Anda di halaman 1dari 3

Nomor SOP :

Tanggal Pembuatan :
Tanggan
Pengesahan :
Tanggal Revisi :
Kepala Puskesmas
Disahkan Oleh : Bakunase

DINAS KESEHATAN KOTA


KUPANG dr. Sartje Endang Nubatonis
PUSKESMAS BAKUNASE NIP. 19770525 201101 2 012
PENGELOLAAN LIMBAH
JUDUL SOP PADAT INFEKSIUS DAN NON
INFEKSIUS
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik 1. Memahami Tupoksi Kerja
Kedokteran; 2. Memiliki Kualifikasi Pendidikan
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; Kedoteran/Kebidanan/
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Keperawatan
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.

Pengertian 1. Sterilisasi adalah suatu proses, fisik, atau kimia yang dapat
mematikan semua bentuk kehidupan mikroorganisme termasuk
juga bakteri, spirocaeta, virus dan juga spora
2. Autoclave adalah bagian dari alat laboratorium yang digunakan
untuk mensterilkan alat-alat atau benda dengan cara menggunakan
uap besuhu dan bertekanan tinggi (121C)
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Mencegah penyebaran miroorganisme yang pathogen
2. Memperthankan tingat efisiensi kerja instrumen dan perlengkapan
klinik sehingga dapat dipakai dalam waktu yang cukup lama
3. Menghilangkan mikroorganisme berbahaya dari alat /instrument
yang disterilisasi
4. Menghasilkan alat atau instrumen yang siap pakai dalam keadaan
steril, aman dan nyaman.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. Tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Prosedur/ Langkah- 1. Cuci tangan sebelum melakukan pengelolaan limbah infeksius dan
langkah non infeksius
2. Gunakan APD kontak (sarung tangan rumah tangga, apron, dan
sepatu booth, masker)
3. Pastikan kantong plastik tidak bocor sebelum melapisi container.
4. Limbah padat infeksius dipisahkan dari non infeksius dengan
membuang pada kontainer tertutup yang sudah dilapisi oleh
kantong plastik kuning.
5. Limbah padat non infeksius dipisahkan dari limbah infeksi dengan
membuang pada kontainer tertutup yang sudah dilapisi oleh
kantong plastik hitam
6. Jika limbah sudah mencapai 3⁄4 kontainer maka langsung diikat dan
di buang pada penampungan sementara limbah infeksius pada
wadah yang tertutup.
7. Jangan lakukan penampungan limbah tanpa kantong plastik,
pastikan dalam keadaan sudah terikat aman terhadap kebocoran/
ceceran limbah.
8. Lakukan pembuangan limbah menggunakan kereta/trolly khusus
limbah pada jadwal yang sudah ditentukan dengan membawa buku
expedisi pengiriman limbah.
9. Hindari kontaminasi lingkungan terhadap kebocoran/ceceran atau
kontak tangan selama transportasi ke tempat pembuangan limbah.
10. Di tempat pembuangan akhir, pastikan limbah di timbang terimakan
dan di letakkan secara aman, rapi.
11. Lepas APD dan lakukan cuci tangan setelah proses pengelolaan
limbah.
Diagram Alir -

Unit Terkait Instalasi Sanitasi

Anda mungkin juga menyukai