Anda di halaman 1dari 56

TA

LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS
MODUL I
PRODUK

Disusun oleh:
PLUG A / KELOMPOK 3

1. Daniel Jalu Wicaksono 122210017


2. Verrell Adriano Danuarta 122210119

LABORATORIUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
PT DANUARTA
Bogo, Banjarharjo, Kalibawang,
Kulon Progo, DIY 55672

No. Surat : 001/DANUARTA/PTLF/VII/2023


Perihal : Analisis Proses
Lampiran : Penjelasan Analisis Proses

Kepada Yth.
PT JAYA PTLF
Di Teknik Industri UPN “Veteran” Yogyakarta

Dengan hormat,

Dalam rangka menindaklanjuti Perancangan Tata Letak Fasilitas PT JAYA PTLF,


maka bersama surat ini kami mengajukan rancangan lanjutan proyek perancangan pabrik
mainan kereta kayu yang berupa analisis proses. Analisis proses merupakan tahapan
desain yang terdiri dari tahap fabrikasi, assembly, dan packing. Analisis proses dilakukan
untuk mengetahui langkah pembuatan masing-masing komponen, urutan proses perakitan
produk, proses pengemasan, serta dapat mengetahui mesin/alat yang digunakan dan
waktu proses yang diperlukan.

Melalui surat ini kami juga melampirkan penjelasan yang lebih rinci mengenai analisis
proses. Atas perhatian dan kerja sama nya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Yogyakarta, 16 Juli 2023

Tasya Afifah Daniel Jalu Wicaksono


Person In Charge Chief Executive Officer

Mengetahui,

Intan Berlianty, S.T., M.T.


President Director
LEMBAR ORISINALITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Anggota 1 : Daniel Jalu Wicaksono
NPM Anggota 1 : 122210017
Nama Anggota 2 : Verrell Adriano Danuarta
NPM Anggota 2 : 122210119

Menyatakan bahwa Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas Modul I


merupakan hasil karya kami sendiri.
Apabila pernyataan ini terbukti tidak benar, kami bersedia untuk
mempertanggungjawabkan dan menerima sanksi sesuai hukum yang berlaku.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa paksaan
dari pihak manapun.

Yogyakarta, 9 Juli 2023


Yang menyatakan

Daniel Jalu Wicaksono Verrell Adriano Danuarta


NPM 122210017 NPM 122210119
MODUL I
PRODUK

1.1 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum dari Modul I adalah:
1. Menentukan nama, logo, serta visi dan misi perusahaan.
2. Membuat sebuah produk yang akan diusulkan kepada perusahaan terkait
dan membuat Bill of Material (BOM) dari produk tersebut.
3. Mengetahui proses pembuatan produk, alat, dan bahan yang dibutuhkan.
1.2 Prosedur Praktikum
1.2.1 Logo dan nama perusahaan
Logo adalah sebuah elemen grafis yang melambangkan suatu organisasi,
produk, atau layanan. Logo merupakan tanda pengenal paling utama yang terlihat
secara fisik, seperti layaknya wajah pada manusia (John, Asril, & Waspada, 2017).
Dalam praktikum PTLF, langkah pertama dalam pembuatan logo dan nama
perusahaan adalah melakukan brainstorming mengenai konsep nama yang akan
digunakan. Hasil brainstorming menghasilkan nama perusahaan yang akan
digunakan beserta makna dan filosofinya. Setelah menetapkan nama perusahaan,
langkah selanjutnya yaitu membuat logo yang dapat merepresentasikan perusahaan.
Pada tahap tersebut, proses pembuatan logo menggunakan aplikasi atau software
desain grafis, seperti canva untuk mempermudah dan menghasilkan logo yang
bagus. Apabila pembuatan logo telah selesai, kemudian membuat makna dari
elemen–elemen logo tersebut beserta filosofi dari warna–warna yang digunakan
dalam logo.
Prosedur dalam pembuatan logo maupun nama perusahaan harus sekreatif
mungkin dan sesuai dengan jenis perusahaan yang didirikan, dalam kasus ini yaitu
perusahaan konsultan. Selain itu, nama dan logo perusahaan tidak diperbolehkan
mengandung unsur Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Logo dan
nama perusahaan juga harus dapat merepresentasikan tujuan yang ingin dicapai
perusahaan sekaligus pembeda dari perusahaan lainnya.

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-4


1.2.2 Deskripsi produk
Deskripsi produk merupakan sekumpulan informasi penjelasan produk
dengan tujuan untuk memperkenalkan produk secara lebih spesifik (Natalia, 2021).
Deskripsi produk merupakan suatu hal yang penting guna menunjukkan adanya
fungsi dan rancangan dari suatu produk. Suatu produk perlu diberikan penjelasan
yang jelas dan detail agar klien dapat dengan mudah membayangkan produk
tersebut.
Pada bagian deskripsi produk, prosedur praktikum adalah membuat
gambaran terkait produk yang diusulkan kepada PT JAYA PTLF. Gambaran
produk ini berisi penjelasan model dan ukuran produk, fungsi, serta tujuan
dibuatnya produk tersebut. Deskripsi produk juga menampilkan nama produk,
bahan yang digunakan, komponen penyusunnya, penggunaan bahan baku, hingga
target pemasaran dari produk tersebut. Komponen penyusun dalam deskripsi
produk ini berupa gambar yang menampilkan produk dari segala sisi. Kemudian
memberikan keterangan nama pada gambar produk tersebut untuk menandai
komponen – komponen penyusun produk. Selain berisi hal – hal yang sudah
disebutkan, deskripsi produk juga berisi penjelasan mengenai inovasi – inovasi
yang ada pada produk. Inovasi-inovasi yang diberikan pada produk berupa model,
fungsi, dan ukuran.
1.2.3 Bill of Material (BOM)
Bill of Material adalah daftar komponen yang lengkap, formal, dan
terstruktur yang mencantumkan keanggotaan hierarkis dan hubungan kuantitas dari
bahan baku ke bagian komponen hingga produk akhir (Zhang, 2018). Prosedur
praktikum pada pembuatan BOM adalah dengan membuat nama komponen,
jumlah, serta sistem pengkodean untuk komponen penyusun produk, komponen
hasil assembly, dan produk jadi. Kemudian menyusun komponen – komponen
tersebut menjadi beberapa tingkatan mulai dari tingkatan paling atas (produk)
sampai tingkatan paling bawah (anak bahan baku). Komponen – komponen yang
dirakit akan membentuk sub assembly baru yang diletakkan satu level di atasnya.
Secara konvensi, produk akhir atau par item disebut sebagai level 0, sedangkan

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-5


komponen pembentuk produk akhir disebut sebagai level 1, bagian rakitan
berikutnya disebut level 2, dan seterusnya (Herjanto, 2007).
Setelah membuat BOM, langkah selanjutnya yaitu membuat tabel penyusun
komponen produk yang berisi kode komponen beserta nama komponen. Prosedur
pembuatan tabel ini harus sesuai dengan BOM yang telah dibuat sebelumnya. Bill
of material ini nantinya tidak hanya menjelaskan mengenai produk, tetapi juga
untuk membantu penentuan pembebanan biaya serta dapat digunakan untuk
mengetahui daftar bahan yang harus dibeli saat proses produksi.
1.2.4 Analisis Produk
Proses produksi merupakan kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan
untuk menambah nilai kegunaan terhadap suatu barang ataupun jasa. Proses
produksi yang dilakukan terkait dalam suatu sistem sehingga pengolahan atau
pentransformasian dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang dimiliki
perusahaan (Assauri, 2008). Proses produksi yang baik dengan memperhatikan
sumber daya yang dimiliki perusahaan akan menghasilkan kualitas produk yang
baik (Noerpratomo, 2018).
Analisis proses merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi tahapan yang dilakukan dalam proses produksi pada masing -
masing produk maupun komponen yang diproduksi. Analisis proses menjabarkan
mengenai proses-proses yang dilakukan dengan cara mempelajari detail dari produk
kemudian menyusun perencanaan operasi dari bahan baku hingga produk jadi.
Analisis proses terbagi menjadi empat bagian yaitu prefabrikasi, fabrikasi,
assembly, dan packing. Keempat tahap tersebut nantinya akan saling berkaitan satu
sama lain (Nanda, Hartanti, & Runtuk, 2014).
1.3 Pengolahan Data
1.3.1 Logo dan nama perusahaan
Nama perusahaan konsultan yang digunakan adalah PT Danuarta. Nama
tersebut berasal dari nama salah satu pendiri perusahaan. Nama Danuarta memiliki
makna kemauan keras untuk mencapai sesuatu dengan penuh pengetahuan dan
perhitungan. Nama tersebut dipilih karena tata letak merupakan bagian dari desain,
dimana dalam perancangannya membutuhkan pengetahuan dan perhitungan untuk

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-6


merepresentasikan suasana yang diinginkan. Namun, pengetahuan dan perhitungan
saja tidak cukup sehingga dalam melakukan pekerjaan tetap harus berdasarkan
kemauan yang keras. Oleh karena itu, atas dasar konsep tersebut perusahaan
diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik dan mampu memenuhi kebutuhan
klien dengan hasil yang optimal.
PT Danuarta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan
engineering, khususnya dalam bidang perancangan tata letak fasilitas. Pada
awalnya, perusahaan ini didirikan oleh dua pemuda yang memiliki tekad untuk
membangun sebuah perusahaan, yaitu Verrel Adriano Danuarta dan Daniel Jalu
Wicaksono pada 23 Agustus 2021 dimana keduanya mengambil jurusan yang sama
dan mempunyai ketertarikan yang sama di bidang perancangan tata letak fasilitas.
Keduanya menyadari bahwa dari tahun ke tahun kebutuhan manusia terhadap suatu
produk semakin beragam sehingga jumlah industri akan meningkat untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Berdasarkan hal tersebut, keduanya melihat
peluang untuk membangun dan mengembangkan layanan konsultasi dan pada
akhirnya membentuk suatu perusahaan bernama PT Danuarta. Sejak awal pendirian
hingga saat ini, PT Danuarta berlokasi di Bogo, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon
Progo, DIY 55672. Lokasi ini dipilih dengan berbagai pertimbangan, salah satunya
karena lokasinya yang mudah dijangkau, dilalui oleh transportasi umum, dan jauh
dari pemungkiman warga. Lokasi yang strategis tersebut memudahkan klien ketika
mengunjungi perusahaan. Selain itu, perusahaan berada di dekat jalan utama
Sentolo – Muntilan yang ramai lalu lalang kendaraan dan pejalan kaki yang lewat
sehingga akan mudah terlihat.
PT Danuarta memiliki logo yang dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah
ini.

Gambar 1.1 Logo PT Danuarta

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-7


Logo PT Danuarta memiliki filosofi sebagai berikut:
1. Roda gigi berwarna hitam memiliki makna bahwa perusahaan kita
bergerak pada bidang keteknikan yang mengutamakan efektivitas,
efisiensi dan kerjasama yang optimal. Diharapkan perusahaan dapat
bergerak secara efektif dan efisien serta dapat bekerja sama dengan baik
dengan perusahaan lain untuk mencapai kesuksesan bersama. Warna
hitam melambangkan keberanian dan kekuatan. Kedepannya, tantangan
yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin beragam sehingga
perusahaan mempunyai kekuatan dan keberanian untuk menghadapi
tantangan tersebut.
2. Tulisan “DANUARTA” dengan bentuknya yang melengkung berwarna
coklat. Bentuk tulisannya yang melengkung menunjukan fleksibilitas.
Fleksibilitas ini mengarah kepada kemauan perusahaan untuk
menyambut hangat dan menuruti keinginan klien dengan baik. Nama
“DANUARTA” mempunyai makna bahwa perusahaan memiliki
kemauan yang keras untuk memenuhi kebutuhan manusia yang selalu
berkembang seiring berjalannya waktu sehingga perusahaan akan
selalu meningkatkan kualitas sumber daya agar dapat bersaing dengan
perusahaan - perusahaan sejenis lainnya. Selain itu, sebesar apapun
masalah yang dihadapi perusahaan, perusahaan akan selalu berusaha
untuk mengatasinya dan melaluinya. Warna coklat melambangkan
sophisticated yang berarti perusahaan kami mutakhir, canggih, dan
berpengalaman.
3. Dua bintang kuning memiliki makna penerangan dan kejayaan, dimana
perusahaan memiliki kemauan untuk menjadi penerang dunia industri
dan berjaya sehinga kebaikan dari sinarnya mampu menjamah dan
bermanfaat bagi masyarakat luas.
4. Bentuk lingkaran dengan warna kuning di dalamnya memiliki makna
bahwa perusahaan bergerak secara terus menerus dan dinamis untuk
mencapai kejayaan.

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-8


PT Danuarta memiliki visi dan misi yang menjadi pondasi dan dasar bagi
perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. Visi dari PT Danuarta yaitu menjadi
perusahaan konsultan desain dan engineering terbaik dan terdepan di Indonesia
yang mengutamakan profesionalitas. Untuk mewujudkan visinya, perusahaan
mempunyai misi, yaitu:
1. Bekerja dengan berorientasi pada kepuasan klien.
2. Menghasilkan rancangan/desain yang berkualitas melalui keunggulan
ilmu pengetahuan dan inovasi.
3. Mengelola sistem manajemen dan sumber daya manusia dengan baik.
1.3.2 Deskripsi produk
Produk yang dibuat oleh PT Danuarta adalah mainan kereta dengan nama
Brain Train. Produk ini terbuat dari kayu dan terdiri dari dua gerbong yang
mempunyai tujuan untuk melatih fungsi motorik halus pada anak usia 1 hingga 3
tahun. Ada beberapa komponen komponen penyusun Brain Train merupakan
komponen yang dapat dibongkar pasang dan pada gerbong kedua terdapat bentuk
berupa kotak dan lingkaran yang bisa digunakan media belajar anak. Hal tersebut
bertujuan agar dapat membantu anak untuk melakukan eksplorasi dan belajar serta
menyempurnakan gerak motoriknya. Oleh karena itu, mainan kereta yang
diproduksi oleh PT Danuarta tidak hanya dapat digunakan sebagai sarana hiburan
untuk anak, tetapi juga sarana edukasi yang dapat mengasah kemampuan anak.
Inovasi yang diberikan pada produk terkait dengan 3 hal, yaitu inovasi model,
inovasi fungsi, dan inovasi ukuran. Inovasi tersebut dilakukan untuk menambah
nilai dari produk yang sudah ada sehingga dapat menarik minat pasar lebih luas.
Inovasi model yang diberikan pada Brain Train terkait desain komponen
pembentuk dari produk. Produk kereta mainan PT Jaya PTLF mempunyai desain
satu gerbong, sedangkan produk rancangan PT Danuarta mempunyai dua gerbong.
Selain itu, bentuk komponen-komponen pada produk PT Jaya PTLF hanya
lingkaran, segitiga, dan persegi dengan warna merah, kuning, dan biru. Pada produk
PT Danuarta, produk dikembangkan dengan bentuk dan warna yang lebih
bervariasi, seperti bentuk setengah lingkaran, trapesium, dan lain-lain serta warna
putih, hitam, dan lain-lain. Hanya komponen pada bagian gerbong belakang yang

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-9


digunakan untuk bermain pada komponen penyusun Brain Train yang dapat
dibongkar pasang. Inovasi model juga diterapkan pada bagian paling depan kepala
gerbong berupa perubahan bentuk yang dibuat lebih menyerupai kereta asli. Inovasi
tersebut bertujuan agar anak-anak lebih tertarik terhadap produk Brain Train karena
usia target pemasaran cenderung menyukai mainan yang memiliki hal-hal yang
serupa dengan aslinya.
Inovasi fungsi pada Brain Train terkait dengan inovasi model yang
diberikan. Model pada Brain Train mempunyai bentuk komponen penyusun dan
warna yang lebih bervariasi dibandingkan produk PT Jaya PTLF. Bentuk yang
terdapat di Brain Train meliputi lingkaran, setengah lingkaran, persegi, persegi
panjang, tabung, trapesium dan bentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Warna
yang digunakan pada Brain Train meliputi hijau, biru, merah, putih, merah, dan
lain-lain. Bentuk komponen dan warna yang lebih beragam membantu anak untuk
mengenal dan memperluas pengetahuannya mengenai hal tersebut.
Inovasi ukuran pada Brain Train terkait dengan model dan tujuan yang
ingin dicapai melalui produk tersebut. Model awal produk PT Jaya PTLF
mempunyai satu gerbong dengan dimensi panjang 12,5 cm, lebar 6 cm, dan tinggi
12 cm, sedangkan produk PT Danuarta mempunyai dimensi panjang 37 cm, lebar
7 cm, dan tinggi 10,75 cm. Selain itu, dimensi Brain Train tiap komponennya juga
berbeda dibandingkan produk pada PT Jaya PTLF. Ukuran pada Brain Train
disesuaikan dengan ukuran tangan anak usia satu hingga tiga tahun sehingga
masing-masing komponennya dapat digenggam dengan baik. Namun,
mempertimbangkan kebiasaan anak yang sering memasukkan benda ke dalam
mulut, maka ukuran komponen Brain Train juga tidak terlalu kecil sehingga
kemungkinan untuk dapat dimasukkan ke dalam mulut sangat kecil. Gambar Brain
Train dapat dilihat pada Gambar 1.2 hingga Gambar 1.8.

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-10


Gambar 1.2 Brain train tampak isometri

Gambar 1.3 Brain train tampak depan

Gambar 1.4 Brain train tampak belakang

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-11


Gambar 1.5 Brain train tampak samping kanan

Gambar 1.6 Brain train tampak samping kiri

Gambar 1.7 Brain train tampak atas

Gambar 1.8 Brain train tampak bawah

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-12


1.3.3 Bill of Material
Gambar Bill of Material dari kereta kayu dapat dilihat pada Gambar 1.9.
A01
Brain Train LEVEL 0
(1)

B01 B03 B04 B05 B06


Gerbong kepala Pengunci gerbong Pengait Tali Gerbong belakang LEVEL 1
(1) (1) (1) (1) (1)

C06 C07 C08 C09


C01 C02 C04 C05 C06
C03 Kayu pinus Roda kecil Penutup roda As roda
Rangka gerbong kepala Roda kecil Penutup roda As roda Penyambung lokomotif Badan gerbong LEVEL 2
Roda besar 3,5/200 gerbong gerbong gerbong
(1) lokomotif lokomotif lokomotif (1) (1)
(2) (6) (6) (3)
(4) (6) (3)

D01 D02 D03 D04 D05 D06 D07 D08 D09 D10 D11 D12 D13 D14 D15
Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus
Penutup atas Jendela Atasan roda besar Penutup depan Cerobong asap Mesin Casis 3 Casis depan 2 Casis depan 1 Casis belakang Casis 1 belakang Penyambung Tiang silinder Emblem kotak Emblem lingkaran
2,5/200 5,5/200 0,5/200 6,6/200 5/200 2,5/200 0,5/200 6,6/200 LEVEL 3
(1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) (1) gerbong (1) (3) (3)
(1)

Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus Kayu pinus
10,8/200 6,8/200 7,4/200 6/200 3,5/200 5/200 6/200 15/200 7/200 LEVEL 4
15/200 13/200 7,5/200 7,5/200 5/200 5/200

Gambar 1.9 Bill of Material kereta kayu

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-13


Keterangan: 1 unit = 1 balok = 200 cm
Contoh perhitungan untuk Emblem kotak
Panjang (p) = 5 cm
Tinggi (t) = 1 cm
Lebar (l) = 5 cm
Allowance =0
Ukuran komponen terpanjang 5
Ukuran material = Ukuran balok kayu terpanjang = 200 cm

Tabel komponen penyusun dari produk kereta kayu dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Komponen penyusun Brain Train
No Nama Komponen Kode Komponen
1 Pengunci gerbong B02
2 Pengait B03
3 Tali B04
4 Roda kecil lokomotif C02
5 Roda besar C03
6 Penutup roda lokomotif C04
7 As roda lokomotif C05
8 Penyambung lokomotif C06
9 Roda kecil gerbong C08
10 Penutup roda gerbong C09
11 As roda gerbong C10
12 Penutup atas D01
13 Jendela D02
14 Atasan roda besar D03
15 Penutup depan D04
16 Cerobong asap D05
17 Mesin D06
18 Sasis 3 D07
19 Sasis depan 2 D08
20 Sasis depan 1 D09
21 Sasis belakang D10
22 Sasis 1 belakang D11
23 Penyambung gerbong D12
24 Tiang silinder D13
25 Emblem kotak D14
26 Emblem lingkaran D15

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-14


1.3.4 Analisis Produk
Analisis produk diperlukan untuk mengetahui komponen, jumlah, bahan
dasar, dan ukuran yang terdapat pada kereta kayu. Produk yang akan dibuat terdiri
dari komponen utama dan komponen penunjang. Komponen utama adalah
komponen wajib ada untuk membentuk sebuah produk tersebut sesuai dengan
fungsinya. Komponen utama dapat dibeli atau dibuat. Sedangkan, komponen
penunjang adalah komponen yang digunakan sebagai pelengkap dari komponen
utama dan biasanya dibeli dari pihak eksternal. Komponen utama produk Brain
Train terbuat dari kayu pinus berukuran 200 x 20 x 3 cm yang diproses melalui
beberapa tahapan hingga menjadi komponen yang siap dirakit menjadi Brain Train.
Komponen utama produk Brain Train dapat dilihat pada Tabel 1.2 dan komponen
penunjang produk Brain Train dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.2 Analisis produk komponen utama
Dimensi
p = panjang
Material
Kode Nama l = lebar Jumlah
No Gambar Komponen (p x l x t) Sumber
Komponen Komponen t = tinggi (unit)
cm
d = diameter
(cm)

d1 = 1 Kayu
Pengunci d2 = 2 pinus
1 B02 1 Dibuat
gerbong t1 =1 (200 x 20
t2 = 2,5 x 3)

p=2 Logam
2 B03 Pengait d = 1,6 1 (6,8 x Dibeli
d1 = 0,2 0,1)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-15


Tabel 1.2 Analisis produk komponen utama (Lanjutan)
Dimensi
p = panjang
Material
Kode Nama l = lebar Jumlah
No Gambar Komponen (p x l x t) Sumber
Komponen Komponen t = tinggi (unit)
cm
d = diameter
(cm)

p = 50
3 B04 Tali 1 Benang Dibeli
d = 0,4

Kayu
l=1
Roda kecil pinus
4 C02 d1 = 2,5 4 Dibuat
lokomotif (200 x 20
d2 = 0,5
x 3)

Kayu
d = 5,5
pinus
5 C03 Roda besar d1 = 0,5 2 Dibuat
(200 x 20
l=1
x 3)

a = 0,3 Kayu
Penutup
l = 0,5 pinus
6 C04 roda 6 Dibuat
d = 1,5 (200 x 20
lokomotif
d1 = 0,5 x 3)

Kayu
As roda d = 0,5 pinus
7 C05 3 Dibuat
lokomotif p = 6,6 (200 x 20
x 3)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-16


Tabel 1.2 Analisis produk komponen utama (Lanjutan)
Dimensi
p = panjang
Material
Kode Nama l = lebar Jumlah
No Gambar Komponen (p x l x t) Sumber
Komponen Komponen t = tinggi (unit)
cm
d = diameter
(cm)

p=5
l=4 Kayu
Penyambung t =1 pinus
8 C06 1 Dibuat
lokomotif a=2 (200 x 20
b=3 x 3)
d1 = 1

Kayu
l=1
Roda kecil pinus
9 C08 d1 = 2,5 6 Dibuat
gerbong (200 x 20
d2 = 0,5
x 3)

a = 0,3 Kayu
Penutup roda l = 0,5 pinus
10 C09 6 Dibuat
gerbong d = 1,5 (200 x 20
d1 = 0,5 x 3)

Kayu
As roda d = 0,5 pinus
11 C10 3 Dibuat
gerbong p = 6,6 (200 x 20
x 3)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-17


Tabel 1.2 Analisis produk komponen utama (Lanjutan)
Dimensi
p = panjang
Material
Kode Nama l = lebar Jumlah
No Gambar Komponen (p x l x t) Sumber
Komponen Komponen t = tinggi (unit)
cm
d = diameter
(cm)

p = 7,8 Kayu
l=6 pinus
12 D01 Penutup atas 1 Dibuat
t=1 (200 x 20
a = 1,5 x 3)

p = 6,8
l=1 Kayu
t=4 pinus
13 D02 Jendela 2 Dibuat
p1 = 5,8 (200 x 20
l1 = 1 x 3)
t1 = 1

Kayu
p = 7,4
Atasan roda pinus
14 D03 l=4 1 Dibuat
besar (200 x 20
t=3
x 3)

Kayu
p=6
Penutup pinus
15 D04 l=6 1 Dibuat
depan (200 x 20
t=1
x 3)

t1 = 0,5 Kayu
Cerobong t2 = 3 pinus
16 D05 1 Dibuat
asap d1 = 2 (200 x 20
d2 = 1 x 3)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-18


Tabel 1.2 Analisis produk komponen utama (Lanjutan)
Dimensi
p = panjang
Material
Kode Nama l = lebar Jumlah
No Gambar Komponen (p x l x t) Sumber
Komponen Komponen t = tinggi (unit)
cm
d = diameter
(cm)

p=5
d=3 Kayu
d1 = 1 pinus
17 D06 Mesin 1 Dibuat
a=1 (200 x 20
b=1 x 3)
c=1

p=6 Kayu
l=6 pinus
18 D07 Sasis 3 1 Dibuat
t=1 (200 x 20
a = 0,6 x 3)

p = 15
l=6
t=3
l1 = 4
a1 = 1,5
Kayu
b1 = 2
Sasis depan pinus
19 D08 d1 = 0,5 1 Dibuat
2 (200 x 20
p1 = 12
x 3)
a2 = 3
b2 = 1,5
d2 = 0,2
k = 1,5
x = 1,8

a = 1,5
b=4
Kayu
Sasis depan c=
pinus
20 D09 1 d = 0,5 1 Dibuat
(200 x 20
p=7
x 3)
l=4
t=1

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-19


Tabel 1.2 Analisis produk komponen utama (Lanjutan)
Dimensi
p = panjang
Material
Kode Nama l = lebar Jumlah
No Gambar Komponen (p x l x t) Sumber
Komponen Komponen t = tinggi (unit)
cm
d = diameter
(cm)
p = 13
l=4
Kayu
t=2
Sasis pinus
21 D10 a = 1,5 1 Dibuat
belakang (200 x 20
b=5
x 3)
c = 0,5
d = 0,5
p = 15
l=4
t=2
p1 = 1 Kayu
Sasis 1 p2 = 3,5 pinus
22 D11 1 Dibuat
belakang a=6 (200 x 20
b=4 x 3)
c = 1,5
d=1
t1 = 1

p=5
l=4 Kayu
Penyambug t =1 pinus
23 D12 1 Dibuat
gerbong a=2 (200 x 20
b=3 x 3)
d1 = 1

Kayu
Tiang p = 7,5 pinus
24 D13 1 Dibuat
silinder d=1 (200 x 20
x 3)

Kayu
p=5
Emblem pinus
25 D14 l=5 3 Dibuat
kotak (200 x 20
t = 2,5
x 3)
d=1

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-20


Tabel 1.2 Analisis produk komponen utama (Lanjutan)
Dimensi
p = panjang
Material
Kode Nama l = lebar Jumlah
No Gambar Komponen (p x l x t) Sumber
Komponen Komponen t = tinggi (unit)
cm
d = diameter
(cm)

d=5 Kayu
Emblem t = 1,5 pinus
26 D15 3 Dibuat
lingkaran d1 = 1 (200 x 20
a = 2,5 x 3)

Komponen utama pada produk terdiri dari 23 komponen dengan 21


komponen dibuat dan 2 komponen dibeli. Komponen dibuat merupakan komponen
yang berbahan dasar dari kayu pinus. Komponen tersebut dibuat karena PT Jaya
PTLF merupakan perusahan yang memproduksi mainan kayu. Sedangkan,
komponen dibeli adalah tali dan pengait, pengait berbahan dasar besi digunakan
untuk mengaitkan tali dengan kereta supaya bisa ditarik. Pengait dan tali dibeli
karena perusahaan tidak memproduksi komponen tersebut, perusahaan tidak
memiliki peralatan/mesin untuk memproduksi komponen tersebut, dan tidak ada
sumber daya manusia yang ahli dalam pembuatan pengait dan tali.
Komponen penunjang merupakan komponen yang digunakan sebagai
pelengkap komponen utama. Komponen penunjang pada produk dibeli karena
komponen tersebut sudah banyak beredar dipasaran. Komponen penunjang yang
dibutuhkan ada 13 yaitu lem kayu, cat kayu warna merah, kuning, hijau, biru,
orange, hitam, putih, dan biru muda, bubble wrap, lakban, kardus kecil, dan kardus
besar. Lem kayu digunakan untuk menyatukan komponen yang satu dengan yang
lain. Cat digunakan untuk mewarnai komponen. Kardus kecil berukuran panjang
39 cm, lebar 9 cm, dan tinggi 13 cm digunakan untuk mengemas satu produk yang
berukuran panjang 37 cm, lebar 7cm, dan tinggi 10,75cm. Ukuran kardus kecil telah
diberi allowance terhadap dimensi Brain Train untuk bubble wrap agar produk
tetap aman. Kardus besar digunakan untuk memudahkan proses distribusi. Kardus

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-21


besar memiliki ukuran panjang 40 cm, lebar 27 cm, dan tinggi 28 cm telah
disesuaikan untuk diisi 6 kardus kecil dengan allowance 1 cm untuk panjang, lebar,
dan tinggi. Penyusunan kardus kecil dalam kardus besar dengan tiga kardus kecil
secara horizontal bertumpuk dua. Lakban digunakan untuk menutup kardus baik
kardus kecil maupun kardus besar. Untuk dimensi dan jumlah komponen dapat
dilihat pada Tabel 1.3 dibawah ini.
Tabel 1.3 Analisis produk komponen penunjang
Dimensi
unit
Kode received Received
Nama p = panjang
No Komponen Gambar Komponen smaller Sumber
Komponen l = lebar
t = tinggi
(cm)

p = 50
1 E01 Lem kayu l = 30 24 buah Dibeli
t = 30

p = 38
Cat kayu
2 E02 l = 38 8 buah Dibeli
merah
t = 23

p = 38
Cat kayu
3 E03 l = 38 8 buah Dibeli
kuning
t = 23

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-22


Tabel 1.3 Analisis produk komponen penunjang (Lanjutan)
Dimensi
unit
Kode received Received
Nama p = panjang
No Komponen Gambar Komponen smaller Sumber
Komponen l = lebar
t = tinggi
(cm)

p = 38
4 E04 Cat kayu hijau l = 38 8 buah Dibeli
t = 23

p = 38
5 E05 Cat kayu biru l = 38 8 buah Dibeli
t = 23

p = 38
Cat kayu
6 E06 l = 38 8 buah Dibeli
orange
t = 23

p = 38
7 E07 Cat kayu hitam l = 38 8 buah Dibeli
t = 23

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-23


Tabel 1.3 Analisis produk komponen penunjang (Lanjutan)
Dimensi
unit
Kode received Received
Nama p = panjang
No Komponen Gambar Komponen smaller Sumber
Komponen l = lebar
t = tinggi
(cm)

p = 38
8 E08 Cat kayu putih l = 38 8 buah Dibeli
t = 23

p = 38
7 E07 Cat kayu hitam l = 38 8 buah Dibeli
t = 23

p = 38
8 E08 Cat kayu putih l = 38 8 buah Dibeli
t = 23

p = 38
Cat kayu biru
9 E09 l = 38 8 buah Dibeli
muda
t = 23

Tabel 1.3 Analisis produk komponen penunjang (Lanjutan)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-24


