Anda di halaman 1dari 2

Ditetapkan Oleh

Penanggung Jawab
No. Dokumen : ……/BM/I/2023
Klinik BRIMedika
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 02/01/2023
Halaman : 1/2
Klinik
BRIMedika
dr. Monick Mahndasari

1. Pengertian

2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi 4.1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
4.2 Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
5. Prosedur / 5.1 Petugas harus menggunakan alat pelindung diri, handscoon, masker, tutup
Langkah-
langkah Kepala dan apron dalam mengelola bahan berbahaya dan beracun.
5.2 Petugas membuang dan menangani limbah berbahaya secara benar
sesuai SOP penanganan limbah.
5.3 Petugas menyimpan bahan berbahaya dan beracun dengan
mengelompokkan sesuai jenis dan sifatnya.
3.1 Bahan yang mudah terbakar
Yaitu bahan padat, cair, uap yang mudah menyala dan terbakar secara
cepat bila terpapar sumber cahaya, contoh : methanol gas hydrogen,
ethanol. Bahan mudah terbakar meski tidak terpapar sumber nyala tapi
bisa terbakar karena tekanan, perubahan panas. Penyimpanan bahan
yang bersifat mudah terbakar disendirikan dalam ruangan yang sejuk,
sirkulasi udara lancar, jauh dari sumber panas, dilengkapi dengan alat
pemadam kebakaran dan kartu kontrol suhu.

3.2 Bahan explosive ( Bahan mudah meledak)


Bahan mudah meledak disimpan dalam ruanngan yang sejuk , sirkulasi
udara lancar, jauh dari sumber panas, dilengkapi dengan APAR dan
kartu kontrol suhu.

3.3 Bahan korosif


Bahan yang bersifat korosif atau yang dapat menyebabkan kerusakan
jaringan seperti mata, saluran pernapasan dan kulit, dalam bentuk padat
maupun cair. Bahan tersebut harus disimpan di tempat yang sejuk,
sirkulasi udara yang cukup untuk mencegah pengumpulan uap. Dinding
dan lantai tahan korosi, contoh reagen :CH 3COOH, HCl, HNO3, FENOL,
NaOH pekat.

3.4 Bahan toksik/beracun


Bahan tersebut dapat menyebabkan bahaya kesehatan atau kematian
bila terserap dalam tubuh bila tertelan, terhirup, dan kontak kulit, contoh
bahan yang bersifat toxic mercuri, amoniak, sianida (dalam reagen
cyanmethemaglobin). Penyimpanan bahan yang bersifat toxic tersebut
disendirikan dalam ruang khusus yang bersikulasi udara dengan baik.

5.4 Petugas melaporkan kepada pihak terkait jika ada kejadian, keracunan,
kebocoran ataupun kejadian yang tidak diinginkan kepada pihak terkait,
dokter.
6. Unit terkait Unit pelayanan di Klinik BRIMedika
7. Dokumen Form ceklist pengolahan MOU
terkait

Anda mungkin juga menyukai