Anda di halaman 1dari 18

Ketaatan Pajak

Kelompok 9
Sevia Juli Fajaria (152110383081)
Devina Chandra Benedikta (102111133153)
Fiona Pawitra P. (072111333006)
Ghina Amanda Nabila Putri (042111233254)
Muhammad Ezra Eriawan (142111233122)
Muhammad Nabil Arrafi’ (122111233143)
Asa Nur Kinanti (122111133031)
Ersyanindya Chairunissa (022111133032)
Orifhatin Sulthan Jabbari (042111433097)
Alifia Erline Az Zahra (152111713112)
Pengertian Taat

Taat secara bahasa yaitu patuh atau


tunduk,dalam istilah taat adalah patuh atau
tunduk pada suatu aturan atau kewajiban yang
berlaku.Taat juga ada dalam pajak yang dimana
para wajib pajak diharuskan tunduk pada
kewajiban pajak yang udah di beratkan kepada
wajib pajak mau itu perseorangan atau
perseroan.
Pengertian Pajak
Menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 Pasal 1 Nomor 1, Pajak
adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.Pajak menjadi salah satu sarana dalam pemerataan pendapatan
sumber dana pembangunan negara atau pendapatan warga negara.
Pemungutan pajak dilakukan berdasarkan norma-norma hukum dan
bersifat memaksa sehingga penolakan untuk membayar pajak atau
menghindarinya pada umumnya termasuk pelanggaran hukum.
Pengertian
Taat Pajak
MENURUT SITI KURNIA RAHAYU (2017:191) KESADARAN
WAJIB PAJAK MERUPAKAN KONDISI DIMANA WAJIB
PAJAK MENGERTI DAN MEMAHAMI ARTI, FUNGSI
MAUPUN TUJUAN PEMBAYARAN PAJAK KEPADA NEGARA.
KESADARAN WAJIB PAJAK ADALAH KONDISI DIMANA
WAJIB PAJAK MENGERTI DAN MEMAHAMI ARTI PAJAK
SERTA MALAKUKAN KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA
DENGAN KEMAUAN SENDIRI.
Faktor yang Memengaruhi
Ketaatan Pajak

FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL

a. Norma Subyektif a. Tingkat pengetahuan wajib pajak


b. Sosialisasi Perpajakan b. Tingkat intelektualitas wajib pajak
c. Persepsi wajib pajak yang baik
Sanksi Perpajakan
PENEGAKAN HUKUM PAJAK MERUPAKAN UPAYA
AGAR TEGAKNYA DAN BERFUNGSINYA HUKUM
PERPAJAKAN DALAM MELAKSANAKAN
PERPAJAKANNYA SESUAI DENGAN UNDANG –
UNDANG YANG BERLAKU. PENEGAKAN HUKUM
PAJAK SALAH SATUNYA ADALAH DENGAN ADANYA
SANKSI PERPAJAKAN AGAR WAJIB PAJAK TAAT
DALAM MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
PERPAJAKANNYA.
Jenis Sanksi Perpajakan

1 2
Sanksi Sanksi
Administrasi Pidana
“Sanksi Administrasi merupakan
pembayaran kerugian kepada negara,
khususnya yang berupa bunga dan kenaikan.

Sedangkan Sanksi Pidana merupakan


siksaan atau penderitaan. Merupakan suatu
alat terakhir atau benteng hukum yang
digunakan fiskus agar norma perpajakan
dipatuhi.”
MARDIASMO (2016:63)
Tujuan Pemberian Sanksi

TERTIB PATUH WAJIB


ADMINISTRASI PAJAK
Tercipanya tertib administrasi Untuk meningkatkan kepatuhan
dibidang perpajakan wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban – kewajiban
perpajakannya
Kesadaran
Wajib Pajak
Pelaksanaan pemenuhan perpajakan
dalam meningkatkan kepatuhan wajib
pajak selain diterapkannya sanksi
perpajakan diperlukan juga kesadaran
wajib pajak. Dengan adanya kesadaran
wajib pajak yang tinggi dalam
melaksanakan kewajiban perpajakan
maka kepatuhan wajib pajak pun akan
meningkat.
Studi
Kasus
Ditetapkan 6 tersangka
dalam perkara ini. Terdiri
dari 2 penerima suap dan
tersangka lainnya sebagai
pemberi suap. Inspektur
Jenderal Kemenkeu
sepenuhnya menyerahkan
proses hukum kepada KPK,
karena perbuatan tersebut
telah mencederai semangat
integritas dan
profeionalisme dalam
kementerian.
Kasus suap menjadi
perkerjaan berat bagi
pemerintah. Ditambah lagi
semua sektor sedang
merasakan dampak
lemahnya perekonomian
karena pandemi.
Pemerintah harus
menjungjung keadilan dan
mengkaji ulang terkait
insentif perpajakan.
Bank Panin berkomitmen
memberi 25 miliar dengan
harapan agar pada tahun
selanjutnya tidak ada lagi
pemeriksaan wajib pajak.
Sehingga, Angin Prayitno
selaku mantan Direktur
Pemeriksaan didakwa
terbukti merekayasa hasil
perhitungan.
Kesimpulan
Ketaatan dalam membayar pajak merupakan suatu kewajiban kita sebagai
seorang warga negara. Negara telah memberlakukan aturan kepada setiap
warganya untuk membayar pajak tersebut. Apabila seseorang terlambat atau
bahkan tidak membayar pajak, maka tentunya akan dikenakan sanksi sesuai
dengan UUD yang berlaku. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar warga
negara dapat lebih taat, patuh, dan disiplin dalam pembayaran pajak. Selain
itu, terdapat faktor lain yang mempengaruhi ketaatan pajak, yaitu kesadaran
individu terkait wajib pajak, pelayanan, pengetahuan, dan pemahaman
tentang peraturan perpajakan. Jadi, diperlukan peningkatan kesadaran
masing-masing mengenai pemenuhan wajib pajak, baik dari pihak internal
maupun eskternal.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai