Anda di halaman 1dari 38

Perdarahan Ante

Partum
Munic a Rita Hernayanti
PRINSIP
DASAR
🠶Penyebab utama kematian ibu :
🠶Perdarahan
🠶Infeksi dan sepsis
🠶Hipertensi dan Pre Eklsmpsi/ Eklampsia
🠶Persalinan macet (distosia)
🠶 Manifestasi penyebab kematian tersebut
berbeda-beda

DETEKSI DINI
Prinsip
Dasar
🠶 Sistem penilaian resiko
tidak dapat
memprediksi apakah ibu hamil akan
bermasalah selama kehamilannya
🠶 Kebijakan program kunjuangan ANC adalah 6 kali
selama kehamilan :
🠶Satu kali pada Trimester I
🠶Dua kali pada Trimester II
🠶Tiga kali pada Trimester III
🠶 Standar minimal dalam ANC: 10 T

🠶 Pendekatan asuhan lebih pada kualitas dari


pada kuantitas
Pengertian
🠶 Deteksi dini/screening
🠶usaha untuk mengidentifikasi penyakit/kelainan yang
belum jelas secara klinis menggunakan tes,
pemeriksaan atau prosedur tertentu
🠶dapat secara cepat membedakan orang yang
kelihatan sehat tetapi sesungguhnya menderita
suatu kelainan

🠶 Komplikasi kehamilan
🠶kegawat-daruratan obstetrik yang dapat
menyebabkan kematian ibu dan janin
Definisi Perdararahan Ante
Partum
🠶 Perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 20 minggu dan
saat
mulainya persalinan
PLASENTA
PREVIA
Plasenta
previayang menutupi
🠶 Plasenta
seluruh atau sebagian
ostium kanalis
servikalis
🠶 Dibagi:
🠶 Totalismenutupi
seluruh ostium
🠶 Parsialmenutupi
sebagian
ostium
🠶 Marginalmenutupi tepi
ostiumresiko terjadi
perdarahan saat
pendataran dan dilatasi
servis
Faktor resiko Plasenta
Previa
🠶 Pernah hamil dengan Plasenta Previa sebelumnya
🠶 Riwayat SC atau operasi lain pada uterus
🠶 Multiparitas
🠶 Usia lanjut
🠶 Hamil kembar
🠶 Riwayat kuret
🠶 Riwayat keguguran
🠶 Memiliki bentuk rahim tidak normal
Gejala Plasenta
Previa
🠶perdarahan dari vagina yang terjadi pada akhir
trimester kedua atau di awal trimester
ketiga kehamilan.
🠶Perdarahan bisa banyak atau sedikit, akan
berulang dalam beberapa hari Tidak
jarang kondisi ini dianggap menstruasi saat
hamil
🠶Perdarahan juga dapat muncul setelah
berhubungan intim
Penatalaksanaan Plasenta
Previa
• UMUM
– Jika ada perdarahan: Call for help
• lakukan resusitasi cairan:
– Pasang infus  jika perlu 2 jalur dengan transfusi set, jarum besar
– Pasang oksigen 5 - 10 liter per menit
– Pasang kateter urine
– Estimasi jumlah perdarahan
– Ganti darah yang hilang dengan cairan kristaloid
– Rujuk
– Perhatikan DJJ
– Jika tidak ada perdarahan: tunggu kehamilan hingga
aterm  terminasi dengan pilihan mode of delivery sesuai jenis
plasenta previa
Mode of
delivery

SC Trial
Labour
MANAGEMENT PLASENTA
PREVIA
• Preterm: • Aterm:
– Konservatif – Terminatif (SC UK 38
– Pematangan paru mgg)
jika <34 mgg
– Tokolitik – Tokolitik
– Asam – Asam Traneksamat
Traneksamat – Vitamin K
– Vitamin K – Tranfusi jika perlu
– Tranfusi jika perlu – Jika perdarahan
– Jika perdarahan banyak
banyak  SC emergency
 SC emergency – Jika perdarahan
– Jika perdarahan terkendali, tetap
terkendali, tetap cek DJJ, jika
SOLUSIO
PLASENTA
Definis
i
🠶 Abruptio plasenta
🠶Kondisi ketika terjadinya pemisahan antara plasenta dari lapisan uterus
🠶Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan, tetapi tidak
menutup kemungkinan bisa terjadi setelah minggu ke-20 masa kehamilan.
🠶 Solusio plasenta
🠶Pelepasan plasenta dari tempat implantasi normalnya di rahim sebelum
kelahiran
🠶Lepasnya plasenta ini dapat menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen pada
bayi dapat menurun atau terhambat.
Gambaran

🠶 Klasifikasi Solusio
Plasenta:
🠶 Totaljanin meninggal
🠶 Parsial30-50% janin
dapat bertahan
Faktor Resiko Solusio
Plasenta
🠶 Hamil di usia 40 tahun ke atas
🠶 Perokok berat atau pengguna narkoba (cocaine atau morfin)
🠶 Memiliki riwayat solusio plasenta sebelumnya
🠶 Hipertensi, pre eklampsia atau eklampsia
🠶 Ketuban pecah dini
🠶 Trauma abdomen
🠶 Overdistensi uterus:
🠶Hamil kembar, polihidramnion
Gambaran Solusio
Plasenta
🠶 Perdarahan perabdominam yang disertai nyeri uterus
tegang
🠶 Adanya factor resiko
🠶 Syok yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang
keluar (concealed abruptio)
🠶 Gawat janin
🠶 Uterus tegang, mudah terangsang, tetanik
🠶 Pastikan dengan USG untuk menyingkirkan
kemungkinan plasenta previs dan untuk
melihat hematoma uteroplasenter
Prosedur
Diagnostik
🠶 Riwayat persalinan dan pemeriksaan fisik
🠶 USG
🠶Konfirmasi plasenta previa
🠶 Electronic Fetal Monitoring
🠶Kontraksi dan kesejahteraan janin
🠶 Spekulum
🠶Konfirmasi secara ultrasonic
🠶Jangan melakukan periksa dalam pada dugaan
plasenta previa
LABORATORIU
M
🠶 Jenis golongan darah, Rh, Coombs, HB
🠶 Coombs test adalah sebuah pengujian atau tes darah yang
dilakukan untuk menemukan antibodi tertentu yang
menyerang sel-sel darah merah.
🠶 Fungsi koagulasi
🠶 Waktu perdarahan dan pembekuan
🠶 Uji silang kesesuaian donor resepien
🠶 Maturitas paru janin (bila mungkin)
Penatalaksanaan
🠶Informed Choice dan Informed consent
🠶Pasang infus dengan jarum besar
🠶Pastikan ketersediaan cairan dan darah
🠶Nilai dan pertahankan kondisi ibu dan bayi
🠶Cek golongan darah dan cross-match
🠶Bekerja secara tim
Resusitasi
Hemodinamik
🠶Resusitasi secara agresif untuk memelihara
perfusi organ bayi dan ibu, mencegah
DIC
🠶Stabilisasi tanda vital
🠶Infus cairan kristaloid atau plasma
expanders
🠶Perbaiki kadar Hb
🠶Beri oksigen
Perhatian untuk
Bayi
🠶 Lateroposisi untuk meningkatkan cardia c output
hingga 30%
🠶 Uji maturitas paru
🠶 Pemantauan kesejahteraan janin (biophysical profile)
🠶 Nilai waktu pembekuan darah
🠶 Bila perdarahan terjadi pasca trauma, observasi selama
4 jam untuk melihat kemungkinan terjadinya gawat
janin, solusio plasenta atau kondisi gawat darurat
lainnya
MANAGEMENT SOLUSIO
PLASENTA
• UMUM
– Call for help
– Lakukan resusitasi cairan:
• Pasang infus jika perlu 2 jalur dengan transfusi set, jarum
besar
• Pasang oksigen 5 - 10 liter per menit
• Pasang kateter urin
• Estimasi jumlah perdarahan
• Ganti darah yang hilang dengan cairan kristaloid (darah
yang keluar terkadang sedikit, tapi derajat shock berat)
• Rujuk
• Perhatikan DJJ
MANAGEMENT SOLUSIO
PLASENTA
• Terminatif
• DJJ baik  per vaginam
• DJJ distress SC emergency
• Perdarahan sedikit, kondisi ibu baik  per
vaginam
• Perdarahan banyak, kondisi ibu shock 
SC emergency
• Tranfusi jika perlu
KUNCI PENTING
• Problem Perdarahan Ante Partum:
– Ketahui derajat syok hemoragik resusitasi cairan
yang adekuat sesuai kehilangan darah (pasang
infus 2 jalur jika diperlukan, oksigenasi, pasang kateter,
posisi miring kiri)
– Tegakkan diagnosis  management sesuai
diagnosis

• Pada kecurigaan plasenta previa


JANGAN MELAKUKAN PERIKSA
DALAM !!!
RUPTURA
UTERI
BANDL RING
MANAGEMENT RUPTURA
UTERI
• UMUM
– Call for help
– lakukan resusitasi cairan:
• Pasang infus jika perlu 2 jalur dengan transfusi set, jarum
besar
• Pasang oksigen  5 - 10 lpm
• Pasang kateter urin
• Estimasi jumlah perdarahan
• Ganti darah yang hilang dengan cairan kristaloid (darah
yang keluar terkadang sedikit, tapi derajat shock berat)
• Rujuk
• Perhatikan DJJ
MANAGEMENT RUPTURA
UTERI
• Terminatif
• DJJ baik/distress SC emergency
• Perdarahan sedikit/banyak, kondisi ibu baik/shockSC
emergency
• Tranfusi
TERIMA
KASIH…..

Anda mungkin juga menyukai