Anda di halaman 1dari 12

JURNAL ANGGADA

Volume 01 edisi xx Januari 2023

BUSANA PERNIKAHAN PENGANTIN


PEREMPUAN TERNSPIRASI DARI ADAT SOLO
PUTERI DENGAN CITA RASA VICTORIA
Oleh:
Yuni Sartika
Desain Produk FDSK
Universitas Mercubuana Jakarta
Sartikayuni340@gmail.com
Nina Maftukha
Desain Produk FDSK
Universitas Mercubuana Jakarta
nina.maftukha@mercubuana.ac.id

ABSTRAK
Busanaadat Solo Puterimerupakanbusana yang telahdipakai oleh
kelompokmasyarakatsecaraturuntemurun, dan cirikhasnyamencerminkanbudayalokal yang diciptakan
oleh busanaadattersebut. (Condronegoro, 1995:3) menyatakanbahwapakaianadat yang
digunakandalamupacarakerajaandapatdilihatsebagailambangidentitas yang berkaitandenganhak dan
kewajibanpemakainya. Gesik (dalamCondronegoro, 1995:4)
klaimbahwapakaiankebesarandipertahankanuntukmenunjukkanmartabat dan
keunggulandalampenggunaan. Ketimpangansosialinitidakhanyahadir di Surakarta tetapi juga di era
Victoria. 2 halinilah yang melatarbelakangi 2 pakaianadat yang saratnuansa modern, pelestarian dan
inovasi. Menerapkankonsep modern adalahmemodifikasibusanapengantinadat Solo Putri
sesuaidengan design rendering denganmemadukanunsur modern dan tradisional. Hal inidilakukan
agar busanapengantinadat Solo Putri disukai dan dikenakan oleh berbagaikalanganmasyarakat,
terutamakalanganmenengah. Pada perancanganini, penulismenggunakanmetode ATUMICS. Teori
ATUMICS berbedadengan “melestarikantradisiberartiterusmengembangkantradisitersebut agar
sesuaidengankehidupansaatini”. Dengan kata lain, agar tradisidapatberkelanjutan,
iaharustetapterhubungdengansemuaaspekkehidupankontemporer; denganmodernitas.
Dalambanyakkasus, tradisi yang statis dan
tidaklagiberkembangdariwaktukewaktusecarabertahapdihapus dan mati. Metode ATUMICS
berurusandenganperpaduantradisi dan modernitas dan menciptakanobjekbaru yang
tetapmemilikihubungandengantradisi yang berubah.
Kata Kunci: (Solo Puteri, Victoria, Atumics)

ABSTRACT
Solo Puteri traditional clothing is clothing that has been worn by community groups for
generations, and its characteristics reflect the local culture created by these traditional clothing.
(Condronegoro, 1995:3) states that the traditional clothing used in royal ceremonies can be seen as a
symbol of identity related to the rights and obligations of the wearer. Gesik (in Condronegoro, 1995:4)
claims that oversized clothing is maintained to show dignity and excellence in use. This social inequality
is not only present in Surakarta but also in the Victorian era. These 2 things are the background of the 2
traditional clothes which are full of modern nuances, preservation and innovation. Applying a modern
concept is modifying the traditional Solo Putri wedding dress according to the design rendering by
combining modern and traditional elements. This is done so that the traditional Solo Putri wedding
dress is liked and worn by various groups of people, especially the middle class. In this design, the
author uses the ATUMICS method. The ATUMICS theory is different from "preserving traditions means
continuing to develop these traditions to suit current life". In other words, for a tradition to be

ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 1


sustainable, it must remain connected to all aspects of contemporary life; with modernity. In many
cases, traditions that were static and no longer developed over time were gradually erased and died.
The ATUMICS method deals with the fusion of tradition and modernity and creates new objects that
retain a connection with changing traditions.
Keywords: (Solo Puteri, Victoria, Atumics)

Copyright © 2020 Universitas Mercu Buana. All right reserved

Received: Revised: Accepted:

