Anda di halaman 1dari 11

Generasi Millenial sebagai Agen Perubahan dalam Membangun Kepemimpinan Nasional yang

Berkarakter Pancasila

 Judul Esai : Membangun Kepemimpinan Nasional yang Berkarakter Pancasila: Peran


Aktif Generasi Milenial dalam Mewujudkan Perubahan
 Nama Peserta : Nuraini Zakiyah
 Kategori : Pelajar
 Institusi : SMA NEGERI 2 PASURUAN
 Kontak : 081235998672
ABSTRAK

Generasi milenial merupakan agen perubahan yang penting dalam membangun


kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila di Indonesia. Mereka merupakan generasi
yang tumbuh di era digital dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi
sebelumnya, sehingga mereka harus memiliki visi, inovasi, kreativitas, dan kemampuan
interpersonal yang kuat. Generasi ini memiliki keberanian dan kreativitas yang dapat
diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memperbaiki kualitas
kepemimpinan di Indonesia. Namun generasi milenial juga dihadapkan pada berbagai
tantangan dalam menjalankan perannya sebagai agen perubahan, seperti tantangan teknologi
dan pendidikan, kurangnya pengalaman dalam kepemimpinan, kecenderungan untuk berpikir
individualis, dan dominasi teknologi yang cenderung mengurangi kemampuan interpersonal.
Oleh karena itu, penting bagi generasi milenial untuk mengatasi tantangan ini. Melalui kerja
keras dan komitmen yang kuat, generasi milenial dapat mengembangkan kepemimpinan
nasional yang berkarakter Pancasila, yang akan membawa keberhasilan besar bagi masa depan
Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila merupakan hal yang sangat penting
dalam membangun bangsa yang maju dan sejahtera. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
harus menjadi pedoman dalam setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh pemimpin
nasional. Generasi milenial merupakan generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996.
Milenial pada umumnya adalah Generasi Baby Boomers. Mereka telah menjadi sorotan publik
dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena banyak dari mereka yang telah bergabung
dengan dunia kerja dan mulai mengambil peran dalam pembangunan kepemimpinan yang
berkarakter Pancasila.

Kepemimpinan adalah hal yang penting dalam setiap organisasi, baik itu organisasi politik,
sosial, atau bisnis. Kepemimpinan yang baik dapat membawa perubahan positif bagi organisasi
dan masyarakat. Namun, kepemimpinan yang buruk dapat membawa dampak negatif.

Generasi ini tumbuh dan berkembang di era digital yang serba cepat, mudah, dan instan.
Sikap proaktif, inovatif, dan berani mengambil resiko menjadi karakteristik generasi milenial
yang harus dimanfaatkan untuk mengembangkan kepemimpinan nasional yang inovatif dan
kreatif serta mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Generasi milenial sebagai generasi yang tumbuh di era digital memiliki peran penting dalam
membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila. Selain itu juga, generasi
milenial sebagai generasi penerus bangsa harus meneruskan perjuangan para pendahulu dalam
membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila.

Generasi milenial juga harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang
terjadi di lingkungan sekitar. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi memberikan
pengaruh besar terhadap cara generasi milenial berpikir, bertindak, dan berinteraksi. Salah satu
hal yang menjadi perhatian adalah bagaimana generasi milenial dapat membangun
kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila di era digital ini. Oleh karena itu, dalam esai
ini, akan dibahas mengenai peran generasi milenial sebagai agen perubahan dalam
membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila. Esai ini juga membahas
tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial dalam membangun kepemimpinan nasional
yang berkarakter, serta memberikan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peran generasi milenial dalam membangun kepemimpinan nasional yang


berkarakter Pancasila?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial dalam membangun
kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila?
3. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membahas peran generasi milenial dalam
membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila, tantangan yang dihadapi
generasi milenial dan cara untuk mengatasi tantangan tersebut.

BAB 2 ISI

Peran Generasi Milenial dalam Membangun Kepemimpinan Nasional yang Berkarakter


Pancasila

Generasi milenial memiliki peran penting dalam membangun kepemimpinan nasional yang
berkarakter Pancasila di era digital ini. Mereka dapat menjadi agen perubahan dalam
memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. Salah satu peran penting generasi
milenial adalah sebagai pengisi kemerdekaan NKRI dengan menjadi agent of change, innovator,
dan promoter bangsa.
Generasi milenial saat ini menjadi sorotan banyak orang, terutama dalam konteks
pembangunan kepemimpinan yang berkarakter Pancasila. Banyak yang mengatakan bahwa
generasi milenial kurang memiliki pemahaman tentang Pancasila dan kurang berkontribusi
dalam membangun kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai dasar Pancasila. Namun, saya
berpendapat bahwa generasi milenial sebenarnya mampu menjadi agen perubahan dalam
membangun kepemimpinan yang berkarakter Pancasila.

Perubahan memang tidak mudah dilakukan, terlebih lagi jika perubahan yang ingin dicapai
adalah perubahan yang besar dan melibatkan banyak orang. Namun, generasi milenial memiliki
berbagai karakteristik yang dapat memudahkan mereka sebagai agen perubahan dalam
membangun kepemimpinan yang berkarakter Pancasila.

Generasi milenial dapat menjadi agen perubahan dalam membangun kepemimpinan


nasional yang berkarakter Pancasila dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
serta media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila.

Generasi milenial juga harus mampu memahami nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa peran aktif generasi milenial dalam
membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila:

 Meningkatkan Kesadaran akan Nilai-Nilai Pancasila.


Generasi milenial dapat meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila melalui
pendidikan dan sosialisasi. Pendidikan dan sosialisasi dapat dilakukan melalui media
sosial, seminar, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dengan meningkatkan kesadaran akan
nilai-nilai Pancasila, generasi milenial dapat membangun kepemimpinan nasional yang
berkarakter Pancasila.
 Menjadi Agen Perubahan.
Generasi milenial dapat menjadi agen perubahan dalam membangun kepemimpinan
nasional yang berkarakter Pancasila. Mereka dapat mengambil inisiatif dan tindakan
nyata untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan. Tindakan nyata dapat dilakukan
melalui kegiatan sosial, politik, dan ekonomi.
 Membangun Kepemimpinan yang Berkarakter Pancasila
Generasi milenial dapat membangun kepemimpinan yang berkarakter Pancasila dengan
menjadi pemimpin yang baik dan berintegritas. Mereka dapat mempraktikkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan memimpin dengan contoh yang baik.

Tantangan yang Dihadapi oleh Generasi Milenial dalam Membangun Kepemimpinan Nasional
yang Berkarakter Pancasila

Meskipun memilki peran penting, generasi milenial juga dihadapkan pada tantangan
dalam membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila di era digital ini.
Beberapa tantangan tersebut antara lain adalah:

1. Tantangan teknologi
Generasi milenial hidup di era digital yang serba cepat dan terus berkembang. Oleh
karena itu, generasi milenial perlu menguasai teknologi dan memanfaatkannya untuk
membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila.
2. Tantangan pendidikan
Pendidikan nasional perlu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu, generasi milenial perlu mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Tantangan sosial dan budaya
Globalisasi membawa dampak yang signifikan pada keadaan sosial dan budaya.
Perkembangan global secara signifikan memengaruhi kehidupan masyarakat dan
membawa pengaruh positif maupun negatif. Masyarakat menjadi lebih terbuka
terhadap kebudayaan baru, tetapi juga menghadapi tantangan yang besar dalam
mempertahankan kearifan lokal dan kebudayaan asli. Generasi milenial juga dihadapkan
pada kompleksitas masalah sosial yang semakin meluas seperti kemiskinan,
ketimpangan sosial, dan krisis kemanusiaan yang menimpa banyak negara.
4. Kurangnya pengalaman dalam kepemimpinan
Generasi milenial kadang-kadang diangggap kurang memiliki pengalaman dalam
kepemimpinan. Mereka biasanya lebih fokus pada kegiatan individu bukan
berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa, kegiatan sosial, dan kemudian berjuang
untuk mencari pekerjaan yang cocok. Hal ini membuat mereka kurang terampil dalam
memahami dinamika organisasi atau lembaga, dan kurang dalam kemampuan
berkoordinasi dan memimpin kelompok atau tim.
5. Kecenderungan untuk berpikir individualis
Generasi milenial kadang-kadang dianggap sebagai generasi yang terlalu individualis dan
kurang peduli dengan kepentingan bersama. Kecenderungan individu ini dapat
menggangu efek sinergi dalam proses kepemimpinan. Hal ini cenderung membuat
mereka sulit untuk beradaptasi dengan kebiasaan dan keadaan di tempat kerja, dan
mengurangi kemampuan mereka untuk berkolaborasi dengan anggota tim dan orang
lain.
6. Dominasi teknologi yang cenderung mengurangi kemampuan interpersonal
Teknologi telah mengubah cara hidup dan bekerja bagi generasi milenial, tetapi juga
memengaruhi kemampuan mereka dalam hal interpersonal atau hubungan sosial.
Ketergantungan teknologi kadang-kadang membuat mereka kehilangan kemampuan
menangani hubungan sosial secara langsung dan interaksi tatap muka. Hal ini
mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja sama dengan kelompok,
mendengarkan masukan, dan membuat keputusan bersama.

Cara Mengatasi Tantangan dalam Membangun Kepemimpinan Nasional yang Berkarakter


Pancasila

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial dalam membangun
kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila di era digital ini, diperlukan beberapa cara,
antara lain:
1. Meningkatkan Literasi Teknologi
Generasi milenial perlu meningkatkan literasi teknologi agar dapat memanfaatkannya
dengan baik dalam membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila.
2. Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Pendidikan nasional perlu meningkatkan kualitasnya agar generasi milenial
mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Meningkatkan Kesadaran akan Dampak Globalisasi
Generasi milenial perlu meningkatkan kesadaran akan dampak globalisasi dan
memanfaatkannya dengan bijak untuk membangun kepemimpinan nasional yang
berkarakter Pancasila.
4. Mengembangkan Kemampuan Kepemimpinan yang Solid
Generasi milenial dapat mengembangkan kemampuan kepemimpinan yang solid
melalui pelatihan, pendidikan, mentorship, atau pengalaman kerja. Hal ini akan
membantu mereka mengembangkan kemampuan dalam memimpin kelompok atau tim,
memahami dinamika organisasi atau lembaga, dan mengembangkan strategi yang
efektif untuk mencapai tujuan bersama.
5. Membangun Keterampilan Interpersonal
Generasi milenial dapat membantu memperkuat keterampilan interpersonal mereka
dengan lebih sering berinteraksi langsung dengan orang lain, meningkatkan kemampuan
mendengarkan dan menjalin hubungan, dan melakukan pelatihan keterampilan
interpersonal seperti komunikasi dan kerja sama.
6. Bekerja Sama dengan Generasi Sebelumnya secara Sinergis
Generasi milenial dapat bekerja sama dengan generasi sebelumnya secara sinergis,
belajar dari pengalaman mereka, dan membangun sinergi dalam kerja tim. Hal ini juga
membantu mereka memahami konteks sosial dan kearifan lokal yang dapat
mempengaruhi keberhasilan upaya pembangunan.
BAB 3 PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa generasi milenial memiliki peran
penting dalam membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila. Mereka
memiliki kemampuan dalam memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan informasi dan
memobilisasi masyarakat. Dan mereka dapat meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila,
menjadi agen perubahan, dan membangun kepemimpinan yang berkarakter Pancasila. Selain
itu, generasi milenial juga memiliki sikap yang lebih kritis dan terbuka terhadap perubahan.

Generasi ini memiliki keberanian dan kreativitas yang dapat diaplikasikan dalam berbagai
aspek kehidupan, termasuk dalam memperbaiki kualitas kepemimpinan di Indonesia. Namun,
peran generasi milenial dalam membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila
juga dihadapkan pada beberapa tantangan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasi
tantangan tersebut agar generasi milenial dapat membangun kepemimpinan nasional yang
berkarakter Pancasila dengan baik.

Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah meningkatkan literasi teknologi, meningkatkan
kualitas pendidikan, meningkatkan kesadaran akan dampak globalisasi, mengembangkan
kemampuan kepemimpinan yang solid, membangun keterampilan interpersonal, dan bekerja
sama dengan generasi sebelumnya secara sinergis. Dengan demikian, generasi milenial dapat
menjadi agen perubahan yang efektif dalam membangun kepemimpinan nasional yang
berkarakter Pancasila di era digital ini.

B. SARAN

Untuk meningkatkan peran generasi milenial dalam membangun kepemimpinan nasional


yang berkarakter Pancasila, perlu dilakukan beberapa hal, yaitu :

1. Pertama, perlu dilakukan pendidikan karakter yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila


sejak dini.
2. Kedua, perlu dilakukan pelatihan dan pembinaan terhadap generasi milenial agar
mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam membangun
kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila.
3. Ketiga, perlu dilakukan kolaborasi antara generasi milenial dan generasi sebelumnya
dalam membangun kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila.
4. Keempat, generasi milenial harus terus mengembangkan kemampuan mereka dalam
berpikir kritis dan kreatif.
5. Kelima, generasi milenial juga harus terus memperdalam pengetahuan mereka tentang
kepemimpinan nasional yang berkarakter dan bagaimana cara membangun
kepemimpinan nasional yang berkarakter.
6. Keenam, untuk lebih meningkatkan kemampuan generasi milenial dalam membangun
kepemimpinan nasional yang berkarakter Pancasila.
7. Ketujuh, disarankan agar pemerintah, lembaga, dan organisasi masyarakat memperkuat
pelatihan, pendidikan, dan pengalaman kerja untuk meningkatkan kemampuan
kepemimpinan dan keterampilan interpersonal.
8. Kedelapan, penting juga untuk membangun kesadaran tentang arti penting nilai-nilai
Pancasila bagi masa depan bangsa dan mensosialisasikan nilai-nilai ini kepada generasi
milenial.

DAFTAR PUSTAKA

1. Setkab.go.id. (2019). Peran Generasi Milenial Bagi NKRI - Sekretariat Kabinet.


(https://setkab.go.id/peran-generasi-milenial-bagi-nkri-2/)
2. ResearchGate. (2023). Peran Kepemimpinan Nasional Bagi Generasi Milenial Dan
Falasafah Pancasila Dan Gaya Kepemimpinan Menteri Erick Thohir.
(https://www.researchgate.net/publication/371608046_Peran_Kepemimpinan_Nasiona
l_Bagi_Generasi_Milenial_Dan_Falasafah_Pancasila_Dan_Gaya_Kepemimpinan_Menter
i_Erick_Thohir)
3. Bangka.tribunnews.com. (2022). Generasi Milenial Pancasila Agen Perubahan Negara -
Bangkapos.com - Tribun. (https://bangka.tribunnews.com/2022/04/07/generasi-
milenial-pancasila-agen-perubahan-negara)
4. Ejournal.fisip.unjani.ac.id. (2017). Kepemimpinan Nasional untuk Generasi Milenial di
Era Digital. (https://ejournal.fisip.unjani.ac.id/index.php/jurnal-caraka-
prabu/article/view/94)
5. Fitria, W., & Arsyad, N. (2019). The Role of Millennials in Developing the Country.
Journal of Education, Teaching and Learning, 4(3), 494-500.
6. Nugroho, Y. S. (2020). Pemimpin Muda dan Pancasila: Refleksi bagi Millennial Indonesia.
Jurnal Studi Demokrasi, 2(1), 25-37.
7. Safitri, N., & Lestari, I. (2021). The Role of Millennials Contribution to the
Implementation of Pancasila Values in Higher Education. Journal of Educational Sciences
and Learning, 3(1), 1-8.

Anda mungkin juga menyukai