Dimensi
unit
received
Kode Nama Received
No Gambar Komponen p = panjang Sumber
Komponen Komponen smaller
l = lebar
t = tinggi
(cm)

p = 120
10 E10 Bubble wrap l = 150 10 roll Dibeli
t = 60

p = 44
11 E11 Lakban l = 33 72 buah Dibeli
t = 27

p = 39
12 E12 Kardus kecil l=9 72 buah Dibeli
t = 13

p = 40
13 E13 Kardus besar l = 28 12 buah Dibeli
t = 27

1.3.5 Analisis Proses


Analisis proses merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
menunjukkan informasi mengenai tahapan proses pembuatan komponen -
komponen suatu produk. Analisis proses mencakup proses dari tahap prefabrikasi,
fabrikasi, assembly atau penggabungan, hingga tahap packaging. Tahap
prefabrikasi pada pembuatan brain train tidak dilakukan karena perusahaan
memesan bahan baku dalam bentuk balok sehingga tidak diperlukan proses
penanganan pada bahan baku. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi biaya

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-25


investasi yang dikeluarkan untuk mesin dan tenaga kerja. Proses pada tahap
fabrikasi hingga packing menggunakan beberapa mesin dan alat, antara lain:
1. Mesin table saw
Mesin table saw adalah mesin pemotong kayu berbentuk meja, di
mana pada bagian tengah meja terdapat piringan pisau bergerigi. Pisau
bergerigi tersebut berbentuk lingkaran atau circular dengan bilah baja
(gigi) yang digerakkan oleh dinamo elektrik. Selain itu, pada mesin table
saw terdapat mistar dan pembatas (fence) untuk mengatur ketebalan
pemotongan kayu. Mesin table saw yang digunakan mempunyai ukuran
pisau 10” dengan dimensi meja 630 x 455 mm. Kedalaman potong pisau
maksimal sebesar 73 mm pada sudut 90° dan 63 mm pada sudut 45°.
Mesin table saw dapat dilihat pada Gambar 1.10.

Gambar 1.10 Mesin table saw


(sumber: www.shopee.com)
2. Mesin bandsaw
Mesin bandsaw adalah mesin pemotong dengan pisau (blade)
berukuran panjang yang terdiri dari lembaran logam bergigi. Bandsaw
memiliki bandsaw blade yang dapat memotong material, seperti kayu,
baja, dan aluminium. Pada mesin ini juga terdapat penggaris untuk
mengukur panjang benda yang dipotong dan tinggi pisau yang dapat
diatur sesuai ketinggian benda. Fungsi utama dari mesin bandsaw adalah
untuk memotong material dengan bentuk beragam secara cepat dan
efektif. Mesin bandsaw yang digunakan berukuran 300 x 300 mm dengan
ketebalan potong maksimal sebesar 85 mm. Pisau yang digunakan
berukuran lebar 10 mm. Mesin bandsaw dapat dilihat pada Gambar 1.11.

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-26


Gambar 1.11 Mesin bandsaw
(sumber: www.shopee.com)
3. Mesin drill press
Mesin drill press adalah mesin bor yang digunakan untuk membuat
lubang presisi. Lubang yang dihasilkan dapat berupa lubang tembus atau
through holes dan tak tembus atau blind holes. Drill press ini
menggunakan poros utama yang digerakan naik turun menyesuaikan
dengan pola dan kedalaman pada benda. Mesin drill press yang
digunakan mempunyai ukuran meja 160 x 160 mm dengan ketinggian
580 mm. Ukuran mata bor yang digunakan untuk membuat Brain train,
yaitu diameter 0,5 cm. Mesin drill press dapat dilihat pada Gambar 1.12.

Gambar 1.12 Mesin drill press


(sumber: www.shopee.com)
4. Mesin disc sand
Mesin disc sand adalah mesin amplas yang digerakkan dengan daya
listrik untuk menghaluskan permukaan benda yang terbuat dari logam,
kayu, beton, atau dinding dengan lebih cepat dan efisien. Mesin sand
yang digunakan mempunyai dimensi 420 x 320 x 270 mm dengan
Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-27
diameter pisau sebesar 125 mm. Mesin disc sand dapat dilihat pada
Gambar 1.13.

Gambar 1.13 Mesin disc sand


(sumber: www.tokopedia.com)
5. Mesin celup
Mesin celup adalah mesin yang digunakan untuk memberi warna
dalam jumlah banyak atau secara batch. Komponen yang mempunyai
warna sama akan dilakukan pewarnaan dalam satu waktu. Mesin celup
yang digunakan mempunyai dimensi 100 x 100 x 100 cm. Mesin ini
menggunakan alat gantung sebagai alat bantu untuk meletakkan
komponen-komponen akan dilakukan pengecatan. Alat ini berukuran 90
x 90 x 90 cm dengan kapasitas sebesar 180 komponen. Mesin celup dapat
dilihat pada Gambar 1.14.

Gambar 1.14 Mesin celup


(sumber: www.youtube.com)
6. Mesin oven
Mesin oven adalah mesin yang digunakan untuk melakukan
pengeringan secara batch. Proses pengeringan yang dilakukan
merupakan proses setelah komponen melalui mesin celup. Mesin oven
ini mempunyai dimensi 150 x 100 x 205 cm dengan ruang oven sebesar
130 x 80 x 150 cm. Mesin oven dapat dilihat pada Gambar 1.15.

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-28


Gambar 1.15 Mesin oven
(sumber: www.revonteknologi.com)
7. Mesin scroll saw
Mesin scroll saw adalah mesin yang digunakan untuk memotong dan
membentuk pola pada bidang kerja. Mesin scroll saw dapat digunakan
pada media kayu, triplek, akrilik, plastik, dan lain-lain. Mesin scroll saw
yang digunakan mempunyai ukuran 805 x 405 mm dengan lebar pisau
sebesar 120 mm. Kapasitas potong mesin sebesar 50 mm. Mesin scroll
saw dapat dilihat pada Gambar 1.16.

Gambar 1.16 Mesin scroll saw


(sumber: www.shopee.co.id)
8. Meja pola
Meja pola adalah alat yang digunakan sebagai alas untuk membuat
pola pada komponen. Selain itu, meja ini digunakan untuk meletakkan
peralatan ukur dan peralatan membuat pola. Pada meja ini terdapat alat
ukur, alat tulis, dan cetakan pola dari setiap komponen yang
memudahkan pekerja untuk membuat pola pada permukaan komponen.
Meja yang digunakan mempunyai dimensi 240 x 120 x 70 cm. Meja pola
dapat dilihat pada Gambar 1.17.

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-29


Gambar 1.17 Meja pola
(sumber: www.aronawa.com)
9. Meja inspeksi
Meja inspeksi adalah meja yang digunakan untuk melakukan
pemeriksaan terhadap produk. Proses inspeksi dilakukan untuk setiap
komponen dan produk jadi yang telah dibuat dan dirakit. Hal tersebut
dilakukan untuk mendeteksi dan meminimalisir adanya cacat pada
produk sehingga kualitas produk yang dihasilkan selalu sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Pada meja ini terdapat alat ukur untuk
membantu dalam pemeriksaan terhadap produk. Meja inspeksi yang
digunakan mempunyai dimensi 80 x 50 x 75 cm. Meja inspeksi dapat
dilihat pada Gambar 1.18.

Gambar 1.18 Meja inspeksi


(sumber: www. tokopedia.com)
10. Meja perakitan
Meja perakitan adalah meja yang digunakan untuk melakukan
perakitan dari komponen-komponen yang telah dibuat pada proses
fabrikasi. Proses perakitan yang dilakukan pada meja ini merupakan
proses menyusun setiap komponen menjadi subassembly hingga menjadi
suatu produk jadi. Pada meja ini terdapat lem kayu dan tempat untuk

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-30


masing-masing komponen sehingga memudahkan pekerja dalam merakit
produk. Meja perakitan yang digunakan berukuran 80 x 45 x 105 cm.
Meja perakitan dapat dilihat pada Gambar 1.19.

Gambar 1.19 Meja perakitan


(sumber: www.tokopedia.com)
11. Meja packing
Meja packing adalah alat bantu untuk melakukan pengemasan
produk. Meja packing berisi tempat untuk produk jadi, kardus kecil,
kardus besar, lakban bening, shredded paper, dan plastik wrapping serta
alat-alat, seperti gunting dan cutter yang digunakan untuk melakukan
pengemasan. Meja packing yang digunakan berukuran 110 x 45 x 120
cm yang dilengkapi dengan rak di bagian sisi samping. Meja packing
dapat dilihat pada Gambar 1.20.

Gambar 1.20 Meja packing


(sumber: www.ruparupa.com)
12. Meja pemasangan
Meja pemasangan adalah alat yang digunakan sebagai media pada
saat proses penjepitan pada alat gantung. Proses penjepitan pada alat
gantung merupakan proses yang dilakukan sebelum komponen diproses
di mesin celup. Meja pemasangan ini hanya dapat memuat 1 unit alat

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-31


gantung. Meja pemasangan yang digunakan mempunyai dimensi 100 x
100 x 70 cm. Meja pemasangan dapat dilihat pada Gambar 1.21.

Gambar 1.21 Meja pemasangan


(sumber: www.shopee.com)
13. Meja pelepasan
Meja pelepasan adalah meja yang digunakan sebagai media untuk
melepas komponen dari alat gantung. Proses tersebut dilakukan setelah
komponen dikeringkan dalam mesin oven. Meja pelepasan ini hanya
dapat memuat 1 unit alat gantung. Meja pelepasan yang digunakan
mempunyai dimensi 100 x 100 x 70 cm. Meja pelepasan dapat dilihat
pada Gambar 1.22.

Gambar 1.22 Meja pelepasan


(sumber: www.shopee.com)
14. Mesin bubut kayu mini
Mesin bubut kayu mini merupakan mesin yang digunakan untuk
membubut kayu yang berukuran relatif kecil. Mesin ini diperuntukan
mengubah bentuk objek menjadi silindris dengan mekanisme kerja kayu
pinus akan diputar di mesin bubut, dan pekerja akan membubut

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-32


menggunakan pahat tangan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Mesin bubut mini memiliki dimensi 34,5 cm x 6 cm x 8 cm. Mesin bubut
kayu mini dapat dilihat pada Gambar 1.23.

Gambar 1.23 Mesin bubut kayu mini


(sumber: www.bukalapak.com)
15. Gunting
Gunting adalah alat pemotong yang digunakan dengan tangan.
Gunting digunakan untuk memotong bahan yang tipis dalam proses
packing untuk memotong lakban dan bubble warp. Gunting yang
digunakan memiliki dimensi 8 cm x 21 cm. Gambar gunting dapat dilihat
pada Gambar 1.24.

Gambar 1.24 Gunting


(sumber: www.bukalapak.com)
1.3.5.1 Fabrikasi
Tahap fabrikasi merupakan proses mengolah bahan baku utama menjadi
komponen-komponen yang siap untuk dirakit. Analisis proses pada tahap fabrikasi
berisi mengenai bahan baku, meja atau alat yang digunakan, tahapan proses tiap
komponen, dan waktu yang dibutuhkan dalam proses. Dalam proses fabrikasi
digunakan meja atau alat yang sudah dijelaskan diatas. Pada pemotongan awal

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-33


ukuran diberi allowance untuk kedua proses tersebut agar hasil akhir sesuai dengan
yang direncanakan. Analisis proses fabrikasi produk Brain train dapat dilihat pada
Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Pembuatan pengunci gerbong dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong panjang kayu pinus menjadi
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
2,6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Membelah lebar kayu pinus menjadi 2,1
(p = 2,6 cm, l = 20 Table saw 0,2
cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membubut kayu pinus hingga memiliki Mesin bubut
(p = 2,6 cm, l = 2,1 0,5
diameter 2,1 cm. kayu mini
cm, t = 3 cm)
4. Membuat pola garis batas pembubutan Kayu pinus
Mesin bubut
dengan jarak 1, cm dari ujung kayu pinus (p = 2,6 cm, l = 2,1 0,1
kayu mini
yang telah dibubut sebelumnya. cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
5. Membubut kayu pinus yang tidak terkena Mesin bubut
(p = 2,6 cm, l = 2,1 0,5
garis hingga memiliki diameter 1,1 cm. kayu mini
cm, t = 3 cm)
Pengunci Kayu pinus
1.
gerbong 6. Menghaluskan komponen. (p = 2,6 cm, l = 2,1 Disk Sand 0,3
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
7. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 2,6 cm, l = 2,1 Alat gantung 0,05
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 2,6 cm, l = 2,1 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 2,6 cm, l = 2,1 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
Meja
10. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 2,6 cm, l = 2,1 0,1
pelepasan
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan inspeksi. (p = 2,6 cm, l = 2,1 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 3 cm)
Pembuatan roda kecil lokomotif dilakukan sebanyak 4 kali
Roda kecil Kayu pinus
2. 1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
lokomotif (p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 2,6 cm.
cm, t = 3 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-34


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
2. Membelah kayu pinus menjadi lebar yaitu
(p = 2,6 cm, l = 20 Table saw 0,2
2,6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Memotong kayu pinus menjadi tebal
(p = 2,6 cm, l = 2,6 Table saw 0,2
yaitu 1,1 cm.
cm, t = 3 cm)
4. Membuat pola lingkaran dengan diameter Kayu pinus
2,5 cm dan memberi tanda pada titik (p = 2,6 cm, l = 2,6 Meja pola 0,5
tengah lingkaran. cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 2,6 cm, l = 2,6 Band saw 0,3
lingkaran yang telah dibuat.
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
6. Mengebor titik tengah yang telah dibuat
(p = 2,6 cm, l = 2,6 Drill press 0,2
dengan diameter 0,5 cm hingga tembus
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
Roda kecil
2. 7. Menghaluskan komponen. (p = 2,6 cm, l = 2,6 Disk sand 0,3
lokomotif
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
8. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 2,5 cm, l = 2,5 Alat gantung 0,05
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 2,5 cm, l = 2,5 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
10. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 2,5 cm, l = 2,5 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
Meja
11. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 2,5 cm, l = 2,5 0,1
pelepasan
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
12. Melakukan inspeksi. (p = 2,5 cm, l = 2,5 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 1 cm)
Pembuatan roda besar dilakukan sebanyak 2 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 5,6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Roda besar 2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 5,6 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 5,6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 5,6 cm, l = 5,6 Table saw 0,2
1 cm.
cm, t = 3 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-35


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
4. Membuat pola lingkaran dengan diameter Kayu pinus
5,6 cm dan memberi tanda pada titik (p = 5,6 cm, l = 5,6 Meja pola 0,5
tengah lingkaran. cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 5,6 cm, l = 5,6 Band saw 0,3
lingkaran yang telah dibuat.
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
6. Mengebor titik tengah yang telah dibuat
(p = 5,6 cm, l = 5,6 Drill press 0,2
dengan diameter 0,5 cm sampai tembus
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
7. Menghaluskan komponen. (p = 5,6 cm, l = 5,6 Disk sand 0,3
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
3. Roda besar 8. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 5,5 cm, l = 5,5 Alat gantung 0,05
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 5,5 cm, l = 5,5 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
10. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 5,5 cm, l = 5,5 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
Meja
11. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 5,5 cm, l = 5,5 0,1
pelepasan
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
12. Melakukan inspeksi. (p = 5,5 cm, l = 5,5 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 1 cm)
Pembuatan penutup roda lokomotif dilakukan sebanyak 6 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 1,6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 1,6 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 1,6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
Penutup (p = 1,6 cm, l = 1,6 Table saw 0,2
0,6 cm.
4. roda cm, t = 3 cm)
lokomotif 4. Membuat pola lingkaran dengan diameter Kayu pinus
0,5 cm dan memberi tanda pada titik (p = 1,6 cm, l = 1,6 Meja pola 0,5
tengah lingkaran. cm, t = 0,6 cm)
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 1,6 cm, l = 1,6 Band saw 0,3
lingkaran yang telah dibuat.
cm, t = 0,6 cm)
6. Mengebor titik tengah yang telah dibuat Kayu pinus
dengan diameter 0,5 cm kedalaman 0,3 (p = 1,6 cm, l = 1,6 Drill press 0,2
cm. cm, t = 0,6 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-36


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
7. Menghaluskan komponen. (p = 1,6 cm, l = 1,6 Disk sand 0,3
cm, t = 0,6 cm)
Kayu pinus
8. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 1,5 cm, l = 1,5 Alat gantung 0,05
cm, t = 0,5 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 1,5 cm, l = 1,5 Mesin celup 0,3
Penutup komponen)
cm, t = 0,5 cm)
4. roda
Kayu pinus
lokomotif 10. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 1,5 cm, l = 1,5 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 0,5 cm)
Kayu pinus
Meja
11. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 1,5 cm, l = 1,5 0,1
pelepasan
cm, t = 0,5 cm)
Kayu pinus
12. Melakukan inspeksi. (p = 1,5 cm, l = 1,5 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 0,5 cm)
Pembuatan as roda dilakukan sebanyak 3 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 6,7 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 6,7 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 6,7 cm, l = 1 Table saw 0,2
1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
4. Membubut kayu pinus hingga memiliki Mesin bubut
(p = 6,7 cm, l = 0,6 0,5
diameter 0,6 cm. kayu mini
t = 0,6 cm)
As roda Kayu pinus
5.
lokomotif 5. Menghaluskan komponen. (p = 6,7 cm, l = 0,6 Disk sand 0,3
t = 0,6 cm)
Kayu pinus
6. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 6,6 cm, l = 0,5 Alat gantung 0,05
t = 0,5 cm)
Kayu pinus
7. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 6,6 cm, l = 0,5 Mesin celup 0,3
komponen)
t = 0,5 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 6,6 cm, l = 0,5 Mesin oven 5
komponen)
t = 0,5 cm)
Kayu pinus
Meja
9. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 6,6 cm, l = 0,5 0,1
pelepasan
t = 0,5 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-37


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
As roda
5. 10. Melakukan inspeksi. (p = 6,6 cm, l = 0,5 Meja inspeksi 0,2
lokomotif
t = 0,5 cm)
Pembuatan penyambung lokomotif dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong panjang kayu pinus menjadi
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
5,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Membelah tebal kayu pinus menjadi 1,1
(p = 5,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Memotong lebar kayu pinus menjadi 4,1
(p = 5,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
cm.
cm, t = 1,1 cm)
4. Membuat pola pada sisi bagian atas
penyambung gerbong dengan bentuk
Kayu pinus
setengah lingkaran dengan diameter 4 cm
(p = 5,1 cm, l = 4,1 Meja pola 1
hingga mencapai titik terluar tiga sisi dan
cm, t = 1,1 cm)
membuat pola lingkaran dengan diameter
1 cm pada pusat yang sama.
Penyambung Kayu pinus
6. 5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
lokomotif (p = 5,1 cm, l = 4,1 Band saw 0,3
setengah lingkaran yang telah dibuat.
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
6. Mengebor kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 5,1 cm, l = 4,1 Drill press 0,3
yang telah dibuat.
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
7. Menghaluskan komponen. (p = 5,1 cm, l = 4,1 Disk Sand 0,3
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
8. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 5 cm, l = 4 Alat gantung 0,05
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 5 cm, l = 4 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
10. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 5 cm, l = 4 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 1 cm)
Pembuatan roda kecil gerbong dilakukan sebanyak 6 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
Roda kecil yaitu 2,6 cm.
7. cm, t = 3 cm)
gerbong
Kayu pinus
2. Membelah kayu pinus menjadi lebar yaitu
(p = 2,6 cm, l = 20 Table saw 0,2
2,6 cm.
cm, t = 3 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-38


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)

Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
3. Memotong kayu pinus menjadi tebal
(p = 2,6 cm, l = 2,6 Table saw 0,2
yaitu 1,1 cm.
cm, t = 3 cm)
4. Membuat pola lingkaran dengan diameter Kayu pinus
2,5 cm dan memberi tanda pada titik (p = 2,6 cm, l = 2,6 Meja pola 0,5
tengah lingkaran. cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 2,6 cm, l = 2,6 Band saw 0,3
lingkaran yang telah dibuat.
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
6. Mengebor titik tengah yang telah dibuat
(p = 2,6 cm, l = 2,6 Drill press 0,2
dengan diameter 0,5 cm hingga tembus
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
7. Menghaluskan komponen. (p = 2,6 cm, l = 2,6 Disk sand 0,3
Roda kecil cm, t = 1,1 cm)
7.
gerbong Kayu pinus
8. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 2,5 cm, l = 2,5 Alat gantung 0,05
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 2,5 cm, l = 2,5 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
10. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 2,5 cm, l = 2,5 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
Meja
11. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 2,5 cm, l = 2,5 0,1
pelepasan
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
12. Melakukan inspeksi. (p = 2,5 cm, l = 2,5 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 1 cm)
Pembuatan as roda gerbong dilakukan sebanyak 3 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 6,7 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 6,7 cm, l = 20 Table saw 0,2
As roda yaitu 1 cm.
8. cm, t = 3 cm)
gerbong
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 6,7 cm, l = 1 Table saw 0,2
1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
4. Membubut kayu pinus hingga memiliki Mesin bubut
(p = 6,7 cm, l = 0,6 0,5
diameter 0,6 cm. kayu mini
t = 0,6 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-39


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
5. Melakukan inspeksi. (p = 6,6 cm, l = 0,5 Meja inspeksi 0,2
t = 0,5 cm)
Kayu pinus
6. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 6,6 cm, l = 0,5 Alat gantung 0,05
t = 0,5 cm)
Kayu pinus
7. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 6,6 cm, l = 0,5 Mesin celup 0,3
komponen)
As roda t = 0,5 cm)
8.
gerbong Kayu pinus
8. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 6,6 cm, l = 0,5 Mesin oven 5
komponen)
t = 0,5 cm)
Kayu pinus
Meja
9. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 6,6 cm, l = 0,5 0,1
pelepasan
t = 0,5 cm)
Kayu pinus
10. Melakukan inspeksi. (p = 6,6 cm, l = 0,5 Meja inspeksi 0,2
t = 0,5 cm)
Pembuatan penutup atas dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 11 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 11 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 6,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 11 cm, l = 6,1 Table saw 0,2
1,1 cm.
cm, t = 3 cm)
4. Membuat pola pada bagian permukaan
Kayu pinus
samping panjang, dengan pola segitiga
(p = 11 cm, l = 6,1 Meja pola 0,5
sama sisi di kedua ujung sisinya dengan
9. Penutup atas cm, t = 1,1 cm)
a = 1,5 cm
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 11 cm, l = 6,1 Band saw 0,3
yang telah dibuat.
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
6. Menghaluskan komponen. (p = 10,8 cm, l = 6 Disk sand 0,3
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
7. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 10,8 cm, l = 6 Alat gantung 0,05
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 10,8 cm, l = 6 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 1 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-40


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
9. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 10,8 cm, l = 6 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
Meja
9. Penutup atas 10. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 10,8 cm, l = 6 0,1
pelepasan
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan inspeksi. (p = 10,8 cm, l = 6 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 1 cm)
Pembuatan jendela dilakukan sebanyak 2 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 7 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 7 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 4,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 7 cm, l = 4,1 Table saw 0,2
1,1 cm.
cm, t = 3 cm)
4. Membuat pola pada bagian permukaan
atas dengan bentuk persegi Panjang yang Kayu pinus
salah satu ujungnya menempel pada (p = 7 cm, l = 4,1 Meja pola 0,5
ujung kayu pinus. Ukuran pola persegi cm, t = 1,1 cm)
Panjang = 5,9 cm x 2,9 cm
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 7 cm, l = 4,1 Band saw 0,3
yang telah dibuat.
cm, t = 1,1 cm)
10. Jendela
Kayu pinus
6. Menghaluskan komponen. (p = 7 cm, l = 4 cm, Disk sand 0,3
t = 1 cm)
Kayu pinus
7. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 6,8 cm, l = 4 Alat gantung 0,05
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 6,8 cm, l = 4 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 6,8 cm, l = 4 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
Meja
10. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 6,8 cm, l = 4 0,1
pelepasan
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan inspeksi. (p = 6,8 cm, l = 4 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 1 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-41


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Pembuatan atasan roda besar dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 7,5 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 7,4 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 4,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Menghaluskan komponen. (p = 7,4 cm, l = 4,1 Disk sand 0,3
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
4. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 7,4 cm, l = 4 Alat gantung 0,05
Atasan roda
11. cm, t = 3 cm)
besar
Kayu pinus
5. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 7,4 cm, l = 4 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
6. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 7,4 cm, l = 4 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
Meja
7. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 7,4 cm, l = 4 0,1
pelepasan
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan inspeksi. (p = 7,4 cm, l = 4 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 3 cm)
Pembuatan penutup depan dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 6 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 6 cm, l = 6 cm, Table saw 0,2
Penutup 1 cm.
12. t = 3 cm)
depan
Kayu pinus
4. Menghaluskan komponen. (p = 6 cm, l = 6 cm, Disk sand 0,3
t = 1 cm)
Kayu pinus
5. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 6 cm, l = 6 cm, Alat gantung 0,05
t = 1 cm)
Kayu pinus
6. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 6 cm, l = 6 cm, Mesin celup 0,3
komponen)
t = 1 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-42


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
7. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 6 cm, l = 6 cm, Mesin oven 5
komponen)
t = 1 cm)
Kayu pinus
Penutup Meja
12. 8. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 6 cm, l = 6 cm, 0,1
depan pelepasan
t = 1 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan inspeksi. (p = 6 cm, l = 6 cm, Meja inspeksi 0,2
t = 1 cm)
Pembuatan cerobong asap dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong panjang kayu pinus menjadi
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
3,7 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong lebar kayu pinus menjadi 2,1
(p = 3,7 cm, l = 20 Table saw 0,2
cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membubut kayu pinus hingga memiliki Mesin bubut
(p = 3,7 cm, l = 2,1 0,5
diameter 2,1 cm. kayu mini
cm, t = 3 cm)
4. Membuat pola garis batas pembubutan Kayu pinus
Mesin bubut
dengan jarak 0,5 cm dari ujung kayu (p = 3,7 cm, l = 2,1 0,1
kayu mini
pinus yang telah dibubut sebelumnya. cm, t = 2,1 cm)
Kayu pinus
5. Membubut kayu pinus yang tidak terkena Mesin bubut
(p = 3,7 cm, l = 2,1 0,5
garis hingga memiliki diameter 1 cm. kayu mini
t = 2,1 cm)
Cerobong Kayu pinus
13.
asap 6. Menghaluskan komponen. (p = 3,7 cm, l = 2,1 Disk Sand 0,3
cm, t = 2,1 cm)
Kayu pinus
7. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 3,5 cm, l = 2 Alat gantung 0,05
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 3,5 cm, l = 2 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 3,5 cm, l = 2 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
Meja
10. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 3,5 cm, l = 2 0,1
pelepasan
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan inspeksi. (p = 3,5 cm, l = 2 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 2 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-43


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Pembuatan mesin dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong panjang kayu pinus menjadi
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
5,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong lebar kayu pinus menjadi 3,1
(p = 5,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membubut kayu pinus hingga memiliki Mesin bubut
(p = 5,1 cm, l = 3,1 0,5
diameter 3 cm. kayu mini
t = 3 cm)
4. Membuat pola garis yang memotong
Kayu pinus
permukaan lingkaran dengan ukuran 0,4
(p = 5,1 cm, l = 3,1 Meja pola 0,5
cm dari titik tengah garis yang ditarik
t = 2,6 cm)
lurus ke lingkaran.
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 5,1 cm, l = 3,1 Band saw 0,3
yang telah dibuat.
t = 2,6 cm)
6. Membuat pola lingkaran pada selimut Kayu pinus
atas tabung dengan diameter = 1 cm dan (p = 5,1 cm, l = 3,1 Meja pola 0,5
1 cm di atas permukaan tabung. t = 2,6 cm)
14. Mesin Kayu pinus
7. Mengebor pola yang telah dibuat dengan
(p = 5,1 cm, l = 3,1 Drill press 0,2
kedalaman 1 cm.
t = 2,6 cm)
Kayu pinus
8. Menghaluskan komponen. (p = 5,1 cm, l = 3,1 Disk Sand 0,3
t = 2,6 cm)
Kayu pinus
9. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 5 cm, l = 3 Alat gantung 0,05
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
10. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 5 cm, l = 3 Mesin celup 0,3
komponen)
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 5 cm, l = 3 Mesin oven 5
komponen)
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
Meja
12. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 5 cm, l = 3 0,1
pelepasan
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
13. Melakukan inspeksi. (p = 5 cm, l = 3 Meja inspeksi 0,2
t = 2,5 cm)
Pembuatan sasis 3 dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
15. Sasis 3 1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 6,1 cm.
cm, t = 3 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-44


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 6,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 6,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 6,1 cm, l = 6,1 Table saw 0,2
1,1 cm.
cm, t = 3 cm)
4. Membuat pola segitiga di salah satu ujung Kayu pinus
permukaan samping kayu pinus, dengan (p = 6,1 cm, l = 6,1 Meja pola 0,3
ukuran 0,6 cm x 1 cm x 11,6 cm cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 6,1 cm, l = 6,1 Band saw 0,3
yang telah dibuat.
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
6. Menghaluskan komponen. (p = 6,1 cm, l = 6,1 Disk Sand 0,3
cm, t = 1,1 cm)
15. Sasis 3
Kayu pinus
7. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 6 cm, l = 6 cm, Alat gantung 0,05
t = 1 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 6 cm, l = 6 cm, Mesin celup 0,3
komponen)
t = 1 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 6 cm, l = 6 cm, Mesin oven 5
komponen)
t = 1 cm)
Kayu pinus
Meja
10. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 6 cm, l = 6 cm, 0,1
pelepasan
t = 1 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan inspeksi. (p = 6 cm, l = 6 cm, Meja inspeksi 0,2
t = 1 cm)
Pembuatan sasis depan 1 dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 7,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 7,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 4,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Sasis Kayu pinus
16. 3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
depan 1 (p = 7,1 cm, l = 4,1 Table saw 0,2
1,1 cm.
cm, t = 3 cm)
4. Membuat pola dua lingkaran pada
permukaan samping dengan diameter 0,5
Kayu pinus
cm dan jarak antar lingkaran 4 cm, jarak
(p = 7,1 cm, l = 4,1 Meja pola 0,3
masing masing lingkaran terhadap sisi
cm, t = 1,1 cm)
samping adalah 1 cm, dan titik pusat
lingkaran pada sisi atas bawah 0,5 cm.

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-45


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
5. Mengebor pola yang telah dibuat sampai
(p = 7 cm, l = 4 cm, Drill press 0,3
tembus.
t = 1 cm)
Kayu pinus
6. Menghaluskan komponen. (p = 7 cm, l = 4 cm, Disk Sand 0,3
t = 1 cm)
Kayu pinus
7. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 7 cm, l = 4 cm, Alat gantung 0,05
t = 1 cm)
Kayu pinus
Sasis 8. Melakukan pencelupan komponen (108
16. (p = 7 cm, l = 4 cm, Mesin celup 0,3
depan 1 komponen)
t = 1 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 7 cm, l = 4 cm, Mesin oven 5
komponen)
t = 1 cm)
Kayu pinus
Meja
10. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 7 cm, l = 4 cm, 0,1
pelepasan
t = 1 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan inspeksi. (p = 7 cm, l = 4 cm, Meja inspeksi 0,2
t = 1 cm)
Pembuatan sasis belakang dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 15,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 15,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 4,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 15,1 cm, l = Table saw 0,2
2,1 cm.
4,1 cm, t = 2,1 cm)
Sasis 4. Membuat pola persegi pada permukaan
17.
belakang samping dengan ukuran 12,9 cm x 0,9 cm Kayu pinus
yang salah satu sisi nya menempel pada (p = 15,1 cm, l = Meja pola 0,3
kayu bagian bawah dan jarak dengan sisi 4,1 cm, t = 2,1 cm)
samping kayu masing masing 1 cm.
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 15,1 cm, l = Band saw 0,3
yang telah dibuat.
4,1 cm, t = 2,1 cm)
6. Membuat pola lingkaran dengan diameter
Kayu pinus
1 cm pada permukaan atas yang berjarak
(p = 15,1 cm, l = Band saw 0,3
3,5 cm dari sisi pendek kayu dan 1 cm
4,1 cm, t = 2,1 cm)
dari sisi panjang kayu.

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-46


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
7. Mengebor pola yang telah dibuat dengan
(p = 15,1 cm, l = Drill press 0,3
kedalaman 1,5 cm.
4,1 cm, t = 2,1 cm)
Kayu pinus
8. Menghaluskan komponen. (p = 15,1 cm, l = Disk Sand 0,3
4,1 cm, t = 2,1 cm)
Kayu pinus
9. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 15 cm, l = 4 Alat gantung 0,05
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
Sasis 10. Melakukan pencelupan komponen (108
17. (p = 15 cm, l = 4 Mesin celup 0,3
belakang komponen)
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 15 cm, l = 4 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
Meja
12. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 15 cm, l = 4 0,1
pelepasan
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
13. Melakukan inspeksi. (p = 15 cm, l = 4 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 2 cm)

Kayu pinus
1. Memotong panjang kayu pinus menjadi
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
5,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Membelah tebal kayu pinus menjadi 1,1
(p = 5,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Memotong lebar kayu pinus menjadi 4,1
(p = 5,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
cm.
cm, t = 1,1 cm)
4. Membuat pola pada sisi bagian atas
penyambung gerbong dengan bentuk
Penyambung Kayu pinus
18. setengah lingkaran dengan diameter 4 cm
gerbong (p = 5,1 cm, l = 4,1 Meja pola 1
hingga mencapai titik terluar tiga sisi dan
cm, t = 1,1 cm)
membuat pola lingkaran dengan diameter
1 cm pada pusat yang sama.
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 5,1 cm, l = 4,1 Band saw 0,3
setengah lingkaran yang telah dibuat.
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
6. Mengebor kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 5,1 cm, l = 4,1 Drill press 0,3
yang telah dibuat.
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
7. Menghaluskan komponen. (p = 5,1 cm, l = 4,1 Disk Sand 0,3
cm, t = 1,1 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-47


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
8. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 5 cm, l = 4 Alat gantung 0,05
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
Penyambung 9. Melakukan pencelupan komponen (108
18. (p = 5 cm, l = 4 Mesin celup 0,3
gerbong komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
10. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 5 cm, l = 4 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 1 cm)
Pembuatan sasis depan 2 dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 15,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 15,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 6,1 cm.
cm, t = 3 cm)
3. Membuat pola segitiga di salah satu ujung
permukaan samping kayu pinus, dengan
ukuran 3 cm x 1,8 cm x 3,5 cm. Membuat
pola pada bagian permukaan atas dengan
bentuk dua persegi Panjang yang salah
Kayu pinus
satu ujungnya menempel pada ujung kayu
(p = 15,1 cm, l = Meja pola 0,3
pinus. Ukuran pola persegi Panjang = 1 cm
6,1 cm, t = 3 cm)
x 12 cm. Membuat pola lingkaran pada sisi
miring bagian depan tepat ditengah
dengan diameter 0,5 cm. Membuat pola
Sasis
19. lingkaran pada bagian samping belakang
depan 2
dengan diameter 0,5 cm.
4. Mengebor pola yang telah dibuat dengan
Kayu pinus
kedalaman 1,5 cm pada bagian depan dan
(p = 15,1 cm, l = Drill press 0,3
pada bagian samping belakang hingga
6,1 cm, t = 3 cm)
tembus.
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 15,1 cm, l = Band saw 0,3
yang telah dibuat.
6,1 cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
6. Menghaluskan komponen. (p = 15,1 cm, l = Disk Sand 0,3
6,1 cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
7. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 15 cm, l = 6 Alat gantung 0,05
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 15 cm, l = 6 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 3 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-48


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
9. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 15 cm, l = 6 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
Sasis Meja
19. 10. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 15 cm, l = 6 0,1
depan 2 pelepasan
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan inspeksi. (p = 15 cm, l = 6 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 3 cm)
Pembuatan penutup roda gerbong dilakukan sebanyak 6 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 1,6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 1,6 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 1,6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 1,6 cm, l = 1,6 Table saw 0,2
0,6 cm.
cm, t = 3 cm)
4. Membuat pola lingkaran dengan diameter Kayu pinus
0,5 cm dan memberi tanda pada titik (p = 1,6 cm, l = 1,6 Meja pola 0,5
tengah lingkaran. cm, t = 0,6 cm)
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 1,6 cm, l = 1,6 Band saw 0,3
lingkaran yang telah dibuat.
cm, t = 0,6 cm)
6. Mengebor titik tengah yang telah dibuat Kayu pinus
Penutup dengan diameter 0,5 cm kedalaman 0,3 (p = 1,6 cm, l = 1,6 Drill press 0,2
20. roda cm. cm, t = 0,6 cm)
gerbong Kayu pinus
7. Menghaluskan komponen. (p = 1,6 cm, l = 1,6 Disk sand 0,3
cm, t = 0,6 cm)
Kayu pinus
8. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 1,5 cm, l = 1,5 Alat gantung 0,05
cm, t = 0,5 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 1,5 cm, l = 1,5 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 0,5 cm)
Kayu pinus
10. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 1,5 cm, l = 1,5 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 0,5 cm)
Kayu pinus
Meja
11. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 1,5 cm, l = 1,5 0,1
pelepasan
cm, t = 0,5 cm)
Kayu pinus
12. Melakukan inspeksi. (p = 1,5 cm, l = 1,5 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 0,5 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-49


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Pembuatan sasis belakang dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 13,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 13,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 4,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 13,1 cm, l = Table saw 0,2
2,1 cm.
4,1 cm, t = 3 cm)
4. Membuat pola tiga lingkaran pada
permukaan samping dengan diameter 0,5
cm, jarak antar lingkaran 5 cm, jarak
Kayu pinus
masing masing lingkaran terhadap sisi
(p = 13,1 cm, l = Meja pola 0,3
samping adalah 1,5 cm, jarak masing
4,1 cm, t = 2,1 cm)
masing lingkaran terhadap sisi bawah 0,5
cm, dan jarak masing masing lingkaran
terhadap sisi atas 1,5 cm.
Kayu pinus
Sasis 1 5. Mengebor pola yang telah dibuat hingga
21. (p = 13,1 cm, l = Drill press 0,3
belakang tembus.
4,1 cm, t = 2,1 cm)
Kayu pinus
6. Menghaluskan komponen. (p = 13,1 cm, l = Disk Sand 0,3
4,1 cm, t = 2,1 cm)
Kayu pinus
7. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 13 cm, l = 4 Alat gantung 0,05
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 13 cm, l = 4 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 13 cm, l = 4 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
Meja
10. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 13 cm, l = 4 0,1
pelepasan
cm, t = 2 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan inspeksi. (p = 13 cm, l = 4 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 2 cm)
Pembuatan tiang silinder dilakukan sebanyak 2 kali
Kayu pinus
1. Memotong panjang kayu pinus menjadi
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
Tiang 7,6 cm.
22. cm, t = 3 cm)
silinder
Kayu pinus
2. Memotong lebar kayu pinus menjadi 1,1
(p = 7,6 cm, l = 20 Table saw 0,2
cm.
cm, t = 3 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-50


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 13,1 cm, l = Table saw 0,2
1,1 cm.
1,1 cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
4. Membubut kayu pinus hingga memiliki Mesin bubut
(p = 7,5 cm, l = 1,1 0,5
diameter 1,1 cm. kayu mini
t = 3 cm)
Kayu pinus
5. Menghaluskan komponen. (p = 7,5 cm, l = 1,1 Disk sand 0,3
cm, t = 1,1 cm)
Kayu pinus
6. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 7,5 cm, l = 1 Alat gantung 0,05
Tiang cm, t = 1 cm)
22.
silinder Kayu pinus
7. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 7,5 cm, l = 1 Mesin celup 0,3
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 7,5 cm, l = 1 Mesin oven 5
komponen)
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
Meja
9. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 7,5 cm, l = 1 0,1
pelepasan
cm, t = 1 cm)
Kayu pinus
10. Melakukan inspeksi. (p = 7,5 cm, l = 1 Meja inspeksi 0,2
cm, t = 1 cm)
Pembuatan emblem kotak dilakukan sebanyak 1 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 5,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 5,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 5,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membuat pola lingkaran pada titik tengah
(p = 5,1 cm, l = 5,1 Meja pola 0,3
Emblem kayu dengan diameter 1 cm.
23. cm, t = 2,5 cm)
kotak
Kayu pinus
4. Mengebor sesuai pola hingga tembus. (p = 5,1 cm, l = 5,1 Band saw 0,3
cm, t = 2,5 cm)
Kayu pinus
5. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 5,1 cm, l = 5,1 Table saw 0,2
2,6 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
6. Menghaluskan komponen. (p = 5,1 cm, l = 5,1 Disk sand 0,3
cm, t = 2,6 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-51


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
7. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 5 cm, l = 5 cm, Alat gantung 0,05
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
8. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 5 cm, l = 5 cm, Mesin celup 0,3
komponen)
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
Emblem 9. Melakukan pengeringan komponen (108
23. (p = 5 cm, l = 5 cm, Mesin oven 5
kotak komponen)
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
Meja
10. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 5 cm, l = 5 cm, 0,1
pelepasan
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
11. Melakukan inspeksi. (p = 5 cm, l = 5 cm, Meja inspeksi 0,2
t = 2,5 cm)
Pembuatan emblem lingkaran dilakukan sebanyak 3 kali
Kayu pinus
1. Memotong kayu pinus menjadi panjang
(p = 200 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 5,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
2. Memotong kayu pinus menjadi lebar
(p = 5,1 cm, l = 20 Table saw 0,2
yaitu 5,1 cm.
cm, t = 3 cm)
Kayu pinus
3. Membelah kayu pinus menjadi tebal yaitu
(p = 5,1 cm, l = 5,1 Table saw 0,2
2,6 cm.
cm, t = 2,5 cm)
4. Membuat pola lingkaran pada titik Kayu pinus
Tengah kayu dengan diameter 5 cm dan (p = 5,1 cm, l = 5,1 Meja pola 0,3
memberi tanda titik pada pusat lingkaran. cm, t = 2,5 cm)
Kayu pinus
5. Memotong kayu pinus sesuai dengan pola
(p = 5,1 cm, l = 5,1 Band saw 0,3
Emblem lingkaran yang telah dibuat.
24. cm, t = 3 cm)
lingkaran
Kayu pinus
6. Mengebor titik tengah yang telah dibuat
(p = 5,1 cm, l = 5,1 Drill press 0,2
dengan diameter 1 cm hingga tembus.
cm, t = 2,6 cm)
Kayu pinus
7. Menghaluskan komponen. (p = 5 cm, l = 5 cm, Disk sand 0,3
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
8. Memasang komponen pada alat gantung. (p = 5 cm, l = 5 cm, Alat gantung 0,05
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
9. Melakukan pencelupan komponen (108
(p = 5 cm, l = 5 cm, Mesin celup 0,3
komponen)
t = 2,5 cm)
Kayu pinus
10. Melakukan pengeringan komponen (108
(p = 5 cm, l = 5 cm, Mesin oven 5
komponen)
t = 2,5 cm)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-52


Tabel 1.4 Analisis proses fabrikasi (Lanjutan)
Nama Waktu
No Proses Bahan Baku Mesin/Alat
Komponen (menit)
Kayu pinus
Meja
11. Melepaskan komponen pada alat gantung (p = 5 cm, l = 5 cm, 0,1
pelepasan
Emblem t = 2,5 cm)
24.
lingkaran Kayu pinus
12. Melakukan inspeksi. (p = 5 cm, l = 5 cm, Meja inspeksi 0,2
t = 2,5 cm)

1.3.5.2 Assembly
Tahap assembly merupakan tahap yang dilakukan untuk menyusun atau
merakit komponen-komponen hingga membentuk suatu produk jadi. Proses
assembly mengacu pada BOM yang telah dibuat. Tahap assembly dari Brain Train
dapat dilihat pada Tabel 1.5.
Tabel 1.7 Tahap assembly
Bahan baku Waktu
No Proses Hasil Assembly Mesin/Alat
pendukung (menit)
Memasang Sasis depan 1
1. Subassembly 1 Lem kayu Meja assembly 0,1
dengan sasis depan 2
Memasang subassembly 1
2. Subassembly 2 Lem kayu Meja assembly 0,1
dengan sasis 3
Memasang subassembly 2
3. Subassembly 3 Lem kayu Meja assembly 0,1
dengan atasan roda besar
Memasang subassembly 3
4. Subassembly 4 Lem kayu Meja assembly 0,15
dengan penutup depan
Memasang subassembly 4
5. dengan jendela (proses Subassembly 5 Lem kayu Meja assembly 0,2
dilakukan sebanyak 2 kali)
Memasang subassembly 5
6. Subassembly 6 Lem kayu Meja assembly 1
dengan penutup atas
Memasang Subassembly 6
7. Subassembly 7 Lem kayu Meja assembly 0,1
dengan mesin
Memasang Subassembly 7
8. Subassembly 8 Lem kayu Meja assembly 0,1
dengan cerobong asap
Memasang subassembly 8
dengan as roda lokomotif
9. Subassembly 9 - Meja assembly 0,1
(Proses dilakukan sebanyak 3
kali)
Memasang subassembly 9
dengan roda kecil lokomotif
10. Subassembly 10 Lem kayu Meja assembly 1
(Proses dilakukan sebanyak 4
kali)

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-53


Tabel 1.7 Tahap assembly (Lanjutan)
Bahan baku Waktu
No Proses Hasil Assembly Mesin/Alat
pendukung (menit)
Memasang sub assembly
11. 10 dengan roda besar Sub assembly 11 Lem kayu Meja assembly 0,1
(Proses dilakukan 2 kali)
Memasang sub assembly
11 dengan penutup roda
12. Sub assembly 12 Lem kayu Meja assembly 0,6
lokomotif (Proses
dilakukan sebanyak 6 kali)
Memasang sub assembly
13. 12 dengan penyambung Sub assembly 13 Lem kayu Meja assembly 0,1
lokomotif
Memasang sasis belakang
14. Sub assembly 14 Lem kayu Meja assembly 0,1
dengan sasis 1 belakang
Memasang sub assembly
14 dengan as roda gerbong
15. Sub assembly 15 - Meja assembly 0,1
(Proses dilakukan sebanyak
3 kali)
Memasang sub assembly
15 dengan roda kecil
16. Sub assembly 16 Lem kayu Meja assembly 1
gerbong (Proses dilakukan
sebanyak 6 kali)
Memasang sub assembly
16 dengan penutup roda
17. Sub assembly 17 Lem kayu Meja assembly 0,6
gerbong (Proses dilakukan
sebanyak 6 kali)
Memasang sub assembly
17 dengan tiang silinder
18. Sub assembly 18 Lem kayu Meja assembly 0,5
(Proses dilakukan sebanyak
2 kali)
Memasang sub assembly
18 dengan emblem kotak
19. Sub assembly 19 - Meja assembly 0,1
(Proses dilakukan sebanyak
3 kali)
Memasang sub assembly
20 dengan emblem
20. Sub assembly 21 - Meja assembly 0,1
lingkaran (Proses dilakukan
sebanyak 3 kali)
Memasang sub assembly
21. 21 dengan penyambung Sub assembly 22 Lem kayu Meja assembly 0,1
gerbong
Memasang pengunci
22. dengan sub assembly 14 Assembly - Meja assembly 0,1
dan sub assembly 22

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-54


1.3.5.3 Packing
Tahap packing merupakan proses pengemasan suatu produk dengan
menggunakan material tertentu. Tujuan dari proses tersebut untuk menjaga kualitas
dan keamanan produk selama proses distribusi sehingga dapat sampai ke tangan
konsumen dalam keadaan baik. Tahap packing dari Brain Train dapat dilihat pada
Tabel 1.6.
Bahan baku Waktu
No Proses Mesin/ Alat
pendukung atau alat (menit)
Kardus kecil ukuran 39
1. Merakit kardus kecil bagian bawah Meja packing 0,5
cm x 9 cm x 13 cm
2. Melakban bagian bawah kardus kecil Meja packing Lakban 0,2
3. Membungkus kereta kayu dengan bubblewrap Meja packing Bubblewrap 1
4. Memotong bubble wrap Meja packing Gunting 0,3
5. Melakban bubble wrap Meja packing Lakban 1
Kardus kecil ukuran 39
6. Memasukkan kereta kayu ke dalam kardus kecil Meja packing 0,3
cm x 9 cm x 13 cm
7. Melakban bagian atas kardus kecil Meja packing Lakban 0,2
Kardus besar ukuran
8. Merakit kardus besar bagian bawah Meja packing 0,5
40 cm x 28 cm x 27 cm
9. Melakban bagian bawah kardus besar Meja packing Lakban 0,2
10. Memotong bubblewrap Meja packing Gunting 0,3
Memasukkan kardus kecil yang telah disusun ke Kardus besar ukuran
11. Meja packing 0,5
dalam kardus besar 40 cm x 28 cm x 27 cm
12. Melakban bagian atas kardus besar Meja packing Lakban 0,3

Laporan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas 2023 I-55


DAFTAR PUSTAKA

Herjanto, E. (2007). Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo.


John, J., Asril, A., & Waspada, A. E. B. (2017). Analisis Semiotika Logo Rumah
Makan Patinku. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif,
3(1), 33-43.
Nanda, L., Hartanti, L. P., & Runtuk, J. K. (2014). Analisis risiko kualitas produk
dalam proses produksi miniatur bis dengan metode failure mode and effect
analysis pada usaha kecil menengah niki kayoe.
Natalia. (2021). Deskripsi Produk Adalah Komponen Penting dari Suatu Produk,
Ini Caranya! Diakses pada 16 Februari 2023 dari https://accurate.id/bisnis-
ukm/deskripsi-produk-adalah/
Noerpratomo, A. (2018). Pengaruh Persediaan Bahan Baku Dan Proses Produksi
Terhadap Kualitas Produk Di CV. Banyu Biru Connection. Almana: Jurnal
Manajemen dan Bisnis, 2(2), 20-30.
Zhang, H. (2018). Development of cost management and aided decision system for
casting enterprises based on ERP. In ITM Web of Conferences (Vol. 17, p.
03010). EDP Sciences.

Anda mungkin juga menyukai