SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN LANJUTAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KELAS III TEMINABUAN TAHUN ANGGARAN 2023
3. Ruang Lingkup
I Kegiatan Yang Lingkup kegiatan berupa Pembangunan Lanjutan Lembaga
Dilaksanakan
Pemasyarakatan Kelas III Teminabuan. Adapun pekerjaan-
pekerjaan dalam lingkup kegiatan tersebut antara lain:
1. Pekerjaan Gedung Kantor Teknis;
2. Pekerjaan Blok Hunian;
3. Pekerjaan Pos Jaga;
4. Pekerjaan Pagar Tembok Antar Bangunan;
5. Pekerjaan Sarana dan Prasarana
K Lingkup Kegiatan 1. PEMBANGUNAN KANTOR TEKNIS
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah Dan Pondasi
c. Pekerjaan Beton
Pekerjaan Beton Lantai I
Pekerjaan Beton Lantai II
d. Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Pasangan Lantai I
Pekerjaan Pasangan Lantai II
e. Pekerjaan Kusen Pintu Jendela Ventilasi
Pekerjaan Kusen Pintu Jendela dan BV Lantai I
Pekerjaan Kusen Pintu Jendela dan BV Lantai II
f. Pekerjaan Keramik
Pekerjaan Keramik Lantai I
Pekerjaan Keramik Lantai II
g. Pekerjaan Langit Langit
Pekerjaan langit-Langit Lantai I
Pekerjaan langit-Langit Lantai II
h. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Pengecetan Lantai I
Pekerjaan Pengecetan Lantai II
i. Pekerjaan Elektrikal
Pekerjaan Elektrikal Lantai I
Pekerjaan Elektrikal Lantai I
j. Pekerjaan Plumbing Dan Sanitair
Pekerjaan Plumbing dan Sanitair Lantai I
Pekerjaan Plumbing dan Sanitair Lantai II
k. Pekerjaan Kap/Atap2
Catatan :
Peralatan yang digunakan harus memiliki Pajak dan
STNK yang masih aktif, dan surat kepemilikan atau bukti
penyewaan dari pihak lain apabila peralatan disewa.
M Personil Inti Untuk melaksanakan tujuan kegiatan, Kontraktor Pelaksana
harus menyediakan tenaga yang baik, ditinjau dari segi
lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga yang ditugaskan dipersyaratkan harus memiliki
Sertifikat Keahlian di bidang masing-masing (SKA/SKK
yang masih berlaku) dan wajib memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP), dan (KTP). Serta dilengkapi dengan
Curiculum Vitae (CV) dan Referensi.
Tenaga :
No. Posisi Tenaga Ahli Kualifikasi
dan Jumlah
1. Ahli K3 Konstruksi, 1 orang Berpendidikan minimal Sarjana
Teknik Sipil (S1), memiliki
Sertifikat Keahlian Ahli Muda K3
Konstruksi (603), berpengalaman di
bidangnya minimal 3 tahun
3 Spesifikasi Teknis i
cidera tertindih batu,
Pekerjaan Dinding SEDANG
pernapasan terganggu
akibat emisi gas dari cat
4 Tertimpa material
Pekerjaan Plafond plafond, mata terkena SEDANG
percikan api dari gerinda
4. LAPORAN
V Shop Drawing Shop Drawing berisi gambar – gambar rencana kerja yang
dibuat oleh Kontraktor sebelum memulai pekerjaan.
W As Built Drawing As Build Drawing beriri gambaran akhir dari pekerjaan yang
telah dikerjakan oleh kontraktor.
PENYUSUN
HASAN ARONGGEAR
NIP. 19660427 199203 1 001
RENCANA KERJA DAN SYARAT -
SYARAT
1. Persyaratan Kualifikasi
a. Kualifikasi Umum
1) Memiliki Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) yaitu Nomor Induk Beruhasa
(NIB) berbasis risiko sesuai PP No 5 Tahun 2021 dengan kode KBLI :
2) Memiliki KBLI (41011) Konstruksi Gedung Hunian, Kualifikasi Risiko
Menengah Tinggi
3) Memiliki KBLI (41012) Konstruksi Gedung Perkantoran, Kualifikasi
Risiko Menengah Tinggi
4) Memiliki KBLI (41019) Konstruksi Gedung Lainnya, Kualifikasi Risiko
Menengah Tinggi
5) Memiliki KBLI (42204) Konstruksi Bangunan Sipil Elektrikal, Kualifikasi
Risiko Menengah Tinggi
6) Memiliki SBU (BG009) Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan
Gedung Lainnya, Kualifikasi Kecil;
7) Memiliki Izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Untuk Kegiatan Berusaha (PKKPR);
8) Memiliki NPWP Perusahaan;
9) Memiliki Status Valid keterangan Wajib Pajak (KSWP);
10) Telah Melunasi SPT Tahun 2022;
11) Memiliki pengalaman sejenis dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir.
2. Persyaratan Teknis
a. Memiliki kemampuan menyediakan personil manajerial;
No Jabatan Juml Pendidika Pengalam Sertifikat
Nama
No Jumlah Kapasitas
Peralatan
1. Excavator 1 unit 80 HP
2. Dump Truck 2 unit 4 Ton
3. Truk Concret Mixer 1 unit 4 Ton
4. Concrete Mixer/Molen 3 unit 0.3m3
1. Persyaratan Umum
a. Spesifikasi Umum
1) Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh Gambar Kerja
serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis, seperti yang
akan diuraikan dalam Buku ini.
2) Apabila terdapat ketidak jelasan, perbedaan-perbedaan atau kekurangan
informasi dalam pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan mengadakan
pertemuan dengan Direksi/Konsultan Pengawas untukmendapat kejelasan
pelaksanaan.
b. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam Gambar
Kerja serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Teknis.
2) Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikutalat
bantu lainnya.
3) Mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap
bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.
4) Pekerjaan pembersihan dan pengamanan dalam Tapak Bangunan sebelum
pelaksanaan dan setelah Pekerjaan Pembangunan Lanjutan Lembaga
Pemasyarakatan Kelas III Teminabuan T.A 2023, Item pekerjaan secara
garis besar yaitu :
2. Gambar Dokumen
Apabila terdapat ketidak jelasan, kesimpangsiuran, perbedaan dan ketidak
sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja, Kontraktor
diwajibkan melaporkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk memastikan
gambar yang dijadikan acuan. Hal tersebut di atas tidakdapat dijadikan alasan dari
Kontraktor untuk memperpanjang / mengklaim biaya maupun waktu pelaksanaan.
3. Shop Drawing
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak Maupun yangdiminta
oleh Direksi/Konsultan Pengawas/Perencanaan.
b. Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data
yang diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan, keterangan produk,
cara pemasangan dan spesifikasi/persyaratan khusus sesuaidengan spesifikasi
pabrik.
4. Ukuran
a. Pada dasarnya semua ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur adalah ukuran
jadi seperti dalam keadaan selesai.
b. Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran yang
tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan/Dokumen Kontrak tanpa
sepengetahuan Direksi.
5. Sarana Kerja
a. Kontraktor wajib memasukkan identitas, nama, jabatan, keahlian masing -
masing anggota kelompok kerja pelaksana dan inventarisasi peralatan yang
dipergunakan dalam pekerjaan ini.
b. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja (workshop) dan
peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan pemborong akan dilaksanakan serta
jadwal kerja.
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan
lain yang sedang berjalan serta memenuhi persyaratan penyimpanan bahan
tersebut.
7. Syarat Bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaanbaik
tidak cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas darinoda lainnya
yang dapat mengganggu kualitas maupun penampilan.
a. Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang
dipergunakan juga harus mengikuti persyaratan Pabrik yang bersangkutan
b. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi /
Konsultan Pengawas / Perencana
c. Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi
/Konsultan Pengawas / Perencana sebanyak empat buah dari satu bahan
yang ditentukan untuk menetapkan standard of appearence.
d. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu setelah
penandatanganan SPMK.
8. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di Lapangan
harus tepat sesuai Gambar Kerja.
b. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib meneliti
Gambar Kerja dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.
c. Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Direksi / Konsultan Pengawas sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
d. Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus
dilindungi dari kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.
e. Kontraktor tidak boleh mengklaim sebagai pekerjaan tambah bila terjadi
Kerusakan suatu pekerjaan akibat keteledoran Kontraktor, Kontraktor harus
memperbaikinya sesuai dengan keadaan semula.
f. Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang
berlaku/Gambar pelaksanaan atau Dokumen Kontrak.
g. Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / Konsultan Pengawas yang sesuai
dengan kegiatan suatu pekerjaan.
h. Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di Lapangan harus
dilaksanakan oleh Kontraktor.
BAB III
SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN
PASAL 1
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi Sebagai Berikut:
1. Pembersihan Lokasi
Sebelum memulai Pekerjaan di lapangan hal yang pertama dilakukan adalah
membersihkan area/wilayah yang akan di tempati bekeja atau tempat mendirikan
bangunan.
2. Bangsal kerja dan gudang bahan
Kantor Direksi Lapangan merupakan bangunan sementara dengan kontruksi
rangka kayu, dinding multiplek/Triplex tebal 4 mm, penutup atap seng
gelombang, lantai beton tumbuk diplester, diberi pintu/jendela secukupnya
untuk penghawaan/pencahayaan dengan perlengkapan:
Ukuran luas kanto pemborong, los kerja serta tempat penyimpanan bahan,
diserahkan pada pemborong dengan tidak mengabaikan keamanan dan
kebersihan dan bahaya kebakaran.
Khusus untuk penempatan bahan-bahan seperti: pasir, krikil, harus dibuatkan
kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat sehingga masing-
masing bahan tidak tercampur.
Pemborong harus membuat gudang tempat penyimpanan peralatan dan
material yang harus bebas dari hujan.
Pemborong harus membuat drainage sementara selama pelaksanaan
pekerjaan berlangsung, baik untuk pengeringan air hujan maupun untuk
pengeringan air tanah, sehingga dapat menjamin terhindarnya proyek dari
kemungkinan genangan air yang mengganggu kelancaran pekerjaan maupun
lingkungan sekitar daerah kerja.
Pemborong harus menjamin keamanan proyek, baik untuk barang barang
milik Pemborong sendiri maupun milik pemberi tugas.
3. Pekerjaan Pasangan Bowplank
Sebelum melakuakan Galian Pondasi hal pertama yang harus dilakukan adalah
pengukuran dan pemasangan Bowplank agar memudahkan dalam Pekerjaan
galian tanah dan pasangan pondasi.
4. Papan proyek
Membuat dan memasang Papan Nama Proyek yang memuat tentangidentitas
proyek dan mencantumkan besar anggaran pelaksanaan proyek, waktu mulai
proyek, dan waktu penyelesaian
proyek kemudian tempat dan lokasi pemasangan papan nama proyek akan
dikoorninasi dengan Konsultan Pengawas.
5. Penyediaan Air dan Daya Listrik untuk bekerja
Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor. Air harus bersih, bebas dari bau,
Lumpur, Minyak dan Bahan Kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas. Listrik untuk
bekerja harus disediakan Kontraktor.
PASAL 2
PEKERJAAN TANAH
A. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/ peralatan
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan
ini dengan baik.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan sub
struktur, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan
petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas, termasuk, pekerjaan pekerjaan lain
sesuai gambar yang memerlukan galian.
3. Juga termasuk pengamanan galian dan cara-cara pelaksanaannya (jika ada),
terutama untuk galian yang membahayakan bangunan eksisting dan pekerja.
B. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuaidengan
keterangan yang tercantum dalam gambar.
2. Apabila penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka Pemborong
harus mengisi/mengurugi kembali daerah tersebut dengan bahan pondasi yang
sama untuk daerah yang besangkutan. Misalnya untuk daerah pondasi batu kali,
pengisian/pengurugan kelebihan galian harus dilakukan dengan pondasi batu
kali.
3. Pengurugan/Pengisian kembali bekas galian harus dilakukan selapis demi selapis,
dan ditumbuk sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada poin
pembahasan mengenai “Pekerjaan Urugan”. Pekerjaan Pengisian/Pengurugan
kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaaan dan
mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.
4. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar
tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahanatau penunjang
sementara atau lereng yang kuat, agar tidak membahayakan bangunan lain dan
pekerja.
5. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap
saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.
PEKERJAAN PONDASI
A. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam
gambar diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensiukuran dan berdasarkan petunjuk
direksi / pengawas.
1. Lingkup Pondasi
Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baik
yang tidak mengandung lumpur.
PASAL 4
PEKERJAAN BETON
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan beton berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar, baik
untuk pekerjaan Struktur Bawah/Pondasi maupun Struktur Atas.
B. Peraturan-peraturan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, makasebagai dasar
pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut:
1. Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 1726 -
2002).
2. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.
3. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur
Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
4. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)-NI-3.
5. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).
6. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
7. Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
8. Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
9. Peraturan Bangunan Nasional 1978.
10. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
11. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
pada Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI- 2.3.53.1987 UDC:699.81:624.04).
C. Persyaratan Bahan
1. Portland Cemen
Portland cement yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam NI-1 atau menurut standard portland cement
yang digariskan oleh Asosiasi SemenIndonesia.
Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan
harus dalam keadaan fresh (belum mula mengeras).
Untuk menjaga mutu semen, cara penyimpanan harus mengikuti syarat-
syarat penyimpangan bahan tersebut.
2. Air Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. air tawar yang
dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam Alkali bahan- bahan
organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu beton.
PASAL 5
PEKERJAAN DINDING
A. Lingkup Pekerjaan
1. Penjelasan Umum
Meliputi bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik
berdasarkan petunjuk direksi/ pengawas.
2. Ruang Lingkup
Meliputi Pekerjaan Pasangan Dinding pada sesuai gambar rencana Pekerjaan Plesteran
meliputi semua dinding dan seluruh dinding secara detail yang disebutkan / ditunjuk
dalam gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi /pengawas.
B. Bahan
1. Batu bata yang digunakan batu bata ringan lokal dengan kualitas terbaik yang
disetujui Perencana/Konsultan.
2. Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus
dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).
3. Pasir yang berkualitas baik, tidak kotor sehingga menghasilkan hasil yang bagus.
4. Air Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai
harus bersih, tidak mengandung minyak, asam Alkali bahan – bahan organis dan
bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu beton.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pasangan dinding harus mempergunakan batu bata kualitas baik, yang tidak mudah
patah. Sebelum batu bata direndam terlebih dahulu ke dalam air hingga jenuh. Siar-
siar dinding batu harus dibersihkan sedalam 1cm.
2. Batu bata yang pecah-pecah tidak diperkenankan dipasang. Batu bata yang dapat
digunakan dengan toleransi pecah pada waktu penerimaan maksimal sebesar 5cm.
3. Ketentuan Pasangan dinding batu bata:
4. Pasangan Batu bata biasa menggunakan adukan 1 PC: 4 PSr.
C. Pelaksanaan
1. Pasangan batu bata, dengan menggunakan campuran yang kualitas bagus.
2. Setelah bata terpasang dengan aduk, siar-siar harus dikerok rata dan dibersihkan
dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
3. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
4. Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci
atau di pasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembaban air keluar
dalam dinding/berkeringat kering.
5. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 8 -
10 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
6. Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom
dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan tulangan
pokok 4 diameter 12 mm, beugel diameter 8 mm jarak 15 cm.
7. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
8. Tidak diperkenankan memasang batu bata ringan yang patah 2 (dua) melebihi
dari 2%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
9. Pasangan bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal
13cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
PASAL 6
PEKERJAAN LANTAI
A. Penjelasan umum
Meliputi bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil
yang baik berdasarkan petunjuk direksi / pengawas.
B. Ruang lingkup
Meliputi pekerjaan rabat lantai dan pekerjaan lantai keramik secara detail
yang disebut / ditunjuk dalam gambar rencana atau sesuai petunjuk direksi/
konsultan pengawas.
C. Bahan
1. Semen potrland
2. Pasir pasang
3. Air
4. Kerikil
5. Keramik
D. Pelaksanaan
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut:
1. Rabat lantai
Bahan dasar semen dan pasir yang digunakan seperti yang dipersyaratkan
pada bahan-bahan dasar bangunan. Campuran yang digunakan 1 pc: 3ps :
5kr.
Sebelum dicor diberi dahulu lapis alas dengan pasir urug setebal 5 cm. Disiram
air dan ditimbris dengan luas maximum bidang pasir + 9 m2.
Apabila lapis pasir telah cukup padat, dilapisi kemudian dengan adukan 1 pc:
3 ps :5 kr setebal 8 cm / Sesuai Kebutuhan.
Setelah berumur + 3 hari/betul-betul kering lalu kemudian diaci dengan air
semen. Selama proses pengeringan lantai tidak boleh dimuati beban.
Pekerjaan lantai harus rata air.
Bilamana terjadi keretakan yang bukan struktur, maka lantai dilapisi dengan
aci.
Bilamana terjadi keretakan structural maka lantai harus dibongkar.
2. Lantai keramik
Lantai Keramik yang digunakan adalah lantai keramik dengan ukuran yang
tersedia pada gambar rencana, kecuali dipersyaratkan lain.
Adukan yang digunakan sebagai perekat 1 pc : 5 ps.
Pemasangan seluruh ubin harus rata air.
Aduk terisi padat serta lot, siku dan waterpassnya baik.
Tebal siar setebal 1mm, setiap perpotongan siar membentuk 2 garis lurus
yang saling tegak lurus.
3 x 24 jam setelah pemasangan selesai, siar diisi dengan air semen kental
sesuai dengan warna ubin dan seluruh siar terisi padat.
Pada semua semen masih belum kering, lantai dibersihkan sampaitidak ada
noda semen pada lantai.
PASAL 7
A. Penjelasan umum
Meliputi bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil
yang baik berdasarkan petunjuk direksi / pengawas.
B. Ruang lingkup
Meliputi pekerjaan kosen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela, pekerjaan
pasangan kaca jendela, secara detail yang disebut /ditunjuk dalam gambar rencana
atau sesuai petunjuk direksi/ konsultan pengawas.
D. Tahapan pekerjaan
Kusen dipasang sebelum tembok dikerjakan atau sebagian tembok dikerjakan.
1. Bahan-bahan diatas harus memenuhi persyaratan meliputi:
Bebas dari cacat
Lurus dan Rapih
Kuat dan Tidak kerops
Anti Karat
2. Menggukan Bahan yang sesui digambar atau yang telah disetuji direksi /konsultan
pengawas.
A. Penjelasan umum
Meliputi bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil
yang baik berdasarkan petunjuk direksi / pengawas.
B. Ruang lingkup
Meliputi pekerjaan tenaga kerja, bahan, dan alat-alat bantu yang diperlukan,
sehingga konstruksi selesai dilaksanakan. Bagian pekerjaannya adalah pekerjaan
kuda-kuda yang terbuat dari baja ringan, gording dan rangka atap, atap spandec.
C. Persyaratan bahan
1. Untuk rangka kuda-kuda kayu termasuk gording menggunakan kayu kelas I.
2. Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang. Kayu
harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus, tidak caca/bermata
3. Untuk atap seng gelombang mengunakn BJLS 30
4. Untuk seng plat menggunakan BJLS 30
D. Persyratan pelaksanaan
1. Ukuran kayu:
Kaki kuda-kuda ukuran 5/10 cm
Skoor – ukuran 5/10 cm
Nok – ukuran 5/10 cm
Balok gapit – ukuran 2 x 5/10 cm
Gording – ukuran 5/10 cm
Lispalank kayu – ukuran 2/20 cm
2. Ukuran seng :
Seng gelombang – ukuran Bjls 30
Seng pelat – ukuran Bjls 30
Semua kayu untuk kontruksi kuda-kuda dan gording diawetkan dengan
residu. Pengecetan dengan residu harus dilakukan 2 x sehingga
menghasilkan warna yang merata pada seluruh permukaan kayu.
Kontruksi rangka harus dibuat sesuai dengan gambar detail, untuk ukuran
kayu maupun cara penyambungannya.
Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi/presisi dan penuh keahlian
dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam SNI 7973 2013
Spesifikasi desain untuk kontruksi kayu.
Konstruksi samungan konstruksi kuda-kuda harus dilengkapi baut dan besi
strip/plat 4 x 0,4 cm
A. Penjelasan umum
Meliputi bahan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang
baik berdasarkan petunjuk direksi / pengawas.
B. Ruang lingkup
Meliputi pekerjaan rangka langit-langit dan pasangan plafon sesuai gambar atau
sesuai dari direksi / pengawas.
1. Pasangan Tripleks
Bahan penutup Langit-langit tripleks, yang digunakan adalah tripleks tebal 4 mm
atau ukuran lain sesuai gambar atau setaraf Ex. Dalam negeri jenis dengan
ukuran, bentuk dan pola pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu. Mutu kayu
lapis (Multiplek/Plywood/Teakwood) harus kualitas terbaik menurut standarisasi
Departemen Perdagangan/Departemen Perindustrian.
D. Persyaratan pekerjaan
1. Rangka langit-langit:
Rangka plafon dibuat dari kayu klas II produksi setempat 5/10 untuk rangka
tembok, dan kayu klas II untuk lainnya dengan bentuk serta cara
pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu.
Seluruh rangka kayu diserut kasar tetapi rata dan lurus dengan
menggunakan mesin serut dan pada bagian bawahnya diserut halus dan
pemasangan dengan menggunakan sistim klos yang dibuat darireng ukuran
5 x 5 cm dan paku serta seluruh rangka digantungkan dengan baik pada
rangka kuda-kuda.
Pola pemasangan rangka langit-langit sesuai dengan gambar untuk itu dan
setelah rangka langit - langit terpasang, bidang permukaanrangka harus
rata, lurus, waterpas dan tidak ada bagian-bagian yangbergelombang.
Seluruh permukaan kayu rangka langit-langit dicat dengan menggunakan cat
Plafon.
Apabila bahan penutup langit-langit dipasang dengan diberi naad/skoneng
antara unit-unit bahan langit-langit, maka bagian bawah rangka langit-langit
yang nantinya terlihat terlebih dahulu dirapikan dengan dempul atau diberi
lapisan triplek yang dipasang dengan baik dansambungan-sambungan unit
tripleknya rata dan halus, sedemikian rupa sehingga setelah langit-langit
terpasang, naad terlihat rapi dan tidak ada celah-celah pada sambungan
rangka langit-langit.
Pada pertemuan dengan dinding, maka dipasangi profil kayu tebal 1,5 cm
dengan sisi-sisi sesuai dengan gambar.
Ketentuan teknis lebih lanjut harus mengikuti petunjuk-petunjuk pada
gambar kerja atau spesifikasi teknis dari produsen /pabrik.
PASAL 10
PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG
A. Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja pemasangan/ penyetelan, bahan-
bahan, perlengkapan daun pintu/ daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
B. Persyaratan bahan
1. Semua “hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Door and Window Schedule, bila terjadiperubahan atau
pengantian “hardware” akibat dari pemilihan merek, kontraktor wajib melaporkan
hal tersebut kepada perencana dan pengawas, untuk mendapatkan persetujuan.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelataluminium
berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm
2. Harus disediakan lemari penyimpan anak kunci dengan “Backed Enamel
3. Finish” yang dilengkapi dengan kait-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan
nomor pengenalnya.
4. Perlengkapan pintu dan jendela
Untuk ketentuan perincian type dan jenis perengkapan yang digunakan
secara detail terdapat pada Door Schedule dan Door Detail.
1. Pekerjaan kunci dan pengangan pintu :
Semua pintu menggunakan peralatan kunci sesuai standar/ atau sesuai
perencana
Untuk daun jendela kaca dipakai pengunci merk sesuai standar atau sesuai
perencana dan pengawas
Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.
Dipasang setinggi 1050 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk perencana dan
pengawas.
2. Pekerjaan engsel :
Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu,
dipasang sekurang-kurangnya tiga buah untuk setiap daun dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna
engsel, jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban
berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20kg.
Pasal 11
PEKERJAAN CAT DAN FINISHING
A. Cat Dinding
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baikdan sempurna :
Pengecatan kayu dinding dan plafond dilakukan pada bagian luar dan dalam
serta pada seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalamgambar.
Semua permukaan dinding pasangan batu bata ringan dan permukaan beton
yang tampak (exposed) seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2. Bahan:
Cat tembok eksterior:
Bahan dasar dari resin emulsi acrylic kualitas baik, yang cocok untuk
pemakaian eksterior, dengan formula anti weather Technology, Warna tahan
lama dengan colour protect, tahan terhadap lumut dan jamur sertatahan
kelupas dan anti kapus. Produk ex-Niipon Paint atau setara.
a) Lapisan Pertama :
• Cat dasar jenis Alkali Penetrating Primer (EASYPRIME). Setara
dengan wall sealer 5400 produk Nippon Paint.
• Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
• Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya sebar per liter 13 –15
m2.
• Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan
berikutnya.
• Warna bening (transparan).
2. Lapisan Kedua :
Cat dasar jenis Undercoat.
Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas.
C. Pelaksanaan :
1. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat
2. (retak, lubang dan pecah-pecah).
3. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan
pada bidang pengecatan.
4. Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari debu, lemak,
minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu
pengecatan.
5. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar,
bahan plamur dengan cat yang digunakan.
6. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi serta jika
seluruh pekerjaan instalasi di dalamnya telah selesai dengansempurna.
7. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan/mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk
kepada Direksi. Selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan
digunakan. Direksi akan menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih
dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.
8. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standard untuk
pemeriksaan/penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat
pekerjaan.
9. Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaan- percobaan bahan
dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan
Perencana dan Direksi. Pengerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
10. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak terdapat noda-
noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan
akibat dari pekerjaan-pekerjaanlain.
11. Bila terjadi ketidak-sempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan, Kontraktor
harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya
tambahan biaya.
12. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya
mutu pekerjaanyang baik dan sempurna.
4. Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup
dengan dempul kayu secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus
dan rata.
5. Permukaan kayu yang telah diplamur dengan dempul tersebut, dihaluskan
dengan amplas Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut
dibersihkan.
6. Permukaan kayu selanjutnya dicat menggunakan meni.
7. Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kwas, dilakukan lapis,
sedemikan rupa sehingga bidang kayu tertutup sempurna dengan lapisan menie.
8. Dibutuhkan 2 - 3 lapis cat dengan sempurna sehingga diperoleh permukaan yang
halus dan rata.
PASAL 12
PEKERJAAN CAT DAN FINISHING
2. Pada dasarnya semua bahan dan peralatan harus sesuai dengan ketentuan yang
tertera pada peraturan-peraturan seperti :
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
Peraturan Instalasi Listrik (PIL)
D. Gambar-Gambar Rencana
1. Gambar - gambar rencana menunjukan tata letak secara umum dariperalatan
yaitu kabel, panel, lampu dan lainya.
2. Penyesuaian harus dilaksanakan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari
lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi di lapangan.
E. Gambar-Gambar Terlaksana:
Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set
gambar, sebagai gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built Drawing
harus segera di serahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai beserta blue
printnya sebanyak tiga set.
6. Box terbuat dari plat baja dengan ketebalan minimum 0,5 mm dicat warna dasar
tahan karat, kemudian dicat akhir dengan cat oven warna Putih atau warna lain
yang disetujui.
7. Ballast harus mempunyai dudukan yang kuat dalam lampu, tetapi mudah untuk
dibuka dan diangkat.
8. Ballast harus dari satu merk yang setara dengan Phillips, Nais, Atco, Shcwabe
atau setara.
9. Tabung lampu fluorescent harus dari merk Phillips, type TLD no 54.
10. Armature lampu pijar terdiri dari dudukan dan diffuser.
11. Lubang-lubang untuk ventilasi harus ada dan ditutup dengan kasa nylon untuk
mencegah masuknya serangga. Diffuser terpasang dalam dudukan dengan ulir,
tidak boleh memakai paku skrup.
18. Pengujian :
Pengujian seluruh system diselenggarakan setelah seluruh pekerjaan selesai.
Pengujian system terdiri
dari :
a) Pengujian sambungan-sambungan
b) Pengujian tahanan isolasi tiap sikrit
c) Pengujian tahanan pembumian
d) Pengujian pemberian tegangan Paling lambat 2 minggu sebelum
pengujian dilaksanalkan, kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan
prosedur pengujian kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
Kontraktor harus membuat catatan hasil pengujian. Segala biaya untuk
penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor.
Kontraktor harus melakukan general test penerangan selama 3 x 24 jam
Paling lambat 2 minggu sebelum pengujian dilaksanalkan, kontraktor harus
sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian kepada pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
PASAL 13
PEKERJAAN AKHIR
Pekerjaan pembersihan adalah usaha untuk membersihkan area proyek dari hal-
hal yang tidak termasuk dalam pekerjaan atau barang yang sudah tidak terpakai. Lokasi
proyek harus sudah dalam keadaan bersih pada saat penyerahan pertama maupun dalam
waktu pemeliharaan sampai waktu penyerahan secara administrative dari segala hal yang
dapat menggangguoperasional bangunan.