A. PENDAHULUAN tampakberbedabagipemakainya.
Busanaadat Solo Puterimerupakanbusana Secaraumumpakaiansebagaiatributkebangs
yang telahdipakai oleh awanandapatdibedakanmenjadiduakelomp
kelompokmasyarakatsecaraturuntemurun, ok, yaitupakaianuntuk acara sehari-
dan cirikhasnyamencerminkanbudayalokal hariatau informal dan pakaianuntuk acara
yang diciptakan oleh busanaadattersebut. yang lebih formal atauresmi.
(Condronegoro, 1995:3) Pakaianresmiterbagimenjadipakaianuntuk
menyatakanbahwapakaianadat yang menghadiriupacara Alit dan 2
digunakandalamupacarakerajaandapatdilih pakaianuntukupacaraAgeng. Dari
atsebagailambangidentitas yang golongansandangtersebutselanjutnyadigolo
berkaitandenganhak dan ngkanmenjadisandanganak-anak, remaja,
kewajibanpemakainya. Gesik dan lanjutusia (Condronegoro, 1995:21).
(dalamCondronegoro, 1995:4) Selainitu,
menyatakanbahwabusanakebesarandibuda dalamkhasanahpakaianadatJawaterbagime
yakanuntukmenunjukkankewibawaan dan njadiduagayapakaianadat, yaitugaya
keunggulandalampenggunaannya, Surakarta.
apalagijikabusanatersebutdihiasdenganban Ketimpangansosialinitidakhanyahadir di
yakbarangmewah, mahal dan langka yang Surakarta tetapi juga di era Victoria. Era
hanyadimiliki oleh segelintir orang. Victoria berlangsungdaritahun 1837
Faktaini pada hingga 1901.
hakekatnyamenunjukkansupremasimanusi IniadalahperiodeketikatahaplanjutRevolusi
adalam strata sosialmasyarakat. Pigeaud Industri dan
(dalamCondronegoro, 1995:3) perluasanimperialismeInggrisbertepatande
menyebutkanbahwaperbedaan- nganberbagaiperubahansosial,
perbedaankecil pada pakaianadat, termasuktarikulurtentangperlunyakonserva
sepertilebarnyahiasan pada tisme dan pelestariantradisi, di
pakaianataulebarnyagarisputus-putus, satusisiberbagaiupayareformasisosial dan

Volume x Edisi x, 20xx| 2


JURNAL ANGGADA
Volume 01 edisi xx Januari 2023

politik di sisilain. Pada saatitu, wanitamengenakanpakaiandalam yang


industrialisasi yang pesat juga berdampak disebut crinoline. Rokinidikenaldengan
pada relasistruktural dan kelas yang ada, petticoat atau petticoat dan
terutamapesatnyaperkembangankelasmene biasanyadikenakan di bawah dress.
ngah dan Crinoline adalah dress
marjinalisasikelasbawahsepertikaumburuh denganlapisandalam, tujuannya agar
dan kaum miskin kota, yang wanita yang memakai dress
miripdengankeadaankitasaatini. initerlihatcantik, slim dan elegan. Desain
Dalamkaitannyadenganhubunganluar yang digunakanelegan dan
negeri, Inggris di era Victoria bercirikanberbagaimacambahansepertisula
harusberperang dan man, pita dekoratif, dan renda.
berkonflikdenganPrancis, yang SaatwanitaInggrismengenakangaunini,
mengalamifaserevolusionerdalamRevolusi merekaterlihatlangsingkarenadesainbagian
Prancis, diikuti oleh fasepemerintahan atasgaundibuatberbentuk jam
Napoleon yang tidakdiinginkan oleh pasirhinggakepinggang.
kelaspenguasaInggris. terjadi di Dalamperkembangannya,
daerahmereka pada saatitu. bulukudadigantidengankapas yang dipres,
Perkembangangaunpengantintidakhanya kemudiandigantilagidenganbahanlogam
pada kasuspribadiputri, tetapi juga dan dibentukmenjadi “kandang”. Crinoline
perkembangangaunpengantin di dikenakan di bawahrok dan di
luarIndonesia. Salah atasrokataugaun. Crinoline
satunyaadalahgaunpengantinbergaya disebutBerpakaianuntukMembunuh.
Victoria. Inggris pada abad ke-19 Karena orang yang
memilikigayapakaianberbeda yang memakaigauninibanyakdilecehkan dan
sangatunik dan banyakwanitabahkanribuan orang
terlihatsangatmewahketikagaunsetipismun meninggaldalamgaunini. Karena
gkin dan bagianbawahnyatebal. gauninimengabaikanselera
Gauninibiasanyadikenakan oleh 1. Tujuan dan Manfaat
wanitaInggris di 1) Tujuan
pestamakanmalamataubahkanpestadansa a. Terciptanya bentuk baru dari
dan orang-orang yang sebuah busana pernikahan
mengenakangauntersebut di masa untuk mempelai perempuan
laluadalahelitpenguasa. Gaun era Victoria yang digunakan dalam
yaitu. 1800-1901, serangkaian acara resepsi.

ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 3


b. Terciptanya bentuk baru dari dalam mengenakan busana adat. Dari
sebuah busana pernikahan permasalahan tersebut dengan upaya
untuk mempelai perempuan melestarikan atau mengembangkan
yang digunakan dalam tradisi kontinu, agar dapat sesuai
serangkaian acara resepsi. dengan kehidupan saat ini, maka dari
c. Terciptanya bentuk baru dari itu penulis merancang busasana resepsi
sebuah busana pernikahan pernikahan pegantin perempuan yang
untuk mempelai perempuan terinspirasi dari adat Solo Puteri
yang digunakan dalam dengan cita rasa Victoria. Dalam
serangkaian acara resepsi. perancangan ini penulis menggunakan
2) Manfaat metode ATUMICS yaitu metode yang
a. Menjadikan sebuah inovasi berurusan dengan cara
bentuk baru dari busana resepsi menggabungkan tradisi dan
pernikahan dengan modernitas, yang akan menghasilkan
menggabungkan dua gaya objek baru, dan masih memiliki
visual yaitu Solo Putri dan benang merah dengan tradisi yang
Victoria. akan di transformasikan. Bagian Yang
di modifikasi adalah bagian lengan,
A. METODE/PROSESPERAN-
badan dan ada penambahan ekor.
CANGAN
Bagian lengan berbentuk balon
Dalam proses perancangan busana
terinspirasi dari silk satin wedding
resepsi yang dihasilkan oleh perancang
dress victoria th 1834.Bagian lengan
merupakan pemecahan masalah dari
silk satin wedding dress ada tiga yaitu
permasalahan kesenjangan social
bagian bahu atas ada penambahan kain
dalam pemakaian baju adat Solo Puteri
dengan tujuan estetika, lalu bagian
dan kesenjangan Sosial dalam
tengan lengan berbentuk balon dan
pemakaian busana Victoria. Sehingga
ujung lengan adalah manset yang
dari permasalahan tersebut, penulis
bentuknya pass dengan tangan. Bagian
merancang busana modern untuk
depan busana resepsi ini tetap terdapat
resepsi pernikahan perempuat yang
kutubaru yang menghubungkan sisi
terinspirasi dari adat Solo Puteri dan
kiri dan kanan badan. Kutubaru ini
cita Rasa Victoria. Karena kedua
merupakan ciri khas dari Solo Puteri.
tradisi tersebut memiliki latar belakang
Namun untuk menambah cita rasa
yang sama yaitu kesenjangan social
victoria dibagian kutubaru ditambah

