Anda di halaman 1dari 15

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor : 268/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Kpg

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Klas IA Kupang yang mengadili perkara pidana Anak

do
gu
dengan acara pemeriksaan Khusus dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

In
A
Nama lengkap : MAX MELYAN TOLLA ALIAS MAX.
Tempat lahir : Kupang;
ah

lik
Umur/tanggal lahir : 16 tahun / 11 Mei 1999;
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia;
am

ub
Tempat tinggal : RT. 005 / RW 002 Kelurahan Manulai II,
Kecamatan Alak, Kota Kupang;.
ep
k

Agama : Protestan
ah

Pekerjaan : Pelajar
R

si
Pendidikan : SMA (Kelas II).
Terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam Rumah Tahanan Negara

ne
ng

Kupang, oleh :
1. Hakim Majelis Pengadilan Negeri Kupang, sejak tanggal 10 September 2015

do
gu

sampai dengan tanggal 20 September 2015;


2. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Kupang sejak tanggal
In
20 September 2015 sampai dengan tanggal 04 Oktober 2015.
A
ah

Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum yang bernama LOUIS


lik

BALUN, SH dan ERENS KAUSE, SH dari POS BAKUM Kupang berdasarkan


Penetapan Hakim No : 16./PEN.PH/PID.SUS-Anak/2015/PN.KPG.
m

ub

Terdakwa juga didampingi oleh Petugas Pembimbing Kemasyarakatan


ka

Kupang beserta Orang Tua Terdakwa sendiri;


ep
ah

Pengadilan Negeri tersebut;


R

Setelah membaca;
es

• Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kupang Nomor : 268/Pen.Pid.Sus-


M

ng

Anak/2015/PN.Kpg tertanggal 25 Agustus 2015 tentang Penunjuka Hakim


on

yang mengadili perkara ini ;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori
2 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Penetapan Ketua Majelis Hakim, Nomor : 268/Pen.Pid.Sus-Anak/2015/

si
PN.Kpg tanggal 25 Agustus 2015 tentang hari sidang;
• Hasil Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) Balai Pemasyarakatan Klas IIA

ne
ng
Kupang tertanggal 23 Juni 2014;
• Hasil Penelitian (Laporan Sosial) Pekerja Sosial tertanggal 18 Juni 2015;

do
gu Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan Keterangan Anak

In
(Terdakwa) dan memperhatikan bukti surat yang diajukan di persidangan;
A
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
ah

Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut :

lik
1. Menyatakan Anak MAX MELYANTOLLA telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana percabulan anak dibawah umur
am

ub
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 82 Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak sebagaimana dalam
ep
k

dakwaan kami;
ah

2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak MAX MELYANTOLLA selama 3 (tiga)


R

si
tahun dan 6 (enam) bulan dan pelatihan masa kerja selama 3 (tiga) bulan;
3. Menghukum anak dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,00

ne
ng

(dua ribu rupiah);

do
gu

Setelah mendengar permohonan Terdakwa beserta Penasihat Hukum yang


pada pokoknya mohon keringanan hukuman karena Terdakwa masih ingin
melanjutkan pendidikannya;
In
A

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan


Terdakwa yang pada pokoknya, tetap pada tuntutannya;
ah

lik

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut


m

ub

Umum dengan dakwaan sebagai berikut :


DAKWAAN :
ka

ep

Bahwa ia terdakwa MAX MELYAN TOLLA pada hari Sabtu tanggal 10 Mei
2014 atau setidak-tidaknya pada waktu lain pada bulan Mei tahun 2014, bertempat
ah

di rumah terdakwa tepatnya di Rt 05 Rw 02 Kelurahan Manulai II Kecamatan


es

Alak Kota Kupang atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih
M

ng

termasuk didalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Kupang, dengan sengaja


on

melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak yakni


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi korban BERLIAN TUNLIU (masih berumur 3 tahun) untuk melakukan atau

R
membiarkan dilakukan percabulan dengannya atau orang lain, perbuatan tersebut

si
dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

ne
ng
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas berawal dari
terdakwa Max Melyan Tolla yang masih berumur 15 ( lima belas) tahun sesuai

do
gu
dengan Akte kelahiran nomor 715/ DTL/DKCS.KK/2007, yang dikelaurkan oleh
Kepala Dinas dan Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kupang Bernadus

In
A
Benu ,SH melihat saksi korban Berlian Joeli Tunliu yang masih berumur 3 ( tiga)
tahun sesuai dengan Kutipan Akte Kelahiran No : 17285/ DTL/ DKPS.KK/2010,
ah

lik
yang dibuat dan dikeluarkan pada tanggal 5 November 2010 oleh kepala Dinas
dan Kependudukan dan pencatatan Sipil Kota Kupang Drs. Jerhans Adolf
am

ub
Ledoh ,sedang main potong kayu untuk membuat gagang kartepel di belakang
rumah terdakwa, lalu terdakwa yang tadinya melihat saksi korban pergi
menghampiri saksi korban lalu mengajak saksi korban masuk kedalam kamar
ep
k

terdakwa, setelah berada didalam kamar lalu terdakwa menutup dan mengunci
ah

pintu, selanjutnya terdakwa membaringkan saksi korban diatas tempat tidur


R

si
kemudian terdakwa membuka celana dalam yang dipakai saksi korban kemudian
terdakwa memegang kemaluan saksi korban dan memasukkan jari tangannya

ne
ng

kedalam kemaluan saksi korban sambil mengelus-elus dan menjilat kemaluan


saksi korban membuat saksi korban merasa sakit pada kemaluannya, tiba-tiba

do
gu

saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte yang adalah ibu kandung saksi korban memanggil
saksi korban lalu terdakwa merasa takut dan mengenakan kembali celana dalam
In
A

saksi korban lalu membuka pintu kamar kemudian saksi korban keluar dan
menemui saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte lalu kembali ke rumah saksi korban,
ah

sesampainya di rumah saksi korban lalu saksi korban menceritakan perbuatan


lik

terdakwa tersebut kepada saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte dengan mengatakan :”


Kakak Maxi punya burung “ mendengar perkataan saksi korban tersebut lalu saksi
m

ub

Marince R.L. Tunliu-Lotte berkata kepada saksi korban :” Burung apa, kakak Maxi
ka

dapat fiti burung ko “ lalu saksi korban berkata kepada saksi Marince R.L. Tunliu-
ep

Lotte :” Tidak mama, burung ini (sambil saksi menunjuk kemaluannya),


ah

mendengar pengakuan saksi korban tersebut lalu saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte
R

berusaha menemui terdakwa di rumahnya namun pada saat itu terdakwa sedang
es

mandi, lalu saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte menemui saksi Alexander Tolla yang
M

ng

adalah ayah kandung terdakwa dan menceritakan perbuatan terdakwa tersebut,


on

selanjutnya saksi Alexander Tolla memanggil terdakwa dan menanyakan


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori
4 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan terdakwa tersebut lalu terdakwa mengakui terus terang perbuatannya

R
tersebut kepada saksi korban, selanjutnya saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte

si
melaporkan perbuatan terdakwa tersebut kepada aparat kepolisian yang

ne
ng
berwenang untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Akibat perbuatan terdakwa tersebut pada kemaluan saksi korban mengalami

do
gu
robekan sebagaimana Visum Et Repertum Nomor : R/296/VER/VI/2014/PTT-
Dokpol tanggal 04 Juni 2014 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. RATIH

In
A
ARSANTHI yang pada pokoknya m,enerangkan sebagai berikut :

Hasil pemeriksaan :
ah

lik
• Pada pemeriksaan dalam ditemukan :
am

ub
a. Robekan lama pada selaput darah arah jam enam sampai dasar
b. Ditemukan adanya kemerahan pada selaput dara
• Kesimpulan :
ep
k

Pada hasil pemeriksaan dalam ditemukan robekan lama pada selaput dara
ah

arah jam enam sampai dasar dan kemerahan pada selaput dara akibat
R

si
kekerasan tumpul.

ne
ng

Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sebagaimana dalam pasal


82 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002.

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan


penasihat Hukumnya tidak mengajukan eksepsi / keberatan ;
In
A

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum


telah mengajukan Saksi-saksi dipersidangan sebagai berikut :
ah

lik

1. Saksi BERLIAN JOELI TUNLIU (Korban), tidak disumpah disampingi ibunya


yang bernama MARINCE R. L. TUNLIU LOTE membenarkan keterangan
m

ub

dipersidangan pada pokoknya menerangkan :


• Bahwa Saksi dalam keadaan sehat;
ka

ep

• Bahwa Saksi mengenal anak (Terdakwa) yang bernama MAXI;

• Bahwa Saksi sering bermain dirumah anak MAXI;


ah

• Bahwa hari Sabtu tanggal 10 Mei 2014 sekitar pukul 10 wita, Saksi bermain
R

es

potong kayu di belakang rumah anak Maxi Tolla, kemudian anak Max Tolla
M

ng

mengajak Saksi ke kamar rumah Max Tolla dan setelah sudah berada
on

dalam kamar, anak Max Tolla mengunci kamar lalu membaringkan Saksi
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diatas tempat tidur diatas lantai kamar, selanjutnya anak Max Tolla

R
membuka celana Saksi lalu memegang, meraba-raba serta memasukkan

si
jari telunjuknya ke dalam kemaluan Saksi, anak Maxi juga menjilati

ne
ng
kemaluan Saksi dengan lidahnya. Pada saat Maxi sedang menjilati
kemaluan Saksi, ibu Saksi yang bernama Mariance R. L. Tunliu memanggil

do
gu Saksi, lalu Saksi mengatakan kepada Max “tolong buka pintu, mama ada
panggil saya”, kemudian Max membuka pintu dan Saksipun keluar;
• Bahwa Saksi takut melihat Max;

In
A
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Terdakwa tidak mengajukan
keberatan.
ah

lik
2. Saksi MARIANCE R. L. TUNLIU LOTE, berjanji dipersidangan dan
am

ub
memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut :
• Bahwa Saksi sehat Jasmani dan Rohani;
ep
k

• Bahwa Saksi tidak punya hubungan keluarga dengan Terdakwa;


ah

• Bahwa Saksi adalah ibu kandung Saksi Korban Berlian;


R

si
• Bahwa Saksi bertetangga dengan anak Maxi;
• Bahwa pada saat Max memotong kayu dibelakang rumahnya, membuat

ne
ng

gagang katapel, Saksi Korban menghampiri Max dan sesudah itu melihat Max
bersama Saksi Korban masuk ke dalam rumah Max;

do
gu

• Bahwa sekitar 30 menit kemudian, Saksi memnggil Korban (Berlian) namun


tidak ada jawaban dan karena perasaan Saksi kurang enak, maka Saksi
In
A

berjalan menuju rumah Max mencari Korban lalu mendengar Korban


mengatakan kepada Max dalam kamar yang terkunci “kaka Max buka pintu do,
ah

b pung mama ada panggil beta” kemudian Max membuka pintu dan Korban
lik

keluar dari kamar. Kemudian Saksi menanyakan Max “ada buat apa dalam
kamar dengan ade” ? dijawab oleh Max “Kami sementara menyimpan buku
m

ub

mama” kemudian Saksi membawa Korban pulang kerumahnya;


ka

• Bahwa dalam perjalanan pulang Saksi menggendong Korban lalu Saksi


ep

Korban mengatakan kepada Saksi : “Mama jangan gendong begitu, ade pung
ah

pe (kemaluannya) sakit, pada saat itu Saksi belum merasa curiga, namuan
R

sesudah berada dirumah Saksi, Korban mengatakan lagi kepada Saksi :


es

“mama Kaka Maxi pung burung besar” dijawab Saksi “burung apa” dijawab lagi
M

ng

oleh Korban :”Kakak Maxi pung burung nech sambil menunjuk kearah
on

kemaluan Saksi Korban, lalu Saksi bertanya kepada Korban : “Kakak Maxi
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori
6 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
buat apa ade?”, dijawab oleh Korban : “Kaka Maxi raba-raba ade pung

R
kemaluan dan kaka Maxi isap-isap ade pung pe (vagina);

si
• Bahwa mendengar keterangan Korban, perasaan Saksi semakin tidak tenang,

ne
ng
lalu Saksi membawa Korban mendatangi Max untuk menanyakan kebenaran
keterangan Korban, akan tetapi tidak ketemu dengan Max;

do
• gu
Bahwa selanjutnya Saksi menemui ayah Max yang bernama ALEXANDER
TOLLA dan menceritakan kejadian tersebut dan setelah Alexander Tolla

