Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

Dr.Mansyur (Setia Budi)

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 4
NAMA:
Natanael Siagian (220310066)
Lamhot Parlindungan Naibaho (220310064)
Timbul Yogia Dabariba (220310054)
Indra Samuel Sibarani (220310010)
Rizki Nicola Saputra Sihaloho (220310082)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin kuasa-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ‘Survey Lalu Lintas’. atas izin kuasa-
Nyasehinggakamidapatmenyelesaikanlaporan‘SurveyRekayasaLaluLintas’.Ka
mimenyadaripentingnyasurveyini,baiksebagaikewajibanmahasiswamaupun
tanggungjawabdalammemperdalamwawasankami di duniaKonstruksiJalan Raya.
Laporan survey ini merupakan salah-satu syarat penilaian di dalam mata
kuliah Rekayasa Lingkungan. Adapun isi laporan survey ini dibuat untuk
mempelajari dan memahami pembahasan tentang informasi segmen jalan
perkotaan. Sebelumnya, dengan kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Ir. Charles Sitindaon, M.T selaku dosen mata kuliah rekayasa
lingkungan serta teman-teman dan puhak yang terkait.
Harapan kami, sekiranya laporan ini dapat membantu dan memberikan
informasi kepada teman-teman mahasiswa khususnya Program Studi Teknik Sipil.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan laporan ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat menghargai kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sebagai bahan evaluasi untuk lebih baik kedepannya.
DAFTARISI
KATAPENGANTAR................................................................................................................i
DAFTARISI..............................................................................................................................ii
BAB 1PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 TujuanSurvey........................................................................................................................2
1.3 WaktuDanTanggalSurvey.....................................................................................................2
1.4 PetaLokasi.............................................................................................................................3
1.5 SpesifikasiJalan.....................................................................................................................4
1.6 Hasil Data Survei...............................................................................................................5-7
BAB 2 TEORI ANDALL............................................................................................................8-15
BAB 3 JENISBANGUNANDANFASILITASJALAN...........................................................16-17
3.1 Jenis Bangunan...................................................................................................................16
3.2 FasilitasJalan.......................................................................................................................17
BAB 4KEJADIANKECELAKAAN..............................................................................................18
BAB 5KESIMPILANDANSARAN...............................................................................................19
5.1 Kesimpulan........................................................................................................................19
5.2 Saran...................................................................................................................................19
BAB 6PENUTUP............................................................................................................................ 20
LAMPIRAN............................................................................................................................21-22
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapan yang diperlukan bagi lalu lintas.
Selain itu, jalan menjadi prasarana vital transportasi yang menghubungkan daerah
yang satu dengan daerah yang lainnya. Dengan adanya kondisi jalan yang memadai
diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah-daerah yang lainnya.
Dengan berkembangnya angkutan darat, terutama kendaraan bermotor yang
meliputi jenis ukuran dan jumlah, maka masalah kelancaran arus lalu lintas,
keamanan, kenyamanan, dan daya dukung dari perkerasan jalan harus menjadi
perhatian. Oleh karena itu, perlu perencanaan-perencanaan yang komplit.
Perencanaan geometric jalan raya merupakan bagian dari perencanaan jalan yang
dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar
dari jalannya itu dan memberikan pelayanan yang optimal pada arus lalu lintas dan
sebagai akses kerumah-rumah. Dalam lingkup perencanaan, geometric tidak termasuk
perencanaan tebal perkerasan jalan, walaupun dimensi dari perkerasan merupakan
bagian dari perencanaan geometrik sebagai bagian dari perencanaan jalan seutuhnya.
Perencanaan geometric jalan adalah perencanaan rute daru suatu ruas jalan secara
lengkap, meliputi beberapa elemen yang disesuaikan dengan kelengkapan dan data
dasar yang ada atau tersedia dari hasil survey lapangan dan telah di analisis, serta
mengacu pada ketentuan yang berlaku.
Untuk itu, kami melakukan survey di Jalan Dr.Mansyur (Simpang Jalan Setia
Budi). Untuk mengetahui tingkat pelayanan maksimum dari jalan tersebut.
1.2 Tujuan Survey
Tujuan dari survey yang kami lakukan, yaitu :
1. Untuk mengetahui jumlah volume kendaraan yang melintas di Jalan Jalan
Dr.Mansyur (Simpang Jalan Setia Budi)
2. Untuk menentukan klasifikasi jalan tersebut berdasarkan peraturan tahun
1997.
3. Untuk mengetahui waktu kepadatan/ kemacetan kendaraan yang melintasi
jalan tersebut.
4. Untuk mengetahui kondisi setiap persimpangan lampu merah seperti
pelanggaran rambu lalu lintas.
5. Untuk mengetahui dampak dan penyebab terjadinya sebuah kecelakaan pada
jalan tersebut.