Volume x Edisi x, 20xx| 4


JURNAL ANGGADA
Volume 01 edisi xx Januari 2023

tali korset menggunakan tali satin. B. KOSEP PERANCANGAN


Bagian tersebut terinspirasi dari dress 1) Konsep Dasar
shot tafetta th.1725- 1745. Bagian Konsepdasargaunresepsiiniadalahgaun
lekor rok terinspirasi dari dress la belle halter yang terinspirasidari Solo
th 1682-1686. Ekor biasa disebut Puterdengangaya Victorian.
dengan overskirt. over skirt di Busanainimasihmempertahankanbeber
lingkarkan dengan pinggul yang apasentuhan Solo Putri. Pada
tertutup dengan busana. Bagian perancanganini,
belakang terdapat bantalan/bustle. penulismenggunakanmetode
Bagian rok menggunakan batik Solo ATUMICS. Teori ATUMICS
Puteri. Batik Solo Puteri ada beberapa berbedadengan
macam yakni : SIdomulyo, Sidoluhur “melestarikantradisiberartiterusmenge
dan Sido Asih. Pada perancangan mbangkantradisitersebut agar
busana ini menggunakan batik dengan sesuaidengankehidupansaatini”.
motif Sidoluhur warna putih coklat. Dengan kata lain, agar
Rok wiron ini merupakan rok wiron tradisidapatberkelanjutan,
instant dan dipasang menggunakan hak iaharustetapterhubungdengansemuaasp
kait dan resleting kamisol. Jumlah ekkehidupankontemporer;
wiron pada rok tersebut adalah 7 wiru. denganmodernitas. Tradisistatis yang
Wiru tersebut dibuat dengan lebar 2 tidakberkembangseiringdenganperkem
jari / 3,5 cm, kemudian lipatan nya bangan zaman,
harus ganjil dan menghadap ke kiri. dalambanyakkasusberangsur-
Dari proses desain dalam merancang angsurberakhir dan mati. Metode
busana resepsi membuat perancang ATUMICS
mendapatkan pengalaman dan berurusandenganperpaduantradisi dan
pengetahuan baru mengenai budaya modernitas dan menciptakanobjekbaru,
Solo yang mana 147 tidak semua baju yang
adat dari Surakarta yang bisa di tetapmemilikihubungandengantradisi
modernisasi dikarenakan pakem pakem yang berubah.
tertentu. Penulis juga mendapatkan Penulismenggunakanmetode
pengalaman bagaimana cara ATUMICS sebagai “panduan”
memodernisasi busana pernikahan untukmembuatobjekatausistembaru.
dengan menampilkan 2 gaya visual Saatmendesainobjekbaru yang
yaitu Solo Puteri dan Victoria. terinspirasi oleh tradisi, metode

ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 5


ATUMICS adalah manset yang bentuknya pass
digunakanuntukmemandupenulisfaktor dengan tangan. Bagian depan
mana yang perludipertimbangkan; busana resepsi ini tetap terdapat
elementradisional dan modern mana kutubaru yang menghubungkan sisi
yang kiri dan kanan badan. Kutubaru ini
digunakanuntukmembuatobjekataupro merupakan ciri khas dari Solo
dukbaru. Termasuk juga Puteri. Namun untuk menambah
kombinasidarikeduaitem tersebut. cita rasa victoria dibagian kutubaru
Metode ATUMICS ditambah tali korset menggunakan
dapatmembantupenulismerumuskanga tali satin. Bagian tersebut
gasannyasecarasistematisdenganmemb terinspirasi dari dress shot tafetta
erikanrencana dan panduan yang th.1725- 1745. Bagian lekor rok
jelasuntuk proses penciptaankarya. terinspirasi dari dress la belle th
1682-1686. Ekor biasa disebut
Berikut adalah skema teori dengan overskirt. over skirt di
Atumiccs yang penulis terapkan lingkarkan dengan pinggul yang
tertutup dengan busana. Bagian
belakang terdapat bantalan/bustle.
b. Icon
Bagian rok menggunakan batik
Solo Puteri. Batik Solo Puteri ada
beberapa macam yakni :
SIdomulyo, Sidoluhur dan Sido
Asih. Pada perancangan busana
Dan berikut Penjelasan nya 131 ini menggunakan batik dengan
a. Shape motif Sidoluhur warna putih
Bagian lengan berbentuk balon coklat. Bagian belakang kebaya
terinspirasi dari silk satin wedding terdapat motif merak yang
dress victoria th 1834.Bagian merupakan salah satu ciri khas
lengan silk satin wedding dress ada Solo Puteri dan bermakna
tiga yaitu bagian bahu atas ada keindahan. Bagian depan kutubaru
penambahan kain dengan tujuan terdapat tali korset untuk
estetika, lalu bagian tengan lengan menambah cita rasa Victoria
berbentuk balon dan ujung lengan c. Material

Volume x Edisi x, 20xx| 6


JURNAL ANGGADA
Volume 01 edisi xx Januari 2023

Atasan (Kebaya) Bagian kebaya 2) Konsep Ukuran


dari busana resepsi ini adalah Salah satu hal yang diperhatikan
menggunakan material beludru., ketika merancang busana adalah
karena bahan beludru merupakan ukuran busana, dalam hal ini adalah
bahan ciri khas dari busana ukuran standar busana wanita
pengantin Solo Puteri. Material Indonesia, untuk meminimalisir
beludru ini dipadukan dengan payet kesalahan ukuran dalam perancangan
motif berbentuk tumbuh tumbuhan busana. Berikut adalah tabel ukuran
yang memiliki makna standar busana wanita Indonesia.
berkesinambungan, filosofinya
adalah dekat dengan bumi, tidak
merusak bumi, dan selalu 3) Konsep Bentuk
bergandengan tidak akan putus. Konsep bentuk dari Busana Resepsi
Selain dipadukan dengan payet Pernikahan Pengantin Perempuan yang
tumbuh tumbuhan, busana ini di Terinspirasi dari Adat Solo Puteri
padukan dengan payet motif merak Dengan Cita Rasa Victoria. Berikut
yang juga merupakan ciri khasdari adalah bagian busana yang
Solo Puteri yang memiliki makna dimodifikasi:. Modifikasi bagian depan
keindahan, Bawahan/rok. Kain busana Solo Puteri tetap terdapat
batik yang digunakan untuk rok kutubaru yang merupakan ciri khas
redesign busana pengantin Solo dari busana Solo Puteri, tetapi ada
Putri ini adalah kain batik printing. tambahan tali kamisol yang
Dalam budaya Solo putri, motif menggunakan kancing hak kecil untuk
yang digunakan adalah motif alas- pemasangannya. Bagian tersebut
alasan (tumbuhan) yang disertai terinspiasi dari dress shot taffeta robe
binatang. Motif alas-alasan tediri a’ la francaise, tahun 1725-1745 .
dari motif Sidomukti, Sidomulyo Penambahan ekor bustle yang
dan Sido Asih. Motif alasalasan ini terinspirasi dari dress Victoria La Sage
memiliki komposisi yang beragam Femme, tahun 1678-1693. Perbedanya
dengan menggunakan gaya bebas adalah jika La Sage Femme ekor nya
atau sering disebut kontemporer one piece dengan dress, sedangkan
yang mengacu pada unsur alam dan busana resepsi pernikahan ini ekorna
menekankan pada objek binatang, terpisah dengan rok.
yaitu ayam jago dengan ayam. 4) Konsep Material

ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 7


Material yang akan digunakan dalam dipadukan dengan payet tumbuh
perancangan ini adalah sebagai berikut: tumbuhan, busana ini di padukan
a. Atasan (Kebaya) dengan payet motif merak yang juga
Bagian kebaya dari busana resepsi merupakan ciri khasdari Solo Puteri
ini adalah menggunakan material yang memiliki makna keindahan,
beludru., karena bahan beludru
merupakan bahan ciri khas dari
C. ULASAN KARYA
busana pengantin Solo Puteri.
Konsep dari pameran busana
Material beludru ini dipadukan
resepsi ini adalah dengan menampilkan
dengan payet motif berbentuk
beberapa point berupa data dan analisa,
tumbuh tumbuhan yang memiliki
konsep perancangan, desain final hinga
makna berkesinambungan,
hasil akhir berupa menampilakn
filosofinya adalah dekat dengan
beberapa beberapa sisi dari produk
bumi, tidak merusak bumi, dan
ketika sedang digunakan oleh user.
selalu bergandengan tidak akan
putus. Selain dipadukan dengan
payet tumbuh tumbuhan, busana ini
di padukan dengan payet motif
merak yang juga merupakan ciri
khasdari Solo Puteri yang memiliki
makna keindahan,
b. Bawahan/rok.
5) Konsep Warna
Bagian kebaya dari busana resepsi ini
adalah menggunakan material beludru.,
karena bahan beludru merupakan
bahan ciri khas dari busana pengantin
Solo Puteri. Material beludru ini
dipadukan dengan payet motif
berbentuk tumbuh tumbuhan yang
memiliki makna berkesinambungan,
filosofinya adalah dekat dengan bumi,
tidak merusak bumi, dan selalu
bergandengan tidak akan putus. Selain

