Anda di halaman 1dari 4

KAJIAN STRUKTUR ORGANISASI

UPTD PUSKESMAS KALIJAMBE

No dokumen :

No Revisi :

Tanggal Terbit :

Halaman :

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN


DINASKESEHATAN KABUPATEN SRAGEN
UPTD PUSKESMAS KALIJAMBE
Jalan Raya Solo-Purwodadi Km.15 Telp. (0271) 6811397,6793018 Kalijambe
E-mail puskesmaskalijambesrg@gmail.com Kode Pos 57275
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belaksang / Rumusan Masalah


Profesionalisme dalam menjalankan ketugasan di puskesmas menjadi isu yang
sangat penting dan kronis. Karena memang sudah menjadi rahasia umum banyak
ketugasan di puskesmas itu dilaksanakan oleh tenaga yang tidak profesional dalam
artian tidak sesuai dengan pendidikan sebelumnya. Permasalahan juga muncul saat
struktur organisasi puskesmas tidak mengakomodir kegiatan kegiatan puskesmas
berdasarkan skala prioritas.

Permasalahan kesehatan berkembang dan berubah setiap waktu. Sumber daya


kesehatan yang ada cenderung tidak mengalami banyak perubahan. Perubahan yang
terjadi dalam sumber daya kesehatan biasanya berupa adanya mutasi ataupun
pengurangan jumlah SDM karena purna tugas. Peraturan dan program baru terus
digulirkan pemerintah untuk menangani masalah kesehatan dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Struktur organisasi puskesmas yang disusun untuk melaksanakan kegiatan
Puskesmas baik kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya
Kesehatan Masyarakat(UKM)
Struktur organisasi harus dievaluasi secara periodik untuk menyempurnakan
struktur yang ada agar sesui dengan perkembangan dan kebutuhan.

B. Tinjauan Evaluasi / Analisis


Struktur organisasi UPTD Puskesmas Kalijambe dibentuk sejak tahun,
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
Dalam peraturan tersebut ada berapa hal baru seperti adanya Penanggung jawab
UKM, UKP dan jejaring dan program UKM esensial dan Pengembangan.
Pada Januari 2017 telah ditetapkan struktur organisasi UPTD Puskesmas
Kalijambe yang menjalankan sistem dan kegiatan Puskesmas selama tahun 2017 ini.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Tata kelola Puskesmas harus memenuhi persyaratan sebagai Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama meliputi persyaratan lokasi, bangunan dan
ruang, prasarana, peralatan dan ketenagaan. Ketenagaan dalam pengelolaan
Puskesmas harus sesuai standar (Permenkes nomor 46 tahun 2015).
Kegiatan pengelolaan Puskesmas harus menjamin efektivitas dan efisiensi
dalam mengelola program dan kegiatan sejalan dengan tata nilai, visi, misi, tujuan,
tugas pokok dan fungsi Puskesmas. Terkait hal tersebut organisasi Puskesmas harus
ditetapkan dalam struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan dengan kejelasan
tugas dan tanggung jawab, alur kewenangan dan komunikasi dan keterkaitan dengan
pengelola lain.
Dalam Permenkes 75 tahun 2014 struktur organisasi Puskesmas di pedesaan
terdiri dari
1. Seorang Kepala Puskesmas,
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang membawahi kegiatan sistem informasi
Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga dan keuangan.
3. Penanggungjawab UKM essensial ( promosi kesehatan – UKS, Kesehatana
Lingkungan, KIA KB, Gizi, pencegahan dan pengendalian penyakit ) dan
keperawatan kesehatan masyarakat
4. Penanggungjawab UKM non essensial yang merupakan upaya
pengembangan yang bersifat inovatif atau ektensifiaksi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja dan potensi sumber daya kesehatan yang tersedia.
5. Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
6. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan.

BAB III
PEMBAHASAN

Struktur organisasi UPTD Puskesmas Kalijambe sesuai Permenkes Nomer 75


thaun 2014. Struktur Organisasinya adalah sebagai gambar berikut:
( gambar terlampir)
Dari struktur tersebut dapat dilihat bahwa secara bagan sudah sesuai dengan
Permenkes 75 tahun 2014. Namun jika ditelaah lebih lanjut, maka dapat dilihat bahwa
ada beberapa orang yang memiliki jabatan ganda. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa hal antara lain :
1. Keterbatasan jumlah sumber daya manusia di puskesmas
2. Walaupun secara jumlah keseluruhan dianggap cukup, namun secara latar
belakang pendidikan belum sesuai dengan ketugasannya.
3. Permasalahan lain adalah penanggungjawab suatu bagian tidak sesuai dengan
pendidikannya atau kompetensinya.
Hal itu dapat terlihat pada beberapa jabatan antara lain:
1. Kepala Puskesmas : pendidikan sudah sesuai namun berdasarkan Permenkes
75 tahun 2014 seorang kepala puskesmas harus pernah mengikuti pelatihan
manajemen puskesmas.
2. Kasubag Tata Usaha : secara pendidikan belum memadai karena masih
berpendidikan SMA
3. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Lingkungan : secara pendidikan belum
sesuai karena berlatar belakang pendidikan D3 Kebidanan sedangkan syarat
penanggung jawab upaya Kesehatan Lingkungan adalah berlatar belakang
pendidikan Kesehatan Lingkungan.
4. Karena keterbatasan tenaga medis maka Kepala Puskesmas merangkap
menjadi Penanggung jawab UGD dan Rawat Inap.
Beberapa hal tersebut telah diidentifikasi dan telah diupayakan untuk peningkatan
kompetensi agar memenuhi persyaratan kompetensi.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Struktur organisasi puskesmas merupakan sesuatu yang dinamis, yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan puskesmas. Adanya berbagai peraturan yang mengatur
tentang Puskesmas memerlukan perubahan struktur organisasi agar semua hal yang
seharusnya dijalankan Puskesmas dapat berjalan dengan tertib dan berkelanjutan.
B. Saran
Dinas Kesehatan perlu memfasilitasi agar ketugasan dalam struktur organisasi
dapat dimasukan dalam indikator penilaian kinerja pegawai karena ketugasan tambahan
ini sering menyita banyak waktu dari pegawai selain mengerjakan ketugasan utamanya
dalam jabatan fungsional tertentu.

Anda mungkin juga menyukai