1. Pengertian Limbah infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari
pelayanan pasien yang terkontaminasi darah, cairan tubuh,sekresi dan ekresi pasien atau limbah yang berasal dari ruang isolasi pasien dengan penyakit menular. 2. Tujuan Melindungi pasien , petugas Kesehatan , pengunjung dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan dari penyebaran infeksi akibat limbah yang tidak dikendalikan, termasuk dari risiko cedera. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bongomeme No : Tahun 2021 tentang Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di Puskesmas Bongomeme. 4. Refrensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5. Prosedur 1. Limbah infeksius dimasukkan ke dalam tempat yang kuat, tahan air dan mudah dibersihkan dengan kode infeksius/medis, di dalamnya dipasang kantong berwarna kuning atau jika tidak memungkinkan maka diberi label infeksius. 2. Penempatan limbah infeksius diletakkan dekat dengan area tindakan atau prosedur tindakan yang akan dikerjakan. 3. Limbah infeksius jika sudah menempati ¾ kantong sampahsegera diangkat dan diikat kuat dan tidak boleh dibuka lagi untuk mengeluarkan isinya guna menghindari risiko penularan infeksi, selanjutnya dibawa ke tempat penampungan sementara. Tempat limbah dicuci dengan menggunakan larutan detergen atau disinfektan sesuai instruktur pabrikan, lalu dikeringkan selanjutnya dipasangi kembali kantong plastik kuning yang baru. 4. Limbah infeksius, patologis, benda tajam harus disimpan pada TPS dengan Suhu dan lama penyimpanan, sebagai berikut : Pada suhu lebih kecil atau sama dengan 0°C (nol derajat celcius) Jika suhu 3-8°C dapat disimpan sampai dengan 7 (tujuh) hari.
5. Limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan
persediaan agen infeksius dari laboratorium harus disterilisasi dengan pengolahan panas dan basah seperti dalam Autoklaf sebelum dilakukan pengolahan. 6. Limbah padat farmasi dalam jumlah besar dikembalikan kepada distributor atau gudang farmasi Kabupaten/Kota, sedangkan bila dalam jumlah sedikit dan tidak memungkinkan dikembalikan maka dikelola oleh pihak ketiga PT Anak Lanang Tiga Perkasa. 7. Pengolahan dilaksanakan dengan cara dikembalikan ke perusahaan atau distributornya. 8. Pengolahan limbah kimia biasa dalam jumlah kecil maupun besar diolah ke perusahaan pengolahan limbah B3 yaitu pihak ketiga PT Anak Lanang Tiga Perkasa. 9. Pembuangan akhir limbah infeksius, dapat dimusnahkan dengan incinerator atau bekerjasama dengan pihak ketiga PT Anak Lanang Tiga Perkasa. 6. Unit 1. UGD Terkait 2. POLI UMUM 3. KIA 4. LABORATORIUM 5. POLI GIGI 7. Dokument - terkait