Volume x Edisi x, 20xx| 8


JURNAL ANGGADA
Volume 01 edisi xx Januari 2023

D. PENUTUP(Judul Section,
Garamond, Bold, 12pt)
1. Kesimpulan
Dalam proses perancangan busana
resepsi yang dihasilkan oleh perancang
merupakan pemecahan masalah dari
permasalahan kesenjangan social
dalam pemakaian baju adat Solo Puteri
dan kesenjangan Sosial dalam
pemakaian busana Victoria. Sehingga
dari permasalahan tersebut, penulis
merancang busana modern untuk
resepsi pernikahan perempuat yang
terinspirasi dari adat Solo Puteri dan
cita Rasa Victoria. Karena kedua
tradisi tersebut memiliki latar belakang
yang sama yaitu kesenjangan social
dalam mengenakan busana adat.

ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 9


Dari permasalahan tersebut dengan Bagian tersebut terinspirasi dari dress
upaya melestarikan atau shot tafetta th.1725- 1745. Bagian
mengembangkan tradisi kontinu, agar lekor rok terinspirasi dari dress la belle
dapat sesuai dengan kehidupan saat ini, th 1682-1686. Ekor biasa disebut
maka dari itu penulis merancang dengan overskirt. over skirt di
busasana resepsi pernikahan pegantin lingkarkan dengan pinggul yang
perempuan yang terinspirasi dari adat tertutup dengan busana. Bagian
Solo Puteri dengan cita rasa Victoria. belakang terdapat bantalan/bustle.
Dalam perancangan ini penulis Bagian rok menggunakan batik Solo
menggunakan metode ATUMICS yaitu Puteri. Batik Solo Puteri ada beberapa
metode yang berurusan dengan cara macam yakni : SIdomulyo, Sidoluhur
menggabungkan tradisi dan dan Sido Asih. Pada perancangan
modernitas, yang akan menghasilkan busana ini menggunakan batik dengan
objek baru, dan masih memiliki benang motif Sidoluhur warna putih coklat.
merah dengan tradisi yang akan di Rok wiron ini merupakan rok wiron
transformasikan. Bagian Yang di instant dan dipasang menggunakan hak
modifikasi adalah bagian lengan, kait dan resleting kamisol. Jumlah
badan dan ada penambahan ekor. wiron pada rok tersebut adalah 7 wiru.
Bagian lengan berbentuk balon Wiru tersebut dibuat dengan lebar 2
terinspirasi dari silk satin wedding jari / 3,5 cm, kemudian lipatan nya
dress victoria th 1834.Bagian lengan harus ganjil dan menghadap ke kiri.
silk satin wedding dress ada tiga yaitu Dari proses desain dalam
bagian bahu atas ada penambahan kain merancang busana resepsi membuat
dengan tujuan estetika, lalu bagian perancang mendapatkan pengalaman
tengan lengan berbentuk balon dan dan pengetahuan baru mengenai
ujung lengan adalah manset yang budaya Solo yang mana 147 tidak
bentuknya pass dengan tangan. Bagian semua baju adat dari Surakarta yang
depan busana resepsi ini tetap terdapat bisa di modernisasi dikarenakan pakem
kutubaru yang menghubungkan sisi pakem tertentu. Penulis juga
kiri dan kanan badan. Kutubaru ini mendapatkan pengalaman bagaimana
merupakan ciri khas dari Solo Puteri. cara memodernisasi busana pernikahan
Namun untuk menambah cita rasa dengan menampilkan 2 gaya visua
victoria dibagian kutubaru ditambah yaitu Solo Puteri dan Victoria.
tali korset menggunakan tali satin. 2. Saran

