melainkan adalah untuk memberikan pengetahuan
kebahagiaan yang abadi yaitu meletakkan dan pemahaman kepada siswa-siswi TPA
seluruh kehidupan dalam kerangka ibadah di Kp.Tegalheas agar mereka dapat
kepada Allah. Abila hidup telah diletakkan mengetahui dan memahami serta
seluruh penghambaan yang mutlak sekaligus memperaktekkan tatacara
kepada Allah, maka ridha Allah akan turun berwudhu yang benar, disamping itu pula
dan kebahagiaan yang hakiki yang dapat diharapkan agar kiranya guru-guru TPA di
dicapai (Suryana, 1997:44). Kp.Tegalheas dapat memberikan contoh
Dilihat dari segi bentuk dan sifatnya, yang benar serta berurutan kepada anak
ibadah dapat dibagi dalam 5 kategori didiknya tentang tatacara berwudhu agar
diantaranya ibadah yang berupa mereka menerapkannya dalam kehidupan
pekerjaan tertentu, dengan perkataan dan sehari-hari. Manfaat yang dapat diambil
perbuatan yaitu sholat. Orang yang akan dari kegiatan ini sudah tentu siswa-siswi
melakukan sholat maka ia harus suci dari dapat mengetahuinya serta
hadast baik hadast besar maupun kecil, mengaplikasikannya tatacara berwudhu
serta suci badan, pakaian, tempat dari yang benar untuk melaksanakan sholat.
najis. Untuk suci dari hadast haruslah Dan diharapkan dapat terbiasa berwudhu
melakukan wudhu, serta air yang agar terhindar dari perbuatan keji
digunakan untuk berwudhu serta
menghilangkan hadast dan najis adalah B. METODE
air yang suci lagi mensucikan (Idris dan Metode penelitian ini menggunakan
akhmad, 1990:1-3). metode dengan pendekatan Participatory
Perihal bersuci ini tentunya tidak Action Research (PAR) merupakan
dengan sembarang cara, Islam telah pendekatan yang prosesnya bertujuan
mengatur tatacara bersuci dengan praktis untuk pembelajaran dalam mengatasi
dan detail, oleh karena itu tidaklah sulit masalah dan pemenuhan kebutuhan
bagi kita terutama pada anak-anak untuk praktis masyarakat ,serta produksi ilmu
memperaktekkannya. Dengan pengetahuan, dan proses perubahan
melaksanakan tatacara ini, maka sholat social.
kita bukan hanya syah, akan tetapi juga Untuk terimplementasinya solusi dan
benar-benar menjadikan anak-anak kita tercapainya penyuluhan ini maka langkah-
suci terutama pada siswa siswi TPA di langkah yang akan dilaksanakan sebagai
Kp.Tegalheas bersih dari perbuatan keji berikut:
(Zahwa, 2011:69). Oleh karena itu untuk 1. Ceramah.
mengantisipasi dampak negative dari Materi yang disampaikan melalui
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ceramah : Pentingnya berwudhu
maka sejak dini anak-anak harus sebelum melaksanakan Sholat, Air
dibentengi dengan nila-nilai agama yang yang digunakan untuk berwudhu,
tinggi dan salah satunya melalui tatacara Syarat-syarat wudhu, Sunnah Wudhu,
berwudhu yang benar, agar sikap dan Rukun Wudhu, Hal-hal yang
perilakunya benar-benar suci dari membatalkan wudhu,
perbuatan tercela (Liberani. 2003). 2. Tanya Jawab
Dengan berkembangnya ilmu 3. Demontrasi siswa-siswi TPA di
pengetahuan dan teknologi serta Kp.Tegalheas
mengantisipasi agar anak didik tidak krisis 4. Pemutaran video tentang berwudhu
akhlak, maka perlu dibentengi dengan
ilmu agama yang tinggi. Berdasarkan
Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
JPI, Vol. 2, No. 5, Februari 2023 | 57

5. Evaluasi mengakibatkan sholatnya menjadi


6. Langkah terakhir yang dilaksanakan batal/tidak sah. Rosulullah Saw telah
dalam kegiatan penyuluhan ini bersabda “Allah tidak akan menerima
adalah evaluasi sholat orang yang berhadast hingga ia
berwudhu”(H.R. Bukahari dan Muslim,
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Zahwa, 2011:69-73)
1. Pentingnya Berwudhu sebelum
melaksanakan Sholat 2. Pembahasan
Kegiatan pengabdian kepada  Pendekatan dan musyawarah
masyarakat ini dilaksanakan di Taman dengan ibu ustadzah
Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Kp.Tegalheas Kegiatan yang dilaksanakan pada
yang beralamat di Kp.Tegalheas tahapan persiapan antara lain:
Kec.Bojong Des.Cihanjawar Provinsi jawa 1) Tahapan pertama adalah rapat
barat mulai dari tanggal 2 Februari 2023 koordinasi tim Pengabdian kepada
sampai dengan tanggal 11 Maret 2023. masyarakat dengan memantapkan
Peneliti melaksanakan pengabdian program dan rencana kegiatan dan
masyarakat ini untuk mengetahui pembagian tugas masing-masing tim.
mengenai pemahaman tata cara wudhu 2) Tahapan kedua adalah melakukan
anak-anak TPA Tegalheas. Shalat adalah survei untuk mengumpulkan data
menghadap Allah SWT, Allah maha suci awal tentang sumber daya manusia
tentunya kita sebagai hambanya harus dan permasalahan-permasalahan
suci ketika menghadapnya, bahkan tidak yang ada di TPA Kp.Tegalheas
hanya ketika sholat, anjuran bersuci ini 3) Tahapan ketiga adalah persiapan
dianjurkan setiap waktu. Dengan materi penyuluhan tentang ibadah
melaksanakan tatacara berwudhu yang thaharah dan wudhu.
benar ini sholat kita nantinya bukan hanya
menjadi sah, tetapi juga benar-benar
menjadi suci, bersih dari perbuatan keji.
Orang sakit yang tidak merasakan
kesulitan ketika melaksanakan wudhu, air
yang mengenai dirinya tidak dianggap
membahayakan, dan ia harus diharuskan
untuk melaksanakan wudhu. Untuk
mengetahui apakah wudhu
membahayakan dirinya maka harus
dipertanyakan terlebih dahulu kepada
Gambar 1. Kegiatan Survei Tim Pengabdian di
dokter muslim yang ahli dan terpercaya.
rumah ibu Ustadzah
Termasuk dalam katagori ini orang yang
mampu berwudhu disini adalah orang
 Ceramah dan tanya jawab
yang sebetulnya tidak sanggup berwudhu
sendiri tapi ada orang lain yang bisa
membantunya melakukan wudhu,dan itu
tidak membahayakan dirinya dalam hal ini
hukumnya sama dengan orang yang
sanggup berwudhu sendiri. Maksudnya ia
harus tetap bersuci dengan menggunakan
air dan melakukan tata cara wudhu seperti
biasa tapi dibantu orang lain misalnya
orang lain itu memegangi gayung untuk
menuangkan airnya. Tapi jika orang yamg Gambar 2. Pemaparan materi dan tanya jawab
tentang wudhu dengan siswa-siswi TPA di
mampu berwudhu, namun tidak
Kp.Tegalheas
melakukan cara bersuci ini atau justru
memilih tayamum, maka hal ini akan
Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
58 | JPI, Vol. 3 No. 2, Maret 2023

Melakukan penyuluhan dan pelatihan Karena hadits dari Humran: Sungguh


dengan metode ceramah dan diskusi atau Utsman telah meminta air wudhu, maka
tanya jawab tentang materi Ibadah dicucinya kedua telap tangannya tiga kali
Thaharah dan wudhu kepada siswa-siswi lalu berkumur dengan mengisap air dan
TPA Kp.Tegalheas. Dalam kegiatan menyemburkan, kemudian membasuh
penyuluhan dengan menggunakan mukanya tiga kali, lalu membasuh
metode demontrasi dengan mempraktikan tangannya yang kanan sampai sikunya
secara langsung kepada Anak-anak di tiga kali dan yang kiri seperti demikian itu
TPA Kp.Tegalheas dan menggunakan pula, kemudian mengusap kepalanya lalu
media youtube tata cara wudhu sesuai membasuh kakinya yang kanan sampai
tuntunan Al Quran dan Hadist. kepada kedua mata kaki tiga kali dan yang
kiri seperti itu pula. Lalu berkata: aku
melihat Rasulullah saw wudhu seperti
wudhu ini. (Diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim).

Air dibagi menjadi 4 macam :


1. Air Mutlaq adalah air suci lagi
mensucikan dan tidak makruh untuk
bersuci. Air ini bisa digunakan untuk
menghilangkan hadast dan najis.
Gambar 3. Penyampaian Materi Thaharah 2. Air Musyammas adalah air yang kena
Oleh Tim Pengabdian dari Youtube sinar matahari sampai panas. Air ini
suci lagi mensucikan namun makruh
Secara khusus Rasulullah saw dipergunakan bersuci. Berdasarkan
memberikan tuntunan dalam tata cara hadist rosulullah Saw “ Bahwa nabi
Thaharah sebagai berikut: Saw melarang Aisyah menggunakan
a. Wudhu air musyammas, lalu beliau
Wudhu bagian dari thaharah yang berkatalagi “Air itu bisa menimbulkan
dapat mengangkat atau menyucikan diri belang” (H.R. Albaihaqi)
kita dari najis dan hadast kecil, yang 3. Air Mustaqmal adalah air yang telah
disebabkan buang air besar, kentut, dipergunakan untuk bersuci. Air ini
kencing, keluar madzi dan bersentuhan suci namun tidak mensucikan, tidak
dengan lawan jenis. (Tim Punyusun AIK, boleh dipakai untuk bersuci, tapi
2014) kalau air tersebut belum berubah
Pengertian Wudhu menurut bahasa rasa dan baunya maka masih tetap
berarti bersih, bagus dan elok. Sedangkan suci. Nabi Saw bersabda “Allah
menurut istilah wudhu adalah menciptakan air itu suci, tidak ada
menghilangkan hadast kecil dengan cara sesuatupun yang menajiskannya
menggunakan air yang bersih pada kecuali kalausudah berubah rasa dan
anggota wudhu. bau nya”
Dalil tentang tata cara wudhu 4. Air Mutanajis adalah air yang sedikit
terdapat dalam QS. Al-Maidah ayat 6 : ataupun banyak terkena najis
Artinya: Hai orang-orang yang sehingga berubah rasa dan baunya.
beriman, apabila kamu hendak Yang dimaksud dengan air yang
mengerjakan shalat, maka basuhlah sedikit adalah air yang kurang dari
mukamu dan tanganmu sampai dengan dua qullah dan air yang banyak
siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) adalah air yang telah sampai dua
kakimu sampai dengan kedua mata qullah. Ukuran dua qullah kurang
kaki.(QS.Al Maidah:6) lebih 200 liter.
Hadist tentang tata cara berwudhu,
Rasulullah saw bersabda:

Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi


JPI, Vol. 2, No. 5, Februari 2023 | 59

Air yang diperbolehkan untuk bersuci 5. Membersihkan lubang hidung


ada 7 macam dengan air
1. Air Hujan, tentang air hujan allah 6. Mengusap seluruh kepala
berfirman dalam Q.S Al-Anfaal ayat dengan air
11 7. Mengusap bagian luar dan dalam
Artinya “ (ingatlah), ketika Allah kedua telingan
menjadikan kamu mengantuk 8. Mensela-selai jari jemari tangan
sebagai suatu penenteraman dan jemari kaki. Ibnu Abbas
daripada- Nya, dan Allah meriwayatkan bahwa Rosulullah
menurunkan kepadamu hujan dari Saw bersabda “ Apabila kamu
langit untuk mensucikan kamu berwudhu maka basuhlah sela-
dengan hujan itu dan menghilangkan sela jari kedua tangan dan kedua
dari kamu gangguan- gangguan kakimu” (H.R Ibnu Majah dan At-
syaitan dan untuk menguatkan tirmidzi)
hatimu dan mesmperteguh 9. Tidak berbicara
dengannya telapak kaki mu “ 10. Mendahulukan membasuh
2. Air laut tentang air laut ini sabda anggota badan bagian kanan.
rosulullah Saw “ Ia (laut itu) suci Hadist dari Abu Hurairah
airnya dan halal bangkainya mengatakan, Nabi Bersabda
(Dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu “apabila kamu berwudhu maka
Sakan, At-tirmidzi dan Al-Bukhori) dahulukan anggota bagian
3. Air Sungai kananmu” (H.R Abu Daud dan
4. Air Sumur Ibnu Majah)
5. Air mata air 11. Membasuh anggota wudhu 3x
6. Air Es (salju) (Idris dan Ahmadi, 12. Membaca Doa setelah wudhu
1990:1-3) (Idris dan Ahmadi, 1990:8-11)

b. Syarat-Syarat Wudhu d. Rukun Wudhu


Adapun syarat-syarat wudhu yang 1. Niat
perlu diketahui Beragama Islam, Baligh, 2. Membasuh muka (Q.S Almaidah:
tidak berhadast besar/junub, 6)
menggunakan air mutlaq yaitu air suci lagi 3. Membasuh kedua tangan sampai
mensucikan, tidak ada penghalang kedua mata siku (Q.S Almaidah
tersentuhnya air pada kulit seperti cat ayat 6)
maupun getah, bisamembedakan 4. Menyapu kepala (Q.S Almaidah
pekerjaan baik ataupun buruk, mengerti ayat 6)
mana yang wajib wudhu maupun sunnah 5. Membasuh kaki sampai mata
wudhu (Zahwa, 2011: 69-77) kaki (Q.S Almaidah ayat 6)
6. Tertib
c. Sunnah-Sunnah Wudhu
1. Diawali dengan membaca e. Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu
basmallah dalam hati. 1. Keluar sesuatu dari qubul dan
Diriwayatkan dalam sebuah dubul
hadist “ Nabi Saw memasukkan 2. Hilang akal karena mabuk,
tangannya dalam bejana pingsan maupun gila
kemudian bersabda para sahabat 3. Tersentuhnya kulit laki-laki dan
berwudhulah dengan membaca perempuan yang bukan muhrim
bismillah’ (H/R.Baihaqi) 4. Menyentuh kemaluan tanpa
2. Membasuh telapak tangan penghalang. Orang yang
sampai pergelangan menyentuh kemaluanya sendiri
3. Berkumur-kumur atau orang lain, Baik itu anak
4. Bersiwak kecil maupun orang dewasa.
Berdasarkan hadist Bisrah binti
Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi
60 | JPI, Vol. 3 No. 2, Maret 2023

