Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY H USIA 22 TAHUN G1P0A0 USIA


KEHAMILAN 37 MINGGU DENGAN PRURITUS GRAVIDARUM (GATAL)
DI PUSKESMAS WATES

Disusun oleh :
Asri Indah Lestari
2210106016

PRODI KEBIDANAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KOMPREHENSIF
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY H USIA 22 TAHUN G1P0A0 USIA
KEHAMILAN 27 MINGGU DENGAN PRURITUS GRAVIDARUM (GATAL)
DI PUSKESMAS WATES

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lahan Mahasiswa

Elika Puspitasari,S.ST.,M.Keb Sri Esthini,S.Tr.,Keb,Bdn,SKM Asri Indah Lestari

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.......................................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHNA..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumus Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
D. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................3
A. Defenisi Pruritus Gravidarum.........................................................................................3
B. Patofisiologi Pruritus Gravidarum..................................................................................3
C. Etiologi Pruritus Gravidarum..........................................................................................3
D. Prognosis.........................................................................................................................3
E. Tatalaksana......................................................................................................................4
BAB III HASIL OBSERVASI...................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV PEMBAHASA............................................................................................................9
A. Data Subyektif.................................................................................................................9
B. Data Obyektif..................................................................................................................9
C. Analisis data....................................................................................................................9
A. Penatalaksanaan..............................................................................................................9
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan ialah suatu proses proses alami dalam kehidupan terjadinya
pembuahan sel telur oleh sel spema di masa ovulasi yang berproses menjadi janin dan
selama kehamilan ibu harus diberikan perawatan yang penting serta intervensi yang
tepat (Homer, 2019; I. K.Sari, 2015; World Health Organization, 2017). Ovulasi
adalah proses fisiologis yang ditandai dengan pecahnya dan pelepasan folikel
dominan dari ovarium ke tuba fallopi di mana ia berpotensi untuk dibuahi yang terjadi
pada 12-14 hari sebelum menstruasi yang diatur oleh fluktuasi kadar hormon
gonadotropik (FSH/LH). (Lord., 2020; Yulizawati et al, 2018). Kehamilan sendiri di
bagi menjadi beberapa tahapan yang di hitung pertriwulan terdiri dari triwulan satu
atau trimester satu yang terjadi pada minggu ke 0-12, triwulan dua atau trimester dua
yang terjadi pada minggu ke 13-28 dan terakhir menjelang persalinan triwulan tiga
atau trimester tiga yang terjadi pada minggu ke 29-49 (Putrono, 2016; Victor
Trismajaya,2019).
Pruritus atau rasa gatal merupakan keluhan yang paling sering terdapat pada
penderita dengan penyakit kulit, dapat didefinisikan sebagai sensasi yang
menyebabkan keinginan untuk menggaruk. Pruritus dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap quality of life. Pruritus dapat terjadi pada kulit yang menunjukkan
adanya kelainan, namun dapat pula terjadi pada kulit yang sangat sedikit
menunjukkan adanya kelainan (Etter and Myers, 2002), (Yosipovitch and Patel,
2012). Pruritus terutama terdapat pada trimester terakhir kehamilan, mulai pada
abdomen atau badan kemudian menjadi generalista. Ada kalanya Pruritus disertai
anoreksi, nausea atau muntah. Obyektif terlihat ekskoriasi karena garukan. Pruritus
gravidarum diinduksi oleh esterogen dan kadang-kadang ada hubungannya dengan
kolestasis (obstruksi dan stasis didalam saluran empedu).

B. Rumus Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas maka rumusan masalah adalah Asuhan
kebidanan kehamilan pada Ny H Usia 22 tahun G1P0A0 Usia kehamilan 27 Minggu
dengan Pruritus Gravidarum ( Gatal) di Puskesmas Bambanglipuro.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa Mampu Memberikan Asuhan kebidanan pada ibu hamil pruritus
gravidarum ( gatal)
2. Tujuan Khusus
a. Agar Mahasiswa mampu mengkaji data meliputi data subyektif secara lengkap
pada Ny H G1P0A0 Usia kehamilan 27 minggu dengan Pruritus Gravidarum.
b. Agar mahasiswa mampu mengkaji data meliputi data obyektif pada Ny H
G1P0A0 usia kehamilan 27 Minggu dengan pruritus Gravidarum.

1
c. Agar Mahasiswa Mampu Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa
kebidanan dan masalah pada Ny H G1P0A0 usia kehamilan 27 minggu
dengan pruritus Gravidarum.
d. Agar mahasiswa Mampu Merencanakan Tindakan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada Ny H G1P0A0 usia kehamilan 27 minggu dengan pruritus
Gravidarum.

D. Manfaat
1. Bagi Bidan
Memberikan Masukan Terhadap tenaga kesehatan khususnya di ruang KIA
Kebidanan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan tindakan yang diberikan
pada ibu dengan pruritus gravidarum.
2. Bagi Puskesmas bambanglipuro
Untuk meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pruritus
gravidarum.
3. Bagi Mahasiswa
Dapat mempergunakan sebagai informasi tambahan khususnya yang berkaitan
dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pruritus gravidarum

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Defenisi Pruritus Gravidarum


Pruritus atau rasa gatal merupakan keluhan yang paling sering terdapat pada
penderita dengan penyakit kulit, dapat didefinisikan sebagai sensasi yang
menyebabkan keinginan untuk menggaruk. Pruritus dapat menimbulkan dampak
negatif terhadap quality of life. Pruritus dapat terjadi pada kulit yang menunjukkan
adanya kelainan, namun dapat pula terjadi pada kulit yang sangat sedikit
menunjukkan adanya kelainan (Etter and Myers, 2002), (Yosipovitch and Patel,
2012).
Pruritus terutama terdapat pada trimester terakhir kehamilan, mulai pada
abdomen atau badan kemudian menjadi generalista. Ada kalanya Pruritus disertai
anoreksi, nausea atau muntah. Obyektif terlihat ekskoriasi karena garukan. Pruritus
gravidarum diinduksi oleh esterogen dan kadang-kadang ada hubungannya dengan
kolestasis (obstruksi dan stasis didalam saluran empedu).

B. Patofisiologi Pruritus Gravidarum


Pruritus yang terjadi selama kehamilan sering dikaitkan dengan terjadinya
Intrahepatik Kolestasis Kehamilan (intrahepatic cholestasis of Pregnancy).
Patogenesis terjadinya adalah multifaktoral. ICP dapat disebabkan oleh
ketidaksempurnaan dalam ekskresi garam empedu yang menyebabkan peningkatan
asam empedu. Selain itu secara genetik cenderung berinteraksi dengan efek estrogen
dan progesteron metabolit pada empedu mekanisme sekretorik serta faktor
lingkungan.Mutasi pada gen pengkode protein yang diperlukan untuk ekskresi
empedu (misalnya ABCB4 yang [MDR 3] ) telah diidentifikasi. Dengan kadar
hormon yang normal, ketidaksempurnaan ini tidak memiliki implikasi klinis; biasanya
hanya menjadi jelas dengan kadar hormon yang tinggi pada akhir kehamilan dan /
atau dengan kontrasepsi hormonal. Metabolisme estrogen dan progesteron akan
mengkolestasi diri sendiri jika kadar hormon meningkat

C. Etiologi Pruritus Gravidarum


1. Genetik
2. Hormonal
3. Lingkungan
4. Kekurangan Selenium
5. Faktor risikko, seperti: Riwayat pribadi atau keluarga kolestasis obstetrin,
kehamilan ganda, carrier hepatitis C, dan batu empedu

D. Prognosis
Prognosis bagi ibu umumnya baik. Setelah melahirkan, pruritus
menghilang secara spontan dalam beberapa hari ke minggu tetapi bisa kambuh
pada kehamilan berikutnya dan kontrasepsi oral

3
E. Tatalaksana
Pengurangan gejala pruritus biasanya dapat dilakukan dengan beberapa cara
sebagai berikut:
1. Umumnya dapat menggunakan salep kulit seperti petroleum atau krim pada
waktu tidur yang memberi efek menenangkan. lotion bebas alkohol dapat
diterapkan berkali-kali selama hari
2. Mandi harus dibatasi untuk paparan singkat ke air hangat; setelah mandi,
keringkan dan segera oleskan salep kulit. Gunakan sabun hypoallergenic dua
sampai tiga kali per minggu; batasi penggunaan sehari-hari sabun untuk
selangkangan dan aksila
3. Memastikan lingkungan tidak lembab, terutama di musim dingin.
4. Pilih pakaian dari katun atau sutra. Hindari kain sintetis
5. Kafein, alkohol, rempah-rempah, air panas harus dihindari
6. keringat berlebihan harus dihindari
7. Kuku harus dijaga pendek dan bersih untuk mencegah komplikasi dari
menggaruk, dan dengan menggosok kulit dengan telapak tangan jika dorongan
untuk menggaruk tak tertahankan.
Lesi kulit dan keluhan umumnya dapat sembuh sendiri tanpa gejala
sisa yang serius dan biasanya tidak mempengaruhi janin. Tata laksana
simtomatik yang dapat diberikan di antaranya sabun yang mengandung
minyak atau emolien dengan zat tambahan 1-2% menthol atau urea.9
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dainty Maternity, dkk. pada tahun
2017, Penanganan Pruritus dapat dilakukan dengan menggunakan peppermint.
Peppermint (Mentha piperita) adalah keluarga mint. Tanaman ini mengandung
minyak atsiri yang komponen utamanya adalah menthol (50-60%). Dengan
mendinginkan kulit, mentol, menurunkan gatal yang disebabkan oleh
histamine. Pemberian minyak peppermint selama kehamilan dan menyusui
tidak ada efek racun yang membahayakan. Kandungan yang terdapat dalam
peppermint dapat mengatasi pruritus dalam kehamilan. Mekanisme efek
menthol menghambat gatal dengan mengaktifkan serat A-delta dan k-opioid
reseptor sehingga tidak menimbulkan efek yang berbahaya bagi ibu dan janin.

4
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY H USIA 22 TAHUN G1P0A0 USIA


KEHAMILAN 27 MINGGU DENGAN PRURITUS GRAVIDARUM (GATAL)
DI PUSKESMAS WATES

PENGKAJIAN DATA, Oleh : Asri Indah Lestari


Tanggal/Jam : 3 Mei 2023
Pukul : 10.00 WIB

SUBYEKTIF
A. Biodata Istri Suami
1. Nama :Ny H : Tn D
2. Umur :22 Tahun : 27 Tahun
3. Agama :Islam : Islam
4. Suku :Jawa : Jawa
5. Bangsa :Indonesia : Indonesia
6. Pendidikan :SMP : SMP
7. Pekerjaan :IRT : Karyawan Swasta
8. Alamat :Karangwuni
B. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan Gatal-gatal diarea perut
C. Riwayat menstruasi :
1. Menarche umur : 13 Tahun
2. Siklus : 28 Hari
3. Lama : 6 Hari
4. Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut
5. Sifat Darah : kental kecoklatan
6. Keluhan : tidak ada keluhan
D. Riwayat Kehamilan ini
1. Usia Kehamilan
2. Keluhan yang dirasakan selama hamil
a) TM I : mual muntah
b) TM II :
c) TM III :
d) Adakah penyakit penyerta selama kehamilan : ibu mengatakan gatal-gatal
seluruh tubuh
e) Imunisasi TT : Imunisasi lengkap
E. Riwayat obstetri : G1P0A0

5
F. Riwayat kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu

Hamil ke Persalinan Nifas


Lahir Umur Jenis Penolong Komplikasi J BB Laktasi Komplikasi
kehamilan persalinan k lahir
HAMIL
INI

G. Riwayat kontrasepsi : Ibu mengatakan tidak pernah memakai alat kontrasepsi


H. Riwayat Keehatan
1. Penyakit yang pernah di derita oleh ibu dan suami: Ibu mengatakn tidak ada
riwayat pengyakit yang pernah di derita
2. Riwayat penyakit yang pernah diderita oleh keluarga : ibu mengatakan tidak ada
riwayat penyakit seperti DM,Hipertensi, Jantung, Hipatitis, HIV, dan asma.
3. Riwayat keturunan kembar : ibu mengatkan tidak ada riwayat keturunan kembar.
I. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1. Pola nutrisi
a) Makan : 2x shari, jenis nasi sayur mayur lauk pauk ikan tempe ayam dan buah
buahan , posri sedang,
b) Minum : 5-7 x sehari, jenis air putuh dan teh, porsi 1 gelas
2. Pola eliminasi
a) BAB: 1 x sehari, warna kecoklatan, knsitensi lunak, bauk khas, tidak ada
keluhan
b) BAK: 4-5 x sehari, warna kekuningan, bau khas, tidak ada keluhan
3. Pola istirahat
a) Siang : 1 jam, pukul 13.00-14.00 WIB
b) Malam : 9 Jam, Pukul 21.00-05.00 WIB
4. Pola seksualitas : 2 x semingu, tidak ada keluhan
5. Personal hgyiene
a) Mandi : 2x sehari
b) Gosok gigi : 2x sehari
c) Mencuci rambut : 3 hari sekali
d) Ganti pakaian : 2x sekali
6. Pola aktivitas : ibu mengatakan ibu hanya membersihkan rumah seperti biasanya
J. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan
1. Merokok : ibu mengatakan tidak merokok
2. Minum jamu : ibu mengatakan tidak meminum jamu-jamuan
3. Minum minuman berakohol : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi minum
minuman berakohol
K. Riwayat Psikologis dan ekonomi : ibu mengatakan keluarga suami sangat senang
dengan kehamilannya, dan ibu keluarga sangat menantikan kelahiran anaknya.
L. Hewan peliharaan : ibu mengatakan tidak ada hewan peliharaan

6
OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Vital sign
1) Tekanna darah : 101/73 mmHg
2) Nadi : 86x/ Menit
3) Suhu : 36,6oC
4) Respirasi : 22x/Menit
d. Antropometri
1) Berat badan : 57cm
2) Tinggi badan : 147cm
3) Lila : 23cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : tidak ada benjolan, bersih, rambut tidak rontok, rambut berwarna
hitam, tidak ada ketombe
b. Muka : tidak pucat, simetris, tidak ada oedema
c. Mata : sklera putih, konjung tiva berwarna pink, tidak ada kotoran
d. Telinga : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada kotoran
e. Hidung : simetris, tidak ada kotoran
f. Mulut : tidak ada sariawan, bibim tidak pucat, tidak ada karang gigi, gigi
tidak berlobang
g. Leher : tidak ada benjolan kelnjar tiroid, kenjar limfe, kelenjar jugularis
h. Payudara : aerola mamae kehitaman, puting susu menonjol
i. Abdomen : besar sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas oprasi, ada bintik-bintik
kemerahan dan strecmark
j. Genetalia : tidak dilakukan
k. Ekstermitas atas : jari jari tangan lengkap kanan dan kiri, kuku tidak pucat dan
tidak ada oedema
l. Ekstermitas bawah : jari-jari kaki lengkap kanan dan kiri, kuku bersih dan tidak
ada oedema
3. Data penunjang : tidak dilakukan

ANALISA
Ny H usia 22 tahun G1P0A0 usia Kehamilan 27 minggu dengan Pruritus Gravidarum

PENATALAKSANAAN
Tanggal / jam : 3 mei 2023/ 10.00
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan menjelaskan keadaan ibu yaitu ibu dalam
keadaan baik, kesadran composmentis, usia kehamilan 27 minggu dengan pruritus
Gravidarum
( ibu mengerti yang bidan samikan)
2. Menjelaskan hasil pemeriksan yaitu

7
Tekanan darah : 101/73 mmHg
Nadi : 86x/ Menit
Respirasi : 22x/Menit
Suhu : 36,6 oc
Berat badan : 57 kg
Usia kehamilan 40 minggu dengan pruritus gravidarum
( ibu mengeti yang bidan jelaskan)
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh maupin kebersihan lingkungan
tempat tinggal, usahan tidak lembab
(ibu bersediah untuk menjaga kebersihan tubuh maupun tempat tinggal )
4. Memberikan konseling kebutuhan nutrisi gizi seimbang
(ibu mengerti dan bersedia mengkonsumsi makan makan bergizi)
5. Memberikan kie tanda bahaya kehamilan
( ibu mengerti apa yang bidan sampaikan)
6. Memberikan kie persiapan persalinan
( ibu mengerti apa yang bidan sampaikan)

8
BAB IV
PEMBAHASA

A. Data Subyektif
Keluhan utama pasien yaitu merasa gatel-gatel seluruh tubuh, Karakteristik
ibu hamil merupakan faktor yang ikut berperan dalam pembentukan perilaku
kesehatan termasuk upaya mengatasi gatal pada ibu hamil. Hal ini didukung dengan
teori Notoadmodjo dalam Maternity Dainty, dkk (2017) mengatakan bahwa umur
seseorang merupakan jumlah usia yang secara garis besar menjadi indikator dalam
kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap
pengalamannya. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berfikir dan logis.

B. Data Obyektif
Pada langkah ini peneliti melakukan pengkajian untuk mendapatkan data
obyektif dengan cara memeriksa pasien secara langsung. Data obyektif yang
didapatkan dari kasus ini yaitu keadaan umum pasien Baik, Kesadaran Pasien
Composmentis, Tinggi badan pasien 145cm, Beratbadan pasien 57kg, tanda-tanda
vital pasien meliputi Tekanna darah 101/73 mmHg, Nadi 86x/ menit, Shu 36,6 oC,
pernafasan 22 x/Menit.

C. Analisis data
Dari hasil pengkajian dan data Obyektif didapatkan diagnosa pada kasus ini
adalah Ny H G1P0A0 usia kehamilan 27 minggu dengan Pruriyus Gravidarum, pasien
merasa gatal-gatal seluruh tubuh.

A. Penatalaksanaan
Pada langkah ini penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan pasien
merasa gatal-gatal seluruh tubuh. Hal ini sesuai dengan teori bahwa penatalaksanaan
pada ibu hamil dengan pruritus gravidarum Pruritus atau gatal adalah keluhan umum
pada kehamilan, terjadi pada sampai dengan 14-23% wanita. Kejadian pruritus bisa
cukup parah sehingga mempengaruhi tidur dan kualitas hidup. Kejadiannya
berprevalensi 0,7-5% pada populasi yang berbeda. Prevalensi dipengaruhi oleh faktor
genetik dan lingkungan dan bervariasi antara populasi di seluruh dunia. Di Chile,
2,4% dari seluruh kehamilan terpengaruh dengan prevalensi 5% pada wanita asal
Araucanian-India. Pruritus adalah sensasi yang menimbulkan keinginan kuat untuk
melakukan penggarukan. Secara umum, pruritus adalah gejala dari berbagai penyakit
kulit, baik lesi primer maupun lesi sekunder, meskipun ada pruritus yang ditimbulkan
akibat faktor sistemik non-lesi kulit. Sementara, pruritus yang tidak disertai kelainan
kulit disebut pruritus esensial (pruritus sine materia).

9
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Keluhan utama pasien yaitu merasa gatel-gatel seluruh tubuh, Karakteristik
ibu hamil merupakan faktor yang ikut berperan dalam pembentukan perilaku
kesehatan termasuk upaya mengatasi gatal pada ibu hamil. Hal ini didukung dengan
teori Notoadmodjo dalam Maternity Dainty, dkk (2017) mengatakan bahwa umur
seseorang merupakan jumlah usia yang secara garis besar menjadi indikator dalam
kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap
pengalamannya. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berfikir dan logis.
Pada langkah ini peneliti melakukan pengkajian untuk mendapatkan data
obyektif dengan cara memeriksa pasien secara langsung. Data obyektif yang
didapatkan dari kasus ini yaitu keadaan umum pasien Baik, Kesadaran Pasien
Composmentis, Tinggi badan pasien 145cm, Beratbadan pasien 57kg, tanda-tanda
vital pasien meliputi Tekanna darah 101/73 mmHg, Nadi 86x/ menit, Shu 36,6 oC,
pernafasan 22 x/Menit.
Dari hasil pengkajian dan data Obyektif didapatkan diagnosa pada kasus ini
adalah Ny H G1P0A0 usia kehamilan 27 minggu dengan Pruriyus Gravidarum, pasien
merasa gatal-gatal seluruh tubuh.
Pada langkah ini penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan pasien
merasa gatal-gatal seluruh tubuh. Hal ini sesuai dengan teori bahwa penatalaksanaan
pada ibu hamil dengan pruritus gravidarum Pruritus atau gatal adalah keluhan umum
pada kehamilan, terjadi pada sampai dengan 14-23% wanita. Kejadian pruritus bisa
cukup parah sehingga mempengaruhi tidur dan kualitas hidup. Kejadiannya
berprevalensi 0,7-5% pada populasi yang berbeda. Prevalensi dipengaruhi oleh faktor
genetik dan lingkungan dan bervariasi antara populasi di seluruh dunia. Di Chile,
2,4% dari seluruh kehamilan terpengaruh dengan prevalensi 5% pada wanita asal
Araucanian-India. Pruritus adalah sensasi yang menimbulkan keinginan kuat untuk
melakukan penggarukan. Secara umum, pruritus adalah gejala dari berbagai penyakit
kulit, baik lesi primer maupun lesi sekunder, meskipun ada pruritus yang ditimbulkan
akibat faktor sistemik non-lesi kulit. Sementara, pruritus yang tidak disertai kelainan
kulit disebut pruritus esensial (pruritus sine materia).

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan wawasan bagi para mahasiswa
tentang bagaimana pencegahan pruritus gravidarum pada kehamilan dan cara
mengatasi pruritus gravidarum

10
2. Bagi Bidan
Diharapkan dari hasil penulis dapat memberikan masukan terhadap tenaga
kesehatan khususnya bagi bidan ruang Kia untuk meningkatkan tindakan yang
diberikan pada ibu hamil dengan pruritus gravidarum agar terhindar dari
komplikasi saat kehamilan, persalinan dan nifas

11
DAFTAR PUSTAKA

Amjadi, M. A., Mojab, F. and Kamranpour, S. B. (2012) ‘The Effect of Peppermint Oil
on Symptomatic Treatment of Pruritus in Pregnant Women’, Iranian Journal of
Pharmaceutical Research, 11(4), pp. 1073–1077.

Balakrishnan, A. (2015). Therapeutic uses of peppermint-a review. Journal of


pharmaceutical sciences and research, 7(7), 474.de Groot, A., & Schmidt, E.
(2016). Essential oils, part V: peppermint oil, lavender oil, and
lemongrass oil. Dermatitis, 27(6), 325-332.

Elsaie Lotfy T, Mohsen Abdelraouf M El 1 Ibrahim M Ibrahim, (2016) Effectiveness of


topical peppermint oil on symptomatic treatment of chronic pruritus, Clinical,
Cosmetic and Investigational Dermatology
Maternity Dainty , Evrianasari Nita , Salamah Zakiyatus ( 2017), Pengaruh Pemberian
Minyak Pepperrmint Pada Ibu Hamil Dengan Pruritus (Gatal) Pada Trimester
III Di BPS Nurhasannah S.Tr.Keb Teluk Betung Selatan Bandar Lampung,
Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung, http://e-
journal.ibi.or.id

Yosipovitch, G. and Patel, T. S. (2012) ‘Pathophysiology and Clinical Aspects of


Pruritus’, in Goldsmith, L. A. et al. (eds) Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine. 8th edn. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Yulistiana, E. (2015) Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami Pada Ibu
Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenalat Care (ANC) Di Puskesmas
Wates Lampung Tengah Tahun 2014’, Jurnal Kebidanan, 1(2).

12

Anda mungkin juga menyukai