Anda di halaman 1dari 8

ASKEB KB DENGAN SPOTTING

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1   KONSEP KB PIL
2.1.1   Definisi
KB Pil adalah KB yang didalamnya terdapat komponen progesteron dan estrogen.

2.1.2   Macam-Macam Pil KB
a.       Pil kombinasi : sejak semula telah terdapat kombinasi komponen progesteron / estrogen.
b.      Pil Sekuensial
  Pil ini mengandung komponen yang disesuaikan dengan sistem hormonal tubuh.
  Dua belas pil pertama hanya mengandung estrogen.
  Pil ketiga belas dan seterusnya merupakan kombinasi.
c.       Progesteron : hanya mengandung progesteron dipergunakan ibu post partum.
d.      KB Darurat Hormonal : digunakan segera setelah hubungan seks.
(Manuaba, 1998:443)

2.1.3   Sistem Kemasan Pil


a.       Sistem 28 : peserta KB pil terus minum pil tanpa pernah berhenti.
b.      Sistem 22/21 : peserta KB pil berhenti minum Pil selama 7 sampai 8 hari dengan
mendapat kesempatan menstruasi.
(Manuaba, 1998:443)

2.1.4   Keuntungan Memakai Pil KB


1.      Bila minum pil sesuai dengan ukuran dijamin berhasil 100%.
2.      Dapat dipakai pengobatan beberapa masalah :
         Ketegangan menjelang menstruasi.
         Perdarahan menstruasi yang tidak teratur.
         Nyeri saat mestruasi.
         Pengobatan pasangan mandul.
3.      Pengobatan penyakit endometriosis.
4.      Dapat meningkatan libido.

2.1.5   Kerugian Memakai KB Pil


1.      Harus minum pil secara teratur.
2.      Dalam waktu panjang menekan fungsi ovarium.
3.      Penyulit ringan.
         Berat badan bertambah.
         Rambut rontok.
         Tumbuh akne.
         Mula sampai muntah.
4.      Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal.
(Manuaba, 1998:442-443)

2.1.6   Kapan Pil KB Mulai Diminum


1.      Pada postpartum dapat mulai dengan explutan yang mengandung komponen progesteron.
         Tidak mengganggu pengeluaran ASI.
         Efektif sampai laktasi dihentikan.
         Kesulitan dapat timbul : perdarahan spotting, tidak mendapat menstruasi
berkepanjangan.
2.      Post Abortus atau hari kelima menstruasi.
         Dapat dipakai Pil KB sistem sekuensial atau sistem kombinasi.
3.      Ganti cara pemakaian Pil KB.
         Segera dapat mulai minum Pil KB.
         Dapat dipakai kombinasi atau sekuensial.
         Dapat terjadi perubahan patrun mestruasi.
(Manuaba, 1998:443:444)

2.2   KONSEP SPOTTING
2.2.1   Definisi
  Spotting adalah bercak darah diluar haid.
(Mochtar, 1998:277)

2.2.2   Mekanisme Spotting
Siklus ditandai dengan fase proliferatif dimana FSH terus dilepas, kadar FSH menurun 24
jam sebelum ovulasi, LH dilepas, terdapat sekresi LH yang berlebihan menyebabkan folikel
terus menjadi masak. Folikel de Graff menghasilkan estrogen dan sejumlah progesteron.
Folikel de Graff tumbuh sehingga menimbulkan distensi kapsula ovarii dan kemudian terjadi
fase sekretorik, dimana LH terus dilepaskan selama beberapa hari dan kemudian kadarnya
menurun dengan cepat, sehingga pada ovarium, korpus ovarii dan kemudian kadarnya
menurun dengan cepat, sehingga pada ovarium, korpus luteum berkembang dari folikel yang
ruptur dan menghasilkan progesteron serta sejumlah estrogen, progesteron ini mempunyai
pengaruh terhadap endometrium sehingga menjadi lebih tebal dan mengandung sangat
banyak pembuluh darah, selanjutnya masih fase regresif dimana kadar estrogen yang rendah
menstimulasi produk FSH sehingga pertumbuhan dan sekresi endometrium berhenti –
iskemia lapisan permukaan – sel-sel mati perdarahan dibawah permukaan – pengelupasan
secara berangsur-angsur spotting.
(Farrer, 1999)

2.2.3   Penatalaksanaan
Penanganan pada perdarahan bercak / spotting antara lain menginformasikan bahwa
perdarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal ini bukanlah masalah yang serius dan biasanya
tidak memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin
melanjutkan suntikan, maka dapat disarankan pilihan pengobatan, yaitu : siklus pil
kontrasepsi kombinasi (30-35 mg etinilestradiol), ibu profilin (sampai 800 mg 3 x sehari
untuk 5 hari) atau obat sejenis lain. Jelaslah bahwa selesai pemberian pil kontrasepsi
kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan banyak selama pemberian,
ditangani dengan pemberian 2 tablet Pil kontrasesi perhari selama 3-7hari dilanjutkan dengan
1 siklus pil kombinasi hormonal atau diberi 50 mg etinilestradiol), ibu profilin (sampai 800
mg 3 x sehari untuk 5 hari) atau obat sejenis lain. Jelaskan bahwa selesai pemberian Pil
kontrasepsi kombinsi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan banyak selama
pemberian, ditangani dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi kombinasi per hari selama 3-
7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kombinasi hormonal atau diberi 50 mg etinilestradiol /
1,25 estrogen konjugasi 14 – 21 hari.
(Saifuddin, 2003).
BAB 3
TINJAUAN KASUS

I.       PENGKAJIAN DATA
1.      Data Subyektif
            Biodata

Nama Ibu      :  Ny. “S”                            Nama Suami    : Tn “T”


Umur            :  28 tahun                           Umur               : 30 tahun
Agama          :  Islam                                Agama             : Islam
Pendidikan   :  SMP                                 Pendidikan      : SMA
Pekerjaan      :  IRT                                  Pekerjaan         : Swasta
Alamat          :  Sidokare IV/3                  Alamat            : Sidokare IV/3
                         Sidoarjo                                                     Sidoarjo
            Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa mengkonsumsi KB Pil Mycrogimon dan beberapa hari ini ibu
mengeluarkan bercak-bercak darah seperti haid dari vaginanya.
            Riwayat Kebidanan

a.       Haid
Menarche        : 13 tahun
Siklus              : 28 hari
Banyaknya      : 2-3 kotek / hari
Keluhan          : -
Flour albus      : -
            Riwayat Kesehatan yang Lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, seperti : jantung, hipertensi dan
tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, HIV/AIDS) serta tidak ada penyakit
menurun (hipertensi, DM, Asma).

            Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis, menular dan
menahun serta tidak mempunyai keturunan kembar baik dari pihak ibu maupun suami.
            Pola Kebiasaan Sehari-hari

a.       Pola Nutrisi
  Makan : 3x/hari, 1 piring nasi, sayur dan lauk pauk.
  Minum : + 8 gelas/hari.
b.      Pola Eliminasi
  BAB : 1-2 x/hari
  BAK : 3-4 x/hari
c.       Pola Aktifitas
  Ibu melakukan kegiatan IRT sehari-hari (memasak, mencuci, bersih-bersih dan mengasuh
anak).
d.      Pola Istirahat
  Siang  : + 1 jam
  Malam : + 7 jam
e.       Pola Personal Hygiene
  Mandi 2x/hari, gantu baju dan celana tiap kali mandi.
f.       Keadaan Psikososial
  Ibu mengatakan mengatur jarak kehamilan dengan KB pil.
  Ibu merasakan cemas dengan keadaannya sekarang, yaitu adanya bercak-bercak darah.

2.      Data Obyektif
            Pemeriksaan Umum

KU             :  baik
Kesadaran  :  composmentis
TTV           :  TD               : 110/70 mmHg
                      N                 : 84 x/menit
                      RR               : 24 x/menit
                      Suhu            : 37oC
                      Berat badan : 42 kg

Pemeriksaan Khusus
            

           Inpeksi

  Kepala        :  rambut hitam, lurus, tidak rontok.


  Muka          :  tidak pucat, tidak odema.
  Mata           :  simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning.
  Hidung       :  lubang simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak polip.
  Mulut         :  bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.
  Telinga       :  simetris, bersih, tidak ada serumen.
  Leher          :  tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan bendungan vena jugularis.
  Payudara    :  simetris, bersih, tidak lecet, putting susu menonjol.
  Abdomen   :  tidak ada pembesaran, tidak ada luka bekas operasi.
  Genetalia    :  bersih, tidak odema, tidak ada varices, tidak ada kelainan pada vulva dan
vagina, tidak ada tanda chadwik, keluar bercak darah dari vaginanya.
  Ekstrimitas :  simetris, tidak odema, tidak ada verices.
           Palpasi

  Leher          :  tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan bendungan vena jugularis.


  Axilla         :  tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
  Payudara    :  tidak ada benjolan abnormal, ada pengeluaran ASI.
  Abdomen   :  tidak ada benjolan abnormal.
  Ekstremitas:  tidak odema.
           Auskultasi

  Bising usus :  normal

II.    IDENTIFIKASI MASALAH
Dx    :        Akseptor KB Pil Microgynon dengan Spotting.
Ds  :  Ibu mengatakan menggunakan KB Pil Microgynon selama 6 bulan dan saat ini ibu
mengeluarkan bercak darah dari vaginanya.
Do :  KU             :  baik
         Kesadaran :  composmentis
         TTV           :  TD     : 110/70 mmHg
                               N        : 84 x/menit
                               RR     : 24 x/menit
                               S        : 37oC
                               BB     : 42 kg
         Genatalia    :  keluar bercak daraj dari vaginanya.
     
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
  Pertambahan berat badan.
  Gangguan haid : spotting, amenorhea pasca pil.
  Depresi
  Mual
  Kandidiasis
  Tromboemboli

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


  Kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan.

V.    INTERVENSI
Dx                 :  Akseptor KB Pil Microgynon dengan Spotting.
Tujuan           :  Keluhan (bercak-bercak darah / spotting) dapat teratasi.
Kriteria hasil :  -     TTV dalam batas normal.
                         -     Ibu dapat melanjutkan KB.

Intervensi :
1.      Timbang berat badan ibu.
R/   Untuk mengetahui terjadinya peningkatan dan penurunan BB ibu.
2.      Lakukan pemeriksaan TTV.
R/   Parameter untuk mendeteksi adanya komplikasi.
3.      Berikan KIE sehubungan dengan keluhan ibu.
R/   Ibu mengerti tentang fisiologis dan patologis dari penggunaan KB Pil.
4.      Berikan terapi yang adekuat.
R/   Dengan pemberian terapi yang adekuat diharapkan dapat mengatasi keluhan.
5.      Anjurkan ibu untuk kontrol.
R/   Tindak lanjut dari pemeriksaan.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 14 Februari 2006
1.      Jam 09.10 WIB
Menimbang berat badan ibu untuk mengetahui terjadinya peningkatan dan penurunan BB ibu.
Dengan hasil BB : 42 kg.
2.      Jam 09.15 WIB
Melakukan pemeriksaan TTV, dengan hasil :
TD       : 110/70 mmHg
N         : 84 x/menit
RR      : 24 x/menit
S          : 37oC
3.      Jam 09.20 WIB
Memberikan KIE sehubungan dengan keluhan ibu, yaitu spotting merupakan salah satu efek
samping dari penggunaan KB Pil, dimana kadar estrogen yang rendah menstimulasi produk
FSH sehingga pertumbuhan dan sekresi endometrium berhenti – iskemia lapisan permukaan
– sel-sel mati – perdarahan dibawah permukaan pengelupasan secara berangsur-angsur –
spotting.
4.      Jam 09.30
Diberikan terapi obat yaitu Pil KB Minoral dengan dosis pemakaian 2x1.
5.      Jam 09.50 WIB
Menganjurkan ibu untuk kontrol sebagai tindak lanjut dari pemeriksaan yaitu 1 minggu atau
kapanpun apabila ada keluhan.

VII.    EVALUASI
Tanggal : 14 Februari 2006                   Jam : 10.00 WIB
S    :  Ibu mengatakan mengerti dan paham dengan penjelasan yang sudah diberikan.
O   :  Ibu mampu mengulang kembali apa yang telah dijelaskan dan ibu dapat mengerti
tentang keadaannya.
A   :  Akseptor KB Pil dengan spotting.
P    :  Anjurkan ibu kontrol 1 minggu atau kapanpun apabila ibu ada keluhan.

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi. 2002. KB dan Kontrasepsi. Jakarta, Sinar Harapan

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Operatif Sosial Jilid 2. Edisi I, Jakarta, EGC

Saifuddin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta,


YBP 

Anda mungkin juga menyukai