Sufyan “Siapa yang menyentuh 9. Membasuh kaki kanan sampai kedua


zakarnya maka berwudhulah mata kaki sambil menyela-nyelai
(Ditakhrijkan oleh Abu Daud, An- jemari kaki sebanyak tiga kali,
Nasa’i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah kemudian kaki kiri dengan gerakan
dan Ahmad) yang sama.
5. Tidur (Hamid, 2008:318) 10. Tertib. Rasulullah saw bersabd‫ا‬
Mulailah dengan apa yang telah
Adapun Tata cara berwudhu antara dimulai Allah (HR.An-Nasa’i, Ahmad
lain (PPM, 2014): dan Daraqutni)
1. Membaca bismillah pada permulaan 11. membaca do’a.
wudhu, dengan niat yang ikhlas Rasulullah saw bersabda:
semata mata karena Allah swt. Bahwa dia telah berkata : Nabi saw
Rasulullah saw bersabda: bersabda : Tidak ada seorang dari
Berwudhulah dengan menyembut kamu yang berwudhu dengan
nama Allah... (HR.An-Nasa’i , Ahmad sempurna lalu mengucapkan:
dan Ibnu Khuzaimah). َ “Asyhadu allailaha illallahu
(Sesungguhnya sahnya amal itu wahdahulaa syarikalahu wa asyhadu
tergantung dengan niat dan bagi anna Muhammadan ‘abduhu
setiap orang akan mendapat warasuluh”, melainkan akan
hanyalah yang ia dibukakanlah baginya pintu-pintu
niatkan.(HR.Bukhari & Muslim). surga yang delapan, yang dapat
2. Membasuh tangan tiga kali sambil dimasuki dari mana yang ia
menyelai-nyelai jemari-jemarinya. kehendaki.(HR.Ahmad, Muslim dan
3. Berkumur-kumur secara sempurna Abu Daud)
sebanyak tiga kali
4. memasukkan air ke hidung dan  Demontrasi
kemudian sebanyak tiga kali. Gambar 4. Melakukan demontrasi
5. Membasuh wajah tiga kali secara atau praktek Tata cara wudhu Siswa-siswi
merata sambil mengucek ujung TPA di Kp.Tegalheas.
bagian dalam kedua mata.
6. Membasuh Tangan Kanan sampai
siku tiga kali, kemudian tangan kiri
dengan cara yang sama.
7. Mengusap kepala sekaligus dengan
telinga, tiga kali. Kepala yang
dimaksudkan disini adalah tempat
tumbuhnya rambut di kepala, bukan
rambutnya itu sendiri dan bukan
hanya sebagian kepala. Kemudian
mengusap kepalanya dengan kedua
tangannya, dari depan ke belakang,
(yakni) ia mulai dari batas depan
kepala hingga beliau menjalankan
kedua tangannya sampai tengkuknya,
lalu mengembalikannya ke tempat ia
memulainnya. (HR.Jama’ah).
8. Memasukkan jari telunjukknya ke
dalam dua lubang telinga. Dua ibu
jari beliau mengusap punggung
kedua telinganya sedang dua
telunjukknya di dalam kedua
telinganya. (HR.Abu Daud & Nasa’i).

Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi


JPI, Vol. 2, No. 5, Februari 2023 | 61

Kifayatul Ahyar, Terjemahan Ringkas


Fiqih Islam Lengkap, Semarang :
Rineka Cipta Hamid, Syamsul Rizal.
2008. Buku Pintar Agama Islam.
Bogor : LPKAI,Cahaya Salam.
Suryana Toto. 1997. Pendidikan Agama
Islam Untuk Perguruan Tinggi,
Bandung : Tiga Mutiara.
Zahawa, Abu. 2011. Sholat Saat Sulit.
Jakarta : Qultum Media.
Jamaluddin, Syakir.2010.Kuliah Fiqih
 Tahapan Evaluasi Ibadah.Yogyakarta : LPPI UMY.
Pada tahapan ini evaluasi
dilaksanakan terhadap pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
pada sekolah Pendampingan dan
penilaian atas capaian program yang telah
dilaksanakan terhadap Sekolah yaitu TPA
di Kp.Tegalheas di Des.Cihanjawar
berjalan sesuai dengan target.

D. KESIMPULAN DAN SARAN


Bersuci adalah membersihkan diri.
pakaian dan tempat dari segala hadast
dan najis. Untuk suci dari hadast
hendaklah melakukan wudhu, mandi,
tayamum, sedangkan agar suci dari najis
haruslah menghilangkan kotoran yang ada
dibadan,pakaian dan tempat dari yang
bersangkutan. Air yang dapat dipakai
bersuci adalah air yang suci lagi
mensucikan baik dari laut, yang keluar
dari bumi (air sumur, air sungai, dan
telaga), maupun yang keluar dari langit
(air hujan, air embun, dan salju). Ditinjau
dari hukumnya air dibagi menjadi empat
macam yaitu air mutlak, air musyammas,
air musta’mal dan air mutanajis.
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian ini
ternyata siswa-siswi TPA di Kp.Tegalheas
materi yang disampaikan apalagi mereka
langsung menonton pemutaran video
tentang tatacara berwudhu yang benar.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini
anak didik dapat langsung
mensosialisasikan/merealisasikannya
sebelum melaksanakan sholat serta
terbiasa untuk berwudhu terlebih dahulu.

E. REFERENSI
Liberani, Jamal Syarif. 2003. Mengenal
Islam. Jakarta : Elkahfi. Idris, Abdul
Fatah dan Ahmadi Abu. 1990.

Jurnal Pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi

Anda mungkin juga menyukai