Anda di halaman 1dari 15

KANTOR IMIGRASI KELAS II NON TPI KOTAMOBAGU

Jalan Veteran No 475 Kel. Matali Kec Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu
email : kanim.kotamobagu@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA

Satuan Kerja : KANTOR IMIGRASI KELAS II NON TPI KOTAMOBAGU


Nama Pekerjaan : PEMBANGUNAN DAN RENOVASI GEDUNG DAN
BANGUNAN ;
KANTOR IMIGRASI KELAS II NON TPI KOTAMOBAGU

TAHUN ANGGARAN 2023


PEKERJAAN PEMBANGUNAN DAN RENOVASI
GEDUNG DAN BANGUNAN ;
KANTOR IMIGRASI KELAS II NON TPI KOTAMOBAGU
TAHUN ANGGARAN 2023

1. LATAR BELAKANG Seiring dengan meningkatnya tuntutan kinerja


Aparatur sipil dalam proses Pelayanan di segala
bidang/sektor di wilayah Provinsi Sulawesi
Utara, dan sekitarnya, maka dipandang perlu
untuk Meningkatkan Kapasitas dan Kinerja dari
Bangunan Kantor di lingkungan Kantor Imigrasi
Kelas I I non TPI Kotamobagu guna memenuhi
peningkatan pelayanan masyarakat maka di
pandang perlu untuk d i l a k u k a n Pekerjaan
Pembangunan dan Renovasi Gedung dan
Bangunan; Kantor Imigrasi Kelas II non TPI
Kotamobagu.

Pekerjaan Pembangunan dan Renovasi Gedung


dan Bangunan; Kantor Imigrasi Kelas II non TPI
Kotamobagu mempunyai sifat, syarat- syarat
dan spesifikasi khusus mengenai standarisasi
dan pedoman pembangunannya
membutuhkan satu kesatuan dan organisasi
pengelola proyek yang terpadu didalam
pelaksanaannya baik dalam perencanaan,
pengawasan dan pelaksanaan fisik itu sendiri.

Pekerjaan Pembangunan dan Renovasi Gedung


dan Bangunan; Kantor Imigrasi Kelas II non TPI
Kotamobagu yang merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari sistem
pengelolaan proyek, diharapkan mampu untuk
mendapatkan pedoman guna untuk
pelaksaaan pekerjaan dan menguasai lingkup
tugas dan pekerjaan yang diberikan.
2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud :

Sebagai dasar bagi Kontraktor Pelaksana


dalam melaksanakan pekerjaan yaitu Pekerjaan
Pembangunan dan Renovasi Gedung dan
Bangunan; Kantor Imigrasi Kelas II non TPI
Kotamobagu dengan segala kelengkapan
yang dapat mendukung tercapainya tujuan
pembangunan secara sempurna dan
maksimal.
Tujuan :
a. Pembangunan gedung Kantor Imigrasi Kelas
II non TPI Kotamobagu untuk menunjang
pelayanan keimigrasian dan penindakan
keimigrasian.
b. Untuk meningkatkan kinerja pegawai di
lingkungan Kantor Imigrasi Kelas II non TPI
Kotamobagu.
c. Untuk meningkatkan Kualitas Pelayanan
Publik.

a. Sumber dana yang diperlukan untuk


3. SUMBER DANA DAN
PERKIRAAN BIAYA Membiayai Pekerjaan Pembangunan dan Renovasi
Gedung dan Bangunan; Kantor Imigrasi Kelas II
non TPI Kotamobagu
adalah APBN Tahun Anggaran 2023.

b. Pagu Dana adalah Rp. 5.382.000.000,-


(Lima Miliar Tiga Ratus Delapan Puluh Dua
Juta Rupiah).

