KABUPATEN BUNGO
RKS BAB
Rencana Kerja dan Syarat-syarat VI
SPESIFIKASI TEKNIS
Keterangan :
Spesifikasi teknis disusun oleh Panitia Pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
A. UMUM
1. Kontraktor harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas paten, lisensi, serta
hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau
disediakan Kontraktor untuk pelaksanaan Pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang
diajukan oleh Kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis
kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi
Pekerjaan menetapkan setuju atau tidak.
3. Dalam hal direksi pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan
kontraktor tidak menjamin secara subtansial sama atau lebih tinggi dari
standar yang disyaratkan, maka kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan
standar yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal
bagi Calon Penawar untuk dapat menyusun Penawaran yang realistis dan
kompetitif, sesuai dengan kebutuhan Pemilik tanpa catatan atau persyaratan
lain dalam Penawaran mereka.
5. Kecuali ditentukan lain dalam kotrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa
semua barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan dalah baru,
belum digunakan, dri tipe/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan, dan
temasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang
digunakan.
2. Pelaksanaan Kerja
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, tenaga inti dan pendukung yang dilibatkan,
dengan rincian pembagian tugas (jobs discretion) sebagai berikut:
1. SiteManager
Site Manager di lapangan adalah sebagai team leader Site Manager pada
pekerjaan ini berpendidikan minimal S1 (Teknik Sipil) 5 tahun dan memiliki
SKA Ahli Madya Pelaksanaan Jalan. Tugas Site Manager pada pekerjaan ini
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan koordinasi dan supervisi internal team kontraktor untuk
seluruh pekerjaan, baik pekerjaan di lapangan maupun pekerjaan analisa
/ kantor.
b. Memberikan petunjuk dan pengarahan kepada seluruh anggota team
sesuai dengan pembagian tugas menurut keahlian masing-masing.
c. Melakukan fungsi mekanisme kerja eksternal yang menyangkut tindakan
diskusi atau rapat dengan pihak Direksi selanjutnya meneruskan kembali
kepada semua anggota team.
d. Membuat pedoman dan catatan pelaksanaan yang akan digunakan
seluruh anggota team dalam melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan.
2. Menjalankan tugas keseluruhan secara terus menerus dan koordinatif.
Pelaksana Lapangan Pelaksana Lapangan yang digunakan pada pekerjaan ini
adalah min DIII (Teknik Sipil) min 5 tahun memiliki SKT Pelakasana Lapangan
Pekerjaan Jalan. Pelaksana lapangan atau pengawas lapangan bertugas
untuk:
a. Bertugas untuk membantu Site Manager dalam melakukan pelaksanaan
dan pengawasan pekerjaan di lapangan dalam segala aspek
ketelitiannya.
a. Administrasi
Bertugas membantu Site Manager dalam melakukan pengelolaan
administrasi keproyekan yang berhubungan laporan tingkat lapangan
dalam segala aspek ketelitiannya.
b. Melakukan tugas administrasi perkantoran diantaranya pengarsipan surat
masuk dan keluar yang berhubungan dengan pelaksanaan keproyekan.
c. Mendokumentasikan seluruh kegiatan kedalam bentuk album photo
kegiatan dan dilaporkan kepada Site Manager.
didapat, maka dapat digunakan lokasi yang aman dangan tanah yang
stabil serta tidak terganggu oleh pelaksanaan pekerjaan.
Guna menceha kerusakan patok-patok tersebut selama pelaksanaan
pekerjaan, seyognya kepala aptok dicat merah, agar mudah terlihat
oleh para pekerja dan dipagar dengan papan. Apabila trase
pekerjaan tanah sangat panjang, untuk lebih memudahkan supaya
patok-patok tetap dipasang pada beberapa benc march atau dengan
elevasi bangunan yang berdekatan.
Patok-patok benc march sementara dipasang dengan menarik-narik
dari patok-patok benc march sementara ini sangat menentukan
ketetapan lokasi dan posisi pekerjaan, maka patok-patok tersebut
haruslah dicek sebelumnya secara amat teliti dengan beberapa benc
march atau dengan elevasi bangunan yang berdekatan.
Apabila beberapa patok benc march sementara dibangun pada
beberapa tempat. Adalam sangat penting untuk mengecek elevasi
relatif dari masing-masing patok tersebut. Selain itu selama
pekerjaan berlangsung, patok-patok tersebut haruslah dicek secara
periodik.
d. Pengecekan adanya rintangan
Sebelum pekerjaan dimulai, supaya diketahui sebelum adanya
rintangan atau halangan pada jalan-jalan masuk, yaitu bentuk
rintangan, lokasinya dan tingginya antara lain adanya talangan-
talangan irigasi atau pipa-pipa yang terpendam didalam tanah yang
dapat menghalangi masuknya alat-alat berat. Selanjutnya harus
diperkirakan cara-cara untuk menghilangkan rintangan-rintangan
tersebut atau melindungi pipa-pipa tersebut dari kerusakan.
2. Pekerjaan Tanah
2.1. Persiapan Medan
a. Kontraktor harus melakukan pekerjaan pendahuluan dalam bentuk
penyiapan medan sebelum pekerjaan dilaksanakan. Persiapan medan
dikerjakan dengan membersihkan dan mengupas permukaan tanah,
membongkar dan menyingkirkan semua halangan dan rintangan yang
dapat mengganggu kelancaran pekerjaan sesuai dengan perintah
direksi.
b. Pembersiahan dilakukan terhadap semak belukar, tumbuhan rumput
liar lainnya, akar-akar dan tunggul kayu, sampah, puing dan benda-
benda tak terpakai lannya. Termasuk menyingkirkan, mengangkut
dan membuang keluar dari lokasi proyek ke tempat yang ditentukan
direksi. Penebangan pohon lindung atau pohon-pohon besar lainnya,
pembongkaran bangunan atau bagian-bagiannya dengan izin dan
persetujuan direksi.
c. Apabila pembersihan dilakukan pada tebing atau lereng yang curam
dan pencabutan tumbuhan dan akarnya dapat membahayakan
kestabilan lereng tersebut, maka kontraktor harus melandaikan
kecuraman lereng atau membuat konstruksi bronjong sesuai dengan
rencana atau petunjuk direksi.
d. Apabila sisa-sisa pembersihan akan dibakar di tempat, maka
pembakaran harus dilaksanakan tanpa membahayakan lingkungan
setempat dibawah pengawasan langsung dari kontraktor. Kelalaian
yang menimbulkan kerugian materi pihak ketiga menjadi tanggung
jawab kontraktor sepenuhnya.
f. Peralatan yang digunakan disesuaikan dengan medan pekerjaan
seperti pacul, sekop, dll.
a. Material
Semen PC produksi dalam negeri dengan kualitas baik, masih
baru, tidak ada bagian yang membatu, dalam zak yang tertutup,
serta memenuhi syarat SII 0013-81 dan SKSNI T-28-1991-0.3.
Pasir Urug harus tajam, kasar, bebas dari kotoran dan tidak
mengandung lumpur.
Pasir Beton/Pasang harus tajam, kasar, bebas dari butiran kerikil,
tidak mengandung lumpur dan kotoran serta menenuhi SNI-1968-
1990 F dan SKSNI S-04-1989. Tidak diperkenankan menggunakan
pasir laut.
Split / Agregat Kasar harus keras tidak mudah hancur, bebas dari
tanah, kotoran dan bahan organik lainnya.
Air kerja harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang
dapat merusak struktur seperti minyak, lumpur, bahan kimia dan
unsur organik lainnya.
Kayu atau tripleks untuk bekisting atau cetakan.
b. Peralatan
Alat Gali biasa (cangkul, sekop)
Beton molen (concret mixer) untuk membuat adukan beton
Keranjang dan peralatan lainnya
c. Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum dilakukan penggalian tanah pengawas lapangan
diwajibkan memeriksa gambar kerja, kondisi lapangan dan
diadakan pengukuran.
Hasil galian harus rapih, dimensi, kemiringan dan kedalaman
harus sesuai dengan gambar rencana. Galian harus dijaga agar
tidak tergenang air akibat air tanah atau air hujan. Apabila perlu
kontraktor harus menurap dan menyokong agar galian tidak
longsor.
Timbunan atau urugan kembali harus dipadatkan lapis demi lapis
dan diberi air secukupnya, pemadatan dimungkinkan dengan
menggunakan stamper. Sisa galian yang tidak terpakai untuk
timbunan harus dibuang ketempat lain yang ditentukan bersama-
sama pengawas dan direksi.
Bekisting/cetakan harus kuat dan tidak terutama pada saat
pengecoran beton.
Adukan Lantai Kerja beton dibuat dengan Mutu K-100.
Pengecoran dilakukan pada saat cuaca baik dan tidak hujan.
Adukan Jalan cor beton dibuat dengan Mutu K-175 (Site Mix).
Pengecoran dilakukan pada saat cuaca baik dan tidak hujan.
Sebelum pengecoran kontraktor diwajibkan meminta ijin
pengawas dan direksi untuk diperiksa.
Setelah itu pada bagian permukaan Drainase diplester setebal 15
mm dengan campuran 1pc : 4ps
Permukaan permukaan Saluran Drainase harus digosok agar rapi.
6. As Built Drawing
6.1. Pihak kontraktor dengan petunjuk direksi diharuskan membuat As Built
Drawing.
6.2. Pembuatan As Built Drawing tersebut berdasarkan bentuk/keadaan
pelaksanaan oleh kontraktor dan disetujui secara tertulis oleh direksi
pekerjaan dari pihak direksi terhadap pekerjaan terpasang (ukuran,
bentuk, peil dan sebagainya).
6.3. Penyerahan As Built Drawing kepada Kepala Satuan Kerja Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jambi sebelum pekerjaan 100%
(penyerahan pertama dan diserahkan dalam 3 rangkap (asli + copy).
7. Foto Dokumentasi
7.1. Kontraktor sebelum memulai pekerjaan harus mengambil foto
dokumentasi 0% atau foto sebelum ada kegiatan.
7.2. Dalam pengambilan foto dengan kemajuan fisik dianjurkan dengan dasar
pada titik bidik, foto dalam pelaksanaan pekerjaan sebanyak 4 kali
(0%,25%, 50%,100%).
8. Lain-Lain
8.1. Kontraktor harus melapor kepada Kepala Desa/Lurah setempat sebelum
mulai pelaksanaan pekerjaan.
8.2. Kontraktor harus menghormati hari libur, upacara keagamaan dan
perayaan resmi. Bila keadaan mendesak sehingga pekerjaa harus tetap
berlangsung, kontraktor
harus melaporkan pada aparat pemda setempat dan direksi. Untuk
pekerjaan pada malam atau hari minggu, harus ada ijin tertulis dari
direksi.
8.3. Kerusakan-kerusakan dilingkungan sekitar pekerjaan yang disebabkan oleh
pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor dan harus
diperbaiki kembali.
GAMBAR - GAMBAR
Keterangan :
METODA PELAKSANAAN
1. Pendahuluan.
Daftar kuantitas ini meliputi Mukadimah Rekapitulasi Daftar Kuantritas serta
Bab-bab dalam kuantitas yang harus diartikan sebagai satu kesatuan dengan
instruksi kepada peserta Pemilihan Langsung syarat-syarat kontrak spesifikasi
dan gambar.
2. Kuantitas.
Kuantitas yang dicantumkan dalam daftar kuntitas merupakan perkiraan dan
hanya dipergunakan sebagai dasar perhitungan penawaran. Kuantitas yang pasti
dari pekerjaan ditentukan dari pengukuran hasil pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor yang disetujui oleh pengguna jasa.
3. Harga Satuan Jadi.
Kecuali ditetapkan lain dalam kontrak harga dalam daftar kuantitas harus
mencakup semua kewajiban kontraktor berdasarkan kontrak serta segala hal
yang diperlukan untuk pelaksanaan penyelesaian dan perbaikan pekerjaan
sebagaimana ditetapkan dalam syarat-syarat kontrak termasuk biaya umum dan
keuntungan kontraktor.
4. Analisa Harga Satuan Mata Pembayaran Utama.
Satuan dapat berdasarkan atas jam operasi untuk tenaga kerja dan peralatan,
volume dan/atau ukuran berat untuk bahan-bahan.
Kuantitas satuan dalah kuantitas setiap komponen untuk menyelesaikan satu
satuan pekerjaan dari nomor mata pembayaran.
Biaya satuan untuk peralatan sudah termasuk bahan bakar, bahan habis
terpakai dan operator.
Biaya satuan sudah termasuk pengeluaran untuk seluruh pajak yang berkaitan
(tetapi tidak termasuk PPN yang dibayarkan dari kontrak) dan biaya-biaya
lainnya.
9. Daywork Schedule
Pekerjaan harian (daywork)hanya dimasukan apabila kemungkinan pekerjaan
yang tidak diketahui cukup banyak. Untuk dapat dilakukan kendali yang yang
baik oleh Direksi terhadap realita harga yang diajukan oleh penawar, pekerjaan
utama disusun sebagai berikut.
Daftar Upah, Matrial dan Alat yang mendasari pekerjaan harian perlu
disampaikan oleh penawar saat penawaran dengan disertai pernyataan bahwa
kontraktor akan dibayar untuk pekerjaan yang dilakukan berdasarkan daywork
basis.
Kuatitas nominal setiap jenis daywork ditentukan harga satuannya dan
dimasukan sebagai penawaran didalam harga satuan tersebut sudah termasuk
keuntungan overheads dan harga-harga lainnya.
10. Pedoman Mata Pembayaran dalam Daftar Kuantitas
Masing-masing Bab pada Daftar Kuantitas dinomori sesuai dengan bab yang
terkait dalam spesifikasi. Demikian juga setiap Mata Pembayaran dalam tiap bab
pada Daftar Kuantitas harus dibaca berkaitan dengan pasal-pasal cara
pengukuran dan cara pembayaran dalam bab spesifikasi yang terkait
11. Singkatan-Singkatan
Singkatan-singkatan yang dipergunakan dalam Daftar Kuantitas adalah :
m3 ……………………………………………………………..…… meter kubik
m2 ………………………………………………………………..… meter persegi
m ………………………………………………………………….
1
meter panjang
m …………………………………………………………………. meter
cm …………………………………………………………………. senti meter
mm …………………………………………………………………. mili meter
ha …………………………………………………………………. hektar (hekto are)
kg …………………………………………………………………. kilo gram
ltr …………………………………………………………………. liter
t …………………………………………………………………. ton
bh …………………………………………………………………. buah
lbr …………………………………………………………………. lembar
Rp …………………………………………………………………. Rupiah
Ls …………………………………………………………………. Lupmsum
Dihit …………………………………………………………………. Dihitung