Anda di halaman 1dari 3

PENGOLALAAN LIMBAH INFEKSIUS

No.Dokument : Tahun 2021


No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS
IDJRAK MOHAMAD, SKM
BONGOMEME
197507181995031003

1. Pengertian Limbah infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari


pelayanan pasien yang terkontaminasi darah, cairan
tubuh,sekresi dan ekresi pasien atau limbah yang berasal
dari ruang isolasi pasien dengan penyakit menular.
2. Tujuan Melindungi pasien , petugas Kesehatan , pengunjung dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan dari penyebaran
infeksi akibat limbah yang tidak dikendalikan, termasuk dari
risiko cedera.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bongomeme No : Tahun 2021 tentang
Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di Puskesmas Bongomeme.
4. Refrensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pengendalian dan Pencegahan
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur 1. Limbah infeksius dimasukkan ke dalam tempat yang
kuat, tahan air dan mudah dibersihkan dengan kode
infeksius/medis, di dalamnya dipasang kantong
berwarna kuning atau jika tidak memungkinkan maka
diberi label infeksius.
2. Penempatan limbah infeksius diletakkan dekat
dengan area tindakan atau prosedur tindakan yang
akan dikerjakan.
3. Limbah infeksius jika sudah menempati ¾ kantong
sampahsegera diangkat dan diikat kuat dan tidak
boleh dibuka lagi untuk mengeluarkan isinya guna
menghindari risiko penularan infeksi, selanjutnya
dibawa ke tempat penampungan sementara. Tempat
limbah dicuci dengan menggunakan larutan detergen
atau disinfektan sesuai instruktur pabrikan, lalu
dikeringkan selanjutnya dipasangi kembali kantong
plastik kuning yang baru.
4. Limbah infeksius, patologis, benda tajam harus
disimpan pada TPS dengan Suhu dan lama
penyimpanan, sebagai berikut :
 Pada suhu lebih kecil atau sama dengan 0°C
(nol derajat celcius)
 Jika suhu 3-8°C dapat disimpan sampai dengan
7 (tujuh) hari.

5. Limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan


persediaan agen infeksius dari laboratorium harus
disterilisasi dengan pengolahan panas dan basah
seperti dalam Autoklaf sebelum dilakukan
pengolahan.
6. Limbah padat farmasi dalam jumlah besar
dikembalikan kepada distributor atau gudang farmasi
Kabupaten/Kota, sedangkan bila dalam jumlah sedikit
dan tidak memungkinkan dikembalikan maka dikelola
oleh pihak ketiga PT Anak Lanang Tiga Perkasa.
7. Pengolahan dilaksanakan dengan cara dikembalikan
ke perusahaan atau distributornya.
8. Pengolahan limbah kimia biasa dalam jumlah kecil
maupun besar diolah ke perusahaan pengolahan
limbah B3 yaitu pihak ketiga PT Anak Lanang Tiga
Perkasa.
9. Pembuangan akhir limbah infeksius, dapat
dimusnahkan dengan incinerator atau bekerjasama
dengan pihak ketiga PT Anak Lanang Tiga Perkasa.
6. Unit 1. UGD
Terkait 2. POLI UMUM
3. KIA
4. LABORATORIUM
5. POLI GIGI
7. Dokument -
terkait

Anda mungkin juga menyukai