Anda di halaman 1dari 20

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Pematang Siantar, yang mengadili perkara-perkara

do
gu
perdata pada tingkat pertama, telah menjatukan putusan sebagai berikut dalam
perkara antara:

In
PENGGUGAT, Laki-laki, Lahir di Pematang Siantar, Tanggal 24 Januari 1982,
A
Agama Kristen, Pekerjaan Wiraswasta, Kewarganegaraan Indonesia,
Bertempat tinggal di Kota Pematang Siantar, sebagai PENGGUGAT;
ah

lik
Lawan
am

ub
TERGUGAT, Perempuan, Lahir di Pematang Siantar, Tanggal 30 Agustus 1980,
Agama Kristen, Pekerjaan Karyawan Swasta Tangga, Bertempat tinggal
dahulu di Kota Pematang Siantar, sebagai TERGUGAT;
ep
k

Pengadilan Negeri tersebut;


ah

Membaca berkas perkara yang bersangkutan;


R

si
Mendengar keterangan Penggugat;

ne
ng

Memperhatikan bukti-bukti yang diajukan Penggugat;

TENTANG DUDUK PERKARA

do
gu

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 12


In
Oktober 2022 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
A

Pematang Siantar pada tanggal 13 Oktober 2022 dalam Register Nomor


107/Pdt.G/2022/PN Pms, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
ah

lik

1. Bahwa penggugat adalah suami sah dari tergugat yang telah diteguhkan
dalam perkawinan di Gereja GKPS Batu Lima Resort Batu Onom Siantar
m

ub

Kabupaten Simalungun pada tanggal 27 Maret 2013, sesuai dengan Akte


Pemberkatan Nikah No. 256/6-I/2020. Sesuai dengan Akte Perkawinan No.
ka

ep

1208-KW-11042013-0028. Yang telah tercatat di Kantor Catatan Sipil


Kabupaten Simalungun tertanggal 27 Maret 2013.
ah

2. Bahwa dengan demikian perkawinan antara penggugat dan tergugat


es

Halaman 1 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut adalah Sah Secara Hukum sebagaimana dikehendaki Pasal 2

si
UUD No 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan.
3. Bahwa dari hasil perkawinan penggugat dan tergugat telah bertempat

ne
ng
tinggal di Kota Pematangsiantar selama 4 tahun serta pernah hidup rukun
seperti layaknya suami istri dan belum dikaruniai anak.

do
gu4. Bahwa kebahagiaan penggugat dan tergugat berumah tangga hanya
berlangsung sampai dengan bulan Januari tahun 2017. Karena sejak
berumah tangga sudah sering terjadi percekcokan dan pertengkaran yang

In
A
terus menerus.
5. Bahwa puncak dari pertengkaran dan perselisihan terjadi pada bulan
ah

lik
Januari tahun 2017 antara penggugat dan tergugat telah pisah ranjang,
sehingga sejak bulan Januari tahun 2017 sudah tidak pernah lagi
am

ub
melakukan hubungan sebagai suami istri sampai sekarang.
6. Bahwa ikatan perkawinan antara penggugat dan tergugat sebagaimana
ep
diuraikan diatas sudah sulit untuk dibina untuk membentuk suatu rumah
k

tangga yang baik sebagaimana maksud dan tujuan dari suatu perkawinan
ah

sehingga lebih baik diputus karena perceraian.


R

si
Adapun gugatan tersebut saya ajukan dengan alasan-alasan dibawah ini :

ne
ng

- Menjaga keselamatan penggugat dari tuntutan si tergugat dikemudian


hari

do
Berdasarkan uraian-uraian yuridis tersebut diatas, memohon kepada
gu

Ketua Pengadilan Negeri Pematangsiantar untuk memanggil para pihak


yang berperkara agar hadir pada persidangan yang telah ditentukan untuk
In
A

itu guna pemeriksaan perkara ini, seraya berkenan mengambil putusan


hukum yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
ah

lik

PRIMAIR
1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya
m

ub

2. Menyatakan dalam hukum berkala perkawinan antara penggugat dan


tergugat yang telah dilangsungkan pada tanggal 27 maret 2013 secara
ka

ep

Agama Kristen Protestan oleh Pendeta GKPS Resort Batu Onom Siantar
Pdt. Enita M. Silalahi, SSi, Teol.
ah

Berdasarkan Surat Keterangan Nikah No. 256/6-I/2020 tertanggal 11


es

Halaman 2 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Februari 2020 yang telah dicatatkan atau didaptarkan pada Kantor

si
Pendaftaran Pendudukan Catatan Sipil Kabupaten Simalungun dengan
kutipan Akta Perkawinan No. 1208-KW-11042013-0028 yang telah

ne
ng
dikeluarkan pada tanggal 27 Maret 2013 adalah “PERKAWINAN YANG
SAH”.

do
gu3. Menyatakan dalam Hukum bahwa perkawinan antara penggugat dan
tergugat yang telah dilangsungkan pada tanggal 27 Maret 2013 secara
Agama Kristen Protestan Kabupaten Simalungun berdasarkan Surat

In
A
Keterangan Nikah No. 256/6-I/2020 tertanggal 11 Februari 2020. Telah
dicatatkan dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Pendudukan dan
ah

lik
Catatan Sipil Kabupaten Simalungun dengan Kutipan Akta Perkawinan No.
1208-KW-11042013-0028 yang telah dikeluarkan pada tanggal 27 Maret
am

ub
2013 adalah “PUTUS KARENA PERCERAIAN DENGAN SEGALA AKIBAT
HUKUMNYA”.
4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Pematangsiantar
ep
k

untuk mengumumkan salinan sah putusan ini ke Kantor Dinas


ah

Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Pematangsiantar guna dicatat


R

si
dalam buku register perceraian yang sedang berjalan setelah putusan ini
berkekuatan Hukum tetap.

ne
ng

5. Membebankan biaya perkara menurut ketentuan Hukum yang berlaku.

SUBSIDIER

do
gu

Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil adilnya (ex
aequo et bono)
In
A

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, untuk


Penggugat hadir menghadap sendiri di persidangan, sedangkan untuk Tergugat
ah

lik

tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai


Kuasanya walaupun berdasarkan risalah panggilan sidang tanggal 18 Oktober
m

ub

2022 untuk sidang tanggal 27 Oktober 2022, tanggal 29 Oktober 2022 untuk
sidang tanggal 03 November 2022 dan tanggal 07 November 2022 untuk
ka

sidang tanggal 10 November 2022 telah dipanggil dengan patut, sedangkan


ep

tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh sesuatu halangan
ah

yang sah;
R

es

Halaman 3 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya pemeriksaan dilanjutkan dengan

si
pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya

ne
ng
Penggugat telah mengajukan bukti surat sebagai berikut:
1........Fotokopi Surat Pemberkatan Perkawinan Reg. Res. No. 256/6-I/2020

do
guPengganti antara PENGGUGAT TERGUGAT, yang dikeluarkan oleh Gereja
Kristen Protestan Simalungun Resort Batu Onom Siantar pada tanggal 11

In
Februari 2020, diberi tanda bukti ………………………….... P – 1;
A
2.. .Fotokopi Surat Nomor 470/812/11.3/2022 Perihal Surat Keterangan Akta
ah

Perkawinan, yang ditandatangani oleh FANDERSIUS MANALU, S.Pd.,

lik
selaku Kepala Seksi Perkawinan dan Perceraian atas nama Kepala Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Simalungun pada tanggal
am

ub
29 September 2022, diberi tanda bukti ………………………….............P – 2;
3.....Fotokopi Kartu Keluarga Nomor 3175032008141004 atas nama Kepala
ep
Keluarga PENGGUGAT, yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan
k

Pencatatan Sipil Kota Pematang Siantar pada tanggal 10 November 2020,


ah

R
diberi tanda bukti …………………………………………….…………..… P – 3;

si
Menimbang, bahwa bukti surat tersebut telah dicocokan dengan aslinya

ne
ng

dan seluruh alat bukti surat tersebut telah dibubuhi materai secukupnya,
sehingga alat bukti surat tersebut dapat diterima sebagai alat bukti yang sah;

do
gu

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat


telah pula mengajukan saksi yang memberikan keterangan pada pokoknya
sebagai berikut:
In
A

1. HORAS PARLINDUNGAN HALOHO, dibawah janji pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut:
ah

lik

- Bahwa Saksi merupakan tulang Penggugat karena isteri Saksi


dengan ibu Penggugat kakak beradik;
m

ub

- Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tanggal 27 Maret


2013 di Gereja GKPS Batu Lima Kabupaten Simalungun;
ka

ep

- Bahwa dalam pernikahan Penggugat dengan Tergugat belum


dikaruniai anak;
ah

es

Halaman 4 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal di

si
rumah kontrakan di Jalan Pattimura Nomor 32 Kelurahan Pahlawan
Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang Siantar;

ne
ng
- Bahwa Penggugat cerita kepada Saksi, sejak tahun 2014
Penggugat dan Tergugat selalu bertengkar;

do
gu - Bahwa pertengkaran tersebut disebabkan karena Penggugat
bekerja sebagai pemain yang terkadang ada panggilan untuk bermain
musik dan terkadang juga tidak ada, sedangkan Tergugat menuntut

In
A
Penggugat untuk memberikan uang sejumlah Rp100.000,00 (seratus
ribu rupiah) setiap harinya;
ah

lik
- Bahwa Saksi tidak tahu dimana keberadaan Tergugat saat ini,
tetapi Penggugat tetap tinggal di Jalan Pattimura Kota Pematang Siantar;
am

ub
- Bahwa berdasarkan cerita Penggugat, Tergugat pergi
meninggalkan Penggugat karena Penggugat tidak sanggup memenuhi
ep
kebutuhan ekonomi Tergugat;
k

- Bahwa setahu Saksi, Tergugat sudah 4 (empat) tahun pergi


ah

R
meninggalkan Penggugat;

si
- Bahwa Saksi pernah menasehati Tergugat, tetapi tidak

ne
ng

didengarkan oleh Tergugat;

2. PANIEL PURBA, dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai

do
gu

berikut:
- Bahwa isteri Saksi dengan ibu Penggugat kakak beradik;
In
A

- Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tanggal 27 Maret


2013 di Gereja GKPS Batu Lima Kabupaten Simalungun;
ah

lik

- Bahwa dalam pernikahan Penggugat dengan Tergugat belum


dikaruniai anak;
m

ub

- Bahwa pertengkaran Penggugat dan Tergugat disebabkan karena


masalah ekonomi karena Penggugat bekerja sebagai pemain yang
ka

terkadang ada panggilan untuk bermain musik dan terkadang juga tidak
ep

ada, sedangkan Tergugat menuntut Penggugat untuk memberikan uang


ah

sejumlah Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) setiap harinya;


R

es

Halaman 5 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Saksi tidak mengetahui mengapa Tergugat pergi

si
meninggalkan Penggugat;
- Bahwa Saksi sudah pernah 2 (dua) kali mendamaikan Penggugat

ne
ng
dan Tergugat dan pada saat itu Tergugat menyampaikan permasalahn
Penggugat dan Tergugat adalah masalah ekonomi;

do
gu Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tidak ada lagi hal-hal yang
akan diajukan dan mohon putusan;

In
A
Menimbang bahwa untuk menyingkat putusan, segala sesuatu yang
termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan menjadi
ah

lik
bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


am

ub
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada
pokoknya adalah mengenai permohonan perceraian yang diajukan oleh
ep
k

Penggugat dengan alasan sering terjadi percekcokan dan pertengkaran yang


ah

terus menerus dan puncaknya pada bulan Januari 2017 Penggugat dan
R
Tergugat pisah ranjang sampai sekarang, sehingga ikatan perkawinan antara

si
penggugat dan Tergugat sudah sulit untuk dibina untuk membentuk suatu

ne
ng

rumah tangga yang baik sebagaimana maksud dan tujuan dari suatu
perkawinan;

do
gu

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan lebih


lanjut mengenai gugatan Penggugat, terlebih dahulu akan dipertimbangkan
tentang ketidakhadiran Tergugat dalam perkara ini;
In
A

Menimbang, bahwa Tergugat tidak pernah hadir dipersidangan tanpa


suatu alasan yang sah, meskipun telah dipanggil secara sah dan patut sesuai
ah

lik

dengan risalah panggilan sidang tanggal 18 Oktober 2022 untuk sidang tanggal
27 Oktober 2022, tanggal 29 Oktober 2022 untuk sidang tanggal 03 November
m

ub

2022 dan tanggal 07 November 2022 untuk sidang tanggal 10 November 2022
dan pihak Tergugat tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakilnya/kuasanya
ka

ep

yang sah untuk datang menghadap ke persidangan, oleh karena itu Tergugat
dianggap tidak menggunakan haknya untuk membantah gugatan Penggugat,
ah

maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat telah melepaskan hak-


R

es

Halaman 6 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
haknya untuk membela kepentingannya di persidangan dalam perkara gugatan

si
ini, sehingga dengan mencermati pasal 149 RBg dan pasal 150 RBg adalah
patut bagi Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan tanpa hadirnya Tergugat

ne
ng
(bijVerstek);

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan pihak Penggugat diputus

do
gu
tanpa hadirnya pihak Tergugat, maka menurut hukum Majelis yang mengadili
perkara ini selanjutnya akan melakukan penilaian apakah gugatan pihak
Penggugat in casu dipandang mempunyai dasar hukum atau alasan hukum

In
A
untuk kemudian dikabulkan tanpa hadirnya pihak Tergugat/bij verstek;
ah

Menimbang, bahwa dalam surat gugatannya Penggugat mendalilkan

lik
pada pokoknya Penggugat adalah suami sah dari Tergugat yang telah
diteguhkan dalam perkawinan di Gereja GKPS Batu Lima Resort Batu Onom
am

ub
Siantar Kabupaten Simalungun pada tanggal 27 Maret 2013, sesuai dengan
Surat Pemberkatan Perkawinan Nomor 256/6-I/2020 dan telah dicatatkan di
ep
Dinas Kependuduakn dan Catatn Sipil Kabupaten Simalungun sebagimana
k

Kutipan Akta Perkawinan Nomor 1208-KW-11042013-0028 tanggal 27 Maret


ah

2013 serta sering terjadi percekcokan dan pertengkaran yang terus menerus
R

si
dan puncaknya pada bulan Januari 2017 Penggugat dan Tergugat pisah

ne
ranjang sampai sekarang, sehingga Penggugat menuntut agar perkawinannya
ng

dengan Tergugat diputus karena perceraian;

Menimbang, bahwa Penggugat untuk menguatkan dalil gugatannya

do
gu

telah mengajukan bukti surat berupa Bukti P – 1 sampai dengan P – 3 dan


menghadirkan 2 (dua) orang saksi yaitu Saksi HORAS PARLINDUNGAN
In
A

HALOHO dan Saksi PANIEL PURBA;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan alasan


ah

lik

perceraian yang diajukan Penggugat beralasan hukum atau tidak, maka terlebih
dahulu Majelis Hakim akan meneliti secara cermat dan seksama apakah
m

ub

Penggugat dan Tergugat merupakan pasangan suami istri dari perkawinan


yang sah menurut hukum;
ka

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1


Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
ah

Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang


R

es

Halaman 7 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang dimaksud dengan perkawinan

si
ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

ne
ng
dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Selanjutnya dalam Pasal 2
ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

do
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019
gu
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan disebutkan:

In
A
(1)Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-
masing agamanya dan kepercayaannya itu;
ah

lik
(2)Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
am

ub
Menimbang, bahwa di dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
ep
Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
k
ah

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan disebutkan bahwa suatu perkawinan


R

si
adalah sah bilamana dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaannya itu dan di samping itu tiap-tiap perkawinan harus dicatat

ne
ng

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pencatatan tiap-tiap


perkawinan adalah sama halnya dengan pencatatan peristiwa-peristiwa penting

do
dalam kehidupan seseorang misalnya kelahiran, kematian yang dinyatakan
gu

dalam surat-surat keterangan, suatu akta resmi yang juga dimuat dalam daftar
pencatatan;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Undang-Undang


Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan
ah

lik

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dihubungkan dengan


m

ub

Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan


ka

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019


ep

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang


Perkawinan, Majelis Hakim berpendapat bahwa keabsahan perkawinan
ah

ditentukan oleh pelaksanaan dari perkawinan itu sendiri. Perkawinan baru


R

es

Halaman 8 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merupakan perkawinan yang sah apabila dilakukan menurut hukum masing-

si
masing agamanya dan kepercayaannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat bertanda P – 1 berupa

ne
ng
fotokopi Surat Pemberkatan Perkawinan Reg. Res. No. 256/6-I/2020 Pengganti
antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT, yang dikeluarkan oleh Gereja

do
gu
Kristen Protestan Simalungun Resort Batu Onom Siantar pada tanggal 11
Februari 2020 dan P – 2 berupa fotokopi Surat Nomor 470/812/11.3/2022
Perihal Surat Keterangan Akta Perkawinan, yang ditandatangani oleh

In
A
FANDERSIUS MANALU, S.Pd., selaku Kepala Seksi Perkawinan dan
Perceraian atas nama Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
ah

lik
Kabupaten Simalungun pada tanggal 29 September 2022 serta dihubungkan
dengan keterangan Para Saksi yang saling bersesuaian satu dengan lainnya,
am

ub
maka diperoleh fakta hukum bahwa Penggugat dan Tergugat telah
melangsungkan perkawinan menurut tata cara agama Kristen pada tanggal 27
Maret 2013 dan selanjutnya Perkawinan tersebut telah didaftarkan di Kantor
ep
k

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Simalungun pada


ah

tanggal 11 April 2013 sebagaimana Kutipan Akta Perkawinan Nomor 1208-KW-


R

si
11042013-0028;

ne
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di atas dihubungkan
ng

dengan ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang


Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16

do
gu

Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974


tentang Perkawinan dan Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 1 Tahun
In
A

1974 tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang


Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1
ah

Tahun 1974 tentang Perkawinan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa


lik

perkawinan antara Penggugat dan Tergugat telah memenuhi syarat


sahnya perkawinan dan syarat administratif perkawinan sebagaimana
m

ub

telah ditentukan secara limitatif di dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2)
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana
ka

ep

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang


Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
ah

Perkawinan;
R

es

Halaman 9 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

si
mempertimbangkan apakah alasan-alasan putusnya perkawinan (perceraian)
yang didalilkan oleh Penggugat beralasan hukum untuk dikabulkan;

ne
ng
Menimbang, bahwa Pasal 38 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

do
gu
Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 tentang Perkawinan menyatakan bahwa perkawinan dapat putus

In
A
karena kematian, perceraian, dan atas keputusan pengadilan;

Menimbang, bahwa selanjutnya Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang


ah

lik
Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-
am

ub
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menentukan bahwa untuk
melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami istri itu
ep
tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri. Dalam Pasal 19 Peraturan
k

Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang


ah

Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, disebutkan bahwa perceraian dapat


R

si
terjadi karena alasan-alasan:

ne
ng

a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi,
dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan;

do
b. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-
gu

turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di
luar kemampuannya;
In
A

c. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau


hukuman yang lebih berat setelah perkawinan yang berlangsung;
ah

lik

d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang


membahayakan pihak lain;
m

ub

e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat
tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/istri;
ka

ep

f. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan


pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah
ah

tangga;
R

es

Halaman 10 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang

si
dihadirkan di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa pertengkaran yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat

ne
ng
disebabkan karena masalah ekonomi;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak lagi hidup bersama karena

do
guTergugat sudah pergi meninggalkan Penggugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, maka

In
A
Majelis Hakim berpendapat bahwa rangkaian bukti yang diajukan oleh
Penggugat telah menunjukkan adanya suatu permasalahan dalam rumah
ah

tangga Penggugat dan Tergugat yang tidak dapat diselesaikan sampai dengan

lik
pemeriksaan perkara a quo;
am

Menimbang, bahwa dengan adanya fakta Penggugat dan Tergugat

ub
tidak lagi tinggal bersama karena Tergugat sudah pergi meninggalkan
Penggugat dan berdasarkan dalil gugatan Penggugat, sejak bulan Januari 2017
ep
k

Penggugat dan Terguagt telah pisah ranjang sampai dengan saat ini serta
ah

adanya gugatan a quo maka Majelis Hakim berpendapat bahwa keadaan


R
tersebut memberikan bukti pula bahwa permasalahan diantara Penggugat dan

si
Tergugat belum terselesaikan dan sulit diharapkan bagi keduanya untuk

ne
ng

kembali hidup rukun dalam satu rumah tangga;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat sebuah ikatan

do
gu

perkawinan harus didasari oleh rasa cinta dan kasih sayang diantara suami istri
sebagaimana dalam ketentuan Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
In
A

16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

tentang Perkawinan yang menyebutkan “Suami isteri wajib saling cinta-


ah

lik

mencintai hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir bathin yang


satu kepada yang lain”, jika rasa saling tersebut sudah tidak ada di salah satu
m

ub

pihak atau bahkan tidak ada pada diri suami atau istri, maka tujuan perkawinan
tidak akan tercapai dan perkawinan tidak ada gunanya lagi untuk diteruskan;
ka

ep

Menimbang, bahwa Majelis Hakim menilai mempertahankan


ah

perkawinan seperti ini adalah suatu hal yang sia-sia karena dapat
R

es

Halaman 11 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengakibatkan ekses-ekses yang negatif bagi kedua belah pihak;

si
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan fakta tersebut di
atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa ikatan lahir bathin antara Penggugat

ne
ng
dan Tergugat selaku suami isteri telah mengalami keretakan sehingga tujuan
semula dari perkawinan Penggugat dan Tergugat untuk membentuk keluarga

do
gu
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa sebagaimana yang diamanatkan dalam ketentuan Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan

In
A
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-
ah

Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan akan sulit untuk terwujud;

lik
Menimbang, bahwa terhadap pembuktian yang diajukan oleh
am

ub
Penggugat tersebut, oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan
untuk membantahnya, maka Majelis Hakim tidak memperoleh bukti yang
mematahkan dalil Penggugat terkait pertengkaran yang terjadi dalam rumah
ep
k

tangga Penggugat dan Tergugat;


ah

Menimbang, bahwa terkait dengan alasan perceraian terdapat


R

si
beberapa Yurisprudensi yang telah memuat kaidah hukum, antara lain sebagai
berikut:

ne
ng

a. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 534/K/Pdt/1996 tanggal 18


Juni 1996, terdapat kaidah hukum yaitu: “Bahwa dalam hal perceraian

do
gu

tersebut tidak perlu dilihat dari siapa penyebabnya percecokkan atau


karena salah satu pihak meninggalkan pihak lain tetapi perlu dilihat
In
A

dari perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan itu masih dapat


dipertahankan atau tidak, karena jika hati kedua belah pihak telah
ah

pecah maka tidak mungkin dipersatukan lagi”;


lik

b. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 379.K/AG/1995 tanggal 26


Maret 1997 terdapat kaidah hukum yaitu: “Apabila dalam suatu rumah
m

ub

tangga antara suami dan istri sudah tidak lagi hidup satu rumah lagi
ka

dan tidak terjalin komunikasi serta tidak pernah berhubungan lagi


ep

layaknya seorang suami dan istri dalam tenggang waktu tertentu


haruslah dianggap percekcokkan secara terus menerus”;
ah

c. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 1354 K/Pdt/2000 tanggal 08


es

Halaman 12 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
September 2003 terdapat kaidah hukum yaitu: “Suami isteri yang telah

si
pisah tempat tinggal selama 4 (empat) tahun dan tidak saling
memperdulikan, sudah merupakan fakta adanya perselisihan dan

ne
ng
pertengkaran sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun dalam
rumah tangga dapat dijakdikan alasan untuk mengabulkan

do
guperceraian”;

Menimbang, bahwa dengan berpedoman kepada ketentuan Pasal 39


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana telah

In
A
diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
ah

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf f

lik
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Yurisprudensi Mahkamah
am

ub
Agung RI serta dikaitkan dengan rangkaian pertimbangan di atas, Majelis
berpendapat bahwa terdapat cukup alasan bahwa telah terjadi perselisihan
ep
secara terus menerus diantara Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri
k

yang tidak bisa diharapkan akan rukun lagi, sehingga perkawinan Penggugat
ah

R
dan Tergugat sulit untuk dipertahankan lagi dan perceraian merupakan jalan

si
terakhir yang terbaik bagi Penggugat dan Tergugat;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka


Penggugat telah dapat membuktikan dalil gugatannya sehingga Majelis

do
berpendapat bahwa alasan perceraian yang didalilkan oleh Penggugat cukup
gu

beralasan dan tidak bertentangan dengan hukum serta telah memenuhi


ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang
In
A

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, maka


konsekwensi yuridisnya adalah beralasan untuk menyatakan putusnya
ah

lik

perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dengan segala akibat hukumnya;

Menimbang, bahwa setelah mempertimbangkan pokok persoalan


m

ub

dalam perkara a quo, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


petitum gugatan Penggugat;
ka

ep

Menimbang, bahwa terhadap petitum angka 1 (satu) Gugatan


Penggugat yang memohon agar mengabulkan gugatan Penggugat untuk
ah

seluruhnya, karena petitum tersebut berhubungan dengan petitum lain, maka


R

es

Halaman 13 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan dipertimbangkan setelah mempertimbangkan petitum-petitum lainnya;

si
Menimbang, bahwa terhadap petitum angka 2 (dua) Gugatan
Penggugat yang memohon agar menyatakan dalam hukum berkala perkawinan

ne
ng
antara penggugat dan tergugat yang telah dilangsungkan pada tanggal 27
maret 2013 secara Agama Kristen Protestan oleh Pendeta GKPS Resort Batu

do
gu
Onom Siantar Pdt. Enita M. Silalahi, SSi, Teol. Berdasarkan Surat Keterangan
Nikah No. 256/6-I/2020 tertanggal 11 Februari 2020 yang telah dicatatkan atau
didaptarkan pada Kantor Pendaftaran Pendudukan Catatan Sipil Kabupaten

In
A
Simalungun dengan kutipan Akta Perkawinan No. 1208-KW-11042013-0028
yang telah dikeluarkan pada tanggal 27 Maret 2013 adalah “PERKAWINAN
ah

lik
YANG SAH”, Majelis Hakim berpendapat bahwa petitum tersebut patut untuk
dikabulkan, karena sebagaimana telah dipertimbangkan di atas bahwa
am

ub
perkawinan antara Penggugat dan Tergugat telah memenuhi syarat sahnya
perkawinan dan syarat administratif perkawinan sebagaimana telah ditentukan
secara limitatif di dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang
ep
k

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan sebagaimana telah diubah dengan


ah

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-


R

si
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, akan tetapi dengan
perbaikan kalimat di dalam amar dengan tanpa merubah substansi dari petitum

ne
ng

Penggugat;

Menimbang, bahwa terhadap petitum angka 3 (tiga) Gugatan

do
gu

Penggugat yang memohon agar menyatakan dalam Hukum bahwa perkawinan


antara penggugat dan tergugat yang telah dilangsungkan pada tanggal 27
In
A

Maret 2013 secara Agama Kristen Protestan Kabupaten Simalungun


berdasarkan Surat Keterangan Nikah No. 256/6-I/2020 tertanggal 11 Februari
ah

2020. Telah dicatatkan dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Pendudukan


lik

dan Catatan Sipil Kabupaten Simalungun dengan Kutipan Akta Perkawinan No.
1208-KW-11042013-0028 yang telah dikeluarkan pada tanggal 27 Maret 2013
m

ub

adalah “PUTUS KARENA PERCERAIAN DENGAN SEGALA AKIBAT


HUKUMNYA”, Majelis Hakim berpendapat bahwa petitum tersebut patut untuk
ka

ep

dikabulkan, karena sebagaimana telah dipertimbangkan di atas bahwa telah


terdapat bukti yang cukup menurut hukum bahwa rumah tangga antara
ah

Penggugat dan Tergugat sulit diharapkan untuk dapat dipersatukan kembali,


R

es

Halaman 14 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan tetapi dengan perbaikan kalimat di dalam amar dengan tanpa merubah

si
substansi dari petitum Penggugat;

Menimbang, bahwa terhadap petitum angka 4 (empat) gugatan

ne
ng
Penggugat yang memohon agar memerintahkan kepada Panitera Pengadilan
Negeri Pematangsiantar untuk mengumumkan salinan sah putusan ini ke

do
gu
Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Pematangsiantar guna
dicatat dalam buku register perceraian yang sedang berjalan setelah putusan
ini berkekuatan Hukum tetap, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai

In
A
berikut;
ah

Menimbang, bahwa perceraian adalah suatu peristiwa penting yang

lik
dialami oleh setiap penduduk yang pengaturan tentang persyaratan
administratif pasca perceraian secara limitatif dan imperatif telah diatur di dalam
am

ub
ketentuan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
ep
berikut peraturan pelaksananya dan ketentuan Pasal 35 Peraturan Pemerintah
k

Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun


ah

1974 tentang Perkawinan;


R

si
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9

ne
ng

Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974


tentang Perkawinan pada pokoknya membebankan kewajiban kepada Panitera
Pengadilan atau Pejabat yang ditunjuk untuk mengirimkan satu helai salinan

do
gu

putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap tanpa


bermeterai kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tempat
In
A

perceraian terjadi agar Pegawai Pencatat pada Kantor Dinas Kependudukan


dan Pencatatan Sipil yang bersangkutan mendaftar putusan perceraian dalam
ah

lik

sebuah daftar yang diperuntukkan untuk itu dan satu helai salinan putusan
Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap tanpa bermeterai
m

ub

kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tempat pencatatan


perkawinan agar Pegawai Pencatat pada Kantor Dinas Kependudukan dan
ka

Pencatatan Sipil yang bersangkutan membuat catatan pada bagian pinggir dari
ep

daftar catatan perkawinan;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat bertanda P – 2 berupa


R

es

Halaman 15 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
fotokopi Surat Nomor 470/812/11.3/2022 Perihal Surat Keterangan Akta

si
Perkawinan, yang ditandatangani oleh FANDERSIUS MANALU, S.Pd., selaku
Kepala Seksi Perkawinan dan Perceraian atas nama Kepala Dinas

ne
ng
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Simalungun pada tanggal 29
September 2022, diketahui bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat

do
telah didaftarkan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
gu
Kabupaten Simalungu, sedangkan perceraian antara Penggugat dan Tergugat
diadili di Pengadilan Negeri Pematang Siantar, sehingga satu helai salinan

In
A
putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap akan
dikirimkan ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
ah

lik
Simalungun dan ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Pematang Siantar agar Pegawai Pencatat pada Dinas Kependudukan dan
am

ub
Pencatatan Sipil yang bersangkutan dapat melakukan kewajiban sebagaimana
yang diatur dalam Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka Majelis


ah

Hakim berpendapat petitum angka 4 (empat) Gugatan Penggugat patut untuk


R

si
dikabulkan akan tetapi dengan perbaikan kalimat di dalam amar dengan tanpa
merubah substansi dari petitum Penggugat;

ne
ng

Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan sebelumnya,


bahwa perceraian adalah suatu peristiwa penting yang dialami oleh setiap

do
gu

penduduk yang pengaturan tentang persyaratan administratif pasca perceraian


secara limitatif dan imperatif telah diatur di dalam ketentuan Undang-Undang
In
A

Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23


tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan berikut peraturan
ah

pelaksananya;
lik

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 23


m

ub

Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana dirubah dengan


Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang-
ka

Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan secara


ep

imperatif dan limitatif mengatur kewajiban setiap penduduk yang mengalami


ah

perceraian tersebut untuk melaporkan perceraian tersebut ke Kantor Dinas


R

es

Halaman 16 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kependudukan dan Pencatatan Sipil tempat pencatatan peristiwa perkawinan

si
paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak putusan pengadilan tentang
perceraian memperoleh kekuatan hukum tetap, maka sebagai konsekwensi

ne
ng
yuridisnya Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang menerima
laporan perceraian tersebut wajib menerbitkan kutipan Akta Perceraian antara

do
Penggugat dengan Tergugat;
gu Menimbang, bahwa oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat agar
kedua belah pihak in casu Penggugat dan Tergugat diwajibkan melaporkan