c. Total perkiraan HPS Rp. 5.381.755.354,35,-


(Lima Miliar Tiga Ratus Delapan Puluh Satu
Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Lima Ribu Tiga
Ratus Lima Puluh Empat Koma Tiga Puluh
Lima Rupiah).
4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN, Ruang lingkup Pekerjaan Pembangunan dan
LOKASI PEKERJAAN, Renovasi Gedung dan Bangunan; Kantor
FASILITAS PENUNJANG
Imigrasi Kelas II non TPI Kotamobagu, yakni :
A. Pekerjaan awal
B. Pekerjaan sistem manajemen dan keselamatan
kerja konstruksi (SMKK)
C. Pekerjaan persiapaan
D. Pekerjaan tanah, pasir dan pondasi
E. Pekerjaan struktur lantai 1
F. Pekerjaan struktur lantai 2
G. Pekerjaan beton lainnya
H. Pekerjaan pasangan dan plesteran
I. Pekerjaan atap dan plafond
J. Pekerjaan pelapis lantai dan dinding
K. Pekerjaan kusen, pintu, jendela dan
kelengkapannya
L. Pekerjaan interior
M. Pekerjaan exterior
N. Pekerjaan sanitair / plumbing dan
kelengkapannya
O. Pekerjaan mekanikal / elektrikal
P. Pekerjaan pengecatan / finishing
Q. Pekerjaan akhir
Lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan di
Kota Kotamobagu.

5. WAKTU PELAKSANAAN & a. Jangka waktu pelaksanaan Perencanaan


PEMELIHARAAN
Pembangunan dan Renovasi Gedung dan
Bangunan; Kantor Imigrasi Kelas II non TPI
Kotamobagu dihitung sejak Tanggal Mulai
Kerja yang tercantum dalam SPMK
sampai dengan Tanggal Penyerahan
Pertama Pekerjaan selama 150 (seratus
lima puluh) hari kalender.

b. Jangka waktu pemeliharaan adalah 180


(seratus delapan puluh) hari kalender
terhitung sejak ditandatangani Berita Acara
Serah Terima pekerjaan (BAST) PHO.
6. TENAGA/ PERALATAN Tenaga ahli yang diperlukan untuk
YANG DIBUTUHKAN melaksanakan Pekerjaan Pembangunan dan
Renovasi Gedung dan Bangunan; Kantor
Imigrasi Kelas II non TPI Kotamobagu Tahun
Anggaran 2023 yakni :

 Pelaksana Lapangan, Tenaga Teknik D3


Teknik Sipil/Arsitektur 1 Orang memiliki
SKT Pelaksana Bangunan
Gedung/Pekerjaan Gedung (TA 022) atau
(TS051) pengalaman 3 tahun terakhir
(2020-2022).

Atau D3 Teknik Sipil/Arsitektur 1 Orang


memiliki SKK Manajer Lapangan
Pelaksanaan Pekerjaan Gedung jenjang 6.

 Petugas Keselamatan Konstruksi (K3)


/ Ahli K3 1 Orang, Pengalaman 0
tahun.

- Daftar peralatan minimal yang dipersyaratkan


untuk melaksanakan Pekerjaan
Pembangunan dan Renovasi Gedung dan
Bangunan; Kantor Imigrasi Kelas II non TPI
Kotamobagu yakni:

NO Jenis Kapasitas Jumlah

3
1 Excavator mini 0,3 M 1 unit

2 Dump truck 3,5 Ton 1 unit

3 Concrete mixer 350 Ltr 1 unit

4 Mesin genset 6,5 kW 1 unit


Catatan :
 Untuk peralatan milik dilengkapi dengan
bukti kepemilikan, kwitansi atau nota
pembelian dan photo alat tersebut.

 Untuk peralatan yang berstatus


“Sewa” melampirkan Kontrak Sewa
Peralatan.

7. KELUARAN/ PRODUK Keluaran/produk yang dihasilkan dari


YANG DIHASILKAN pelaksanaan pekerjaan Pembangunan dan
Renovasi Gedung dan Bangunan; Kantor Imigrasi
Kelas II non TPI Kotamobagu, Hasil dari
pengadaan ini adalah berupa Gedung Kantor
Imigrasi Kelas II non TPI di Kotamobagu dengan
jumlah dan spesifikasi sebagaimana terlampir.