Volume x Edisi x, 20xx| 10


JURNAL ANGGADA
Volume 01 edisi xx Januari 2023

Saat menvisualisaikan karya sebaiknya


Willet, C. C., &Phillis, J. (2013). The
foto produknya lebih proper agar
History Of Underclothes. New York:
terlihat nilai jualnya. Lalu pada saat Dover Publication, INC
photoshoot feel nya harus lebih
dikuatkan lagi terlebih ketika F. UCAPAN TERIMAKASIH
menyampaikan kesan anggun dari 2 Puji syukur kepada Allah SWT.atas
hal yang berlainan pada konsep. Rahmat, Hidayah serta limpahan nikmat
sehat-Nya. Sehingga penulis dapat
E. DAFTAR PUSTAKA.
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
Martha, P. (2010). Pengantin Solo Puteri
dengan judul “ BUSANA RESEPSI
dan Basahan. Jakarta: Kompas
Gramedia PERNIKAHAN PENGANTIN
PEREMPUAN TERINSPIRASI DARI
Hidayati, R. (2012). Modifikasi Tata Rias
Pengantin Solo Puteri dan Yogya ADAT SOLO PUTRI DENGAN CITA
Puteri. Jakarta: Kompas Gramedia
RASA VICTORIA”. Laporan ini disusun
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu untuk salah satu syarat dalam menempuh
Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Gelar S1 pada jurusan Desain Produk,
Hidayati, R. (2012). Modifikasi Tata Rias Fakultas Desain dan Seni Kreatif di
Pengantin Solo Basahan. Jakarta:
Universitas Mercubuana, Jakarta.
Kompas Gramedia
Dalam penyusunan laporan ini tidak
Edwards, L. (2020). How To Read a
lepas dari bimbingan dan dukungan dari
Dress: A Guide to Changing
Fashion from the 16th to the 21st berbagai pihak. Maka penulis
Century. Oxford: Bloomsbury Visual
mengucapkan rasa terimakasih dan rasa
Arts
hormat kepada pihakpihak yang telah
Houghton, W.E., (1957). The Victorian
membantu dalam proses penyusunan
Frame of Mind. New Haven dan
London: Yale University Press. Tugas Akhir ini. Berikut pihak pihak
terkait tersebut diantaranya ;
Lelono Hari. (1999). Pakaian dan
Strafikasi Sosial Masa Klasik Di 1. Allah SWT beserta Nabi
Jawa Timur (Kajian Relif Di Candi
Muhmamad SAW yang telah
Rimbi, Jawi, Kendalisodo, dan
Museum Trowulan). Yogyakarta: memberikan nimat sehat dan
Balai Arkiologi.
hidayah-Nya.
Ngatinah.(2008).Karaktekter Busana 2. Orang tua penulis, keluarga besar
Kebesaran Raja Surakarta dan
penulis, teman-teman
Yogyakarta Hadiningrat Periode
1755-2005. ITB J. Vis Art and Des, seperjuangan, penulis
Vol. 2, No. 2, hlm.173-196.
mengucapkan terimakasih banyak

ANGGADA, Jurnal Mahasiswa/i Desain & Seni, FDSK - UMB | 11


karena telah memberikan bantuan 4. Bapak Junaidi Salam, S.Ds,
dan dukungan. M.Ds.,selaku dosen coordinator
3. Orang tua penulis, keluarga besar mata kulah Tugas Akhir
penulis, teman-teman 5. Bapak Hady Soedarwanto, ST,
seperjuangan, penulis M.Ds., selaku dosen kelas mata
mengucapkan terimakasih banyak Kuliah Tugas Akhir
karena telah memberikan bantuan 6. Bapak Ali Ramadhan, S.Sn, M.Ds.,
dan dukungan. selaku Kaprodi Desain Produk.

Volume x Edisi x, 20xx| 12

Anda mungkin juga menyukai