In
A
perceraian aquo ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Simalungun paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak putusan
ah

lik
perceraian ini memperoleh kekuatan hukum tetap agar pejabat Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Simalungun menerbitkan
am

ub
kutipan Akta Perceraian antara Penggugat dengan Tergugat setelah putusan
perceraian antara Penggugat dengan Tergugat memperoleh kekuatan hukum
tetap;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas,


ah

sehubungan dengan petitum angka 1 (satu) gugatan Penggugat, maka Majelis


R

si
Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat dinyatakan dikabulkan untuk

ne
seluruhnya;
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya terkait petitum angka 5 (lima) Gugatan


Penggugat yang memohon agar membebankan biaya perkara menurut

do
gu

ketentuan Hukum yang berlaku, maka dihubungkan dengan petitum angka 1


(satu) Gugatan Penggugat yang dinyatakan gugatan Penggugat dikabulkan
In
A

seluruhnya sehingga Tergugat berada dalam posisi yang kalah, maka Tergugat
harus dihukum untuk membayar biaya perkara;
ah

lik

Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 sebagaimana


telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang
m

ub

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo


Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta peraturan perundang-
ka

undangan lainnya yang bersangkutan;


ep
ah

es

Halaman 17 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI

si
1. Men
yatakan Tergugat telah dipanggil secara sah dan patut tetapi tidak hadir;

ne
ng
2. Men
gabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya dengan verstek;

do
gu3.
yatakan sah perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat sebagaimana
Men

In
A
termuat dalam Kutipan Akta Perkawinan Nomor 1208-KW-11042013-0028
yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
ah

Kabupaten Simalungun;

lik
4. Men
yatakan perkawinan antara Pengugat dengan Tergugat sebagaimana yang
am

ub
termuat dalam Kutipan Akta Perkawinan Nomor 1208-KW-11042013-0028
yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
ep
Kabupaten Simalungun putus karena perceraian dengan segala akibat
k

hukumnya;
ah

R
5. Mem

si
erintahkan Panitera Pengadilan Negeri Pematang Siantar mengirimkan

ne
ng

salinan putusan perceraian ini yang telah memperoleh kekuatan hukum


tetap ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pematang
Siantar untuk didaftarkan dalam sebuah daftar yang diperuntukkan untuk itu

do
gu

dan ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten


Simalungun untuk dicatatkan dalam sebuah daftar yang diperuntukkan
In
A

untuk itu;
6. Men
ah

lik

ghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp600.000,00


(enam ratus ribu rupiah);
m

ub

Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim


ka

Pengadilan Negeri Pematang Siantar pada hari Rabu tanggal 30 November


ep

2022 oleh kami RINTO LEONI MANULLANG, S.H., M.H., sebagai Hakim
ah

Ketua, VIVI INDRASUSI SIREGAR, S.H., M.H., dan FEBRIANI, S.H., masing-
R

es

Halaman 18 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan

si
Ketua Pengadilan Negeri Sei Rampah Nomor 107/Pdt.G/2022/PN Pms tanggal
13 Oktober 2022. Putusan tersebut diucapkan pada hari Kamis tanggal 01

ne
ng
Desember 2022 dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua,
dengan didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut, SINTA ROIDA

do
RITONGA, S.H., sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Penggugat
gu
dan tanpa dihadiri oleh Tergugat.

In
A
Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua,
ah

lik
VIVI INDRASUSI SIREGAR, S.H., M.H. RINTO LEONI MANULLANG, S.H., M.H.
am

ub
ep
FEBRIANI, S.H.
k

Panitera Pengganti,
ah

si
SINTA ROIDA RITONGA, S.H.

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik

Perincian biaya:
1. Biaya Proses ………………………. Rp 50.000,00
m

ub

2. PNBP Gugatan ……………………. Rp 30.000,00


3. Biaya Panggilan …………………… Rp480.000,00
ka

4. PNBP Panggilan …………….……. Rp 20.000,00


ep

5. Materai ………………..……………. Rp 10.000,00


6. Redaksi ………………………..…… Rp 10.000,00
ah

Jumlah Rp600.000,00
es

Halaman 19 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Enam Ratus Ribu Rupiah)

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es

Halaman 20 dari 20 Putusan Nomor 107/PDT.G/2022/PN Pms


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai