Anda di halaman 1dari 3

NAMA: MOCH.

ILHAM WAFI
NIM: 22421051
KELAS: DKV21B
MATKUL: ESTETIKA
KUNCI JAWABAN UAS GENAP ESTETIKA
1. 3 Karya visual:
1 Karya Film buya hamka: Tenggelamnya Kapal Ven Der Wijck

Sumber: Wikipedia
2 Karya Animasi Adit Sopo Jarwo

Sumber: Wikipedia
3 Karya Fotografi Landscape

Sumber: https://www.saintd.co/2022/07/fotografi-landscape.html
2. Deskripsi nilai estetika dari 3 hasil karya berdasarkan subjek (creator karya), objek
visual. Yaitu:
1. Film Tenggelamnya Kapal Ven Der Wijck
The Sinking of the van der Wijck) adalah film drama romantis Indonesia tahun
2013 yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh Ram Soraya. Film ini
dialihwahanakan dari novel berjudul sama karangan Buya Hamka. Tenggelamnya
Kapal Van der Wijck mengisahkan tentang perbedaan latar belakang sosial yang
menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih hingga berakhir dengan kematian.
Diproduksi oleh Soraya Intercine Films, film ini dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita
Pearce, Reza Rahadian, dan Randy Danistha.
Dari segi estetika sangat banyak yang dijumpai mulai dari latar suasana film
yang dibuat zaman VOC/Colonial belanda bernuansa zaman dahulu, dari segi sastra
sangat banyak dijumpai mulai dari beberapa kata-kata puitis seperti puisi/penuh
makna hikayat dan dari segi pengambilan video sangat cocok bagus dilihat.
2 Karya Animasi Adit & Sopo Jarwo
Kisah persahabatan antara Adit, Dennis, Mitha, dan Devi serta si mungil
Adelya yang kehidupannya diwarnai petualangan tak terduga. Adit berperan sebagai
penggerak, motivator, juga inspirator bagi para sahabatnya untuk melewati hari–hari
dalam menggapai mimpi pada masa mendatang.
Genre Animasi: Komedi, Religi
Ditulis oleh: Eki N. F, Deddy Otara, Zulfa Asliha
Sutradara: Dana Riza, Indrajaya
Animasi Adit Sopo Jarwo merupakan film animasi 3D untuk anak yang
disajikan melalui series dengan menyajikan kisah persahabatan dan petualangan antara
Adit, Denis, dan Adel.

3 Fotografi Landscape
Karya Fotografi diatas bertema Landscape adalah fotografi dengan objek
pemandangan alam, dari segi estetika hasil fotografi diatas cukup bagus dilihat karena
ada beberapa porposi seperti pantulan air, objeknya alam dan angle kamera yang
bagus.

3. Dari ketiga karya diatas beberapa deskirpsi yang memicu ketertarikan,


kemenarikan keindahan dan sebaliknya:
1 Film Tenggelamnya Kapal Ven Der Wijck
Dari segi ketertarikan, kemenarikan keindahan sangat banyak yang dijumpai
mulai dari latar suasana film yang dibuat zaman VOC/Colonial belanda bernuansa
zaman dahulu, dari segi sastra sangat banyak dijumpai mulai dari beberapa kata-
kata puitis seperti puisi/penuh makna hikayat dan dari segi pengambilan video
sangat cocok bagus dilihat..

2 Animasi Adit Sopo Jarwo


Dari segi ketertarikan, kemenarikan dan keindahan pada animasi ini sangat
banyak mulai alur cerita, nuansa dan tokoh yang khas nusantara seperti adanya
tokoh pak ustad, eyang habibie dll.
3 Fotografi Landscape
Dari segi ketertarikan, kemenarikan dan keindahan pada hasil fotografi diatas
cukup bagus dilihat karena ada beberapa porposi seperti pantulan air, objeknya alam dan
angle kamera yang bagus.

4. Merangkum 2 paragaf artikel dari jurnal tema estetika minimal sinta 4:


Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika
merupakan ilmu yang membahas keindahan bisa terbentuk dan dapat merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari
nilai-nilai sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan
rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Estetika berasal dari bahasa Yunani αἰσθητικός (aisthetikos, yang berarti "keindahan,
sensitivitas, kesadaran, berkaitan dengan persepsi sensorik"), yang mana merupakan
turunan dari αἰσθάνομαι (aisthanomai, yang berarti "saya melihat, meraba,
merasakan"). Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada
1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.

Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam
membentuk suatu karya, tetapi perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut
memengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisisme di
Prancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa
realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa
adanya. Pada masa maraknya de Stijl di Belanda, keindahan berarti kemampuan
memadukan warna dan ruang serta kemampuan mengabstraksi benda.
Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki
rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang
dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam
penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak
memenuhi standar keindahan, dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak
memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk,
tetapi jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan.

Refrensi dari google scholar artikel jurnal ilmiah karya budi


sandjoyo.

Anda mungkin juga menyukai