Anda di halaman 1dari 5

Nama SOP PENANGANAN HIPERTENSI

PADA KEHAMILAN
Nomor Dokumen SOP/KLINIK PRATAMA
TRITUNGGAL/KIA/03
Tanggal Terbit 22 Mei 2017
Revisi 00
Jumlah Halaman 6
RUMAH BERSALIN
TRITUNGGAL Disahkan Oleh

1 Pengertian Penanganan hipertensi pada kehamilan adalah penanganan pada ibu hamil
dengan tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90
mmHg diastolik pada 2 x pemeriksaan berjarak 4-6 jam.
2 Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah untuk pedoman pelaksanaan hipertensi
dalam kehamilan pada seluruh pasien di Rumah Bersalin Tritunggal

3 Kebijakan Peraturan Rumah Bersalin Tritunggal BAB II mengenai SOP

4 Referensi A. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan
B. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369 Tahun
2007 tentang Standar Profesi Bidan
C. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 938 Tahun
2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan
D. Sastrawinata, R. Sulaeman dkk, Tahun 1977, Obstetri Fisiologi.Bandung:
Ricopy.
E. Prawirohardjo, Sarwono dkk, Tahun 2010, Ilmu Kebidanan.Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
F. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

5 Prosedur/ A. Persiapan Alat dan Bahan:


Langkah- a. Tensimeter
langkah b. Stetoskop
c. Refleks Patella
d. Doppler
e. Sabun dan air mengalir untuk cuci tangan
f. Tablet tambah darah
g. Hasil Laboratorium

B.Petugas yang melaksanakan:


a.Bidan jaga
PENANGANAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
SOP/RB-TRITUNGGAL TRITUNGGAL/KIA/03 1/5
Rev 00
C.Langkah-langkah:
a. Bidan memeriksa tekanan darah secara tepat pada setiap pemeriksaan
kehamilan, termasuk pengukuran tekanan darah dengan teknik yang
benar
b. Bidan mengukur tekanan darah pada lengan kiri, posisi ibu hamil
duduk atau berbaring dengan posisi yang sama pada tiap kali
pengukuran
c. Bidan meletakkan tensimeter ditempat yang datar, setinggi jantung
ibuhamil dan ukuran manset yang sesuai
d. Bidan mencatat tekanandarah
e. Bidan mengulangi pengukuran tekanan darah dalam 1 jam, jika
tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau peningkatan diastol 15
mmhg atau lebih (sebelum 20 minggu)
f. Bidan memeriksa adanya edema terutama pada wajah atau pada
tungkai bawah/tulang kering dan daerah sacral bila tekanan darah
tetap sama, jika hasilnya tetap
g. Bidan melakukan pemeriksaan urine terhadap albumin pada setiap
kali kunjungan bila ditemukan hipertensi pada kehamilan
h. Bidan melakukan rujukanke Rumah sakit jika tekanan darah sangat
tinggi, misalnya diatas 160/110 mmhg atau lebih, kenaikan tekanan
darah terjadi secara tiba tiba, berkurangnya air seni, edema berat
yang timbul mendadak khususnya pada wajah atau daerah sakral
i. Bidan memantau tekanan darah dan memeriksa urin terhadap protein
urine dan djj dengan seksama sesudah 6 jam istirahat jika tekanan
darah naik namun tidak ada edema
j. Bidan merujuk pasien untuk pemeriksaan lanjutan jika tekanan darah
tetap naik walaupun tidakada edema atau protein urine
k. Bidan memberikan penjelasan pada ibu hamil/ keluarga tentang
tanda-tanda eklamsi yang mengancam jika tekanan darah kembali
normal
l. Bidan memberitahukan hasil pemeriksaan
m. Bidan melakukan dokumentasi

6 Bagan Alir -
7 Hal-hal yang A. Kondisi Pasien
perlu B. Jaminan Kesehatan
diperhatikan

8 Unit terkait Loket Pendaftaran

PENANGANAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN


SOP/RB-TRITUNGGAL TRITUNGGAL/KIA/03 2/5
Rev 00
9 Dokumen A. Kartu status ibu
terkait B. Buku KIA/KMS
C. Buku register kohort Ibu
D. Form rujukan
E. Form rujukan BPJS
F. Form informed consent

10 Riwayat No
perubahan Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
.
dokumen
1
2
3

DAFTAR TILIK DOKUMEN

PENANGANAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN


SOP/RB-TRITUNGGAL TRITUNGGAL/KIA/03 3/5
Rev 00
No. Langkah-langkah Ya Tidak Keterangan
1 Bidan memeriksa tekanan darah secara tepat pada
setiap pemeriksaan kehamilan, termasuk
pengukuran tekanan darah dengan teknik yang benar
2 Bidan mengukur tekanan darah pada lengan kiri,
posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan posisi
yang sama pada tiap kali pengukuran
3 Bidan meletakkan tensimeter ditempat yang datar,
setinggi jantung ibuhamil dan ukuran manset yang
sesuai
4 Bidan mencatat tekanandarah
5 Bidan mengulangi pengukuran tekanan darah dalam
1 jam, jika tekanan darah diatas 140/90 mmhg atau
peningkatan diastol 15 mmhg atau lebih (sebelum
20 minggu)
6 Bidan memeriksa adanya edema terutama pada
wajah atau pada tungkai bawah/tulang kering dan
daerah sacral bila tekanan darah tetap sama, jika
hasilnya tetap
7 Bidan melakukan pemeriksaan urine terhadap
albumin pada setiap kali kunjungan bila ditemukan
hipertensi pada kehamilan
8 Bidan melakukan rujukanke Rumah sakit jika
tekanan darah sangat tinggi, misalnya diatas
160/110 mmhg atau lebih, kenaikan tekanan darah
terjadi secara tiba tiba, berkurangnya air seni, edema
berat yang timbul mendadak khususnya pada wajah
atau daerah sakral
9 Bidan memantau tekanan darah dan memeriksa urin
terhadap protein urine dan djj dengan seksama
sesudah 6 jam istirahat jika tekanan darah naik
namun tidak ada edema
10 Bidan merujuk pasien untuk pemeriksaan lanjutan
jika tekanan darah tetap naik walaupun tidakada
edema atau protein urine
11 Bidan memberikan penjelasan pada ibu hamil/
keluarga tentang tanda-tanda eklamsi yang
PENANGANAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
SOP/RB-TRITUNGGAL TRITUNGGAL/KIA/03 4/5
Rev 00
mengancam jika tekanan darah kembali normal
12 Bidan memberitahukan hasil pemeriksaan
13 Bidan melakukan dokumentasi
TOTAL

TINGKAT KEPATUHAN =

TINGKAT KEPATUHAN = = ................... %

Keterangan tingkat kepatuhan:

< 75% = tidak patuh; rekomendasi ......................................

75 – 100% = patuh

PENANGANAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN


SOP/RB-TRITUNGGAL TRITUNGGAL/KIA/03 5/5
Rev 00

Anda mungkin juga menyukai