8. PERSYARATAN Persyaratan Administrasi/ Legalitas


KUALIFIKASI Kualifikasi :
1. SBU, dengan Kualifikasi Kecil, sub-
Klasifikasi Konstruksi Gedung Perkantoran
(BG002) ;
2. NIB Berbasis Resiko, Kualifikasi Kecil,
Klasifikasi KBLI 41012 (Konstruksi Gedung
Perkantoran);
3. Izin lokasi dan Persetujuan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang
dikeluarkan oleh OSS
9. INFORMASI LAINNYA Meliputi :
 Ketentuan penggunaan bahan/ material
yang diperlukan;
 Ketentuan penggunaan peralatan yang
diperlukan;
 Ketentuan penggunaan tenaga kerja;
Metode kerja/ prosedur pelaksanaan
pekerjaan;
 Ketentuan gambar kerja;
 Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan
untuk pembayaran;
 Ketentuan pembuatan laporan dan
dokumentasi;
 Ketentuan mengenai penerapan sistem
manajemen Keselamatan dan kesehatan
kerja (SMK3) konstruksi;
 Honor setiap personil yang di
persyaratkan sudah include overhead
penawaran.
 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ini
mengacu pada AHSP Cipta Karya tahun
2022.
 Biaya SMK3 mengacu pada Surat Edaran
Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Nomor 10/SE/M/2021 tentang
Penunjuk Teknis Sistem Manajemen
Keselamatan Konstuksi.

10. JAMINAN PELAKSANAAN Bank Umum Pemerintah

11. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan Kerja ini


dibuat sebagai bahan acuan dalam
pekerjaan dimaksud.

Kotamobagu, 04 Mei 2023


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

TEDDY KUANTANO ACHMAD, SE, MM


NIP. 19760828 2002121 001
METODE PELAKSANAAN

1. Deskripsi Paket Pekerjaan

1.1 Nama Paket Pekerjaan Adalah : Pekerjaan Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan;
Kantor Imigrasi Kelas II non TPI Kotamobagu.

1.2 Latar Belakang

Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan,
dimana Kontraktor harus dapat merealisasikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, biaya yang telah dianggarkan dan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan
pihak pengguna anggaran, sebagai upaya untuk terlaksananya rencana proyek tersebut, maka
berikut ini kami susun Metode Pelaksanaan Pekerjaan.
Demi kelancaran, keamanan, mobilisasi alat, bahan serta staff dan pekerja yang akan memasuki
lahan harus mendapat ijin, sesuai peraturan yang berlaku serta berkoordinasi dengan
keamanan setempat.

1.3 Maksud dan Tujuan

Metode pelaksanaan mengacu pada prinsip bahwa target pembangunan harus dapat diselesaikan
tepat waktu yaitu selama 6 bulan ( 180 hari Kalender), tepat biaya sesuai dengan Surat
Perjanjian dan tepat mutu sesuai dengan Spesifikasi teknis. Proyek ini merupakan proyek paket
pekerjaan Konstruksi, dimana pelaksanaan mengikuti pekerjaan struktur dan sipil yang sudah
berlangsung dan dibangun sesuai perencanaan.

1.4 Lokasi Pekerjaan

Lokasi Pekerjaan berada di Beberapa Lokasi yang berada di Kota Kotamobagu. Akses Jalan
Menuju Lokasi Sangat Baik dapat di tempuh dengan semua mode transportasi darat.

1.5 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Metode Pelaksanaan kami susun dalam 2 (dua) tahap yaitu :

1. TAHAP PERENCANAAN Penjadwalan Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pembuatan Rencana Kerja ( Kurva S )

Penjadwalan adalah penentuan waktu dengan urutan-urutan kegiatan proyek untuk


menyelesaikan Pekerjaan Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan; Kantor Imigrasi
Kelas II non TPI Kotamobagu. hingga menghasilkan waktu penyelesaian proyek secara
keseluruhan. Dalam Merencanakan Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Ini Kontraktor Wajib
Memperhatikan aktivitas sekitar karena lokasi pekerjaan berada di jalan utama Kota Kotamobagu
yang banyak aktifitas lalu lintasnya.
Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 3 (tiga) rangkap kepada Pengguna Jasa, 1
(satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada Direksi keet di lapangan yang selalu diikuti dengan
grafik kemajuan pekerjaan/prestasi kerja. Untuk rencana kerja (Kurva S) sebagai acuan dalam
pelaksanaan dilapangan kami lampirkan dalam dokumen teknis.
Secara Garis Besar Pekerjaan dapat di kelompokkan menjadi 17 Bagian, Antar bagian
pekerjaan tidak saling menunggu sehingga pekerjaan dapat dilaksanakaan secara bersama dan
berkesinambungan.
Setelah dilakukan penjadwalan pekerjaan melalui pembuatan Rencana kerja &, dibutuhkan
waktu selama 6 bulan (180 hari kalender) untuk menyelesaikan Pekerjaan ini, sehingga apabila
dimungkinkan maka penyelesaian proyek dapat dipercepat dari yang direncanakan, Hal ini akan
sangat bermanfaat agar gedung dapat segera dioperasikan dengan baik.

b. Pengajuan/Perijinan
 Pelaksanaan Pengurusan Izin Kerja
Dalam pelaksanaan Kontraktor menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan system mutu
yang dimiliki serta memberitahukan/ijin setiap akan melaksanakan pekerjaan, agar
kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta untuk menghindari dari
pekerjaan bongkar pasang yang akan mengakibatkan terjadinya keterlambatan serta
penambahan biaya dalam pelaksanaan.
 Gambar Kerja (Shop Drawing)
Sebelum memulai pekerjaan dibuat gambar kerja (Shop Drawing) yang detail dan diajukan
kepihak Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.
Gambar kerja dibuat berdasarkan gambar perencana, dan setelah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas diserahkan kepada Site Manager untuk dilaksanakan di lapangan.
Gambar kerja dibuat rangkap 3 (tiga): 1 (satu) set untuk kontraktor, 1 (satu) set untuk pengguna jasa
dan 1 (satu) set untuk Konsultan Pengawas.

 Material/Bahan
- Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan material/bahan yang akan dipergunakan, diajukan
contoh untuk mendapat persetujuan dari pihak Konsultan Pengawas.
- Semua material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini sedapat mungkin dilengkapi
dengan spesifikasi dari produsen sesuai dengan brosur serta mengacu kepada
persyaratan/RKS.
- Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji yang dipersiapkan sesuai
dengan standart yang dipersyaratkan.
- Pelaksanaan Penempatan Material atau Bahan bangunan perlu pengaturan yang terukur agar
tidak mengganggu lingkungan kerja.

2. PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Secara garis berar pekerjaan ini terbagi atas 17 bagian pekerjaan utama dan masing-masing
terbagi lagi dengan beberapa item pekerjaan sehingga dapat kami paparkan sebagai berikut :
1. Pekerjaan awal
2. Pekerjaan sistem manajemen dan keselamatan kerja konstruksi (SMKK)
3. Pekerjaan persiapaan
4. Pekerjaan tanah, pasir dan pondasi
5. Pekerjaan struktur lantai 1
6. Pekerjaan struktur lantai 2
7. Pekerjaan beton lainnya
8. Pekerjaan pasangan dan plesteran
9. Pekerjaan atap dan plafond
10. Pekerjaan pelapis lantai dan dinding
11. Pekerjaan kusen, pintu, jendela dan kelengkapannya
12. Pekerjaan interior
13. Pekerjaan exterior
14. Pekerjaan sanitair / plumbing dan kelengkapannya
15. Pekerjaan mekanikal / elektrikal
16. Pekerjaan pengecatan / finishing
17. Pekerjaan akhir
2. GAMBAR-GAMBAR

2.1. Gambar-gambar Kontrak

Gambar-gambar yang terlampir pada Dokumen Lelang merupakan bagian dari Dokumen Kontrak.
Disamping Gambar-gambar terlampir tersebut, Gambar Design akan diserahkan oleh KPA/PPK
kepada Penyedia dan gambar-gambar tersebut selanjutnya akan menjadi bagian dari kontrak.

Selama berlangsungnya pekerjaan, gambar-gambar tambahan akan diberikan oleh PA / KPA jika
timbul keharusan untuk menambah, menggantikan atau untuk menetapkan masalah- masalah yang
lebih rinci dan gambar-gambar tambahan demikian akan menjadi bagian dari Kontrak.

Kontrak akan diatur berdasarkan dimensi angka seperti yang tercantum dalam gambar-gambar. Bila
ada dimensi yang tidak dicantum Konsultan Pengawasan dalam bentuk angka, maka sebelum
melanjutkan pekerjaan bagian tersebut Penyedia harus menanyakan dimensi tersebut kepada
Direksi teknis.

Dalam setiap hal, gambar-gambar detail harus lebih didahulukan dari gambar umum. Penyedia harus
memeriksa dengan teliti semua gambar beserta gambar – gambar tambahan yang diberikan dari
waktu kewaktu kepada Penyedia. Jika terdapat hal- hal yang meragukan, ketidaksesuaian, atau
kesalahan di dalam gambar-gambar tersebut, maka sebelum melanjutkan pekerj aan tersebut hal-
hal itu harus diberitahukan kepada Direksi teknis, dan keputusan Direksi teknis untuk mengatasi
perbedaan, ketidaksesuaian atau kesalahan itu bersifat menentukan.

