T.970000.048.02
BLK-LN
CITRA ABDI PERTIWI
DUSUN JAMBEAN DS JAMBEAN KECAMATAN KRAS
KABUPATEN KEDIRI
KODE UNIT : T.970000.048.02
JUDUL UNIT : Membantu Jalan pada Lansia yang Lumpuh Sebelah
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk melatih jalan pada lansia yang lum-puh sebelah,
merupakan pelayanan kesehatan pada lansia dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dasar dalam perawatan lansia.
1.2 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompe-tensi ini adalah
1.2.1 SOP yang relevan;
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
Unit Kompetensi ini dinilai dalam lingkungan yang aman terhadap individu pelayan
kesehatan,untuk pengetahuan dengan cara lisan, wawancara atau tertulis adapun
keterampilan serta sikap kerja dapat dilakukan di tempat kerja maupun secara observasi
demonstrasi, bagi yang berpengalaman dan memiliki bukti pendukung yang sudah
memadai, penilaian dapat dilakukan dengan portofolio sesuai dengan standar perawatan
lansia.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 T.970000.058.02 : Mengukur suhu badan dan menghitung denyut
nadi lansia
2.2 T.970000.059.02 : Mengukur tekanan darah dan Menghitung
Pernafasan Lansia
2.3 T.970000.007.02 : Melakukan Komunikasi dengan Menggunakan
Bahasa Negara Penempatan
5. Aspek kritis
5.1 Lansia dilatih jalan menurut SPM.
5.2 Keadaan umum lansia diperiksa jangan sampai menurun.
5.3 Privasi dan kesehatan lansia dijaga sesuai standar minimal pelayanan
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum.................................................................................................................
B. Tujuan Khusus................................................................................................................
BAB II ELEMEN I MENYIAPKAN LANSIA........................................................................
1. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Menyiapkan Lansia...................................................
KUK 1.1 Salam terapeutik disampaikan kepada lansia.........................................................
KUK 1.2 Pemberitahuan prosedur untuk melatih jalan pada lansia disampaikan dengan
jelas meliputi tujuan dan caranya.......................................................................................
2. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Menyiapkan Lansia..................................................
3. Sikap Kerja Dalam Menyiapkan Lansia.................................................................................
BAB III ELEMEN II MENYIAPKAN PERALATAN DAN BAHAN..................................
1. Pengetahuan yang Diperlukan Dalam Menyiapkan Peralatan dan Bahan..............................
KUK 2.1 Alat dan bahan di persiapkan sesuai jenis dan kegunaannya ................................
KUK 2.2 Kebutuhan alat dan bahan diperhatikan jangan sampai ada yang rusak dan
membahayakan lansia.........................................................................................................
2. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Menyiapkan Peralatan dan Bahan ...........................
3. Sikap Kerja Dalam Menyiapkan Peralatan dan Bahan...........................................................
BAB III ELEMEN II MELAKUKAN PELATIHAN JALAN...............................................
1. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Melakukan Pelatihan Jalan........................................
KUK 2.1 Alat dan bahan dipergunakan sesuai fungsinya ...............................................
KUK 2.2 Lansia dilatih jalan menggunakan alat sesuai kondisi............................................
KUK 2.3 Keadaan umum lansia diperiksa jangan sampai menurun......................................
KUK 2.4 Privasi dan kesehatan lansia di jaga sesuai standar minimal pelayanan................
1. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Melakukan pelatihan jalan.......................................
2. Sikap Kerja Dalam Melakukan Pelatihan Jalan......................................................................
BAB IV ELEMEN III MEMBERESKAN PERALATAN......................................................
1. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Membereskan Peralatan............................................
KUK 3.1 Peralatan dibersihkan dan diperiksa keadaanya.....................................................
KUK 3.2 Peralatan disimpan pada tempat semula.................................................................
2. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Membereskan Peralatan...........................................
3. Sikap Kerja Dalam Membereskan Peralatan..........................................................................
BAB V ELEMEN IV MELAPORKAN HASIL PELATIHAN LANSIA..............................
1. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Melaporkan Hasil Pelatihan Lansia...........................
KUK 4.1 Kemajuan lansia di dalam pelatihan dicatat...........................................................
KUK 4.2 Hasilnya dilaporkan pada keluarga dan dokter keluarga........................................
1. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Melaporkan Hasil Pelatihan Lansia.........................
2. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Melaporkan Hasil Pelatihan Lansia............................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan mampu membantu jalan
pada lansia yang lumpuh sebelah.
B. Tujuan Khusus
Dengan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi untuk memfasilitasi
peserta membantu jalan pada lansia yang lumpuh sebelah sehingga pada akhir pelatihan
peserta diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan lansia meliputi Salam terapeutik disampaikan kepada lansia,
Pemberitahuan prosedur untuk melatih jalan pada lansia disampaikan dengan jelas
meliputi tujuan dan caranya.
2. Menyiapkan peralatan dan bahan meliputi Alat dan bahan di persiapkan sesuai jenis
dan kegunaannya, Kebutuhan alat dan bahan diperhatikan jangan sampai ada yang
rusak dan membahayakan lansia.
3. Melakukan pelatihan jalan meliputi Alat dan bahan dipergunakan sesuai
fungsinya, Lansia dilatih jalan menggunakan alat sesuai kondisi lansia, Keadaan
umum lansia diperiksa jangan sampai menurun, Privasi dan kesehatan lansia di jaga
sesuai standar minimal pelayanan.
4. Membereskan peralatan meliputi Peralatan dibersihkan dan diperiksa keadaanya,
Peralatan disimpan pada tempat semula.
5. Melaporkan hasil pelatihan lansia meliputi Kemajuan lansia di dalam pelatihan
dicatat, Hasilnya dilaporkan pada keluarga dan dokter keluarga.
BAB II
ELEMEN I MENYIAPKAN LANSIA
1. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Menyiapkan Lansia
KUK 1.1 Salam terapeutik disampaikan kepada lansia
Salam terapeutik merupakan komunikasi yang direncakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Atau bisa
diartikan komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien, persoalan mendasar dan komunikasi
ini adalah adanya saling membutuhkan antara perawat dan pasien, sehingga
dapat dikategorikan kedalam komunikasi pribadi diantara perawat dan pasien,
perawat membantu dan pasien menerima bantuan
Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan,
namun harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesional.
Akan tetapi, jangan sampai karena terlalu asyik bekerja, kemudian melupakan
pasien sebagai manusia dengan beragam latar belakang dan masalahnya
Manfaat Komunikasi Terapeutik
Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan
menganjurkan kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan
perawat dan pasien. Mengidentifikasi. mengungkap perasaan dan mengkaji
masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat
Kruk yaitu tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara
berpasangan yang di ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan
berjalan.
Tujuan Penggunaan Kruk
Meningkatkan kekuatan otot,pergerakan sendi dan kemampuan
mobilisasi,menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi, menurunkan
ketergantungan pasien dan orang lain, meningkatkan rasa percaya diri klien
5. Duduk:
6. Klien diposisi tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki
menyentuh kursi
7. Klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan dengan tungkai
yang sakit. Jika kedua tungkai sakit kruk ditahan dan pegang pada
tangan klien yang lebih kuat
8. Klien meraih tangan kursi dengan tangan yang lain dan merendahkan
tubuh kekursi
Bangun:
1. Lakukan tiga langkah di atas dalam urutan sebaliknya.
2. Cuci tangan
3. Catat cara berjalan dan prosedur yang diajarkan serta kemampuan
klien untuk melakukan cara berjalan dalam catatan perawat.
c. Kursi Roda
Ada dua tipe kursi roda yaitu kursi roda manual dan listrik. Kursi roda listrik
merupakan kursi roda yang digerakkan dengan motor listrik biasanya digunakan
untuk perjalanan jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita cacat ganda
sehingga tidak mampu untuk menjalankan sendiri kursi roda, untuk menjalankan
kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas seperti joystick untuk
menjalankan maju, mengubah arah kursi roda belok kiri atau belok kanan dan
untuk mengerem jalannya kursi roda.
Biasanya kursi roda listrik dilengkapi dengan alat untuk mengecas/mengisi ulang
aki/baterainya yang dapat terus dimasukkan dalam stop kontak dirumah/bangunan
yang dikunjungi.
Kursi roda manual memiliki bentuk lipat atau rangka kaku. kursi roda digerakkan
dengan tangan si penderita cacat, merupakan kursi roda yang biasa digunakan
untuk semua kegiatan. Kursi roda manual dapat dioperasikan dengan bantuan
orang lain maupun oleh penggunanya sendiri. Kursi roda seperti ini tidak dapat
dioperasikan oleh penderita cacat yang mempunyai kecacatan ditangan.
Penatalaksanaan
1. Cuci tangan untuk mengurangi transmisi organisme
2. Jelaskan prosedur pelaksanaan
3. Rendahkan posisi tempat tidur pada posisi terendah sehinggaa kaki klien dapat
menyentuh lantai. Kunci semua roda tempat tidur
4. Letakkan kursi roda sejajar dan sedekat mungkin dengan tempat tidur. Kunci
semua roda dari kursi roda. Bantu klien pada posisi duduk di tepi tempat tidur
5. Kaji adanya hipotensi ssebelum memindahkan klien dari tempat tidur
6. Ketika klien turun dari tempat tidur, perawat harus berdiri tepat dihadapannya
dan klien meletakkan tangannya dipundak perawat. Selanjutnya, perawat
meletakkan tangannya dipinggang klien.
7. Sementara klien mendorong badannya keposisi berdiri, perawat membantu
mengangkat bagian atas tubuh klien.
8. Klien dibiarkan berdiri selama beberapa detik untuk memastikan tidak adanya
pusing
9. Perawat tetap berdiri menghadap klien lalu memutar tubuh klien sehingga
membelakangi kursi roda. Setelah itu, perawat memajukan salah satu kakinya
dan memegang kedua lutut untuk menjaga keseimbangan, kemudian
membantu klien untuk duduk di kursi roda.
d. Walker Kruk
Walker ditujukan bagi klien yang membutuhkan lebih banyak bantuan dari yang
bisa diberikan oleh tongkat. Tipe standar walker terbuat dari alumunium yang telah
dihaluskan. Walker mempunyai empat kaki dengan ujung dilapisi karet dan
pegangan tangan yang dilapisi plastik. Walker standar membutuhkan kekuatan
parsial pada kedua tangan dan pergelanga tangan; ekstensor siku yang kuat, dan
depresor bahu yang kuat pula. Selainitu klien juga harus mampu menahan
setengahberat badan pada kedua tungkai. Walkker dengan empat roda atau walker
beroda tidak perlu diangkat ketika hendak bergerak, namun walker jenis ini kurang
stabil dibandingkan dengan walker jenis standar. Beberapa jenis walker beroda
mempunyai tempat duduk pada bagian belakang sehingga klien dapat duduk untuk
istirahat jika diinginkan.
Walker jenis lain mempunyai dua ujung karet dan dua roda. Klien memiringkan
walker,mengangkat ujung karet sementara rodanya tetap di permukaan tanah,
kemudian mendorong walker tersebut kearah depan.
Perawat mungkin harus menyesuaikan tinggi walker sehingga penyangga tangan
berada dibawah pinggang klien dan siku klien agak fleksi. Walker yang terlalu
rendah dapat menyebabkan klien membungkuk, sementara yang terlalu tinggi
dapat membuat klien tidak dapat meluruskan lengannya.
Cara penggunaan walker kruk
a. Ketika klien membutuhkan bantuan maksimal.
Gerakkan walker kedepan kira-kira 15cm sementara berat badan bertumpu pada
kedua tungkai
Kemudian gerakkan kaki kanan hingga mendekakti walker sementara berat
badan dibebankan pada tungkai kiri dan kedua tangan.
Selanjutnya, gerakkan kaki kiri hingga mendekati kaki kanan sementara berat
badan bertumpu pada tungkai kanan dan kedua lengan.
b.Jika salah satu tungkai klien lemah
2. Kruk
Kruk yaitu tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan
secara berpasangan yang di ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat
akan berjalan.
Gambar Kruk
3. Kursi roda
Ada dua tipe kursi roda yaitu kursi roda manual dan listrik. Kursi roda
listrik merupakan kursi roda yang digerakkan dengan motor listrik biasanya
digunakan untuk perjalanan jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita cacat
ganda sehingga tidak mampu untuk menjalankan sendiri kursi roda, untuk
menjalankan kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas seperti
joystick untuk menjalankan maju, mengubah arah kursi roda belok kiri atau
belok kanan dan untuk mengerem jalannya kursi roda.
Kursi roda manual memiliki bentuk lipat atau rangka kaku. kursi roda
digerakkan dengan tangan si penderita cacat, merupakan kursi roda yang biasa
digunakan untuk semua kegiatan. Kursi roda manual dapat dioperasikan
dengan bantuan orang lain maupun oleh penggunanya sendiri. Kursi roda
seperti ini tidak dapat dioperasikan oleh penderita cacat yang mempunyai
kecacatan ditangan
Gambar Kursi Roda
Gambar Tongkat
2. Kruk
Kruk yaitu tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan
secara berpasangan yang di ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan
berjalan.
Gambar Kruk
3. Kursi roda
Ada dua tipe kursi roda yaitu kursi roda manual dan listrik. Kursi roda
listrik merupakan kursi roda yang digerakkan dengan motor listrik biasanya
digunakan untuk perjalanan jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita cacat
ganda sehingga tidak mampu untuk menjalankan sendiri kursi roda, untuk
menjalankan kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas seperti joystick
untuk menjalankan maju, mengubah arah kursi roda belok kiri atau belok kanan
dan untuk mengerem jalannya kursi roda.
Kursi roda manual memiliki bentuk lipat atau rangka kaku. kursi roda
digerakkan dengan tangan si penderita cacat, merupakan kursi roda yang biasa
digunakan untuk semua kegiatan. Kursi roda manual dapat dioperasikan dengan
bantuan orang lain maupun oleh penggunanya sendiri. Kursi roda seperti ini tidak
dapat dioperasikan oleh penderita cacat yang mempunyai kecacatan ditangan
Gambar Kursi Roda