Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

A. Identitas Mahasiswa
Nama : Jody Pramoja
Nim : 11901209
Kelas : PAI 7B

B. Identitias Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Pengelolaan Perpustakaan Sekolah/Madrasah
Dosen Pengampu : Sahidi, S.Pd.I., M.IP.
Bobot SKS : 3 SKS
Diujikan : 16 Januari 2023

C. Soal Ujian
1. Deskripsikan perbedaan layanan sirkulasi dan layanan referensi dan berikan contoh
koleksi yang ada pada kedua layanan tersebut ! (Skor 10)

2. Mengapa perpustakaan sekolah perlu sarana dan prasarana sesuai standar. Coba anda
uraikan sarana dan prasarana perpustakaan sekolah dari setiap jenjang sesuai dengan
peraturan kepala perpustakaan nasional nomor 10 tahun 2017 ? (Skor 20)

3. Mengapa desain tata ruang perpustakaan sekolah/madrasah penting dilakukan ? dan


coba anda uraikan tata ruang perpustakaan sekolah sesuai standar dari aspek a)
pencahayaan b) Kemananan c) tata ruang perabotan ! (Skor 20)

4. Mengapa kualifikasi tenaga perpustakaan yang standar sangat penting pengadaannya


dan seperti apakah kualifikasi tenaga perpustakaan sesuai jenjang menurut standar
nasional perpustakaan nomor 10 tahun 2017 ? (Skor 20)
5. Moderasi Bergama sebagai isu yang sangat hangat dibicarakan di lingkungan
Kementerian Agama RI dan menjadi bahan evaluasi terhadap pegawai yang yang ada
di instansi tersebut. Hal tersebut tidak mengherankan karena lahirnya isu moderasi
beragama disebabkan oleh 1) Nilai-nilai agama harusnya mendorong orang untuk menjadi
inklusif, bukan eksklusif, 2) munculnya tafsir agama yang tidak bisa dipertanggungjawabkan
secara pengetahuan. Akibatnya, muncul sikap dan tindakan yang seolah-olah dan diklaim
paling benar, padahal salah dan berpotensi menyesatkan, 3) cara beragama yang merusak
ikatan kebangsaan dengan tekanan yang mewujud pada pilihan sikap untuk mempolitisasi
agama dan sikap majoritarianism. Coba anda berikan contoh kongkrit dalam
menanamkan budaya literasi moderasi Bergama bagi peserta didik di lingkungan
Madrasah melalui perpustakaan Madrasah ? dan mengapa itu penting dilakukan ?
(Skor 30)

Jawaban :
1. Pelayanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan-bahan
pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Pada pelayanan sirkulasi ini dilakukan
proses peminjaman bahan pustaka yang boleh dipinjam, penentuan jangka waktu
peminjaman, pengembalian bahan pustaka yang dipinjam dan pembuatan statistik
peminjaman untuk membuat laporan perpustakaan.
Sedangkan Pelayanan Referensi adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di
perpustakaan yang khusus melayankan/menyajikan koleksi referensi kepada para
pemakai/pengunjung perpustakaan.
Contoh layanan koleksi sirkulasi :
Layanan peminjaman koleksi yaitu kegiatan pelayanan sirkulasi dimana anggota
perpustakaan SMAN 1 Bandung yang telah terdaftar atau memenuhi persyaratan
tertentu diperbolehkan meminjam koleksi milik perpustakaan SMAN 1 Bandung
yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
* Peminjaman Buku Pelajaran selama 2 Minggu
* Peminjaman Buku Novel/ Biografi selama 1 Minggu
layanan koleksi referensi :.
1. Koleksi rujukan umum Adalah koleksi rujukan yang memberikan informasi
umum, ruang Lingkupnya luas tanpa batas-batas subyak atau batas lain yang

dapat Memberikan spesifikasi tertentu.


2. Koleksi Rujukan Khusus Adalah koleksi rujukan yang memberikan informasi
khusus
mengenai subyek atau pokok bahasan tertentu.

2. . Gedung/ruang
1) Luas gedung perpustakaan sekolah paling sedikit 0,4 m2 x jumlah siswa, dengan
ketentuan bila 3 s.d. 6 rombongan belajar luas gedung paling sedikit 72 m2, 7 s.d. 12
rombongan belajar luas gedung paling sedikit 144 m2, 13 s.d. 18 rombongan belajar luas
gedung paling sedikit 216 m2, 19 s.d. 27 rombongan belajar luas gedung paling sedikit
288 m2.
2) Pengaturan ruang secara teknis mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan.
b. Area
Gedung/ruang perpustakaan paling sedikit meliputi:
1) area koleksi;
2) area baca;
3) area kerja; dan
4) area multimedia.
c. Sarana
Perpustakaan menyediakan sarana perpustakaan disesuaikan dengan koleksi dan
pelayanan, untuk menjamin keberlangsungan fungsi perpustakaan dan kenyamanan
dengan memperhatikan pemustaka yang memiliki berkebutuhan khusus, seperti tabel
berikut:

d. Lokasi perpustakaan
Lokasi perpustakaan berada di pusat kegiatan pembelajaran dan mudah dilihat serta
mudah dijangkau oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.

3. a) Pencahayaan : pencahayaan dalam ruangan harus benar-benar diperhatikan,


mempertimbangkan setiap bagian ruang dan mengusahakan cara pencahayaan yang
terbaik untuk memberikan rasa nyaman, penyebaran merata dalam daerah sirkulasi atau
daerah tempat bersantai dan memberikan pencahayaan yang lebih kuat untuk tempat
kerja.
b) Tata ruang perabotan : Ruang perpustakaan yang memiliki lay out, perabot,
pengkondisian ruang, penghawaan, pencahayaan serta penggunaan warna cat dinding
berkarakter dan nyaman akan mengoda orang untuk singgah. Desain tata ruang baca
demikian itu berpotensi memicu meningkatkan minat baca dalam budaya digital.
Upaya tersebut merupakan hal sangat berharga untuk dilakukan.
c) Keamanan : mengamankan koleksi perpustakaan adalah dengan memerhatikan
keamanan fisik/physical security di perpustakaan seperti perancangan arsitektur
perpustakaan, penggunaan teknologi keamanan (barcode, RFID, microdots dan
CCTV), dan kebijakan keamanan, prosedur, dan rencana..

4. a. Jumlah tenaga perpustakaan


 Perpustakaan dikelola oleh tenaga perpustakaan paling sedikit 1 (satu) orang.
 Bila perpustakaaan sekolah/madrasah memiliki lebih dari enam rombongan
belajar, maka sekolah diwajibkan memiliki tenaga perpustakaan sekolah paling
sedikit 2 (dua) orang.
 Kualifikasi tenaga perpustakaan sekolah minimal diploma dua di bidang ilmu
perpustakaan. Pustakawan memiliki kualifikasi akademik paling rendah diploma
dua (D-II) dalam bidang perpustakaan dari perguruan tinggi yang terakreditasi.
Setiap orang yang memiliki kualifikasi akademik paling rendah diploma dua (D-
II) di luar bidang perpustakaan dari perguruan tinggi yang terakreditasi dapat
menjadi pustakawan setelah lulus pendidikan dan pelatihan bidang perpustakaan.
 Tenaga perpustakaan berhak atas penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum
dan jaminan kesejahteraan sosial serta pembinaan karier sesuai dengan tuntutan
pengembangan kukualitas
5. Sikap moderasi beragama yang bisa diterapkan dalam kehidupan sekolah dan
bermasyarakat dalam kehidupan sehari-hari diantaranya dapat dilakukan melalui
menghormati pendapat orang lain; menghargai agama, kepercayaan, suku, ras dan budaya
lain; mengakui keberadaan orang lain, menghargai pendapat yang berbeda, sikap
toleransi serta tidak memaksa keinginan dengan cara kekerasan. Selain itu moderasi
beragama dapat ditumbuhkan melalui kegiatan kajian-kajian ilmiah, dialog kebangsaan,
seminar, sarasehan, workshop maupun pengajian.
Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan yang menitikberatkan peran guru agama
dalam mentransformasikan pengetahuan untuk peserta didiknya, bergeser kepada
paradigma pembelajaran yang memberikan peran lebih banyak kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi akal dan kreativitas dirinya dalam rangka membentuk
manusia yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, berakhlak mulia, berkepribadian
tinggi, memiliki kecerdasan, estetika, sehat jasmani dan rohani.
Jadi jelaslah bahwa guru agama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
akhlak mulia yang sedang berkembang terhadap peserta didik pada masing-masing
sekolah. Disini peran guru agama dalam kegiatan proses pembelajaran menentukan hasil
akhir dari peserta didik menjadi pribadi yang paripurna sesuai tujuan pendidikan
Nasional.
Penanaman nilai-nilai dalam moderasi beragama kepada peserta didik harus terus
ditumbuh kembangkan sebagai pembiasaan baik dalam beragama dan merawat
keberagamaan untuk kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai