Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN HIPERTENSI DALAM

KEHAMILAN

No. Dokumen :
10/SOP-T/KDR.II/III/2017
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

Puskesmas Kediri II Drg. I Made Puja Aryana


Kabupaten Tabanan NIP. 197101292006041003

1. Pengertian Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada 2
kali pemeriksaaan berjarak 4-6 jam pada ibu hamil
2. Tujuan 1. Mendeteksi secara dini penyebab hipertensi pada ibu

2. Mengambil penanganan secara tepat dan cepat untuk menghindari resiko yang
bisa ditimbulkan pada ibu dan bayi sehingga ibu dan bayi selamat

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kediri II No. tentang Penyusunan Standar


Operasional Prosedur di Puskesmas Kediri II
4. Referensi 1. Prawirohardjo Sarwono th. 2005 Ilmu Kebidanan cetakan ketujuh, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta
5. Alat dan Bahan 1. Alat
a. lampu sorot
b. Stetoskop
c. Tensi meter
d. Cateter dan urine bag
e. Termometer dan jam tangan
f. Reflek hammer
g. Tempat tidur
2. Bahan
a. MgSO4 40%
b. Natrium glukonas
c. Spuit 10cc
d. aquabidest
e. Abocat
f. Nifedipine
g. Kapas alcohol
h. Infuse set
i. RL
j. Blangko rujukan
k. Buku KIA
l. Buku register

6. Langkah-langkah 1. Pemeriksaan tekanan darah dengan teknik yang benar

2. Tekanan darah diatas 140/90 mmHg atau peningkatan diastole 15 mmHg atau
lebih (sebelum 20 mgg)
3. Ulangi tekanan darah dalam 1 jam, Periksa adanya edema,terutama pada wajah
atau pada tungkai bawah/tulang kering dan daerah sacral. (pembengkakan jari dan
pergelangan kaki mungkin bersifat fisiologis, terutama karena cuaca panas atau
berjalan/berdiri lama), lakukan pemeriksaaan urin dan albumin

4. Jika tekanan darah normal atau kenaikan darah kurang dari 15 mmHg
a. Beri penjelasan pada ibu hamil, suami/keluarga tentang tanda-tanda eklampsia
yang mengancam, khususny sakit kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati dan
pembengkakan mendadak pada kaki/punggung/wajah.
b. Jika tanda tersebut di temukan segera rujuk ke RS

5. Jika ditemukan tensi tinggi disertai dengan protein urine dan odema

6. Jika ibu tidak bisa dirujuk berikan bolus MgSO4 20 % 4 gr IV diberikan perlahan-
lahan selama 5 menit, dilanjutkan dengan MgSO4 40% 10 gr/IM, masing-masing 5
gr pada bokong kanan dan kiri dan Nifedipine 10 mg sub-lingual dilanjutkan 10 mg
setiap 4 jam

7. Jika tekanan darah naik namun tidak ada edema, maka pantau tensi,
proteinuriadan denyut jantung janin dengan seksama

8. Jika tekanan darah tetap naik, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan, walaupun tak ada
edema atau proteinurin

9. Bicarakan seluruh temuan dengan ibu hamil dan suami/keluarganya

10. Catat semua temuan pada KMS ibu hamil/Buku KIA, Kartu ibu

7. Bagan Alir
Jika ibu tidak bisa dirujuk berikan bolus MgSO4 20 % 4
Pemeriksaan gr IV diberikan perlahan-lahan selama 5 menit,
tekanan darah dilanjutkan dengan MgSO4 40% 10 gr/IM, masing-
masing 5 gr pada bokong kanan dan kiri dan Nifedipine
10 mg sub-lingual dilanjutkan 10 mg setiap 4 jam

Tekanan Ulangi tekanan


darah diatas darah dalam 1
140/90 jam, Periksa Ditemuk
mmHg adanya an tensi
edema,terutama tinggi
pada wajah atau dengan
YA pada tungkai protein
bawah/tulang urine
kering dan dan
daerah sacral odema
Jika tekanan darah normal
Beri penjelasan pada ibu
TIDAK
hamil, suami/keluarga
tentang tanda-tanda
eklampsia,
Jika tanda tersebut di
temukan segera rujuk ke RS

Jika tekanan darah naik


namun tidak ada
edema,
YA maka pantau
tensi, proteinuriadan
denyut jantung janin
dengan seksama

Jika tekanan darah tetap


naik, rujuk untuk
pemeriksaan lanjutan,
walaupun tak ada edema
atau protein urin

Bicarakan seluruh temuan


dengan ibu hamil dan
suami/keluarganya

Dokumentasi

8. Hal-hal yang perlu Pantau terus tekanan darah ibu


diperhatikan Perhatikan tanda-tanda kea rah pre –eklampsia

9. Unit terkait Poli KIA


Apotik
Laboratorium

10. Dokumen Terkait Buku KIA


Buku register
Blanko rujukan

11. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai