u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 1608/Pdt.G/2020/PA.Sby
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
do
gu Pengadilan Agama Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara
tertentu pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkan putusan
In
A
sebagai berikut dalam perkara cerai gugat antara:
PENGGUGAT, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat
ah
lik
tinggal di Kota Surabaya, sebagai Penggugat;
melawan
TERGUGAT, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat
am
ub
tinggal di , Kota Pasuruan, sekarang bertempat
tinggal di Perum Citra Garden, Greenhill GH 16/7,
ep
k
R
Pengadilan Agama tersebut;
si
Telah mempelajari berkas perkara bersangkutan;
ne
ng
do
gu
DUDUK PERKARA
lik
sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan
si
Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Tergugat yang beralamat di
Pasuruan selama 3 bulan (Mei 2016 sampai dengan Juli 2016) kemudian
ne
ng
Tergugat mendapatkan pekerjaan sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) Unit
Pemasaran BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kota Mojokerto dan bekerja
do
hanya selama 2 bulan yaitu tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan 30
gu
September 2016, Penggugat dan Tergugat menempati kontrakan rumah di
Mojokerto selama 5 bulan (Agustus 2016 sampai dengan Desember 2016),
In
A
dan terakhir menempati rumah Tergugat yang dijadikan sebagai tempat
kediaman bersama hingga sekarang yang beralamat di , Sidoarjo.
ah
lik
3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dan
Tergugat belum memiliki anak hingga sekarang.
am
ub
4. Bahwa sejak bulan Oktober 2016 hingga saat ini,
Penggugat telah menggantikan posisi Tergugat sebagai tulang punggung
keluarga dengan bekerja yakni berjualan kue secara onlinedan harus
ep
k
si
berulang kali meminta kepada Tergugat agar Tergugat segera mencari
pekerjaan yang tetap untuk menafkahi dan memenuhi kebutuhan sehari-
ne
ng
hari.
5. Bahwa namun demikian, Tergugat tetap saja tidak
do
berusaha untuk mencari pekerjaan yang tetap karena alasan lebih memilih-
gu
milih pekerjaan dan tidak ingin sembarangan bekerja serta harus dengan
patokan pekerjaan yang berstandar tinggi dan gaji tinggisedangkan mencari
In
A
pekerjaan sangat tidak mudah, selain itu Tergugat juga sangat bergantung
dan hanya menunggu dari usaha orang tua Tergugat untuk mencarikan
ah
lik
pekerjaan yang bagus dan dengan catatan tidak ingin jabatan pekerjaan
tersebut di bawah atau lebih rendah dari pekerjaan Tergugat yang
m
ub
sebelumnya.
6. Bahwa sejak bulan Agustus 2016, orang tua Tergugat
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan Tergugat, selain itu orang tua Tergugat berpesan kepada Penggugat
si
agar Penggugat tidak menceritakan tentang uang jatah bulanan tersebut
kepada Tergugat.
ne
ng
7. Bahwa sejak bulan September 2016 Tergugat tidak
bekerja, maka Penggugat mulai menceritakan tentang uang jatah bulanan
do
tersebut kepada Tergugat, sehingga pengeluaran untuk kebutuhan sehari-
gu
hari bergantung pada uang jatah bulanan tersebut dan juga bergantung
pada penghasilan dari Penggugat yang bekerja berjualan kue secara online.
In
A
8. Bahwa sejak bulan Maret 2019, orang tua Tergugat
sudah berhenti memberikan uang jatah bulanan karena sudah pensiun
ah
lik
bekerja dan sebagai gantinya orang tua Tergugat memberikan uang terakhir
kepada Penggugat sebagai modal untuk keberlangsungan bisnis Penggugat
am
ub
dalam bekerja berjualan kue secara online, sehingga selanjutnya setiap
bulan hingga sekarang Penggugat bekerja secara penuh untuk mencari
nafkah tanpa ada bantuan finansial lagi dari orang tua Tergugat, dan
ep
k
Tergugat pun selama sekitar kurang lebih 3 tahun 4 bulan masih belum
ah
bekerja.
R
si
9. Bahwa pada awalnya kehidupan rumah tangga antara
Penggugat dengan Tergugat berjalan baik tetapi mulai goyah dan sering
ne
ng
terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus sejak bulan Juli
2016(3 bulan awal pernikahan), perselisihan dan pertengkaran tersebut
do
selalu terjadi berulang kali dan sangat sulit diatasi sampai sekarang.
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat selalu mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
si
Secara Verbal atau Kekerasan Psikis, sehingga Penggugat tidak merasakan
kebahagiaan secara lahir dan batin.
ne
ng
12. Bahwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
do
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga diartikan sebagai berikut
gu
bahwa :
“Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap
In
A
seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan
atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran
ah
lik
rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
am
ub
rumah tangga.”
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 23 Tahun
2004 tersebut di atas berkaitan dengan perbuatan yang dilakukan Tergugat
ep
k
si
berdampak secara langsung dan memengaruhi kondisi psikologis
Penggugat.
ne
ng
do
Rumah Tangga menyebutkan bahwa :
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
buruk yang terjadi di dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat adalah
si
kesalahan Penggugat sehingga Tergugat selalu menyalahkan Penggugat
menggunakan nada yang menyakitkan dan kata-kata yang membuat
ne
ng
Penggugat merasa buruk. Tindakan tersebut menekan, menghina,
merendahkan, membatasi, dan mengontrol Penggugat agar memenuhi
do
keinginan dan tuntutan/perintah Tergugat.Tindakan tersebut pada akhirnya
gu
menimbulkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan
untuk bertindak dan rasa tidak berdaya yang dialami Penggugat.
In
A
14. Bahwa dampak kekerasan psikis yang dialami Penggugat dapat berakibat
buruk bagi kondisi kesehatan jiwa dan raga Penggugat, antara lain
ah
lik
:hilangnya nafsu makan, gangguan tidur, selalu merasa gelisah, sedih dan
tidak tenang, gangguan fungsi tubuh ringan, seperti : sakit kepala
am
ub
berkepanjangan, gangguan pencernaan tanpa indikasi medis, sesak napas
dan sering mengalami nyeri dan tekanan pada dada, mengalami tingkat
kecemasan yang tinggi, stres berlebihan, depresi berat, menderita batin dan
ep
k
si
dalam pernikahan yang menyiksa batin karena kekerasan verbal atau psikis
yang dialami Penggugat telah menyebabkan efek trauma jangka panjang
ne
ng
do
bercerai dari Tergugat dan hal-halmengenai Kekerasan Dalam Rumah
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
15.3. Bahwa Tergugat adalah pribadi yang emosional dan labil sehingga
si
mudah marah dan tersinggung, memiliki kebiasaan untuk
melampiaskan amarah dengan membanting barang dan merusak
ne
ng
properti dalam rumah tangga,seperti : membanting handphone dan
barang-barang lainnya; menutup dan menggebrak keras pintu kamar
do
gu tidur di lantai satu dan pintu kamar tidur di lantai dua; merusak pintu
kamar mandi sehingga pintu tersebut lepas; memukul gelas ke meja
makan;memukul tembok dengan kepalan tangan Tergugat dan
In
A
berteriak kencang akibat amarah yang sangat kuat sehingga sering
kali terdengar oleh tetangga rumah.
ah
lik
15.4. Bahwa Tergugat sering tidak cocok dan berselisih dengan semua
orang, seperti : tukang kebersihan dan keamanan di komplek
am
ub
perumahan, tukang parkir, asisten rumah tangga orang tua Tergugat.
15.5. Bahwa Tergugat sering bersikap berani dan bertengkar serta
berselisih pendapat dengan orang tua Tergugat, termasuk
ep
k
si
sopan, tidak menghormati, tidak menghargai, dan selalu
menyinggung dan menyakiti perasaan orang tua Penggugat dan
ne
ng
do
tante, dan budhe) Penggugat, serta teman-teman dan sahabat
gu
Penggugat.
15.6. Bahwa Tergugat secara jelas menunjukkan sikap tidak suka terhadap
In
A
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
15.7. Bahwa Tergugat sering menjelek-jelekkan, membanding-bandingkan,
si
dan meremehkan keluarga Penggugat, serta membicarakan hal-hal
buruk tentang keluarga Penggugat.
ne
ng
15.8. Bahwa Tergugat memiliki hasrat untuk mengontrol dan memiliki
Penggugat sepenuhnya, menghindari tanggung jawab dalam hal
do
gu menafkahi isteri, ingin lebih unggul sebagai suami dan kepala rumah
tangga dengan selalu mengatur, mendekte, membatasi, dan
mengontrol Penggugat untuk memenuhi keinginan dan
In
A
tuntutan/perintah Tergugat, serta mudah menyalahkan Penggugat
dalam bertindak di dalam rumah tangga sebagai isteri.
ah
lik
15.9. Bahwa selama pernikahan, Penggugat selalu merasakan tekanan
batin dan tertekan secara psikis sehingga mudah stres dan depresi
am
ub
berat karena segala perlakuan dari Tergugat dalam rumah tangga
sehingga Penggugat merasa menderita dan sendirian, serta tidak
merasakan kebahagiaan secara lahir dan batin.
ep
k
si
menceritakan apapun kepada keluarga Penggugat dengan maksud
untuk melindungi dan menutupi perlakuan buruk Tergugat sebagai
ne
ng
suami.
15.11. Bahwa selama pernikahan, di depan keluarga besar masing-masing
do
dan di depan semua orang, Penggugat selalu menunjukkan dan
gu
lik
Penggugat khawatir.
15.12. Bahwa selama terjadi masalah dalam rumah tangga seperti
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perubahan sikap yang lebih baik dari Tergugat sehingga Penggugat
si
merasa sangat kecewa, sedih, dan tidak merasa dilindungi dalam
keluarga Tergugat tersebut.
ne
ng
15.13. Bahwa selama pernikahan, Penggugat sedikit merasakan kasih
sayang, perlakuan lembut, perlindungan, dan nafkah lahir dan batin
do
gu dari Tergugat.
15.14. Bahwa sering berulang kali Tergugat memarahi, membentak, dan
menghina Penggugat di depan orang tua Tergugat tetapi bapak
In
A
kandung Tergugat hanya diam saja dan membiarkan perlakuan
Tergugat terhadap Penggugat, serta berpura-pura tidak mendengar
ah
lik
atau menyaksikan kejadian tersebut.
15.15. Bahwa keretakan hubungan dalam rumah tangga antara Penggugat
am
ub
dengan Tergugat mulai diketahui keluarga besar Penggugat saat
Penggugat dan Tergugat berada di rumah kakak kandung Penggugat
yang berada di Wisma Permai II No. 57 Surabaya pada hari Jumat
ep
k
si
depan ibu kandung Penggugat, sehingga kakak kandung Penggugat
menegur Tergugat atas tindakannya tersebut tetapi Tergugat justru
ne
ng
do
dilerai oleh Penggugat dan adik ipar Penggugat. Ayah kandung
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengetahui dan sering berulang kali menyaksikan perbuatan
si
Tergugat terhadap Penggugat, tetapi orang tua Tergugat tidak
berbuat apa-apa, baik perlindungan maupun pembelaan terhadap
ne
ng
Penggugat yang telah didzalimi oleh Tergugat. Keluarga Penggugat
juga selama ini menahan diri karena bertanya-tanya kenapa
do
gu Penggugat selalu jauh dari keluarga Penggugat dan selalu terlihat
tertekan tetapi keluarga Penggugat berusaha menghargai dan tidak
mencampuri urusan rumah tangga Penggugat serta ingin menjaga
In
A
perasaan Penggugat.
15.16. Bahwa berdasarkan kronologis kejadian tersebut di
ah
lik
atas maka menjadi dasar kuat bagi Penggugat untuk mengajukan
gugatan cerai yang puncaknya terjadi pada tanggal 29 November
am
ub
2019 di rumah kakak kandung Penggugat yang berada di Wisma
Permai II No. 57 Surabaya, yang sejak saat itu Penggugat telah
meninggalkan rumah Tergugat hingga sekarang.
ep
k
si
cerai terhadap Tergugat yang keputusan tersebut murni atas
keinginan Penggugat sepenuhnya.
ne
ng
16. Bahwa akibat dari kejadian perkelahianyang sangat fatal tersebut di atas,
akhirnya sejak tanggal 29 November 2019 hingga sekarang selama kurang
do
lebih 3 bulan 10 hari, Penggugat dan Tergugat telah berpisah
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebutcukup kuat meyakinkan bagi Penggugat bahwa tidak ada harapan
si
untuk kembali membina rumah tangga yang bahagia.
18. Bahwa sejak Penggugat dan Tergugat berpisah tinggal/berpisah ranjang
ne
ng
selama 3 bulan 10 hari, maka hak dan kewajiban suami isteri tidak
terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi
do
melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat.
gu
19. Bahwa Penggugat telah berulang kaliberupaya mengatasi masalah tersebut
dengan jalan/cara bermusyawarah atau berbicara dengan Tergugat dan
In
A
keluarga Tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil. Penggugat dan
keluarga Penggugat sudah berulang kali menyampaikan dan memberi
ah
lik
amanah kepada Tergugat untuk menyampaikan kepada orang tua Tergugat
agar melakukan pertemuan antar keluarga tetapi berulang kali pun Tergugat
am
ub
tidak menyampaikan amanah tersebut dan tetap diam saja serta
membiarkan masalah ini berlarut-larut hingga 3 bulan lebih.
20. Bahwa Tergugat tidak menunjukkan sikap menyesal sama sekali dengan
ep
k
si
keluar agar bisa baik kembali. Dengan demikian, Penggugat menyimpulkan
bahwa Tergugat dan keluarga Tergugat sudah tidak peduli dan sudah tidak
ne
ng
do
21. Bahwa keputusan untuk mengakhiri ikatan perkawinan telah Penggugat
gu
sampaikan kepada Tergugat dan telah pula diketahui oleh keluarga besar
masing-masing.
In
A
22. Bahwa dengan tidak dapat dipertahankannya lagi kehidupan rumah tangga
antara Penggugat dengan Tergugat, maka pilihan terbaik bagi Penggugat
ah
lik
ub
23. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Perkawinan dinyatakan sebagai berikut bahwa :
ka
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita
si
sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa.”
ne
ng
Apabila ketentuan Pasal 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tersebut di
atas dikaitkan dengan keadaan perkawinan antara Penggugat dengan
do
Tergugat, maka jelas bahwa tujuan dari perkawinan tersebut sudah tidak
gu
ada di dalam rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat, dimana
perkawinan Penggugat dan Tergugat telah mengandung cacat dalam
In
A
pelaksanaannya, sehingga dengan demikian perkawinan tersebut tidak
dapat dipertahankan lagi.
ah
lik
24. Bahwa selain dari pada itu, gugatan cerai Penggugat yang juga didasarkan
pada adanya perselisihan yang terjadi terus menerus antara Penggugat dan
am
ub
Tergugat juga telah memenuhi ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan No. 9
Tahun 1975 yang pada pokoknya menyebutkan bahwa :
“Perceraian dapat terjadi karena antara suami dan isteri terus menerus
ep
k
terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup
ah
si
25. Bahwa sebagaimana telah Penggugat uraikan seluruhnya di atas dan benar
adanya, maka rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat tidak
ne
ng
mungkin dapat dipertahankan lagi dan tidak ada harapan lagi untuk hidup
bersama sebagai suami isteri.
do
Berdasarkan sebab-sebab tersebut di atas, Penggugat mohon kepada
gu
Majelis Hakim agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya
menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
In
A
PRIMAIR :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
ah
lik
ub
SUBSIDAIR :
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dan atau jika pengadilan berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex
si
aequo et bono).
Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat dan
ne
ng
Tergugat datang menghadap di Persidangan;
Bahwa, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak
do
agar hidup rukun kembali, juga telah ditempuh melalui mediasi dengan
gu
mediator Hj. Milachah, S.Ag. Mediator Pengadilan Agama Surabaya, sesuai
Laporan mediasi tangga 14 Mei 2020 akan tetapi tidak berhasil;
In
A
Bahwa kemudian Majelis Hakim membacakan surat gugatan Penggugat
yang ternyata isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
ah
lik
Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat menyampaikan
jawaban tertulis tertanggal 28 Mei 2020 pada pokoknya sebagai berikut :
am
ub
1. Benar;
2. Benar;
3. Benar, dan sudah melakukan Ikhtiar secara medis
ep
k
si
4. 4.1. Benar kita berdua menjalankan bisnis kuliner,
bekerja sama dengan
ne
ng
pembagian Tugas yang sifatnya fisik atau berat dikerjakan oleh Suami
(misalnya: pengadukan yang memerlukan kekuatan fisik yang besar,
do
distribusi antar kota yang langsung dikerjakan setelah proses produksi
gu
telah selesai dilakukan dalam rata2 waktu 2-3 hari, dsb), sedangkan
untuk tugas yang sifatnya lebih ringan itu dikerjakan oleh istri (misalnya
In
A
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tinggal orang tua Penggugat di Surabaya, dengan tempat tinggal
si
orang tua Tergugat di Pasuruan. Sehingga bisa berkumpul solat
Ied bersama keluarga masing-masing secara bergantian setiap
ne
ng
tahunnya. Ibu Tergugat adalah orang yang sangat sabar. Pernah
Penggugat tidak sengaja membentak, tapi ibu sedikitpun tidak
do
gu marah, malah makin sayang sama Penggugat.
4.2.2. sangat sedikit waktu bertatap muka dengan Penggugat, waktu
masih menjadi karyawan. Setiap hari berangkat dari jam 7 pagi
In
A
dan pulang sekitar jam 9 malam tanpa sempat mengobrol
dengan Penggugat, itupun langsung tertidur karena mungkin
ah
lik
terlalu lelah (kesempatan mengobrol hanya diwaktu sarapan pagi
sebelum berangkat kantor). Dan Sabtu-Minggu pun kadang ada
am
ub
tugas kantor yang membuat Tergugat jadi sering melewatkan
waktu bersama Penggugat. Waktu itu Penggugat sempat protes
karena Tergugat terlalu banyak bekerja di kantor, dan kurang
ep
k
si
Penggugat dari nol. Tatap muka dan waktu ngobrol dengan
Penggugat jadi banyak, dan alhamdulillah bisa sering
ne
ng
do
daerah. Lelah ngga masalah karena kerja sama Pengugat.
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
b
Idul Adha 2018 di Surabaya
u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(kok ya sering banget migrainnya). Tapi setelah di MRI, CT Scan,
si
cek darah dll, di Husada Utama ternyata ga papa dan dinilai
sebagai gejala normal. Karena itu Tergugat jadi lebih tenang
ne
ng
sebelum Tergugat tahu waktu di Mojokerto Penggugat ternyata
sedang sakit dan bilangnya ga papa.
do
gu 4.3. Pernyataan sebagai “Tulang Punggung” keluarga itu
disampaikan oleh Bapak Tergugat yang tujuannya “untuk memotivasi
istri” supaya bisa dengan baik menjaga keuangan keluarga, mengingat
In
A
kebiasan sebelum menikah suka belanja dan makan di restoran. Tapi
sebagian dari kita kan ya ngga faham penerimaannya seseorang, dari
ah
lik
kalimat yg kita sampaikan. Bisa jadi motivasi atau malah jadi beban
tergantung dari kondisi psikisnya. Dan ngga bisa memaksa orang lain
am
ub
untuk faham dengan kondisi psikisnya kita bagaimana, tapi lebih baik
dewasa buat menerima ucapan dari setiap orang. Mau nyaman atau
ngga nyaman bisa dilatih lewat lingkungan. Oleh karena itu Tergugat
ep
k
si
menghafal Al-qur’an, ibu-ibu PKK dsb yang dimana dari berkumpul
dengan orang-orang yang sudah lebih senior dan baik dalam hal
ne
ng
berumah tangga itu bisa jadi acuan atau masukan positif pada
Penggugat untuk bisa membangun rumah tangga dengan akhlaq yang
do
baik bersama Tergugat. Karena rumah tangga yang dibangun dengan
gu
akhlaq yang baik, insha Allah bisa melancarkan penerimaan positif dari
setiap anggota keluarga dalam menyikapi ucapan atau argumen dari
In
A
lik
ub
tentu biaya yang dikeluarkan bukan melalui dana mandiri, jadi saat itu
belum berfikir soal membatasi banyaknya pengeluaran. Dan pemikiran
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
rumah kami di Sidoarjo, kadang Bapak membawakan Bunga Anggrek
si
dari kota tempatnya bekerja karena katanya tiba-tiba ingat, kalau
menantunya suka sekali dengan bunga anggrek. Pernah waktu
ne
ng
berkunjung di rumah bapak Kediri, semuanya sama-sama sangat lapar
dan bapak ingin kita makan siang bersama. Akhirnya bapak dan Ibu
do
gu memilihkan Piza Hut sebagai tempat makan siang, padahal Bapak,
apalagi Ibu sama sekali ngga suka dan ngga bisa makan piza apalagi
keju. Tapi bisa enak makannya karena senang melihat menantunya
In
A
bisa lahap makan piza keju;
5. Bukannya tidak mau atau memilih-milih pekerjaan, tapi karena Tergugat
ah
lik
sudah nyaman atau menikmati berwira usaha. Karena dari orang tua
Tergugat kurang berkenan kita berwira usaha, jadi Tergugat mencari-cari
am
ub
alasan supaya bisa tetap berwira usaha. Ada keluhan dari istri mungkin
karena terlalu banyaknya pesanan (proses produksi 2-3 hari, kadang bisa
3-4-5 hari nonstop dan kita sering kurang tidur, selesai produksi langsung
ep
k
ekspedisi). Namanya lelah, yang awalnya kalo misal kita semangat ya wajar
ah
si
segera mencari pegawai. Tapi alhamdulillah mengeluhnya sering hilang,
karena di sela ekspedisi selalu Tergugat sempatkan refreshing liburan
ne
ng
walau hanya sekedar minggir makan bubur di taman kota (sekedar pengen
nyenengin istri soalnya minta bubur).
do
6. Benar dan Tergugat baru tahu di beberapa bulan sekitar awal tahun 2019,
gu
Tergugat tahu juga, karena sesuatu hal. Setelah Tergugat tahu pun
Tergugat berkali-kali bilang ke Penggugat, supaya kita bekerja secara
ah
lik
ub
waktu itu kita ada kebutuhan Dana berangkat ke Jakarta untuk datang
di sebuah acara. Awalnya Tergugat bilang secara perhitungan kita tidak
ka
tidak pasti tergantung dari trend pasar dan permintaan konsumen. Jadi
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
untuk perhitungan prediksi pengeluaran keuangannya itu, harus kita
si
perhitungkan sampai 3 atau 6 bulan kedepan supaya tidak bangkrut
apalagi minus (naudzibila mindzalik). Tapi karena ngelihat Penggugat
ne
ng
yang pengen banget, akhirnya Tergugat putuskan buat berangkat
dengan perasaan was-was. Mungkin karena Penggugat jadi tidak
do
gu nyaman dengan wajah Tergugat yang kelihatan was-was dan ingin
menenangkan, ditambah dengan rasa ingin yang luar biasanya
Penggugat untuk datang ke Jakarta, akhirnya mengungkapkan bahwa
In
A
ada dana subsidi yang bisa digunakan untuk menjaga stabilitas
keuangan. Akhirnya dengan perhitungan baru, bisa ke Jakarta dengan
ah
lik
perasaan lebih tenang untuk datang ke sebuah acara sembari berbulan
madu mengunjungi beberapa kota yang sebelumnya belum pernah
am
ub
dikunjungi (di Jawa Barat dan Jawa Tengah). Alhamdulillah.
7.2. Kalau misalnya Tergugat dinilai tergantung dengan dana subsidi,
logikanya untuk apa Tergugat berusaha membangun produk baru
ep
k
si
2019, guna membuat penyesuaian dengan trend pasar? Karena pada
dasarnya orang yang bergantung pada dana subsidi ngga akan tertarik
ne
ng
do
setiap bulan (walaupun tidak semua karyawan berfikir seperti itu).
gu
8. 8.1. Benar karena dari awal Tergugat ngga ada niat nerima uang dari orang
tua, karena 100% dana yang masuk itu langsung disimpan dan dikelola
In
A
oleh Penggugat, jadi Tergugat tidak pernah tahu besar jumlahnya. Yang
Tergugat tanamkan dalam benak Tergugat adalah harus terus
ah
lik
ub
tagihannya setiap bulan. Karena itu kita harus lebih kompak bekerja
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
jadi sama sekali ngga perlu berfikir soal subsidi dari orang tua. Karena
si
keluarga berdua yang bangun dari nol.
8.2. kalau misal ada anggapan bahwa Tergugat tidak bekerja, sebenarnya
ne
ng
Tergugat bekerja membangun bisnis ini dari nol. Misal dalam hal
kegiatan produksi yang membutuhkan kekuatan fisik, memperhitungkan
do
gu packaging dengan segala kemungkinannya, membuat resep varian
baru, kegiatan kreatif promosi, membuat produk baru yang berbeda
jenisnya dan sesuai dengan trend pasar, memperhitungkan efisiensi,
In
A
mengemudikan mobil ke luar kota untuk langsung mendistribusikan
produk ke tangan konsumen, sampai memperhitungkan tempat liburan
ah
lik
mana baiknya jadi destinasi untuk refreshing setelah melakukan proses
distribusi langsung ke tangan konsumen. Tentu dalam bekerja Tergugat
am
ub
tidak bisa sendirian, banyak hal yang Tergugat tidak bisa dan hanya
mampu dikerjakan oleh Penggugat, seperti: desain logo produk, presisi
berat bahan, kelengkapan dan penyusunan data, kerapian produk,
ep
k
8.3. Benar kita bekerja secara penuh setelah dana subsidinya tidak ada,
R
si
karena alhamdulilah kebetulan timing tepat mendekati bulan
Ramadhan. Permintaan terhadap produk meningkat pesat di waktu
ne
ng
bulan Ramadhan, karena itu kita bekerja penuh selama satu bulan atau
lebih (banyak bekerja & kurang istirahat), bahkan beberapa minggu
do
sebelum bulan Ramadhan.
gu
9. Selisih pendapat antara Suami dan Istri dalam berkeluarga pasti ada. Yang
harus jadi fokusnya bagaimana setelah terjadi selisih pendapat bisa damai
In
A
lik
malah makin sayang, juga makin pengertian satu sama lain. Karena kalau
ngga baikan, ngga bakalan ada foto liburan dari tahun ke tahun.
m
ub
10. Persoalan kecil yang ngga sengaja bisa menjadi besar antara suami dan
istri itu ya wajar. Karena pada dasarnya setiap pria itu berfikir dengan logika
ka
dan suka menonton film action, sedangkan wanita pasti pakai perasaan dan
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bagaimana cara kita supaya lebih dewasa menyikapi sebuah persoalan dan
si
membuat masalah yang kecil itu bisa selesai dan malah tidak jadi besar.
Mangkanya Tergugat sangat menekankan ke Penggugat untuk berkumpul
ne
ng
dengan orang-orang soleh, supaya kita bisa sama-sama belajar lebih
bijaksana dan lebih dewasa dalam menyikapi bermacam-macam persoalan.
do
11. Setiap
gu permasalahan, sebelumnya alhamdulillah selalu berhasil
diselesaikan. Dan bisa menjalani hari-hari bahagia seperti biasanya.
12. 12.1. Setiap dari kita pasti ingin membangun rumah tangga dengan dasar
In
A
akhlaq yang baik. Dalam proses membangun keluarga menuju ke
arah yang baik, pasti ada selisih pendapat dimana di saat-saat
ah
lik
tertentu tersebut seorang kepala keluarga harus bersikap tegas, jika
menurut kita ada dari sebuah tindakan yang kita nilai salah dan harus
am
ub
diperbaiki (bisa berpakaian, bertutur kata, dsb).
12.2. Yang menjadi “dasar masalah psikis” yang dialami oleh Penggugat
dari suatu persoalan dalam keluarga itu sebenarnya karena hanya
ep
k
si
kalimat yang keluar dari orang terdekat atau malah keluarga yang
barang kali tidak memotivasi istri untuk bisa lebih sabar dan baik?
ne
ng
12.3. Mendidik istri supaya menjadi calon ibu berakhaq yang baik untuk
anak-anaknya adalah tugas utama suami. Karena setiap dosa yang
do
dilakukan oleh seorang istri itu ditanggung penuh suaminya.
gu
13. 13.1. Tergugat minta maaf dari hati yang paling dalam, bila barangkali
sering keluar kalimat yang bisa dinilai kasar dan tidak pantas untuk
In
A
lik
ub
karena lelah akibat dari bekerja terlalu lama, dsb). Toh setelahnya
Tergugat selalu berusaha meminta maaf dan terus berusaha
ka
minta maaf.
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
13.2. Tergugat bersedia dikritik kalau ada keinginan atau permintaan
si
Tergugat pada Penggugat yang sangat Tergugat tekankan dan isinya
kurang baik atau bahkan sama sekali tidak baik. Yang sangat Tergugat
ne
ng
tekankan pada istri adalah: jangan pernah mencerca makanan, kalau
makan itu dihabiskan, jangan teriak-teriak, kalau pengen manggil
do
gu datangin orangnya dan sampaikan yang baik, jangan gampang
menghina walaupun niatnya cuman bercanda, jangan lupa bilang
nunsewu kalau ngelewati orang walaupun statusnya pembantu
In
A
pemulung ataupun tukang becak, jangan lupa manggil Mbak sama
kakak ipar walaupun usianya lebih muda, dsb.
ah
lik
13.3. Beberapa hal yang Tergugat tekankan diatas sangat bertentangan
dengan budaya atau kebiasaan yang dilakukan keluarga Penggugat.
am
ub
Oleh karenanya Penggugat menganggap Tergugat menghina
keluarganya karena kebetulan Tergugat memberi contoh dari keluarga
Penggugat yang kebetulan punya kebiasaan yang cukup
ep
k
si
perasaan dulu. Jadi wajar bila wanita sangat sensitif menilai suatu
persoalan.
ne
ng
14. Itu hanya sugesti yang dihasilkan akibat dari pernyataan orang-orang
terdekatnya atau bahkan keluarga yang malah tidak memberi solusi tapi
do
bahkan menambah persoalan atau masalah yang dihadapi Penggugat,
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tergugat paling baik secara akhlaq itu ya Ibu Tergugat. Dan
si
penekanan Tergugat pada Penggugat kan, supaya Penggugat bisa
belajar dari orang-orang soleh. Karena guru pertama dari anak itukan
ne
ng
Ibunya. Dan kita bisa aja punya anak yang akhlaqnya baik, kalau
akhlaq ibunya juga baik. Siapa yang ngga pengen punya anak dengan
do
gu akhlaq yang baik? Makanya banyak belajar dan berkumpul dengan
orang-orang soleh. (insha Allah berkah)
15.3. Itu karena jantung yang berdenyut terlalu cepat. Sudah dilakukan
In
A
terapi pijat guna mengontrol kecepatan denyut jantung dan
alhamdulillah berhasil (bisa lebih sabar). Dengan tetangga yang
ah
lik
mungkin sebelumnya ada ketegangan dan tidak saling sapa
alhamdulillah sekarang jadi akrab.
am
ub
15.4. 15.4.1.berselisih dengan asisten rumah tangga di Mojokerto itu
karena waktu itu orangnya baru datang, pekerjaan belum
selesai, orangnya Tergugat dengar sambat dan bilang
ep
k
si
aja”, ditambah dengan Tergugat dengar kok ada membentak
ke istri dengan nada tidak ikhlas yang aga tinggi untuk
ne
ng
do
berusaha memperbaiki hubungan dengan ART, dengan selalu
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bagaimanapun juga, pasti ada perasaan menyesal sewaktu
si
habis marah. Oleh karena itu Tergugat selalu berusaha
mengucapkan terima kasih kepada bapak tukang parkir setiap
ne
ng
setelah Tergugat membayar tarif parkirnya.
15.4.3. alhamdulillah Tergugat belum pernah berselisih dengan
do
gu tukang kebersihan dan keamanan komplek di perumahan.
Malah Tergugat sering memanggil karena membutuhkan
bantuan beliau-beliaunya.
In
A
15.5. 15.5.1. yang jadi point masalah utamanya itu, hanya karena si Suami
yang posisinya hanya manusia biasa dan bukan malaikat,
ah
lik
yang fitrahnya pasti bisa melakukan kesalahan, karena
statusnya sebagai manusia biasa. Atau point masalahnya jadi
am
ub
bertambah karena menerima pernyataan atau pendapat dari
orang yang di anggap sahabat, ataupun keluarga yang dalam
pernyataannya itu malah memperlebar satu atau beberapa
ep
k
15.5.15.5.2. Karena setiap pernyataan yang keluar dari mulut orang yang
R
si
suka gibah, isinya pasti keluhan dan cercaan. Dan kalau yang
mengeluh itu memang orang-orang yang suka mencerca,
ne
ng
do
jadi ikut mencerca. Dan kalau digubris juga orang yang
gu
lik
15.5. 15.5.3. Kalau dinilai berani, apa Tergugat harus takut? Kalau
“Hormat”, iya Tergugat sangat menghormati mertua. Karena
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terjadi karena ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan hati
si
nurani Tergugat, tapi setelahnya benar atau salah, Tergugat
tetap minta maaf kepada beliau-beliaunya dan selalu
ne
ng
berusaha bersikap lebih baik lagi.
15.6. 15.6.1. setiap kepala keluarga tentu ingin membangun keluarga
do
gu dengan akhlaq yang baik. Yang jadi point masalahnya itu,
langkah apa yang harus dilakukan, kalau dilihat sendiri ada
satu atau beberapa tindakan dari keluarga, yang dinilai kurang
In
A
baik dan dapat memberi pengaruh negatif pada kondisi
psikologisnya istri? Dan karena itu jadi kesulitan dalam upaya
ah
lik
membangun keluarga dengan akhlaq yang baik. Padahal
tugas utama setiap kepala keluarga membangun akhlaq
am
ub
keluarga. Tapi walau Tergugat berfikir seperti itu, Frekuensi
kedatangan Tergugat dan Penggugat masih lebih banyak ke
rumah mertua di Surabaya dan Jombang daripada rumah
ep
k
si
psikologis akibat dari sering melihat orang-orang mencerca
dan berteriak. Padahal Penggugat tahu, waktu Tergugat ke
ne
ng
do
(pembantu). Waktu belum berkeluarga dan tinggal di kos
gu
lik
ub
15.6.4. Kalau membelikan buku yang terbuat dari kertas buat anak
usia 6 bulan, yang kita tau akan di robek ya buat apa? Toh
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
seperti alat makan yang sesuai dengan kebutuhannya bayi
si
usia 6 bulan nyatanya Tergugat dukung.
15.7. Kepala keluarga itu gurunya keluarga. Kalau ingin mengajarkan istri
ne
ng
untuk melakukan hal baik, harus menunjukkan misal sebuah tindakan
itu tidak baik untuk dilakukan, itu bukan hal yang bisa diikuti, dan
do
gu harus melakukan hal yang lebih baik untuk membangun keluarga
berakhlaq baik. Jadi kalau dalam melakukan penerimaan dinilai
menjelek-jelekkan, membanding-bandingkan, dan meremehkan
In
A
keluarga Penggugat, tergantung dari habis bicara dengan siapa atau
paling dekat dengan siapa si istri (bisa golongan orang soleh atau
ah
lik
golongan orang yang memang punya masalah dengan akhlaqnya).
Karena kalau dari Tergugat, baru dari sejak setelah menikah kenal
am
ub
dengan istilah “membanding-bandingkan”.
15.8. 15.8.1. Sudah Tergugat sampaikan sebelumnya kalau Tergugat
bekerja membangun bisnis cheesecake dari nol bersama
ep
k
si
tanggung jawab dalam menafkahi isteri, dapat inspirasi
membuat pernyataannya darimana? padahal Penggugat tau
ne
ng
do
apa ada satu hal saja yang isinya bukan hal yang baik,
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sangat mempengaruhi akhlaq, tindakan, ataupun penerimaan
si
seorang istri yang tentunya bisa lebih positif dan memberi
manfaat dalam proses membangun keluarganya, kalau
ne
ng
bergaulnya sama orang-orang soleh.
15.8.3. Setiap kejadian dalam proses berumah tangga itu kan selalu
do
gu spontan, Tergugat minta maaf kalau barang kali sering tiba-
tiba tidak sengaja menyalahkan Pengugat. Toh setiap adonan
yang tiba-tiba tidak sengaja ditumpahkan Penggugat dalam
In
A
proses produksi di kegiatan bisnis, kan beberapa kali
langsung Tergugat bersihkan tanpa banyak bicara, tanpa
ah
lik
teriak, dan tanpa mencerca.
15.9. tekanan yang dialami Penggugat itu ada, karena lagi punya masalah
am
ub
dengan Tergugat, ketambahan ada pernyataan dari lingkungan
apalagi orang terdekat bahkan barangkali keluarganya, yang tidak
membantu menyelesaikan masalah dari pernyataannya tapi malah
ep
k
si
itu semua kejelekan Tergugat). Dan kalau memang iya, tujuannya itu
sebenarnya apa? Kalau memang barang kali hanya kesal sesaat,
ne
ng
do
dilakukan? Padahal segala ucapan yang baik kan bisa lebih
gu
lik
ub
“Suami dan Istri”), yang ternyata barangkali orang di luar keluarga inti
ini punya masalah dalam hal “akhlaq”, ya apa tidak menimbulkan
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terhadap suami “ibadah”, sama halnya seperti kita yang pasti
si
menjalankan ibadah puasa, harus sabar menahan, lapar, haus dan
hawa nafsu, karena nilainya ibadah. Toh setiap tindakan yang barang
ne
ng
kali dinilai buruk oleh sang istri kan bukan atas dasar kesengajaan,
karena setelahnya selalu minta maaf. Pada dasarnya orang yang
do
gu sengaja melakukan kesalahan tidak akan pernah berusaha meminta
maaf.
15.11. Seorang suami yang menahan diri dengan menyimpan atau
In
A
menjaga baik-baik segala kebiasaan buruk sang istri, supaya tidak
menimbulkan masalah lebih besar, nilainya ibadah, begitu juga
ah
lik
sebaliknya. Karena misal ambil contoh yang sederhana, ada
kebiasaan suami yang mendengkur, istri menceritakan ke orang
am
ub
tuanya yang kalau barang kali punya “kebiasaan mencerca” karena
hasil dari kebiasaan bergibah dengan ibu-ibu arisan (misalnya),
tentunya pasti tahu ngga akan ada kalimat yang baik keluar dari
ep
k
si
bergibah ibu-ibu arisan, apalagi kalau sampai update status
(misalnya), bisa jadi sangat besar masalahnya. Oleh karena itu ada
ne
ng
do
bersama kita bisa lebih baik. Insha Allah.
gu
15.12. Sejak sebelum diucapkan akad, segala dosa yang dilakukan oleh
seorang wanita itu di tanggung oleh kepala keluarga dalam hal ini
In
A
lik
oleh seorang wanita itu ditanggung oleh suaminya yang dalam hal ini
kepala keluarga. Dan peran seorang ibu, ketika anaknya sudah
m
ub
kedepannya rumah tangga bisa terus belajar dan jadi lebih baik. Dan
ep
kalau barang kali ada yang dirasa kurang dalam hal respon yang
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diterima oleh istri, berarti harus sama-sama belajar buat lebih
si
dewasa dalam membangun rumah tangga. Motivasi untuk bisa lebih
sabar itu kan jauh lebih baik daripada pernyataan seseorang yang
ne
ng
apalagi keluarga, tapi malah membuat jadi melepaskan amarah pada
seseorang yang sebenarnya keluarga kita, dan arah kemarahannya
do
gu jadi semakin tidak terkontrol karena pernyataannya itu.
Pemisalannya itu seperti orang sedang puasa, kemudian di iming-
imingi makanan oleh orang yang sebenarnya keluarganya sendiri,
In
A
sampai akhirnya dia membatalkan puasanya dan makan seenaknya,
karena nafsunya yang jalan duluan. Toh setiap masalah yang tiba-
ah
lik
tiba datang kan bukan karena unsur kesengajaan, jadi ada baiknya
sabar, supaya sama-sama bisa lebih baik lagi buat kedepannya.
am
ub
15.13. Tergugat selalu berusaha semaksimal mungkin buat menyayangi
sang istri. Misal dalam bekerja, Tergugat berusaha supaya Tergugat
yang tidurnya paling sedikit, supaya istri bisa lebih banyak
ep
k
si
kenginannya istri, dan berkata pada semua orang kalau semua itu
masakannya istri, sekedar pengen nyenengin dia dan jaga
ne
ng
do
sekedar pengen buat istri seneng biar suasana makan bisa seperti
gu
15.14. kalau barang kali Tergugat marah, itu kan sifatnya spontan (bukan
karena unsur kesengajaan). Pasti ada sebabnya dan Tergugat selalu
ah
lik
minta maaf kalau Tergugat salah. Bapak baru sekali melihat Tergugat
ngga sengaja marah sama Penggugat. Didepan, bapak terlihat tidak
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lebih baik dan dewasa dalam bersikap, apalagi dalam proses
si
membangun keluarga.
15.15.Cerita sebenarnya kejadiannya itu pada hari sabtu 26 Oktober 2019
ne
ng
di Wisma Permai II no. 57 Surabaya, tepat setelah mengikuti ujian di
salah satu universitas di Surabaya pukul 17.30 :
do
gu Awalnya karena habis pusing dengan soal ujian, kita memutuskan
untuk mengajak jalan-jalan keponakan yang masih berumur
beberapa bulan sebelum pulang ke Sidoarjo. Ternyata si anaknya
In
A
masih tidur, akhirnya ditunggu sampai akhirnya magrib. Itu kan kita
sedang istirahat karena lelah habis ujian. Tergugat jalan dari kamar
ah
lik
tidur ke kamar mandi buat ambil wudlu untuk kemudian solat magrib.
Tiba-tiba muncul ibu mertua datang, yang menyuruh untuk
am
ub
memindahkan mobil Tergugat, mungkin beliaunya tidak menyadari,
tapi yang Tergugat dengar, itu nada membentak, dan otomatiskan
Tergugat tersinggung (ditambah dengan pikiran yang lagi pusing
ep
k
si
(Logikanya kalau nada yang di ucapkan itu tidak membentak dan
halus, untuk alasan apa lagi Tergugat tiba-tiba tidak jadi ambil wudlu
ne
ng
do
sebuah perdebatan, dimana ibunya meminta kunci mobilnya, dan
gu
ibu. Karena ngga sabaran, kok dirasa lama sekali, akhirnya Tergugat
keluar dan mengatakan “Ma, sudah ini kita mau pulang”, yang tanpa
ah
lik
ub
jadi ikut emosi. Si kakak ipar langsung berlari naik ke atas dan
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang kemudian di lerai oleh adik ipar. Kemudian terdengar suara
si
papa mertua yang berteriak dan menyuruh untuk pulang tanpa tahu
apa-apa soal apa akar dari permasalahannya (dari klarifikasi
ne
ng
setelahnya). Tentu Tergugat tidak langsung pulang, tapi ingin
menenangkan diri dahulu. Kemudian Tergugat meminta maaf pada
do
gu kakak ipar, dan dia mengatakan kalau Tergugat terdengar seperti
membentak mama mertua, Kakak ipar berkata: “kalau kamu bentak
Tergugat gapapa, tapi jangan bentak ibu Tergugat”, Tergugat Jawab:
In
A
“Oh iya Baik”. Kemudian Tergugat ke kamar mama dan papa mertua
untuk meminta maaf dan menceritakan semuanya kenapa kok bisa
ah
lik
terjadi. Akhirnya Mama mertua menceritakan, bahwa beliau tidak
sengaja membentak itu karena gupuh, mendengar Papa mertua
am
ub
dibawah teriak-teriak di jalan dengan nada yang tinggi meminta
supaya mobilnya segera dipindahkan. Kemudian Tergugat bercerita
bahwa Tergugat mengajarkan kepada Penggugat, kalau memanggil
ep
k
si
pelan, halus, dan sopan. Dan Tergugat juga bercerita bahwa kata ibu
Tergugat itu kalau masuk waktu magrib, di jalan jangan teriak-teriak.
ne
ng
do
terima dan langsung keluar dari kamarnya. Kemudian Tergugat
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diceritakan itu hal yang tidak baik, akhirnya yang menjawab ya cerita
si
ngga baik juga, karena cocok dengan pengennya hawa nafsu.
Karena semua orang dalam ruangan cerita hal yang tidak baik soal
ne
ng
Tergugat, otomatis istri jadi ingat segala perbuatan Tergugat di hari-
hari sebelumnya yang tidak baik walaupun sifatnya spontan dan
do
gu tidak sengaja (walaupun kenyataannya, Tergugat sudah minta maaf
setelah melakukan kesalahan-kesalahan dan alhamdulillah kita juga
sudah refreshing buat liburan bersama dengan wajah yang tertawa
In
A
lepas). Yang jadi point masalahnya kenapa keluarga Penggugat,
bukannya berusaha membuat pernyataan yang sifatnya lebih
ah
lik
menenangkan, tapi malah berusaha mencari-cari kesalahan
suaminya?, bahkan yang sudah selesai, sudah minta maaf, dan
am
ub
berakhir baik pun dicari buat jadi bahan perbincangan dan dibahas
kembali yang hasilnya malah memberi masalah psikis buat
Penggugat yang dalam hal ini keluarga sendiri. Karena logikanya,
ep
k
si
Penggugat bisa menjaga dengan baik, kalau tidak ada pernyataan
dari keluarga yang menekan psikisnya? Jadi ada baiknya bila dalam
ne
ng
do
menyelesaikan masalah, yang ada malah memperlebar dan
gu
lik
ub
16. Kita masih sering bertemu dan sering berkomunikasi setelah 26 oktober
ep
2019
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
17. Dalam berumah tangga, adanya masalah itu wajar dan solusinya bukan
si
bercerai. Karena belum tentu rumah tangga baru yang perlu proses saling
memahami mulai dari nol lagi, itu bisa lebih baik daripada rumah tangga
ne
ng
yang sebelumnya. Apalagi kalau barang kali punya anggota keluarga yang
sangat “spesial” dalam hal akhlaq misalnya, sehingga memerlukan
do
guperlakuan khusus.
18. Kalau bertemu, Tergugat ajak makan, Tergugat aja refreshing, dsb. Kalau
Penggugat tidak di rumah, bagaimana cara Tergugat bertanggung jawab
In
A
penuh terhadap Penggugat?. Dan bagaimana Penggugat bisa kembali
mengerjakan tanggung jawabnya kalau tidak pulang?. Padahal istri yang
ah
lik
melayani suaminya, itu ibadah. Dan suami yang menafkahi istrinya, itu
ibadah. Kalau sampai ada yang menghalangi suami dan istri itu buat
am
ub
bertemu, jelas besar sekali dosanya. Naudzubilamindzalik.
19. Kalau barang kali ada masalah yang terjadi antara suami dan istri, lebih
baik urusannya diselesaikan berdua. Istri cukup pulang kerumah, dan
ep
k
si
20. Apa menyesal itu harus ditunjukkan dengan sikap melalui raut wajah
seperti di film drama? Karena kalau menurut Tergugat, sikap menyesal itu
ne
ng
do
21. Kalau dari keluarga besar Tergugat belum tahu. Karena Tergugat
gu
23. Perasaan Bahagia atau Tidak Bahagia bisa ditampakkan melalui ekspresi,
dan dihasilkan oleh sugesti baik itu positif maupun negatif. Sugesti positif
ah
lik
maupun negatif itu bisa diperoleh dari berbagai variasi penerimaan, bisa
dari mendengar ataupun melihat, yang bersumber dari lingkungan terutama
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bagaimana mau bahagia orang yang mendengar. Mengingat pernyataan
si
tidak bahagia itu keluar ketika istri tidak di rumah sang suami dan sedang
tinggal di rumah orang tuanya. Jadi sebenarnya istri lebih tidak bahagia
ne
ng
waktu tinggal di rumah orang tuanya atau dimana? Karena kadang ngga
sadar, tekanan itu bisa muncul akibat dari ucapan orang yang terdekat.
do
24. Selama ini setelah terjadi perselisihan dan pertengkaran, alhamdulillah
guselalu bisa damai dan ayem kembali, yang alhamdulillah juga berakhir
dengan kegiatan refreshing liburan dengan foto raut wajah yang tertawa
In
A
lepas (waktu belum ada yang nambah-nambahin masalah tentunya).
25. masih dapat dipertahankan karena Tergugat masih sayang sama
ah
lik
Penggugat. Masih ada harapan, karena segala hal yang tujuannya menuju
ke arah kebaikan, pasti ada ridho Allah di dalamnya. Insha Allah.
am
ub
Alasan Tergugat ingin kembali membangun hubungan rumah tangga
dengan Penggugat, memperbaiki segala kekurangan selama beruma
tangga menuju masa depan yang lebih baik, adalah :
ep
k
si
kegiatan yang baik dan diantara orang-orang yang baik (para penghafal Al-
Qur’an)
ne
ng
do
bisa sama-sama lulus dengan bekerja sama (sama-sama lembur bareng-
gu
bareng buat saling membantu mengerjakan tugas akhir kita berdua). Kita
bisa berhasil membangun bisnis karena kelebihan kita masing-masing (ada
In
A
hal, yang cuman kamu yang bisa dan aku ngga bisa, begitu juga sebaliknya,
ada juga yang kamu ngga bisa dan hanya aku yang bisa). Apa yakin, segala
ah
lik
pencapaian yang telah diperoleh bisa berhasil didapatkan, kalau bukan kita
berdua yang bekerja sama?
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
khusus. Konflik dalam keluarga itu biasa, dan itu baik, karena dalam konflik
si
itu ada hikmah berupa proses pendewasaan diri, dimana sangat bermanfaat
untuk meningkatkan kualitas hubungan antara masing-masing anggota
ne
ng
keluarga, sehingga tercipta suasana saling memberi motivasi antar anggota
keluarga. Insha Allah
do
5.
gu Insha Allah sudah bisa lebih baik dalam hal akhlaq,
iman, dan Islam, karena sudah mendapat sedikit bimbingan ilmu dari para
Alim Ulama. Jadi insha Allah bisa menjadi kepala keluarga yang lebih baik
In
A
untuk kedepannya.
6. Tergugat Kangen Sama Suaranya
ah
lik
Bahwa, atas jawaban Tergugat tersebut Penggugat menyampaikan Replik
tertanggal 04 Juni 2020 pada pokoknya sebagai berikut :
am
ub
Bahwa yang namanya pernikahan adalah pernikahan
yang menyatukan antara dua keluarga bukan hanya perkawinan dua
individu saja. Pernikahan merupakan penyatuan dua pribadi dengan
ep
k
si
persatuan dua keluarga secara keseluruhan. Dalam membangun sebuah
rumah tangga bukan hanya sekedar bermain peran ataupun terikat antar
ne
ng
do
saja lalu bisa dengan mudah melupakan keluarga dan orang tua begitu
gu
saja, apalagi sampai mengabaikan keluarga. Dalam hal ini, Tergugat tidak
memahami dengan makna arti dan tujuan pernikahan yang sebenarnya.
In
A
lik
ub
tua Penggugat kepada orang tua Tergugat. Orang tua Penggugat sudah
mendatangi orang tua Tergugat ke Pasuruan dan orang tuanya
ka
tua Penggugat kepada orang tua Tergugat, tidak ada yang salah dan
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
disangkal oleh orang tua Tergugat. Bahkan orang tuanya justru
si
menceritakan bagaimana kejelekan dari anaknya sendiri kepada orang tua
Penggugat, seperti Tergugat keluar dari pekerjaannya di BPJS Mojokerto
ne
ng
karena dia berselisih dengan pimpinannya. Pimpinannya sangat
tersinggung sehingga memojokkan dia agar segera mengundurkan diri dari
do
pekerjaannya padahal Tergugat baru bekerja selama 2 bulan, sedangkan
gu
kontrak kerja seharusnya 6 bulan. Yang kedua saat bersama keluarga
besarnya di Blitar, pakde Tergugat yang sebagai pengusaha tersinggung
In
A
karena merasa digurui dan diremehkan padahal pakdenya yang memiliki
usaha dan lebih mengetahui soal dagang, beliau sampai berkata :
ah
lik
“Dokter hewan saja konsultasi dengan Penggugat.”. Orang tua Tergugat
juga menceritakan kalau adik Tergugat menyampaikan ke orang tua
am
ub
Tergugat saat orang tua Tergugat ingin mencarikan pekerjaan untuk
Tergugat di Dinas Pendapatan Daerah, adiknya sempat berkata : “Bapak
yakin ngga mempertimbangkan dulu ta soal memasukkan mas igun ke
ep
k
semua orang.” Semua itu diceritakan sendiri secara langsung oleh orang
R
si
tua Tergugat kepada orang tua Penggugat. Orang tua Tergugat
mengatakan kalau beliau keras (tegas) kepada Tergugat maka Tergugat
ne
ng
bersikap lebih keras lagi terhadap beliau, kalau beliau berkata nada tinggi
maka Tergugat akan lebih tinggi lagi terhadap beliau. Selain itu Tergugat
do
sering membentak bapak ibunya, khususnya ibunya sampai ibunya
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat saat di Jombang kalau Tergugat selalu teringat sejak kecil kalau
si
bapak Tergugat sering berlaku tidak baik ke ibunya, dan Tergugat meminta
jangan diceritakan kepada siapapun tentang hal tersebut tetapi Tergugat
ne
ng
tidak sadar kalau sudah menjelekkan orang tuanya sendiri.
Hubungan Tergugat dengan bapak kurang baik,
do
dengan adiknya juga tidak akur, Tergugat sering berani kepada orang
gu
tuanya, sehingga semua hal tersebut menandakan kalau hubungan
Tergugat sendiri dengan keluarganya sudah tidak harmonis.
In
A
Tergugat menyampaikan dengan menjelek-jelekkan
orang tua Penggugat dengan mengatakan orang tua Penggugat “tidak
ah
lik
berakhlak”, sehingga hal tersebut telah membuktikan bahwa sudah tidak
ada yang perlu dipertahankan lagi rumah tangga ini.
am
ub
Untuk Bapak Majelis Hakim yang terhormat,
Penggugat memohon agar segera memproses dan mengabulkan keinginan
Penggugat untuk segera bercerai karena Penggugat sudah tidak tahan lagi.
ep
k
si
dengan Tergugat, maka tidak mungkin Tergugat diberangkatkan Umroh
bersama keluarga besar Penggugat, sedangkan menantu lainnya tidak ada
ne
ng
do
atas ucapannya? Seharusnya Tergugat merasa bersyukur dan berterima
gu
tetapi Tergugat justru mengatakan orang tua Tergugat tidak berakhlak dan
menjelek-jelekan, serta membenci orang tua Penggugat. Penggugat
ah
lik
ub
Penggugat sudah tidak sanggup dan tidak tahan lagi dengan sikap
Tergugat yang selalu menimbulkan “potential konflik”. Terhadap siapapun
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perbuatan Tergugat yang telah dilakukan terhadap diri Penggugat itu telah
si
sangat menyakitkan bagi Penggugat.
Untuk apa mempertahankan perkawinan kalau
ne
ng
seorang suami tidak punya rasa hormat terhadap orang tua, baik kepada
orang tua Penggugat maupun kepada orang tua sendiri. Perihal yang
do
dikaitkan dengan pernyataan Tergugat kalau keluarga inti itu hanya “suami
gu
dan istri’ saja, maka Tergugat sama dengan menyatakan bahwa orang tua
Penggugat dan orang tua Tergugat adalah bukan keluarga inti. Dalam
In
A
sidang cerai saat ini saja orang tua Tergugat sampai saat ini tidak
diberitahu dan tidak mengetahui kalau ada sidang cerai, padahal nantinya
ah
lik
orang tua Tergugat harus ada sebagai saksi.
Tergugat selama ini memendam dan sudah tertekan
am
ub
karena setiap bertengkar masalah tidak pernah selesai dan tidak pernah
tuntas, selalu berlarut-larut sampai bertahun-tahun. Tergugat menganggap
setiap masalah yang terjadi dalam rumah tangga adalah sepele,
ep
k
si
sehingga berulang-ulang terus perselisihan terjadi. Penggugat berusaha
mengalah dan tersenyum seakan tidak terjadi apa-apa, padahal batin
ne
ng
do
tidak bisa menutupi lagi kelakuan buruknya karena selama ini Penggugat
gu
selalu menutup- tutupi perilaku Tergugat di depan orang tua Penggugat dan
semua orang, tetapi Tergugat sendiri yang saat itu telah membuka aibnya
In
A
lik
ub
sama sekali.
Orang tua Penggugat tidak pernah mempengaruhi
ka
apapun dan ini murni keputusan saya karena selama menikah orang tua
ep
Penggugat tidak pernah ikut campur dan tidak mengetahui apa yang saya
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
alami dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat.
si
Tergugat mengatakan Penggugat harus dekat dengan
orang sholeh tetapi Tergugat sebagai suami apa bisa dikatakan suami yang
ne
ng
sholeh, sedangkan Tergugat dengan orang tuanya berani, membentak
bapak ibunya, membuat menangis ibunya, membentak-bentak dan memaki
do
istri. Apabila Tergugat merasa dirinya sholeh dan berakhlak maka Tergugat
gu
tidak akan berbuat seperti itu ke orang tuanya sendiri. Orang tua Tergugat
menceritakan langsung kepada orang tua Penggugat kalau orang tua
In
A
Tergugat sudah tidak sanggup lagi menasihati dan memberitahu anaknya
bahkan justru meminta bantuan orang tua saya untuk bagaimana caranya
ah
lik
“menyembuhkan” anaknya.
Tergugat kalau berselisih dengan orang tuanya apalagi
am
ub
bapaknya, Tergugat selalu berkata : “Bapak itu ngga tau apa-apa!” , “Bapak
ngga usah ikut campur!” , “Bapak ngga ngerti apa-apa!” dan masih banyak
lagi. Bapak Tergugat sering sakit hati terhadap anaknya sendiri dan
ep
k
si
tua dan juga orang lain.
Setiap melakukan kesalahan seperti membentak,
ne
ng
do
memang benar dengan dasar mendidik tetapi yg dilakukan sangat kasar.
gu
Apakah suami seperti itu “berakhlak” dan sesuai dengan ajaran islam?
Kalaupun setelah meminta maaf, berikutnya selalu diulangi lagi, berulang-
In
A
ulang kali seperti itu dan tidak ada perubahan ke arah baik.
Tergugat mengatakan bahwa “jangan gampang
ah
lik
ub
Asisten Rumah Tangga tersebut sudah lama bekerja dan ikut orang tua
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tergugat di Pasuruan selama bertahun-tahun dan usianya lebih tua dari
si
Tergugat. Tergugat membentak-bentak Asisten Rumah Tangga tersebut
yang pada saat itu ada di hadapan istri dan anaknya, sehingga setelah
ne
ng
kejadian itu Asisten Rumah Tangga tersebut beserta istri dan anaknya
langsung kembali dan pulang ke Pasuruan. Terlepas dari Asisten Rumah
do
Tangga membuat kesalahan yang disengaja ataupun tidak, seharusnya
gu
tidak semestinya seperti itu cara menegurnya walaupun Asisten Rumah
Tangga telah membuat kesalahan. Tindakan dan perkataan yang dilakukan
In
A
Tergugat tersebut sangat kasar dan sangat menyinggung perasaan.
Tergugat secara frontal dan dengan jelas memfitnah
ah
lik
dan menjelek-jelekkan keluarga Penggugat, padahal Penggugat
mengetahui persis kepribadian dan karakter Tergugat sebenarnya itu
am
ub
seperti apa. Tergugat mengatakan bahwa keluarga Penggugat bermasalah
padahal Tergugat yang tidak menyadari kalau Tergugat sendiri yang
bermasalah dengan keluarganya sendiri. Hal tersebut terbukti dengan tidak
ep
k
si
keluarganya sendiri karena egonya yg sangat tinggi dan semua orang
termasuk orang tuanya harus menuruti keinginan Tergugat.
ne
ng
do
(orang tua Penggugat dan orang tua Tergugat) yang paling baik akhlaknya
gu
adalah cuma ibunya saja. Hal itu tidak benar dan Penggugat sangat
keberatan. Penggugat sangat tidak setuju karena pernyataan itu sangat
In
A
subyektif sekali. Pada dasarnya sejak awal Tergugat memang tidak suka
dan benci terhadap orang tua Penggugat. Selama menikah dan selama
ah
lik
ub
Apakah itu disebut sebagai orang tua yang baik? Apakah didikan “orang
tua yang berakhlak” seperti itu, yang membiarkan suami bertindak
ka
orang tua saya karena selama ini orang tuanya menegur tetapi Tergugat
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
abaikan, sedangkan apabila orang tua Penggugat yang menegur Tergugat
si
tidak terima. Orang tua Penggugat selama ini selalu bersikap apa adanya,
menegur kalau salah ya salah dan benar ya benar, serta tidak munafik.
ne
ng
Tergugat tidak pernah ditegur secara tegas oleh orang tuanya sehingga
Tergugat merasa dirinya selalu benar dan tidak instrospeksi, sedangkan
do
kalau orang tua Penggugat mendidik dan menegur, Tergugat tidak terima
gu
dan justru salah mengartikan dan menganggap kalau orang tua Penggugat
yang tidak berakhlak.
In
A
Tergugat secara frontal dan jelas menunjukkan kalau
Tergugat adalah pribadi yang “rasis” dengan sering membahas dan
ah
lik
membandingkan tentang suku. Tergugat membandingkan diri saya yang
bukan orang Jawa dan Tergugat merasa bangga dan lebih baik sebagai
am
ub
orang Jawa serta menganggap latar belakang suku Jawa dalam dirinya
lebih baik dari suku manapun. Tergugat sering menyinggung tentang suku
kalau Penggugat bukan orang Jawa dan harus mengikuti semua kemauan
ep
k
dan tuntuan Tergugat yang sebagai orang Jawa, padahal sejak pacaran
ah
si
seharusnya Tergugat tidak boleh bersikap dan mengaitkan hal seperti itu
selama menikah. Semua hal-hal tersebut saja sudah menyakitkan dan
ne
ng
do
mengapa dia menikahi Penggugat sejak awal? Kemudian mengapa setiap
gu
menunjukkan kalau Tergugat sejak awal tidak tulus menyayangi saya ada
adanya, tidak menerima diri Penggugat apa adanya, baik segala kelebihan
ah
lik
ub
Sebelum menikah Tergugat belum ada tanggung jawab dan sejak awal
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tuanya, tetapi setelah menikah Tergugat diberi tanggung jawab yang besar
si
namun Tergugat tidak dapat melaksanakan peran tersebut dan tidak bisa
mengemban amanah besar untuk menjadi seorang suami yang
ne
ng
bertanggung jawab, baik dan sholeh. Tergugat justru menjadi semakin tidak
dewasa dan tidak bijaksana. Penggugat merasa sangat tersakiti dan
do
terdzolimi selama menikah, Penggugat sangat kecewa dan sangat
gu
menyesal sekali bahwa selama ini Tergugat tidak bisa menjadi imam yang
baik bagi rumah tangga dan Tergugat juga tidak memenuhi semua
In
A
tanggung jawab tersebut. Sebelum menikah ketika masih kuliah saja
Tergugat sudah memiliki potential konflik dengan teman- teman kuliah dan
ah
lik
beberapa dosen, sampai akhirnya saya menjadi dijauhi oleh seluruh
teman-teman Penggugat. Setelah Tergugat diberi tanggung jawab rumah
am
ub
tangga, baru Tergugat menunjukkan bahwa Tergugat memang tidak
mempunyai kemampuan sebagai imam dan contoh yang baik. Tergugat
tidak dapat menjadi suami panutan. Penggugat merasa sangat menyesal
ep
k
dan menyadari kalau saya telah salah memilih pasangan hidup, sehingga
ah
Penggugat tidak ingin berlama-lama lagi dengan orang seperti dia. Bahwa
R
si
semua yg terjadi tentang kejadian pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober
2019 di Surabaya, semua yang Tergugat sampaikan itu semua adalah
ne
ng
bohong dan tidak benar sama sekali karena kenyataannya tidak seperti itu.
Semua yang Tergugat sampaikan dari awal sampai akhir itu benar-benar
do
kontradiktif dengan kejadian yang sebenarnya. Ibu saya datang untuk
gu
mengambil banyak lahan parkir sehingga tidak cukup parkir untuk mobil
orang tua Penggugat. Ibu Penggugat menyampaikan kalau Tergugat tidak
ah
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bersikap sabar dan jangan emosi. Penggugat juga mengatakan bahwa jika
si
Tergugat tidak mau menyerahkan kunci mobilnya kepada ibu Penggugat
maka Penggugat saja yang menyerahkan kunci mobilnya ke ibu
ne
ng
Penggugat. Lalu Penggugat keluar kamar untuk menyerahkan kunci mobil
tersebut ke ibu Penggugat, tetapi tidak lama langsung sesegera itu juga
do
Tergugat keluar dari kamar dan langsung membentak- bentak saya untuk
gu
menyuruh pulang. Tergugat membentak-bentak dan menunjuk- Penggugat
dengan tatapan melotot dan emosi yang sangat meledak di depan ibu
In
A
Penggugat, ibu Penggugat kaget melihat sikap Tergugat seperti itu. Kakak
Penggugat yang berada di lantai 2 mendengar Tergugat membentak
ah
lik
Penggugat di depan ibu saya kemudian kakak Penggugat langsung naik ke
lantai 3 dan menegur Tergugat supaya tidak membentak-bentak Penggugat
am
ub
dan ibu Penggugat di rumahnya karena ini adalah rumah kakak Penggugat.
Tergugat langsung menantang badan ke kakak Penggugat dan akhirnya
berkelahi fisik. Tergugat tidak berkata : “Oh iya baik.” dan itu tidak benar
ep
k
terjadi perkelahian. Setelah dilerai oleh adik ipar, papa Penggugat menegur
R
si
dan mengatakan bahwa Tergugat tidak berbuat seperti itu sekali dua kali
tetapi sering berbuat begitu dan selalu dimaafkan oleh keluarga Penggugat.
ne
ng
do
menegur dan menyuruh saya dan Tergugat untuk pulang tetapi Penggugat
gu
lik
ub
orang tua Penggugat. Tergugat juga berkata: “Papa sudah minum air putih
belum? Kalau kesambet (kesurupan) gimana? Pak Kyainya papa siapa?
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tetapi mengapa dengan orang tua bisa berbicara seperti itu? Hal tersebut
si
sangat tidak sopan sama sekali. Katanya mengajari istri kalau berbicara
dengan orang yang lebih tua apalagi dengan orang tua harus sopan tapi
ne
ng
mengapa justru Tergugat sendiri yang bersikap dan berkata seperti itu
kepada orang tua Penggugat? Padahal kenyataannya saat itu adalah orang
do
tua Penggugat posisi datang dari luar kota dan ingin segera sholat maghrib
gu
tetapi terhalang karena tidak bisa segera parkir karena mobil Tergugat
yang parkir di tengah-tengah.
In
A
Tergugat tidak pernah menyadari setiap perkataan dia
kepada orang lain dan selalu membuat orang tersinggung dan tersakiti
ah
lik
dengan ucapannya, tetapi kalau orang lain menyinggung perasaannya
maka Tergugat ingat-ingat terus dan mengatakan kalau orang tersebut
am
ub
“tidak berakhlak”. Pribadi yang seperti itu sama saja seperti orang tidak
berpendidikan dan tidak memiliki etika.
Untuk pernyataan Tergugat yang di hari Minggu
ep
k
tanggal 27 Oktober 2019, hal itu tidak benar kalau terjadi seperti itu karena
ah
si
Penggugat memang menyampaikan dan menjelaskan kepada Tergugat
kalau memang terjadi perbincangan dalam keluarga Penggugat (papa,
ne
ng
mama, kakak, dan adik), tetapi bukan seperti yang Tergugat sampaikan.
Ibu saya tidak ada berkata seperti itu dan justru yang dibahas saat itu
do
adalah kejadian pada malam hari Sabtu saat Tergugat membentak-bentak
gu
sangat shock dan kaget, serta sangat tidak terima kalau Tergugat
diperlakukan tidak baik.
ah
lik
ub
seorang anak berani kepada orang tua, bagaimana mau berkah rumah
tangga? Apalagi kalau sampai berbuat durhaka terhadap orang tua, maka
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terhormat, bahwa Tergugat sering berbuat kesalahan yang fatal yaitu
si
membentak-bentak Penggugat di hadapan orang tua Penggugat dan sering
juga menyinggung perasaan orang tua Penggugat, yang Tergugat sendiri
ne
ng
selalu tidak sadar dan tidak mau menyadari dampak dari setiap kata-
katanya tersebut dan berulang kali juga orang tua saya memaafkan tetapi
do
itu semua tidak ada artinya karena hingga saat ini Tergugat tidak berubah.
gu
Menurut ajaran agama yang Penggugat terima selama
ini, mertua adalah sebagai orang tua sendiri, tetapi Tergugat tidak pernah
In
A
menganggap mertuanya (orang tua saya) sebagai orang tuanya dan
semua itu tercermin dari semua pernyataan Tergugat. Sedangkan
ah
lik
Penggugat selama ini menganggap orang tuanya (mertua Penggugat)
sebagai orang tua Penggugat sendiri dan selama ini selalu Penggugat
am
ub
buktikan terhadap mertua Penggugat. Apabila setiap ada permasalahan
selalu Penggugat sampaikan ke mertua Penggugat dan Penggugat tidak
pernah sama sekali mengadu ke orang tua Penggugat sehingga orang tua
ep
k
dalam rumah tangga Penggugat dan tidak pernah ikut campur sama sekali,
R
si
sehingga apa yang Tergugat sampaikan itu semua adalah bohong dan
semua itu merupakan “halusinasi, fitnah, dan gibah, serta perasaan
ne
ng
do
Penggugat sudah menganggap Tergugat sebagai anak sendiri bukan
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mencuci otak dan mendoktrin Penggugat agar Penggugat menjadi
si
membenci orang tua Penggugat, serta kakak dan adik Penggugat. Tergugat
berusaha supaya Penggugat jauh dengan keluarga Penggugat, padahal
ne
ng
dalam hal perselisihan rumah tangga ini orang tua Penggugat tidak pernah
mengetahui dan tidak tahu apa-apa sama sekali. Selama ini orang tua
do
Penggugat justru menganggap rumah tangga Penggugat baik-baik saja
gu
karena Penggugat tidak pernah menceritakan apapun dan berusaha
menutupi keadaan yang sebenarnya. Penggugat selalu berusaha
In
A
tersenyum dan menjaga nama baik Tergugat, Penggugat berusaha
menunjukkan kalau semuanya baik-baik saja padahal kenyataannya
ah
lik
sangat berbeda dan batin Penggugat selama ini sangat tersiksa sendirian
selama 4 tahun menikah dengannya.
am
ub
Tergugat menyatakan dan membenarkan kalau
memang sengaja tidak mencari pekerjaan lagi dan memutuskan untuk
fokus di bisnis kuliner, tetapi Tergugat selalu berbohong kepada semua
ep
k
si
tentang pekerjaannya. Padahal dalam hal ini Penggugat selalu
menyampaikan kalau kita mau membangun bisnis kuliner dari nol baiknya
ne
ng
apa adanya diketahui oleh sekitar dan jangan ada dasar kebohongan tetapi
dia merasa malu dengan status pekerjaan seperti itu (berjualan online).
do
Tergugat berbohong dengan alasan harus menjaga wibawa dan nama
gu
baiknya karena Tergugat ingin dikenal dan dilihat orang-orang dan keluarga
kalau Tergugat bekerja sebagai pegawai kantoran, padahal selama ini
In
A
lik
adalah bisnisnya istri, sedangkan Tergugat sendiri tidak mau terlihat kalau
tidak bekerja kantoran karena merasa gengsi dengan harga dirinya di
m
ub
itu apakah orang tersebut “berakhlak”? Menurut Penggugat justru itu bisa
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dikatakan sebagai “orang yang munafik”.
si
Sampai saat ini pun walaupun Penggugat sudah
berpisah tinggal dengan Tergugat, Penggugat sanggup berbisnis sendiri
ne
ng
dan hal ini membuktikan kalau Penggugat tidak masalah dan tidak
kesulitan walaupun tanpa adanya keterlibatan Tergugat berada dalam
do
bisnis Penggugat. Karena sejak awal, kemampuan Penggugat dalam bisnis
gu
jauh lebih mumpuni dan selalu saya lakukan seorang diri, serta Penggugat
memperoleh pendapatan yang stabil pun secara mandiri. Bahkan sejak
In
A
sebelum menikah dengan Tergugat, Penggugat sudah lebih dulu
menghasilkan dengan berjualan secara online dimulai sejak Penggugat
ah
lik
masih kuliah dan Penggugat tidak pernah malu akan hal itu. Penggugat
bisa berkreatif atas produk yang Penggugat buat sendiri dan produk
am
ub
tersebut dijual dengan atas nama Penggugat, membuat resep baru dan
memarketingkan produk Penggugat sendiri, serta mengelola bahan dan
strategi bisnis dengan cara saya sendiri, bahkan mengerjakan hal yang
ep
k
bantuan siapapun karena sejak awal saya selalu belajar untuk bisa mandiri
R
si
dan tidak mudah bergantung dengan orang lain. Sehingga apabila
Tergugat berkata kalau “ada hal yang hanya dia yang bisa lakukan dan
ne
ng
Penggugat tidak bisa” dalam hal bisnis kuliner maka itu semua salah besar
dan tidak benar karena tanpa Tergugat pun, Penggugat bisa dan mampu
do
melakukan bisnis kuliner ini seorang diri. Penggugat bisa membangun dan
gu
Penggugat, dan sudah Penggugat buktikan hingga sampai saat ini bahwa
bisnis kuliner Penggugat masih tetap berjalan dan menghasilkan walaupun
ah
lik
ub
dan lauk di dapur saja harus selalu dihitung dan sangat dibatasi untuk
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
boleh dipakai dan dimasak, serta hanya ditentukan beberapa biji. Tindakan
si
itu saya merasakan kalau hal tersebut sangat “tidak manusiawi”. Di sisi
yang lain, Tergugat menghamburkan uang dengan mengajak refreshing ke
ne
ng
luar kota dan jalan-jalan, makan-makan ke tempat- tempat berbeda,
menginap di homestay dan ke tempat wisata, dan lain-lain yang otomatis
do
pengeluarannya
gu sangat tinggi, sedangkan Tergugat tidak pernah
memikirkan tentang pengeluaran pokok rumah tangga, seperti : tagihan air,
listrik, internet Wifi dan pulsa, retribusi kebersihan, retribusi keamanan,
In
A
iuran bulanan warga perumahan, pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak
mobil, bensin, serta belanja kebutuhan di pasar, dan masih banyak yang
ah
lik
lain. Pada kenyataannya, seluruh pemasukan dan pendapatan hanya
bersumber dari saya dan Tergugat sama sekali tidak berpenghasilan dan
am
ub
tidak bekerja. Semua yang Tergugat sampaikan dengan apa yang terjadi
dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sangat kontradiktif dengan
kenyataannya. Tergugat merasa bahwa Tergugat mengajak liburan
ep
k
si
bersenang-senang itu adalah hasil kerja keras dalam bekerja setiap hari
sampai kurang tidur dan kecapekan. Setelah dipakai refreshing yang
ne
ng
do
masih banyak pengeluaran pokok lainnya yang perlu dibayar dan Tergugat
gu
tidak sadar karena bukan Tergugat yang mengeluarkan semua dana itu.
Kepada Bapak Majelis Hakim yang terhormat,
In
A
Tergugat ini telah mengatakan bahwa merasa dirinya “sudah lebih baik
dalam hal akhlak, iman, dan Islam karena sudah mendapat sedikit
ah
lik
bimbingan ilmu dari para Alim Ulama.” Tentunya dengan begitu Tergugat
akan ada perubahan yang signifikan atau positif dalam hal cara berpikir,
m
ub
tetapi dalam kenyataannya sampai hari ini di dalam surat jawaban yang
Penggugat terima justru Tergugat menunjukkan karakternya yang asli dan
ka
yang ada saat ini. Tergugat masih mencerminkan seorang yang memiliki
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sifat ego yang tinggi, yaitu masalah yang terjadi saat ini tidak malah
si
membuat dia jera, insyaf atau sadar, dan instrospeksi untuk menjadi lebih
baik tetapi justru Tergugat menyatakan “pembenaran” atas semua
ne
ng
perbuatan yang Tergugat lakukan selama ini kepada Penggugat dan malah
mencari kambing hitam yang ditujukan kepada orang tua Penggugat.
do
Tergugat menyatakan orang tua dan keluarga saya dengan kata-kata “tidak
gu
berakhlak” dan hal tersebut sangat menyakiti perasaan Penggugat.
Tergugat sudah menunjukkan secara tegas kalau Tergugat telah “su’udzon
In
A
dan gibah” terhadap orang tua saya dengan mengatakan orang tua dan
keluarga saya tidak berakhlak. Menurut Penggugat, justru dirinya lah yang
ah
lik
tidak berakhlak karena selama bertahun-tahun telah mendzolimi diri
Penggugat, menyakiti perasaan Penggugat, dan melakukan KDRT secara
am
ub
psikis yang membuat diri Penggugat menderita batin secara
berkepanjangan dan mengalami traumatis yang begitu mendalam.
Tergugat justru menjelek-jelekkan orang tua Penggugat, sehingga jelas
ep
k
Penggugat tidak terima dan sangat kecewa. Penggugat sangat sakit hati
ah
si
tidak berakhlak dan semakin mempertegas dan memperjelas keinginan
Penggugat untuk segera berpisah dari dia. Sebagai contoh, apabila
ne
ng
do
itu tidak disadari dan Tergugat justru berkata seperti itu terhadap orang tua
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Tergugat memiliki potential konflik sehingga selalu
si
bermasalah dengan siapapun dan semua orang, baik terhadap keluarga
maupun orang lain.
ne
ng
3. Penggugat ingin segera mengakhiri pernikahan ini
karena Penggugat sudah tidak sanggup menjalankan rumah tangga
do
bersama Tergugat.
gu Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat agar segera
memberikan putusan yang seadil-adilnya dan mengabulkan permohonan
In
A
gugatan cerai sebagaimana rinciannya telah disampaikan dalam Surat
Permohonan Gugatan Cerai dan Replik dari Penggugat.
ah
lik
Bahwa, atas Replik Penggugat, Tergugat menyampaikan Duplik tertanggal
04 Juni 2020 sebagai berikut :
am
ub
1. Pernikahan itu memang merupakan penyatuan dua
keluarga. Tapi dalam Islam untuk menyelesaian sebuah masalah dalam
satu keluarga itu sangat dianjurkan untuk diselesaikan oleh hanya dengan
ep
k
dua orang keluarga inti saja, yang dalam hal ini adalah suami dan istri,
ah
supaya yang namanya masalah dalam keluarga itu bisa selesai dan
R
si
membuat kondisi kedua keluarga besar secara otomatis jadi ikut stabil dan
baik kembali. Bukannya malah makin melebar masalah keluarganya
ne
ng
dikarenakan terlalu banyak orang yang ikut berfikir dan jadi berprasangka
buruk karena bermacam-macam sudut pandang. Apa bisa selesai
do
masalahnya, atau malah makin tambah besar? Pemisalannya itu seperti
gu
lik
berkembang jadi fasilitas jemputan yang mobilnya itu juga harus menyewa
(misalnya), ditambah dengan penyediaan fasilitas rumah yang juga harus
m
ub
ada rencana mau menginap misalnya). Apalagi kalau dana yang dipakai
ep
untuk menyambut tamu yang akan datang itu adalah dana rencana liburan
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sepasang suami istri tersebut misalnya, Apa sang istri ngga malah jadi stres
si
dan menimbulkan masalah baru karena kondisi tersebut? mengingat setiap
anak pasti sungkan kalau mengabaikan saran dari orang tuanya, apalagi
ne
ng
untuk golongan orang tua yang membutuhkan perlakuan khusus
(misalnya). Dan anjuran bagi setiap pasangan keluarga muslim untuk
do
gumenyelesaikan sendiri masalah di keluarganya tanpa ada campur tangan
pihak ketiga (yang dimana dalam kondisi rumah tangga baru, orang tua dari
kedua belah pihak ini sudah merupakan “orang luar” didalam keluarga inti
In
A
setelah diucapkanya akad), itu disebutkan dalam ajaran Agama Islam (ada
orang bijak yang dimintai pendapatpun, ya juga harus atas persetujuan
ah
lik
suaminya). Dan setiap anjuran Agama itu merupakan perintah Allah yang
harus kita ikuti, yang dimana kalau kita melanggarnya, pasti ada laknat
am
ub
Allah setelahnya, apalagi kalau dalam proses ikut campur pihak ketiga itu
malah menyebabkan perceraian antara kedua belah pihak ini, Apa jadinya
ngga menghasilkan dosa yang sangat besar? karena kalau dari Tergugat
ep
k
si
lisan maupun tulisan, yang jadi masalah utama dimulainya konflik, yang
hasil nya itu sebuah ungkapan atau kalimat yang barang kali kurang indah
ne
ng
do
membaca? Karena kalau misalnya kita Bilang “Lontong” pun, walaupun niat
gu
lik
ub
mutiara yang sifatnya cercaan dan barang kali kurang indah untuk di
dengar (padahal yang mengatakan cuman niat ngajak makan & ngga
ka
muncul dengan sendirinya. Dan kreativitas itu bisa datang dari lingkungan
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(bisa keluarga atau teman-temannya). Mangkanya ada baiknya kita
si
berkumpul dengan orang-orang soleh, supaya terbiasa berfikir dan berkata
yang baik. Insha Allah;
ne
ng
3. Dalam setiap rumah tangga, yang namanya konflik atau
selisih faham itu pasti ada, dan juga pasti akan dialami oleh setiap kita yang
do
guberumah tangga. Kalau ada masalah ya tinggal minta maaf, kalau ada hal
salah yang di lakukan entah oleh si suami atau si istri ya tinggal di
sampaikan dengan baik dan sama-sama berusaha menjaga akhlaq masing-
In
A
masing untuk terus lebih baik kedepannya. Kadang kalau istri salahpun ya
suami sesekali harus mengalah untuk meminta maaf lebih dahulu supaya
ah
lik
tidak memperpanjang suatu masalah yang akhirnya malah jadi drama
berkepanjangan, dan sama-sama berusaha supaya tidak mengungkit hal-
am
ub
hal yang barang kali kurang baik sebelumnya, supaya bisa lebih baik lagi
untuk kedepannya. Karena kalau kita memperhatikan sisi tidak baik dari
suatu tindakan (misalnya seseorang) dan terus menjadi fokus dalam pikiran
ep
k
kita, jadinya ya kita belajar dari hal yang tidak baik itu, dan bisa jadi kita ikut
ah
melakukan perbuatan yang tidak baik. Jadi kalau ngelihat jeleknya orang,
R
si
perhatikan aja baiknya, supaya kita bisa sama-sama belajar jadi orang baik
yang lebih bisa memberi manfaat dalam hal kebaikan untuk kedepannya.
ne
ng
Insha Allah. Yang jadi point masalahnya disini, kalau misalnya kita yang
sebagai suami istri berusaha untuk saling tidak mengungkit segala tindakan
do
atau hal yang salah dari masing-masing pasangan yang barang kali secara
gu
orang tua istri yang dalam hal ini adalah mertua, itu malah begitu antusias
menyampaikan hal-hal salah yang barang kali tidak sengaja saya lakukan
ah
lik
dan urusan itu sebenarnya sudah selesai, bahkan bisa jadi tidak ada
karena sampai sekarang hubungan saya ya sangat baik dengan orang-
m
ub
orang yang dimaksud? Saya penasaran, sebenarnya apa tujuan utama dari
orang tua istri yang mengingatkan segala keburukan suaminya di waktu-
ka
waktu sebelumnya? Karena kalau dari orang tua Tergugat jelas, supaya
ep
pihak keluarga istri bisa lebih memahami dan menerima karakter sang
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
suami, sehingga ngga kaget kalau barang kali ngga sengaja ada masalah
si
lagi. Walaupun sebenarnya mungkin ya ceritanya agak berlebihan. Karena
untuk urusan kantor itu orang tua Tergugat tidak pernah tahu atau sama
ne
ng
sekali tidak tahu soal urusan kantor Tergugat. Kalau barang kali ada yang
menilai hubungan Tergugat bermasalah dengan mantan kepala Tergugat
do
guitu, sebenarnya hubungan Tergugat sampai sekarang ya sangat baik sama
beliau-beliaunya. Waktu itu Tergugat menyatakan mundur secara resmi
kepada kepala cabang saya melalui sebuah surat. Dan di hari terakhir
In
A
Tergugat bekerja, seluruh kepala unit, dan kepala cabang Tergugat datang
ke meja kerja Tergugat secara langsung mengucapkan “terima kasih karena
ah
lik
telah bekerja dengan sangat baik”. Dan setelah Tergugat keluarpun,
kemudian memutuskan untuk menjalankan bisnis cheesecake bersama
am
ub
istri, beliau-beliaunya dan semua mantan rekan kerja Tergugat waktu itu
membantu mempromosikan brand bisnis Tergugat yang waktu itu
“Jacqueline Cheesecake” dan “Jacqueline Cookies” pada beberapa rekan,
ep
k
si
Tergugat bisa lebih ringan dalam hal pemasaran di Ramadhan Tahun 2020
nya dan pendapatannya bisa sangat maksimal walaupun Tergugat sudah
ne
ng
tidak ikut serta lagi dalam hal kegiatan produksinya (alhamdulillah). Dan
untuk pakde yang di nilai tersinggung itu, orang tua Tergugat sama sekali
do
ngga nanya ke pakde tapi hanya menerka-nerka. Padahal ngomongnya ya
gu
santai-santai biasa aja, Tergugat cerita punya temen dokter hewan yang
bisa bikin sapi kurus sakit-sakitan jadi gemuk besar dan kelihatan segar
In
A
bugar, terus pakde cerita ada metode pijat tradisional, pake jamu juga yang
dilakukan secara turun temurun, sehingga bisa menghasilkan efisiensi
ah
lik
dalam hal pembiayaan (hanya ingin faham ilmunya). Waktu itu istri ngga
ada di tempat dan sedang berbelanja bersama Ibu Tergugat, dan yang
m
ub
tua dengan anak itu wajar kalau sesekali muncul masalah di tengahnya dan
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
itu normal (karena saling melihat perkembangan dari si anak masih kecil,
si
sampai si anak tumbuh beranjak dewasa). Yang bermasalah itu, hanya
yang mengungkit-ngungkit dan mencari-cari kesalahan si anak yang dalam
ne
ng
hal ini adalah menantunya untuk disampaikan pada sang istri dari
menantunya entah apa alasannya. Jadi sebenarnya ngga bermasalah,
do
gukarena toh sekarang hubungan Tergugat ya jadi makin baik dengan orang
tua dan semuanya terlihat semakin baik dalam hal “akhlaq” dan juga “iman”.
Alhamdulillah.
In
A
4. Iya itu dua kali (bukan sering), pertama karena Tergugat
bilangnya dari pintu dengan jarak ke orangnya sekitar 4-5 meter ditambah
ah
lik
dengan suara bising truk sampah membuat Tergugat menyampaikan itu
perlu agak keras. Posisi istri ada dalam rumah, karena Tergugat bicara
am
ub
dengan nada tinggi sehingga dikira sedang marah-marah, padahal hanya
menyampaikan kalau sampahnya jangan dibalik. Yang kedua kebetulan
Tergugat di depan, melihat langsung orangnya tiba-tiba membalik
ep
k
akhirnya Tergugat bilang dua kali dengan nada yang agak menekan. Dan
R
si
berikutnya ngga ada lagi gegeran sama tukang kebersihan hanya karena
urusan sampahnya dibalik. Sebenarnya Tergugat sungkan juga kalau harus
ne
ng
do
berusaha tidak mengulangi itu lagi dan terus berusaha berbicara yang baik.
gu
Kalau Tergugat dengan istri olahraga pagi, dan kebetulan melihat petugas
kebersihan sedang duduk atau menyapu, Tergugat selalu tekankan ke istri
In
A
untuk selalu bilang “Nunsewu” kalau mau hanya sekedar lewat ataupun
sekedar memberi makanan buat mereka. Sekarang ya alhamdulillah
ah
lik
ub
“perilaku anak itu sangat tergantung dari bagaimana sikap orang tua
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terhadap keluarganya”. Karena akhlaq dari orang tua terutama ibu itu bisa
si
jadi sumber kebaikan, kalau memang secara akhlaq ibunya baik, dan bisa
juga jadi sumber masalah akhlaq dalam sebuah keluarga, kalau memang
ne
ng
akhlaqnya ya bisa dibilang bermasalah. Karena apabila ada satu atau
beberapa tindakan yang dilakukan oleh orang tua terutama statusnya
do
guadalah ibu, itu termasuk tindakan yang salah dan dapat digolongkan
menjadi sebuah dosa yang sangat besar, kemudian dianggap benar oleh
anak-anaknya sampai akhirnya diikuti utuk dikerjakan dan dianggap hal
In
A
biasa dalam sebuah keluarga, tentu kita semua faham bahwa itu bisa
menjadi masalah akhlaq yang sangat besar bagi sebuah keluarga. Kita bisa
ah
lik
ambil contoh misalnya ada sebuah fenomenadimana sebuah keluarga itu
tinggaldirumah yang besar dan mewah berlantai tiga. Misalnya posisi kamar
am
ub
orang tua ada di lantai tiga, lantai dua adalah kamar anak dan dapur,
sedangkan lantai satunya itu difungsikan sebagai kafe atau warung tempat
berjualan makanan. Karena capek naik turun tangga, memanggil dengan
ep
k
si
perempuannya, kemudian sang ibu berusaha meminta tolong kepada sang
ayah yang sedang istirahat dikamar lantai tiga dengan suara yang sangat
ne
ng
keras dan juga kasar (tidak sadar karena sudah dianggap biasa), kemudian
sampai akhirnya diikuti (maksudnya membantu) berteriak juga oleh anak
do
perempuan yang berdiri tepat disebelahnya (dengan nada yang sangat
gu
keras dan kasar juga kepada ayahnya), ya tentu itu jangan sampai terjadi
dalam lingkungan keluarga kita. Karena dalam agama Islam itu
In
A
menjelaskan bahwa istri yang berteriak dan berkata kasar pada suami itu
kan termasuk istri yang durhaka, dan seorang ibu yang durhaka pada
ah
lik
suaminya, bisa membuat sang anak secara otomatis ikut durhaka juga
kepada ayahnya, apalagi kalau setelah anak perempuannya menikah dan
m
ub
tidak sadar sang istri jadi durhaka juga kepada suaminya karena melihat
ep
kebiasaan ibunya dan dianggap sebagai hal yang benar dan wajar.
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Masalah jadi bercabang lagi kalau barang kali sang istri itu hamil dan akan
si
mempunyai anak, karena ibu adalah guru pertama dari anak, dan segala
tindakan (baik ataupun buruk) yang dilakukan oleh sang ibu, itu pasti diikuti
ne
ng
oleh anaknya (apalagi kalau masih bayi). Belum lagi masalah yang
ditimbulkan dari suara teriakan pada semua orang yang makan di kafe
do
gulantai satu, yang kebetulan juga sedang ramai-ramainya, karena kebetulan
jam makan siang (misalnya). Segala hal yang dilakukan atau diucapkan
seseorang itu pasti akan jadi prasangka bagi setiap orang yang melihat
In
A
atau mendengar, dan setiap prasangka secara otomatis adalah doa yang
mendatangkan kehendakNya Allah SWT. Jadi ada baiknya kita berkata,
ah
lik
berfikir dan bertindak yang baik, supaya kehendakNya Allah yang baik-baik
saja yang datang pada keluarga kita. Insha Allah. Jadi dasarnya Tergugat
am
ub
mengemukakan itu, karena sebelumnya Ibu dari istri mengeluh saat
terjadinya konflik itu kok istri berteriak kepada ibunya dengan mengatakan
“Mama datang-datang kok marah-marah sih Ma?” dengan nada
ep
k
bahwa setiap tindakan anak yang di lakukan pada orang tuanya itu
R
si
merupakan hasil dari yang sering orang tua lakukan kepada anaknya.
Tergugat mengenal keluarga itu sudah lama sekali, dari asisten rumah
ne
ng
do
menikah itu Tergugat sering melihat, ini istri kok terus-terusan dibentak dan
gu
dibentak kan ya kagetan, sampai akhirnya jadi gupuhan. Kalau gupuh kan
secara psikologi segala hal yang akan dilakukan itu langsung dikerjakan
ah
lik
bisa tanpa berfikir. Seperti secara ngga sadar itu membentak orang tuanya
waktu si anak sudah dewasa, walaupun dalam hati kecilnya si anak itu tidak
m
ub
ingin dan sangat menyesal melakukan hal itu. Pernyataan Tergugat untuk
“merahasiakan” yang Tergugat ungkapkan kepada orang tua istri itu
ka
itu bisa jadi bahan renungan supaya keluarganya bisa sadar atau faham
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
akan kekurangannya dan bisa lebih berkata, berfikir, dan bertindak lebih
si
baik lagi untuk kedepannya, sehingga mendatangkan doa-doa dan
Kehendak Allah yang baik juga untuk keluarganya, atau malah dijadikan
ne
ng
bahan omongan untuk diutarakan kepada sang istri yang kita semua pasti
tahu, kalau hal seperti itu di utarakan, sang istri pasti akan jadi sangat benci
do
gupada keluarga suaminya (oleh karenanya, hal itu hanya sampaikan pada
mertua saja dan tidak saya sampaikan kepada istri). Dan sebenarnya
tujuannya itu apa dengan menyampaikan hal tersebut pada Penggugat?
In
A
Apa sebegitu inginnya melihat hubungan suami istri rumah tangga anaknya
jadi kurang harmonis? Kalau memang ingin rumah tangga anaknya lebih
ah
lik
harmonis, kenapa hal seperti itu dilakukan? Inti pertanyaannya itu kenapa
dari pihak mertua suka sekali mencari-cari masalah? (kalau disimpulkan
am
ub
dari beberapa hal yang saya amati). Apa masalah rumah tangga anaknya
itu bisa selesai dengan berusaha mencari-cari kesalahan dari Tergugat?
6. Hubungan Tergugat dengan adik Tergugat alhamdulillah
ep
k
baik dan jadi sangat baik sejak istri pergi dari rumah. Sesekali adik Tergugat
ah
si
pergi. Setelah adik menikahpun ya alhamdulillah, dia dengan istrinya
sesekali mampir ke rumah Tergugat membawakan jamu sere, kunyit dan
ne
ng
lengkuas, dan kapan itu juga membawakan kacang ijo, dan yang terakhir
kemarin itu juga datang ke rumah pagi-pagi membawakan Tergugat ayam
do
kare dan ayam bumbu merah yang langsung bisa Tergugat makan karena
gu
kebetulan lapar dan belum sarapan. Selalu ada hikmah dari setiap
masalah, kalau kita bisa banyak bersyukur mau seperti apapun masalah
In
A
lik
santun sekali bicaranya, dan istri itu baik karena orang tuanya juga baik.
Jadi setiap pemikiran yang dikeluarkan itu ya pasti baik, termasuk dalam
m
ub
pasti bisa menerima masukan atau pernyataan apa saja, dan dari siapa
ep
saja dengan penerimaan dan jawaban yang baik juga. Karena setiap orang
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
baik, pasti akan membalas segala kalimat yang tidak sesuai dengan hatinya
si
(atau nafsunya) dengan banyak hal kebaikan. Insha Allah.
8. Untuk Bapak-bapak Majelis Hakim yang terhormat,
ne
ng
Tergugat memohon agar menganalisa point-point dari pernyataan istri ini di
kombinaskan dengan jawaban Tergugat, sehingga dapat ditemukan titik
do
guterang mengenai apa sebenarnya akar dari permasalahan yang terjadi
dalam keluarga kita.
Sehingga kita sama-sama dapat berfikir, berkata, dan bertindak dengan
In
A
lebih bijaksana lagi untuk waktu-waktu berikutnya. Amin.
9. Kalau dinilai “tidak senang”, ya Tergugat terima gapapa.
ah
lik
Tapi walaupun begitu Tergugat tetap berusaha melakukan yang terbaik, dari
Tergugat dengan istri belum nikah sampai sesudah Tergugat dengan istri itu
am
ub
menikah. Kalau dinilai tidak senang, Tergugat ngga bakalan membantu
usaha keluarga mertua dari nol, waktu sama sekali belum ada customer
untuk produk kulinernya, sampai ikut serta dalam proses bangun tokonya,
ep
k
seluruh event dalam rangkaian promosi, dan bahkan untuk urusan menjual
ah
si
secara ikhlas dan sepenuh hati tanpa mengambil satu rupiahpun dari total
seluruh keuntungannya. Tergugat usahakan untuk memasukkan produknya
ne
ng
do
Tergugat bisa-bisakan mengurusi usahanya keluarga mertua yang waktu itu
gu
lik
ub
waktu papa mertua juga stress dengan pendapatan dari usaha yang
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidak perlu untuk di ucapkan, tapi ya Tergugat bisa abaikan itu, karena
si
waktu itu Tergugat anggap mereka itu ya keluarga. Yang namanya keluarga
itu, kalau ada yang tidak baik abaikan, dan jangan diingat apalagi sampai
ne
ng
ada yang mengungkit. Karena mengungkit-ngungkit kesalahannya
seseorang dalam keluarga, itu ngga akan menjaga harmonisasi dalam
do
gukeluarga, tapi malah rentan menimbulkan masalah dalam keluarga. Cuman
dalam hal akhlaq itu kan setiap orang yang berkeluarga pasti akan
berusaha belajar buat memperbaikinya, dan tentunya ingin keluarga yang di
In
A
bangun bersama pasangan itu berdiri atas dasar akhlaq yang baik. Supaya
jangan sampai waktu menggedong anak itu, ngga sadar kita mencerca
ah
lik
orang dengan kalimat yang kasar, bicara kekurangannya orang dengan
ungkapan yang tidak pantas, mencerca orang secara terang-terangan yang
am
ub
sifatnya kasar dan itu menyakiti, ataupun cercaan yang dikemas melalui
sebuah candaan. Kalau semua itu diungkapkan sembari menggendong
anak, pelajaran pertama kalimat atau ucapan dari anak yang digendong itu
ep
k
ya semua ungkapan yang sifatnya mencerca itu, karena si anak belum bisa
ah
memilah mana yang baik dan mana yang buruk, bisanya hanya mengikuti
R
si
segala ucapannya orang yang menggendong. Kalau misalnya itu terjadi,
apa ya baik untuk perkembangan akhlaqnya anak yang digendong? Dan
ne
ng
kalau misalnya dari mertua mempunyai tiga menantu, apa hanya saya
sendiri yang kira-kira ingin membangun keluarga berlandaskan akhlaq yang
do
baik? (terutama untuk pendidikan akhlaqnya anak, kalau barang kali semua
gu
lik
ub
hal kehidupan berkeluarga. Dalam persoalan ini, apa dari pihak Tergugat
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang sekuat tenaga berusaha keras mencari-cari kesalahannya pihak
si
mertua?
Dari beberapa pernyataan istri yang disebutkan sebelumnya, dari Bapak-
ne
ng
bapak Majelis Hakim pasti faham, mengenai siapa yang sejak awal
berusaha mencari-cari atau mengungkit-ungkit kesalahan yang telah
do
gudilakukan sang suami, untuk disampaikan kepada sang istri yang entah apa
tujuannya menyebabkan masalah yang seharusnya bisa kita selesaikan
hanya dengan liburan dan nonton film moriyama, bersama jadi besar dan
In
A
ngga ada ujungnya karena terus menerus di cari kesalahannya dan
terkesan di tambah-tambahi?
ah
lik
11. Bagaimanapun perlakuanya pihak mertua terhadap
Tergugat, ya Tergugat tetap berusaha hormat sama beliau-beliaunya. Kalau
am
ub
beliau-beliaunya ngga merasa dihormati ya gapapa, karena hal yang
pertama kali dinilai dari amal soleh yang kita kerjakan adalah “niat”. Insha
Allah. Dan alhamdulillah sejak setelah datangnya masalah ini, hubungan
ep
k
Tergugat dengan orang tua juga makin baik. Karena setiap orang itu baru
ah
bisa bersikap lebih dewasa kalau sudah dihadapkan dengan yang namanya
R
si
masalah. Alhamdulillah. Karena dalam ajaran agam Islam kan juga
dijelaskan, bahwa kalau seandainya ada masalah antara suami dan istri
ne
ng
do
dilarang untuk ikut campur, karena sejak setelah diucapkannya akad,
gu
kepala keluarga barunya yaitu suaminya. Dan kalau barang kali dari orang
tua ada yang ikut campur dan menyebabkan masalah yang dialami oleh
ah
lik
suami istri tersebut malah makin besar dan berpotensi berujung pada
perceraian, ya bisa besar sekali dosanya. Naudzubilamindzalik; Berkali-kali
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat ya tahu sendiri karena waktu itu kita bersama merawat bapak
si
yang sedang sakit di rumah sakit. Pertanyaan yang muncul itu, atas
tekanan dari siapa sang istri ini jadi gupuh untuk mengikut sertakan orang
ne
ng
tua Tergugat dalam persoalan yang kita hadapi ini, walaupun sebenarnya
sudah tahu betul soal bagaimana kondisi kesehatannya orang tua saya?
do
guDan alasannya itu apa mengikut sertakan orang tua kalau Tergugat sudah
minta maaf sebanyak tiga kali, dan sudah memberi solusi yang baik untuk
kedua keluarga? Orang tua Tergugat juga sudah menyampaikan akan
In
A
sangat menerima istri dengan baik dan tangan terbuka, kalau seandainya
istri pulang kerumah. Jadi istri hanya perlu pulang, dan Tergugat akan
ah
lik
lakukan semuanya dengan lebih baik lagi. Insha Allah.
12. Setiap masalah yang sebelumnya kita alami dalam
am
ub
kehidupan berumah tangga, alhamdulillah sebenarnya sudah selesai (ya
namanya rumah tangga, wajar kalau pasti ada masalah). Kalau istri merasa
tidak pernah selesai dan tidak pernah tuntas, ya berarti logikanya ada yang
ep
k
si
sang suami (tujuanya itu apa?). Kalau ingat kembali kejadian yang ngga
enak dan masalah yang terjadi di hari-hari sebelumnya, ya gimana batinnya
ne
ng
do
ya memang harus saling meredam dan melupakan kesalahan, yang tentu
gu
proses belajarnya itu dari memendam dulu seperti saat kita sedang
berpuasa. Kalau kita sedang berpuasa dan ada yang berusaha mengajak
In
A
lik
ub
“ujiannya berumah tangga”. Dan berhasil atau tidaknya kita melewati ujian
ini, itu tergantung kemampuan kita dalam menahan “hawa nafsu”, yang
ka
tentu akan berdampak buruk dalam hal apapun kalau dilepaskan. Cara
ep
paling baik meredam hawa nafsu, ya tinggal berkumpul aja dengan orang-
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
orang soleh yang mampu juga meredam hawa nafsu. Karena bila segala
si
hal yang buruk mudah kita lupakan, dan lebih banyak hal baik yang mampu
kita ingat, insha Allah baik akhlaq kita, baik juga rumah tangga kita. Insha
ne
ng
Allah
13. Saya rasa bisa langsung dianalisa dari pernyataan
do
gupenggugat di point-point yang sebelumnya. Dasarnya itu memang ngga ada
orang yang sadar kalau misal kita mendapat pengaruh entah itu baik
ataupun buruk dari orang lain. Seperti bayi yang ngga akan sadar kalau
In
A
segala tindakan atau sifat yang dimiliki si bayi adalah cermin dari orang-
orang didekatnya (tidak selalu orang tua, dan tergantung siapa saja yang
ah
lik
baru menggendong si Bayi). Dan dalam hal sifat atau setiap tindakan yang
dilakukan oleh setiap manusia di kehidupannya bermasyarakat, dalam hal
am
ub
presentase itu lebih besar karena faktor ligkungan daripada faktor
genetiknya (yang presentasenya sangat kecil dalam hal perbandingannya).
Jadi kalau ingin melakukan banyak hal baik, ya berkumpul saja dengan
ep
k
orang-orang soleh. Insha Allah bisa ikut soleh akhlaq kita. Aamiin.
ah
si
konfliknya, yang bermasalah itu hanya yang berusaha mengungkit-ungkit
kembali konflik orang tua dengan anak itu untuk kemudian diceritakan
ne
ng
do
diri Tergugat soleh. Tapi Tergugat mengajak supaya ayo berkumpul dengan
gu
lik
para alim ulama. Insha Allah dengan dasar bimbingan dari beliau-beliaunya,
kita bisa kembali lagi membangun pondasi-pondasi rumah tangga kita
m
ub
terjadi dalam kehidupan rumah tangga suami istri, ataupun istri yang secara
ep
tidak sengaja jadi mengingat kembali konflik yang terjadi antara suami
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan orang tuanya ataupun dengan orang lain, sehingga menyebabkan
si
sang istri jadi sangat membenci suaminya, secara logika itu tidak mungkin
reaksinya berjalan secara spontan. Pasti ada sebuah faktor yang jadi
ne
ng
pengingat dan juga penekan, karena dampaknya sampai pada sebuah
tindakan yang seharusnya itu tidak perlu untuk dilakukan dan sangat
do
gumerugikan kedua belah pihak. Dan secara psikologi, faktor dengan
presentase paling besar berasal dari lingkungan, dimana yang
bersangkutan melakukan banyak hal yang tidak perlu itu. Karena logikanya
In
A
kita ngga akan bertindak kalau ngga ada tekanan, apalagi itu hal yang
berlebihan dan sebenarnya tidak perlu (seperti misalnya kita makan hanya
ah
lik
kalau sedang lapar, dan hanya belajar kalau besok ada ujian).
16. Yang namanya konflik dalam mahligai rumah tangga
am
ub
itu, apa selalu kesalahannya suami kalau barang kali misalnya ada masalah
dalam berumah tangga? Dalam rumah tangga itu kalau ada masalah,
baiknya ya saling melupakan dan saling memaafkan. Kalau suaminya yang
ep
k
salah ya suaminya minta maaf, kalau istrinya yang salah ya suaminya juga
ah
yang minta maaf, supaya kita bisa ayem dan ngga memperpanjang
R
si
masalah (sering itu terjadi). Yang bermasalah itu ya hanya orang-orang
yang bikin kita ingat, sama2 persoalan-persoalan keluarga yang kita alami
ne
ng
di waktu-waktu sebelumnya.
Karena kalau kita bisa terus bergerak maju, dan mengesampingkan hal-hal
do
negatif yang terjadi di waktu-waktu sebelumnya, insha Allah kita bisa lebih
gu
karyawan dan masih banyak pikiran soal pekerjaan dikantor, dan dari ART
(Pak Edi) mengatakan “ingin pulang karena sedang ada acara” dengan raut
ah
lik
wajah dan nada yang tidak nyaman (istri tidak melihat langsung), padahal
kerjanya belum ada satu jam dan semuanya masih berantakan, ditambah
m
ub
dari tindakan istrinya ART yang ya kok gitu sama Penggugat, dan awalnya
Tergugat mengatakan dengan nada pelan, karena tidak di gubris ya
ka
monggo tinggal diberi tahu bagaimana baiknya kalau posisinya seperti itu?
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(sederhana). Kalau kata ibu Tergugat sih, kalau misalnya ada yang kurang
si
baik dari pekerjaannya ART, baiknya itu ngga usah disampaikan. Misal ada
cucian yang kurang bersih dari hasil kerjanya ART, kita bersihkan aja diam-
ne
ng
diam tanpa diketahui ARTnya supaya ngga menyinggung hati dan
perasaannya, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara ART dan
do
gupemilik rumah, dan mempermudah usaha kita untuk membangun keluarga
atas dasar akhlaq yang baik. Tergugat akui kalau secara “akhlaq” itu,
memang saya tidak lebih baik dari ibu Tergugat, tapi Tergugat selalu
In
A
berusaha dan berbuat untuk melakukan yang terbaik. Insha Allah. Dan
alhamdulillah hubungan Tergugat sekarang dengan ART yang dimaksud,
ah
lik
berjalan baik, apalagi setelah Tergugat menjalani terapi untuk mengatur
denyut jantung yang tujuannya untuk mengatur emosi. Istri pernah cerita,
am
ub
katanya Bapak Tergugat pernah nanya ke Pak Edi, isinya “Gimana Pak Edi
sekarang mas Igun? Masih marah-marah apa gimana?” Katanya Pak Edi
“sudah sabar mas Igun”. Setiap hari raya pun Tergugat selalu menikmati
ep
k
ketupat dan opor ayam yang dibawakan sama pak Edi dan rasanya enak
ah
sekali. Alhamdulillah.
R
si
18. Kalau memang hubungan keluarga dan setiap tindakan
Tergugat dinilai tidak baik ya gapapa Tergugat terima. Tapi secara
ne
ng
do
istri dan mertua Tergugat. Walaupun awalnya Tergugat a bimbang, karena
gu
kalau diperhitungkan jika Tergugat datang tanpa kehadiran istri, ngga enak
dengan tamu-tamu undangan, ngga datangpun ya makin ngga enak juga
In
A
lik
istri tidak hadir, Tergugat kondisikan jawabannya supaya kalau barang kali
ada yang mencerca, biar arahnya itu ke Tergugat saja gapapa, sehingga
m
ub
disini, apa sebenarnya alasan dari sang istri dan mertua ini tidak hadir,
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hadir dalam acara tersebut? Sengaja ingin mempermalukan atau ingin cari
si
masalah? Setahu Tergugat orang yang lebih tua itukan harusnya bisa lebih
bijaksana dalam bersikap dan bertindak. Kalaupun memang merasa ada
ne
ng
masalah dengan Tergugat, apa urusannya dengan adek dan orang tua
Tergugat yang sudah mengundang dengan baik dan kalimat yang santun,
do
gusampai akhirnya pihak istri dan mertua memutuskan untuk tidak hadir?
19. Setiap orang bisa dihormati, itu bukan karena posisi
ataupun kedudukannya, tapi karena “Akhlaq”. Dan setiap orang yang
In
A
berakhlaq baik itu ngga akan menginginkan rasa hormat dari orang lain,
karena setiap orang secara otomatis akan langsung ingin menghormatinya
ah
lik
tanpa ada yang meminta. Istri Tergugat tahu sendiri, ibu Tergugat itu hanya
seorang staf biasa di sebuah kantor, dan bukan seorang kepala kantor. Tapi
am
ub
kepala kantornya, waktu memberi tugas itu datang kemeja ibu Tergugat
yang hanya seorang staf biasa dengan kalimat yang santun dan penuh rasa
hormat. Intinya hubungan antara kepala dengan anak buah itu bukan
ep
k
si
dari akhlaq yang baik. Kalau akhlaqnya ingin dinilai baik, yang tinggal jadi
orang baik aja, dengan berfikir, bertutur kata, dan bertindak yang baik
ne
ng
(sederhana). Ibu Tergugat sering bilang kalau mama mertua itu orang yang
baik. Kalau misalnya ada yang tidak terima dengan penilaian Tergugat ya
do
monggo gapapa, karena ini Tergugat pribadi yang menilai. Padahal kalau
gu
Tergugat bilang bahwa yang paling baik itu ibu Tergugat, bukan berarti
orang tua yang lainnya itu tidak baik tho? Dan jika ada yang merasa
In
A
tersinggung, kalau ada satu orang yang dinilai paling baik, apa yang
merasa tersinggung ini benar-benar sedang tidak bermasalah dengan
ah
lik
ub
merasa kalau diri kita sudah baik? Karena siapa saja yang paling baik
dalam suatu hal itu pasti ada yang menilai dan mendoakan tergantung apa
ka
yang dilakukan (Kalau baik doanya bisa baik, atau kalau buruk doanya ya
ep
bisa buruk). Kalau dinilai tidak ada pembelaan dan pembiaran, ya tugasnya
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
orang tua memang harus memotivasi menantunya buat lebih sabar
si
menghadapi segala hal dan tidak punya hak lagi untuk ikut campur dengan
segala urusan di rumah tangga anaknya, dan langkah paling baik dan
ne
ng
benarnya ya mengingatkan dari belakang. Kalau dari menantunya ngga
sabaran ya berarti masih sedang proses belajar, seperti kalau kita masih
do
gukecil puasa bedug baru setelahnya bisa puasa magrib. Karena setiap
rumah tangga itu dibangun atas dasar “kesabaran”, dan ngga bakalan ada
rumah tangga yang ayem-ayem aja ngga ada masalah. Yang bermasalah
In
A
itu, hanya orang-orang yang mencari-cari atau mengungkit-ngungkit
kesalahan suaminya, untuk kemudian dijadikan bahan perbincangan
ah
lik
dengan istrinya, sehingga membuat hubungan rumah tangga suami istri
tersebut yang awalnya sedang dilanda masalah, jadi makin bermasalah.
am
ub
20. Kita pasti akan selalu berusaha berkata yang baik,
kalau ingin menerangkan suatu hal mengenai karakter atau sifatnya
seseorang, supaya tidak berkesan frontal pada saat penyampaiannya.
ep
k
Kalau kita sudah berusaha bersikap sopan dan substansinya itu masih
ah
si
memang benar kalau yang menyampaikan ini kepada istri benar-benar
sedang tidak bermasalah dengan akhlaqnya? karena setiap pemikiran itu
ne
ng
do
(padahal selama bersama Tergugat, tidak pernah istri berfikir seperti ini).
gu
“orang pantai”, kemudian masuk pasar dan bertemu dengan banyak “orang
pasar”, kan ya ngga mungkin pakai “baju pantai” (dianggap tidak sopan).
ah
lik
Apalagi kalau misalnya Orang pantai masuk pondok, ketemu banyak orang
pondok, bisa jadi masalah besar kalau seandainya pakai baju pantai. Kita
m
ub
prasangka baik dan doa yang baik dari orang-orang yang kita ajak bicara,
ep
entah itu tukang sapu, pembantu, tetangga, tukang becak, atasan ataupun
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
rekan kerja, kita hormati dan hargai semuanya dengan menyesuaikan
si
bahasa yang juga “sopan menurut mereka” yang kita ajak bicara. Karena
kebetulan kita tinggal di Jawa, ya Tergugat berkewajiban mengajarkan
ne
ng
kepada Penggugat soal budaya dan tutur kata dilingkungan orang Jawa,
sedangkan kalau saya tinggal di Kalimantan ya Tergugat punya kewajiban
do
gujuga untuk belajar budaya dan bertutur kata di lingkungan orang
Kalimantan. Jadi kalau misalnya berteriak dengan nada tinggi dan
mencerca walaupun niatnya hanya bercanda itu dianggap biasa di
In
A
lingkungan orang-orang Pantai, dan kita bertempat tinggal di lingkungan
orang-orang pondok, ya jangan sampai kita masukan budaya pantai kita
ah
lik
kedalam budaya di lingkungan orang-orang pondok. Karena setiap tindakan
yang kita lakukan atau baik buruknya tindakan yang kita lakukan itu
am
ub
mendatangkan prasangka dari mayoritas orang yang melihat atau
mendengar (orang-orang pondok), Prasangka itu mendatangkan Doa yang
tentu berdampak pada Kehendak-Nya Allah SWT pada sebuah keluarga.
ep
k
Bisa baik tergantung dari hal yang paling sederhana, yaitu bagaimana tutur
ah
kata kita terhadap orang lain. Kalau baiknya tutur kata kita, dianggap baik
R
si
juga bagi telinga orang yang mendengar disekitar kita, insha Allah bisa baik
juga kehendak-Nya Alla SWT terhadap keluarga kita. Insha Allah.
ne
ng
do
kurang bisa bersikap dewasa, dan soal pendanaan pribadi itu masih
gu
tergantung dengan orang tuanya, bukannya itu malah rezeki? Karena kalau
kita berniat untuk membangun keluarga, akhlaq kita akan sangat sulit
In
A
berkembang kalau dalam hal sikap atau tindakan itu, kita tidak belajar
melalui orang yang dalam hal kualitas akhlaq dan kedewasaannya itu ada
ah
lik
ub
sekali ngga akan memberi manfaat pada diri kita dalam hal akhlaq, yang
ada malah akan menjatuhkan kita kalau terlalu lama ikut didalamnya.
ka
perbuatan baik dan akhlaq yang baik, supaya kita sama-sama bisa jadi
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
suami dan istri yang baik. Insha Allah. Kalau dinilai tidak bertanggung jawab
si
ya gapapa Tergugat terima, karena Tergugat faham, bahwa segala kalimat
atau ungkapan yang baik itu hanya bisa keluar dari mulut seorang istri,
ne
ng
hanya kalau dia berada di lingkungan dengan orang-orang yang akhlaqnya
baik.
do
gu22. Logika berfikirnya, kalau untuk hari dan tanggalnya saja
lupa, bagaimana bisa kita ingat dengan detail kejadiannya sebuah
peristiwa? Logika keduanya, untuk alasan apa saya tersinggung, kalau
In
A
setiap orang yang meminta tolong itu dengan cara yang baik-baik? Logika
ketiganya kalau sang istri langsung menyerahkan kunci, ya untuk apa
ah
lik
Tergugat jadi ngga sabaran dengan suara gegeran, sampai akhirnya
kelepasan berteriak, dan menyatakan bahwa kita berdua mau pulang? (ada
am
ub
suara membentak secara tidak sengaja dari sang istri kepada ibunya);
Logika keempatnya, bagaimana menantang badan yang dimaksud kalau
posisi Tergugat di lantai tiga sedangkan sang kakak di lantai dua, padahal
ep
k
kontak fisiknya itu terjadi di lantai tiga? Logika kelimanya waktu terjadi
ah
kontak fisik, karena suara keras sang papa yang berteriak, akhirnya
R
si
perkelahian baru mereda dan kita langsung turun, bagaimana bisa
menjelaskan kalau sang kakak ada di lantai tiga sedangkan sang papa di
ne
ng
lantai dua? (dan kita langsung turun saat sang Papa berteriak). Logika
keenamnya waktu saat Tergugat turun dan langsung meminta maaf kepada
do
kakak setelah bertemu sang Papa, berdasarkan pernyataan sang Kakak
gu
sang ibu “bukan istri”. Anehnya kenapa pernyataan itu berubah di besok
hari minggu saat Tergugat bertemu dengan istri dari pernyataan yang
ah
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“membentak ibu” kemudian berubah menjadi“membentak adeknya”, itu atas
si
anjuran siapa dan dengan tujuan apa? Apakah supaya sang istri itu lebih
membela keluarganya daripada suaminya, sehingga lebih mudah mencari-
ne
ng
cari kesalahan sang suami di waktu-waktu sebelumnya, melalui istrinya
yang sebelumnya stress karena kejadian tersebut, jadi merasa sangat
do
gusenang karena merasa dibela oleh kakaknya? Karena logikanya, secara
alami setiap orang pasti akan mencari-cari kesalahan orang lain untuk
menutupi kekurangan dirinya. Logika ketujuhnya Tergugat akui Tergugat
In
A
salah ketika tidak sengaja berbicacara kepada ibu mertua dengan nada
yang keras, tapi apa tindakan sang Papa, yang berteriak di tengah jalan
ah
lik
saat waktu magrib, yang akhirnya dikuti dengan Sang ibu yang ikut
berteriak karena gupuh dengan suara papa, dan akhirnya diikuti juga
am
ub
dengan Kakak ipar yang tiba-tiba saja menyerang itu bisa dibenarkan?
Karena kalau Tergugat pribadi biasa parkir agak jauh di depan rumahnya
orang yang kondisinya kosong ya gapapa, kemudian Tergugat perbaiki
ep
k
benar dalam beda pendapat ini, manfaatnya itu apa kalaupun salah satu
R
si
dari kita terbukti dinyatakan benar? Apa akan membuat keluarga kita bisa
lebih baik, misalnya dalam hal akhlaq? Karena tidak ada gunanya bila
ne
ng
misalnya kita dinyatakan benar dalam sebuah persoalan tapi hal itu malah
menurukan kualitas diri kita dalam hal akhlaq. Jadi lebih baik kita dianggap
do
salah tapi bisa berusaha memperbaki akhlaq, daripada dianggap benar tapi
gu
berarti itu merupakan media yang dapat membantu kita, untuk membangun
tali silaturahim antara orang yang menyinggung dengan orang yang
ah
lik
ub
doa yang baik dari segala hal yang datang dari ucapannya maupun segala
hal yang berasal dari tindakannya. Kalau ada pertentangan yang
ka
sampai dibuat jadi ada karena sangat kreatifnya pemikiran seseorang tapi
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berlandaskan hawa nafsu itu ya wajar. Karena setiap dari kita dan
si
dimanapun kita berada itu, pasti mengalami proses belajar yang awalnya
berupa pertentangan di hati masing-masing dari kita, sampai akhirnya bisa
ne
ng
sadar dan kemudian melakukan banyak kebaikan dalam hal berfikir,
bertutur kata, dan bertindak. Insha Allah.
do
gu24. Benar atau tidaknya, berdasarkan point-point
sebelumnya, usaha dari pihak keluarga yang dalam hal ini adalah orang
tua, untuk dengan sengaja menyampaikan hal-hal buruk yang ada pada
In
A
suaminya kepada sang istri, padahal hubungan keluarga antara suami dan
istri ini sedang ada masalah, itu dapat kita lihat. Tujuannya apa? Yang
ah
lik
dimaksud tidak baik dalam rumah tangga itu apa sebenarnya? Kalau suami
salah ya sudah minta maaf, istri salah ya suami yang minta maaf, kalau istri
am
ub
tertekan, ya itu karena dibuat ingat kembali oleh pihak keluarganya melalui
sebuah pembicaraan yang sebenarnya itu tidak perlu untuk dibicarakan.
Bukannya membantu menenangkan dengan mengajak melupakan yang
ep
k
sudah terjadi, untuk meredam emosinya supaya rumah tangga suami istri
ah
ini bisa stabil dan baik, tapi emosinya malah dibangkitkan dengan berbagai
R
si
pernyataan atau cerita negatif soal suaminya melalui keluarganya,
sehingga sang istri jadi sangat membenci suaminya, kemudian secara
ne
ng
do
forum tersebut untuk mencari-cari kesalahan suaminya. Sehingga banyak
gu
kondisi batin sang istri tanpa dia sadari. Kalau suaminya memang salah kan
sudah minta maaf, dan menjadi fokus karena dianggap sebagai pelaku
ah
lik
yang sering melakukan kesalahan, tapi kalau kita berfikir lebih teliti, yang
membangkitkan tekanan batin melalui cerita-cerita negatif sang suami
m
ub
kepada istri walaupun sebenarnya segala masalah itu sudah selesai atau
bahkan bisa jadi tidak ada itu siapa sebenarnya?
ka
hormat ya ngga akan berusaha mengalah buat minta maaf. Tapi Tergugat
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
harus bertindak tegas untuk beberapa hal atau tindakan yang Tergugat
si
nilai, jika nantinya itu dapat berpengaruh besar pada permasalahan akhlaq
keluarga yang akan Tergugat bangun. Keluarga yang berkah itu adalah
ne
ng
keluarga yang dimulai dari istri yang selalu mengikuti kemanapun suaminya
pergi, dan menjalankan terhadap apapun yang dianjurkan oleh sang suami.
do
guKarena bila posisinya adalah sebagai seorang istri, ucapan yang pertama
kali harus di dengar dan diikuti adalah ucapan suaminya, baru berikutnya
nomor dua adalah ucapan dari orang tuanya. Dan tidak ada satupun suami
In
A
yang akan mengarahkan istrinya pada tindakan yang tidak baik untuk
dilakukan oleh istrinya. Karena pada dasarnya setiap pasangan suami istri
ah
lik
ingin membangun keluarga berlandaskan akhlaq yang baik. Insha Allah.
26. Kalau yang jadi fokusnya soal membentak, dari istri
am
ub
sendiri sebenarnya ya juga pernah secara tidak sadar membentak Tergugat
di depan kasir, di depan umum, di depan orang tua Tergugat, yang saya
maklumi mungkin sedang gupuh, dan Tergugat faham apa yang menjadi
ep
k
dasar dia punya sifat gupuhan seperti itu. secara ngga sadar istri juga
ah
pernah mebentak ibu Tergugat, tapi ibu ngga marah dan bisa melupakan,
R
si
karena yang namanya keluarga itu harus saling melupakan kalau ada
kesalahan, dan Tergugat sayang sama Penggugat. Kalau soal sekarang
ne
ng
Tergugat berubah atau tidak, istri sama sekali belum tahu, karena belum
pulang ke rumahnya di Sidoarjo, dan hanya bertemu beberapa menit sejak
do
terakhir ketemu di pengadilan.
gu
waktu sebelumnya yang padahal sudah selesai, sudah minta maaf, sudah
saling melupakan, dan sama-sama terus bergerak maju, sampai akhirnya
ah
lik
terjadi sebuah tekanan pada hati sang istri karena mengingat hal-hal yang
tidak baik dan seharusnya itu dilupakan, tapi malah berusaha diingatkan
m
ub
kembali dan disampaikan kepada sang istri oleh orang tuanya, apa itu
bukan salah satu bentuk ikut campurnya orang tua terhadap rumah tangga
ka
anaknya dan juga gibah? Karena setahu Tergugat orang tua yang baik itu
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tangga, karena yang namanya masalah dalam setiap rumah tangga itu
si
pasti ada.
Tergugat sudah beberapa kali datang ke rumah mertua untuk meminta
ne
ng
maaf dan memberi solusi yang isinya itu: melakukan terapi pijat untuk
mengatur denyut jantung, banyak mengikuti kajian ditempatnya para alim
do
guulama untuk memperbaiki akhlaq dan iman, menggunakan ART buat
meringankan aktivitas istri dirumah dan mendukung kegiatan bisnisnya,
memperbanyak aktivitas mengajar supaya bisa terbiasa mengatasi perilaku
In
A
anak dan insha Allah bisa belajar lebih sabar. Tapi dari solusi yang saya
sampaikan ini, Tergugat malah dianjurkan untuk meminta pendapatnya
ah
lik
orang yang statusnya itu bukan apa-apa dalam keluarga, ditambah dengan
mengajak orang tua Tergugat untuk juga bertemu dengan beliau. Gunanya
am
ub
itu buat apa? dan kepentingannya itu untuk apa? Padahal orang yang
dimaksud ini, sebelumnya mengatakan kepada kita untuk tidak bertemu
dimana kita berdua itu posisinya adalah suami dan istri yang seharusnya
ep
k
si
beberapa hari. Tanpa izinnya pihak mertua pun, ngga akan Dosa istri yang
mengkuti suaminya dan mengesampingkan orang tuanya untuk melakukan
ne
ng
do
dua baru orang tuanya. Dan kalau seandainya dari pihak mertua memang
gu
pihak suami dan keluarganya ini juga berkenan untuk menerima setiap
ucapannya. Bukannya orang yang malah melarang kita bertemu saat kita
ah
lik
ub
tulisan ini merasa, selalu ada masalah dalam hal akhlaq yang dilakukan
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
oleh sang istri setiap setelah bertemu dengan orang tuanya, tindakan apa
si
yang harus panjenengan lakukan untuk menjaga akhlaqnya, supaya bisa
menjadi istri yang baik dan soleh, sehingga dapat menjadi guru pertama
ne
ng
yang baik, bagi anak yang barang kali insha Allah nantinya akan dilahirkan?
Tergugat sangat bersedia apabila ada yang memberi masukan. Karena
do
guberdasarkan pengalaman Tergugat sewaktu KKN (kuliah kerja nyata)
bersama teman-teman yang terbiasa mencerca atau mengeluarkan kalimat
celaan walaupun niatnya cuman bercanda. Ada seorang anggota Tergugat
In
A
yang mengamati dan menegur Tergugat dengan mengatakan “Kok tungben
mas Igun mencela? (istilahnya celaan khas orang surabaya)”, dari situ
ah
lik
Tergugat sadar, bahwa lingkungan itu sangat berpengaruh terhadap
karakter kita, walaupun jangkauannya itu hanya beberapa minggu. Padahal
am
ub
selama delapan tahun Tergugat tinggal bersama Eyang Kos (Tergugat
memanggilnya Eyang Sawi), tidak pernah Tergugat teriak, mencela,
ataupun sampai ada masalah yang tergolong besar di lingkungan tempat
ep
k
tinggal Tergugat itu, malah karena logat Tergugat yang waktu itu mungkin
ah
terlalu halus, dikira orang Jawa Barat sama tetangga kos Tergugat, padahal
R
si
Tergugat ya dasarnya orang Jawa Timuran. Jadi karakter orang terdekat itu
sangat mempengaruhi perilaku kita. Dalam upaya untuk membangun
ne
ng
keluarga dengan akhlaq yang baik, tidak mungkin bisa jika hanya sang
suami saja yang berusaha belajar untuk memperbaiki akhlaqnya, karena
do
kalau seandainya istri tidak ikut berusaha atau belajar untuk memperbaiki
gu
akhlaq juga, kalau bukan suaminya yang ikut terpengaruh oleh perilaku istri
yang barang kali mungkin kurang baik secara akhlaq, bisa jadi
In
A
menghasilkan pertentangan dari hati sang suami, yang tentu akan mudah
memicu munculnya konflik sosial dalam rumah tangga. Jadi Tergugat pelan-
ah
lik
ub
akhlaqnya Penggugat baik, yang dalam hal ini adalah anak dari mertua
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tergugat, ya tentu dengan kebaikan akhlaqnya sang anak, secara otomatis
si
juga akan dapat mengangkat derajat orang tuanya. Padahal dari hari-hari
terakhir, sejak sebelum istri pergi itu, kita sama-sama termotivasi untuk
ne
ng
bersama-sama menghafal al-qur’an, yang tentunya juga akan membuat
derajat orang tuanya jadi terangkat. Tapi kenapa sampai harus mengungkit-
do
guungkit atau mencari-cari kesalahan suami dari anaknya untuk kemudian
dijadikan bahan gibah dengan anaknya, sehingga memberikan tekanan
psikis yang sangat besar pada batinnya, karena jadi teringat segala hal-hal
In
A
yang buruk saja yang telah kita alami, sampai akhirnya hampir
menghancurkan rumah tangga anaknya?
ah
lik
29. Kalau seandainya Tergugat ungkapkan kesemua orang
secara terang-terangan, bahwa kita menjalankan bisnis tanpa punya
am
ub
tempat, yang bisa dinilai sebagai tempat yang jelas dan bonafit, kemudian
banyak orang yang istilahnya “Nyinyir” dengan kondisinya kita, biasanya itu
“istri yang paling stress”, dan dramanya bisa sangat panjang. Karena
ep
k
karakter dasarnya istri saya itu gampang stress dan gupuhan. Misalnya
ah
pernah ada yang Nyinyir soal produk cheesecakenya kita yang ngga pake
R
si
stempel, si Istri langsung stress, dan sepanjang perjalanan langsung
buanyak sekali yang diungkapkan, padahal yang bersanguktan itu hanya
ne
ng
bertanya “Kok ngga pake stempel seperti yang di TP Mba?”. Pernah juga
ada seorang saudara saya yang lulusan teknik Industri UGM kemudian
do
memutuskan untuk berjualan pecel, walaupun usahanya sudah tergolong
gu
besar, itu masih banyak sekali yang Nyinyir atau bahkan dari keluarga
sendiri ada yang mencerca, hanya karena mungkin tempat produksi,
In
A
lik
dirumah aja, pasti dikira ngga kerja sampai akhirnya dirasani, dan
kemudian bikin seseorang yang penerimaan kalimatnya melalui perasaan
m
ub
duluan, secara otomatis jadi langsung stress. Jadi supaya istri tidak
gampang stress sekaligus menjaga wibawanya keluarga kita dari
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Allah kita bisa punya tempat yang sederhana dulu, untuk kemudian baru
si
kita ungkapkan bersama-sama yang tentu akan diikuti dengan sudah makin
besarnya bisnis kita. Insha Allah;
ne
ng
30. Resep yang dimaksud dari keluarga sang istri itu
jumlahnya sebanyak satu dan untuk jenis bahan yang dipakai, kita pilah-
do
gupilah sendiri mereknya. Sedangkan tujuh sisanya itu kita buat melalui
eksperimen yang kita lakukan dengan bekerja sama. Untuk pemasaran
yang alhamdulillah lancar di Ramadhan 2020, apa iya seorang istri bisa
In
A
polos berfikir kalau suaminya akan diam saja? Semoga rezekinya barokah.
Insha Allah.
ah
lik
31. Dari istri berfikir seperti itu, karena seluruh dana atau
pemasukan yang didapatkan 100% disetor semua ke rekening atas nama
am
ub
istri. Apa kalau seluruh dananya yang 100% itu disetor ke rekening atas
nama suami dapat disimpulkan bahwa istri sama sekali tidak bekerja? Istri
yang membayar semua tagihan bulanan, karena kebetulan yang pegang
ep
k
si
soal mana yang perlu dikurangi. Kalau stress, itu namanya belajar berumah
tangga. Kalau banyak mengeluh dan terus mencari-cari kesalahan suami,
ne
ng
do
melalui memperbaiki akhlaq, memperbaiki sudut pandang pemikiran dan
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
masalah ini hingga berujung pada pengajuan gugatan cerai sang istri
si
kepada suaminya.
Kesimpulan dari Duplik yang diajukan Tergugat atas jawaban penggugat adalah
ne
ng
sebagai berikut:
1. Dalam berumah tangga itu memang “pokoknya suami
do
guyang salah”, Tergugat terima itu, dan akan terus berusaha untuk menjadi
suami yang baik dan terbaik untuk kedepannya. Insha Allah.
2. Pernikahan ini masih dapat dilanjutkan tergantung
In
A
melalui siapa atau dengan siapa sang istri berbicara, yang tentunya akan
sangat berdampak kepada bagaimana sang istri akan berfikir, berucap, dan
ah
lik
bertindak.
3. Setiap potensial konflik yang dialami oleh sang suami,
am
ub
bukan tanpa sebab, karena misalnya saat kejadian suami marah pada
tukang bangunan di belakang rumah itukan ya karena diawali dari istri yang
berteriak-teriak dan nggupuhi suaminya untuk menegur sang tukang,
ep
k
sampai akhirnya karena cuaca panas ditambah tekanan dari istri, tindakan
ah
si
Allah secara otomatis suaminya juga bisa ikut tenang. Kalau ingin hati lebih
tenang, ya berkumpul dengan orang-orang soleh. Insha Allah.
ne
ng
do
Pertanyaannya itu apa seorang suami yang telah ditinggal istrinya lama
gu
lik
ub
Allah dengan jelasnya dasar dari masalah ini bisa memperbaiki hubungan
antara suami dengan istri, sehingga tidak perlu ada yang namanya
ka
perceraian.
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ada kalimat motivasi dari seorang guru Tergugat yang juga seorang
si
ulama, menyatakan bahwa “pasangan yang wajahnya mirip, itu akan sangat
sulit untuk diputus, karena tandanya secara hati sudah saling mengerti”.
ne
ng
Walaupun tidak bisa jadi bahan pertimbangan tapi ini penyemangat Tergugat
buat melakukan semua yang terbaik untuk Penggugat. Lagi pula, dulu
do
dipertemukan oleh Allah dalam kondisi yang baik, diacara yang baik, dan
gu
diantara orang-orang baik (para anak yatim penghafal al-qur’an). Jangan
sampai rahmat sama barokahnya Allah yang sudah banyak diberikan untuk kita
In
A
itu disia-siakan melalui sebuah perceraian, Naudzubilamindzalik.
Bahwa untuk meneguhkan gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat
ah
lik
bukti surat berupa:
1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama
am
ub
Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya Nomor 0107/07/V/2016, tanggal 07
Mei 2016 yang telah dicocokkan dengan aslinya dan sesuai dengan aslinya,
bermeterai cukup, diberi tanda P.1;
ep
k
Marsha Meliska, S.Si. yang telah dicocokkan dengan aslinya dan sesuai
R
si
dengan aslinya, bermeterai cukup, diberi tanda P.2;
3. Fotokopi Kartu Keluarga atas nama Jacqueline Marsha
ne
ng
Meliska, S.Si. yang telah dicocokkan dengan aslinya dan sesuai dengan
aslinya, bermeterai cukup, diberi tanda P-3;
do
Bahwa disamping mengajukan bukti surat, Penggugat juga mengajukan
gu
lik
ub
dikaruniai anak;
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa setelah melangsungkan perkawinan kedua
si
pihak tinggal bersama terakhir di rumah Citra Garden, Greenhiil GH 16/7
Kelurahan Sidokepung, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo ;
ne
ng
- Bahwa saksi mengetahui, semula rumah tangga
Penggugat dan Tergugat baik dan harmonis, namun sejak bulan Oktober
do
gu 2016 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, akan tetapi saksi
tidak tahu penyebabnya, namun sewaktu saksi ke rumah saudara
Penggugat yang bertempat tinggal di Wisma Permai, Penggugat dengan
In
A
Tergugat sedang berada di rumah tersebut, dan saksi akan parkir mobil,
dan saksi memohon agar mobil yang berada di depan rumah supaya
ah
lik
untuk dipindahkan sementara supaya tidak mengganggu, Tergugat tidak
bersedia untuk memindahkan, ternyata Penggugat dengan Tergugat
am
ub
sedang bertengkar, dan Penggugat selalu tertekan dengan sikap dan
perilaku Tergugat yang bicaranya kasar, Tergugat sering membentak-
bentak, setelah kejadian tersebut saksi pergi ke rumah orangtua
ep
k
mengetahui sikap dan watak Tergugat, dan masih ada kejadian lagi
R
si
sewaktu semua keluarga sedang pergi ke Cirebon mampir ke Masjid
untuk sholat Mahgrib, Tergugat membentak-bentak Penggugat;
ne
ng
do
- Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat
gu
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sanggup lagi merukunkan keduanya, dan saksi kembalikan kepada
si
Penggugat;
2. Drs. H. Djoko Malis bin Mustafa, umur 62 tahun,
ne
ng
agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal tempat tinggal di Jalan
KH. Wachid Hasyim No. 76, RT 001/RW 008, Kelurahan Kepatihan,
do
Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, yang telah memberikan
gu
keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa saksi sebagai ayah kandung, kenal Penggugat
In
A
dan Tergugat sebagai suami istri sampai kini belum dikaruniai anak;
- Bahwa saksi mengetahui setelah melangsungkan
ah
lik
perkawinan Penggugat dan Tergugat tinggal bersama terakhir di rumah
Perum Citra Garden, Greenhill GH 16/7 Kelurahan Sidokepung,
am
ub
Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo;
- Bahwa saksi mengetahui semula rumah tangga
Penggugat dan Tergugat baik dan harmonis, namun sejak bulan Oktober
ep
k
si
bertempat tinggal di Wisma Permai, kebetulan disana ada Penggugat
dan Tergugat, setelah itu didepan rumah ada mobil sedang di parkir
ne
ng
didepan rumah, sedangkan ada tulisan dilarang parkir lalu saksi mohon
mobil tersebut supaya untuk dipindahkan, namun Tergugat tidak bersedia
do
untuk memindahkan mobil;
gu
lik
Tergugat;
- Bahwa saksi mengetahui dahulu Tergugat bekerja di
m
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mempunyai sifat yang buruk, sering membentak-bentak orangtua sendiri,
si
dan orangtua Tergugat pernah menyampaikan kepada saksi Tergugat
sempat mau dibawa ke Psikitiater, Tergugat juga pernah membentak-
ne
ng
bentak saksi, setelah itu datang meminta maaf;
- Bahwa saksi sudah menasehati Penggugat untuk tidak
do
gu bercerai dengan Tergugat namun tidak berhasil. Saksi juga menyatakan
sudah tidak sanggup lagi merukunkan Penggugat dan Tergugat, dan
saksi kembalikan kepada Penggugat;
In
A
Bahwa Penggugat mencukupkan keterangan dan bukti-bukti yang
diajukan;
ah
lik
Bahwa untuk meneguhkan dalil bantahannya Tergugat mengajukan bukti
kesaksian seorang saksi bernama:
am
ub
H. Giyanto, ST., MM bin Sukardi, umur 53 tahun, agama Islam, Pekerjaan
Direktur CV. Internusa, tempat tinggal di Pondok Sidokare Asri BR03 RT 058
RW 015, Kelurahan Sidokare, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, yang
ep
k
berikut:
R
si
- Bahwa saksi sebagai adik Ipar, kenal dengan
Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri hingga kini belum dikaruniai
ne
ng
anak;
- Bahwa setelah melangsungkan perkawinan Penggugat
do
dan Tergugat tinggal bersama terakhir di rumah Citra Garden, Kota Sidoarjo;
gu
lik
biasa saja;
- Bahwa Tergugat bekerja dagang, dan juga mengajar di
m
ub
SMP di Pandaan;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah berpisah tempat
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi sudah menasehati Penggugat dan
si
Tergugat untuk tidak bercerai dengan Tergugat namun tidak berhasil. Saksi
juga menyatakan sudah tidak sanggup lagi merukunkan keduanya;
ne
ng
Bahwa Tergugat mencukupkan keterangan dan bukti yang diajukan;
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menyampaikan kesimpulan yaitu
do
tetap dengan pendiriannya masing-masing dan selanjutnya mohon putusan;
gu Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk pada berita
acara dan dianggap telah tercantum dalam putusan ini;
In
A
PERTIMBANGAN HUKUM
ah
lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana terurai di atas;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 49 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 beserta penjelasannya yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-
ep
k
si
yang berlaku oleh karenanya harus dinyatakan diterima;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan para
ne
ng
do
gu
lik
tanggal 7 Mei 2016, dalam rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran sejak Juli 2016 dikarenakan sebagaimana dalil Penggugat pada
m
ub
posita point 4 s/d 20 gugatan, yang pada pokoknya disebabkan Tergugat tidak
mempunyai pekerjaan sehingga tidak memberi nafkah terhadap Penggugat dan
ka
sikap kasar atau tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari Tergugat
ep
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nopember 2019 hingga sekarang, oleh karena itu Penggugat memiliki legal
si
standing untuk mengajukan gugatan cerai sebagaimana diatur dalam Pasal 73
ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan
ne
ng
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun
2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989;
do
gu Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat beragama Islam dan
perkawinannya dilangsungkan secara Islam, oleh karena itu sesuai Pasal 40
dan Pasal 63 ayat (1) huruf (a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal
In
A
1 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 49 huruf (a)
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-
ah
lik
undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009,
Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan mengadili gugatan cerai ini;
am
ub
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
membantahnya sebagaimana terurai dalam jawaban, Duplik;
Menimbang, bahwa dari dalil Penggugat dapat disimpulkan hal-hal yang
ep
k
si
pihak terjadi karena Tergugat tidak memberi nafkah dan melakukan
tindakan sebagaimana dalil Penggugat atau sebaliknya sebagaimana dalil
ne
ng
do
- Apakah benar keadaan rumah tangga kedua pihak
gu
dan Tergugat tetap diberi kesempatan yang sama untuk membuktikan dalil
masing-masing;
ah
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang berasal dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan Penggugat
si
dan Tergugat untuk didengar keterangannya tentang perselisihan dan
pertengkaran kedua belah pihak;
ne
ng
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatan cerai, Penggugat
mengajukan bukti yaitu bukti P.1 s/d P.3 berupa Fotokopi telah dicocokkan
do
dengan aslinya serta bermaterai cukup, oleh karenanya berdasarkan ketentuan
gu
Pasal 165 HIR. dan Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985
Tentang Bea Meterai dan Pasal 1888 KUHPerdata, bukti-bukti tersebut
In
A
memenuhi syarat formil sehingga dapat diterima;
Menimbang, bahwa bukti P.1 berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah nomor
ah
lik
0107/07/V/2016 tanggal 7 Mei 2016 yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang
serta isinya tidak dibantah Tergugat, maka bukti tersebut memiliki nilai
am
ub
pembuktian sempurna dan mengikat antara Penggugat dengan Tergugat
terbukti telah nikah secara sah pada tanggal 7 Mei 2016;
Menimbang, bahwa bukti P.2 dan P.3 berupa fotokopi Kartu Tanda
ep
k
Penduduk dan Kartu Keluarga atas nama Jacqueline Marsha Meliska, isinya
ah
si
sempurna dan mengikat, terbukti Penggugat penduduk Kota Surabaya,
beragama Islam, sehingga Pengadilan Agama Surabaya berwenang memeriksa
ne
ng
do
dipanggil dan memberi keterangan dalam ruang sidang seorang demi seorang,
gu
sudah dewasa dan disumpah sehingga dinilai telah memenuhi syarat formil
sebagaimana diatur dalam Pasal 144 ayat (1), Pasal 145 ayat (1) angka 3e dan
In
A
lik
ub
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saksi (Saudara kandung Penggugat) yang bertempat tinggal di Wisma
si
Permai, dan saksi akan parkir mobil, dan mohon mobil yang berada di
depan rumah supaya untuk dipindahkan sementara supaya tidak
ne
ng
mengganggu, Tergugat tidak bersedia untuk memindahkan, ternyata
Penggugat dengan Tergugat sedang bertengkar, dan Penggugat selalu
do
gutertekan dengan sikap dan perilaku Tergugat yang bicaranya kasar,
Tergugat sering membentak-bentak, setelah kejadian tersebut saksi pergi
ke rumah orangtua Tergugat yang berada di Pasuruan, ternyata orangtua
In
A
Tergugat sudah mengetahui sikap dan watak Tergugat, dan masih ada
kejadian lagi sewaktu semua keluarga sedang pergi ke Cirebon mampir ke
ah
lik
Masjid untuk sholat Mahgrib, Tergugat membentak-bentak Penggugat .
Sedang menurut saksi II (Joko Malis/ ayah kandung Penggugat) sejak
am
ub
bulan Oktober 2020, sering bertengkar yang tidak diketahui penyebabnya,
namun pada hakekatnya sama pengetahuannya dengan saksi I;
- Saksi telah berusaha merukunkan keduanya, namun
ep
k
tidak berhasil;
ah
si
keadaan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah sering terjadi
perselisihan dan pertengkaran yang sulit didamaikan serta antara keduanya
ne
ng
telah berpisah tempat tinggal dan tidak rukun lagi sampai sekarang adalah fakta
yang dilihat dan didengar saksi sendiri, serta substansi keterangan saksi yang
do
satu dengan lainnya saling bersesuaian telah terungkap fakta yang pada
gu
lik
telah mengajukan bukti kesaksian seorang saksi bernama H. Giyanto/ adik ipar,
saksi yang diajukan Tergugat dipanggil dan memberi keterangan dalam ruang
m
ub
sidang, sudah dewasa dan disumpah sehingga dinilai telah memenuhi syarat
formil sebagaimana diatur dalam Pasal 144 ayat (1), Pasal 145 ayat (1) angka
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa saksi Tergugat yang dihadapkan dimuka sidang
si
adalah dari keluarga dekat Tergugat sendiri, dan kesaksiannya didasarkan
pengetahuan, penglihatan dan pendengaran langsung, serta keterangannya
ne
ng
saling terkait, maka berdasarkan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1989 dengan demikian saksi tersebut dipandang telah memenuhi syarat formal
do
dan materiil kesaksian, maka keterangan saksi tersebut merupakan alat bukti
gu
yang mempunyai nilai pembuktian;
Menimbang, bahwa Saksi Tergugat, menerangkan pada pokoknya:
In
A
- Saksi mengetahui rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak
harmonis lagi dengan ditandai berpisah tempat tinggal sejak bulan Nopember
ah
lik
tahun 2019, Penggugat pergi meninggalkan Tergugat sampai sekarang kurang
lebih 6 bulan, namun melihat keadaan rumah tangganya biasa saja;
am
ub
- Saksi telah berusaha merukunkan keduanya, namun
tidak berhasil;
Menimbang, bahwa sejak terjadinya perselisihan dan pertengkaran
ep
k
si
Tergugat telah hidup berpisah tempat tinggal tidak tampak rukun sebagaimana
layaknya suami isteri;
ne
ng
do
perselisihan dan pertengkaran;
gu
lik
ub
telah terjadi perselisihan jika hubungan antara pasangan suami isteri sudah
ep
tidak lagi selaras, tidak saling percaya dan saling melindungi dengan
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ditemukannya fakta antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah, yang
si
meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Penggugat, lalu Penggugat
mengajukan cerai gugat, menunjukkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat
ne
ng
sudah tidak lagi saling percaya dan saling pengertian dan sudah tidak ada lagi
komunikasi suami isteri yang harmonis yang merupakan bagian dari gejala
do
perselisihan dalam rumah tangga;
gu Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersirat
dalam surat Ar-Rum ayat 21 dan juga ketentuan Pasal 1 Undang undang nomor
In
A
1 Tahun 1974 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk mewujudkan
kehidupan rumah tangga (keluarga) bahagia, kekal berdasarkan Ketuhanan
ah
lik
Yang Maha Esa, begitu pula Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam disebutkan bahwa
tujuan perkawinan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,
am
ub
mawaddah, dan rahmah sebagaimana dikehendaki oleh Al-Qur’an surat Ar-
Rum ayat 21, namun dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat
sebagaimana tersebut, maka tujuan perkawinan menjadi tidak terwujud;
ep
k
berupa firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 35 yang berbunyi :
R
si
وإن خفتم شقاق بينهما فابعثوا حكما من أهله وحكما من أهلها
إن تريد إصلحا يوفق الله بينهما إن الله كان عليما خبيرا
ne
ng
"Dan jika kamu hawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah
seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga
do
gu
lik
ub
tangga dengan Tergugat, maka Majelis Hakim dapat menarik suatu kesimpulan
ep
yang merupakan fakta adalah bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah
terjadi perselisihan dalam rumah tangga yang sulit untuk dirukunkan lagi;
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang bahwa berdasarkan Yurisprudensi MARI Nomor:
si
38K/AG/1990 tanggal 05 Oktober 1991 bahwa alasan penceraian semata-mata
ditunjukkan kepada perkawinan itu sendiri, apakah terbukti atau tidak tentang
ne
ng
adanya pertengkaran dan perselisihan terus menerus itu, tanpa melihat siapa
yang salah atau apa penyebabnya, begitu pula berdasarkan Yurisprudensi
do
MARI Nomor: 397k/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 mengandung kaidah
gu
hukum apabila suami istri tidak tinggal serumah lagi dan tidak ada harapan
untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga telah terbukti retak dan pecah;
In
A
Menimbang, bahwa fakta-fakta tersebut di atas telah menunjukkan
bahwa perkawinan (rumah tangga) Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
ah
lik
tidak bisa dipertahankan lagi, karena sudah tidak adanya kehendak dari pihak
Penggugat untuk melanjutkan perkawinannya dengan Tergugat;
am
ub
Menimbang, bahwa jika Penggugat dan Tergugat selaku pasangan
suami isteri telah ternyata sudah tidak lagi timbul sikap saling mencintai, saling
pengertian dan saling melindungi dan bahkan Penggugat tetap sudah tidak lagi
ep
k
pihak berperkara tidak lagi lebih jauh melanggar norma agama dan norma
R
si
hukum, maka perceraian dapat dijadikan salah satu alternatif untuk
menyelesaikan sengketa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat;
ne
ng
do
yang sudah tidak mencintai lagi suaminya dan yang terjadi hanya sikap
gu
talak satu bai’in sughro Tergugat (Islam Adiguna,S.H. bin Drs. Hariadi) terhadap
Penggugat (Jacqueline Marsha Meliska,S.Si. binti Drs.H. Djoko Malis) sesuai
ah
lik
ub
وإذا اشتد عدم رغبة الزوجة لزوجها طلق عليه القاضى طلقة
Artinya : Apabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, maka
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa dengan adanya fakta fakta tersebut telah merupakan
si
bukti bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
sendi sendi rumah tangga telah rapuh dan sulit untuk ditegakkan kembali yang
ne
ng
dapat dinyatakan bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah
rusak (broken marriage) sehingga telah terdapat alasan yang cukup untuk
do
bercerai sebagaimana dimaksud
gu Pasal 19 huruf (f) PP. No. 9 Tahun 1975
sejalan dengan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam oleh karena itu
gugatan Penggugat patut dikabulkan;
In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3
ah
lik
Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan
Agama, maka biaya yang timbul akibat perkara ini dibebankan kepada
am
ub
Penggugat;
Memperhatikan, segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan Hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;
ep
k
MENGADILI
ah
si
1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;
2. Menjatuhkan thalak satu ba'in shughra dari Tergugat (TERGUGAT) terhadap
ne
ng
Penggugat ( );
4. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah
do
gu
lik
Chamim, M.H. selaku Ketua Majelis, Imam Mahdi, S.H., M.H. dan H.M. Helmy
Masda, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dengan dibantu
oleh Harudin, S.H. sebagai Panitera Pengganti putusan mana pada hari itu
m
ub
juga dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh
ka
Ketua Majelis,
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Drs. H. Mochamad Chamim, M.H.
ne
ng
Hakim Anggota, Hakim Anggota,
do
gu
Imam Mahdi, S.H., M.H. H.M. Helmy Masda, S.H., M.H.
Panitera Pengganti,
In
A
Harudin, S.H.
ah
lik
Perincian biaya
perkara:
am
ub
1. Rp 30.000,00
Biaya
Pendaftara
ep
k
n
ah
2. Rp 50.000,00
R
Biaya
si
proses
3. Rp 778.000,00
ne
ng
Biaya
Panggilan
do
gu
4. Rp 20.000,00
Biaya Rp 10.000,00
PNBP
In
A
5.
Biaya
ah
lik
Redaksi
6. Biaya Materai Rp 6.000,00
Jumlah Rp 894.000,00
m
ub
ep
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86