Anda di halaman 1dari 86

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 1608/Pdt.G/2020/PA.Sby

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Agama Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara
tertentu pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkan putusan

In
A
sebagai berikut dalam perkara cerai gugat antara:
PENGGUGAT, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat
ah

lik
tinggal di Kota Surabaya, sebagai Penggugat;
melawan
TERGUGAT, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat
am

ub
tinggal di , Kota Pasuruan, sekarang bertempat
tinggal di Perum Citra Garden, Greenhill GH 16/7,
ep
k

Kabupaten Sidoarjo sebagai Tergugat;


ah

R
Pengadilan Agama tersebut;

si
Telah mempelajari berkas perkara bersangkutan;

ne
ng

Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta memeriksa


bukti-bukti di persidangan;

do
gu

DUDUK PERKARA

Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang didaftarkan di


In
A

Kepaniteraan Pengadilan Agama Surabaya dengan register Nomor


1608/Pdt.G/2020/PA.Sby, tanggal 12 Maret 2020 telah mengajukan hal-hal
ah

lik

sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri
m

ub

yang melangsungkan pernikahan yang sah berdasarkan agama Islam pada


tanggal 7 Mei 2016 (30 Rojab 1437) dan dicatat oleh Pegawai Pencatat
ka

Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Mulyorejo sesuai Kutipan Akta


ep

Nikah Nomor 0107/07/V/2016 tanggal 7 Mei 2016.


ah

es

Hlm. 1 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan

si
Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Tergugat yang beralamat di
Pasuruan selama 3 bulan (Mei 2016 sampai dengan Juli 2016) kemudian

ne
ng
Tergugat mendapatkan pekerjaan sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) Unit
Pemasaran BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kota Mojokerto dan bekerja

do
hanya selama 2 bulan yaitu tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan 30
gu
September 2016, Penggugat dan Tergugat menempati kontrakan rumah di
Mojokerto selama 5 bulan (Agustus 2016 sampai dengan Desember 2016),

In
A
dan terakhir menempati rumah Tergugat yang dijadikan sebagai tempat
kediaman bersama hingga sekarang yang beralamat di , Sidoarjo.
ah

lik
3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dan
Tergugat belum memiliki anak hingga sekarang.
am

ub
4. Bahwa sejak bulan Oktober 2016 hingga saat ini,
Penggugat telah menggantikan posisi Tergugat sebagai tulang punggung
keluarga dengan bekerja yakni berjualan kue secara onlinedan harus
ep
k

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena sejak bulan Oktober 2016


ah

Tergugat tidak memiliki pekerjaan yang tetap, meskipun Penggugat telah


R

si
berulang kali meminta kepada Tergugat agar Tergugat segera mencari
pekerjaan yang tetap untuk menafkahi dan memenuhi kebutuhan sehari-

ne
ng

hari.
5. Bahwa namun demikian, Tergugat tetap saja tidak

do
berusaha untuk mencari pekerjaan yang tetap karena alasan lebih memilih-
gu

milih pekerjaan dan tidak ingin sembarangan bekerja serta harus dengan
patokan pekerjaan yang berstandar tinggi dan gaji tinggisedangkan mencari
In
A

pekerjaan sangat tidak mudah, selain itu Tergugat juga sangat bergantung
dan hanya menunggu dari usaha orang tua Tergugat untuk mencarikan
ah

lik

pekerjaan yang bagus dan dengan catatan tidak ingin jabatan pekerjaan
tersebut di bawah atau lebih rendah dari pekerjaan Tergugat yang
m

ub

sebelumnya.
6. Bahwa sejak bulan Agustus 2016, orang tua Tergugat
ka

memberi bantuan finansial atau uang jatah bulanan kepada Penggugat


ep

sebesar Rp 5.000.000,-/bulanuntuk kebutuhan rumah tangga Penggugat


ah

es

Hlm. 2 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Tergugat, selain itu orang tua Tergugat berpesan kepada Penggugat

si
agar Penggugat tidak menceritakan tentang uang jatah bulanan tersebut
kepada Tergugat.

ne
ng
7. Bahwa sejak bulan September 2016 Tergugat tidak
bekerja, maka Penggugat mulai menceritakan tentang uang jatah bulanan

do
tersebut kepada Tergugat, sehingga pengeluaran untuk kebutuhan sehari-
gu
hari bergantung pada uang jatah bulanan tersebut dan juga bergantung
pada penghasilan dari Penggugat yang bekerja berjualan kue secara online.

In
A
8. Bahwa sejak bulan Maret 2019, orang tua Tergugat
sudah berhenti memberikan uang jatah bulanan karena sudah pensiun
ah

lik
bekerja dan sebagai gantinya orang tua Tergugat memberikan uang terakhir
kepada Penggugat sebagai modal untuk keberlangsungan bisnis Penggugat
am

ub
dalam bekerja berjualan kue secara online, sehingga selanjutnya setiap
bulan hingga sekarang Penggugat bekerja secara penuh untuk mencari
nafkah tanpa ada bantuan finansial lagi dari orang tua Tergugat, dan
ep
k

Tergugat pun selama sekitar kurang lebih 3 tahun 4 bulan masih belum
ah

bekerja.
R

si
9. Bahwa pada awalnya kehidupan rumah tangga antara
Penggugat dengan Tergugat berjalan baik tetapi mulai goyah dan sering

ne
ng

terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus sejak bulan Juli
2016(3 bulan awal pernikahan), perselisihan dan pertengkaran tersebut

do
selalu terjadi berulang kali dan sangat sulit diatasi sampai sekarang.
gu

10. Bahwa benar kehidupan rumah tangga antara


Penggugat dengan Tergugat mulai mengalami pasang surut yang ditandai
In
A

dengan sering terjadinya perselisihan dan selalu berakhir dengan


pertengkaran. Pertengkaran yang timbul sering kali dipicu oleh persoalan
ah

lik

kecil hingga besar berupa perbedaan pendapat antara Penggugat dengan


Tergugat.
m

ub

11. Bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat


sudah tidak mungkin dapat dipertahankan lagi karena kehidupan sehari-hari
ka

di rumah tangga Penggugat dan Tergugatselalu diwarnai dengan


ep

perselisihan dan perbedaan pemahaman, serta selama pernikahan


ah

es

Hlm. 3 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat selalu mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

si
Secara Verbal atau Kekerasan Psikis, sehingga Penggugat tidak merasakan
kebahagiaan secara lahir dan batin.

ne
ng
12. Bahwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang

do
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga diartikan sebagai berikut
gu
bahwa :
“Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap

In
A
seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan
atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran
ah

lik
rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
am

ub
rumah tangga.”
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 23 Tahun
2004 tersebut di atas berkaitan dengan perbuatan yang dilakukan Tergugat
ep
k

terhadap Penggugat dapat dikategorikan sebagai Kekerasan Dalam Rumah


ah

Tangga (KDRT) Secara Verbal atau Kekerasan Psikisyang akibatnya


R

si
berdampak secara langsung dan memengaruhi kondisi psikologis
Penggugat.

ne
ng

13. Bahwa Kekerasan Psikis dalam Pasal 7 Undang-


Undang No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

do
Rumah Tangga menyebutkan bahwa :
gu

“Kekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan,


hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa
In
A

tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang.”


Apabila ketentuan Pasal 7 Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 tersebut di
ah

lik

atas dikaitkan dengan keadaan Penggugat dan Tergugat selama


pernikahan, maka secara umum dapat disebut sebagai kekerasan psikis
m

ub

karena Tergugat sering melakukan penghinaan dan berkata kasar yang


tidak pantas, pelabelan negatif terhadap Penggugat dan keluarga
ka

Penggugat, amarah berlebihan serta sikap dan gaya tubuh yang


ep

merendahkan terhadap Penggugat, menganggap segala sesuatu yang


ah

es

Hlm. 4 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
buruk yang terjadi di dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat adalah

si
kesalahan Penggugat sehingga Tergugat selalu menyalahkan Penggugat
menggunakan nada yang menyakitkan dan kata-kata yang membuat

ne
ng
Penggugat merasa buruk. Tindakan tersebut menekan, menghina,
merendahkan, membatasi, dan mengontrol Penggugat agar memenuhi

do
keinginan dan tuntutan/perintah Tergugat.Tindakan tersebut pada akhirnya
gu
menimbulkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan
untuk bertindak dan rasa tidak berdaya yang dialami Penggugat.

In
A
14. Bahwa dampak kekerasan psikis yang dialami Penggugat dapat berakibat
buruk bagi kondisi kesehatan jiwa dan raga Penggugat, antara lain
ah

lik
:hilangnya nafsu makan, gangguan tidur, selalu merasa gelisah, sedih dan
tidak tenang, gangguan fungsi tubuh ringan, seperti : sakit kepala
am

ub
berkepanjangan, gangguan pencernaan tanpa indikasi medis, sesak napas
dan sering mengalami nyeri dan tekanan pada dada, mengalami tingkat
kecemasan yang tinggi, stres berlebihan, depresi berat, menderita batin dan
ep
k

tertekan secara mental, sehingga Penggugat memilih menjaga diri dari


ah

kerusakan psikologis internal yang jauh lebih penting daripada bertahan


R

si
dalam pernikahan yang menyiksa batin karena kekerasan verbal atau psikis
yang dialami Penggugat telah menyebabkan efek trauma jangka panjang

ne
ng

yang sangat membekas dan sulit untuk disembuhkan.


15. Bahwa sebab-sebab Penggugat memutuskan ingin

do
bercerai dari Tergugat dan hal-halmengenai Kekerasan Dalam Rumah
gu

Tangga (KDRT) Secara Verbal atau Kekerasan Psikis yang dilakukan


Tergugat adalah sebagai berikut:
In
A

15.1. Bahwa selama pernikahan, Penggugat selalu mengalami perlakuan-


perlakuan yang tidak pantas dari Tergugat dan hal-hal tersebut sudah
ah

lik

melewati batas sebagai selayaknya perlakuan suami terhadap isteri.


15.2. Bahwa Tergugat sering dan berulang kali menghina, membentak,
m

ub

memaki, memberikan kata-kata yang sangat kasar dan buruk,


merendahkan,mendekte, dan selalu menyalahkan Penggugat, serta
ka

membanding-bandingkan Penggugat terhadap ibu kandung Tergugat.


ep
ah

es

Hlm. 5 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15.3. Bahwa Tergugat adalah pribadi yang emosional dan labil sehingga

si
mudah marah dan tersinggung, memiliki kebiasaan untuk
melampiaskan amarah dengan membanting barang dan merusak

ne
ng
properti dalam rumah tangga,seperti : membanting handphone dan
barang-barang lainnya; menutup dan menggebrak keras pintu kamar

do
gu tidur di lantai satu dan pintu kamar tidur di lantai dua; merusak pintu
kamar mandi sehingga pintu tersebut lepas; memukul gelas ke meja
makan;memukul tembok dengan kepalan tangan Tergugat dan

In
A
berteriak kencang akibat amarah yang sangat kuat sehingga sering
kali terdengar oleh tetangga rumah.
ah

lik
15.4. Bahwa Tergugat sering tidak cocok dan berselisih dengan semua
orang, seperti : tukang kebersihan dan keamanan di komplek
am

ub
perumahan, tukang parkir, asisten rumah tangga orang tua Tergugat.
15.5. Bahwa Tergugat sering bersikap berani dan bertengkar serta
berselisih pendapat dengan orang tua Tergugat, termasuk
ep
k

denganorang tua Penggugat dan saudara-saudara kandung (kakak


ah

dan adik) Penggugat. Tergugat sering bersikap berani dan tidak


R

si
sopan, tidak menghormati, tidak menghargai, dan selalu
menyinggung dan menyakiti perasaan orang tua Penggugat dan

ne
ng

saudara kandung (kakak dan adik) Penggugat, termasuk saudara


ipar (kakak ipar dan adik ipar) Penggugat dan keluarga besar (om,

do
tante, dan budhe) Penggugat, serta teman-teman dan sahabat
gu

Penggugat.
15.6. Bahwa Tergugat secara jelas menunjukkan sikap tidak suka terhadap
In
A

keluarga Penggugat dan hanya ingin memonopoli Penggugat dengan


menjauhkan Penggugat dari keluarganya, seperti : membatasi dan
ah

lik

tidak boleh sering datang ke rumah keluarga Penggugat, menolak


dan tidak boleh menerima pemberian apapun dari orang tua
m

ub

Penggugat, tidak boleh sering ikut acara keluarga Penggugat, tidak


boleh sering memberi barang atau sesuatu yang mengeluarkan biaya
ka

lebih untuk saudara kandung (kakak dan adik) Penggugat dan


ep

keponakan (anak dari adik kandung) Penggugat.


ah

es

Hlm. 6 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15.7. Bahwa Tergugat sering menjelek-jelekkan, membanding-bandingkan,

si
dan meremehkan keluarga Penggugat, serta membicarakan hal-hal
buruk tentang keluarga Penggugat.

ne
ng
15.8. Bahwa Tergugat memiliki hasrat untuk mengontrol dan memiliki
Penggugat sepenuhnya, menghindari tanggung jawab dalam hal

do
gu menafkahi isteri, ingin lebih unggul sebagai suami dan kepala rumah
tangga dengan selalu mengatur, mendekte, membatasi, dan
mengontrol Penggugat untuk memenuhi keinginan dan

In
A
tuntutan/perintah Tergugat, serta mudah menyalahkan Penggugat
dalam bertindak di dalam rumah tangga sebagai isteri.
ah

lik
15.9. Bahwa selama pernikahan, Penggugat selalu merasakan tekanan
batin dan tertekan secara psikis sehingga mudah stres dan depresi
am

ub
berat karena segala perlakuan dari Tergugat dalam rumah tangga
sehingga Penggugat merasa menderita dan sendirian, serta tidak
merasakan kebahagiaan secara lahir dan batin.
ep
k

15.10. Bahwa selama pernikahan, Penggugat selalu menahan dan


ah

memendam perasaan tertekan tersebut dan tidak pernah


R

si
menceritakan apapun kepada keluarga Penggugat dengan maksud
untuk melindungi dan menutupi perlakuan buruk Tergugat sebagai

ne
ng

suami.
15.11. Bahwa selama pernikahan, di depan keluarga besar masing-masing

do
dan di depan semua orang, Penggugat selalu menunjukkan dan
gu

hanya menceritakan sisi baik dari Tergugat dan Penggugat selalu


berusaha dan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa dan hubungan
In
A

antara Penggugat dengan Tergugatdiperlihatkan seperti baik-baik


saja karena tidak ingin membebani dan membuat keluarga
ah

lik

Penggugat khawatir.
15.12. Bahwa selama terjadi masalah dalam rumah tangga seperti
m

ub

perselisihan dan pertengkaran, Penggugat hanya bisa bercerita


kepada ibu kandung Tergugat mengenai perselisihan yang terjadi dan
ka

segala perlakuan-perlakuan buruk Tergugat terhadap Penggugat,


ep

tetapi hal tersebut tidak memberikanhasil/respon yang positif atau


ah

es

Hlm. 7 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perubahan sikap yang lebih baik dari Tergugat sehingga Penggugat

si
merasa sangat kecewa, sedih, dan tidak merasa dilindungi dalam
keluarga Tergugat tersebut.

ne
ng
15.13. Bahwa selama pernikahan, Penggugat sedikit merasakan kasih
sayang, perlakuan lembut, perlindungan, dan nafkah lahir dan batin

do
gu dari Tergugat.
15.14. Bahwa sering berulang kali Tergugat memarahi, membentak, dan
menghina Penggugat di depan orang tua Tergugat tetapi bapak

In
A
kandung Tergugat hanya diam saja dan membiarkan perlakuan
Tergugat terhadap Penggugat, serta berpura-pura tidak mendengar
ah

lik
atau menyaksikan kejadian tersebut.
15.15. Bahwa keretakan hubungan dalam rumah tangga antara Penggugat
am

ub
dengan Tergugat mulai diketahui keluarga besar Penggugat saat
Penggugat dan Tergugat berada di rumah kakak kandung Penggugat
yang berada di Wisma Permai II No. 57 Surabaya pada hari Jumat
ep
k

tanggal 29 November 2019 pukul 17.30 WIB (saat maghrib).


ah

Keluarga Penggugat melihat Tergugat membentak Penggugat di


R

si
depan ibu kandung Penggugat, sehingga kakak kandung Penggugat
menegur Tergugat atas tindakannya tersebut tetapi Tergugat justru

ne
ng

marah dan melawan sehingga terjadi perkelahian dan baku hantam


antara Tergugat dengan kakak kandung Penggugat yang berusaha

do
dilerai oleh Penggugat dan adik ipar Penggugat. Ayah kandung
gu

Penggugat akhirnya menyuruh Tergugat untuk pulang dan Tergugat


mengajak Penggugat tetapi Penggugat saat itu mengambil keputusan
In
A

untuk tidak ikut pulang bersama Tergugat, sehingga setelah Tergugat


pulang Penggugat tidak dapat menahan kuasa untuk menceritakan
ah

lik

yang sebenarnya terjadi dan yang selama Penggugat alami dalam


rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat selama kurang
m

ub

lebih 3,5 tahun pernikahan.Keluarga Penggugat merasa syok,


kecewa, dan juga sangat tersakiti atas apa yang dialami Penggugat
ka

selama pernikahan, serta keluarga Penggugat merasa benar-benar


ep

kecewa khususnya kepada orang tua Tergugat karena telah


ah

es

Hlm. 8 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengetahui dan sering berulang kali menyaksikan perbuatan

si
Tergugat terhadap Penggugat, tetapi orang tua Tergugat tidak
berbuat apa-apa, baik perlindungan maupun pembelaan terhadap

ne
ng
Penggugat yang telah didzalimi oleh Tergugat. Keluarga Penggugat
juga selama ini menahan diri karena bertanya-tanya kenapa

do
gu Penggugat selalu jauh dari keluarga Penggugat dan selalu terlihat
tertekan tetapi keluarga Penggugat berusaha menghargai dan tidak
mencampuri urusan rumah tangga Penggugat serta ingin menjaga

In
A
perasaan Penggugat.
15.16. Bahwa berdasarkan kronologis kejadian tersebut di
ah

lik
atas maka menjadi dasar kuat bagi Penggugat untuk mengajukan
gugatan cerai yang puncaknya terjadi pada tanggal 29 November
am

ub
2019 di rumah kakak kandung Penggugat yang berada di Wisma
Permai II No. 57 Surabaya, yang sejak saat itu Penggugat telah
meninggalkan rumah Tergugat hingga sekarang.
ep
k

15.17. Penggugat telah benar-benar mempertimbangkan


ah

dengan baik keputusan untuk berpisah dan mengajukan gugatan


R

si
cerai terhadap Tergugat yang keputusan tersebut murni atas
keinginan Penggugat sepenuhnya.

ne
ng

16. Bahwa akibat dari kejadian perkelahianyang sangat fatal tersebut di atas,
akhirnya sejak tanggal 29 November 2019 hingga sekarang selama kurang

do
lebih 3 bulan 10 hari, Penggugat dan Tergugat telah berpisah
gu

tinggal/berpisah ranjang karena Penggugat telah pergi meninggalkan tempat


kediaman bersama, yang mana dalam pisah rumah tersebut saat ini
In
A

Penggugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat yang berada di


Sidoarjo dan selama itu sudah tidak ada hubungan lagi serta tidak
ah

lik

berkomunikasi sama sekali.


17. Bahwa berdasarkan sebab-sebab Penggugat memutuskan ingin bercerai
m

ub

dari Tergugat dan hal-hal mengenai Kekerasan Dalam Rumah Tangga


(KDRT) Secara Verbal atau Kekerasan Psikis yang dilakukan Tergugat yang
ka

telah diuraikan dan dijelaskan seluruhnya dalam butir nomor 15 di atas


ep
ah

es

Hlm. 9 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebutcukup kuat meyakinkan bagi Penggugat bahwa tidak ada harapan

si
untuk kembali membina rumah tangga yang bahagia.
18. Bahwa sejak Penggugat dan Tergugat berpisah tinggal/berpisah ranjang

ne
ng
selama 3 bulan 10 hari, maka hak dan kewajiban suami isteri tidak
terlaksana sebagaimana mestinya karena sejak itu Tergugat tidak lagi

do
melaksanakan kewajibannya sebagai suami terhadap Penggugat.
gu
19. Bahwa Penggugat telah berulang kaliberupaya mengatasi masalah tersebut
dengan jalan/cara bermusyawarah atau berbicara dengan Tergugat dan

In
A
keluarga Tergugat secara baik-baik tetapi tidak berhasil. Penggugat dan
keluarga Penggugat sudah berulang kali menyampaikan dan memberi
ah

lik
amanah kepada Tergugat untuk menyampaikan kepada orang tua Tergugat
agar melakukan pertemuan antar keluarga tetapi berulang kali pun Tergugat
am

ub
tidak menyampaikan amanah tersebut dan tetap diam saja serta
membiarkan masalah ini berlarut-larut hingga 3 bulan lebih.
20. Bahwa Tergugat tidak menunjukkan sikap menyesal sama sekali dengan
ep
k

semua perbuatan yang selama ini telah Tergugat lakukan terhadap


ah

Penggugat.Tergugat juga tidak berusaha memperbaiki dan memikirkan jalan


R

si
keluar agar bisa baik kembali. Dengan demikian, Penggugat menyimpulkan
bahwa Tergugat dan keluarga Tergugat sudah tidak peduli dan sudah tidak

ne
ng

ingin mempertahankan keutuhan rumah tangga antara Penggugat dengan


Tergugat.

do
21. Bahwa keputusan untuk mengakhiri ikatan perkawinan telah Penggugat
gu

sampaikan kepada Tergugat dan telah pula diketahui oleh keluarga besar
masing-masing.
In
A

22. Bahwa dengan tidak dapat dipertahankannya lagi kehidupan rumah tangga
antara Penggugat dengan Tergugat, maka pilihan terbaik bagi Penggugat
ah

lik

yaitu memutuskan untuk mengakhiri ikatan perkawinan antara Penggugat


dengan Tergugatdengan cara mengajukan gugatan cerai.
m

ub

23. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Perkawinan dinyatakan sebagai berikut bahwa :
ka

ep
ah

es

Hlm. 10 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita

si
sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa.”

ne
ng
Apabila ketentuan Pasal 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tersebut di
atas dikaitkan dengan keadaan perkawinan antara Penggugat dengan

do
Tergugat, maka jelas bahwa tujuan dari perkawinan tersebut sudah tidak
gu
ada di dalam rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat, dimana
perkawinan Penggugat dan Tergugat telah mengandung cacat dalam

In
A
pelaksanaannya, sehingga dengan demikian perkawinan tersebut tidak
dapat dipertahankan lagi.
ah

lik
24. Bahwa selain dari pada itu, gugatan cerai Penggugat yang juga didasarkan
pada adanya perselisihan yang terjadi terus menerus antara Penggugat dan
am

ub
Tergugat juga telah memenuhi ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan No. 9
Tahun 1975 yang pada pokoknya menyebutkan bahwa :
“Perceraian dapat terjadi karena antara suami dan isteri terus menerus
ep
k

terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup
ah

rukun lagi dalam rumah tangga.”


R

si
25. Bahwa sebagaimana telah Penggugat uraikan seluruhnya di atas dan benar
adanya, maka rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat tidak

ne
ng

mungkin dapat dipertahankan lagi dan tidak ada harapan lagi untuk hidup
bersama sebagai suami isteri.

do
Berdasarkan sebab-sebab tersebut di atas, Penggugat mohon kepada
gu

Majelis Hakim agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya
menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
In
A

PRIMAIR :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
ah

lik

2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat,


terhadap Penggugat, .
m

ub

3. Membebankan biaya perkara ini sesuai dengan


peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ka

SUBSIDAIR :
ep
ah

es

Hlm. 11 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dan atau jika pengadilan berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex

si
aequo et bono).
Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat dan

ne
ng
Tergugat datang menghadap di Persidangan;
Bahwa, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak

do
agar hidup rukun kembali, juga telah ditempuh melalui mediasi dengan
gu
mediator Hj. Milachah, S.Ag. Mediator Pengadilan Agama Surabaya, sesuai
Laporan mediasi tangga 14 Mei 2020 akan tetapi tidak berhasil;

In
A
Bahwa kemudian Majelis Hakim membacakan surat gugatan Penggugat
yang ternyata isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;
ah

lik
Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat menyampaikan
jawaban tertulis tertanggal 28 Mei 2020 pada pokoknya sebagai berikut :
am

ub
1. Benar;
2. Benar;
3. Benar, dan sudah melakukan Ikhtiar secara medis
ep
k

melalui dr. hingga pengobatan alternatif di Sragen yang prosesnya


ah

seharusnya selesai di bulan Desember 2019.


