Anda di halaman 1dari 27

KAJIAN KASUS PADA PROGRAN PROFESI BIDAN

AMINORRHOE POKTEKKES KEMENKES


YOGYAKARTA
KELOMPOK 9
NAMA ANGGOTA :

1. RINA RUDIARTI (P07124521181)

2. SRI WIWIK ISMURTINI (P07124521187)

3. SUHARTINI (P07124521195)
4. INTAN FADLILAH (P07124521204)
5. DWI SURYANI (P07124521207)

6. SRI MURTINI (P07124521221)

7. KASRIYANI (P07124521226)
GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI WANITA

Gangguan reproduksi adalah kegagalan wanita


dalam manajemen kesehatan reproduksi .Hal ini
mencakup infeksi, gangguan menstruasi, keganasan
pada alat reproduksi wanita dan infertilitas.
MENSTRUASI

Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dari uterus,


disertai pelepasan (deskuamasi) dinding endometrium.
Panjang siklus menstruasi yang normal adalah 28 hari
kemudian diikuti pengeluaran darah sampai 7-8 berkisar 20-60
ml per hari
AMINORRHOE
PRIMER  Tidak ada menstruasi
sampai usia 16 tahun

keadaan tidak
terjadi
menstruasi pada SEKUNDER  ketiadaan menstruasi
Wanita
selama > 6 bulan atau ≥ 3 siklus
menstruasi pada wanita yang
sebelumnya memiliki siklus
menstruasi teratur.
AMENORE SEKUNDER

Amenore sekunder adalah ketiadaan menstruasi selama > 6

bulan atau selama ≥ 3 siklus menstruasi pada wanita yang

sebelumnya memiliki siklus menstruasi teratur (Norwitz, 2008).


ETIOLOGI

Disfungsi Ovarium

Penyebab disfungsi ovarium yang paling sering menyebabkan amenore sekunder adalah Sindrom Ovarium Polikistik

(polycistic ovary syndrome, PCOS). Kelainan ini akibat dari peningkatan androgen (baik dari ovarium maupun maupun

kelenjar adrenal) diikuti perubahan menjadi estrogen dalam jaringan lemak. Peningkatan estrogen memacu hipofisis untuk

meningkatkan LH dan menekan FSH yang menyebabkan penyimpangan perkembangan folikel, anovulasi
ETIOLOGI
Gagal Ovarium  Gagal ovarium primer ditandai dengan adanya peningkatan gonadotropin dan

rendahnya estradiol (hipogonadisme hipergonadotropik) Gagal ovarium sekunder ditandai dengan kadar

gonadotropin normal atau rendah dan rendahnya estradiol Akibat yang ditimbulkan dari penyebab ini

adalah kegagalan ovarium prematur (premature ovarian failure, POF), yaitu hilangnya semua folikel

ovarium disertai berhentinya menstruasi sebelum usia 40 tahun

Penyebab Sisteik  ketidakseimbangan hormon yang disebabkan stress hingga mengganggu fungsi
dari hipotalamus
FAKTOR RISIKO

 Aktivitas fisik yang terlalu berat.

 Terlalu kurus (lemak tubuh kurang dari 15 – 17%). Keadaan ini mempengaruhi proses pembentukan hormon. Jika seorang perempuan mengalami

kelainan makan, seperti anoreksia atau bulimia, dapat menyebabkan perubahan hormonal yang berujung pada berhentinya menstruasi.

 obesitas. Adanya jaringan lemak yang berlebih pada seorang yang mengalami obesitas juga mempengaruhi proses ovulasi (pengeluaran sel telur

dari indung telur).

 Stress psikis. Stress dapat mempengaruhi fungsi hipotalamus sehingga menstruasi berhenti. Karena itu jika stress berkurang, menstruasi muncul

kembali.

 Penggunaan obat-obatan tertentu seperti antidepresan, antipsikotik, obat kemoterapi, dan kortikosteroid oral
TANDA KLINIS

1) Tidak adanya perdarahan menstruasi selama 6 bulan atau ≥ 3 kali

siklus setelah adanya perdarahan menstruasi sebelumnya.

2) Penurunan atau peningkatan berat badan drastis.

3) Hirsutisme
PATOFISIO
LOGI
AMENORE
SEKUNDER
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.T UMUR
32 TAHUN DENGAN AMENOREA
SEKUNDER DI PMB KALIMAH
SEMPOR
I. PENGUMULAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

Tanggal : 15 November 2021 Pukul : 10.30 WIB

a. Data Subyektif

1) Identitas

Nama Pasien : Ny. T Nama Suami : Tn. U

Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat rumah : Tunjungseto RT 1/1 Sempor, Kebumen

2) Keluhan utama pada waktu masuk

Ibu mengatakan tidak mendapatkan menstruasi sejak 7 bulan yang lalu,

sejak bulan april


2. Interpretasi Data Dasar

Tanggal : 15 November 2021 Pukul :10.35 WIB b. Masalah

a. Diagnosa Kebidanan Ibu cemas

Ny. T umur 32 tahun dengan amenore sekunder. Dasar:


Dasar subyektif : Ibu mengatakan bahwa saat ini ia merasa cemas dengan kondisi yang
1) Ibu mengatakan bernama Ny. T dan berumur 32 tahun. dialaminya.
2) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya April 2021.
c. Kebutuhan
Dasar obyektif :
KIE dan motivasi tentang kondisi yang pasien alami.
1) KU : baik, kesadaran : composmentis

Vital sign : TD : 130/80 mmHg N : 84 x/menit

R : 20 x/menit S : 36,4 oC

2) Palpasi abdomen : tidak teraba massa dan tidak ada nyeri tekan

3) Pemeriksaan laboratorium: PP Test : negatif ( - )


3. Diagnosis atau Masalah Potensial dan Antisipasi Penanganannya.

Diagnosis potensial : Infertilitas.

Antisipasi penanganan oleh bidan : Anamnesa, pemeriksaan fisik

dan keadaan umum pasien, kolaborasi dengan dokter Sp. OG.


4. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera

Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk penanganan amenorea

sekunder
5. Rencana Tindakan

Tanggal : 15 November 2021 Pukul : 10.33 WIB

a. Periksa keadaan umum dan vital sign..

b. Berikan informasi tentang kondisi pasien kepada pasien dan keluarga.

c. Kolaborasi dengan dokter Sp.OG

d. Berikan motivasi dan dukungan moril kepada pasien untuk tidak cemas

dengan kondisi yang sedang dialaminya.


6. Pelaksanaan

Tanggal : 15 November 2021 Pukul : 10.35 WIB

a. Melakukan pemeriksaan keadaan umum dan vital sign ( tekanan darah,

nadi, respirasi, suhu).

b. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai faktor-

faktor yang dapat menyebabkan berhentinya menstruasi pada wanita usia

reproduksi. Yaitu : stres, obesitas, malnutrisi, dan aktifitas fisik yang

berat.

c. Memberikan surat rujukan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke

dr.SpOG

d. Memberikan motivasi dan dukungan moril pada pasien untuk tidak cemas

dengan kondisi yang sedang dialaminya.


7. Evaluasi

Tanggal :15 April 2013 Pukul : 10.40 WIB

a. Hasil Pemeriksaan KU dan TTV

Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis

Vital Sign : TD 110/80 mmHg N 82 x/menit

R 22 x/ menit S 36,5 o C

b. Ibu telah mengetahui mengenai hal-hal yang menyebabkan amenore

sekunder pada wanita usia reproduksi.

c. Ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dr.SpOG

d. Ibu sudah merasa lebih tenang dengan kondisi yang sedang dialaminya.

.
CATATAN PERKEMBANGAN I

Tanggal : 25 November 2021 Pukul : 09.00 WIB

Dilakukan follow up via Whatsapp

Subjektif :

Ibu mengatakan telah melakukan konsultasi kepada dr. SpOG, hasil dari

konsultasi tersebut didapatkan bahwa ibu mengalami gangguan hormonal.

Hasil pemeriksaan usg transvaginal normal.

Terapi yang diberikan :

1. Norestil 5 mg 10 tablet, diminum 2 x 1  obat habis ditunggu 2 – 5 hari

akan datang haid

2. Minipil kb diminum hari ke 5 haid, selama 3 kali siklus untuk merangsang

siklus haid yang baru.


CATATAN PERKEMBANGAN 1

Objektif : -
1. Memberi KIE mengenai pola hidup sehat. Yaitu :
Assesment : a. Makan makanan yang bergizi dan seimbang

Ny. T umur 32 tahun dengan amenore sekunder b. Pola istirahat cukup

Plan : c. Olahraga teratur

d. Menghindari stres
1. Menganjurkan kepada Ibu untuk minum obat secara teratur sesuai
Hasil : Ibu mengerti dan mampu mengulangi KIE yang telah diberikan
anjuran dokter
serta bersedia menerapkan pola hidup sehat.
Terapi yang diberikan : Norestil 5 mg (10) 2 x 1  untuuk 5 hari
2. Menganjurkan ibu untuk memberikan kabar apabila sudah berhasil
2. Memberi KIE mengenai amenore sekunder yang dialami ibu bisa
haid
dikarenakan stres psikis dan pola hidup yang kurang sehat, sehingga Hasil: Ibu bersedia untuk memberikan informasi tentang haidnya

mengganggu kerja hormonal tubuh.

Hasil : Ibu mengerti mengenai penyebab amenore yang dialaminya


CATATAN PERKEMBANGAN 2

Tanggal : 3 Desember 2021 Pukul : 10.00 WIB

Dilakukan follow- up via Whatsapp

Subjektif :

Ibu mengatakan telah mengkonsumsi norestil selam 5 hari.

Ibu mengatakan telah menstruasi kembali pada tanggal 3 Desember 2021,

tepat hari ke-3 setelah norestil habis

Objektif : -

Assesment :

Ny. T umur 32 tahun dengan post amenore sekunder

Dasar : HPHT 3 Desember 2021 (Menstruasi hari ke 1)


CATATAN PERKEMBANGAN 2

Plan :

1. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi mini pill yang telah dianjurkan

di hari ke-5 haid secara teratur sampai habis.

Hasil: Ibu bersedia mengonsumsi mini pill yang telah dianjurkan

secara teratur sampai habis.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola hidup sehatnya.

Hasil : Ibu bersedia untuk tetap menjaga pola hidup sehatnya.

3. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang jika ada keluhan.

Hasil: Ibu bersedia untuk kunjungan ulang jika ada keluhan.

Anda mungkin juga menyukai