Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20

Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

PENGEMBANGAN PRASARANA TPKPU DI WILAYAH


PERKOTAAN CIAMIS

Rikrik Jami Tarikat Rachmat Sadili Bardi


Sekolah Tinggi Transportasi Darat Sekolah Tinggi Transportasi Sekolah Tinggi Transportasi Darat
Darat

ABSTRACT
Ciamis regency is one of the regencies in West Java Province which is passed by jalKramat Ciamis is one of
the regencies in West Java Province which is traversed by the south cross lane on Java Island. Today
community activities are increasing year by year. While the need for public transportation stops is needed
especially for students and merchants who want to travel using public transportation. In addition, when
looking at the condition of the field, many people are waiting for public transport on the roadside or under the
tree, so that the safety aspect will be dangerous. This resulted in an increase in the intensity of urban activities
that require the support of transportation infrastructure, especially road transport, among others, road
infrastructure in this case is in the form TPKPU.

Keywords : TPKPU, Safety

ABSTRAK
Kabupaten Ciamis merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang dilalui oleh jalur lintas
selatan pada Pulau Jawa. Sekarang ini aktivitas masyarakat sedang mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Sedangkan kebutuhan akan tempat pemberhentian angkutan umum sangat dibutuhkan terutama untuk
Pelajar dan Pedagang yang hendak bepergian menggunakan angkutan umum. Selain itu apabila melihat
kondisi lapangan, banyak orang yang menunggu angkutan umum dipinggir jalan atau dibawah pohon,
sehingga dari aspek keselamatan akan membahayakan. Hal ini mengakibatkan peningkatan intensitas
kegiatan kota yang memerlukan dukungan prasarana transportasi khususnya transportasi jalan antara lain
prasarana jalan dalam hal ini adalah berupa TPKPU.

Kata-kata kunci : TPKPU, Keselamatan

PENDAHULUAN
Minat masyarakat Ciamis terhadap angkutan umum tinggi. Namun untuk pelaksanaan naik
turun penumpang ke dalam kendaraan angkutan umum belum teratur karna kurangnya
fasilitas perhentian angkutan umum, yang membuat masyarakat malas untuk berjalan ke
tempat perhentian angkutan umum, dikarenakan terlalu jauh. Oleh sebab itu diperlukan
penambahan fasilitas tempat henti angkutan umum. Ini diperlukan guna memberikan
kenyamanan, keselamatan, ketertiban dan kemudahan dalam menunggu angkutan umum
maupun naik dan turun dari kendaraan angkutan umum, selain itu juga mempermudah para
penyedia jasa angkutan umum dalam mencari penumpang.

508
Rikrik Jami Tarikat, et al.

TINJAUAN PUSTAKA
TPKPU
TPKAU adalah Tempat Pemberhentian Kendaraan Penumpang Umum di sepanjang rute
angkutan umum, yang berfungsi sebagai tempat naik dan turunnya penumpang atau
menunggu angkutan umum. Selain itu keberadaan halte dapat meminimalkan gangguan
dan kelancaran lalu lintas. Keberadaan halte sangat penting dalam pengaturan sistem
operasi dan layanan angkutan umum, yaitu memberi kepastian bagi pengemudi angkutan
umum dalam mencari tempat calon penumpang dan bagi penumpang merupakan tempat
menunggu serta mencari jurusan angkutan yang sesuai dengan tujuannya. Untuk itu
TPKAU perlu dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai, serta lokasi yang sesuai
dengan tata ruang lingkungannya. Pengaturan TPKAU angkutan umum perlu disesuaikan
dengan kebutuhan.

Survei On Bus
Survai dinamis atau survai didalam kendaraan (On Bus Survey) merupakan salah satu jenis
survai dalam bidang angkutan umum yang dilaksanakan didalam kendaraan yang menjadi
obyek survai. Pada survai ini surveyor berada dalam kendaraan tersebut untuk mencatat
jumlah penumpang yang naik dan penumpang yang turun serta waktu perjalanan dalam
setiap segmen yang dilewati masing-masing trayek.

Maksud dilaksanakannya survai dinamis adalah untuk mendapatkan data kinerja pelayanan
angkutan umum dengan maksud mengetahui:
a. Jumlah penumpang yang diangkut pada trayek tertentu, yaitu :
Total penumpang yang naik dan turun dalam suatu trayek. Hasil dari survai ini
dapat berupa total penumpang per hari.
b. Waktu perjalanan, yaitu :
Waktu yang digunakan untuk melayani suatu trayek angkutan tertentu dalam sekali
jalan, termasuk waktu tundaan, dan waktu henti untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang
c. Produktifitas ruas pada setiap trayek, yaitu :
Total penumpang yang naik dan turun per waktu pelayanan pada setiap segmen /
ruas atau total penumpang naik dan turun per kilometer pelayanan.
Tujuan dari survai dinamis adalah mengidentifikasi kantong – kantong penumpang
pada setiap trayek angkutan kota.

Target data yang dapat diperoleh pada survai ini adalah :


a. Faktor muat tiap ruas untuk tiap rute
b. Waktu perjalanan rata – rata setiap rute
c. Jumlah penumpang yang naik dan turun pada setiap segmen.
d. Waktu tempuh pada setiap segmen.
e. Kecepatan pada setiap rute.

Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum melaksanakan survai dinamis adalah :


a. Lokasi survai
Survai dinamis ini dilakukan di dalam kendaraan dari semua trayek angkutan
perkotaan yang ada di Kabupaten Ciamis.

509
Rikrik Jami Tarikat, et al.

b. Peralatan dan perlengkapan


1) Formulir survai
2) Alat tulis
3) Clipboard
4) Stop watch

c. Pelaksanaan survai
Survai ini dilaksanakan pada 3 ( tiga ) periode waktu, yaitu pada jam sibuk pagi (
pukul 06:00 – 09:00 ), pada periode jam sibuk siang (pukul 12:00 – 14:00 ) dan
pada jam sibuk sore ( pukul 16:00 – 18:00).

ANALISA
Dalam makalah ini data yang dipergunakan adalah data dari hasil survei On Bus yang
dilaksanakan pada 3 ( tiga ) periode waktu, yaitu pada jam sibuk pagi ( pukul 06:00 –
09:00 ), pada periode jam sibuk siang (pukul 12:00 – 14:00 ) dan pada jam sibuk sore (
pukul 16:00 – 18:00).

Tabel 1 Data Jumlah naik turun penumpang pada tiap segmen


Jml Pnp Jml Pnp
pada Ruas Nama Jalan pada Ruas
No Nama Jalan (SEGMEN) No
Jalan (SEGMEN) Jalan
(segmen) (segmen)
1 Jl. Ciptomangunkusumo 13 17 Ds. Pawindan 1
2 Jl. Kh. Ahmad Dahlan 13 18 Darussalam 5
3 Jl. Hos Cokroaminoto 16 19 Imbanegara 19
4 Jl.Ir. H. Juanda 26 20 Cisadap 0
5 Jl. Jenderal Sudirman 42 21 Puncakasih 0
6 Jl. RE. Martadinata 21 22 Bojonghuni 2
7 Jl. Yosudarso 14 23 Dsn. Gunungsari 1
8 Jl. Rumah sakit 14 24 Perumnas Kertasari 1
9 Jl. Baru Kodim 14 25 Sukamaju 0
10 Jl. Raya Banjar 6 26 Utama 1
11 Jl. Stadion 16 27 Cijantung 1
12 Jl. Otista 1 28 Graha 1
13 Jl. Siliwangi 17 29 Bojongmenger 2
14 Sukajadi 8 30 Jl. A. Yani 4
15 Sadananya 1 31 Jl. Kapten Murod Idrus 3
16 Jl. Panyingkiran 4 32 Jl. Handap herang 2
Sumber : Hasil Survei On bus

510
Rikrik Jami Tarikat, et al.

Untuk standarisasi penentuan kebutuhan TPKPU dengan lindungan digunakan


analisa data menggunakan metode dengan mencari nilan Persentil 85 dari jumlah
penumpang yang naik turun dari tiap segmen jalan yang dilalui oleh angkutan
umum.

Tabel V. 2 Tabel Distribusi Frekuensi

19
0 >= x < 7 19

5
7 >= x < 14 24

5
14 >= x < 21 29

2
21 >= x < 28 31

0
28 >= x < 35 31

1
35 >= x <= 42 32

32
Jumlah

Tabel V.2 merupakan hasil pengelompokan seluruh data dari jumlah penumpang
yang terkecil sampai jumlah penumpang yang terbesar dengan lebar kelas interval
yaitu 7.

Penentuan Jumlah Minimal Penumpang


Dalam penentuan jumlah minimal penumpang, dalam tahap ini digunakan analisa
nilai Persentil 85 untuk menetapkan jumlah penumpang yang nantinya dijadikan
sebuah syarat untuk dibangunya sebuah TPKPU dengan lindungan pada suatu ruas
jalan. Nilai Persentil 85 dipakai karena nilai ini dianggap sudah memenuhi syarat
dalam pengambilan jumlah minimal.
Rumus Pesentil :
P85 =14+7 ((32 x 85/100-29)/5 )
= 11,48
≈ 11

511
Rikrik Jami Tarikat, et al.

Tabel V. 3 Penentuan Kebutuhan TPKPU

Jumlah
Jumlah
No Nama Jalan ( SEGMEN ) Minimal Keterangan
Penumpang
Penumpang

1 Jl. Ciptomangunkusumo 13 11 Ya
2 Jl. Kh. Ahmad Dahlan 13 11 Ya
3 Jl. Hos Cokroaminoto 16 11 Ya
4 Jl.Ir. H. Juanda 26 11 Ya
5 Jl. Jenderal Sudirman 31 11 Ya
6 Jl. RE. Martadinata 21 11 Ya
7 Jl. Yosudarso 14 11 Ya
8 Jl. Rumah sakit 14 11 Ya
9 Jl. Baru Kodim 14 11 Ya
10 Jl. Raya Banjar 6 11 Tidak
11 Jl. Stadion 16 11 Ya
12 Jl. Otista 1 11 Tidak
13 Jl. Siliwangi 17 11 Ya
14 Sukajadi 8 11 Tidak
15 Sadananya 1 11 Tidak
16 Jl. Panyingkiran 4 11 Tidak
17 Ds. Pawindan 1 11 Tidak
18 Darussalam 5 11 Tidak
19 Imbanegara 19 11 Ya
20 Cisadap 0 11 Tidak
21 Puncakasih 0 11 Tidak
22 Bojonghuni 2 11 Tidak
23 Dsn. Gunungsari 1 11 Tidak
24 Perumnas Kertasari 1 11 Tidak
25 Sukamaju 0 11 Tidak
26 Utama 1 11 Tidak
27 Cijantung 1 11 Tidak
28 Graha 1 11 Tidak
29 Bojongmenger 2 11 Tidak
30 Jl. A. Yani 4 11 Tidak
31 Jl. Kapten Murod Idrus 3 11 Tidak
32 Jl. Handap herang 2 11 Tidak
Sumber : Hasil Analisa
Keterangan : Ya = Dengan Lindungan
Tidak = Tanpa Lindungan

512
Rikrik Jami Tarikat, et al.

Tabel V.4 Jumlah Total Tempat Henti Dengan Lindungan yang diperlukan

Jumlah
Kebutuhan Halte
Jumlah halte yang Halte
No. Nama Jalan ( SEGMEN ) Berdasarkan
sudah ada yang
Jarak
diperlukan

1 Jl. Ciptomangunkusumo 1 Belum ada 0 1

2 Jl. Kh. Ahmad Dahlan 2 Sudah ada 1 1

3 Jl. Hos Cokroaminoto 1 Sudah ada 1 0

4 Jl.Ir. H. Juanda 6 Sudah ada 1 5

5 Jl. Jenderal Sudirman 11 Sudah ada 5 6

6 Jl. RE. Martadinata 2 Sudah ada 1 1

7 Jl. Yosudarso 1 Belum ada 0 1

8 Jl. Rumah sakit 2 Belum ada 0 2

9 Jl. Baru Kodim 2 Sudah ada 1 1

10 Jl. Stadion 2 Belum ada 1 1

11 Jl. Siliwangi 1 Belum ada 0 1

12 Imbanegara 4 Belum ada 0 4

JUMLAH TOTAL HALTE YANG DIPERLUKAN 24

Sumber : Hasil Analisa

Berdasarkan data diatas dilakukan analisa mengenai jarak maksimum sesuai dengan
intensitas tata guna lahan serta ukuran kota

513
Rikrik Jami Tarikat, et al.

Penentuan Jumlah TPKPU

Untuk penentuan jumlah halte dihitung dari panjang segmen dan tata guna lahan pada segmen tersebut. Cara ini dilakukan
berdasarkan dari pedoman teknis perekayasaan tempat perhentian kendaraan penumpang umum . (SK. Dirjen Perhubungan
Darat Nomor : 271 /HK.105 /DRJD /96.). Dengan rumus :

Tabel V.5 Jumlah Total Tempat Henti Dengan Berdasarkan Jarak dan Tata Guna Lahan

Jarak Sebelum Kebutuhan


Kebutuhan Tempat Jarak
No Nama Jalan (SEGMEN) dan Sesudah Tata Guna Lahan Lokasi Tempat
Henti Berdasarkan Jarak Standar
Simpang 50 m Henti

1 Jl. Ciptomangunkusumo 376 276 Jasa, Pemukiman (padat) Kota 300-400 1

2 Jl. Kh. Ahmad Dahlan 1100 1000 Sekolah, Jasa (padat) Kota 300-400 2

3 Jl. Hos Cokroaminoto 410 310 Sekolah, Jasa, Pemukiman (padat) Kota 300-400 1

4 Jl.Ir. H. Juanda 2500 2400 Sekolah, Jasa, Pemukiman (padat) Kota 300-400 6

Perkantoran, Sekolah, Jasa, Pemukiman


4550 4450
5 Jl. Jenderal Sudirman (padat) Kota 300-400 11

jasa, sekolah, Pemukiman, (campuran 500-


1800 1700
6 Jl. RE. Martadinata jarang) Kota 1000 2

7 Jl. Yosudarso 830 730 Sekolah, Jasa, Pemukiman (padat) Kota 300-400 2

514
Rikrik Jami Tarikat, et al.

8 Jl. Rumah sakit 920 820 Jasa, Pemukiman (padat) Kota 300-400 2

Jasa, pertokoan, perkantoran, pemukiman


1220 1120
9 Jl. Baru Kodim (padat) Kota 300-400 3

sekolah, pemukiman, sawah (campuran Pinggiran 500-


8000 7900
10 Jl. Raya Banjar jarang) Kota 1000 8

11 Jl. Stadion 640 540 Pasar (sangat padat) CBD 200-300 2

Pinggiran 500-
3400 3300
12 Jl. Otista Sekolah, Pemukiman (campuran jarang) Kota 1000 3

Pinggiran 500-
1000 900
13 Jl. Siliwangi Sekolah, Pemukiman (campuran jarang) Kota 1000 1

Pinggiran 500-
2300 2200
14 Sukajadi Pemukiman, sawah (campuran jarang) Kota 1000 2

Pinggiran 500-
4300 4200
15 Sadananya Pemukiman, sawah (campuran jarang) Kota 1000 4

Pinggiran 500-
3500 3400
16 Jl. Panyingkiran Pemukiman, sawah (campuran jarang) Kota 1000 3

Pinggiran 500-
700 600
17 Ds. Pawindan Pemukiman, sawah (campuran jarang) Kota 1000 1

Sekolah, Pemukiman, Sawah (campuran Pinggiran 500-


1850 1750
18 Darussalam jarang) Kota 1000 2

Pertokoan, Jasa, Pemukiman (campuran Pinggiran


2340 2240
19 Imbanegara padat) Kota 300-500 2

Pinggiran 500-
3500 3400
20 Cisadap Pemukiman (campuran jarang) Kota 1000 3

515
Rikrik Jami Tarikat, et al.

Pinggiran 500-
1700 1600
21 Puncakasih Pemukiman, sawah (campuran jarang) Kota 1000 2

Sekolah, sawah, pemukiman (campuran Pinggiran 500-


1800 1700
22 Bojonghuni jarang) Kota 1000 2

Pinggiran 500-
1800 1700
23 Dsn. Gunungsari Pemukiman (campuran jarang) Kota 1000 2

Pinggiran 500-
1200 1100
24 Perumnas Kertasari Pemukiman (campuran jarang) Kota 1000 1

Pinggiran 500-
1300 1200
25 Sukamaju Pemukiman (campuran jarang) Kota 1000 1

Pinggiran 500-
900 800
26 Utama Pemukiman (campuran jarang) Kota 1000 1

Pinggiran 500-
750 650
27 Cijantung Pemukiman (campuran jarang) Kota 1000 1

Pinggiran 500-
300 200
28 Graha Jasa, Pemukiman (padat) Kota 1000 1

Pertokoan, Jasa, Pemukiman (campuran Pinggiran 500-


340 240
29 Bojongmenger padat) Kota 1000 1

Pinggiran
450 350
30 Jl. A. Yani Jasa, pertokoan, pemukiman (padat) Kota 300-500 1

Pinggiran 500-
1200 1100
31 Jl. Kapten Murod Idrus Pemukiman (campuran jarang) Kota 1000 1

Pinggiran 500-
2100 2000
32 Jl. Handap herang Sekolah, Pemukiman (campuran jarang) Kota 1000 2

516
Rikrik Jami Tarikat, et al.

Penentuan Letak TPKPU

Perencanaan penempatan halte baru, melihat kepada tata guna lahan daerah tersebut dan
titik dimana penumpang banyak naik dan turun. Dan Yang perlu diperhatikan adalah
standar tata letak hate yang telah ditetapkan untuk jarak pada persimpangan adalah
minimal 50 meter.

KESIMPULAN
Kurangnya fasilitas TPKPU di wilayah perkotaan Ciamis menyebabkan ketidak
teraturan dalam pelaksanaan naik dan turun penumpang. Ketidak teraturan naik
dan turun penumpang menyebabkan terancamnya keselamat penumpang dalam
melakukan naik dan turun penumpang dan mengganggu kendaraan lain pada jalur
tersebut. Oleh karena itu perlu penambahan jumlah TPKPU guna memberikan
keselamatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi pengguna jasa angkutan umum
maupun penyedia jasa angkutan umum tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
, 1996, SK. Dirjen Perhubungan Darat Nomor : 271/HK.105/DRJD/96,
Direktorat Jenderal Perhubungan, Jakarta.

Harinaldi. 2005. Prinsip-prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains. Jakarta: Erlangga.

517

Anda mungkin juga menyukai