R

si
4. 4.1. Benar kita berdua menjalankan bisnis kuliner,
bekerja sama dengan

ne
ng

pembagian Tugas yang sifatnya fisik atau berat dikerjakan oleh Suami
(misalnya: pengadukan yang memerlukan kekuatan fisik yang besar,

do
distribusi antar kota yang langsung dikerjakan setelah proses produksi
gu

telah selesai dilakukan dalam rata2 waktu 2-3 hari, dsb), sedangkan
untuk tugas yang sifatnya lebih ringan itu dikerjakan oleh istri (misalnya
In
A

menimbang bahan yang perlu presisi, packaging yang membutuhkan


kerapian, dsb);
ah

lik

4.2. Benar sengaja tidak mencari pekerjaan lagi, karena perhitungannya:


4.2.1. Dengan bekerja maksimal dari segi pendapat atau pemasukan itu
m

ub

lebih besar daripada sebelumnya bekerja sebagai Karyawan,


apalagi untuk hari Raya khusus seperti Ramadhan, dsb.
ka

Alhamdulillah kami diberi kemampuan berqurban di hari raya Idul


ep

Adha dari hasil beriwirausaha dengan bergantian antara tempat


ah

es

Hlm. 12 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tinggal orang tua Penggugat di Surabaya, dengan tempat tinggal

si
orang tua Tergugat di Pasuruan. Sehingga bisa berkumpul solat
Ied bersama keluarga masing-masing secara bergantian setiap

ne
ng
tahunnya. Ibu Tergugat adalah orang yang sangat sabar. Pernah
Penggugat tidak sengaja membentak, tapi ibu sedikitpun tidak

do
gu marah, malah makin sayang sama Penggugat.
4.2.2. sangat sedikit waktu bertatap muka dengan Penggugat, waktu
masih menjadi karyawan. Setiap hari berangkat dari jam 7 pagi

In
A
dan pulang sekitar jam 9 malam tanpa sempat mengobrol
dengan Penggugat, itupun langsung tertidur karena mungkin
ah

lik
terlalu lelah (kesempatan mengobrol hanya diwaktu sarapan pagi
sebelum berangkat kantor). Dan Sabtu-Minggu pun kadang ada
am

ub
tugas kantor yang membuat Tergugat jadi sering melewatkan
waktu bersama Penggugat. Waktu itu Penggugat sempat protes
karena Tergugat terlalu banyak bekerja di kantor, dan kurang
ep
k

punya waktu buat Penggugat. Karena itu Tergugat memutuskan


ah

untuk fokus di bisnis kuliner dan membangun bersama


R

si
Penggugat dari nol. Tatap muka dan waktu ngobrol dengan
Penggugat jadi banyak, dan alhamdulillah bisa sering

ne
ng

menyempatkan refreshing liburan sembari melakukan ekspedisi


dalam rangka mengantar pesanan setiap warga di berbagai

do
daerah. Lelah ngga masalah karena kerja sama Pengugat.
gu

4.2.3. waktu Tergugat terlalu sibuk dengan pekerjaan di


kantor, Penggugat pernah sakit tapi ngga bilang, katanya supaya
In
A

Tergugat bisa fokus menjalankan tugas sebagai abdi negara. dan


Tergugat baru tahu setelah mengundurkan diri dari kantor,
ah

lik

dimana waktu itu kondisinya sudah terlanjur parah dan fisiknya


sangat lemah. Kalau inget kejadian itu ya jadi was-was atau
m

ub

khawatir kalau Tergugat harus bekerja di kantor dan


meninggalkan Penggugat sendirian di rumah. Dulu waktu
ka

sebelum menikah Tergugat pernah agak khawatir dengan gejala


ep

migrainnya Penggugat yang waktu itu statusnya masih calon


ah

es

Hlm. 13 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

b
Idul Adha 2018 di Surabaya

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(kok ya sering banget migrainnya). Tapi setelah di MRI, CT Scan,

si
cek darah dll, di Husada Utama ternyata ga papa dan dinilai
sebagai gejala normal. Karena itu Tergugat jadi lebih tenang

ne
ng
sebelum Tergugat tahu waktu di Mojokerto Penggugat ternyata
sedang sakit dan bilangnya ga papa.

do
gu 4.3. Pernyataan sebagai “Tulang Punggung” keluarga itu
disampaikan oleh Bapak Tergugat yang tujuannya “untuk memotivasi
istri” supaya bisa dengan baik menjaga keuangan keluarga, mengingat

In
A
kebiasan sebelum menikah suka belanja dan makan di restoran. Tapi
sebagian dari kita kan ya ngga faham penerimaannya seseorang, dari
ah

lik
kalimat yg kita sampaikan. Bisa jadi motivasi atau malah jadi beban
tergantung dari kondisi psikisnya. Dan ngga bisa memaksa orang lain
am

ub
untuk faham dengan kondisi psikisnya kita bagaimana, tapi lebih baik
dewasa buat menerima ucapan dari setiap orang. Mau nyaman atau
ngga nyaman bisa dilatih lewat lingkungan. Oleh karena itu Tergugat
ep
k

berusaha menyampaikan pada Penggugat untuk berkumpul dengan


ah

orang-orang soleh seperti ibu-ibu pengajian yang bersama-sama


R

si
menghafal Al-qur’an, ibu-ibu PKK dsb yang dimana dari berkumpul
dengan orang-orang yang sudah lebih senior dan baik dalam hal

ne
ng

berumah tangga itu bisa jadi acuan atau masukan positif pada
Penggugat untuk bisa membangun rumah tangga dengan akhlaq yang

do
baik bersama Tergugat. Karena rumah tangga yang dibangun dengan
gu

akhlaq yang baik, insha Allah bisa melancarkan penerimaan positif dari
setiap anggota keluarga dalam menyikapi ucapan atau argumen dari
In
A

setiap orang di dalam maupun di luar keluarga. Pada dasarnya Bapak


dan Ibu Tergugat sangat sayang Penggugat. Sewaktu belum menikah
ah

lik

sering makan di restoran (hampir semua restoran di Surabaya pernah


dikunjungi) dan selalu menonton di bioskop sekali setiap minggu, tapi
m

ub

tentu biaya yang dikeluarkan bukan melalui dana mandiri, jadi saat itu
belum berfikir soal membatasi banyaknya pengeluaran. Dan pemikiran
ka

untuk membatasi pengeluaran dan menabung, telah kita mulai sejak


ep

setelah menikah. Alhamdulilah Sesekali sewaktu bapak mengunjungi


ah

es

Hlm. 14 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rumah kami di Sidoarjo, kadang Bapak membawakan Bunga Anggrek

si
dari kota tempatnya bekerja karena katanya tiba-tiba ingat, kalau
menantunya suka sekali dengan bunga anggrek. Pernah waktu

ne
ng
berkunjung di rumah bapak Kediri, semuanya sama-sama sangat lapar
dan bapak ingin kita makan siang bersama. Akhirnya bapak dan Ibu

do
gu memilihkan Piza Hut sebagai tempat makan siang, padahal Bapak,
apalagi Ibu sama sekali ngga suka dan ngga bisa makan piza apalagi
keju. Tapi bisa enak makannya karena senang melihat menantunya

In
A
bisa lahap makan piza keju;
5. Bukannya tidak mau atau memilih-milih pekerjaan, tapi karena Tergugat
ah

lik
sudah nyaman atau menikmati berwira usaha. Karena dari orang tua
Tergugat kurang berkenan kita berwira usaha, jadi Tergugat mencari-cari
am

ub
alasan supaya bisa tetap berwira usaha. Ada keluhan dari istri mungkin
karena terlalu banyaknya pesanan (proses produksi 2-3 hari, kadang bisa
3-4-5 hari nonstop dan kita sering kurang tidur, selesai produksi langsung
ep
k

ekspedisi). Namanya lelah, yang awalnya kalo misal kita semangat ya wajar
ah

kalau akhirnya mengeluh juga. Kesalahannya dari Tergugat, karena tidak


R

si
segera mencari pegawai. Tapi alhamdulillah mengeluhnya sering hilang,
karena di sela ekspedisi selalu Tergugat sempatkan refreshing liburan

ne
ng

walau hanya sekedar minggir makan bubur di taman kota (sekedar pengen
nyenengin istri soalnya minta bubur).

do
6. Benar dan Tergugat baru tahu di beberapa bulan sekitar awal tahun 2019,
gu

untuk pengelolaan dana sepenuhnya dikelola Penggugat, karena


sebelumnya Tergugat tidak tahu kalau dana itu ada. Sampai akhirnya
In
A

Tergugat tahu juga, karena sesuatu hal. Setelah Tergugat tahu pun
Tergugat berkali-kali bilang ke Penggugat, supaya kita bekerja secara
ah

lik

maksimal dan di anggap saja dana subsidinya tidak ada.


7. 7.1. Tergugat baru tau keberadaan dana itu sekitar awal tahun 2019, dimana
m

ub

waktu itu kita ada kebutuhan Dana berangkat ke Jakarta untuk datang
di sebuah acara. Awalnya Tergugat bilang secara perhitungan kita tidak
ka

bisa datang, karena naik turunnya pendapatan kita dalam berwirausaha


ep

tidak pasti tergantung dari trend pasar dan permintaan konsumen. Jadi
ah

es

Hlm. 15 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk perhitungan prediksi pengeluaran keuangannya itu, harus kita

si
perhitungkan sampai 3 atau 6 bulan kedepan supaya tidak bangkrut
apalagi minus (naudzibila mindzalik). Tapi karena ngelihat Penggugat

ne
ng
yang pengen banget, akhirnya Tergugat putuskan buat berangkat
dengan perasaan was-was. Mungkin karena Penggugat jadi tidak

do
gu nyaman dengan wajah Tergugat yang kelihatan was-was dan ingin
menenangkan, ditambah dengan rasa ingin yang luar biasanya
Penggugat untuk datang ke Jakarta, akhirnya mengungkapkan bahwa

In
A
ada dana subsidi yang bisa digunakan untuk menjaga stabilitas
keuangan. Akhirnya dengan perhitungan baru, bisa ke Jakarta dengan
ah

lik
perasaan lebih tenang untuk datang ke sebuah acara sembari berbulan
madu mengunjungi beberapa kota yang sebelumnya belum pernah
am

ub
dikunjungi (di Jawa Barat dan Jawa Tengah). Alhamdulillah.
7.2. Kalau misalnya Tergugat dinilai tergantung dengan dana subsidi,
logikanya untuk apa Tergugat berusaha membangun produk baru
ep
k

seperti “, dan ” yang perencanaannya baru dimulai di bulan Februari


ah

2019 dan promosi penjualannya dilakukan di awal Ramadhan tahun


R

si
2019, guna membuat penyesuaian dengan trend pasar? Karena pada
dasarnya orang yang bergantung pada dana subsidi ngga akan tertarik

ne
ng

melakukan inovasi. Pemisalannya: seperti orang yang bekerja sebagai


karyawan, berfikir pokoknya kelihatan kerja dan pasti bisa dapat gaji

do
setiap bulan (walaupun tidak semua karyawan berfikir seperti itu).
gu

8. 8.1. Benar karena dari awal Tergugat ngga ada niat nerima uang dari orang
tua, karena 100% dana yang masuk itu langsung disimpan dan dikelola
In
A

oleh Penggugat, jadi Tergugat tidak pernah tahu besar jumlahnya. Yang
Tergugat tanamkan dalam benak Tergugat adalah harus terus
ah

lik

meningkatkan pendapatan dari berwirausaha. Mungkin dari Penggugat


merasa terbebani, karena awalnya menerima dana subsidi, dan tiba-
m

ub

tiba jadi ngga menerima, ditambah dengan tagihan bulanan dan


beberapa program Bank yang sudah terlanjur daftar dan ada
ka

tagihannya setiap bulan. Karena itu kita harus lebih kompak bekerja
ep

sama dan bekerja lebih keras sehingga bisa menaikkan pendapatan,


ah

es

Hlm. 16 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jadi sama sekali ngga perlu berfikir soal subsidi dari orang tua. Karena

si
keluarga berdua yang bangun dari nol.
8.2. kalau misal ada anggapan bahwa Tergugat tidak bekerja, sebenarnya

ne
ng
Tergugat bekerja membangun bisnis ini dari nol. Misal dalam hal
kegiatan produksi yang membutuhkan kekuatan fisik, memperhitungkan

do
gu packaging dengan segala kemungkinannya, membuat resep varian
baru, kegiatan kreatif promosi, membuat produk baru yang berbeda
jenisnya dan sesuai dengan trend pasar, memperhitungkan efisiensi,

In
A
mengemudikan mobil ke luar kota untuk langsung mendistribusikan
produk ke tangan konsumen, sampai memperhitungkan tempat liburan
ah

lik
mana baiknya jadi destinasi untuk refreshing setelah melakukan proses
distribusi langsung ke tangan konsumen. Tentu dalam bekerja Tergugat
am

ub
tidak bisa sendirian, banyak hal yang Tergugat tidak bisa dan hanya
mampu dikerjakan oleh Penggugat, seperti: desain logo produk, presisi
berat bahan, kelengkapan dan penyusunan data, kerapian produk,
ep
k

komunikasi yang baik dengan customer, dll.


ah

8.3. Benar kita bekerja secara penuh setelah dana subsidinya tidak ada,
R

si
karena alhamdulilah kebetulan timing tepat mendekati bulan
Ramadhan. Permintaan terhadap produk meningkat pesat di waktu

ne
ng

bulan Ramadhan, karena itu kita bekerja penuh selama satu bulan atau
lebih (banyak bekerja & kurang istirahat), bahkan beberapa minggu

do
sebelum bulan Ramadhan.
gu

9. Selisih pendapat antara Suami dan Istri dalam berkeluarga pasti ada. Yang
harus jadi fokusnya bagaimana setelah terjadi selisih pendapat bisa damai
In
A

dan ayem kembali. Toh setelah beberapa kali sebelumnya mengalami


selisih pendapat, akhirnya bisa baikan karena diselesaikan sendiri dan
ah

lik

malah makin sayang, juga makin pengertian satu sama lain. Karena kalau
ngga baikan, ngga bakalan ada foto liburan dari tahun ke tahun.
m

ub

10. Persoalan kecil yang ngga sengaja bisa menjadi besar antara suami dan
istri itu ya wajar. Karena pada dasarnya setiap pria itu berfikir dengan logika
ka

dan suka menonton film action, sedangkan wanita pasti pakai perasaan dan
ep

mayoritas suka menonton film drama. Yang jadi persoalannya itu


ah

es

Hlm. 17 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bagaimana cara kita supaya lebih dewasa menyikapi sebuah persoalan dan

si
membuat masalah yang kecil itu bisa selesai dan malah tidak jadi besar.
Mangkanya Tergugat sangat menekankan ke Penggugat untuk berkumpul

ne
ng
dengan orang-orang soleh, supaya kita bisa sama-sama belajar lebih
bijaksana dan lebih dewasa dalam menyikapi bermacam-macam persoalan.

do
11. Setiap
gu permasalahan, sebelumnya alhamdulillah selalu berhasil
diselesaikan. Dan bisa menjalani hari-hari bahagia seperti biasanya.
12. 12.1. Setiap dari kita pasti ingin membangun rumah tangga dengan dasar

In
A
akhlaq yang baik. Dalam proses membangun keluarga menuju ke
arah yang baik, pasti ada selisih pendapat dimana di saat-saat
ah

lik
tertentu tersebut seorang kepala keluarga harus bersikap tegas, jika
menurut kita ada dari sebuah tindakan yang kita nilai salah dan harus
am

ub
diperbaiki (bisa berpakaian, bertutur kata, dsb).
12.2. Yang menjadi “dasar masalah psikis” yang dialami oleh Penggugat
dari suatu persoalan dalam keluarga itu sebenarnya karena hanya
ep
k

ada tindakan suami yang mungkin kadang agak berlebihan mendidik


ah

seorang istri atau apakah karena ada tambahan perkataan atau


R

si
kalimat yang keluar dari orang terdekat atau malah keluarga yang
barang kali tidak memotivasi istri untuk bisa lebih sabar dan baik?

ne
ng

12.3. Mendidik istri supaya menjadi calon ibu berakhaq yang baik untuk
anak-anaknya adalah tugas utama suami. Karena setiap dosa yang

do
dilakukan oleh seorang istri itu ditanggung penuh suaminya.
gu

13. 13.1. Tergugat minta maaf dari hati yang paling dalam, bila barangkali
sering keluar kalimat yang bisa dinilai kasar dan tidak pantas untuk
In
A

diucapkan. Suami kan bukan malaikat yang ngga akan pernah


berbuat salah, tapi juga bukan setan yang sama sekali ngga bisa
ah

lik

bertobat setelah melakukan kesalahan. Karena bila barangkali kalimat


kasar yang keluar, sungguh itu bukan atas dasar kesengajaan (bisa
m

ub

karena lelah akibat dari bekerja terlalu lama, dsb). Toh setelahnya
Tergugat selalu berusaha meminta maaf dan terus berusaha
ka

melakukan segalanya yang terbaik buat istri. Sekali lagi Tergugat


ep

minta maaf.
ah

es

Hlm. 18 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13.2. Tergugat bersedia dikritik kalau ada keinginan atau permintaan

si
Tergugat pada Penggugat yang sangat Tergugat tekankan dan isinya
kurang baik atau bahkan sama sekali tidak baik. Yang sangat Tergugat

ne
ng
tekankan pada istri adalah: jangan pernah mencerca makanan, kalau
makan itu dihabiskan, jangan teriak-teriak, kalau pengen manggil

do
gu datangin orangnya dan sampaikan yang baik, jangan gampang
menghina walaupun niatnya cuman bercanda, jangan lupa bilang
nunsewu kalau ngelewati orang walaupun statusnya pembantu

In
A
pemulung ataupun tukang becak, jangan lupa manggil Mbak sama
kakak ipar walaupun usianya lebih muda, dsb.
ah

lik
13.3. Beberapa hal yang Tergugat tekankan diatas sangat bertentangan
dengan budaya atau kebiasaan yang dilakukan keluarga Penggugat.
am

ub
Oleh karenanya Penggugat menganggap Tergugat menghina
keluarganya karena kebetulan Tergugat memberi contoh dari keluarga
Penggugat yang kebetulan punya kebiasaan yang cukup
ep
k

bertentangan dengan segala hal yang ingin Tergugat ajarkan. Kembali


ah

lagi dasarnya penerimaan seorang wanita di mulai dari hati atau


R

si
perasaan dulu. Jadi wajar bila wanita sangat sensitif menilai suatu
persoalan.

ne
ng

14. Itu hanya sugesti yang dihasilkan akibat dari pernyataan orang-orang
terdekatnya atau bahkan keluarga yang malah tidak memberi solusi tapi

do
bahkan menambah persoalan atau masalah yang dihadapi Penggugat,
gu

sehingga sangat mengganggu kondisi psikisnya. Karena segala gejala


medis yang dihasilkan dari gangguan psikis dapat dikontrol dan
In
A

disembuhkan melalui metode terapi pijat guna mengatur cepat atau


lambatnya denyut jantung, yang sebelumnya sudah beberapa kali dilakukan
ah

lik

dan alhamdulillah berhasil.


15. 15.1. setiap tindakan yang barang kali tidak sengaja melewati batas itu pasti
m

ub

ada sebabnya. Tapi setelahnya Tergugat berusaha minta maaf karena


sadar kalau Tergugat salah.
ka

15.2. bukan membandingkan, tapi kebetulan diantara 4 orang tua kita


ep

(Bapak, Ibu Tergugat dan Papa, Mama Penggugat), yang menurut


ah

es

Hlm. 19 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat paling baik secara akhlaq itu ya Ibu Tergugat. Dan

si
penekanan Tergugat pada Penggugat kan, supaya Penggugat bisa
belajar dari orang-orang soleh. Karena guru pertama dari anak itukan

ne
ng
Ibunya. Dan kita bisa aja punya anak yang akhlaqnya baik, kalau
akhlaq ibunya juga baik. Siapa yang ngga pengen punya anak dengan

do
gu akhlaq yang baik? Makanya banyak belajar dan berkumpul dengan
orang-orang soleh. (insha Allah berkah)
15.3. Itu karena jantung yang berdenyut terlalu cepat. Sudah dilakukan

In
A
terapi pijat guna mengontrol kecepatan denyut jantung dan
alhamdulillah berhasil (bisa lebih sabar). Dengan tetangga yang
ah

lik
mungkin sebelumnya ada ketegangan dan tidak saling sapa
alhamdulillah sekarang jadi akrab.
am

ub
15.4. 15.4.1.berselisih dengan asisten rumah tangga di Mojokerto itu
karena waktu itu orangnya baru datang, pekerjaan belum
selesai, orangnya Tergugat dengar sambat dan bilang
ep
k

langsung pada Tergugat kalau ingin pulang karena ada acara.


ah

Akhirnya Tergugat langsung bilang sama ART nya “ya pulang


R

si
aja”, ditambah dengan Tergugat dengar kok ada membentak
ke istri dengan nada tidak ikhlas yang aga tinggi untuk

ne
ng

melanjutkan pekerjaan, jadinya Nada Tergugat ikut tinggi


waktu meminta mereka pulang. Tapi setelah itu Tergugat

do
berusaha memperbaiki hubungan dengan ART, dengan selalu
gu

bilang terima kasih dari setiap bantuan yang mereka berikan


pada Tergugat dan keluarga. Dan selalu berterima kasih, dari
In
A

setiap opor ayam yang selalu dibuatkan di hari raya.


15.4.2.berselisih dengan tukang parkir karena sudah ribet-ribet
ah

lik

parkir, tiba-tiba di suruh pindah karena ngga boleh parkir


disini, cuacanya panas, perut laper sama haus, jarak tempat
m

ub

parkirnya jauh dan kita harus jalan kaki, di tambah dengan


tarif parkirnya yang kok ngga wajar (karena berada di fase
ka

sangat perhitungan dengan keuangan), ada membentaknya


ep

lagi waktu meminta uangnya, ya akhirnya kebawa emosi. Tapi


ah

es

Hlm. 20 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bagaimanapun juga, pasti ada perasaan menyesal sewaktu

si
habis marah. Oleh karena itu Tergugat selalu berusaha
mengucapkan terima kasih kepada bapak tukang parkir setiap

ne
ng
setelah Tergugat membayar tarif parkirnya.
15.4.3. alhamdulillah Tergugat belum pernah berselisih dengan

do
gu tukang kebersihan dan keamanan komplek di perumahan.
Malah Tergugat sering memanggil karena membutuhkan
bantuan beliau-beliaunya.

In
A
15.5. 15.5.1. yang jadi point masalah utamanya itu, hanya karena si Suami
yang posisinya hanya manusia biasa dan bukan malaikat,
ah

lik
yang fitrahnya pasti bisa melakukan kesalahan, karena
statusnya sebagai manusia biasa. Atau point masalahnya jadi
am

ub
bertambah karena menerima pernyataan atau pendapat dari
orang yang di anggap sahabat, ataupun keluarga yang dalam
pernyataannya itu malah memperlebar satu atau beberapa
ep
k

persoalan akibat dari masalah di akhlaqnya sendiri?


ah

15.5.15.5.2. Karena setiap pernyataan yang keluar dari mulut orang yang
R

si
suka gibah, isinya pasti keluhan dan cercaan. Dan kalau yang
mengeluh itu memang orang-orang yang suka mencerca,

ne
ng

berteriak, mengeluh dan tidak dewasa, kenapa harus


digubris? Karena kalau digubris orang yang mencerca, kita

do
jadi ikut mencerca. Dan kalau digubris juga orang yang
gu

mencari-cari kesalahan orang lain, jadi ikut juga mencari-cari


kesalah orang lain. Ngga akan harmonis hubungan dengan
In
A

siapapun apalagi dalam hal berkeluarga, kalau kita mudah


mencari-cari kesalahan orang.
ah

lik

15.5. 15.5.3. Kalau dinilai berani, apa Tergugat harus takut? Kalau
“Hormat”, iya Tergugat sangat menghormati mertua. Karena
m

ub

kalau Tergugat tidak menghormati tidak akan Tergugat bantu


dalam berbagai hal ketika beliaunya meminta bantuan, dari
ka

ketika Tergugat dan Penggugat belum menikah sampai


ep

akhirnya resmi berkeluarga. Memang singgungan sering


ah

es

Hlm. 21 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terjadi karena ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan hati

si
nurani Tergugat, tapi setelahnya benar atau salah, Tergugat
tetap minta maaf kepada beliau-beliaunya dan selalu

ne
ng
berusaha bersikap lebih baik lagi.
15.6. 15.6.1. setiap kepala keluarga tentu ingin membangun keluarga

do
gu dengan akhlaq yang baik. Yang jadi point masalahnya itu,
langkah apa yang harus dilakukan, kalau dilihat sendiri ada
satu atau beberapa tindakan dari keluarga, yang dinilai kurang

In
A
baik dan dapat memberi pengaruh negatif pada kondisi
psikologisnya istri? Dan karena itu jadi kesulitan dalam upaya
ah

lik
membangun keluarga dengan akhlaq yang baik. Padahal
tugas utama setiap kepala keluarga membangun akhlaq
am

ub
keluarga. Tapi walau Tergugat berfikir seperti itu, Frekuensi
kedatangan Tergugat dan Penggugat masih lebih banyak ke
rumah mertua di Surabaya dan Jombang daripada rumah
ep
k

orang tua Tergugat di Pasuruan.


ah

15.6.2. Tergugat merasa, juga mengalami perubahan sifat secara


R

si
psikologis akibat dari sering melihat orang-orang mencerca
dan berteriak. Padahal Penggugat tahu, waktu Tergugat ke

ne
ng

rumah pembantu di desa (Mak Sayuti), waktu ketemu beliau


Tergugat cium tangan, dan sangat hormat sama beliau

do
(pembantu). Waktu belum berkeluarga dan tinggal di kos
gu

bersama Nenek pemilik rumah, Tergugat hampir tidak pernah


berteriak apalagi mencerca seseorang. Anehnya, setelah
In
A

Tergugat menikah malah sering mencerca dan berteriak.


15.6.3. Tergugat sangat menghargai segala pemberian yang
ah

lik

diberikan orang tua dan mertua. Tetapi setiap kepala keluarga


kan ingin membangun keluarganya secara lebih mandiri.
m

ub

15.6.4. Kalau membelikan buku yang terbuat dari kertas buat anak
usia 6 bulan, yang kita tau akan di robek ya buat apa? Toh
ka

kalau misal yang dibelikan biskuit atau segala perlengkapan


ep
ah

es

Hlm. 22 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seperti alat makan yang sesuai dengan kebutuhannya bayi

si
usia 6 bulan nyatanya Tergugat dukung.
15.7. Kepala keluarga itu gurunya keluarga. Kalau ingin mengajarkan istri

ne
ng
untuk melakukan hal baik, harus menunjukkan misal sebuah tindakan
itu tidak baik untuk dilakukan, itu bukan hal yang bisa diikuti, dan

do
gu harus melakukan hal yang lebih baik untuk membangun keluarga
berakhlaq baik. Jadi kalau dalam melakukan penerimaan dinilai
menjelek-jelekkan, membanding-bandingkan, dan meremehkan

In
A
keluarga Penggugat, tergantung dari habis bicara dengan siapa atau
paling dekat dengan siapa si istri (bisa golongan orang soleh atau
ah

lik
golongan orang yang memang punya masalah dengan akhlaqnya).
Karena kalau dari Tergugat, baru dari sejak setelah menikah kenal
am

ub
dengan istilah “membanding-bandingkan”.
15.8. 15.8.1. Sudah Tergugat sampaikan sebelumnya kalau Tergugat
bekerja membangun bisnis cheesecake dari nol bersama
ep
k

Penggugat, dimana seluruh pendapatannya 100% disimpan


ah

dan dikelola Penggugat. Kalau Tergugat dinilai menghindari


R

si
tanggung jawab dalam menafkahi isteri, dapat inspirasi
membuat pernyataannya darimana? padahal Penggugat tau

ne
ng

kita berdua bekerja bersama dari pagi, siang, dan malam.


15.8.2. kalau dinilai sebagai mengatur, mendekte, dan membatasi,

do
apa ada satu hal saja yang isinya bukan hal yang baik,
gu

sehingga berdampak negatif dalam proses membangun


keluarga berakhlaq baik? Misalnya dalam membatasi jumlah
In
A

daging atau sayuran yang dimasak setiap harinya, kan perlu


perhitungan yang skalanya antara 3 sampai 6 bulan kedepan
ah

lik

untuk membatasi pengeluaran supaya keuangan keluarga


stabil, jangan sampai bangkrut apalagi minus
m

ub

(naudzubilamidzalik). Misalnya juga dalam bergaul, kan lebih


baik kalau berbaur dengan orang-orang soleh yang lebih
ka

dewasa (tidak gampang teriak atau ringan mencerca) dan


ep

lebih senior dalam hal berumah tangga. Karena pergaulan itu


ah

es

Hlm. 23 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sangat mempengaruhi akhlaq, tindakan, ataupun penerimaan

si
seorang istri yang tentunya bisa lebih positif dan memberi
manfaat dalam proses membangun keluarganya, kalau

ne
ng
bergaulnya sama orang-orang soleh.
15.8.3. Setiap kejadian dalam proses berumah tangga itu kan selalu

do
gu spontan, Tergugat minta maaf kalau barang kali sering tiba-
tiba tidak sengaja menyalahkan Pengugat. Toh setiap adonan
yang tiba-tiba tidak sengaja ditumpahkan Penggugat dalam

In
A
proses produksi di kegiatan bisnis, kan beberapa kali
langsung Tergugat bersihkan tanpa banyak bicara, tanpa
ah

lik
teriak, dan tanpa mencerca.
15.9. tekanan yang dialami Penggugat itu ada, karena lagi punya masalah
am

ub
dengan Tergugat, ketambahan ada pernyataan dari lingkungan
apalagi orang terdekat bahkan barangkali keluarganya, yang tidak
membantu menyelesaikan masalah dari pernyataannya tapi malah
ep
k

nambah-nambahin masalahnya sehingga jadi stress dan depresi


ah

(karena barangkali semua yang diucapkan dan berusaha dicari-cari


R

si
itu semua kejelekan Tergugat). Dan kalau memang iya, tujuannya itu
sebenarnya apa? Kalau memang barang kali hanya kesal sesaat,

ne
ng

dan yang dilakukan ternyata malah mengganggu kondisi psikis


Penggugat dalam hal ini adalah anggota keluarganya, kenapa harus

do
dilakukan? Padahal segala ucapan yang baik kan bisa lebih
gu

memperkuat tali silaturahim antar keluarga.


15.10. karena sebelumnya beberapa kali ada masalah (wajar dalam
In
A

berumah tangga), dan beberapa kali bisa menyelesaikan, sehingga


berakhir menghasilkan foto liburan dengan raut wajah yang tertawa
ah

lik

lepas bersama. Yang jadi masalah disini, kalau tiba-tiba bercerita


pada seseorang di luar keluarga inti (yang dalam hal ini isinya hanya
m

ub

“Suami dan Istri”), yang ternyata barangkali orang di luar keluarga inti
ini punya masalah dalam hal “akhlaq”, ya apa tidak menimbulkan
ka

masalah yang lebih besar? Keluarga yang seharusnya memotivasi


ep

istri supaya lebih sabar terhadap suaminya, karena sabarnya istri


ah

es

Hlm. 24 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhadap suami “ibadah”, sama halnya seperti kita yang pasti

si
menjalankan ibadah puasa, harus sabar menahan, lapar, haus dan
hawa nafsu, karena nilainya ibadah. Toh setiap tindakan yang barang

ne
ng
kali dinilai buruk oleh sang istri kan bukan atas dasar kesengajaan,
karena setelahnya selalu minta maaf. Pada dasarnya orang yang

do
gu sengaja melakukan kesalahan tidak akan pernah berusaha meminta
maaf.
15.11. Seorang suami yang menahan diri dengan menyimpan atau

In
A
menjaga baik-baik segala kebiasaan buruk sang istri, supaya tidak
menimbulkan masalah lebih besar, nilainya ibadah, begitu juga
ah

lik
sebaliknya. Karena misal ambil contoh yang sederhana, ada
kebiasaan suami yang mendengkur, istri menceritakan ke orang
am

ub
tuanya yang kalau barang kali punya “kebiasaan mencerca” karena
hasil dari kebiasaan bergibah dengan ibu-ibu arisan (misalnya),
tentunya pasti tahu ngga akan ada kalimat yang baik keluar dari
ep
k

mulut seseorang yang biasa mencerca. Dan masalah bisa


ah

berkembang lebih besar lagi kalau dimasukkan dalam agenda


R

si
bergibah ibu-ibu arisan, apalagi kalau sampai update status
(misalnya), bisa jadi sangat besar masalahnya. Oleh karena itu ada

ne
ng

baiknya mengikuti anjuran agama islam dalam setiap penyelesaian


masalah dirumah tangga, yaitu diselesaikan berdua saja, dan selalu

do
bersama kita bisa lebih baik. Insha Allah.
gu

15.12. Sejak sebelum diucapkan akad, segala dosa yang dilakukan oleh
seorang wanita itu di tanggung oleh kepala keluarga dalam hal ini
In
A

ayahnya, sedangkan sejak setelah di ucapkannya akad nikah, dan


telah dilakukan proses serah terima, segala dosa yang dilakukan
ah

lik

oleh seorang wanita itu ditanggung oleh suaminya yang dalam hal ini
kepala keluarga. Dan peran seorang ibu, ketika anaknya sudah
m

ub

membangun rumah tangga baru, hanya bisa mengingatkan,


memotivasi istri supaya lebih sabar, dan mendoakan supaya
ka

kedepannya rumah tangga bisa terus belajar dan jadi lebih baik. Dan
ep

kalau barang kali ada yang dirasa kurang dalam hal respon yang
ah

es

Hlm. 25 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterima oleh istri, berarti harus sama-sama belajar buat lebih

si
dewasa dalam membangun rumah tangga. Motivasi untuk bisa lebih
sabar itu kan jauh lebih baik daripada pernyataan seseorang yang

ne
ng
apalagi keluarga, tapi malah membuat jadi melepaskan amarah pada
seseorang yang sebenarnya keluarga kita, dan arah kemarahannya

do
gu jadi semakin tidak terkontrol karena pernyataannya itu.
Pemisalannya itu seperti orang sedang puasa, kemudian di iming-
imingi makanan oleh orang yang sebenarnya keluarganya sendiri,

In
A
sampai akhirnya dia membatalkan puasanya dan makan seenaknya,
karena nafsunya yang jalan duluan. Toh setiap masalah yang tiba-
ah

lik
tiba datang kan bukan karena unsur kesengajaan, jadi ada baiknya
sabar, supaya sama-sama bisa lebih baik lagi buat kedepannya.
am

ub
15.13. Tergugat selalu berusaha semaksimal mungkin buat menyayangi
sang istri. Misal dalam bekerja, Tergugat berusaha supaya Tergugat
yang tidurnya paling sedikit, supaya istri bisa lebih banyak
ep
k

istirahatnya, misalnya juga dalam hal sarapanpun, Tergugat selalu


ah

berusaha membuatkan makanan yang paling enak, sesuai dengan


R

si
kenginannya istri, dan berkata pada semua orang kalau semua itu
masakannya istri, sekedar pengen nyenengin dia dan jaga

ne
ng

wibawanya. Tapi kadang sesekali Penggugat masak dan enak-enak


juga masakannya. Kadang sesekali Tergugat juga merapikan meja,

do
sekedar pengen buat istri seneng biar suasana makan bisa seperti
gu

makan di restoran, dsb. Tergugat minta maaf, kalau barang kali


semua yang Tergugat berikan dirasa kurang buat istri.
In
A

15.14. kalau barang kali Tergugat marah, itu kan sifatnya spontan (bukan
karena unsur kesengajaan). Pasti ada sebabnya dan Tergugat selalu
ah

lik

minta maaf kalau Tergugat salah. Bapak baru sekali melihat Tergugat
ngga sengaja marah sama Penggugat. Didepan, bapak terlihat tidak
m

ub

melakukan apa-apa, karena secara Islam memang tidak boleh orang


tua ikut campur dalam satu atau beberapa persoalan yang ada
ka

dalam rumah tangga anaknya, ketika anaknya sudah berkeluarga.


ep

Tapi di belakang, namanya orang tua pasti mengingatkan supaya


ah

es

Hlm. 26 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lebih baik dan dewasa dalam bersikap, apalagi dalam proses

si
membangun keluarga.
15.15.Cerita sebenarnya kejadiannya itu pada hari sabtu 26 Oktober 2019

ne
ng
di Wisma Permai II no. 57 Surabaya, tepat setelah mengikuti ujian di
salah satu universitas di Surabaya pukul 17.30 :

do
gu Awalnya karena habis pusing dengan soal ujian, kita memutuskan
untuk mengajak jalan-jalan keponakan yang masih berumur
beberapa bulan sebelum pulang ke Sidoarjo. Ternyata si anaknya

In
A
masih tidur, akhirnya ditunggu sampai akhirnya magrib. Itu kan kita
sedang istirahat karena lelah habis ujian. Tergugat jalan dari kamar
ah

lik
tidur ke kamar mandi buat ambil wudlu untuk kemudian solat magrib.
Tiba-tiba muncul ibu mertua datang, yang menyuruh untuk
am

ub
memindahkan mobil Tergugat, mungkin beliaunya tidak menyadari,
tapi yang Tergugat dengar, itu nada membentak, dan otomatiskan
Tergugat tersinggung (ditambah dengan pikiran yang lagi pusing
ep
k

karena habis ujian), akhirnya Tergugat masuk kamar dan langsung


ah

mengajak Penggugat untuk segera pulang saja ke rumah di Sidoarjo


R

si
(Logikanya kalau nada yang di ucapkan itu tidak membentak dan
halus, untuk alasan apa lagi Tergugat tiba-tiba tidak jadi ambil wudlu

ne
ng

dan memutuskan solat diluar saja?).


Kemudian karena tidak enak dengan Ibunya, Tergugat dengar terjadi

do
sebuah perdebatan, dimana ibunya meminta kunci mobilnya, dan
gu

istri tidak mau menyerahkannya karena mungkin istri bingung harus


berbuat itu benernya gimana supaya juga ngga menyinggung sang
In
A

ibu. Karena ngga sabaran, kok dirasa lama sekali, akhirnya Tergugat
keluar dan mengatakan “Ma, sudah ini kita mau pulang”, yang tanpa
ah

lik

sengaja mungkin nadanya terdengar tinggi karena kebetulan


iklimnya sedang panas, hati juga lagi tidak enak, dan waktunya
m

ub

bertepatan dengan magrib. Akhirnya kakak ipar keluar kamar dengan


nada membentak, otomatis hati Tergugat yang sedang tidak enak ya
ka

jadi ikut emosi. Si kakak ipar langsung berlari naik ke atas dan
ep

menyerang Tergugat, akhirnya terjadi perkelahian dengan Tergugat


ah

es

Hlm. 27 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang kemudian di lerai oleh adik ipar. Kemudian terdengar suara

si
papa mertua yang berteriak dan menyuruh untuk pulang tanpa tahu
apa-apa soal apa akar dari permasalahannya (dari klarifikasi

ne
ng
setelahnya). Tentu Tergugat tidak langsung pulang, tapi ingin
menenangkan diri dahulu. Kemudian Tergugat meminta maaf pada

do
gu kakak ipar, dan dia mengatakan kalau Tergugat terdengar seperti
membentak mama mertua, Kakak ipar berkata: “kalau kamu bentak
Tergugat gapapa, tapi jangan bentak ibu Tergugat”, Tergugat Jawab:

In
A
“Oh iya Baik”. Kemudian Tergugat ke kamar mama dan papa mertua
untuk meminta maaf dan menceritakan semuanya kenapa kok bisa
ah

lik
terjadi. Akhirnya Mama mertua menceritakan, bahwa beliau tidak
sengaja membentak itu karena gupuh, mendengar Papa mertua
am

ub
dibawah teriak-teriak di jalan dengan nada yang tinggi meminta
supaya mobilnya segera dipindahkan. Kemudian Tergugat bercerita
bahwa Tergugat mengajarkan kepada Penggugat, kalau memanggil
ep
k

atau meminta tolong itu jangan dengan teriak, tapi datangin


ah

orangnya dan ucapkan permintaan tolongnya dengan nada yang


R

si
pelan, halus, dan sopan. Dan Tergugat juga bercerita bahwa kata ibu
Tergugat itu kalau masuk waktu magrib, di jalan jangan teriak-teriak.

ne
ng

Entah apa alasannya tiba-tiba dari papa mertua marah-marah lagi


dengan kalimat yang tidak seharusnya diucapkan, nada yang tidak

do
terima dan langsung keluar dari kamarnya. Kemudian Tergugat
gu

meminta Penggugat tetap di rumah tujuannya untuk menenangkan


suasana, kemudian Tergugat langsung pulang ke rumah di sidoarjo.
In
A

Dari kesimpulan yang Tergugat ambil dari pernyataan Penggugat


ketika Tergugat datang ke wisma permai esok hari minggu 27
ah

lik

oktober 2019, ternyata telah terjadi percakapan antara seluruh


anggota keluarga, dimana dimulai dari mama mertua yang pertama
m

ub

kali membuat pertanyaan isinya “menurut kalian Igun itu bagaimana


sih?”. Karena suasananya masih panas, dan masih pada sambat,
ka

tentu yang jadi pembahasan adalah semua tindakan Tergugat yang


ep

mereka nilai tidak baik, untuk kemudian diceritakan. Karena yang


ah

es

Hlm. 28 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diceritakan itu hal yang tidak baik, akhirnya yang menjawab ya cerita

si
ngga baik juga, karena cocok dengan pengennya hawa nafsu.
Karena semua orang dalam ruangan cerita hal yang tidak baik soal

ne
ng
Tergugat, otomatis istri jadi ingat segala perbuatan Tergugat di hari-
hari sebelumnya yang tidak baik walaupun sifatnya spontan dan

do
gu tidak sengaja (walaupun kenyataannya, Tergugat sudah minta maaf
setelah melakukan kesalahan-kesalahan dan alhamdulillah kita juga
sudah refreshing buat liburan bersama dengan wajah yang tertawa

In
A
lepas). Yang jadi point masalahnya kenapa keluarga Penggugat,
bukannya berusaha membuat pernyataan yang sifatnya lebih
ah

lik
menenangkan, tapi malah berusaha mencari-cari kesalahan
suaminya?, bahkan yang sudah selesai, sudah minta maaf, dan
am

ub
berakhir baik pun dicari buat jadi bahan perbincangan dan dibahas
kembali yang hasilnya malah memberi masalah psikis buat
Penggugat yang dalam hal ini keluarga sendiri. Karena logikanya,
ep
k

bagaimana Penggugat bisa menceritakan beberapa tindakan buruk


ah

yang tidak sengaja dilakukan Tergugat, padahal sebelumnya


R

si
Penggugat bisa menjaga dengan baik, kalau tidak ada pernyataan
dari keluarga yang menekan psikisnya? Jadi ada baiknya bila dalam

ne
ng

keluarga ada masalah, jangan gibah. Apalagi berusaha saling


mencari kesalahan, karena tindakan tersebut tidak akan

do
menyelesaikan masalah, yang ada malah memperlebar dan
gu

memperbesar masalah. Naudzubilamindzalik.


15.16. Dari tanggal 26 Oktober 2019, Tergugat sudah beberapa kali
In
A

bertemu Penggugat, kemudian keluarganya, untuk kembali meminta


maaf, dan memberi berbagai solusi dari segala keluhan yang
ah

lik

disampaikan Penggugat dan keluarganya.


15.17. Tidak benar kalau murni keinginannya, Tergugat tahu karena
m

ub

Tergugat suaminya, dan sudah kenal lama sekali dengan


keluarganya.
ka

16. Kita masih sering bertemu dan sering berkomunikasi setelah 26 oktober
ep

2019
ah

es

Hlm. 29 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17. Dalam berumah tangga, adanya masalah itu wajar dan solusinya bukan

si
bercerai. Karena belum tentu rumah tangga baru yang perlu proses saling
memahami mulai dari nol lagi, itu bisa lebih baik daripada rumah tangga

ne
ng
yang sebelumnya. Apalagi kalau barang kali punya anggota keluarga yang
sangat “spesial” dalam hal akhlaq misalnya, sehingga memerlukan

do
guperlakuan khusus.
18. Kalau bertemu, Tergugat ajak makan, Tergugat aja refreshing, dsb. Kalau
Penggugat tidak di rumah, bagaimana cara Tergugat bertanggung jawab

In
A
penuh terhadap Penggugat?. Dan bagaimana Penggugat bisa kembali
mengerjakan tanggung jawabnya kalau tidak pulang?. Padahal istri yang
ah

lik
melayani suaminya, itu ibadah. Dan suami yang menafkahi istrinya, itu
ibadah. Kalau sampai ada yang menghalangi suami dan istri itu buat
am

ub
bertemu, jelas besar sekali dosanya. Naudzubilamindzalik.
19. Kalau barang kali ada masalah yang terjadi antara suami dan istri, lebih
baik urusannya diselesaikan berdua. Istri cukup pulang kerumah, dan
ep
k

suami akan melakukan segala yang terbaik dan memperbaiki segala


ah

kesalahannya kepada sang istri (Sesuai dengan anjuran agama Islam).


R

si
20. Apa menyesal itu harus ditunjukkan dengan sikap melalui raut wajah
seperti di film drama? Karena kalau menurut Tergugat, sikap menyesal itu

ne
ng

dapat diwujudkan dengan melakukan segalanya dengan lebih baik lagi


untuk kedepannya berbekal rasa optimis dan semangat pantang menyerah.

do
21. Kalau dari keluarga besar Tergugat belum tahu. Karena Tergugat
gu

memperhitungkan kondisi kesehatannya orang tua


22. Masih dapat dipertahankan karena Tergugat masih sayang Penggugat.
In
A

23. Perasaan Bahagia atau Tidak Bahagia bisa ditampakkan melalui ekspresi,
dan dihasilkan oleh sugesti baik itu positif maupun negatif. Sugesti positif
ah

lik

maupun negatif itu bisa diperoleh dari berbagai variasi penerimaan, bisa
dari mendengar ataupun melihat, yang bersumber dari lingkungan terutama
m

ub

yang paling dekat (keluarga). Kalau kalimat atau pernyataan yang di


keluarkan anggota keluarganya isinya baik, pasti Bahagia orang yang
ka

mendengar (istri), sedangkan bila kalimat yang di ungkapkan anggota


ep

keluarganya selalu tidak baik atau bahkan sering memicu konflik,


ah

es

Hlm. 30 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bagaimana mau bahagia orang yang mendengar. Mengingat pernyataan

si
tidak bahagia itu keluar ketika istri tidak di rumah sang suami dan sedang
tinggal di rumah orang tuanya. Jadi sebenarnya istri lebih tidak bahagia

ne
ng
waktu tinggal di rumah orang tuanya atau dimana? Karena kadang ngga
sadar, tekanan itu bisa muncul akibat dari ucapan orang yang terdekat.

do
24. Selama ini setelah terjadi perselisihan dan pertengkaran, alhamdulillah
guselalu bisa damai dan ayem kembali, yang alhamdulillah juga berakhir
dengan kegiatan refreshing liburan dengan foto raut wajah yang tertawa

In
A
lepas (waktu belum ada yang nambah-nambahin masalah tentunya).
25. masih dapat dipertahankan karena Tergugat masih sayang sama
ah

lik
Penggugat. Masih ada harapan, karena segala hal yang tujuannya menuju
ke arah kebaikan, pasti ada ridho Allah di dalamnya. Insha Allah.
am

ub
Alasan Tergugat ingin kembali membangun hubungan rumah tangga
dengan Penggugat, memperbaiki segala kekurangan selama beruma
tangga menuju masa depan yang lebih baik, adalah :
ep
k

1. Tergugat Masih sayang sama istri (Penggugat)


ah

2. Kita dipertemukan oleh Allah dalam kondisi yang baik,


R

si
kegiatan yang baik dan diantara orang-orang yang baik (para penghafal Al-
Qur’an)

ne
ng

3. Kita memulai semuanya bersama dari nol, dan selalu


bekerja sama melakukan segalanya, sampai akhirnya berhasil bersama. Kita

do
bisa sama-sama lulus dengan bekerja sama (sama-sama lembur bareng-
gu

bareng buat saling membantu mengerjakan tugas akhir kita berdua). Kita
bisa berhasil membangun bisnis karena kelebihan kita masing-masing (ada
In
A

hal, yang cuman kamu yang bisa dan aku ngga bisa, begitu juga sebaliknya,
ada juga yang kamu ngga bisa dan hanya aku yang bisa). Apa yakin, segala
ah

lik

pencapaian yang telah diperoleh bisa berhasil didapatkan, kalau bukan kita
berdua yang bekerja sama?
m

ub

4. Belum tentu rumah tangga baru perlu proses saling


memahami mulai dari nol lagi, itu bisa lebih baik daripada rumah tangga
ka

sebelumnya. Apalagi kalau barangkali punya anggota keluarga yang sangat


ep

“spesial” dalam hal akhlaq misalnya, sehingga memerlukan perlakuan


ah

es

Hlm. 31 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
khusus. Konflik dalam keluarga itu biasa, dan itu baik, karena dalam konflik

si
itu ada hikmah berupa proses pendewasaan diri, dimana sangat bermanfaat
untuk meningkatkan kualitas hubungan antara masing-masing anggota

ne
ng
keluarga, sehingga tercipta suasana saling memberi motivasi antar anggota
keluarga. Insha Allah

do
5.
gu Insha Allah sudah bisa lebih baik dalam hal akhlaq,
iman, dan Islam, karena sudah mendapat sedikit bimbingan ilmu dari para
Alim Ulama. Jadi insha Allah bisa menjadi kepala keluarga yang lebih baik

In
A
untuk kedepannya.
6. Tergugat Kangen Sama Suaranya
ah

lik
Bahwa, atas jawaban Tergugat tersebut Penggugat menyampaikan Replik
tertanggal 04 Juni 2020 pada pokoknya sebagai berikut :
am

ub
 Bahwa yang namanya pernikahan adalah pernikahan
yang menyatukan antara dua keluarga bukan hanya perkawinan dua
individu saja. Pernikahan merupakan penyatuan dua pribadi dengan
ep
k

membawa latar belakang masing-masing. Hal tersebut menjadikan


ah

pernikahan bukan sekedar bersatunya dua individu, tetapi lebih kepada


R

si
persatuan dua keluarga secara keseluruhan. Dalam membangun sebuah
rumah tangga bukan hanya sekedar bermain peran ataupun terikat antar

ne
ng

dua individu, namun sebuah pernikahan memiliki arti lebih mendalam


daripada itu. Saat sudah menikah pun, tidak hanya dengan hidup berdua

do
saja lalu bisa dengan mudah melupakan keluarga dan orang tua begitu
gu

saja, apalagi sampai mengabaikan keluarga. Dalam hal ini, Tergugat tidak
memahami dengan makna arti dan tujuan pernikahan yang sebenarnya.
In
A

 Seluruh isi jawaban Tergugat isinya hanya menjelek-


jelekkan keluarga Penggugat.
ah

lik

 Mengenai materi gugatan Penggugat yang pertama


tersebut, sebenarnya sebelumnya sudah disampaikan semua oleh orang
m

ub

tua Penggugat kepada orang tua Tergugat. Orang tua Penggugat sudah
mendatangi orang tua Tergugat ke Pasuruan dan orang tuanya
ka

membenarkan semua pernyataan Penggugat yang disampaikan oleh orang


ep

tua Penggugat kepada orang tua Tergugat, tidak ada yang salah dan
ah

es

Hlm. 32 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disangkal oleh orang tua Tergugat. Bahkan orang tuanya justru

si
menceritakan bagaimana kejelekan dari anaknya sendiri kepada orang tua
Penggugat, seperti Tergugat keluar dari pekerjaannya di BPJS Mojokerto

ne
ng
karena dia berselisih dengan pimpinannya. Pimpinannya sangat
tersinggung sehingga memojokkan dia agar segera mengundurkan diri dari

do
pekerjaannya padahal Tergugat baru bekerja selama 2 bulan, sedangkan
gu
kontrak kerja seharusnya 6 bulan. Yang kedua saat bersama keluarga
besarnya di Blitar, pakde Tergugat yang sebagai pengusaha tersinggung

In
A
karena merasa digurui dan diremehkan padahal pakdenya yang memiliki
usaha dan lebih mengetahui soal dagang, beliau sampai berkata :
ah

lik
“Dokter hewan saja konsultasi dengan Penggugat.”. Orang tua Tergugat
juga menceritakan kalau adik Tergugat menyampaikan ke orang tua
am

ub
Tergugat saat orang tua Tergugat ingin mencarikan pekerjaan untuk
Tergugat di Dinas Pendapatan Daerah, adiknya sempat berkata : “Bapak
yakin ngga mempertimbangkan dulu ta soal memasukkan mas igun ke
ep
k

Dipenda? Soalnya orangnya kan mudah emosi, selalu bermasalah sama


ah

semua orang.” Semua itu diceritakan sendiri secara langsung oleh orang
R

si
tua Tergugat kepada orang tua Penggugat. Orang tua Tergugat
mengatakan kalau beliau keras (tegas) kepada Tergugat maka Tergugat

ne
ng

bersikap lebih keras lagi terhadap beliau, kalau beliau berkata nada tinggi
maka Tergugat akan lebih tinggi lagi terhadap beliau. Selain itu Tergugat

do
sering membentak bapak ibunya, khususnya ibunya sampai ibunya
gu

menangis, bapak Tergugat sendiri mengatakan kepada orang tua


Penggugat bahwa beliau merasa tidak sanggup menghadapi dan
In
A

menasihati Tergugat, tidak bisa menegur Tergugat karena pasti akan


dilawan balik.
ah

lik

 Tergugat memang sering berselisih dengan tukang


kebersihan, sering marah dan membentak karena tukang kebersihan
m

ub

tersebut sering membalik tempat sampah dan tidak mengembalikan ke


posisi semula, sedangkan Tergugat tidak ingin menyentuh tempat sampah
ka

yang posisinya terbalik sehingga Tergugat marah.


ep

 Tergugat sendiri mengatakan kepada orang tua


ah

es

Hlm. 33 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat saat di Jombang kalau Tergugat selalu teringat sejak kecil kalau

si
bapak Tergugat sering berlaku tidak baik ke ibunya, dan Tergugat meminta
jangan diceritakan kepada siapapun tentang hal tersebut tetapi Tergugat

ne
ng
tidak sadar kalau sudah menjelekkan orang tuanya sendiri.
 Hubungan Tergugat dengan bapak kurang baik,

do
dengan adiknya juga tidak akur, Tergugat sering berani kepada orang
gu
tuanya, sehingga semua hal tersebut menandakan kalau hubungan
Tergugat sendiri dengan keluarganya sudah tidak harmonis.

In
A
 Tergugat menyampaikan dengan menjelek-jelekkan
orang tua Penggugat dengan mengatakan orang tua Penggugat “tidak
ah

lik
berakhlak”, sehingga hal tersebut telah membuktikan bahwa sudah tidak
ada yang perlu dipertahankan lagi rumah tangga ini.
am

ub
 Untuk Bapak Majelis Hakim yang terhormat,
Penggugat memohon agar segera memproses dan mengabulkan keinginan
Penggugat untuk segera bercerai karena Penggugat sudah tidak tahan lagi.
ep
k

 Bahwa Tergugat tidak senang dengan orang tua


ah

Penggugat tetapi sebaliknya apabila orang tua Penggugat tidak senang


R

si
dengan Tergugat, maka tidak mungkin Tergugat diberangkatkan Umroh
bersama keluarga besar Penggugat, sedangkan menantu lainnya tidak ada

ne
ng

yang diberangkatkan Umroh tetapi Tergugat masih berkata seperti itu


mengenai orang tua Penggugat. Apa Tergugat tidak sadar dan tidak malu

do
atas ucapannya? Seharusnya Tergugat merasa bersyukur dan berterima
gu

kasih kepada orang tua Penggugat karena telah memberangkatkan Umroh


ke tanah suci dan sudah menganggap Tergugat sebagai anak sendiri,
In
A

tetapi Tergugat justru mengatakan orang tua Tergugat tidak berakhlak dan
menjelek-jelekan, serta membenci orang tua Penggugat. Penggugat
ah

lik

memohon kepada Bapak Majelis Hakim yang terhormat agar segera


mengabulkan permohonan saya untuk mengakhiri pernikahan ini karena
m

ub

Penggugat sudah tidak sanggup dan tidak tahan lagi dengan sikap
Tergugat yang selalu menimbulkan “potential konflik”. Terhadap siapapun
ka

Tergugat selalu bermasalah dan dengan siapapun Tergugat selalu merasa


ep

dirinya paling benar sehingga tidak pernah bersedia untuk introspeksi.


ah

es

Hlm. 34 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan Tergugat yang telah dilakukan terhadap diri Penggugat itu telah

si
sangat menyakitkan bagi Penggugat.
 Untuk apa mempertahankan perkawinan kalau

ne
ng
seorang suami tidak punya rasa hormat terhadap orang tua, baik kepada
orang tua Penggugat maupun kepada orang tua sendiri. Perihal yang

do
dikaitkan dengan pernyataan Tergugat kalau keluarga inti itu hanya “suami
gu
dan istri’ saja, maka Tergugat sama dengan menyatakan bahwa orang tua
Penggugat dan orang tua Tergugat adalah bukan keluarga inti. Dalam

In
A
sidang cerai saat ini saja orang tua Tergugat sampai saat ini tidak
diberitahu dan tidak mengetahui kalau ada sidang cerai, padahal nantinya
ah

lik
orang tua Tergugat harus ada sebagai saksi.
 Tergugat selama ini memendam dan sudah tertekan
am

ub
karena setiap bertengkar masalah tidak pernah selesai dan tidak pernah
tuntas, selalu berlarut-larut sampai bertahun-tahun. Tergugat menganggap
setiap masalah yang terjadi dalam rumah tangga adalah sepele,
ep
k

sedangkan Tergugat selalu mengalah dan memendam setiap


ah

permasalahan dan perselisihan yang ujungnya tidak pernah tuntas,


R

si
sehingga berulang-ulang terus perselisihan terjadi. Penggugat berusaha
mengalah dan tersenyum seakan tidak terjadi apa-apa, padahal batin

ne
ng

Penggugat menderita selama ini sehingga klimaksnya adalah kejadian


yang terjadi di rumah kakak Penggugat di Surabaya. Penggugat sudah

do
tidak bisa menutupi lagi kelakuan buruknya karena selama ini Penggugat
gu

selalu menutup- tutupi perilaku Tergugat di depan orang tua Penggugat dan
semua orang, tetapi Tergugat sendiri yang saat itu telah membuka aibnya
In
A

sehingga Penggugat tidak bisa lagi menutupi dan membela. Penggugat


selalu memendam karena berharap akan terjadi perubahan tetapi
ah

lik

kenyataannya tidak. Tergugat menganggap sepele setiap permasalahan


dan berpikir kalau masalahnya sudah selesai padahal kenyataannya tidak
m

ub

sama sekali.
 Orang tua Penggugat tidak pernah mempengaruhi
ka

apapun dan ini murni keputusan saya karena selama menikah orang tua
ep

Penggugat tidak pernah ikut campur dan tidak mengetahui apa yang saya
ah

es

Hlm. 35 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
alami dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat.

si
 Tergugat mengatakan Penggugat harus dekat dengan
orang sholeh tetapi Tergugat sebagai suami apa bisa dikatakan suami yang

ne
ng
sholeh, sedangkan Tergugat dengan orang tuanya berani, membentak
bapak ibunya, membuat menangis ibunya, membentak-bentak dan memaki

do
istri. Apabila Tergugat merasa dirinya sholeh dan berakhlak maka Tergugat
gu
tidak akan berbuat seperti itu ke orang tuanya sendiri. Orang tua Tergugat
menceritakan langsung kepada orang tua Penggugat kalau orang tua

In
A
Tergugat sudah tidak sanggup lagi menasihati dan memberitahu anaknya
bahkan justru meminta bantuan orang tua saya untuk bagaimana caranya
ah

lik
“menyembuhkan” anaknya.
 Tergugat kalau berselisih dengan orang tuanya apalagi
am

ub
bapaknya, Tergugat selalu berkata : “Bapak itu ngga tau apa-apa!” , “Bapak
ngga usah ikut campur!” , “Bapak ngga ngerti apa-apa!” dan masih banyak
lagi. Bapak Tergugat sering sakit hati terhadap anaknya sendiri dan
ep
k

Penggugat mengetahui persis setiap kejadian itu. Kata-kata yang


ah

diucapkan Tergugat selalu menyinggung dan menyakitkan perasaan orang


R

si
tua dan juga orang lain.
 Setiap melakukan kesalahan seperti membentak,

ne
ng

memaki istri, dan sebagainya Tergugat memang meminta maaf tetapi


sering kali juga jarang meminta maaf karena menganggap perbuatannya

do
memang benar dengan dasar mendidik tetapi yg dilakukan sangat kasar.
gu

Apakah suami seperti itu “berakhlak” dan sesuai dengan ajaran islam?
Kalaupun setelah meminta maaf, berikutnya selalu diulangi lagi, berulang-
In
A

ulang kali seperti itu dan tidak ada perubahan ke arah baik.
 Tergugat mengatakan bahwa “jangan gampang
ah

lik

menghina walaupun niatnya bercanda” padahal kenyataannya yang paling


sering menghina disini adalah Tergugat sendiri seperti bagaimana
m

ub

perbuatan dan perkataan Tergugat kepada Asisten Rumah Tangga saat di


Mojokerto dan Sidoarjo ketika Asisten Rumah Tangga tersebut dimarah-
ka

marah, dibentak-bentak, dan diusir disuruh pergi dari rumah sedangkan


ep

Asisten Rumah Tangga tersebut sudah lama bekerja dan ikut orang tua
ah

es

Hlm. 36 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat di Pasuruan selama bertahun-tahun dan usianya lebih tua dari

si
Tergugat. Tergugat membentak-bentak Asisten Rumah Tangga tersebut
yang pada saat itu ada di hadapan istri dan anaknya, sehingga setelah

ne
ng
kejadian itu Asisten Rumah Tangga tersebut beserta istri dan anaknya
langsung kembali dan pulang ke Pasuruan. Terlepas dari Asisten Rumah

do
Tangga membuat kesalahan yang disengaja ataupun tidak, seharusnya
gu
tidak semestinya seperti itu cara menegurnya walaupun Asisten Rumah
Tangga telah membuat kesalahan. Tindakan dan perkataan yang dilakukan

In
A
Tergugat tersebut sangat kasar dan sangat menyinggung perasaan.
 Tergugat secara frontal dan dengan jelas memfitnah
ah

lik
dan menjelek-jelekkan keluarga Penggugat, padahal Penggugat
mengetahui persis kepribadian dan karakter Tergugat sebenarnya itu
am

ub
seperti apa. Tergugat mengatakan bahwa keluarga Penggugat bermasalah
padahal Tergugat yang tidak menyadari kalau Tergugat sendiri yang
bermasalah dengan keluarganya sendiri. Hal tersebut terbukti dengan tidak
ep
k

akurnya antar sesama anggota keluarganya, antara : bapak, ibu, Tergugat,


ah

dan adik Tergugat sendiri. Sering kali terjadi pertengkaran dalam


R

si
keluarganya sendiri karena egonya yg sangat tinggi dan semua orang
termasuk orang tuanya harus menuruti keinginan Tergugat.

ne
ng

 Poin 15.2, mengenai pernyataan Tergugat yang


menyinggung tentang kedua orang tua kami kalau di antara semuanya

do
(orang tua Penggugat dan orang tua Tergugat) yang paling baik akhlaknya
gu

adalah cuma ibunya saja. Hal itu tidak benar dan Penggugat sangat
keberatan. Penggugat sangat tidak setuju karena pernyataan itu sangat
In
A

subyektif sekali. Pada dasarnya sejak awal Tergugat memang tidak suka
dan benci terhadap orang tua Penggugat. Selama menikah dan selama
ah

lik

Penggugat didzolimi oleh Tergugat, orang tuanya tidak ada pembelaan


sama sekali terhadap diri Penggugat dan malah melakukan pembiaran.
m

ub

Apakah itu disebut sebagai orang tua yang baik? Apakah didikan “orang
tua yang berakhlak” seperti itu, yang membiarkan suami bertindak
ka

semena-mena dan kasar terhadap istri? Tergugat tidak suka terhadap


ep

orang tua saya karena selama ini orang tuanya menegur tetapi Tergugat
ah

es

Hlm. 37 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
abaikan, sedangkan apabila orang tua Penggugat yang menegur Tergugat

si
tidak terima. Orang tua Penggugat selama ini selalu bersikap apa adanya,
menegur kalau salah ya salah dan benar ya benar, serta tidak munafik.

ne
ng
Tergugat tidak pernah ditegur secara tegas oleh orang tuanya sehingga
Tergugat merasa dirinya selalu benar dan tidak instrospeksi, sedangkan

do
kalau orang tua Penggugat mendidik dan menegur, Tergugat tidak terima
gu
dan justru salah mengartikan dan menganggap kalau orang tua Penggugat
yang tidak berakhlak.

In
A
 Tergugat secara frontal dan jelas menunjukkan kalau
Tergugat adalah pribadi yang “rasis” dengan sering membahas dan
ah

lik
membandingkan tentang suku. Tergugat membandingkan diri saya yang
bukan orang Jawa dan Tergugat merasa bangga dan lebih baik sebagai
am

ub
orang Jawa serta menganggap latar belakang suku Jawa dalam dirinya
lebih baik dari suku manapun. Tergugat sering menyinggung tentang suku
kalau Penggugat bukan orang Jawa dan harus mengikuti semua kemauan
ep
k

dan tuntuan Tergugat yang sebagai orang Jawa, padahal sejak pacaran
ah

Tergugat sudah mengetahui kalau Penggugat bukan orang Jawa sehingga


R

si
seharusnya Tergugat tidak boleh bersikap dan mengaitkan hal seperti itu
selama menikah. Semua hal-hal tersebut saja sudah menyakitkan dan

ne
ng

menyinggung sekali secara fatal. Jika sejak awal mengenal Penggugat


Tergugat sudah mengetahui kalau Penggugat bukan orang Jawa, lalu

do
mengapa dia menikahi Penggugat sejak awal? Kemudian mengapa setiap
gu

bertengkar selalu membawa-bawa dan menyeret tentang latar belakang


suku? Dilihat dari hal-hal tersebut saja Tergugat sebenarnya sudah
In
A

menunjukkan kalau Tergugat sejak awal tidak tulus menyayangi saya ada
adanya, tidak menerima diri Penggugat apa adanya, baik segala kelebihan
ah

lik

dan kekurangan Penggugat.


 Tergugat mengatakan bahwa tidak pernah mengenal
m

ub

hal membanding-bandingkan, tetapi Tergugat tidak sadar kalau sudah


membandingkan keadaan sebelum dan sesudah berumah tangga.
ka

Sebelum menikah Tergugat belum ada tanggung jawab dan sejak awal
ep

telah diberikan banyak kecukupan materi yang berlebihan dari orang


ah

es

Hlm. 38 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tuanya, tetapi setelah menikah Tergugat diberi tanggung jawab yang besar

si
namun Tergugat tidak dapat melaksanakan peran tersebut dan tidak bisa
mengemban amanah besar untuk menjadi seorang suami yang

ne
ng
bertanggung jawab, baik dan sholeh. Tergugat justru menjadi semakin tidak
dewasa dan tidak bijaksana. Penggugat merasa sangat tersakiti dan

do
terdzolimi selama menikah, Penggugat sangat kecewa dan sangat
gu
menyesal sekali bahwa selama ini Tergugat tidak bisa menjadi imam yang
baik bagi rumah tangga dan Tergugat juga tidak memenuhi semua

In
A
tanggung jawab tersebut. Sebelum menikah ketika masih kuliah saja
Tergugat sudah memiliki potential konflik dengan teman- teman kuliah dan
ah

lik
beberapa dosen, sampai akhirnya saya menjadi dijauhi oleh seluruh
teman-teman Penggugat. Setelah Tergugat diberi tanggung jawab rumah
am

ub
tangga, baru Tergugat menunjukkan bahwa Tergugat memang tidak
mempunyai kemampuan sebagai imam dan contoh yang baik. Tergugat
tidak dapat menjadi suami panutan. Penggugat merasa sangat menyesal
ep
k

dan menyadari kalau saya telah salah memilih pasangan hidup, sehingga
ah

Penggugat tidak ingin berlama-lama lagi dengan orang seperti dia. Bahwa
R

si
semua yg terjadi tentang kejadian pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober
2019 di Surabaya, semua yang Tergugat sampaikan itu semua adalah

ne
ng

bohong dan tidak benar sama sekali karena kenyataannya tidak seperti itu.
Semua yang Tergugat sampaikan dari awal sampai akhir itu benar-benar

do
kontradiktif dengan kejadian yang sebenarnya. Ibu saya datang untuk
gu

meminta tolong ke Tergugat secara baik-baik untuk memindahkan mobil


karena orang tua Penggugat baru datang dari Jombang dan mobil Tergugat
In
A

mengambil banyak lahan parkir sehingga tidak cukup parkir untuk mobil
orang tua Penggugat. Ibu Penggugat menyampaikan kalau Tergugat tidak
ah

lik

mau memindahkan mobilnya tidak apa-apa, sehingga ibu Penggugat


meminta kunci mobilnya untuk ibu Penggugat pindah sendiri mobil milik
m

ub

Tergugat tetapi Tergugat tidak menghiraukan ibu Penggugat dan langsung


balik badan masuk ke dalam kamar. Tergugat marah-marah kepada
ka

Penggugat dan menyuruh pulang kembali ke Sidoarjo. Penggugat berulang


ep

kali menyampaikan dan menyarankan dengan halus agar Tergugat


ah

es

Hlm. 39 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bersikap sabar dan jangan emosi. Penggugat juga mengatakan bahwa jika

si
Tergugat tidak mau menyerahkan kunci mobilnya kepada ibu Penggugat
maka Penggugat saja yang menyerahkan kunci mobilnya ke ibu

ne
ng
Penggugat. Lalu Penggugat keluar kamar untuk menyerahkan kunci mobil
tersebut ke ibu Penggugat, tetapi tidak lama langsung sesegera itu juga

do
Tergugat keluar dari kamar dan langsung membentak- bentak saya untuk
gu
menyuruh pulang. Tergugat membentak-bentak dan menunjuk- Penggugat
dengan tatapan melotot dan emosi yang sangat meledak di depan ibu

In
A
Penggugat, ibu Penggugat kaget melihat sikap Tergugat seperti itu. Kakak
Penggugat yang berada di lantai 2 mendengar Tergugat membentak
ah

lik
Penggugat di depan ibu saya kemudian kakak Penggugat langsung naik ke
lantai 3 dan menegur Tergugat supaya tidak membentak-bentak Penggugat
am

ub
dan ibu Penggugat di rumahnya karena ini adalah rumah kakak Penggugat.
Tergugat langsung menantang badan ke kakak Penggugat dan akhirnya
berkelahi fisik. Tergugat tidak berkata : “Oh iya baik.” dan itu tidak benar
ep
k

sama sekali. Tergugat justru menantang kakak Penggugat dan langsung


ah

terjadi perkelahian. Setelah dilerai oleh adik ipar, papa Penggugat menegur
R

si
dan mengatakan bahwa Tergugat tidak berbuat seperti itu sekali dua kali
tetapi sering berbuat begitu dan selalu dimaafkan oleh keluarga Penggugat.

ne
ng

Papa Penggugat sebenarnya sudah mengetahui kejadiannya karena


langsung dijelaskan oleh kakak Penggugat. Papa Penggugat langsung

do
menegur dan menyuruh saya dan Tergugat untuk pulang tetapi Penggugat
gu

tidak mau karena masalah tersebut belum selesai. Penggugat meminta


Tergugat untuk segera meminta maaf kepada orang tua Penggugat dan
In
A

orang tua akhirnya mau memaafkan dan menasihati baik-baik agar


Tergugat jangan sampai berbuat seperti itu lagi, tetapi tidak berhenti
ah

lik

sampai disitu saja Tergugat justru bukannya menyesali tetapi malah


berbicara ke hal lain-lain sampai akhirnya menyinggung sekali perasaan
m

ub

orang tua Penggugat. Tergugat juga berkata: “Papa sudah minum air putih
belum? Kalau kesambet (kesurupan) gimana? Pak Kyainya papa siapa?
ka

Makanya kalau maghrib-maghrib itu jangan di luar.”. Kata-kata tersebut


ep

sangat kasar sekali diucapkan kepada orang tua. Katanya “berakhlak”


ah

es

Hlm. 40 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tetapi mengapa dengan orang tua bisa berbicara seperti itu? Hal tersebut

si
sangat tidak sopan sama sekali. Katanya mengajari istri kalau berbicara
dengan orang yang lebih tua apalagi dengan orang tua harus sopan tapi

ne
ng
mengapa justru Tergugat sendiri yang bersikap dan berkata seperti itu
kepada orang tua Penggugat? Padahal kenyataannya saat itu adalah orang

do
tua Penggugat posisi datang dari luar kota dan ingin segera sholat maghrib
gu
tetapi terhalang karena tidak bisa segera parkir karena mobil Tergugat
yang parkir di tengah-tengah.

In
A
 Tergugat tidak pernah menyadari setiap perkataan dia
kepada orang lain dan selalu membuat orang tersinggung dan tersakiti
ah

lik
dengan ucapannya, tetapi kalau orang lain menyinggung perasaannya
maka Tergugat ingat-ingat terus dan mengatakan kalau orang tersebut
am

ub
“tidak berakhlak”. Pribadi yang seperti itu sama saja seperti orang tidak
berpendidikan dan tidak memiliki etika.
 Untuk pernyataan Tergugat yang di hari Minggu
ep
k

tanggal 27 Oktober 2019, hal itu tidak benar kalau terjadi seperti itu karena
ah

Tergugat tidak berada disana dan melihat secara langsung kejadiannya.


R

si
Penggugat memang menyampaikan dan menjelaskan kepada Tergugat
kalau memang terjadi perbincangan dalam keluarga Penggugat (papa,

ne
ng

mama, kakak, dan adik), tetapi bukan seperti yang Tergugat sampaikan.
Ibu saya tidak ada berkata seperti itu dan justru yang dibahas saat itu

do
adalah kejadian pada malam hari Sabtu saat Tergugat membentak-bentak
gu

Penggugat di depan ibu Penggugat dan sempat terjadi perkelahian antara


kakak Penggugat dan Tergugat. Selain itu keluarga Penggugat sebenarnya
In
A

sangat shock dan kaget, serta sangat tidak terima kalau Tergugat
diperlakukan tidak baik.
ah

lik

 Untuk apa perkawinan ini dipertahankan kalau dengan


orang tua tidak ada rasa menghargai dan hormat pada orang tua? Kalau
m

ub

seorang anak berani kepada orang tua, bagaimana mau berkah rumah
tangga? Apalagi kalau sampai berbuat durhaka terhadap orang tua, maka
ka

rumah tangga tidak akan pernah menjadi berkah.


ep

 Perlu diketahui oleh Bapak Majelis Hakim yang


ah

es

Hlm. 41 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhormat, bahwa Tergugat sering berbuat kesalahan yang fatal yaitu

si
membentak-bentak Penggugat di hadapan orang tua Penggugat dan sering
juga menyinggung perasaan orang tua Penggugat, yang Tergugat sendiri

ne
ng
selalu tidak sadar dan tidak mau menyadari dampak dari setiap kata-
katanya tersebut dan berulang kali juga orang tua saya memaafkan tetapi

do
itu semua tidak ada artinya karena hingga saat ini Tergugat tidak berubah.
gu
 Menurut ajaran agama yang Penggugat terima selama
ini, mertua adalah sebagai orang tua sendiri, tetapi Tergugat tidak pernah

In
A
menganggap mertuanya (orang tua saya) sebagai orang tuanya dan
semua itu tercermin dari semua pernyataan Tergugat. Sedangkan
ah

lik
Penggugat selama ini menganggap orang tuanya (mertua Penggugat)
sebagai orang tua Penggugat sendiri dan selama ini selalu Penggugat
am

ub
buktikan terhadap mertua Penggugat. Apabila setiap ada permasalahan
selalu Penggugat sampaikan ke mertua Penggugat dan Penggugat tidak
pernah sama sekali mengadu ke orang tua Penggugat sehingga orang tua
ep
k

Penggugat tidak pernah mengetahui apapun tentang masalah yang terjadi


ah

dalam rumah tangga Penggugat dan tidak pernah ikut campur sama sekali,
R

si
sehingga apa yang Tergugat sampaikan itu semua adalah bohong dan
semua itu merupakan “halusinasi, fitnah, dan gibah, serta perasaan

ne
ng

su’udzonnya sendiri” terhadap keluarga Penggugat.


 Sejak Penggugat menikah dengan Tergugat, orang tua

do
Penggugat sudah menganggap Tergugat sebagai anak sendiri bukan
gu

sebagai menantu dan orang tua Tergugat juga menganggap Penggugat


sebagai anak sendiri. Penggugat pun menyayangi dan menghormati orang
In
A

tuanya (mertua Penggugat) karena sudah Penggugat anggap sebagai


orang tua Penggugat sendiri, tetapi Tergugat tidak berbuat yang sama
ah

lik

terhadap orang tua Penggugat justru malah menjelek- jelekkan dan


membenci orang tua Penggugat. Hal itu terbukti bahwa setiap terjadi
m

ub

pertengkaran, Tergugat selalu membawa-bawa dan mengaitkan dengan


orang tua Penggugat, serta menjelek-jelekkan orang tua Penggugat
ka

padahal hal tersebut sangat tidak berhubungan dengan masalah yang


ep

terjadi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat. Tergugat berusaha


ah

es

Hlm. 42 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mencuci otak dan mendoktrin Penggugat agar Penggugat menjadi

si
membenci orang tua Penggugat, serta kakak dan adik Penggugat. Tergugat
berusaha supaya Penggugat jauh dengan keluarga Penggugat, padahal

ne
ng
dalam hal perselisihan rumah tangga ini orang tua Penggugat tidak pernah
mengetahui dan tidak tahu apa-apa sama sekali. Selama ini orang tua

do
Penggugat justru menganggap rumah tangga Penggugat baik-baik saja
gu
karena Penggugat tidak pernah menceritakan apapun dan berusaha
menutupi keadaan yang sebenarnya. Penggugat selalu berusaha

In
A
tersenyum dan menjaga nama baik Tergugat, Penggugat berusaha
menunjukkan kalau semuanya baik-baik saja padahal kenyataannya
ah

lik
sangat berbeda dan batin Penggugat selama ini sangat tersiksa sendirian
selama 4 tahun menikah dengannya.
am

ub
 Tergugat menyatakan dan membenarkan kalau
memang sengaja tidak mencari pekerjaan lagi dan memutuskan untuk
fokus di bisnis kuliner, tetapi Tergugat selalu berbohong kepada semua
ep
k

orang termasuk keluarga besarnya kalau Tergugat bekerja sebagai


ah

pegawai kantoran dan Penggugat dipaksa berbohong ke semua orang


R

si
tentang pekerjaannya. Padahal dalam hal ini Penggugat selalu
menyampaikan kalau kita mau membangun bisnis kuliner dari nol baiknya

ne
ng

apa adanya diketahui oleh sekitar dan jangan ada dasar kebohongan tetapi
dia merasa malu dengan status pekerjaan seperti itu (berjualan online).

do
Tergugat berbohong dengan alasan harus menjaga wibawa dan nama
gu

baiknya karena Tergugat ingin dikenal dan dilihat orang-orang dan keluarga
kalau Tergugat bekerja sebagai pegawai kantoran, padahal selama ini
In
A

Tergugat berpura-pura seakan-akan bekerja kantoran padahal


kenyataannya tidak. Tergugat mengatakan kepada semua orang kalau ini
ah

lik

adalah bisnisnya istri, sedangkan Tergugat sendiri tidak mau terlihat kalau
tidak bekerja kantoran karena merasa gengsi dengan harga dirinya di
m

ub

depan semua orang. Kenyataannya adalah bahwa Tergugat tidak bekerja


dan tidak menghasilkan sama sekali sehingga Penggugat yang berusaha
ka

menafkahi diri Penggugat sendiri. Seorang yang selalu berbohong seperti


ep

itu apakah orang tersebut “berakhlak”? Menurut Penggugat justru itu bisa
ah

es

Hlm. 43 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikatakan sebagai “orang yang munafik”.

si
 Sampai saat ini pun walaupun Penggugat sudah
berpisah tinggal dengan Tergugat, Penggugat sanggup berbisnis sendiri

ne
ng
dan hal ini membuktikan kalau Penggugat tidak masalah dan tidak
kesulitan walaupun tanpa adanya keterlibatan Tergugat berada dalam

do
bisnis Penggugat. Karena sejak awal, kemampuan Penggugat dalam bisnis
gu
jauh lebih mumpuni dan selalu saya lakukan seorang diri, serta Penggugat
memperoleh pendapatan yang stabil pun secara mandiri. Bahkan sejak

In
A
sebelum menikah dengan Tergugat, Penggugat sudah lebih dulu
menghasilkan dengan berjualan secara online dimulai sejak Penggugat
ah

lik
masih kuliah dan Penggugat tidak pernah malu akan hal itu. Penggugat
bisa berkreatif atas produk yang Penggugat buat sendiri dan produk
am

ub
tersebut dijual dengan atas nama Penggugat, membuat resep baru dan
memarketingkan produk Penggugat sendiri, serta mengelola bahan dan
strategi bisnis dengan cara saya sendiri, bahkan mengerjakan hal yang
ep
k

sifatnya tenaga yang berat mampu Penggugat lakukan sendiri tanpa


ah

bantuan siapapun karena sejak awal saya selalu belajar untuk bisa mandiri
R

si
dan tidak mudah bergantung dengan orang lain. Sehingga apabila
Tergugat berkata kalau “ada hal yang hanya dia yang bisa lakukan dan

ne
ng

Penggugat tidak bisa” dalam hal bisnis kuliner maka itu semua salah besar
dan tidak benar karena tanpa Tergugat pun, Penggugat bisa dan mampu

do
melakukan bisnis kuliner ini seorang diri. Penggugat bisa membangun dan
gu

mengembangkan bisnis kuliner sejak awal dengan kemampuan Penggugat


sendiri dan resep tersebut juga merupakan resep asli dari keluarga
In
A

Penggugat, dan sudah Penggugat buktikan hingga sampai saat ini bahwa
bisnis kuliner Penggugat masih tetap berjalan dan menghasilkan walaupun
ah

lik

Penggugat sudah berpisah tinggal dengan Tergugat.


 Tergugat mengatakan bahwa di satu sisi Tergugat
m

ub

berbicara tentang “penghematan dan perhitungan” dalam rumah tangga


terhadap diri Penggugat. Segala sesuatu harus dihitung dan dibatasi
ka

dengan adanya penekanan terhadap Penggugat, sampai memasak sayur


ep

dan lauk di dapur saja harus selalu dihitung dan sangat dibatasi untuk
ah

es

Hlm. 44 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
boleh dipakai dan dimasak, serta hanya ditentukan beberapa biji. Tindakan

si
itu saya merasakan kalau hal tersebut sangat “tidak manusiawi”. Di sisi
yang lain, Tergugat menghamburkan uang dengan mengajak refreshing ke

ne
ng
luar kota dan jalan-jalan, makan-makan ke tempat- tempat berbeda,
menginap di homestay dan ke tempat wisata, dan lain-lain yang otomatis

do
pengeluarannya
gu sangat tinggi, sedangkan Tergugat tidak pernah
memikirkan tentang pengeluaran pokok rumah tangga, seperti : tagihan air,
listrik, internet Wifi dan pulsa, retribusi kebersihan, retribusi keamanan,

In
A
iuran bulanan warga perumahan, pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak
mobil, bensin, serta belanja kebutuhan di pasar, dan masih banyak yang
ah

lik
lain. Pada kenyataannya, seluruh pemasukan dan pendapatan hanya
bersumber dari saya dan Tergugat sama sekali tidak berpenghasilan dan
am

ub
tidak bekerja. Semua yang Tergugat sampaikan dengan apa yang terjadi
dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sangat kontradiktif dengan
kenyataannya. Tergugat merasa bahwa Tergugat mengajak liburan
ep
k

refreshing demi Penggugat dan semata-mata untuk menyenangkan diri


ah

Penggugat tetapi Tergugat tidak menyadari bahwa uang yang dipakai


R

si
bersenang-senang itu adalah hasil kerja keras dalam bekerja setiap hari
sampai kurang tidur dan kecapekan. Setelah dipakai refreshing yang

ne
ng

terbilang sangat banyak pengeluarannya, lalu Penggugat dipaksa bekerja


keras kembali untuk mengumpulkan pendapatan, yang padahal di luar itu

do
masih banyak pengeluaran pokok lainnya yang perlu dibayar dan Tergugat
gu

tidak sadar karena bukan Tergugat yang mengeluarkan semua dana itu.
 Kepada Bapak Majelis Hakim yang terhormat,
In
A

Tergugat ini telah mengatakan bahwa merasa dirinya “sudah lebih baik
dalam hal akhlak, iman, dan Islam karena sudah mendapat sedikit
ah

lik

bimbingan ilmu dari para Alim Ulama.” Tentunya dengan begitu Tergugat
akan ada perubahan yang signifikan atau positif dalam hal cara berpikir,
m

ub

tetapi dalam kenyataannya sampai hari ini di dalam surat jawaban yang
Penggugat terima justru Tergugat menunjukkan karakternya yang asli dan
ka

sebenarnya. Kontradiktif antara apa yang disampaikan dengan kenyataan


ep

yang ada saat ini. Tergugat masih mencerminkan seorang yang memiliki
ah

es

Hlm. 45 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sifat ego yang tinggi, yaitu masalah yang terjadi saat ini tidak malah

si
membuat dia jera, insyaf atau sadar, dan instrospeksi untuk menjadi lebih
baik tetapi justru Tergugat menyatakan “pembenaran” atas semua

ne
ng
perbuatan yang Tergugat lakukan selama ini kepada Penggugat dan malah
mencari kambing hitam yang ditujukan kepada orang tua Penggugat.

do
Tergugat menyatakan orang tua dan keluarga saya dengan kata-kata “tidak
gu
berakhlak” dan hal tersebut sangat menyakiti perasaan Penggugat.
Tergugat sudah menunjukkan secara tegas kalau Tergugat telah “su’udzon

In
A
dan gibah” terhadap orang tua saya dengan mengatakan orang tua dan
keluarga saya tidak berakhlak. Menurut Penggugat, justru dirinya lah yang
ah

lik
tidak berakhlak karena selama bertahun-tahun telah mendzolimi diri
Penggugat, menyakiti perasaan Penggugat, dan melakukan KDRT secara
am

ub
psikis yang membuat diri Penggugat menderita batin secara
berkepanjangan dan mengalami traumatis yang begitu mendalam.
Tergugat justru menjelek-jelekkan orang tua Penggugat, sehingga jelas
ep
k

Penggugat tidak terima dan sangat kecewa. Penggugat sangat sakit hati
ah

atas pernyataannya seperti itu yg mengatakan kalau orang tua Penggugat


R

si
tidak berakhlak dan semakin mempertegas dan memperjelas keinginan
Penggugat untuk segera berpisah dari dia. Sebagai contoh, apabila

ne
ng

seandainya orang lain mengatakan bahwa orang tuanya “tidak berakhlak”,


apa Tergugat sendiri terima orang tuanya dikatakan seperti itu? Perkataan

do
itu tidak disadari dan Tergugat justru berkata seperti itu terhadap orang tua
gu

Penggugat. Apa seorang yang dengan “kepribadian gibah dan suka


mencerca” seperti itu bisa dikatakan “berakhlak”? Apalagi hal tersebut
In
A

disampaikan terhadap orang tua. Menurut Penggugat hal tersebut sangat


tidak etis dan tidak berpendidikan, sangat tidak sopan dan sangat
ah

lik

menyinggung sekali perasaan orang lain.


Kesimpulan dari Replik yang diajukan Penggugat atas Jawaban Tergugat
m

ub

adalah sebagai berikut :


1. Pernikahan ini sudah tidak bisa diteruskan lagi karena
ka

berbagai alasan yang telah Penggugat sampaikan berdasarkan uraian-


ep

uraian di atas dan seluruhnya adalah benar adanya.


ah

es

Hlm. 46 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Tergugat memiliki potential konflik sehingga selalu

si
bermasalah dengan siapapun dan semua orang, baik terhadap keluarga
maupun orang lain.

ne
ng
3. Penggugat ingin segera mengakhiri pernikahan ini
karena Penggugat sudah tidak sanggup menjalankan rumah tangga

do
bersama Tergugat.
gu Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat agar segera
memberikan putusan yang seadil-adilnya dan mengabulkan permohonan

In
A
gugatan cerai sebagaimana rinciannya telah disampaikan dalam Surat
Permohonan Gugatan Cerai dan Replik dari Penggugat.
ah

lik
Bahwa, atas Replik Penggugat, Tergugat menyampaikan Duplik tertanggal
04 Juni 2020 sebagai berikut :
am

ub
1. Pernikahan itu memang merupakan penyatuan dua
keluarga. Tapi dalam Islam untuk menyelesaian sebuah masalah dalam
satu keluarga itu sangat dianjurkan untuk diselesaikan oleh hanya dengan
ep
k

dua orang keluarga inti saja, yang dalam hal ini adalah suami dan istri,
ah

supaya yang namanya masalah dalam keluarga itu bisa selesai dan
R

si
membuat kondisi kedua keluarga besar secara otomatis jadi ikut stabil dan
baik kembali. Bukannya malah makin melebar masalah keluarganya

ne
ng

dikarenakan terlalu banyak orang yang ikut berfikir dan jadi berprasangka
buruk karena bermacam-macam sudut pandang. Apa bisa selesai

do
masalahnya, atau malah makin tambah besar? Pemisalannya itu seperti
gu

sepasang suami istri yang ingin menyambut tamu dengan menyediakan


secangkir teh. Kalau misal ada dari orang tua ditambah dengan saudara
In
A

yang ikut tinggal dirumah semuanya ikut-ikutan berfikir soal bagaimana


memuliakan tamu yang akan datang, apa sambutan itu ngga malah
ah

lik

berkembang jadi fasilitas jemputan yang mobilnya itu juga harus menyewa
(misalnya), ditambah dengan penyediaan fasilitas rumah yang juga harus
m

ub

menyewa, bermaksud jaga-jaga kalau barangkali tamunya menginap


(walaupun padahal tamu yang datang cuman satu orang dan ngga bilang
ka

ada rencana mau menginap misalnya). Apalagi kalau dana yang dipakai
ep

untuk menyambut tamu yang akan datang itu adalah dana rencana liburan
ah

es

Hlm. 47 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sepasang suami istri tersebut misalnya, Apa sang istri ngga malah jadi stres

si
dan menimbulkan masalah baru karena kondisi tersebut? mengingat setiap
anak pasti sungkan kalau mengabaikan saran dari orang tuanya, apalagi

ne
ng
untuk golongan orang tua yang membutuhkan perlakuan khusus
(misalnya). Dan anjuran bagi setiap pasangan keluarga muslim untuk

do
gumenyelesaikan sendiri masalah di keluarganya tanpa ada campur tangan
pihak ketiga (yang dimana dalam kondisi rumah tangga baru, orang tua dari
kedua belah pihak ini sudah merupakan “orang luar” didalam keluarga inti

In
A
setelah diucapkanya akad), itu disebutkan dalam ajaran Agama Islam (ada
orang bijak yang dimintai pendapatpun, ya juga harus atas persetujuan
ah

lik
suaminya). Dan setiap anjuran Agama itu merupakan perintah Allah yang
harus kita ikuti, yang dimana kalau kita melanggarnya, pasti ada laknat
am

ub
Allah setelahnya, apalagi kalau dalam proses ikut campur pihak ketiga itu
malah menyebabkan perceraian antara kedua belah pihak ini, Apa jadinya
ngga menghasilkan dosa yang sangat besar? karena kalau dari Tergugat
ep
k

pribadi, akan berusaha melindungi keluarga saya dari perbuatan dosa.


ah

2. Dalam menanggapi sebuah pernyataan baik secara


R

si
lisan maupun tulisan, yang jadi masalah utama dimulainya konflik, yang
hasil nya itu sebuah ungkapan atau kalimat yang barang kali kurang indah

ne
ng

untuk didengar atau dibaca, sebenarnya itu tulisannya seseorang yang


merangkai kalimat tersebut, atau karena hati dan akhlaqnya orang yang

do
membaca? Karena kalau misalnya kita Bilang “Lontong” pun, walaupun niat
gu

utamanya cuman ingin menawarkan makan Lontong di Cak Lontong


penjual lontong, dan yang kita ajak ternyata adalah orang yang sensitif
In
A

(terbiasa mendengar kalimat cercaan dengan nada tinggi, misal dari


lingkungan keluarga atau teman-temannya), kalimat lontong itu ya bisa
ah

lik

berubah bervariasi dan terdengar seperti menjelek-jelekan pada orang yang


hatinya bermasalah. Sehingga menyebabkan keluarnya berbagai kata-kata
m

ub

mutiara yang sifatnya cercaan dan barang kali kurang indah untuk di
dengar (padahal yang mengatakan cuman niat ngajak makan & ngga
ka

bermaksud menyinggung). Mencerca itu butuh kreativitas yang tentu ngga


ep

muncul dengan sendirinya. Dan kreativitas itu bisa datang dari lingkungan
ah

es

Hlm. 48 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(bisa keluarga atau teman-temannya). Mangkanya ada baiknya kita

si
berkumpul dengan orang-orang soleh, supaya terbiasa berfikir dan berkata
yang baik. Insha Allah;

ne
ng
3. Dalam setiap rumah tangga, yang namanya konflik atau
selisih faham itu pasti ada, dan juga pasti akan dialami oleh setiap kita yang

do
guberumah tangga. Kalau ada masalah ya tinggal minta maaf, kalau ada hal
salah yang di lakukan entah oleh si suami atau si istri ya tinggal di
sampaikan dengan baik dan sama-sama berusaha menjaga akhlaq masing-

In
A
masing untuk terus lebih baik kedepannya. Kadang kalau istri salahpun ya
suami sesekali harus mengalah untuk meminta maaf lebih dahulu supaya
ah

lik
tidak memperpanjang suatu masalah yang akhirnya malah jadi drama
berkepanjangan, dan sama-sama berusaha supaya tidak mengungkit hal-
am

ub
hal yang barang kali kurang baik sebelumnya, supaya bisa lebih baik lagi
untuk kedepannya. Karena kalau kita memperhatikan sisi tidak baik dari
suatu tindakan (misalnya seseorang) dan terus menjadi fokus dalam pikiran
ep
k

kita, jadinya ya kita belajar dari hal yang tidak baik itu, dan bisa jadi kita ikut
ah

melakukan perbuatan yang tidak baik. Jadi kalau ngelihat jeleknya orang,
R

si
perhatikan aja baiknya, supaya kita bisa sama-sama belajar jadi orang baik
yang lebih bisa memberi manfaat dalam hal kebaikan untuk kedepannya.

ne
ng

Insha Allah. Yang jadi point masalahnya disini, kalau misalnya kita yang
sebagai suami istri berusaha untuk saling tidak mengungkit segala tindakan

do
atau hal yang salah dari masing-masing pasangan yang barang kali secara
gu

tidak sengaja telah kita lakukan di hari-hari sebelumnya, guna menjaga


harmonisasi hubungan dalam berumah tangga, Kenapa malah dari pihak
In
A

orang tua istri yang dalam hal ini adalah mertua, itu malah begitu antusias
menyampaikan hal-hal salah yang barang kali tidak sengaja saya lakukan
ah

lik

dan urusan itu sebenarnya sudah selesai, bahkan bisa jadi tidak ada
karena sampai sekarang hubungan saya ya sangat baik dengan orang-
m

ub

orang yang dimaksud? Saya penasaran, sebenarnya apa tujuan utama dari
orang tua istri yang mengingatkan segala keburukan suaminya di waktu-
ka

waktu sebelumnya? Karena kalau dari orang tua Tergugat jelas, supaya
ep

pihak keluarga istri bisa lebih memahami dan menerima karakter sang
ah

es

Hlm. 49 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
suami, sehingga ngga kaget kalau barang kali ngga sengaja ada masalah

si
lagi. Walaupun sebenarnya mungkin ya ceritanya agak berlebihan. Karena
untuk urusan kantor itu orang tua Tergugat tidak pernah tahu atau sama

ne
ng
sekali tidak tahu soal urusan kantor Tergugat. Kalau barang kali ada yang
menilai hubungan Tergugat bermasalah dengan mantan kepala Tergugat

do
guitu, sebenarnya hubungan Tergugat sampai sekarang ya sangat baik sama
beliau-beliaunya. Waktu itu Tergugat menyatakan mundur secara resmi
kepada kepala cabang saya melalui sebuah surat. Dan di hari terakhir

In
A
Tergugat bekerja, seluruh kepala unit, dan kepala cabang Tergugat datang
ke meja kerja Tergugat secara langsung mengucapkan “terima kasih karena
ah

lik
telah bekerja dengan sangat baik”. Dan setelah Tergugat keluarpun,
kemudian memutuskan untuk menjalankan bisnis cheesecake bersama
am

ub
istri, beliau-beliaunya dan semua mantan rekan kerja Tergugat waktu itu
membantu mempromosikan brand bisnis Tergugat yang waktu itu
“Jacqueline Cheesecake” dan “Jacqueline Cookies” pada beberapa rekan,
ep
k

grup, dan komunitasnya, sehingga pemasaran untuk area Mojokerto,


ah

Jombang, dan Kediri, alhamdulillah dipermudah.Sehingga alhamdulillah istri


R

si
Tergugat bisa lebih ringan dalam hal pemasaran di Ramadhan Tahun 2020
nya dan pendapatannya bisa sangat maksimal walaupun Tergugat sudah

ne
ng

tidak ikut serta lagi dalam hal kegiatan produksinya (alhamdulillah). Dan
untuk pakde yang di nilai tersinggung itu, orang tua Tergugat sama sekali

do
ngga nanya ke pakde tapi hanya menerka-nerka. Padahal ngomongnya ya
gu

santai-santai biasa aja, Tergugat cerita punya temen dokter hewan yang
bisa bikin sapi kurus sakit-sakitan jadi gemuk besar dan kelihatan segar
In
A

bugar, terus pakde cerita ada metode pijat tradisional, pake jamu juga yang
dilakukan secara turun temurun, sehingga bisa menghasilkan efisiensi
ah

lik

dalam hal pembiayaan (hanya ingin faham ilmunya). Waktu itu istri ngga
ada di tempat dan sedang berbelanja bersama Ibu Tergugat, dan yang
m

ub

mendengar pembicaraannya hanya bapak saya (wajar kalau mungkin


responnya terlalu sensitif karena dasarnya beliau kurang berkenan
ka

Tergugat terjun ke jalur wirausaha). Dan yang namanya hubungan orang


ep

tua dengan anak itu wajar kalau sesekali muncul masalah di tengahnya dan
ah

es

Hlm. 50 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
itu normal (karena saling melihat perkembangan dari si anak masih kecil,

si
sampai si anak tumbuh beranjak dewasa). Yang bermasalah itu, hanya
yang mengungkit-ngungkit dan mencari-cari kesalahan si anak yang dalam

ne
ng
hal ini adalah menantunya untuk disampaikan pada sang istri dari
menantunya entah apa alasannya. Jadi sebenarnya ngga bermasalah,

do
gukarena toh sekarang hubungan Tergugat ya jadi makin baik dengan orang
tua dan semuanya terlihat semakin baik dalam hal “akhlaq” dan juga “iman”.
Alhamdulillah.

In
A
4. Iya itu dua kali (bukan sering), pertama karena Tergugat
bilangnya dari pintu dengan jarak ke orangnya sekitar 4-5 meter ditambah
ah

lik
dengan suara bising truk sampah membuat Tergugat menyampaikan itu
perlu agak keras. Posisi istri ada dalam rumah, karena Tergugat bicara
am

ub
dengan nada tinggi sehingga dikira sedang marah-marah, padahal hanya
menyampaikan kalau sampahnya jangan dibalik. Yang kedua kebetulan
Tergugat di depan, melihat langsung orangnya tiba-tiba membalik
ep
k

sampahnya, Tergugat bilang sekali dengan nada biasa kurang digubris,


ah

akhirnya Tergugat bilang dua kali dengan nada yang agak menekan. Dan
R

si
berikutnya ngga ada lagi gegeran sama tukang kebersihan hanya karena
urusan sampahnya dibalik. Sebenarnya Tergugat sungkan juga kalau harus

ne
ng

bicara dengan nada agak tinggi karena beliau-beliaunya yang petugas


kebersihan itu secara usia ya kelihatan sepuh. Mangkanya Tergugat

do
berusaha tidak mengulangi itu lagi dan terus berusaha berbicara yang baik.
gu

Kalau Tergugat dengan istri olahraga pagi, dan kebetulan melihat petugas
kebersihan sedang duduk atau menyapu, Tergugat selalu tekankan ke istri
In
A

untuk selalu bilang “Nunsewu” kalau mau hanya sekedar lewat ataupun
sekedar memberi makanan buat mereka. Sekarang ya alhamdulillah
ah

lik

hubungan Tergugat baik dengan petugas kebersihan, karena Tergugat


sering meminta tolong beliau-beliaunya untuk membuang langsung sampah
m

ub

dalam rumah Tergugat. Alhamdulilah;


5. Tergugat sengaja menyampaikan hal itu pada mertua
ka

dengan tujuan menerangkan secara halus atau tidak langsung bahwa


ep

“perilaku anak itu sangat tergantung dari bagaimana sikap orang tua
ah

es

Hlm. 51 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhadap keluarganya”. Karena akhlaq dari orang tua terutama ibu itu bisa

si
jadi sumber kebaikan, kalau memang secara akhlaq ibunya baik, dan bisa
juga jadi sumber masalah akhlaq dalam sebuah keluarga, kalau memang

ne
ng
akhlaqnya ya bisa dibilang bermasalah. Karena apabila ada satu atau
beberapa tindakan yang dilakukan oleh orang tua terutama statusnya

do
guadalah ibu, itu termasuk tindakan yang salah dan dapat digolongkan
menjadi sebuah dosa yang sangat besar, kemudian dianggap benar oleh
anak-anaknya sampai akhirnya diikuti utuk dikerjakan dan dianggap hal

In
A
biasa dalam sebuah keluarga, tentu kita semua faham bahwa itu bisa
menjadi masalah akhlaq yang sangat besar bagi sebuah keluarga. Kita bisa
ah

lik
ambil contoh misalnya ada sebuah fenomenadimana sebuah keluarga itu
tinggaldirumah yang besar dan mewah berlantai tiga. Misalnya posisi kamar
am

ub
orang tua ada di lantai tiga, lantai dua adalah kamar anak dan dapur,
sedangkan lantai satunya itu difungsikan sebagai kafe atau warung tempat
berjualan makanan. Karena capek naik turun tangga, memanggil dengan
ep
k

berteriak dianggap hal yang biasa dalam keluarga tersebut (misalnya).


ah

Ketika sang Ibu sedang memasak dilantai dua bersama anak


R

si
perempuannya, kemudian sang ibu berusaha meminta tolong kepada sang
ayah yang sedang istirahat dikamar lantai tiga dengan suara yang sangat

ne
ng

keras dan juga kasar (tidak sadar karena sudah dianggap biasa), kemudian
sampai akhirnya diikuti (maksudnya membantu) berteriak juga oleh anak

do
perempuan yang berdiri tepat disebelahnya (dengan nada yang sangat
gu

keras dan kasar juga kepada ayahnya), ya tentu itu jangan sampai terjadi
dalam lingkungan keluarga kita. Karena dalam agama Islam itu
In
A

menjelaskan bahwa istri yang berteriak dan berkata kasar pada suami itu
kan termasuk istri yang durhaka, dan seorang ibu yang durhaka pada
ah

lik

suaminya, bisa membuat sang anak secara otomatis ikut durhaka juga
kepada ayahnya, apalagi kalau setelah anak perempuannya menikah dan
m

ub

bersuami, dari kebiasaan berteriak memanggil ayahnya yang sudah


dianggap biasa, itu diterapkan juga pada suaminya, ya secara otomatis dan
ka

tidak sadar sang istri jadi durhaka juga kepada suaminya karena melihat
ep

kebiasaan ibunya dan dianggap sebagai hal yang benar dan wajar.
ah

es

Hlm. 52 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Masalah jadi bercabang lagi kalau barang kali sang istri itu hamil dan akan

si
mempunyai anak, karena ibu adalah guru pertama dari anak, dan segala
tindakan (baik ataupun buruk) yang dilakukan oleh sang ibu, itu pasti diikuti

ne
ng
oleh anaknya (apalagi kalau masih bayi). Belum lagi masalah yang
ditimbulkan dari suara teriakan pada semua orang yang makan di kafe

do
gulantai satu, yang kebetulan juga sedang ramai-ramainya, karena kebetulan
jam makan siang (misalnya). Segala hal yang dilakukan atau diucapkan
seseorang itu pasti akan jadi prasangka bagi setiap orang yang melihat

In
A
atau mendengar, dan setiap prasangka secara otomatis adalah doa yang
mendatangkan kehendakNya Allah SWT. Jadi ada baiknya kita berkata,
ah

lik
berfikir dan bertindak yang baik, supaya kehendakNya Allah yang baik-baik
saja yang datang pada keluarga kita. Insha Allah. Jadi dasarnya Tergugat
am

ub
mengemukakan itu, karena sebelumnya Ibu dari istri mengeluh saat
terjadinya konflik itu kok istri berteriak kepada ibunya dengan mengatakan
“Mama datang-datang kok marah-marah sih Ma?” dengan nada
ep
k

membentak. Tergugat hanya ingin mengatakan secara tidak langsung


ah

bahwa setiap tindakan anak yang di lakukan pada orang tuanya itu
R

si
merupakan hasil dari yang sering orang tua lakukan kepada anaknya.
Tergugat mengenal keluarga itu sudah lama sekali, dari asisten rumah

ne
ng

tangganya itu sudah berganti sebanyak lima kali sampai akhirnyasekarang


sama sekali tidak punya ART (sepengetahuan saya). Jadi waktu sebelum

do
menikah itu Tergugat sering melihat, ini istri kok terus-terusan dibentak dan
gu

dimarahin, padahal masalahnya itu ya sepele, tapi ya kok marahnya


berlebihan sekali dan teriakannya sangat kasar sekali. Kalau anak sering
In
A

dibentak kan ya kagetan, sampai akhirnya jadi gupuhan. Kalau gupuh kan
secara psikologi segala hal yang akan dilakukan itu langsung dikerjakan
ah

lik

bisa tanpa berfikir. Seperti secara ngga sadar itu membentak orang tuanya
waktu si anak sudah dewasa, walaupun dalam hati kecilnya si anak itu tidak
m

ub

ingin dan sangat menyesal melakukan hal itu. Pernyataan Tergugat untuk
“merahasiakan” yang Tergugat ungkapkan kepada orang tua istri itu
ka

sebenernya hanya untuk mengamati. Soal apakah yang Tergugat utarakan


ep

itu bisa jadi bahan renungan supaya keluarganya bisa sadar atau faham
ah

es

Hlm. 53 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan kekurangannya dan bisa lebih berkata, berfikir, dan bertindak lebih

si
baik lagi untuk kedepannya, sehingga mendatangkan doa-doa dan
Kehendak Allah yang baik juga untuk keluarganya, atau malah dijadikan

ne
ng
bahan omongan untuk diutarakan kepada sang istri yang kita semua pasti
tahu, kalau hal seperti itu di utarakan, sang istri pasti akan jadi sangat benci

do
gupada keluarga suaminya (oleh karenanya, hal itu hanya sampaikan pada
mertua saja dan tidak saya sampaikan kepada istri). Dan sebenarnya
tujuannya itu apa dengan menyampaikan hal tersebut pada Penggugat?

In
A
Apa sebegitu inginnya melihat hubungan suami istri rumah tangga anaknya
jadi kurang harmonis? Kalau memang ingin rumah tangga anaknya lebih
ah

lik
harmonis, kenapa hal seperti itu dilakukan? Inti pertanyaannya itu kenapa
dari pihak mertua suka sekali mencari-cari masalah? (kalau disimpulkan
am

ub
dari beberapa hal yang saya amati). Apa masalah rumah tangga anaknya
itu bisa selesai dengan berusaha mencari-cari kesalahan dari Tergugat?
6. Hubungan Tergugat dengan adik Tergugat alhamdulillah
ep
k

baik dan jadi sangat baik sejak istri pergi dari rumah. Sesekali adik Tergugat
ah

datang ke rumah dan membawakan Tergugat Piza Hut setelah Penggugat


R

si
pergi. Setelah adik menikahpun ya alhamdulillah, dia dengan istrinya
sesekali mampir ke rumah Tergugat membawakan jamu sere, kunyit dan

ne
ng

lengkuas, dan kapan itu juga membawakan kacang ijo, dan yang terakhir
kemarin itu juga datang ke rumah pagi-pagi membawakan Tergugat ayam

do
kare dan ayam bumbu merah yang langsung bisa Tergugat makan karena
gu

kebetulan lapar dan belum sarapan. Selalu ada hikmah dari setiap
masalah, kalau kita bisa banyak bersyukur mau seperti apapun masalah
In
A

yang kita hadapi. Alhamdulillah.


7. Mama dan Papa mertua itu kan orang yang baik dan
ah

lik

santun sekali bicaranya, dan istri itu baik karena orang tuanya juga baik.
Jadi setiap pemikiran yang dikeluarkan itu ya pasti baik, termasuk dalam
m

ub

hal membaca sebuah pernyataan. Kira-kira di point nomor berapa Tergugat


menulis kalimat “tidak berakhlaq” itu? Dan yang namanya orang baik itu, ya
ka

pasti bisa menerima masukan atau pernyataan apa saja, dan dari siapa
ep

saja dengan penerimaan dan jawaban yang baik juga. Karena setiap orang
ah

es

Hlm. 54 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
baik, pasti akan membalas segala kalimat yang tidak sesuai dengan hatinya

si
(atau nafsunya) dengan banyak hal kebaikan. Insha Allah.
8. Untuk Bapak-bapak Majelis Hakim yang terhormat,

ne
ng
Tergugat memohon agar menganalisa point-point dari pernyataan istri ini di
kombinaskan dengan jawaban Tergugat, sehingga dapat ditemukan titik

do
guterang mengenai apa sebenarnya akar dari permasalahan yang terjadi
dalam keluarga kita.
Sehingga kita sama-sama dapat berfikir, berkata, dan bertindak dengan

In
A
lebih bijaksana lagi untuk waktu-waktu berikutnya. Amin.
9. Kalau dinilai “tidak senang”, ya Tergugat terima gapapa.
ah

lik
Tapi walaupun begitu Tergugat tetap berusaha melakukan yang terbaik, dari
Tergugat dengan istri belum nikah sampai sesudah Tergugat dengan istri itu
am

ub
menikah. Kalau dinilai tidak senang, Tergugat ngga bakalan membantu
usaha keluarga mertua dari nol, waktu sama sekali belum ada customer
untuk produk kulinernya, sampai ikut serta dalam proses bangun tokonya,
ep
k

seluruh event dalam rangkaian promosi, dan bahkan untuk urusan menjual
ah

rumah dan juga membuat presentasinya, semuanya Tergugat kerjakan


R

si
secara ikhlas dan sepenuh hati tanpa mengambil satu rupiahpun dari total
seluruh keuntungannya. Tergugat usahakan untuk memasukkan produknya

ne
ng

ke koperasi-koperasi di kampus tempat saya belajar, kampus tetangga,


rumah sakit, perkantoran, toko-toko kecil, dan supermarket. Waktu itu

do
Tergugat bisa-bisakan mengurusi usahanya keluarga mertua yang waktu itu
gu

masih calon di tengah kegiatan penelitian Tergugat di laboratorium FST


UNAIR, yang tentunya kalau barang kali semua tahu, kalau kita lagi
In
A

mengerjakan penelitian itu sangat sulit untuk banyak keluar dari


laboratorium, yang dimana kalau satu langkah saja gagal, itu kita harus
ah

lik

mengulangi kembali prosesnya yang jangkauan waktu reaksinya bisa


sampai satu bulan lebih. Waktu seluruh keluarga mertua sedang santai
m

ub

istirahat nonton TV bersama dimalam minggu pun, Tergugat sendirian


memutari keliling kota surabaya mencari-cari tambahan customer. Sewaktu-
ka

waktu papa mertua juga stress dengan pendapatan dari usaha yang
ep

menurutnya kurang, sampai akhirnya keluar kalimat dengan nada yang


ah

es

Hlm. 55 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak perlu untuk di ucapkan, tapi ya Tergugat bisa abaikan itu, karena

si
waktu itu Tergugat anggap mereka itu ya keluarga. Yang namanya keluarga
itu, kalau ada yang tidak baik abaikan, dan jangan diingat apalagi sampai

ne
ng
ada yang mengungkit. Karena mengungkit-ngungkit kesalahannya
seseorang dalam keluarga, itu ngga akan menjaga harmonisasi dalam

do
gukeluarga, tapi malah rentan menimbulkan masalah dalam keluarga. Cuman
dalam hal akhlaq itu kan setiap orang yang berkeluarga pasti akan
berusaha belajar buat memperbaikinya, dan tentunya ingin keluarga yang di

In
A
bangun bersama pasangan itu berdiri atas dasar akhlaq yang baik. Supaya
jangan sampai waktu menggedong anak itu, ngga sadar kita mencerca
ah

lik
orang dengan kalimat yang kasar, bicara kekurangannya orang dengan
ungkapan yang tidak pantas, mencerca orang secara terang-terangan yang
am

ub
sifatnya kasar dan itu menyakiti, ataupun cercaan yang dikemas melalui
sebuah candaan. Kalau semua itu diungkapkan sembari menggendong
anak, pelajaran pertama kalimat atau ucapan dari anak yang digendong itu
ep
k

ya semua ungkapan yang sifatnya mencerca itu, karena si anak belum bisa
ah

memilah mana yang baik dan mana yang buruk, bisanya hanya mengikuti
R

si
segala ucapannya orang yang menggendong. Kalau misalnya itu terjadi,
apa ya baik untuk perkembangan akhlaqnya anak yang digendong? Dan

ne
ng

kalau misalnya dari mertua mempunyai tiga menantu, apa hanya saya
sendiri yang kira-kira ingin membangun keluarga berlandaskan akhlaq yang

do
baik? (terutama untuk pendidikan akhlaqnya anak, kalau barang kali semua
gu

menantunya sudah punya anak); Karena kalau kita berhasil membangun


keluarga kecil berlandaskan akhlaq yang baik, ya insha Allah kita bisa
In
A

mengangkat juga derajatnya keluarga besar dalam hal akhlaq. Supaya


limpahan rahmat dan barokah dari Allah SWT kepada seluruh anggota
ah

lik

keluarga bisa terus mengalir ngga ada habisnya. Insha Allah.


10. “potensial konflik” itu bisa muncul dengan mudah
m

ub

karena tindakan seseorang yang berusaha mencari-cari atau mengungkit-


ngungkit kesalahannya orang lain, apalagi itu anggota keluarga dan dalam
ka

hal kehidupan berkeluarga. Dalam persoalan ini, apa dari pihak Tergugat
ep
ah

es

Hlm. 56 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang sekuat tenaga berusaha keras mencari-cari kesalahannya pihak

si
mertua?
Dari beberapa pernyataan istri yang disebutkan sebelumnya, dari Bapak-

ne
ng
bapak Majelis Hakim pasti faham, mengenai siapa yang sejak awal
berusaha mencari-cari atau mengungkit-ungkit kesalahan yang telah

do
gudilakukan sang suami, untuk disampaikan kepada sang istri yang entah apa
tujuannya menyebabkan masalah yang seharusnya bisa kita selesaikan
hanya dengan liburan dan nonton film moriyama, bersama jadi besar dan

In
A
ngga ada ujungnya karena terus menerus di cari kesalahannya dan
terkesan di tambah-tambahi?
ah

lik
11. Bagaimanapun perlakuanya pihak mertua terhadap
Tergugat, ya Tergugat tetap berusaha hormat sama beliau-beliaunya. Kalau
am

ub
beliau-beliaunya ngga merasa dihormati ya gapapa, karena hal yang
pertama kali dinilai dari amal soleh yang kita kerjakan adalah “niat”. Insha
Allah. Dan alhamdulillah sejak setelah datangnya masalah ini, hubungan
ep
k

Tergugat dengan orang tua juga makin baik. Karena setiap orang itu baru
ah

bisa bersikap lebih dewasa kalau sudah dihadapkan dengan yang namanya
R

si
masalah. Alhamdulillah. Karena dalam ajaran agam Islam kan juga
dijelaskan, bahwa kalau seandainya ada masalah antara suami dan istri

ne
ng

didalam sebuah kehidupan berumah tangga, hendaknya diselesaikan


berdua saja antara suami dan istri, dan orang tua dari kedua belah pihak

do
dilarang untuk ikut campur, karena sejak setelah diucapkannya akad,
gu

segala dosa-dosa istri yang awalnya ditanggung oleh kepala keluarga


sebelumnya yang dalam hal ini adalah ayahnya, itu berpindah tangan ke
In
A

kepala keluarga barunya yaitu suaminya. Dan kalau barang kali dari orang
tua ada yang ikut campur dan menyebabkan masalah yang dialami oleh
ah

lik

suami istri tersebut malah makin besar dan berpotensi berujung pada
perceraian, ya bisa besar sekali dosanya. Naudzubilamindzalik; Berkali-kali
m

ub

sudah Tergugat sampaikan kepada istri, bahwa untuk menyampaikan


sebuah masalah keluarga kepada orang tua Tergugat itu tidak mudah,
ka

karena perhitungannya itu pada kesehatannya orang tua Tergugat.


ep

Tergugat hanya butuh waktu yang tepat untuk menyampaikannya. Padahal


ah

es

Hlm. 57 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat ya tahu sendiri karena waktu itu kita bersama merawat bapak

si
yang sedang sakit di rumah sakit. Pertanyaan yang muncul itu, atas
tekanan dari siapa sang istri ini jadi gupuh untuk mengikut sertakan orang

ne
ng
tua Tergugat dalam persoalan yang kita hadapi ini, walaupun sebenarnya
sudah tahu betul soal bagaimana kondisi kesehatannya orang tua saya?

do
guDan alasannya itu apa mengikut sertakan orang tua kalau Tergugat sudah
minta maaf sebanyak tiga kali, dan sudah memberi solusi yang baik untuk
kedua keluarga? Orang tua Tergugat juga sudah menyampaikan akan

In
A
sangat menerima istri dengan baik dan tangan terbuka, kalau seandainya
istri pulang kerumah. Jadi istri hanya perlu pulang, dan Tergugat akan
ah

lik
lakukan semuanya dengan lebih baik lagi. Insha Allah.
12. Setiap masalah yang sebelumnya kita alami dalam
am

ub
kehidupan berumah tangga, alhamdulillah sebenarnya sudah selesai (ya
namanya rumah tangga, wajar kalau pasti ada masalah). Kalau istri merasa
tidak pernah selesai dan tidak pernah tuntas, ya berarti logikanya ada yang
ep
k

berantusias mengungkit-ungkit dan mengingatkan kembali pada istri soal


ah

masalah apa saja dihari-hari sebelumnya yang pernah terjadi bersama


R

si
sang suami (tujuanya itu apa?). Kalau ingat kembali kejadian yang ngga
enak dan masalah yang terjadi di hari-hari sebelumnya, ya gimana batinnya

ne
ng

istri ngga merasa menderita? Karena ya banyak juga ibu-ibu yang


menangis waktu menonton film drama. Yang namanya berumah tangga itu

do
ya memang harus saling meredam dan melupakan kesalahan, yang tentu
gu

proses belajarnya itu dari memendam dulu seperti saat kita sedang
berpuasa. Kalau kita sedang berpuasa dan ada yang berusaha mengajak
In
A

makan ya berarti itu namanya “ujiannya puasa”. Sedangkan kalau dalam


rumah tangga, jika ada yang berusahamemanas-manasi atau berusaha
ah

lik

mengungkit-ungkit kembali masalah-masalah yang dihadapi oleh suami istri


dalam kehidupannya berumah tangga, ya berarti itu namanya juga
m

ub

“ujiannya berumah tangga”. Dan berhasil atau tidaknya kita melewati ujian
ini, itu tergantung kemampuan kita dalam menahan “hawa nafsu”, yang
ka

tentu akan berdampak buruk dalam hal apapun kalau dilepaskan. Cara
ep

paling baik meredam hawa nafsu, ya tinggal berkumpul aja dengan orang-
ah

es

Hlm. 58 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
orang soleh yang mampu juga meredam hawa nafsu. Karena bila segala

si
hal yang buruk mudah kita lupakan, dan lebih banyak hal baik yang mampu
kita ingat, insha Allah baik akhlaq kita, baik juga rumah tangga kita. Insha

ne
ng
Allah
13. Saya rasa bisa langsung dianalisa dari pernyataan

do
gupenggugat di point-point yang sebelumnya. Dasarnya itu memang ngga ada
orang yang sadar kalau misal kita mendapat pengaruh entah itu baik
ataupun buruk dari orang lain. Seperti bayi yang ngga akan sadar kalau

In
A
segala tindakan atau sifat yang dimiliki si bayi adalah cermin dari orang-
orang didekatnya (tidak selalu orang tua, dan tergantung siapa saja yang
ah

lik
baru menggendong si Bayi). Dan dalam hal sifat atau setiap tindakan yang
dilakukan oleh setiap manusia di kehidupannya bermasyarakat, dalam hal
am

ub
presentase itu lebih besar karena faktor ligkungan daripada faktor
genetiknya (yang presentasenya sangat kecil dalam hal perbandingannya).
Jadi kalau ingin melakukan banyak hal baik, ya berkumpul saja dengan
ep
k

orang-orang soleh. Insha Allah bisa ikut soleh akhlaq kita. Aamiin.
ah

14. Hubungan orang tua dengan anak pun ya pasti ada


R

si
konfliknya, yang bermasalah itu hanya yang berusaha mengungkit-ungkit
kembali konflik orang tua dengan anak itu untuk kemudian diceritakan

ne
ng

(manfaatnya apa?). Karena kondisi dengan orang tua Tergugat sekarang


sangat ayem dan baik-baik saja. Tergugat sama sekali ngga bilang kalau

do
diri Tergugat soleh. Tapi Tergugat mengajak supaya ayo berkumpul dengan
gu

orang-orang soleh, supaya kita bisa saling mengingatkan dengan baik


kalau masing-masing dari kita ada yang salah, dan itu yang namanya
In
A

rumah tangga (intinya saling melengkapi). Sejak datangnya masalah ini,


Tergugat sudah banyak meminta pendapat dan sering bertemu dengan
ah

lik

para alim ulama. Insha Allah dengan dasar bimbingan dari beliau-beliaunya,
kita bisa kembali lagi membangun pondasi-pondasi rumah tangga kita
m

ub

dengan dasar akhlaq yang baik. Insha Allah.


15. Dalam proses mengingat kembali sebuah konflik yang
ka

terjadi dalam kehidupan rumah tangga suami istri, ataupun istri yang secara
ep

tidak sengaja jadi mengingat kembali konflik yang terjadi antara suami
ah

es

Hlm. 59 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan orang tuanya ataupun dengan orang lain, sehingga menyebabkan

si
sang istri jadi sangat membenci suaminya, secara logika itu tidak mungkin
reaksinya berjalan secara spontan. Pasti ada sebuah faktor yang jadi

ne
ng
pengingat dan juga penekan, karena dampaknya sampai pada sebuah
tindakan yang seharusnya itu tidak perlu untuk dilakukan dan sangat

do
gumerugikan kedua belah pihak. Dan secara psikologi, faktor dengan
presentase paling besar berasal dari lingkungan, dimana yang
bersangkutan melakukan banyak hal yang tidak perlu itu. Karena logikanya

In
A
kita ngga akan bertindak kalau ngga ada tekanan, apalagi itu hal yang
berlebihan dan sebenarnya tidak perlu (seperti misalnya kita makan hanya
ah

lik
kalau sedang lapar, dan hanya belajar kalau besok ada ujian).
16. Yang namanya konflik dalam mahligai rumah tangga
am

ub
itu, apa selalu kesalahannya suami kalau barang kali misalnya ada masalah
dalam berumah tangga? Dalam rumah tangga itu kalau ada masalah,
baiknya ya saling melupakan dan saling memaafkan. Kalau suaminya yang
ep
k

salah ya suaminya minta maaf, kalau istrinya yang salah ya suaminya juga
ah

yang minta maaf, supaya kita bisa ayem dan ngga memperpanjang
R

si
masalah (sering itu terjadi). Yang bermasalah itu ya hanya orang-orang
yang bikin kita ingat, sama2 persoalan-persoalan keluarga yang kita alami

ne
ng

di waktu-waktu sebelumnya.
Karena kalau kita bisa terus bergerak maju, dan mengesampingkan hal-hal

do
negatif yang terjadi di waktu-waktu sebelumnya, insha Allah kita bisa lebih
gu

lancar sama-sama menuju ke jalan yang lebih baik. Insha Allah.


17. Kalau waktu itu posisinya, Tergugat masih jadi
In
A

karyawan dan masih banyak pikiran soal pekerjaan dikantor, dan dari ART
(Pak Edi) mengatakan “ingin pulang karena sedang ada acara” dengan raut
ah

lik

wajah dan nada yang tidak nyaman (istri tidak melihat langsung), padahal
kerjanya belum ada satu jam dan semuanya masih berantakan, ditambah
m

ub

dari tindakan istrinya ART yang ya kok gitu sama Penggugat, dan awalnya
Tergugat mengatakan dengan nada pelan, karena tidak di gubris ya
ka

akhirnya jadi keras. Kalau memang tindakan Tergugat dinilai salah ya


ep

monggo tinggal diberi tahu bagaimana baiknya kalau posisinya seperti itu?
ah

es

Hlm. 60 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(sederhana). Kalau kata ibu Tergugat sih, kalau misalnya ada yang kurang

si
baik dari pekerjaannya ART, baiknya itu ngga usah disampaikan. Misal ada
cucian yang kurang bersih dari hasil kerjanya ART, kita bersihkan aja diam-

ne
ng
diam tanpa diketahui ARTnya supaya ngga menyinggung hati dan
perasaannya, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara ART dan

do
gupemilik rumah, dan mempermudah usaha kita untuk membangun keluarga
atas dasar akhlaq yang baik. Tergugat akui kalau secara “akhlaq” itu,
memang saya tidak lebih baik dari ibu Tergugat, tapi Tergugat selalu

In
A
berusaha dan berbuat untuk melakukan yang terbaik. Insha Allah. Dan
alhamdulillah hubungan Tergugat sekarang dengan ART yang dimaksud,
ah

lik
berjalan baik, apalagi setelah Tergugat menjalani terapi untuk mengatur
denyut jantung yang tujuannya untuk mengatur emosi. Istri pernah cerita,
am

ub
katanya Bapak Tergugat pernah nanya ke Pak Edi, isinya “Gimana Pak Edi
sekarang mas Igun? Masih marah-marah apa gimana?” Katanya Pak Edi
“sudah sabar mas Igun”. Setiap hari raya pun Tergugat selalu menikmati
ep
k

ketupat dan opor ayam yang dibawakan sama pak Edi dan rasanya enak
ah

sekali. Alhamdulillah.
R

si
18. Kalau memang hubungan keluarga dan setiap tindakan
Tergugat dinilai tidak baik ya gapapa Tergugat terima. Tapi secara

ne
ng

kenyataan, waktu acara pernikahan adek Tergugat yang terakhir kemarin,


kita sekeluarga datang dan berkumpul bersama walaupun tanpa kehadiran

do
istri dan mertua Tergugat. Walaupun awalnya Tergugat a bimbang, karena
gu

kalau diperhitungkan jika Tergugat datang tanpa kehadiran istri, ngga enak
dengan tamu-tamu undangan, ngga datangpun ya makin ngga enak juga
In
A

dengan tamu-tamu undangan. Akhirnya ya Tergugat putuskan datang saja,


dengan memperhitungkan kalau misalnya ada yang bertanya soal kenapa
ah

lik

istri tidak hadir, Tergugat kondisikan jawabannya supaya kalau barang kali
ada yang mencerca, biar arahnya itu ke Tergugat saja gapapa, sehingga
m

ub

alhamdulillah acara pernikahan adek Tergugat kemarin itu bisa berjalan


dengan lancar dan sederhana. Alhamdulillah. Dan yang jadi persoalan
ka

disini, apa sebenarnya alasan dari sang istri dan mertua ini tidak hadir,
ep

walaupun sebelumnya sudah diundang secara langsung dan menyatakan


ah

es

Hlm. 61 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hadir dalam acara tersebut? Sengaja ingin mempermalukan atau ingin cari

si
masalah? Setahu Tergugat orang yang lebih tua itukan harusnya bisa lebih
bijaksana dalam bersikap dan bertindak. Kalaupun memang merasa ada

ne
ng
masalah dengan Tergugat, apa urusannya dengan adek dan orang tua
Tergugat yang sudah mengundang dengan baik dan kalimat yang santun,

do
gusampai akhirnya pihak istri dan mertua memutuskan untuk tidak hadir?
19. Setiap orang bisa dihormati, itu bukan karena posisi
ataupun kedudukannya, tapi karena “Akhlaq”. Dan setiap orang yang

In
A
berakhlaq baik itu ngga akan menginginkan rasa hormat dari orang lain,
karena setiap orang secara otomatis akan langsung ingin menghormatinya
ah

lik
tanpa ada yang meminta. Istri Tergugat tahu sendiri, ibu Tergugat itu hanya
seorang staf biasa di sebuah kantor, dan bukan seorang kepala kantor. Tapi
am

ub
kepala kantornya, waktu memberi tugas itu datang kemeja ibu Tergugat
yang hanya seorang staf biasa dengan kalimat yang santun dan penuh rasa
hormat. Intinya hubungan antara kepala dengan anak buah itu bukan
ep
k

alasan untuk mengurangi rasa hormat kepala terhadap bawahannya, begitu


ah

juga dengan hubungan antara mertua dengan menantunya yang dasarnya


R

si
dari akhlaq yang baik. Kalau akhlaqnya ingin dinilai baik, yang tinggal jadi
orang baik aja, dengan berfikir, bertutur kata, dan bertindak yang baik

ne
ng

(sederhana). Ibu Tergugat sering bilang kalau mama mertua itu orang yang
baik. Kalau misalnya ada yang tidak terima dengan penilaian Tergugat ya

do
monggo gapapa, karena ini Tergugat pribadi yang menilai. Padahal kalau
gu

Tergugat bilang bahwa yang paling baik itu ibu Tergugat, bukan berarti
orang tua yang lainnya itu tidak baik tho? Dan jika ada yang merasa
In
A

tersinggung, kalau ada satu orang yang dinilai paling baik, apa yang
merasa tersinggung ini benar-benar sedang tidak bermasalah dengan
ah

lik

“akhlaq”nya? Daripada merasa tersinggung, bukannya lebih baik kita sama-


sama bercermin dan berusaha memperbaiki diri walaupun setiap dari kita
m

ub

merasa kalau diri kita sudah baik? Karena siapa saja yang paling baik
dalam suatu hal itu pasti ada yang menilai dan mendoakan tergantung apa
ka

yang dilakukan (Kalau baik doanya bisa baik, atau kalau buruk doanya ya
ep

bisa buruk). Kalau dinilai tidak ada pembelaan dan pembiaran, ya tugasnya
ah

es

Hlm. 62 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
orang tua memang harus memotivasi menantunya buat lebih sabar

si
menghadapi segala hal dan tidak punya hak lagi untuk ikut campur dengan
segala urusan di rumah tangga anaknya, dan langkah paling baik dan

ne
ng
benarnya ya mengingatkan dari belakang. Kalau dari menantunya ngga
sabaran ya berarti masih sedang proses belajar, seperti kalau kita masih

do
gukecil puasa bedug baru setelahnya bisa puasa magrib. Karena setiap
rumah tangga itu dibangun atas dasar “kesabaran”, dan ngga bakalan ada
rumah tangga yang ayem-ayem aja ngga ada masalah. Yang bermasalah

In
A
itu, hanya orang-orang yang mencari-cari atau mengungkit-ngungkit
kesalahan suaminya, untuk kemudian dijadikan bahan perbincangan
ah

lik
dengan istrinya, sehingga membuat hubungan rumah tangga suami istri
tersebut yang awalnya sedang dilanda masalah, jadi makin bermasalah.
am

ub
20. Kita pasti akan selalu berusaha berkata yang baik,
kalau ingin menerangkan suatu hal mengenai karakter atau sifatnya
seseorang, supaya tidak berkesan frontal pada saat penyampaiannya.
ep
k

Kalau kita sudah berusaha bersikap sopan dan substansinya itu masih
ah

dijadikan bahan untuk nambah-nambahin masalah dalam keluarga, apa


R

si
memang benar kalau yang menyampaikan ini kepada istri benar-benar
sedang tidak bermasalah dengan akhlaqnya? karena setiap pemikiran itu

ne
ng

tentu membutuhkan kreativitas yang datangnya dari lingkungannya. Dan


kira-kira dari siapa yang bersangkutan mendapat pemikiran seperti ini?

do
(padahal selama bersama Tergugat, tidak pernah istri berfikir seperti ini).
gu

Tergugat hanya berusaha mengajarkan kepada istri untuk menempatkan


sesuatu pada tempatnya (itu namanya ethika). Karena kalau misal ada
In
A

“orang pantai”, kemudian masuk pasar dan bertemu dengan banyak “orang
pasar”, kan ya ngga mungkin pakai “baju pantai” (dianggap tidak sopan).
ah

lik

Apalagi kalau misalnya Orang pantai masuk pondok, ketemu banyak orang
pondok, bisa jadi masalah besar kalau seandainya pakai baju pantai. Kita
m

ub

hidup itukan berdampingan bersama dengan orang-orang disekitar kita, jadi


ada baiknya kita bersikap yang baik supaya banyak mendatangkan
ka

prasangka baik dan doa yang baik dari orang-orang yang kita ajak bicara,
ep

entah itu tukang sapu, pembantu, tetangga, tukang becak, atasan ataupun
ah

es

Hlm. 63 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rekan kerja, kita hormati dan hargai semuanya dengan menyesuaikan

si
bahasa yang juga “sopan menurut mereka” yang kita ajak bicara. Karena
kebetulan kita tinggal di Jawa, ya Tergugat berkewajiban mengajarkan

ne
ng
kepada Penggugat soal budaya dan tutur kata dilingkungan orang Jawa,
sedangkan kalau saya tinggal di Kalimantan ya Tergugat punya kewajiban

do
gujuga untuk belajar budaya dan bertutur kata di lingkungan orang
Kalimantan. Jadi kalau misalnya berteriak dengan nada tinggi dan
mencerca walaupun niatnya hanya bercanda itu dianggap biasa di

In
A
lingkungan orang-orang Pantai, dan kita bertempat tinggal di lingkungan
orang-orang pondok, ya jangan sampai kita masukan budaya pantai kita
ah

lik
kedalam budaya di lingkungan orang-orang pondok. Karena setiap tindakan
yang kita lakukan atau baik buruknya tindakan yang kita lakukan itu
am

ub
mendatangkan prasangka dari mayoritas orang yang melihat atau
mendengar (orang-orang pondok), Prasangka itu mendatangkan Doa yang
tentu berdampak pada Kehendak-Nya Allah SWT pada sebuah keluarga.
ep
k

Bisa baik tergantung dari hal yang paling sederhana, yaitu bagaimana tutur
ah

kata kita terhadap orang lain. Kalau baiknya tutur kata kita, dianggap baik
R

si
juga bagi telinga orang yang mendengar disekitar kita, insha Allah bisa baik
juga kehendak-Nya Alla SWT terhadap keluarga kita. Insha Allah.

ne
ng

21. Kalau teman-teman yang menjauhi itu golongan orang-


orang yang suka bergibah, mencerca,berteriak, emosinya masih labil,

do
kurang bisa bersikap dewasa, dan soal pendanaan pribadi itu masih
gu

tergantung dengan orang tuanya, bukannya itu malah rezeki? Karena kalau
kita berniat untuk membangun keluarga, akhlaq kita akan sangat sulit
In
A

berkembang kalau dalam hal sikap atau tindakan itu, kita tidak belajar
melalui orang yang dalam hal kualitas akhlaq dan kedewasaannya itu ada
ah

lik

diatasnya kita.Jadi kalau ada lingkungan yang suka mencerca dan


bergibah, kemudian menjauh, ya bersyukur alhamdulillah. Karena sama
m

ub

sekali ngga akan memberi manfaat pada diri kita dalam hal akhlaq, yang
ada malah akan menjatuhkan kita kalau terlalu lama ikut didalamnya.
ka

Mangkanya cari lingkungan yang baik, yang mendekatkan kita dengan


ep

perbuatan baik dan akhlaq yang baik, supaya kita sama-sama bisa jadi
ah

es

Hlm. 64 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
suami dan istri yang baik. Insha Allah. Kalau dinilai tidak bertanggung jawab

si
ya gapapa Tergugat terima, karena Tergugat faham, bahwa segala kalimat
atau ungkapan yang baik itu hanya bisa keluar dari mulut seorang istri,

ne
ng
hanya kalau dia berada di lingkungan dengan orang-orang yang akhlaqnya
baik.

do
gu22. Logika berfikirnya, kalau untuk hari dan tanggalnya saja
lupa, bagaimana bisa kita ingat dengan detail kejadiannya sebuah
peristiwa? Logika keduanya, untuk alasan apa saya tersinggung, kalau

In
A
setiap orang yang meminta tolong itu dengan cara yang baik-baik? Logika
ketiganya kalau sang istri langsung menyerahkan kunci, ya untuk apa
ah

lik
Tergugat jadi ngga sabaran dengan suara gegeran, sampai akhirnya
kelepasan berteriak, dan menyatakan bahwa kita berdua mau pulang? (ada
am

ub
suara membentak secara tidak sengaja dari sang istri kepada ibunya);
Logika keempatnya, bagaimana menantang badan yang dimaksud kalau
posisi Tergugat di lantai tiga sedangkan sang kakak di lantai dua, padahal
ep
k

kontak fisiknya itu terjadi di lantai tiga? Logika kelimanya waktu terjadi
ah

kontak fisik, karena suara keras sang papa yang berteriak, akhirnya
R

si
perkelahian baru mereda dan kita langsung turun, bagaimana bisa
menjelaskan kalau sang kakak ada di lantai tiga sedangkan sang papa di

ne
ng

lantai dua? (dan kita langsung turun saat sang Papa berteriak). Logika
keenamnya waktu saat Tergugat turun dan langsung meminta maaf kepada

do
kakak setelah bertemu sang Papa, berdasarkan pernyataan sang Kakak
gu

jelas sekali alasannya karena Tergugat kelepasan berteriak pada ibunya,


dan Tergugat ingat betul bahwa yang tidak sengaja Tergugat bentak itu,
In
A

sang ibu “bukan istri”. Anehnya kenapa pernyataan itu berubah di besok
hari minggu saat Tergugat bertemu dengan istri dari pernyataan yang
ah

lik

awalnya “membentak ibunya”, alasan sang kakak berubah dengan


mengatakan pada Penggugat bahwa alasan dia marah adalah “karena
m

ub

Tergugat membentak adeknya”. Walaupun kalau misalnya kita perhatikan di


riwayat-riwayat sebelumnya, apa pernah sekali saja sang kakak marah
ka

karena adeknya di bentak di waktu-waktu yang sebelumnya? Kalau


ep

misalnya barang kali terjadi perubahan pernyataan yang awalnya


ah

es

Hlm. 65 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“membentak ibu” kemudian berubah menjadi“membentak adeknya”, itu atas

si
anjuran siapa dan dengan tujuan apa? Apakah supaya sang istri itu lebih
membela keluarganya daripada suaminya, sehingga lebih mudah mencari-

ne
ng
cari kesalahan sang suami di waktu-waktu sebelumnya, melalui istrinya
yang sebelumnya stress karena kejadian tersebut, jadi merasa sangat

do
gusenang karena merasa dibela oleh kakaknya? Karena logikanya, secara
alami setiap orang pasti akan mencari-cari kesalahan orang lain untuk
menutupi kekurangan dirinya. Logika ketujuhnya Tergugat akui Tergugat

In
A
salah ketika tidak sengaja berbicacara kepada ibu mertua dengan nada
yang keras, tapi apa tindakan sang Papa, yang berteriak di tengah jalan
ah

lik
saat waktu magrib, yang akhirnya dikuti dengan Sang ibu yang ikut
berteriak karena gupuh dengan suara papa, dan akhirnya diikuti juga
am

ub
dengan Kakak ipar yang tiba-tiba saja menyerang itu bisa dibenarkan?
Karena kalau Tergugat pribadi biasa parkir agak jauh di depan rumahnya
orang yang kondisinya kosong ya gapapa, kemudian Tergugat perbaiki
ep
k

parkirannya, saat akan istirahat tidur. Logika kedelapannya, siapapun yang


ah

benar dalam beda pendapat ini, manfaatnya itu apa kalaupun salah satu
R

si
dari kita terbukti dinyatakan benar? Apa akan membuat keluarga kita bisa
lebih baik, misalnya dalam hal akhlaq? Karena tidak ada gunanya bila

ne
ng

misalnya kita dinyatakan benar dalam sebuah persoalan tapi hal itu malah
menurukan kualitas diri kita dalam hal akhlaq. Jadi lebih baik kita dianggap

do
salah tapi bisa berusaha memperbaki akhlaq, daripada dianggap benar tapi
gu

menurun kualitas akhlaqnya kita.


23. Kalau ada yang tersinggung dengan ucapan kita, ya
In
A

berarti itu merupakan media yang dapat membantu kita, untuk membangun
tali silaturahim antara orang yang menyinggung dengan orang yang
ah

lik

disinggung, melalui kalimat maaf tanpa harus menunggu lebaran di tahun


depan. Setiap orang, pasti ingin semua orang dikeluarganya itu mendapat
m

ub

doa yang baik dari segala hal yang datang dari ucapannya maupun segala
hal yang berasal dari tindakannya. Kalau ada pertentangan yang
ka

menyebabkan salah faham, hingga pendapat yang sebenarnya ngga ada,


ep

sampai dibuat jadi ada karena sangat kreatifnya pemikiran seseorang tapi
ah

es

Hlm. 66 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berlandaskan hawa nafsu itu ya wajar. Karena setiap dari kita dan

si
dimanapun kita berada itu, pasti mengalami proses belajar yang awalnya
berupa pertentangan di hati masing-masing dari kita, sampai akhirnya bisa

ne
ng
sadar dan kemudian melakukan banyak kebaikan dalam hal berfikir,
bertutur kata, dan bertindak. Insha Allah.

do
gu24. Benar atau tidaknya, berdasarkan point-point
sebelumnya, usaha dari pihak keluarga yang dalam hal ini adalah orang
tua, untuk dengan sengaja menyampaikan hal-hal buruk yang ada pada

In
A
suaminya kepada sang istri, padahal hubungan keluarga antara suami dan
istri ini sedang ada masalah, itu dapat kita lihat. Tujuannya apa? Yang
ah

lik
dimaksud tidak baik dalam rumah tangga itu apa sebenarnya? Kalau suami
salah ya sudah minta maaf, istri salah ya suami yang minta maaf, kalau istri
am

ub
tertekan, ya itu karena dibuat ingat kembali oleh pihak keluarganya melalui
sebuah pembicaraan yang sebenarnya itu tidak perlu untuk dibicarakan.
Bukannya membantu menenangkan dengan mengajak melupakan yang
ep
k

sudah terjadi, untuk meredam emosinya supaya rumah tangga suami istri
ah

ini bisa stabil dan baik, tapi emosinya malah dibangkitkan dengan berbagai
R

si
pernyataan atau cerita negatif soal suaminya melalui keluarganya,
sehingga sang istri jadi sangat membenci suaminya, kemudian secara

ne
ng

otomatis mengungkapkan segala hal negatif tentang suami kepada


keluarganya, yang akhirnya meningkatkan semangat atau antusiasme

do
forum tersebut untuk mencari-cari kesalahan suaminya. Sehingga banyak
gu

pernyataan-pernyataan tidak perlu seperti “Berarti rumah tanggamu lagi


remuk cha” yang tentunya malah semakin memberikan tekanan pada
In
A

kondisi batin sang istri tanpa dia sadari. Kalau suaminya memang salah kan
sudah minta maaf, dan menjadi fokus karena dianggap sebagai pelaku
ah

lik

yang sering melakukan kesalahan, tapi kalau kita berfikir lebih teliti, yang
membangkitkan tekanan batin melalui cerita-cerita negatif sang suami
m

ub

kepada istri walaupun sebenarnya segala masalah itu sudah selesai atau
bahkan bisa jadi tidak ada itu siapa sebenarnya?
ka

25. Tergugat sangat menghormati orang tua, kalau tidak


ep

hormat ya ngga akan berusaha mengalah buat minta maaf. Tapi Tergugat
ah

es

Hlm. 67 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus bertindak tegas untuk beberapa hal atau tindakan yang Tergugat

si
nilai, jika nantinya itu dapat berpengaruh besar pada permasalahan akhlaq
keluarga yang akan Tergugat bangun. Keluarga yang berkah itu adalah

ne
ng
keluarga yang dimulai dari istri yang selalu mengikuti kemanapun suaminya
pergi, dan menjalankan terhadap apapun yang dianjurkan oleh sang suami.

do
guKarena bila posisinya adalah sebagai seorang istri, ucapan yang pertama
kali harus di dengar dan diikuti adalah ucapan suaminya, baru berikutnya
nomor dua adalah ucapan dari orang tuanya. Dan tidak ada satupun suami

In
A
yang akan mengarahkan istrinya pada tindakan yang tidak baik untuk
dilakukan oleh istrinya. Karena pada dasarnya setiap pasangan suami istri
ah

lik
ingin membangun keluarga berlandaskan akhlaq yang baik. Insha Allah.
26. Kalau yang jadi fokusnya soal membentak, dari istri
am

ub
sendiri sebenarnya ya juga pernah secara tidak sadar membentak Tergugat
di depan kasir, di depan umum, di depan orang tua Tergugat, yang saya
maklumi mungkin sedang gupuh, dan Tergugat faham apa yang menjadi
ep
k

dasar dia punya sifat gupuhan seperti itu. secara ngga sadar istri juga
ah

pernah mebentak ibu Tergugat, tapi ibu ngga marah dan bisa melupakan,
R

si
karena yang namanya keluarga itu harus saling melupakan kalau ada
kesalahan, dan Tergugat sayang sama Penggugat. Kalau soal sekarang

ne
ng

Tergugat berubah atau tidak, istri sama sekali belum tahu, karena belum
pulang ke rumahnya di Sidoarjo, dan hanya bertemu beberapa menit sejak

do
terakhir ketemu di pengadilan.
gu

27. Dengan mengutarakan dan berusaha mengungkit-


ungkit kembali kesalahan-kesalahan sang suami kepada istri di waktu-
In
A

waktu sebelumnya yang padahal sudah selesai, sudah minta maaf, sudah
saling melupakan, dan sama-sama terus bergerak maju, sampai akhirnya
ah

lik

terjadi sebuah tekanan pada hati sang istri karena mengingat hal-hal yang
tidak baik dan seharusnya itu dilupakan, tapi malah berusaha diingatkan
m

ub

kembali dan disampaikan kepada sang istri oleh orang tuanya, apa itu
bukan salah satu bentuk ikut campurnya orang tua terhadap rumah tangga
ka

anaknya dan juga gibah? Karena setahu Tergugat orang tua yang baik itu
ep

pasti memotivasi anaknya untuk berlaku sabar dalam membangun rumah


ah

es

Hlm. 68 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tangga, karena yang namanya masalah dalam setiap rumah tangga itu

si
pasti ada.
Tergugat sudah beberapa kali datang ke rumah mertua untuk meminta

ne
ng
maaf dan memberi solusi yang isinya itu: melakukan terapi pijat untuk
mengatur denyut jantung, banyak mengikuti kajian ditempatnya para alim

do
guulama untuk memperbaiki akhlaq dan iman, menggunakan ART buat
meringankan aktivitas istri dirumah dan mendukung kegiatan bisnisnya,
memperbanyak aktivitas mengajar supaya bisa terbiasa mengatasi perilaku

In
A
anak dan insha Allah bisa belajar lebih sabar. Tapi dari solusi yang saya
sampaikan ini, Tergugat malah dianjurkan untuk meminta pendapatnya
ah

lik
orang yang statusnya itu bukan apa-apa dalam keluarga, ditambah dengan
mengajak orang tua Tergugat untuk juga bertemu dengan beliau. Gunanya
am

ub
itu buat apa? dan kepentingannya itu untuk apa? Padahal orang yang
dimaksud ini, sebelumnya mengatakan kepada kita untuk tidak bertemu
dimana kita berdua itu posisinya adalah suami dan istri yang seharusnya
ep
k

bertemu, berkumpul untuk sama-sama beribadah melakukan kewajibannya,


ah

sehingga akhirnya kita bisa bertemu dan berbahagia bersama selama


R

si
beberapa hari. Tanpa izinnya pihak mertua pun, ngga akan Dosa istri yang
mengkuti suaminya dan mengesampingkan orang tuanya untuk melakukan

ne
ng

kewajibannya, karena kalau posisinya sebagai istri, seseorang yang


pertama kali perkataannya harus didengar adalah suaminya, dan nomor

do
dua baru orang tuanya. Dan kalau seandainya dari pihak mertua memang
gu

punya antusias untuk mengadakan pertemuan keluarga, dan ingin ada


orang bijak yang memediasi, ya tinggal ditentukan seseorang yang dari
In
A

pihak suami dan keluarganya ini juga berkenan untuk menerima setiap
ucapannya. Bukannya orang yang malah melarang kita bertemu saat kita
ah

lik

sedang ada masalah. Apa beberapa tindakan tersebut tidak bisa


dikategorikan sebagai bentuk ikut campurnya orang tua dalam kehidupan
m

ub

rumah tangga anaknya?


28. Setiap kepala keluarga itu punya kewajiban buat
ka

menjaga akhlaq keluarganya. Kalau misalnya panjenegan yang membaca


ep

tulisan ini merasa, selalu ada masalah dalam hal akhlaq yang dilakukan
ah

es

Hlm. 69 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh sang istri setiap setelah bertemu dengan orang tuanya, tindakan apa

si
yang harus panjenengan lakukan untuk menjaga akhlaqnya, supaya bisa
menjadi istri yang baik dan soleh, sehingga dapat menjadi guru pertama

ne
ng
yang baik, bagi anak yang barang kali insha Allah nantinya akan dilahirkan?
Tergugat sangat bersedia apabila ada yang memberi masukan. Karena

do
guberdasarkan pengalaman Tergugat sewaktu KKN (kuliah kerja nyata)
bersama teman-teman yang terbiasa mencerca atau mengeluarkan kalimat
celaan walaupun niatnya cuman bercanda. Ada seorang anggota Tergugat

In
A
yang mengamati dan menegur Tergugat dengan mengatakan “Kok tungben
mas Igun mencela? (istilahnya celaan khas orang surabaya)”, dari situ
ah

lik
Tergugat sadar, bahwa lingkungan itu sangat berpengaruh terhadap
karakter kita, walaupun jangkauannya itu hanya beberapa minggu. Padahal
am

ub
selama delapan tahun Tergugat tinggal bersama Eyang Kos (Tergugat
memanggilnya Eyang Sawi), tidak pernah Tergugat teriak, mencela,
ataupun sampai ada masalah yang tergolong besar di lingkungan tempat
ep
k

tinggal Tergugat itu, malah karena logat Tergugat yang waktu itu mungkin
ah

terlalu halus, dikira orang Jawa Barat sama tetangga kos Tergugat, padahal
R

si
Tergugat ya dasarnya orang Jawa Timuran. Jadi karakter orang terdekat itu
sangat mempengaruhi perilaku kita. Dalam upaya untuk membangun

ne
ng

keluarga dengan akhlaq yang baik, tidak mungkin bisa jika hanya sang
suami saja yang berusaha belajar untuk memperbaiki akhlaqnya, karena

do
kalau seandainya istri tidak ikut berusaha atau belajar untuk memperbaiki
gu

akhlaq juga, kalau bukan suaminya yang ikut terpengaruh oleh perilaku istri
yang barang kali mungkin kurang baik secara akhlaq, bisa jadi
In
A

menghasilkan pertentangan dari hati sang suami, yang tentu akan mudah
memicu munculnya konflik sosial dalam rumah tangga. Jadi Tergugat pelan-
ah

lik

pelan berusaha mendekatkan istri dengan orang-orang soleh yang secara


karakter dan pengalaman itu lebih dewasa dalam hal berumah tangga
m

ub

sehingga akan sangat membantu kita dalam usaha membangun sebuah


keuarga dengan dasar akhlaq yang baik, dan alhamdulillah itu berhasil
ka

sejak terakhir sebelum istri meninggalkan rumah. Alhamdulillah. Kalau


ep

akhlaqnya Penggugat baik, yang dalam hal ini adalah anak dari mertua
ah

es

Hlm. 70 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat, ya tentu dengan kebaikan akhlaqnya sang anak, secara otomatis

si
juga akan dapat mengangkat derajat orang tuanya. Padahal dari hari-hari
terakhir, sejak sebelum istri pergi itu, kita sama-sama termotivasi untuk

ne
ng
bersama-sama menghafal al-qur’an, yang tentunya juga akan membuat
derajat orang tuanya jadi terangkat. Tapi kenapa sampai harus mengungkit-

do
guungkit atau mencari-cari kesalahan suami dari anaknya untuk kemudian
dijadikan bahan gibah dengan anaknya, sehingga memberikan tekanan
psikis yang sangat besar pada batinnya, karena jadi teringat segala hal-hal

In
A
yang buruk saja yang telah kita alami, sampai akhirnya hampir
menghancurkan rumah tangga anaknya?
ah

lik
29. Kalau seandainya Tergugat ungkapkan kesemua orang
secara terang-terangan, bahwa kita menjalankan bisnis tanpa punya
am

ub
tempat, yang bisa dinilai sebagai tempat yang jelas dan bonafit, kemudian
banyak orang yang istilahnya “Nyinyir” dengan kondisinya kita, biasanya itu
“istri yang paling stress”, dan dramanya bisa sangat panjang. Karena
ep
k

karakter dasarnya istri saya itu gampang stress dan gupuhan. Misalnya
ah

pernah ada yang Nyinyir soal produk cheesecakenya kita yang ngga pake
R

si
stempel, si Istri langsung stress, dan sepanjang perjalanan langsung
buanyak sekali yang diungkapkan, padahal yang bersanguktan itu hanya

ne
ng

bertanya “Kok ngga pake stempel seperti yang di TP Mba?”. Pernah juga
ada seorang saudara saya yang lulusan teknik Industri UGM kemudian

do
memutuskan untuk berjualan pecel, walaupun usahanya sudah tergolong
gu

besar, itu masih banyak sekali yang Nyinyir atau bahkan dari keluarga
sendiri ada yang mencerca, hanya karena mungkin tempat produksi,
In
A

istirahat, dan berjualannya jadi satu yaitu di rumahnya. Karena mungkin


dikalangan masyarakat kita ini, kalau biasanya itu kita seharian kelihatan
ah

lik

dirumah aja, pasti dikira ngga kerja sampai akhirnya dirasani, dan
kemudian bikin seseorang yang penerimaan kalimatnya melalui perasaan
m

ub

duluan, secara otomatis jadi langsung stress. Jadi supaya istri tidak
gampang stress sekaligus menjaga wibawanya keluarga kita dari
ka

ungkapan-ungkapan atau prasangka yang tidak perlu, saya pikir untuk


ep

sementara tidak perlu mengungkapkan dulu sampai minimal nanti insha


ah

es

Hlm. 71 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Allah kita bisa punya tempat yang sederhana dulu, untuk kemudian baru

si
kita ungkapkan bersama-sama yang tentu akan diikuti dengan sudah makin
besarnya bisnis kita. Insha Allah;

ne
ng
30. Resep yang dimaksud dari keluarga sang istri itu
jumlahnya sebanyak satu dan untuk jenis bahan yang dipakai, kita pilah-

do
gupilah sendiri mereknya. Sedangkan tujuh sisanya itu kita buat melalui
eksperimen yang kita lakukan dengan bekerja sama. Untuk pemasaran
yang alhamdulillah lancar di Ramadhan 2020, apa iya seorang istri bisa

In
A
polos berfikir kalau suaminya akan diam saja? Semoga rezekinya barokah.
Insha Allah.
ah

lik
31. Dari istri berfikir seperti itu, karena seluruh dana atau
pemasukan yang didapatkan 100% disetor semua ke rekening atas nama
am

ub
istri. Apa kalau seluruh dananya yang 100% itu disetor ke rekening atas
nama suami dapat disimpulkan bahwa istri sama sekali tidak bekerja? Istri
yang membayar semua tagihan bulanan, karena kebetulan yang pegang
ep
k

dana. Kalau misalnya ada masalah dipengeluaran, tinggal dilaporkan ke


ah

suaminya seperti yang biasa dilakukan, untuk kemudian difikirkan bersama


R

si
soal mana yang perlu dikurangi. Kalau stress, itu namanya belajar berumah
tangga. Kalau banyak mengeluh dan terus mencari-cari kesalahan suami,

ne
ng

Bagaimana bisa membangun rumah tangga yang baik? Kuncinya cuman di


stress, mangkanya perlu banyak berkumpul dengan orang soleh, supaya

do
melalui memperbaiki akhlaq, memperbaiki sudut pandang pemikiran dan
gu

lebih melihat hikmah dari belajar mengatur keuangan keluarga. Padahal


istri tahu sendiri, seperti apa kalau Tergugat bekerja. Kalau tiba-tiba istri
In
A

mencerca, pertanyaanya: habis berbicara dengan siapa, atau habis belajar


kalimat cercaan itu darimana? Karena mencerca itu butuh kreativitas, tentu
ah

lik

dari orang yang punya kebiasaan mencerca. Semoga diampuni dosanya


orang yang mengajarkan hal itu pada Penggugat. Aamiin.
m

ub

32. Dari point-point yang disebutkan istri, ditambah


jawaban Tergugat, semoga Bapak-bapak majelis hakim lebih mudah
ka

menganalisa, mengenai apa sebenarnya yang menjadi dasar terjadinya


ep
ah

es

Hlm. 72 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masalah ini hingga berujung pada pengajuan gugatan cerai sang istri

si
kepada suaminya.
Kesimpulan dari Duplik yang diajukan Tergugat atas jawaban penggugat adalah

ne
ng
sebagai berikut:
1. Dalam berumah tangga itu memang “pokoknya suami

do
guyang salah”, Tergugat terima itu, dan akan terus berusaha untuk menjadi
suami yang baik dan terbaik untuk kedepannya. Insha Allah.
2. Pernikahan ini masih dapat dilanjutkan tergantung

In
A
melalui siapa atau dengan siapa sang istri berbicara, yang tentunya akan
sangat berdampak kepada bagaimana sang istri akan berfikir, berucap, dan
ah

lik
bertindak.
3. Setiap potensial konflik yang dialami oleh sang suami,
am

ub
bukan tanpa sebab, karena misalnya saat kejadian suami marah pada
tukang bangunan di belakang rumah itukan ya karena diawali dari istri yang
berteriak-teriak dan nggupuhi suaminya untuk menegur sang tukang,
ep
k

sampai akhirnya karena cuaca panas ditambah tekanan dari istri, tindakan
ah

menegurnya si suami ya jadinya berlebihan. Kalau istrinya tenang, Insha


R

si
Allah secara otomatis suaminya juga bisa ikut tenang. Kalau ingin hati lebih
tenang, ya berkumpul dengan orang-orang soleh. Insha Allah.

ne
ng

4. Kalau istri sama sekali belum pulang, ya ngga akan


tahu sanggup melanjutkan rumah tangga ini lagi atau engga.

do
Pertanyaannya itu apa seorang suami yang telah ditinggal istrinya lama
gu

sekali akan melakukan perbuatan buruk jikalau istrinya pulang kerumah? Ya


pasti akan baik dan sayang banget sama istrinya kalau istrinya pulang.
In
A

5. Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang


terhormat untuk menganalisa sedetail-detailnya mengenai dasar dari
ah

lik

masalah ini sampai akhirnya jadi berkepanjangan, hingga berdampak pada


jalan yang paling dilaknati oleh Allah yaitu pengajuan gugatan cerai. Insha
m

ub

Allah dengan jelasnya dasar dari masalah ini bisa memperbaiki hubungan
antara suami dengan istri, sehingga tidak perlu ada yang namanya
ka

perceraian.
ep
ah

es

Hlm. 73 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ada kalimat motivasi dari seorang guru Tergugat yang juga seorang

si
ulama, menyatakan bahwa “pasangan yang wajahnya mirip, itu akan sangat
sulit untuk diputus, karena tandanya secara hati sudah saling mengerti”.

ne
ng
Walaupun tidak bisa jadi bahan pertimbangan tapi ini penyemangat Tergugat
buat melakukan semua yang terbaik untuk Penggugat. Lagi pula, dulu

do
dipertemukan oleh Allah dalam kondisi yang baik, diacara yang baik, dan
gu
diantara orang-orang baik (para anak yatim penghafal al-qur’an). Jangan
sampai rahmat sama barokahnya Allah yang sudah banyak diberikan untuk kita

In
A
itu disia-siakan melalui sebuah perceraian, Naudzubilamindzalik.
Bahwa untuk meneguhkan gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat
ah

lik
bukti surat berupa:
1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama
am

ub
Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya Nomor 0107/07/V/2016, tanggal 07
Mei 2016 yang telah dicocokkan dengan aslinya dan sesuai dengan aslinya,
bermeterai cukup, diberi tanda P.1;
ep
k

2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Jacqueline


ah

Marsha Meliska, S.Si. yang telah dicocokkan dengan aslinya dan sesuai
R

si
dengan aslinya, bermeterai cukup, diberi tanda P.2;
3. Fotokopi Kartu Keluarga atas nama Jacqueline Marsha

ne
ng

Meliska, S.Si. yang telah dicocokkan dengan aslinya dan sesuai dengan
aslinya, bermeterai cukup, diberi tanda P-3;

do
Bahwa disamping mengajukan bukti surat, Penggugat juga mengajukan
gu

bukti kesaksian saksi-saksi di persidangan, yaitu:


1. Hj. Sufie Ethika, SH binti H. Oentoeng, umur 57
In
A

tahun, agama Islam, Pekerjaan Notaris/PPAT, tempat tinggal di Jalan KH.


Wachid Hasyim No. 76, RT 001/RW 008, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan
ah

lik

Jombang, Kabupaten Jombang, yang telah memberikan keterangan di


bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:
m

ub

- Bahwa saksi sebagai ibu kandung Penggugat kenal


Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri sampai saat ini belum
ka

dikaruniai anak;
ep
ah

es

Hlm. 74 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah melangsungkan perkawinan kedua

si
pihak tinggal bersama terakhir di rumah Citra Garden, Greenhiil GH 16/7
Kelurahan Sidokepung, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo ;

ne
ng
- Bahwa saksi mengetahui, semula rumah tangga
Penggugat dan Tergugat baik dan harmonis, namun sejak bulan Oktober

do
gu 2016 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, akan tetapi saksi
tidak tahu penyebabnya, namun sewaktu saksi ke rumah saudara
Penggugat yang bertempat tinggal di Wisma Permai, Penggugat dengan

In
A
Tergugat sedang berada di rumah tersebut, dan saksi akan parkir mobil,
dan saksi memohon agar mobil yang berada di depan rumah supaya
ah

lik
untuk dipindahkan sementara supaya tidak mengganggu, Tergugat tidak
bersedia untuk memindahkan, ternyata Penggugat dengan Tergugat
am

ub
sedang bertengkar, dan Penggugat selalu tertekan dengan sikap dan
perilaku Tergugat yang bicaranya kasar, Tergugat sering membentak-
bentak, setelah kejadian tersebut saksi pergi ke rumah orangtua
ep
k

Tergugat yang berada di Pasuruan, ternyata orangtua Tergugat sudah


ah

mengetahui sikap dan watak Tergugat, dan masih ada kejadian lagi
R

si
sewaktu semua keluarga sedang pergi ke Cirebon mampir ke Masjid
untuk sholat Mahgrib, Tergugat membentak-bentak Penggugat;

ne
ng

- Bahwa saksi mengetahui Tergugat tidak bekerja,


sedangkan Penggugat bekerja jualan Kue;

do
- Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat
gu

sudah berpisah tempat tinggal Sejak bulan Nopember tahun 2019,


Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sampai sekarang kurang lebih 4
In
A

bulan. Selama berpisah Penggugat tidak pernah mendapatkan nafkah


dari Tergugat;
ah

lik

- Bahwa saksi sebetulnya berkeinginan untuk bertemu


kembali dengan orangtua Tergugat, namun sampai sekarang saksi
m

ub

belum pernah bertemu kembali;


- Bahwa saksi sudah menasehati Penggugat untuk tidak
ka

bercerai dengan Tergugat, namun tidak berhasil, saksi sudah tidak


ep
ah

es

Hlm. 75 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sanggup lagi merukunkan keduanya, dan saksi kembalikan kepada

si
Penggugat;
2. Drs. H. Djoko Malis bin Mustafa, umur 62 tahun,

ne
ng
agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal tempat tinggal di Jalan
KH. Wachid Hasyim No. 76, RT 001/RW 008, Kelurahan Kepatihan,

do
Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, yang telah memberikan
gu
keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa saksi sebagai ayah kandung, kenal Penggugat

In
A
dan Tergugat sebagai suami istri sampai kini belum dikaruniai anak;
- Bahwa saksi mengetahui setelah melangsungkan
ah

lik
perkawinan Penggugat dan Tergugat tinggal bersama terakhir di rumah
Perum Citra Garden, Greenhill GH 16/7 Kelurahan Sidokepung,
am

ub
Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo;
- Bahwa saksi mengetahui semula rumah tangga
Penggugat dan Tergugat baik dan harmonis, namun sejak bulan Oktober
ep
k

2016 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan:


ah

sewaktu saksi datang ke rumah saudara Penggugat (anak saksi) yang


R

si
bertempat tinggal di Wisma Permai, kebetulan disana ada Penggugat
dan Tergugat, setelah itu didepan rumah ada mobil sedang di parkir

ne
ng

didepan rumah, sedangkan ada tulisan dilarang parkir lalu saksi mohon
mobil tersebut supaya untuk dipindahkan, namun Tergugat tidak bersedia

do
untuk memindahkan mobil;
gu

- Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat


sudah berpisah tempat tinggal Sejak bulan Oktober tahun 2019, Tergugat
In
A

pergi meninggalkan Penggugat sampai sekarang kurang lebih 5 bulan.


Selama berpisah Penggugat tidak pernah mendapatkan nafkah dari
ah

lik

Tergugat;
- Bahwa saksi mengetahui dahulu Tergugat bekerja di
m

ub

BPJS, namun dikeluarkan oleh pimpinan, dikarenakan Tergugat berani


sama pimpinan;
ka

- Bahwa saksi sudah pernah mendatangi kerumah


ep

orangtua Tergugat, dan menurut cerita dari orangtuanya, Tergugat


ah

es

Hlm. 76 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempunyai sifat yang buruk, sering membentak-bentak orangtua sendiri,

si
dan orangtua Tergugat pernah menyampaikan kepada saksi Tergugat
sempat mau dibawa ke Psikitiater, Tergugat juga pernah membentak-

ne
ng
bentak saksi, setelah itu datang meminta maaf;
- Bahwa saksi sudah menasehati Penggugat untuk tidak

do
gu bercerai dengan Tergugat namun tidak berhasil. Saksi juga menyatakan
sudah tidak sanggup lagi merukunkan Penggugat dan Tergugat, dan
saksi kembalikan kepada Penggugat;

In
A
Bahwa Penggugat mencukupkan keterangan dan bukti-bukti yang
diajukan;
ah

lik
Bahwa untuk meneguhkan dalil bantahannya Tergugat mengajukan bukti
kesaksian seorang saksi bernama:
am

ub
H. Giyanto, ST., MM bin Sukardi, umur 53 tahun, agama Islam, Pekerjaan
Direktur CV. Internusa, tempat tinggal di Pondok Sidokare Asri BR03 RT 058
RW 015, Kelurahan Sidokare, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, yang
ep
k

telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai


ah

berikut:
R

si
- Bahwa saksi sebagai adik Ipar, kenal dengan
Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri hingga kini belum dikaruniai

ne
ng

anak;
- Bahwa setelah melangsungkan perkawinan Penggugat

do
dan Tergugat tinggal bersama terakhir di rumah Citra Garden, Kota Sidoarjo;
gu

- Bahwa keadaan rumah tangga kedua pihak sudah tidak


harmonis, namun saksi tidak tahu penyebabnya, dikarenakan sewaktu saksi
In
A

datang ke rumah hanya membantu mengganti aki mobil. Sedang mengenai


keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat kelihatannya biasa-
ah

lik

biasa saja;
- Bahwa Tergugat bekerja dagang, dan juga mengajar di
m

ub

SMP di Pandaan;
- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah berpisah tempat
ka

tinggal sejak bulan Nopember Tahun 2019, Penggugat pergi meninggalkan


ep

Tergugat sampai sekarang kurang lebih 6 bulan;


ah

es

Hlm. 77 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi sudah menasehati Penggugat dan

si
Tergugat untuk tidak bercerai dengan Tergugat namun tidak berhasil. Saksi
juga menyatakan sudah tidak sanggup lagi merukunkan keduanya;

ne
ng
Bahwa Tergugat mencukupkan keterangan dan bukti yang diajukan;
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menyampaikan kesimpulan yaitu

do
tetap dengan pendiriannya masing-masing dan selanjutnya mohon putusan;
gu Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk pada berita
acara dan dianggap telah tercantum dalam putusan ini;

In
A
PERTIMBANGAN HUKUM
ah

lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana terurai di atas;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 49 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 beserta penjelasannya yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-
ep
k

Undang Nomor 50 Tahun 2009, perkara a quo adalah termasuk kewenangan


ah

Pengadilan Agama, dan telah diajukan sesuai dengan perundang-undangan


R

si
yang berlaku oleh karenanya harus dinyatakan diterima;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan para

ne
ng

pihak baik secara langsung di persidangan maupun melalui mediasi sesuai


PERMA No 1 Tahun 2016 dengan mediator Hj. Milachah, S.Ag. Sebagai

do
gu

Mediator Pengadilan Agama Surabaya, akan tetapi upaya mediasi tersebut


telah gagal, sebagaimana laporan hasil mediasi tanggal 14 Mei 2020;
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan telah menikah dengan
In
A

Tergugat secara sah di wilayah hukum Kantor Urusan Agama Kecamatan


Mulyorejo Kota Surabaya sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor 0107/07/V/2016
ah

lik

tanggal 7 Mei 2016, dalam rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran sejak Juli 2016 dikarenakan sebagaimana dalil Penggugat pada
m

ub

posita point 4 s/d 20 gugatan, yang pada pokoknya disebabkan Tergugat tidak
mempunyai pekerjaan sehingga tidak memberi nafkah terhadap Penggugat dan
ka

sikap kasar atau tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari Tergugat
ep

terhadap Penggugat yang berulang-ulang kemudian berpisah sejak tanggal 29


ah

es

Hlm. 78 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nopember 2019 hingga sekarang, oleh karena itu Penggugat memiliki legal

si
standing untuk mengajukan gugatan cerai sebagaimana diatur dalam Pasal 73
ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan

ne
ng
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun
2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989;

do
gu Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat beragama Islam dan
perkawinannya dilangsungkan secara Islam, oleh karena itu sesuai Pasal 40
dan Pasal 63 ayat (1) huruf (a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal

In
A
1 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 49 huruf (a)
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-
ah

lik
undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009,
Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan mengadili gugatan cerai ini;
am

ub
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
membantahnya sebagaimana terurai dalam jawaban, Duplik;
Menimbang, bahwa dari dalil Penggugat dapat disimpulkan hal-hal yang
ep
k

menjadi pokok sengketa antara kedua belah pihak adalah:


ah

- Apakah perselisihan dan pertengkaran antara kedua


R

si
pihak terjadi karena Tergugat tidak memberi nafkah dan melakukan
tindakan sebagaimana dalil Penggugat atau sebaliknya sebagaimana dalil

ne
ng

Tergugat, hingga keduanya saling berpisah sejak tanggal 29 Nopember


2019 hingga sekarang?

do
- Apakah benar keadaan rumah tangga kedua pihak
gu

tidak dapat dirukunkan?


Menimbang, bahwa sesuai dengan Pasal 163 HIR kepada Penggugat
In
A

dan Tergugat tetap diberi kesempatan yang sama untuk membuktikan dalil
masing-masing;
ah

lik

Menimbang, bahwa perkara ini menyangkut perselisihan dan


pertengkaran terus menerus antara Penggugat dan Tergugat, oleh karena itu
m

ub

untuk memenuhi maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9


Tahun 1975 jo Pasal 76 ayat (1) Undang-udang Nomor 7 Tahun 1989 yang
ka

telah diubah dengan Undang-undang nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang


ep

Nomor 50 Tahun 2009 Penggugat diperintahkan untuk menghadirkan Saksi


ah

es

Hlm. 79 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang berasal dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan Penggugat

si
dan Tergugat untuk didengar keterangannya tentang perselisihan dan
pertengkaran kedua belah pihak;

ne
ng
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatan cerai, Penggugat
mengajukan bukti yaitu bukti P.1 s/d P.3 berupa Fotokopi telah dicocokkan

do
dengan aslinya serta bermaterai cukup, oleh karenanya berdasarkan ketentuan
gu
Pasal 165 HIR. dan Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985
Tentang Bea Meterai dan Pasal 1888 KUHPerdata, bukti-bukti tersebut

In
A
memenuhi syarat formil sehingga dapat diterima;
Menimbang, bahwa bukti P.1 berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah nomor
ah

lik
0107/07/V/2016 tanggal 7 Mei 2016 yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang
serta isinya tidak dibantah Tergugat, maka bukti tersebut memiliki nilai
am

ub
pembuktian sempurna dan mengikat antara Penggugat dengan Tergugat
terbukti telah nikah secara sah pada tanggal 7 Mei 2016;
Menimbang, bahwa bukti P.2 dan P.3 berupa fotokopi Kartu Tanda
ep
k

Penduduk dan Kartu Keluarga atas nama Jacqueline Marsha Meliska, isinya
ah

tidak dibantah Tergugat, maka bukti tersebut memiliki nilai pembuktian


R

si
sempurna dan mengikat, terbukti Penggugat penduduk Kota Surabaya,
beragama Islam, sehingga Pengadilan Agama Surabaya berwenang memeriksa

ne
ng

dan mengadili perkara ini;


Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan Penggugat dipanggil ke

do
dipanggil dan memberi keterangan dalam ruang sidang seorang demi seorang,
gu

sudah dewasa dan disumpah sehingga dinilai telah memenuhi syarat formil
sebagaimana diatur dalam Pasal 144 ayat (1), Pasal 145 ayat (1) angka 3e dan
In
A

Pasal 147 HIR;


Menimbang, bahwa Saksi I dan Saksi II, keduanya memberikan
ah

lik

keterangan pada pokoknya sebagai berikut:


- Saksi mengetahui rumah tangga antara Penggugat dan
m

ub

Tergugat sudah tidak harmonis lagi dengan ditandai berpisah tempat


tinggal, menurut saksi I ( / ibu kandung) sejak bulan Nopember 2020,
ka

akibat sering bertengkar yang tidak saksi ketahui penyebabnya, namun


ep

saksi melihat Penggugat dengan Tergugat sedang berada di rumah anak


ah

es

Hlm. 80 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi (Saudara kandung Penggugat) yang bertempat tinggal di Wisma

si
Permai, dan saksi akan parkir mobil, dan mohon mobil yang berada di
depan rumah supaya untuk dipindahkan sementara supaya tidak

ne
ng
mengganggu, Tergugat tidak bersedia untuk memindahkan, ternyata
Penggugat dengan Tergugat sedang bertengkar, dan Penggugat selalu

do
gutertekan dengan sikap dan perilaku Tergugat yang bicaranya kasar,
Tergugat sering membentak-bentak, setelah kejadian tersebut saksi pergi
ke rumah orangtua Tergugat yang berada di Pasuruan, ternyata orangtua

In
A
Tergugat sudah mengetahui sikap dan watak Tergugat, dan masih ada
kejadian lagi sewaktu semua keluarga sedang pergi ke Cirebon mampir ke
ah

lik
Masjid untuk sholat Mahgrib, Tergugat membentak-bentak Penggugat .
Sedang menurut saksi II (Joko Malis/ ayah kandung Penggugat) sejak
am

ub
bulan Oktober 2020, sering bertengkar yang tidak diketahui penyebabnya,
namun pada hakekatnya sama pengetahuannya dengan saksi I;
- Saksi telah berusaha merukunkan keduanya, namun
ep
k

tidak berhasil;
ah

Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi Penggugat mengenai


R

si
keadaan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah sering terjadi
perselisihan dan pertengkaran yang sulit didamaikan serta antara keduanya

ne
ng

telah berpisah tempat tinggal dan tidak rukun lagi sampai sekarang adalah fakta
yang dilihat dan didengar saksi sendiri, serta substansi keterangan saksi yang

do
satu dengan lainnya saling bersesuaian telah terungkap fakta yang pada
gu

pokoknya menguatkan dalil gugatan Penggugat, oleh karenanya berdasarkan


ketentuan Pasal 171 dan 172 HIR, keterangan saksi-saksi tersebut memenuhi
In
A

syarat materiil sehingga dapat diterima sebagai alat bukti;


Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya, Tergugat
ah

lik

telah mengajukan bukti kesaksian seorang saksi bernama H. Giyanto/ adik ipar,
saksi yang diajukan Tergugat dipanggil dan memberi keterangan dalam ruang
m

ub

sidang, sudah dewasa dan disumpah sehingga dinilai telah memenuhi syarat
formil sebagaimana diatur dalam Pasal 144 ayat (1), Pasal 145 ayat (1) angka
ka

3e dan Pasal 147 HIR;


ep
ah

es

Hlm. 81 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa saksi Tergugat yang dihadapkan dimuka sidang

si
adalah dari keluarga dekat Tergugat sendiri, dan kesaksiannya didasarkan
pengetahuan, penglihatan dan pendengaran langsung, serta keterangannya

ne
ng
saling terkait, maka berdasarkan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1989 dengan demikian saksi tersebut dipandang telah memenuhi syarat formal

do
dan materiil kesaksian, maka keterangan saksi tersebut merupakan alat bukti
gu
yang mempunyai nilai pembuktian;
Menimbang, bahwa Saksi Tergugat, menerangkan pada pokoknya:

In
A
- Saksi mengetahui rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak
harmonis lagi dengan ditandai berpisah tempat tinggal sejak bulan Nopember
ah

lik
tahun 2019, Penggugat pergi meninggalkan Tergugat sampai sekarang kurang
lebih 6 bulan, namun melihat keadaan rumah tangganya biasa saja;
am

ub
- Saksi telah berusaha merukunkan keduanya, namun
tidak berhasil;
Menimbang, bahwa sejak terjadinya perselisihan dan pertengkaran
ep
k

tersebut sampai dengan tahap akhir persidangan, sejak tanggal 29 Nopember


ah

2019, ternyata menurut kesaksian saksi-saksi kedua pihak, Penggugat dan


R

si
Tergugat telah hidup berpisah tempat tinggal tidak tampak rukun sebagaimana
layaknya suami isteri;

ne
ng

Menimbang, bahwa dari kesaksian Saksi-saksi Penggugat dan Tergugat


dapat diambil kesimpulan, dalam rumah tangga kedua pihak telah terjadi

do
perselisihan dan pertengkaran;
gu

Menimbang, bahwa perselisihan dapat diartikan sebagai kondisi


kejiwaan dimana tidak lagi terdapat persesuaian antara keduanya serta adanya
In
A

kesulitan untuk mempertemukan kembali dalam satu rumah tangga;


Menimbang, bahwa salah satu indikasi adanya perselisihan adalah
ah

lik

terjadinya pertengkaran dan percekcokkan terus menerus, dengan tanpa ada


harapan untuk kembali lagi sebagai perwujudan dari suasana kejiwaannya;
m

ub

Menimbang, bahwa yang dimaksudkan perselisihan dalam rumah tangga


tidaklah identik dengan pertengkaran mulut, rumah tangga dapat dinyatakan
ka

telah terjadi perselisihan jika hubungan antara pasangan suami isteri sudah
ep

tidak lagi selaras, tidak saling percaya dan saling melindungi dengan
ah

es

Hlm. 82 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditemukannya fakta antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah, yang

si
meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Penggugat, lalu Penggugat
mengajukan cerai gugat, menunjukkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat

ne
ng
sudah tidak lagi saling percaya dan saling pengertian dan sudah tidak ada lagi
komunikasi suami isteri yang harmonis yang merupakan bagian dari gejala

do
perselisihan dalam rumah tangga;
gu Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan hukum Islam yang tersirat
dalam surat Ar-Rum ayat 21 dan juga ketentuan Pasal 1 Undang undang nomor

In
A
1 Tahun 1974 dinyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk mewujudkan
kehidupan rumah tangga (keluarga) bahagia, kekal berdasarkan Ketuhanan
ah

lik
Yang Maha Esa, begitu pula Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam disebutkan bahwa
tujuan perkawinan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,
am

ub
mawaddah, dan rahmah sebagaimana dikehendaki oleh Al-Qur’an surat Ar-
Rum ayat 21, namun dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat
sebagaimana tersebut, maka tujuan perkawinan menjadi tidak terwujud;
ep
k

Menimbang, bahwa majelis hakim perlu mengetengahkan dalil syar'i


ah

berupa firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 35 yang berbunyi :
R

si
‫وإن خفتم شقاق بينهما فابعثوا حكما من أهله وحكما من أهلها‬
‫إن تريد إصلحا يوفق الله بينهما إن الله كان عليما خبيرا‬

ne
ng

"Dan jika kamu hawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah
seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga

do
gu

perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan,


niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha
In
A

Mengetahui lagi Maha Mengenal";


Menimbang, bahwa pihak keluarga telah cukup mendamaikan kedua
ah

lik

belah pihak, sementara Majelis Hakim juga telah berupaya mendamaikan


mereka, namun Penggugat tetap bersikeras ingin bercerai dengan Tergugat
meskipun Tergugat menyatakan keberatan bercerai, menunjukkan bahwa
m

ub

Penggugat sudah tidak lagi berkeinginan melanjutkan keutuhan berumah


ka

tangga dengan Tergugat, maka Majelis Hakim dapat menarik suatu kesimpulan
ep

yang merupakan fakta adalah bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah
terjadi perselisihan dalam rumah tangga yang sulit untuk dirukunkan lagi;
ah

es

Hlm. 83 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa berdasarkan Yurisprudensi MARI Nomor:

si
38K/AG/1990 tanggal 05 Oktober 1991 bahwa alasan penceraian semata-mata
ditunjukkan kepada perkawinan itu sendiri, apakah terbukti atau tidak tentang

ne
ng
adanya pertengkaran dan perselisihan terus menerus itu, tanpa melihat siapa
yang salah atau apa penyebabnya, begitu pula berdasarkan Yurisprudensi

do
MARI Nomor: 397k/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 mengandung kaidah
gu
hukum apabila suami istri tidak tinggal serumah lagi dan tidak ada harapan
untuk hidup rukun kembali, maka rumah tangga telah terbukti retak dan pecah;

In
A
Menimbang, bahwa fakta-fakta tersebut di atas telah menunjukkan
bahwa perkawinan (rumah tangga) Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
ah

lik
tidak bisa dipertahankan lagi, karena sudah tidak adanya kehendak dari pihak
Penggugat untuk melanjutkan perkawinannya dengan Tergugat;
am

ub
Menimbang, bahwa jika Penggugat dan Tergugat selaku pasangan
suami isteri telah ternyata sudah tidak lagi timbul sikap saling mencintai, saling
pengertian dan saling melindungi dan bahkan Penggugat tetap sudah tidak lagi
ep
k

berkeinginan untuk meneruskan rumah tangganya, maka agar kedua belah


ah

pihak berperkara tidak lagi lebih jauh melanggar norma agama dan norma
R

si
hukum, maka perceraian dapat dijadikan salah satu alternatif untuk
menyelesaikan sengketa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat;

ne
ng

Menimbang, bahwa pada dasarnya menurut ajaran Islam perceraian


merupakan perbuatan yang dibenci, namun demikian dalam keadaan isteri

do
yang sudah tidak mencintai lagi suaminya dan yang terjadi hanya sikap
gu

permusuhan dan saling membenci sebagaimana yang dialami oleh Penggugat


dan Tergugat tersebut, maka perceraian diperbolehkan, dengan menjatuhkan
In
A

talak satu bai’in sughro Tergugat (Islam Adiguna,S.H. bin Drs. Hariadi) terhadap
Penggugat (Jacqueline Marsha Meliska,S.Si. binti Drs.H. Djoko Malis) sesuai
ah

lik

dengan pendapat ahli hukum Islam dalam kitab Ghayatulmaram halaman 77


yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim dalam putusan ini yaitu :
m

ub

‫وإذا اشتد عدم رغبة الزوجة لزوجها طلق عليه القاضى طلقة‬
Artinya : Apabila istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, maka
ka

hakim diperkenankan untuk menjatuhkan talaknya suami dengan talak satu;


ep
ah

es

Hlm. 84 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan adanya fakta fakta tersebut telah merupakan

si
bukti bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah dan
sendi sendi rumah tangga telah rapuh dan sulit untuk ditegakkan kembali yang

ne
ng
dapat dinyatakan bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah
rusak (broken marriage) sehingga telah terdapat alasan yang cukup untuk

do
bercerai sebagaimana dimaksud
gu Pasal 19 huruf (f) PP. No. 9 Tahun 1975
sejalan dengan Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam oleh karena itu
gugatan Penggugat patut dikabulkan;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3
ah

lik
Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan
Agama, maka biaya yang timbul akibat perkara ini dibebankan kepada
am

ub
Penggugat;
Memperhatikan, segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan Hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;
ep
k

MENGADILI
ah

si
1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;
2. Menjatuhkan thalak satu ba'in shughra dari Tergugat (TERGUGAT) terhadap

ne
ng

Penggugat ( );
4. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah

do
gu

Rp894.000,00 (delapan ratus sembilan puluh empat ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis pada hari


In
A

Kamis tanggal 09 Juli 2020 Masehi bertepatan dengan tanggal 18 Zulkaidah


1441 Hijriyah oleh kami Majelis Hakim yang terdiri dari Drs. H. Mochamad
ah

lik

Chamim, M.H. selaku Ketua Majelis, Imam Mahdi, S.H., M.H. dan H.M. Helmy
Masda, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dengan dibantu
oleh Harudin, S.H. sebagai Panitera Pengganti putusan mana pada hari itu
m

ub

juga dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh
ka

Penggugat dan Tergugat;


ep

Ketua Majelis,
ah

es

Hlm. 85 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Drs. H. Mochamad Chamim, M.H.

ne
ng
Hakim Anggota, Hakim Anggota,

do
gu
Imam Mahdi, S.H., M.H. H.M. Helmy Masda, S.H., M.H.
Panitera Pengganti,

In
A
Harudin, S.H.
ah

lik
Perincian biaya
perkara:
am

ub
1. Rp 30.000,00
Biaya
Pendaftara
ep
k

n
ah

2. Rp 50.000,00
R
Biaya

si
proses
3. Rp 778.000,00

ne
ng

Biaya
Panggilan

do
gu

4. Rp 20.000,00
Biaya Rp 10.000,00
PNBP
In
A

5.
Biaya
ah

lik

Redaksi
6. Biaya Materai Rp 6.000,00
Jumlah Rp 894.000,00
m

ub

(delapan ratus sembilan puluh empat


ribu rupiah)
ka

ep
ah

es

Hlm. 86 dari 85 hlm. Putusan No.1608/Pdt.G/2020/PA.Sby


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86

Anda mungkin juga menyukai