1.3 Waktu Dan Tanggal Survey


Survey ini dilakukan pada tanggal 17 Januari 2023 yang tepatnya di Jalan Jalan
Dr.Mansyur (Simpang Jalan Setia Budi). Pada pukul 06.00 – 08.00 WIB, 10.30 –
12.30 WIB, 16.00 – 18.30, dan 20.30 - 22.00 WIB.
1.4 Peta Lokasi
1.5 Spesifikasi Jalan

1. Jalan Dr.Mansyur
Terdapat 2 jalur, dimana setiap jalur memiliki masing-masing 2 lajur
Lebar badan jalan : 7 meter
Lebar bahu jalan : 0,5 meter
Lebar Trotoar : 1,5 meter
Lebar median : 0,5 meter
Lebar Parit : 1,3 meter

2. Jalan Setia Budi (Arah Simpang Ring Road)


Terdapat 2 jalur, dimana setiap jalur memiliki masing-masing 2 lajur
Lebar badan jalan : 6 meter
Lebar bahu jalan : 0,5 meter
Lebar Trotoar : 1,5 meter
Lebar median : 1 meter
Lebar Parit : 1,3 meter

3. Jalan Setia Budi (Arah Sunggal)


Terdapat 2 jalur, dimana setiap jalur memiliki masing-masing 2 lajur
Lebar badan jalan :6 meter
Lebar bahu jalan : 0,5 meter
Lebar Trotoar : 2 meter
Lebar median : 3 meter
Lebar Parit : 1,3 meter
1.1 Hasil Survey
Kendaraan Jalan Dr.Mansyur
Jam
Sepeda Mobil Becak Pick Truk Truk Truk Kendaraan
Angkot Bus Tak
Motor Pribadi Mesin Up Ringan Sedang Berat Bermotor
6.00 - 6.15 138 76 18 5 4 0 0 1 2 2

6.15 - 6.30 176 83 21 3 5 0 0 0 0 2

6.30 - 6.45 182 92 26 2 2 0 0 0 1 1

6.45 - 7.00 175 83 23 5 4 1 0 0 0 0

7.00 - 7.15 178 85 21 6 2 1 0 1 0 0

7.15 - 7.30 180 89 18 5 1 0 0 0 1 1

7.30 - 7.45 176 74 23 8 1 2 0 0 0 0

7.45 - 8.00 160 72 24 9 2 1 0 0 2 0

10.30 - 10.45 163 82 21 11 2 1 0 0 0 1

10.45 - 11.00 182 87 19 11 1 1 0 0 1 0

11.00 - 11.15 190 90 24 13 3 0 0 1 0 0

11.15 - 11.30 234 103 21 8 5 3 0 0 1 1

11.30 - 11.45 246 112 26 14 3 2 0 2 0 0

11.45 - 12.00 253 125 24 6 4 0 0 0 1 0

12.00 - 12.15 247 115 21 7 1 1 0 0 0 2

12.15 - 12.30 314 116 23 4 2 0 0 0 0 0

16.00 - 16.15 223 97 19 7 1 0 0 1 0 1

16.15 - 16.30 211 106 27 9 2 2 0 0 1 1

16.30 - 16.45 198 101 28 10 3 1 0 1 0 2

16.45 - 17.00 237 121 23 12 1 0 0 1 0 0

17.00 - 17.15 284 106 24 9 1 0 0 0 0 1

17.15 - 17.30 278 132 21 10 1 0 0 0 2 0

17.30 - 17.45 254 136 18 11 2 0 0 0 1 2

17.45 - 18.00 263 124 16 8 1 1 1 1 1 1

18.00 - 18.15 231 121 14 7 3 2 0 0 0 1

18.15 - 18.30 226 118 12 6 3 2 0 0 1 1


20.30 - 20.45 196 115 6 7 5 1 0 1 1 0

20.45 - 21.00 187 96 7 5 1 0 0 2 2 0

21.00 - 21.15 145 73 6 8 0 0 1 1 1 0

21.15 - 21.30 132 83 5 6 2 1 1 1 0 0

21.30 - 21.45 136 67 3 4 1 1 0 2 2 0

21.45 - 22.00 114 63 2 5 1 1 0 1 1 0

TOTAL 6509 3143 584 241 70 25 3 17 22 20

Kendaraan Jalan Setia Budi (Aarah


Jam Simpang Ring Road)
Sepeda Mobil Becak Pick Truk Truk Truk Kendaraan
Angkot Bus Tak
Motor Pribadi Mesin Up Ringan Sedang Berat Bermotor
6.00 - 6.15 131 72 15 6 6 0 0 2 2 2

6.15 - 6.30 183 87 24 3 7 0 0 0 0 1

6.30 - 6.45 192 98 30 11 6 3 0 0 1 1

6.45 - 7.00 204 87 28 8 5 1 0 0 0 0

7.00 - 7.15 221 93 31 13 2 1 0 2 0 2

7.15 - 7.30 230 105 26 5 1 0 0 0 1 1

7.30 - 7.45 207 111 23 12 3 2 0 0 0 0

7.45 - 8.00 213 72 24 9 2 1 0 0 2 0

10.30 - 10.45 181 82 20 11 2 1 0 0 0 1

10.45 - 11.00 182 87 19 11 1 1 0 0 1 0

11.00 - 11.15 193 90 24 13 3 0 0 1 0 0

11.15 - 11.30 234 103 21 8 5 3 0 0 1 1

11.30 - 11.45 246 112 26 14 3 2 0 2 0 0

11.45 - 12.00 253 125 24 6 4 0 0 0 1 0

12.00 - 12.15 247 115 21 7 1 1 0 0 0 2


12.15 - 12.30 314 116 23 4 2 0 0 0 0 0

16.00 - 16.15 223 97 19 7 1 0 0 1 0 1

16.15 - 16.30 211 106 27 9 2 2 0 0 1 1

16.30 - 16.45 198 101 28 10 3 1 0 1 0 2

16.45 - 17.00 237 121 23 12 1 0 0 1 0 0

17.00 - 17.15 284 106 24 9 1 0 0 0 0 1

17.15 - 17.30 278 132 21 10 1 0 0 0 2 0

17.30 - 17.45 254 136 18 11 2 0 0 0 1 2

17.45 - 18.00 263 124 16 8 1 1 1 1 1 1

18.00 - 18.15 231 121 14 7 3 2 0 0 0 1

18.15 - 18.30 226 118 12 6 3 2 0 0 1 1

20.30 - 20.45 196 115 6 7 5 1 0 1 1 0

20.45 - 21.00 187 96 7 5 1 0 0 2 2 0

21.00 - 21.15 145 73 6 8 0 0 1 1 1 0

21.15 - 21.30 132 83 5 6 2 1 1 1 0 0

21.30 - 21.45 136 67 3 4 1 1 0 2 2 0

21.45 - 22.00 114 63 2 5 1 1 0 1 1 0

TOTAL 6746 3214 610 265 81 28 3 19 22 21

Kendaraan Jalan Setia Budi (Arah


Jam Sunggal)
Sepeda Mobil Becak Pick Truk Truk Truk Kendaraan
Angkot Bus Tak
Motor Pribadi Mesin Up Ringan Sedang Berat Bermotor
6.00 - 6.15 120 62 10 3 4 0 0 2 2 1

6.15 - 6.30 136 70 23 3 5 0 0 0 0 1

6.30 - 6.45 156 80 37 9 4 3 0 0 1 1

6.45 - 7.00 167 88 35 10 7 1 0 0 0 0

7.00 - 7.15 186 96 29 13 2 1 0 3 0 2

7.15 - 7.30 204 102 26 23 4 0 0 0 1 0

7.30 - 7.45 207 111 23 12 3 2 0 0 0 0


7.45 - 8.00 220 72 24 9 2 1 0 0 2 0

10.30 - 10.45 181 82 20 11 2 1 0 0 0 1

10.45 - 11.00 182 87 19 11 1 1 0 0 1 0

11.00 - 11.15 193 90 24 13 3 0 0 1 0 0

11.15 - 11.30 234 103 21 8 5 3 0 0 1 1

11.30 - 11.45 246 112 26 14 3 2 0 2 0 0

11.45 - 12.00 253 125 24 6 4 0 0 0 1 0

12.00 - 12.15 247 115 21 7 1 1 0 0 0 2

12.15 - 12.30 314 116 23 4 2 0 0 0 0 0

16.00 - 16.15 240 97 19 7 5 0 0 1 0 1

16.15 - 16.30 211 106 27 9 2 2 0 0 1 1

16.30 - 16.45 240 101 28 10 3 1 0 1 0 2

16.45 - 17.00 237 121 23 12 1 0 0 1 0 0

17.00 - 17.15 284 106 24 9 1 0 0 0 0 1

17.15 - 17.30 278 132 21 10 1 0 0 0 2 0

17.30 - 17.45 254 136 18 11 2 0 0 0 1 2

17.45 - 18.00 263 124 16 8 1 1 1 1 1 1

18.00 - 18.15 231 121 14 7 3 2 0 0 0 1

18.15 - 18.30 226 118 12 6 3 2 0 0 1 1

20.30 - 20.45 196 115 6 7 5 1 0 1 1 0

20.45 - 21.00 187 96 7 5 1 0 0 2 2 0

21.00 - 21.15 145 73 6 8 0 0 1 1 1 0

21.15 - 21.30 132 83 5 6 2 1 1 1 0 0

21.30 - 21.45 136 67 3 4 1 1 0 2 2 0

21.45 - 22.00 114 63 2 5 1 1 0 1 1 0

TOTAL 6620 3170 616 280 84 28 3 20 22 19


BAB II
TEORI ANDALL

ANDALL
(KESELAMATAN LALU LINTAS)
 Di tahun 90-an, setiap tahun > 0,5 juta orang meninggal dunia di seluruh
dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalan : 15 juta orang luka-luka dan
kerugian $ 60 M.
 Dari jumlah korban ini : 70% berada di negara berkembang, wilayah Asia saja >
235.000 orang meninggal per tahun (OECD,1996).
 Periode yang sama di Indonesia sekitar 11.000 orang meninggal per tahun (angka
kematian di tempat kejadian.

Tahun JLH JUMLAH KORBAN TOTAL KERUGIAN MATERI


KEJADIAN JLH
(Juta Rp)
LAKA Meninggal Luka Luka KORBAN
berat ringan

1990 25.751 10.887 16.036 19.220 46.143 13.466

1991 22.492 10.610 13.681 17.611 41.902 13.151

1992 19.920 9.819 13.363 14.846 38.028 15.077

1993 17.323 10.036 11.453 13.037 34.528 14.714

1994 17.469 11.004 11.055 12.348 34.407 16.544

1995 16.510 10.990 9.952 11.862 32.804 17.880


1. Definisi KECELAKAAN menurut PP No.43 tahun 1993, Pasal 93
tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan, UU LLAJ (UU No.14 tahun
1992) :
 Peristiwa yang tidak disangka-sangka melibatkan kendaraan dengan atau tanpa
pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia, kerugian harta benda,
berupa :
 Korban Mati : mati paling lama 30 hari setelah kejadian
 Korban Luka berat : menderita cacat tetap/harus dirawat dalam waktu >30 hari
dari kejadian.
 Korban Luka ringan : korban tidak korban mati dan luka berat.
 Kecelakaan tidak melibatkan pemakai jalan lain disebut kecelakaan tunggal
(Single Accident),mis : menabrak pohon, kenderaan tergelincir, terguling akibat
ban pecah.
 Kecelakaan lalu lintas tanpa korban yaitu kecelakaan dengan rugi harta benda saja
(damage only accident).

2. 3 ELEMEN TRANSPORT PENYEBAB KECELAKAAN &


KOMBINASINYA,
a) Pengemudi (P) : kondisi fisik baik, tidak dipengaruhi oleh obat, alkohol, terlatih dengan
pelatihan dan sertifikasi SIM (min. umur 5 tahun)
b) Kenderaan(K):ditingkatkan aspek keselamatannya selama masih ekonomis, suspensi
harus ditest, rem harus bekerja lebih baik (ABS) artinya sistem rem dengan ban tidak
bergerak dipermukaan jalan (menggigit) sehingga sedikit memakai minyak rem,
konstruksi dirancang sebagai sangkar, dilengkapi sabuk pengaman.
c) Jalan (J) : ditingkatkan mutunya dari keselamatan, jalan harus rata dan lebih kesat,
dilengkapi bahu, marka & guide rail (rel pengarah).
KOMBINASI KE-3 ELEMEN TRANSPORT (diagram Venn)

P Dalam (70-90)% kejadian : P

K sebagai penyebab kecelakaan

 Safety Audit : memeriksa keamanan dari segi kelayakan jalan dengan tim Nasional,
Internasional dengan Feasibility Study mengenai Developing Country (pengembangan
kota).
 Penyebab Kecelakaan harus dicari secara sistematik: u/ kecelakaan yang spesifik
dilakukan dengan analisis & rekomendasi kejadian, u/ kecelakaan yang berulang
dilakukan analisis statistik untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah
perbaikan maka perlu hipotesa

3. DATA KECELAKAAN :
diperlukan untuk : PROSES PERADILAN, ASURANSI GANTI KERUGIAN, DATA
BASE UNTUK ANALISIS KESELAMATAN
Agar data bermanfaat untuk kebutuhan diatas, maka pengumpulan data harus terarah,
tidak berlebihan dan juga kurang.
 Data :
 Data Makroskopik : data yang agak umum yang dipakai untuk statistik
keselamatan secara umum.
 Data Mikroskopik : dikumpulkan secara khusus untuk analisis rinci, spt : menguji
suatu hipotesa dari penyebab kecelakaan.
Data Makroskopik Indonesia saat ini sudah menggunakan perangkat lunak MAAP
(Microcomputer Accident Analysis Package) dari TRL, UK. Software telah disesuaikan
dengan pemakaian lokal disebut 3L (Lahta, Laka, Lantas = pengolahan data kecelakaan lalu
lintas).
Form data kecelakaan diisi dilapangan disebut TARF (Traffic Accident Recording
Form) : type tabrakan, semacam matriks yang dapat memuat 100 type.
Sistem 3L merupakan kompilasi dari data yang dimasukkan, selanjutnya ditampilkan dalam
bentuk grafik dan tidak dapat digunakan untuk mencari penyebab kecelakaan.

4. Satuan Kecelakaan Lalu Lintas


Satuan Kecelakaan (kematian) : sebagai ukuran keselamatan dengan besaran objektif,
adalah :

Jumlah kecelakaan Per-jumlah penduduk, jumlah kenderaan, jumlah penumpang,


Penumpang-jarak (Km), kenderaan-jarak (Km), waktu (per-tahun), jumlah perjalanan
(trip), penumpang-jam.
Selain besaran objektif untuk tujuan tertentu:
a. Kecelakaan perpanjang jalan atau persimpang : mengidentifikasi lokasi
jaringan jalan rawan kecelakaan (black spot).
b. Kecelakaan per-kenderaan-Km, per-keluarga-umur : mengidentifikasi
kelompok umur rawan kecelakaan (20-30) tahun.
c. Complict Study : suatu studi yang mengamati kecelakaan lalulintas
yang terjadi sehari-hari dengan anggapan 1 kecelakaan terjadi setiap
3-5000 konflik.
 TABEL : KORBAN MATI UNTUK BERBAGAI MODA ANGKUTAN

KORBAN MATI
MODA
Per 106 png-jam Per109 png-km

Subway 0,00 0,0

Bus 0,02 1,0

Jalan Rel 0,10 1,1

Mobil 0,50 9,0

Sepeda Motor 6,70 133,0

Sepeda 0,40 36,0

Pejalan Kaki 0,20 38,0

Pesawat Terbang 0,70 1,1

Ferry 0,00 1,0

5.Harga KECELAKAAN :
kecelakaan merupakan pemborosan sumber daya yang hilang akibat kecelakaan dan
dibutuhkan untuk memperbaiki dampak dari kecelakaan. (secara nasional jumlah
kerugian total 1% dari GNP suatu negara).
o Definisi Harga Kecelakaan : besar biaya yang harus dikeluarkan
(kerugian/pengurangan) dari hasil karya dari korban kecelakaan (minus biaya
hidupnya), berupa:
o Biaya perawatan (pengobatan & R.Sakit) : atas dasar lama perawatan untuk
masing2 jenis kecelakaan, biaya perawatan : per-hari, ambulans, pertolongan
pertama, biaya rehabilitasi.
o Kerugian materi : biaya perbaikan & penggantian kenderaan, kerusakan barang,
perbaikan perlengkapan jalan, kerugian hilangnya barang modal, tidak
bermanfaatnya kenderaan untuk sementara waktu.
o Biaya administrasi : biaya penyelesaian tuntutan ganti rugi, penyidikan,
penyelidikan polisi, menderek kenderaan, biaya pengadilan.

CARA MENGHITUNG BIAYA KECELAKAAN :


a) Metoda Iuran Kotor (Gross Out put): perhitungan nilai sekarang dari hasil/iuran masa
depan si korban + biaya sumber daya sehubungan dengan kerusakan kenderaan,
pengobatan, dll
b) Metoda Iuran Bersih (Net Out put): sama dengan a), tapi ada pengurangan nilai sekarang
dari total konsumsi si korban dimasa depan.
c) Metoda Asuransi Jiwa: : nilai jaminan yang dipilih ditentukan oleh seseorang untuk
dibayarkan sebagai ganti rugi, mis:dia kehilangan nyawa, cacad, dsb.
d) Metoda Ganti Rugi : sama c) kecuali nilai ganti rugi bagi si korban (ahli warisnya)
ditentukan oleh pengadilan.
e) Metoda Penilaian Ekonomis: analisis investasi ekonomis atas usulan-usulan pembiayaan
yang menyangkut keselamatan untuk menentukan batas atas dan bawah dari biaya
kecelakaan.
f) Metoda Nilai Perubahan Resiko (Kesediaan Membayar): prakiraan jumlah total yang
seseorang bersedia keluarkan untuk mengurangi resikonya atau menghindari kenaikan
resikonya seandainya menjadi kecelakaan sendiri.

Sasaran analisis biaya dapat berupa:


 Maksimasi GNP (pertumbuhan GNP): cocok metoda a) tanpa penggantian untuk
penderitaan, dipakai negara berkembang.
 Makro Ekonomi, meminimasi tingkat pengangguran & inflasi, tidak ada yang cocok
metoda diatas.

 Kesejahteraan umum: maksimasi kesejahteraan individu, minimasi kematian, luka-luka,


akibat kecelakaan, banyak dipakai di negara maju, cocok dengan metoda f).
 Sasaran campuran, cocok dengan metoda a) dan c) diatas.
 Cost Effectiveness : berbagai usaha menurunkan jumlah korban mati dalam suatu perioda
10 tahun, adalah sabuk pengaman & helm, pemasangan marka tidak efektif mengurangi
jumlah korban mati, akan tetapi sangat efektif dalam menurunkan total kecelakaan.

6. Tindakan Peningkatan Keselamatan


o Sekitar 1932 di USA lahir konsep 3E (harus ditingkatkan secara bersamaan),
o Engineering : Rekayasa Jalan (J), Rekayasa Kendaraan (K), Rekayasa Lalulintas (P)
o Education :Pelatihan Pengemudi (P), pendidikan LL di sekolah & melalui media
o Enforcement : Penegakan hukum, menjamin peraturan LL dihormati & dilakukan.
o Evaluation : usaha pengakajian masing2 komponen (benar/tidak), dimana bisa saja
produk rekayasa kurang baik sehingga menyulitkan penegakan hukum, atau rekayasa
baik, sosialisasinya belum terlaksana baik.
7. USULAN UNTUK NEGARA BERKEMBANG
Perencanaan Tata Guna Lahan (TGL) : berhubungan erat dengan Perencanaan Transportasi
dan bersama membentuk satu sistem:
Bila keduanya saling mendukung terjadi efisiensi
Rencana wilayah perkotaan agar konflik antara pejalan kaki dan kenderaan terkendali, mis :
pemisahan vertikal dan horizontal.
Kelemahan di Negara berkembang : pengendalian & koordinasi dari perencanaan TGL &
Perencanaan/operasi Transport u/mengembangkan aspek keselamatan suatu sistem transportasi.
Kawasan terbangun dapat dikakukan penataan via sistem hirarki jaringan jalan, dimana
ada konflik antara pejalan kaki dengan kenderaan dilakukan dgn “Traffic Calming” (kecepatan
kend. dibatasi sampai 30 km/jam atau dipaksa dengan membuat botleneck, polisi tidur, jalan
berkelok-kelok).

o Pelatihan Pengemudi & Pengguna Jalan :yang trampil harus:


a) Dapat mengenali yang berbahaya,mis: ada bola berarti ada anak dibelakangnya .
b) Dapat mengantisipasi adanya bahaya,spt: bila membelok maka kenderaan gandengan
akan memerlukan jalur lebih lebar kearah sebelah dalam dan kenderaan lain dapat
terjepit.
c) Dapat bermanuver dalam kondisi yang berubah-ubah dan kondisi darurat, meski
membuat seseorang pengemudi lebih berani mengambil resiko (mengendalikan slip).
d) Mengetahui hal2 yang mempengaruhi keselamatan, mis: akibat tidak pakai helm, sabuk,
pengaruh ban licin.
e) Dapat menduga perilaku pengguna jalan yang lain (klakson).
f) Memahami peraturan dan perundangan LL.

o Program pelatihan dan sertifikasi Pengemudi yang baku menjamin mutu (min.)
pengemudi konsisten, teori & praktek dilaksanakan terpadu, meliputi:

 Memahami cara bekerjanya kendaraan dan aturan2 mengenai kend. (mis: rem, kapasitas,
bobot, tinggi kenderaan).
 Melatih bermanuver dalam kawasan tertutup (jalan umum tidak boleh belajar).
 Mengetahui seluk beluk jalan, spt: kelas jalan, aturan2 yang berhubungan, dan kondisi
bahaya.
 Mengenali resiko dalam LL sehubungan dengan adanya kenderaan lain dan pengguna
jalan lain.
 Memahami peraturan2 dan perundangan LL, memahami rambu dan paham yang harus
dilakukan bila mengalami kecelakaan.

o Penelitian mengenai keselamatan LL di Asia dapat merupakan rujukan yang baik


u/kegiatan serupa di Indonesia

 Konfrensi I : Asian Road Safety di Kuala Lumpur, 1993


 Konfensi II : Asian Road Safety di Beijing, 1996
 Peningkatan keselamatan LL jalan di Indonesia memerlukan usaha yang serius :”Safety
is no accident”
 Slogan ini, “Safety”…. berarti : tidak ada kecelakaan dan tidak sesuatu yang kebetulan.
BAB III

JENIS BANGUNAN DAN FASILITAS JALAN

3.1 Jenis Bangunan


1. Jalan Dr.mansyur
o Toko Roti Aroma
o Ayam Penyet Solo
o Hotel Grandhika
o Mie Sop Kampung
o Toko Elektronik
o Clinicque Laundry
o Warung Miyaceh

1. Jalan Setia Budi(Arah Simpang Ring Road)


o Rumah Makan Utama
o Masjid Al Amin
o Greja Bethany
o Susu Murni Kaki Lima
o Intermezzo Café
o Spbu Shell
o Nasi Goreng mas Adi
o Toko Jam Hendrik

2. Jalan Setia Budi (Arah Sunggal)


o Masjid Sekolah YPSA
o Klinik Mitra Bunda
o K3 Mart Setia Budi
o Café Insomnia
o Tukang Kaca Dicky

3.2 Fasilitas Jalan

1. Jalan Dr.Mansyur
o Zebra Cross : 1 buah
o Rambu – rambu : 2 buah
o Lampu jalan : 9 buah

2. Jalan Setia Budi (Arah Simpang Ring Road)


o Zebra Cross : 1 buah
o Rambu – rambu : 2 buah
o Lampu jalan : 6 buah

3. Jalan Setia Budi (Arah Sunggal)


o Zebra Cross : 1 buah
o Rambu – rambu : 3 buah
o Lampu jalan : 6 buah
BAB IV

KEJADIAN KECELAKAAN

Ada banyak kecelakaan lalu-lintas yang terjadi di berbagai tempat di


Indonesia. Dimana sebagian besar kejadian tersebut salah satunya di sebabkan oleh
kondisi jalan yang tidak memadai, kurangnya kewaspadaan oleh pengguna jalan itu
sendiri, dan fasilitas jalan yang bermasalah/ tidak memadai.
Berikut adalah hasil survey yang telah kelompok kami dapatkan berdasarkan
informasi dari masyarakat setempat di sekitar Jalan Dr.Mansyur dan Setia Budi:
1. Pada tanggal 5 Januari 2023 telah terjadi kecelakaan Tunggal di mana ada
seorang mahasiswa yang nekat menerobos lampu merah sehingga tertbrak
mobil pribadi ,sehingga mengakibatkan pengendara sepeda motor tersebut
terjatuh dan mengalami luka ringan.
2. Pada tanggal 24 Desember 2022 telah terjadi kecelakaan Sopir ojek online
yang ditabrak oleh mobil Toyota Avanza, ternyata wafat tak lama usai
dirawat di RS USU Medan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil tinjauan data survey yang telah dilaksanakan, maka dapat
disimpulkan:
1. Jalan Dr.Mansyur terdapat bangunan komersil, karena banyak rumah
makan, café café yang menjadi tempat untuk berkumpul dan nongkrong
para siswa dan mahasiswa.
2. Masih banyak masyarakat yang kurang taat dalam penggunaan jalan,
banyak yang menerobos lampu merah, ugal-ugalan, dan memacu
kendaraannya di luar batas yang ditentukan.

5.2 Saran

1. Pada Jalan Dr.Mansyur pudarnya Zebra Cross/Tempat penyebrangan


Orang.
2. Memperbaiki Trotoar agar para pejalan kaki dapat melewati trotoar
dengan nyaman.
3. Membuat RHK (Ruang Henti Kendaraan)
4. Perbanyak rambu-rambu lalu lintas agar pengendara dapat paham aturan
yang ada .
BAB VI

PENUTUP

Demikianlah laporan yang telah kami susun berdasarkan hasil survey


yang telah kami laksanakan. Laporan ini jauh dari kata sempurna, maka dari
itu kami minta maaf atas kekurangan laporan kami, serta kami juga
menerima kritik dan saran yang membangun agar kedepannya kami dapat
menyajikan laporan yang lebih baik lagi kedepannya, sekian dari kelompok
kami, terima kasih.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai