Anda di halaman 1dari 2

Critical Review

Nama : Andi Ical

Cabang : Balikpapan

Tugas Individu HmI Cab. Malang

Revivalistik Gerakan Islam Kontemporer di Indonesia : pasca Reformasi

Pada 21 Juni 2023, Forum LK2 Cab. Malang dengan judul "Revivalistik Gerakan Islam
Kontemporer di Indonesia : pasca Reformasi" dimana bertujuan membahas terkait fenomena
serta dinamika gerakan islam atas revivalistik ( kebangkitan) pasca politik reformasi. Perlu
digaris bawahi bahwasanya penulisan ini hanya berisikan subtansi-substansi sesuai dengan
yang dipresentasikan oleh pemateri.

Pertama, Revivalistik berasal kata “revival”, artinya “kebangkitan kembali”, Revivalis yaitu
orang atau kelompok yang mengalami kebangkitan kembali dari keadaan semula yang statis,
Revivalistik yaitu sifat atau karakter orang atau kelompok yang mengalami kebangkitan
kembali dari keadaan semula yang statis.

Gerakan revivalisme lahir abad ke-18 seperti : Wahabi di Arab Saudi, al Sanusiyah di Afrika
Utara, al Mahdi di Sudan, dan al Dihlawi di India, mengambil jalur pemikiran para tokoh ulama
Salaf seperti Ibnu Taymiyah dan tokoh sebelumnya Imam Ahmad bin Hambal yang berhasil
pempertahankan akidah Salaf al Shalih (para sahabat dan tabi’in);

Pemikiran Wahabi dijadikan salah satu paradigma pembaruan Islam oleh kelompok
modernis abad ke-19 seperti al Afghani, Mohammad Abduh, Ahmad Khan, Mohammad Iqbal,
dan termasuk Ahmad Dahlan (dari sisi tertentu di Indonesia). Dasar ideologi yang terpenting
adalah akidah Islam yang dijamin orsinalitasnya, prinsip free will (qadariyah), dan dibuka
pintu ijtihad.

Pertengahan abad ke-20, disempurnakan menjadi suatu ideologi revivalisme oleh


tokohtokoh seperti Hassan al Banna dan Sayyid Qutb dari Ikhwanul Muslimin di Mesir dan
Abul A’la al Maududi pendiri Jemaah Islam di Pakistan, berkembang 2 aliran: Revivalisme
haraki yang cenderung bersikap politis dan terorganisir yang menerima demokrasi seperti
Ikhwanul Muslimin, PKS di Indonesia Revivalisme-da’awi yang bersifat nonpolitis, tak
terorganisir dan mengedepankan kegiatan purifikasi ajaran Islam yang belakangan dikenal
para tokohnya seperti Abd al Aziz bin Baz dan Nashirudin al Albani  Tokoh-tokoh salafy di
Indonesia

Yang Kedua yaitu Motif atau Orientasi Gerakan islam diindonesia dimana :

Dakwah berbasis aliran atau madzhab Fiqih


Dakwah & Komplementer Civil Society
Ideologis Radikal : gerakan “syari’ah” untukNKRI
Islam sebagai ideologi berbangsadan bernegara
Ideologis Moderat : gerakan “syari’ah” di Indonesia secara kultural
Menjadikan ideologi Islam sebagai “tafsir” atas ideologi Pancasila

Peta Gerakan Islam di Indonesia Pasca reformasi yaitu dibagi menjadi 4 diantaranya :

1. Dakwah and Komplementer Civil Society

Muhammadiyah
NU
Ahmadiyah

2. Dakwah Fiqiah

DDII
LDII
SALAFI & Jemaah Tabliq

3. Ideologis Moderat

FPI
Tarbiyah : PKS

4. Ideologis Radikal

HTI
MMI
Lasykar Jihad

Lalu dimana Gerakan islam tersebut akan berdiri? Perlu kita ketahui bahwa gerakan gerakan
islam dari pra Reformasi hingga pasca Reformasi telah mengalami perubahan, baik Ideologis,
Gerakan serta politik. Tapi saya hanya mampu memberikan review sebatas point diatas
mengingat tindak tuntasnya pemateri dalam memberikan materi karena terjepit oleh waktu.
Namun, yang menjadi point nya adalah bahwa sebagian organisasi atau gerakan maupun
golongan diatas telah banyak melakukan perubahan, contoh nya Muhammadiyah yang
dulunya hanya sebagai contoh FPI yang awalnya memiliki karakter Radikal namun saat
reformasi lebih mengarah pada Ideologis Moderat.

Anda mungkin juga menyukai