2.2. Gambar-gambar yang harus disediakan Penyedia

Kecuali yang ditentukan lain dalam Kontrak, maka Penyedia harus mempersiapkan seluruh
gambar untuk pekerjaan sementara yang harus dilaksanakan oleh Penyedia atau Sub-penyedia.

Untuk bagian pekerjaan yang harus disel esaikan berdasarkan Kontrak, maka Penyedia harus
mengajukan gambar-gambar kepada Direksi teknis meliputi gambar-gambar dan spesifikasi-
spesifikasi yang dipersiapkan oleh Sub-penyedia atau perusahaan-perusahaan lainnya dalam
rangkap 3 (tiga) kepada Direksi teknis untuk mendapatkan persetuj uan dari KPA/PPK, kecuali jika
ditetapkan lain. Pembuatan atau pembangunan setiap bagian pekerjaan tidak boleh dimulai
sebelum gambar- gambar yang bersangkutan mendapatkan persetujuan secara tertulis oleh PA
/KPA. Gambar yang telah mendapatkan persetujuan KPA/PPK tidak boleh diubah tanpa seijin
KPA/PPK.

Perubahan-perubahan selanjutnya yang ada harus dilaporkan dengan cara mengirim gambar
rangkap 3 (tiga) atau sejumlah salinan- salinan tertentu dari masing-masing gambar yang direvisi
kepada Direksi teknis untuk mendapatkan persetujuan PA/ KPA. Pemberian persetujuan pada
gambar-gambar dari Penyedia oleh PA/ KPA tidak membebaskan Penyedia dari kekurangan dan
tanggung jawabnya berdasarkan Kontrak. Kecuali jika ditetapkan lain didalam Kontrak, Penyedia
harus menyerahkan gambar (hard copy dan soft copy) berupa gambar yang akan dilaksanakan
(shop drawing) dan gambar yang telah selesai pembangunannya (as-built drawing) yaitu terdiri dari
Gambar A3 sebanyak 3 (tiga) rangkap kepada KPA/PPK setelah menyelesaikan pekerjaannya
berdasarkan Kontrak.

3. HAK UNTUK KMENGUBAH DESAIN DAN GAMBAR-GAMBAR

Jika informasi lain timbul sebagai akibat dari pekerjaan galian, test lanjutan atau karena hal lain dan
ternyata diperlukan untuk mengadakan perubahan - perubahan kecil mengenai dimensi atau desain dari
bangunan-bangunan, maka Direksi teknis mempunyai hak untuk mengadakan perubahan-perubahan bila
diperlukan dengan persetujuan KPA/PPK.

4. BAHAN, TENAGA DAN PERALATAN YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH P ENYEDIA

4.1 Umum

Penyedia harus menyediakan semua peralatan dan bahan - bahan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan, kecuali ditetapkan lain dalam Kontrak.

Kecuali yang ditetapkan lain, maka semua bangunan dan bahan-bahan harus cocok dengan
standard yang tercantum didalam Spesifikasi Teknik.

Penyedia harus memberi tahu Direksi teknis, jika mengusulkan untuk menyediakan peralatan
dan bahan-bahan yang tida ksesuai dengan standard seperti tersebut diatas, dan harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi teknis dengan adanya standard lain tersebut.

4.2. Penyediaan Peralatan

Penyedia harus menyediakan semua Peralatan Konstruksi yang diperlukan untuk pelaksanaan
dan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang ada. Jika dianggap perlu untuk pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan tersebut sesuai kontrak, Direksi teknis dapat menginstruksikan Penyedia
untuk menyediakan semua peralatan dan perlengkapan konstruksi lengkap dengan seluruh suku
cadangnya dan harus menyediakan stok yang cukup untuk menjamin kontinuitas dan untuk
pekerjaan. yang dibutuhkan dan harus disediakan oleh penyedia jasa untuk pelaksanaan
pekerjaan ini adalah:

1. Excavator mini, Jumlah = 1 Unit.


2. Dump truck, Jumlah = 1 Unit
3. Concrete mixer, Jumlah = 1 Unit
4. Mesin Genset, Kapasitas 6,5 kW 1 unit

Disamping penyediaan peralatan utama penyedia juga dapat menyiapkan peral atan pendukung
antara lain:
1. Scaffolding
2. Waterpas
3. Meter Roll

4.3. Penyediaan Tenaga


Personil yang harus di sediakan penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah

 Pelaksana Lapangan, Tenaga Teknik D3 Teknik Sipil/Arsitektur 1 Orang memiliki SKT Pelaksana
Bangunan Gedung/Pekerjaan Gedung (TA 022) atau (TS051) pengalaman 3 tahun terakhir (2020-
2022).
Atau D3 Teknik Sipil/Arsitektur 1 Orang memiliki SKK Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan
Gedung jenjang 6.
 Petugas Keselamatan Konstruksi (K3), 1 Orang, Pengalaman 0 tahun

4.4. Bahan-bahan Pengganti

Penyedia harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan bahan- bahan yang
ditentukan, tetapi jika bahan-bahan yang ditetapkan tersebut tidak ada karena alasan - alasan
diluar daya pengen dalian Penyedia, maka bahan- bahan pengganti dapat dipakai dengan
persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi teknis. Harga satuan didalam Daftar Kuantitas dan
Harga tidak diadakan penyesuaian untuk memberikan kemungkinan peningkatan hargaantara
bahan-bahan yang diperlukan dan bahan-bahan pengganti yang sebenarnya dipakai.

4.5. Pemeriksaan terhadap Peralatan dan Bahan

Peralatan dan bahan - bahan yang disedi akan berdasarkan Kontrak harus diperiksa di salah satu atau
lebih dari lokasi- lokasi berikut seperti yang ditetapkan oleh Direksi teknis:
- Tempat produksi atau pabrikasi

- Pangkalan pengangkutan

- Lokasi pekerjaan

Penyedia harus menyampaikan kepada Direksi teknis setiap informasi mengenai peralatan dan
bahan-bahan yang diperlukan oleh Direksi teknis untuk tujuan pemeriksaan.

Pemeriksaan terhadap peralatan dan bahan-bahan tersebut tidak akan membebaskan Penyedia
dari pertanggung jawabannya untuk menyediakan peral atan dan bahan-bahan berdasarkan
spesifikasi.

4.6. Program dan Pemberitahuan mengenai Transportasi

Bersamaan dengan pengajuan jadwal konstruksi, Penyedia harus mempersiapkan program


transportasi lengkap kepada Direksi teknis untuk keperluan alat-alat, bahan-bahan dan peralatan
konstruksi, memperlihatkan secara rinci urutan transportasi dan penyerahannya dilokasi
pekerjaan untuk memenuhi jadwal pembangunan yang diusulkannya. Penyedia harus selalu
memberitahukan kepada Direksi teknis mengenai kedatangan bahan- bahan dan peralatan
bangunan dilokasi pekerj aan.

4.7. Spesifikasi, brosur & data yang harus disediakan oleh Penyedia

Penyedia harus mengajukan kepada KPA/ PPK untuk mendapatkan persetujuan 3 (tiga) set
spesifikasi lengkap, brosur- brosur dan data mengenai bahan dan peralatan yang harus disediakan
berdasarkan Kontrak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya pemberitahuan untuk mulai
bekerj a.
Persetujuan terhadap spesifikasi, brosur-brosur dan data tersebut tidak membebaskan Penyedia
dari pertanggung jawabannya sehubungan dengan Kontrak

5. STANDAR DAN SPESIFIKASI

Semua bahan dan alat-alat yang harus disediakan berdasarkan kontrak atau pembuatannya ditempat
pekerjaan harus sesuai dengan standard spesifikasi yang bersangkutan. Apabila suatu bahan atau alat-
alat yang harus disediakan tidak tercantum di dalam standar spesifikasi ini, maka bahan dan atau alat-
alat tersebut harus memenuhi standar berikutini:

SII (Standard Industri Indonesia)


Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PU PBNI- 3/56)
Peraturan Umum Bahan Indonesia (PUBI 1982)
Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang Pengerahan Tenaga Kerja)
Peraturan-peraturan Pemerintah/Perda setempat.
SNI (Standar Nasibonal Indonesia);
ISO (Organisasi Standard International)
Standard-standard lain yang disetujui Direksi.

6. PELAKSANAAN PEKERJAAN
6.1. Pengukuran dan Pematokan

a. Penyedia sebelum memasang patok-patok pengukuran, harus terlebih dahul u melakukan


pengukuran untuk menetapkan garis batas sesuai dengan gambar- gambar rencana dan perlu
mendapatkan persetujuan dari Direksi teknis. Jika Direksi teknis menganggap perlu mengadakan
perubahan pada garis batas, maka Direksi teknis akan meminta Penyedia untuk menyetel patok-
patok selanjutnya.

6.2. Kantor Sementara Direksi teknis

Disamping bangunan dan fasilitas-fasilitas sementara tersebut di atas, Penyedia harus menyediakan
dan memelihara terus selama Kontrak yaitu kantor sementara Direksi teknis, termasuk fasilitas
untuk Direksi teknis dan staf, fasilitas air minum, penyediaan listrik dan sistem pembuangan kotoran
dan sebagainya yang dilengkapi dengan semua perabotdan peralatan kantor. Lokasi dari kantor
sementara di lokasi pekerjaan harus berdasarkan arahan Direksi teknis.

6.3. Sistem Penyediaan Air Kerja

Penyedia harus menyediakan sistem penyediaan air yang baik untuk kantor Penyedia dan
barak-barak di lokasi pekerj aan dan harus mendapatkan persetujuan Direksi teknis.

6.4. Tenaga Listrik untukTujuan Pekerjaan

Pengaturan, penyediaan dan penyambungan tenaga listrik untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan
menjadi tanggung jawab Penyedia seperti yang diarahkan oleh Direksi teknis.

6.5. Peralatan dan Perlengkapan Keamanan Kerja

Penyedia harus menyediakan segala peral atan keamanan yang diperlukan seperti sepatu dan
pakaian perlindungan yang keda pcuaca bagi Direksi teknis dan stafnya yang diperlukan untuk
dapat memberikan pengawasan sepenuhnya terhadap pekerjaan yang dianggap perlu untuk
memenuhi peraturan dan standard kesel amatan yang diteri masecara internasional.

6.6. Kecelakaan

a. Penyedia harus segera melaporkan secara tertulis atau pertel epon ataupun lewat kurir
kepada Direksi teknis mengenai semua kecelakaan yang terjadi karena atau sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan, apakah itu terjadi di lokasi pekerjaan atau di sebelah
lokasi pekerjaan yang mengakibatkan kematian, luka perorangan atau luka-luka yang
serius atau timbulnya kerusakan yang serius.
b. Jika terjadi tuntutan oleh seseorang terhadap Penyedia atau Sub-penyedia mengenai
sesuatu kecelakaan, maka Penyedia harus segera melaporkan fakta-faktanya secara
terperinci dan lengkap dari tuntutan tersebut. Dapat dimengerti dan disetujui bahwa laporan
tertulis dari suatu kecelakaan tidak akan membebaskan Penyedia atas tanggung
jawabnya dan membebaskan Direksi teknis atau Pengguna dari segala tuntutan.

6.7. Audit oleh KPA/PPK

Sesuai dengan kewenangannya, KPA/PPK berhak melakukan audit dalam kaitannya dengan:

1. Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari pemutusan kontrak yang telah diatur dalam Syarat –
Syarat Umum Kontrak, tentang Penghentian dan Pemutusan Kontrak. b. Biaya-biaya lain nya
yang diklaim Penyedia Jasa dan tidak tercakup dalam Kontrak. Penyedia Jasa wajib menyimpan
dan menjaga dokumen akutansi yang berkaitan dengan 2 (dua) hal diatas.

6.8. Pembersihan

a. Penyedia selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan harus menjaga kebersihan agar


semua jalan dan lingkungan/ fasilitas umum lainnya, bebas dari segala jenis bahan
material yang dapat mengganggu keamanan lingkungan.
b. Pada penyelesaian setiap bagian atau tahapan dari pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan,
maka Penyedia harus segera menyingkirkan semua bahan yang berl ebihan dan sama
sekali membersihkan bagian atau bagian-bagian tersebut.
c. Semua area penyimpanan barang/material akan dikembalikan kepada kondisinya semula.
Semua kerusakan yang dialaminya dalam menyimpan atau memindahkan bahan-bahan
dari areal penyimpanan atau ketanah milik yang berdekatan diganti atau diperbaiki oleh
Penyedia tanpa menarik biaya dari Direksi teknis. Semua rumput, tanaman dan semak-
semak disingkirkan, rusak atau hancur selama berlangsungnya pekerjaan pembangunan
harus diganti oleh Penyedia.
d. Jika Penyedia tersebut gagal untuk memenuhi ketentuan-ketentuan sebelumnya, maka
Direksi teknis mempunyai hak untuk memerintahkan agar pembersihan yang diperlukan,
akan dilaksanakan oleh pihak lain dan biaya akan menjadi tanggung jawab Penyedia.
e. Penyedia wajib membuat ataupun memperbaiki jalan akses masuk ke lokasi pekerjaan akibat dari
mobilitas material dan bahan untuk Pekerjaan Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan;
Kantor Imigrasi Kelas II non TPI Kotamobagu.

6.9. Papan Nama Pelaksanaan pekerjaan

Penyedia diharuskan menyediakan, mendirikan, memelihara papan nama pelaksanaan


pekerjaan di sekitar lokasi pekerjaan yang mengidentifikasikan sifat dari pekerjaan tersebut.

6.10. Kantor Penyedia, Gudang dan lain-lain

a. Kantor Penyediadan Gudang/Barak Kerja untuk staf dan pekerja dilapangan harus
disediakan oleh Penyedia dari bangunan semi permanen. Bangunan ini harus dilengkapi
dengan sarana listrik dan air bersih.
b. Papan nama pelaksanaan pekerjaan dibuat dengan ukuran dan wama sesuai
petunjuk Direksi teknis. Papan nama pelaksanaan pekerjaan berisi informasi
sekurang- kurangnya mengenai nama pelaksanaan pekerjaan, nama paket pekerjaan,
nama Penyedia dan tanggal kontrak.

7. Laporan

7.1. Laporan Perkembangan Bulanan/ Laporan Bulanan Penyedia harus membuat dan
menyampaikan kepada Direksi teknis, dalam jarak waktu dan dalam bentuk yang
ditetapkan oleh Direksi teknis, sebagai berikut:
a. Kemajuan fisik pekerjaan hingga bulan lalu dan perkiraan kemajuan untuk bulan ini.
b. Kemajuan pekerjaan berdasarkan pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.
c. Perkiraan jumlah pembayaran dari Pengguna kepada Penyedia untuk bulan ini.
d. Tabel mengenai catatan mengenai alat, bahan dan tenaga yang di gunakan.

7.2. Laporan Harian dan Mingguan


Penyedia harus membuat laporan harian dan mingguan dari masing-masing jenis pekerjaan
seperti yang diminta oleh Direksi teknis dan dalam bentuk yang disetujui oleh Direksi teknis.
Laporan tersebut akan berisi : informasi jumlah tenaga kerja, pemakaian material dan
peralatan yang digunakan dan cuaca.
7.3. Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak
Penyedia Jasa harus melaksan akan sistem pengendalian dan kepastian kualitas yang
menjamin ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas pekerjaan
dipenuhi/diikuti dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
(program mutu).
Penyedia Jasa diwajibkan membuat Rencana Mutu Pekerjaan/ Kontrak sebanyak 4 (empat)
set dijilid rapi dan diserahkan paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah SP KONSULTAN
PENGAWAS diterbitkan, ke Direksi teknis yang dengan jelas menguraikan organisasi,
prosedur pelaksanaan pekerjaan, prosedur intruksi kerja, sumber daya dan mekanisme yang
direncanakan untuk menjamin kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak
termasuk format kerja dan prosedur pengendalian kualitas dalam pelaksaanaan pekerjaan
sehari-hari di lapangan
.

7.4. Foto-foto Dokumentasi Lapangan


Pihak penyedia harus mempersiapkan segala sesuatu untuk Foto-foto dokumentasi lapangan
yang menunjukan kemajuan pekerjaan dan harus memberikan 3 (tiga) Salinan untuk setiap gambarnya
yang hanya diberikan kepada Direksi Teknis. Setiap foto supaya diberi keterangan mengenai jenis dan
lo9kasi pekerjaan serta tanggal pengambilan foto dibagian belakangnya. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan
diambil pada kondisi 0%, 50%, dan 100% untuk setiap jenis dan lokasi pekerjaan. Lokasi pengambilan foto
untuk setiap tahap tersebut agar diusahakan pada tempat dana rah yang sama guna menggambarkan
tahapan dari pelaksanaan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai