PENDAHULUAN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) secara tetap oleh
profesional bebas dari intervensi politik, serta bersih dari KKN (Korusi Kolusi
memberikan hasil kerja (kinerja) yang baik dalam perannya sebagai perencana
1
dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
penting dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara dalam
publik. pelayanan publik didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik
dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah dipusat, daerah dan
dilingkungan badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah, dalam
kelurahan merupakan wilayah kerja lurah. Sebagai perangkat kabupaten atau kota.
Kelurahan di pimpin oleh seorang lurah yang berstatus Pegawai Negeri Sipil.
dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam
2
Pelayanan publik yang diberikan Aparatur Sipil Negara yang di tempatkan
administrasi yang diberikan oleh Aparatur Sipil Negara yang ada di kantor
Kartu Tanda Penduduk, surat izin mendirikan bangunan (IMB), akta kelahiran,
dituntut memberikan hasil kerja (kinerja) yang baik dalam melaksanakan tugas
merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya, tujuan organisasi yang telah di
pelayanan yang baik dan prima, dimana Aparatur Sipil Negara responsive serta
terhadap tugas dan fungsinya serta hasil pencapaian yang telah dilaksanakannya.
3
dari kelurahan diselesaikan dengan tempo waktu yang cukup lama dimana, suatu
menit saja. Beberapa dari masyarakat yang datang ke kantor cendrung tidak
diberikan segera oleh aparatur karena harus melengkapi berkas persyaratan yang
dapat dikatakan kurang, hal ini juga disebabkan karena Lurah terkadang tidak ada
seorang Lurah, dimana lurah harus meninggalkan kantor dalam waktu yang cukup
lama, sehingga pengawasan Lurah terhadap pegawai kurang dan biasanya ada
beberapa dari pelayanan administrasi, membutuhkan tanda tangan dari Lurah, dan
beberapa berkas yang diurus di kelurahan membutuhkan tanda tangan dari lurah
sehingga berkas tersebut harus menunggu tanda tangan dari Lurah dan akhirnya
Aparatur Sipil Negara pada pelaksanaan pelayanan publik di kantor lurah, pada
dasarnya pasti ada yang merasa puas atau tidak, ada beberapa masyarakat yang
cendrung merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Aparatur
Sipil Negara, karena pelayanan yang diberikan masih sedikit lambat dan kurang
prima tetapi disisi lain juga ada yang merasa pelayanan yang diberi cukup baik.
Ada beberapa dari masyarakat yang merasa masih adanya diskriminasi, dimana
4
tidak ada kesamaan hak dalam mendapatkan pelayanan di kantor kelurahan, dan
publik kepada masyarakat yang datang, dimana pegawai sang pemberi pelayanan
status sosialnya tinggi atau kaya serta orang-orang terdekatnya atau sanak
saudaranya, tetapi masyarakat yang status sosialnya rendah dan tidak ada
perlakuan pada setiap orang yang datang untuk mengurus urusan administrasinya
seperti apabila ada sanak saudara dari pegawai yang datang, terkadang sanak
saudara dari pegawai tersebut lebih didahulukan dari masyarakat yang lain, dan
membudayakan antri, terkadang mereka tidak perduli dengan orang lain yang
pelayanan, hal-hal diatas juga tidak bisa dikatakan sepenuhnya kesaalahan dari
aparatur, jika pelayanan berlangsung lambat hal ini juga disebabkan oleh ada
persyaratan berkas yang lengkap serta tidak mengikuti prosedur sehingga aparatur
kurang karena Aparatur Sipil Negara tidak cepat tanggap terhadap apa yang
5
diinginkan atau kebutuhan yang diinginkan masyarakat yang datang ke kantor
dilain sisi aparatur berusaha dengan sopan dan santun serta ramah dalam
lambat dalam merespon masyarakat, terkadang disebabkan oleh faktor yang salah
satunya pada saat tersebut mereka sedang sibuk bekerja. Jika dilihat dari
responsibilitas kerja dari Aparatur Sipil Negara dapat dikatakan cukup responsible
pelayanan publik yang ada meski tak semua dari prinsip yang ada aparatur
terapkan serta tak selalu melayani berdasarkan prinsip dan asas yang ada saat
serta harus profesional didalam memberikan pelayanan, walaupun ada salah satu
sanak saudara mereka yang juga ikut mengantri untuk mendapatkan pelayanan.
pelayanan yang diberikan harus tetap sama dengan masyarakat lain, dan Aparatur
Sipil Negara tidak boleh mendahulukan sanak saudaranya terlebih dahulu dari
orang lain dalam memberikan pelayanan, meski ada sanak saudaranya yang
yang ada dikantor tersebut agar tidak ada diskriminasi dalam pemberian
6
karena saat yang seharusnya mereka memberikan pelayanan mereka seakan
tersebut dan tidak bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tugas dan
fungsinya terhadap masyarakat dalam memberikan pelayanan meski hal ini tak
kelurahan sudah cukup terbuka tetapi terkadang beberapa dari masyarakat kurang
dengan berpartisipasi dalam setiap sosialisasi atau ruang publik, dapat berdampak
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada diatas maka penulis tertarik
7
1.2 Rumusan Masalah
Samarinda.
8
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan menjadi acuan guna peningkatan
9
BAB II
Suatu penulisan ilmiah sudah tentu dimulai dari proses awal sampai akhir,
penulis harus selalu dilandasi dengan teori dan konsep yang kiranya dapat
mendukung proses penulisan lebih lanjut. Sebab tanpa berpijak pada teori dan
konsep yang ada maka penulisan tersebut akan kabur arah dan tujuannya.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang
universal yang merujuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau
yang terintegrasi secara sintaksis yaitu mengikuti aturan tertentu yang dapat di
hubungkan secara logis atau dengan lainnya dengan data dasar yang dapat diamati
dan berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang
yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau
10
hubungan. Menurut Soedjadi (2000 : 14) konsep adalah ide abstrak yang dapat
dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian data (lambang Bahasa). Menurut
Bahri (2008 : 30) teori adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan
Jadi, Teori dan konsep merupakan suatu landasan kerangka berfikir yang
akan memberikan gambaran yang jelas dan sistematis dari masalah yang akan di
teliti, dengan demikian teori dan konsep sangat mendukung didalam penelitian,
yang mana hal ini penelitian harus didasari oleh teori yang disajikan sebagai
2.1.1 Kinerja
Kinerja adalah Sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar Kerja
yang menerjemahkan kata dari bahasa asing prestasi, bisa pula berarti hasil kerja.
kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi
dan dihubungkan dengan visi dan misi yang diemban suatu organisasi atau
instansi serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan
11
2.1.1.1 Pengertian Kinerja
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam
adalah kualitas atau kuantitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan
oleh sesorang yang melakukan pekerjaan Luthans (2005 : 165). Menurut Nurlaila
(2010 : 71) performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu
proses. Menurut Rivai dan basri (2005 : 50) Kinerja adalah suatu hasil atau tingkat
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah
harapkan. Menurut Rue dan Byars (dalam Pasolong 2007:175) mengatakan dalam
“bahwa kinerja (performance) adalah hasil kerja yang bersifat konkret, dapat di
amati, dan dapat di ukur”. Kinerja menurut Samsudin (2005 :159) menyebutkan
“bahwa kinerja adalah tingkatan pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang,
12
unit atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan – batasan
Jadi, kinerja merupakan hasil dari kerja seseorang dalam sebuah instansi
maupun organisasi. Prestasi kerja atau kinerja merupakan salah satu hal yang
sangat penting diperhatikan dalam setiap instansi atau organisasi yang ada, karena
dengan melihat kinerja kita dapat mengetahui seorang pegawai atau karyawan
yang ada diinstansi atau perusahaan yang ada melakukan dan menjalankan peran,
seseorang atau kelompok dalam sebuah organisasi atau instansi yang ada, agar
nantinya kita dapat melihat kinerja dari karyawan atau pegawai, serta kita dapat
mengetahui bagaimana prestasi dan hasil kerja yang dihasilkan selama dia
1. Produktivitas
13
2. Kualitas Pelayanan
3. Responsivitas
4. Responsibilitas
5. Akuntabilitas
1. Kualitas
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kulitas pekerja yang
kemampuan karyawan.
14
2. Kuantitas
3. Ketepatan Waktu
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
4. Efektivitas
5. Kemandirian
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur dan melihat
atau perusahaan, kita dapat melihat efektivitas dan efisiensi dari seseorang
efisiensi dalam melaksanakan suatu merupakan salah satu salah satu bentuk
15
2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Dalam segala hal pasti ada suatu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
sesorang dalam melakukan sebuah pekerjaan yang dia kerjakan, tidak terkecuali
juga terhadap pegawai atau karyawan yang ada disuatu instasi atau perusahaan
yang ada, pasti ada banyak faktor yang mempengaruhi mereka dalam melakukan
a. Faktor Individu
integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmasniah).
Dengan adanya Integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka
individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik
ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelolah dan
antara lain uraian jabatan yang jelas, otoritas yang memadai, target kinerja
yang jelas dan mempunyai tujuan, Pola komunikasi kerja efektif, hubungan
kerja yang harmonis, iklim kerja yang menyenangkan dan dinamis, peluang
1. Kemampuan
2. Kemauan
3. Energi
Energi menurut Jor Ayan (2002:47) pemercik api yang menyalakan jiwa
tanpa adanya jiwa psikis dan fisik yang mencukupi perbuatan kreatif pegawai
terhambat.
4. Tekhnologi
Tekhnologi menurut Gibson dkk (1997:197) adalah tindakan fisik dan mental
5. Kompensasi
Sesuatu yang diterima pegawai sebagai balas jasa atau kinerja dan bermanfaat
baginya.
17
6. Kejelasan Tujuan
harus menentukan apa yang menjadi tujuan dari organisasi pemerintah dan
7. Keamanan
menyatakan lebih penting kemanan pekerjaan dari pada gaji atau kenaikan
pangkat.
pencapaian kinerja. Begitu pula dengan faktor individu dari seseorang dan faktor
lingkungan pekerjaan dari sesorang tersebut, kedua hal ini juga dapat menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi hasil kerja dari seorang pegawai atau
karyawan yang ada disuatu instansi yang ada, dalam pencapaian tujuan yang telah
ditargetkan sebelumnya.
Negara, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
18
bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan serahi tugas dalam
suatu jabatatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat
Sipil Negara berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, dan
Aparatur Sipil Negara bertugas sebagai pelaksana kebijakan publik yang dibuat
intervensi politik, serta bersih dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
19
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
pelayanan yang diberikan diharapkan efektif dan efisien serta profesional dalam
memberikan pelayanan publik. Aparatur Sipil Negara terdiri dari Pegawai Negeri
diberikan tugas, fungsi dan peran sebagai pelaksana kebijakan publik dan
pelayanan publik yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan digaji
bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
ada, pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksnakan oleh instansi
pemerintah dipusat, didaerah dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
undangan.
setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau suatu kesatuan,
20
dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk
secara fisik. Boediono (2003 : 60) pelayanan merupakan suatu proses bantuan
kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan
kegiatan yang terjadi dalam interkasi langsung antar seseorang dengan orang lain
atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Gie (1993 : 105)
masyarakat. Sementara itu, istilah publik berasal dari bahasa inggris public yang
berarti umum, masyarakat, negara. Dalam bahasa indonesia baku publik berarti
umum, orang banyak, atau ramai. Publik adalah sejumlah manusia yang memiliki
kebersamaan berfikir, perasaan, sikap dan tindakan yang benar dan baik
pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang di tetapkan.
21
dengan kejujuran dan pengelolaan sumber penghasilan secara tepat, dan dapat
dipertanggung jawabkan kepada publik. Pelayanan publik yang adil dan dapat
pelayanan publik sebagai pilar dan kepercayaan publik sebagai dasar untuk
kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu
yaitu:
22
b) Mampu memberikan penjelasan tentang apapun yang perlu dengan
Pada dasarnya pelayanan melalui tulisan sangat efisien terutama dari segi
jumlah maupun dari segi peranannya dan juga sangat baik bagi layanan jarak
jauh karena faktor biaya dan biaya kecepatan baik dalam pengolahan masalah
golongan:
sebagai berikut:
mulia.
23
2.1.3.4 Asas-asas Pelayanan Publik
terbuka, lancar, tepat lengkap, wajar dan terjangakau. Oleh sebab itu mengandung
1. Hak dan Kewajiban baik bagi pemberi dan penerima pelayanan publik
3. Mutu dan proses keluaran dan hasil pelayanan publik tersebut harus
1. Kepentingan umum.
2. Kepastian hukum.
3. Kesamaan hak.
6. Partisipatif.
8. Keterbukaan.
9. Akuntabilitas.
jasa pelayanan.
benar diperlukan.
25
5. Kejelasan kewenangan. Kewenangan pegawai yang melayani masyarakat
7. Kepastian jadwal dan durasi pelayanan. Jadwal dan durasi pelayanan juga
harus pasti, sehingga masyarakat memiliki gambaran yang jelas dan tidak
resah.
10. Kejelasan hak dan kewajiban providers dan curtomers. Hak-hak dan
ganti rugi.
26
2.1.3.3 Prinsip-prinsip Pelayanan Publik
berikut :
1. Kesederhanaan
mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan
3. Kepastian waktu
telah ditentukan.
4. Akurasi
5. Keamanan
27
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum.
6. Tanggung jawab
8. Kemudahan akses
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
10. Kenyamanan
nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi
dan lain-lain.
28
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah
bentuk pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah baik yang berupa barang
prinsip pelayanan.
Suatu pelayanan yang baik tentu harus memiliki sebuah standar dalam
1. Prosedur Pelayanan
2. Waktu Penyelesaian
3. Biaya Pelayanan
4. Produk Pelayanan
29
Produk pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
dibutuhkan.
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
30
3. Kondisional
4. Partisispatif
5. Kesamaan Hak
dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras agama, golongan, status
pelayanan publik.
pelayanan yang prima dan pelayanan prima merupakan pelayanan yang efektif
dan efisien dan pelayanan yang efektif dan efisien merupakan suatu pelayanan
yang berkulaitas.
31
2.2 Definisi Konsepsional
Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda adalah hasil kerja atau pretasi kerja
dari Aparatur Sipil Negara yang di tempatkan oleh pejabat pembina kepegawaian
pelayanan publik.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
deskriptif ini yakni karena lebih bersifat penghayatan dan pemahaman dalam
menafsirkan makna– makna yang muncul dari proses tingkah laku sosial manusia
yang diteliti oleh penulis. Oleh sebab itu, maka diterapkan metode kualitatif
Yang mana pada penelitian kualitatif jumlah responden (informan) lebih terarah
saja.
Dalam penelitian ini akan ditentukan berdasarkan pada teori yang ada,
a) Produktivitas
1. Efektivitas
2. Efisiensi
b) Kualitas Pelayanan
1.Kepuasan masyarakat
33
c) Responsivitas
d) Responsibilitas
2. kenyamanan
e) Akuntabilitas
1. Keterbukaan
2. Pertanggung jawaban
Sumber data dalam penelitian ini dapat berupa benda, hal atau orang yang
dapat diamati dan memberikan data maupun informasi yang sesuai dengan fokus
penelitian yang telah ditetapkan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
b) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil laporan tertulis,
yang diteliti. Data sekunder yang diperoleh penulis sebagai data yang
dimulai dari bulan Januari hingga September tahun 2016 sampai 2018,
serta dari hasil laporan tertulis dan dokumen mengenai gambaran umum
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
35
e) Masyarakat yang mendapatkan/memperoleh pelayanan sebagai informan di
Samarinda.
Sebagai sampel dalam penelitian ini, dimana mereka sebagai pihak yang diberikan
36
Tindakan saat menghadapi rintangan dan aktivitas tujuan dari para
penelitian
pendukungnya.
37
didasarkan pada penguasaan informasi dan data yang diperlukan. Tujuan
satuan sampel dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis.
Setiap satuan berikutnya dapat dipilih untuk memperluas informasi yang telah
diperoleh terlebih dahulu sehingga dapat dipertentangkan atau diisi dengan adanya
peristiwa disamping opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Tipe wawancara
ini umum digunakan pada penelitian kualitatif, dengan teknik wawancara tidak
yaitu dapat dilakukan secara lebih pribadi (personal approach) dan lebih lues
dilakukan dengan lebih bebas dan lebih bersifat obrolan biasa (non formal)
38
3.5 Teknik Analisis Data
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah data pertama dan masih bersifat mentah yang di
kumpulkan dalam suatu penelitian yaitu dari hasil wawancara dengan Key
Informan, Kepala seksi dan staf Ke;urhan sebagai Informan dan beberapa
lapangan sebagai data yang akan diolah penulis mengenai penelitian akan
diteliti penulis.
39
dikumpulkan direduksi dengan melakukan penyederhanaan pengabstrakan,
data yang telah disederhanankan, disajikan dalam penguji data dengan cara
40
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
Dokumen-dokumen
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003.
41
Internet
www.landasanteori.com/2015/pengertian-pelaynan-publik-dentuk.html?m=1
www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-teori-adalah-definisi.html?m=1
42