Batuan Metamorf
Batuan Metamorf
1. Pengertian Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan ubahan yang terbentuk dari batuan aslinya, berlangsung
dalam keadaan padat, akibat pengaruh peningkatan suhu (T) dan tekanan (P) yang tinggi.
Batuan metamorfosa disebut juga dengan batuan malihan atau ubahan, demikian pula dengan
prosesnya, proses malihan. Proses metamorfisme atau malihan merupakan perubahan
himpunan mineral dan tekstur batuan, namun dibedakan denag proses diagenesa dan proses
pelapukan yang juga merupakan proses dimana terjadi perubahan. Proses metamorfosa
berlangsung akibat perubahan suhu dan tekanan yang tinggi, diatas 200C dan 300 Mpa
(mega pascal), dan dalam keadaan padat. Sedangkan proses diagenesa berlangsung pada suhu
dibawah 200C dan proses pelapukan pada suhu dan tekanan normal, jauh dibawahnya,
dalam lingkungan atmosfir.
Preses metamorfosa dapat didefinisikan sebagai:
”Perubahan himpunan mineral dan tekstur batuan dalam keadaan (fasa) padat (solid slate)
pada suhu diatas 200C dan tekanan 300 Mpa”.
Batuan metamorf memerlukan perhatian tersendiri, karena perubahannya berlangsung dalam
keadaan padat. Saat lempeng-lempeng tektonik bergerak dan fragmen kerak bertabrakan,
batuan terkoyak, tetarik (extended), terlipat, terpanaskan dan berubah dengan cara yang
kompleks. Tetapi meskipun batuan sudah mengalami perubahan dua kali atau lebih, biasanya
bekas atau bentuk batuan semula masih tersimpan, karena perubahannya terjadi dalam
keadaan padat. Padat tidak seperti cair atau gas cenderung untuk menyimpan peristiwa-
peristiwa (events) pengubahannya. Diantara kelompok batuan, batuan metamorf merupakan
yang paling kompleks, tetapi juga paling menarik karena didalamnya tersimpan semua cerita
yang telah terjadi pada kerak bumi.
2. Proses metamorfisme
Proses metamorfisme, meliputi:
1. Proses perubahan fisik yang menyangkut struktur dan tekstur oleh tenaga kristaloblastik
(tenaga dari sedimen-sedimen kimia untuk menyusun susunan sendiri).
2. Proses-proses perubahan susunan mineralogi, sedangkan susunan kimianya tetap
(isokimia) tidak ada perubahan komposisi kimiawi, tapi hanya perubahan ikatan kimia.
4. Tipe-tipe metamorfosis
a) Berdasarkan penyebab/proses utama
• Dynamic Metamorphism(metamorfisme dynamo), terjadi akibat pengaruh tekanan kuat
dalam waktu yang lama. Contohnya batu sabak.
• Metamorfosa kontak (Thermal Metamorphism), terjadi akibat pengaruh suhu yang tinggi
karena adanya aktifitas magma. Contohnya marmer.
• Metamorfosa dinamo-termal (Dynamo-thermal Metamorphism), terjadi akibat tambahan
tekanan dan kenaikan temperatur. Contohnya skis.
b) Berdasarkan setting
• Contact Metamorphism
Pyrometamorphism
• Regional Metamorphism
Orogenic Metamorphism
Burial Metamorphism
Ocean Floor Metamorphism
• Hydrothermal Metamorphism
• Fault-Zone Metamorphism
• Impact or Shock Metamorphism