Anda di halaman 1dari 9

Implementasi Dan Tantangan

Ideologi Pancasila
Di Era Digital
Di Susun :
ABDURROCHMAN
BISMA ADI NUGRAHA
KELOMPOK 2
DIDI YULIANTO
LATHIFAH NURSABILAH
SHIFA RETNO UTAMI
Implementasi dan Tantangan
Ideologi Pancasila
di era digital

Eksistensi Pancasila di zaman sekarang Karakteristik


Creating Generasi
Financial Milenial
Goals

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada


Make Financial Strategy GenerasiFinancial Activities
Controlling
Milenial
Eksistensi Pancasila di zaman sekarang
Kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Panca yang
berarti lima dan Sila berarti dasar. Pancasila adalah lima dasar
yang menopang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengalaman Pancasila berasal dari nilai-nilai yang terkandung
dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang telah di ekstrak
sedemikian rupa oleh orang-orang hebat pendiri bangsa
Indonesia. Oleh karenanya, Pancasila juga dapat dikatakan
sebagai jiwa dari bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila kini sedikit demi sedikit mulai tergerus oleh


globalisasi yang selalu membawa karakter individualistik.
Pancasila tidak lagi mampu dijadikan sarana untuk menahan
dampak globalisasi yang hadir. Dalam ranah ini, Pancasila dapat
diartikan sebagai tubuh tanpa jiwa. Pancasila hanya dianggap
sebagai simbol dan garnis saja.
Seperti yang telah diketahui, bahwa tidak semua informasi yang
didapatkan dari dunia maya merupakan informasi yang baik dan
mendidik, banyak juga di antara informasi-informasi tersebut
yang melenceng dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Contoh kecil yang seringkali ditemui pada kehidupan sehari-hari
adalah dari cara berpakaian banyak remaja-remaja yang
cenderung berdandan seperti artis-artis Barat. Dapat dikatakan
bahwa pakaian tersebut merupakan pakaian minim bahan serta
memperlihatkan bagian tubuh yang semestinya tidak patut untuk
diperlihatkan. Hal ini jelas menunjukkan bahwa gaya berbusana
tersebut tidak sesuai dengan kepribadian dan kebudayaan
bangsa Indonesia. (contoh sinetron berantem)
Karakteristik Generasi Milenial
Pancasila dan generasi milenial merupakan dua hal yang
perlu diperhatikan lebih untuk saat ini. Ketimpangan sosial
yang terjadi saat ini adalah dikarenakan kurangnya
perhatian masyarakat Indonesia terutama generasi
milenial terhadap nilai-nilai Pancasila. Internalisasi nilai-
nilai liberal yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
menjadikan masyarakat Indonesia layaknya orang buta
yang kehilangan tongkatnya. Persoalan yang sangat besar
dihadapi bangsa dan negara hingga sekarang ialah
pembudayaan dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila yang
tidak berjalan efektif dan mendasar.
Berikut adalah karakteristik generasi milenial:
1. Selalu terhubung : Generasi milenial selalu terhubung dengan dunia luar melalui
internet mobile yang mereka bawa kemana-mana.
2. Segera : Generasi Milenial selalu menginginkan kecepatan, apakah itu berhubungan
dengan respon yang mereka harapkan maupun kecepatan dalam memperoleh
informasi.
3. Sosial : Generasi milenial sangat tertarik dengan interaksi sosial, apakah itu chatting
dengan teman-teman lama, memposting buku harian web (blogging), berbagi
informasi dan bersosialisasi melalui situs jejaring sosial semacam facebook, twitter
dan lain-lain.
4. Generasi milenial lebih terkesan individual, cukup mengabaikan masalah politik,
fokus pada nilai-nilai materialistis, dan kurang peduli untuk membantu sesama jika
dibandingkan dengan generasi X dan generasi baby boom pada saat usia yang sama.
5. Generasi milenial merupakan pribadi yang pikirannya terbuka, pendukung kesetaraan
hak (misalnya tentang LGBT atau kaum minoritas).
6. Generasi Milenial kerap dituding sebagai generasi yang manja, etos kerja yang buruk,
sampai terlalu banyak menghabiskan waktu di depan televisi atau ponsel pintar.
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Pada Generasi Milenial
Pancasila dan generasi milenial merupakan dua hal yang
perlu diperhatikan lebih untuk saat ini. Ketimpangan sosial
yang terjadi saat ini adalah dikarenakan kurangnya perhatian
masyarakat Indonesia terutama generasi milenial terhadap
nilai-nilai Pancasila. Internalisasi nilai-nilai liberal yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa menjadikan masyarakat
Indonesia layaknya orang buta yang kehilangan tongkatnya.
Persoalan yang sangat besar dihadapi bangsa dan negara
hingga sekarang ialah pembudayaan dan aktualisasi nilai-
nilai Pancasila yang tidak berjalan efektif dan mendasar.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan
dengan beberapa cara
1. yang pertama adalah dengan melalui lembaga-lembaga pendidikan baik formal dan
non formal yang pada saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah pada taraf sekolah-
sekolah formal melalui internalisasi pendidikan karakter pada semua mata pelajaran
di semua jenjang pendidikan dari mulai pendidikan anak usia dini sampai dengan
pendidikan tinggi.
2. Langkah kedua adalah dengan pemberian contoh-contoh aktualisasi nilai-nilai
Pancasila secara langsung dalamn kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat dimulai
dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja dan juga lingkungan
masyarakat.
3. Langkah ketiga adalah dengan melalui diskusi dan kajian-kajian ilmiah guna
mengembangkan kontekstualisasi dan implementasi nilai-nilai pancasila, terutama
pada generasi milenial.
4. Dan lanngkah terakhir adalah reaktualisasi Pancasila melalui media sosial.
Thank You..

Anda mungkin juga menyukai