In
menanyakan Max, Max pun mengakui perbuatannya;
A
• Bahwa menurut pengakuan Max, dia melakukan perbuatannya karena sering
ah

menonton film porno dalam handphone sepulang sekolah bersama teman-

lik
temannya;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan.
am

ub
3. Saksi ALEXANDER TOLLA, memberikan keterangan dipersidangan setelah
ep
k

mengucapkan janji menurut ketentuan agamanya pada pokoknya sebagai


ah

berikut :
R

si
• Bahwa Saksi adalah ayah dari Max;
• Bahwa pada hari Sabtu tanggal 10 Mei 2014 sekitar pukul 10.00 wita, Saksi

ne
ng

ditelpon oleh Marince yang isi telponnya agar Saksi pulang kerumah karena
ada yang perlu;

do
gu

• Bahwa setelah Saksi pulang ke rumah Saksi, Marince menceritakan kepada


Saksi, bahwa Saksi melihat Saksi Korban dan Max keluar dari kamar rumah
In
Saksi, Max telah memasukkan jarinya kedalam kemaluan Saksi Korban serta
A

menjilati kemaluan Saksi Korban;


ah

• Bahwa selanjutnya Saksi menanyakan kebenaran perkataan Marince kepada


lik

Max dan Max membantahnya, lalu Saksi marah, kemudian Max mengakui
perbuatannya;
m

ub

• Bahwa pada tanggal 11 Mei 2014, saksi Yakob Lotte lewat pesan singkat HP,
ka

meminta Saksi agar datang kerumah Yacob Lotte dan membawa istri serta
ep

Max untuk membicarakan masalah Max;


ah

• Bahwa ketika pertemuan dirumah Yacob Lote, Max mengakui benar telah
R

melakukan tindakan, memegang kemaluan Saksi Korban Berlian;


es
M

Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Saksi YAKOB MILANTON LOTTE, memberikan keterangan dipersidangan

si
setelah berjanji menurut ketentuan agamanya pada pokoknya sebagai berikut :
• Bahwa Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Max;

ne
ng
• Bahwa Saksi kenal dengan Max;
• Bahwa saksi Marince telah memberitahukan perbuatan Max terhadap korban

do

gu
Berlian;
Bahwa benar ada pertemuan dirumah Saksi bersama Alexander Tolla, istrinya,

In
Max serta Marince membicarakan masalah Max dengan korban Berlian;
A
• Bahwa Max mengakui perbuatannya, memegang kemaluan saksi korban
ah

lik
Berlian;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan.
am

ub
Menimbang, bahwa Terdakwa Anak Max MELAYANTOLLA memberikan
keterangan dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut :
ep
k

• Bahwa tempat kejadiannya adalah dirumah Terdakwa anak di RT 005 / RW.


ah

002, kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak Kota Kupang pada tanggal 10 Mei
R

si
2014 ekitar pukul 10.00 wita;
• Bahwa rumah Terdakwa berdekatan/tetangga dengan rumah Korban;

ne
ng

• Bahwa pada waktu itu hari Sabtu, Terdakwa anak bersama Korban bermain
gagang katapel di belakang rumah Terdakwa;

do
gu

• Bahwa Korban ingin buang air kecil dirumah Terdakwa Anak, lalu Korban pergi
ke kamar mandi dan Terdakwa masuk kedalam kamarnya diikuti oleh Korban
In
A

sehingga Terdakwa merasa naik napsu birahinya, lalu Terdakwa anak


mengunci pintu kamarnya. Selanjutnya Terdakwa anak membuka/melepaskan
ah

lik

celana Korban, kemudian menekuk kaki Korban dan menjilati kemaluan


Korban. Terdakwa juga menarik tangan Korban dan memasukkannya kedalam
m

celananya untuk menyentuh kemaluan Terdakwa;


ub

• Bahwa mendengar suara Marince yang memanggil Korban, Saksi Korban


ka

mengatakan agar Terdakwa buka pintu kamarnya dan Korban keluar dari
ep

kamar bersama Terdakwa anak;


ah

• Bahwa Terdakwa melakukan perbuatanya karena terpengaruh dengan teman-


R

temannya yang sering menonton film porno dihandphone sepulang sekolah;


es
M

• Bahwa Terdakwa anak berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori
8 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa disamping saksi-saksi tersebut, Penuntut Umum juga

R
mengajukan alat bukti surat berupa Visum Et Repertum No. R/296/VER/VI/PPT-

si
Dokpol tertanggal 04 Juni 2014 yang menerangkan bahwa Pemeriksaan tanggal

ne
ng
13 Mei 2014 jam 13.30 wita atas nama Berlian Joili Tunliu yang dilakukan oleh dr.
Ratih Arshanti pemeriksaan pada Rumah Sakit Bhayangkara Kupang

do

gu
menerangkan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
Pada pemeriksaan dalam ditemukan :
a. Robekan lama pada selaput dara arah jam enam sampai dasar;

In
A
b. Ditemukan adanya kemerahan pada selaput dara;
Kesimpulannya : Pada hasil pemeriksaan dalam ditemukan robekan lama pada
ah

lik
selaput darah arah jam enam sampai dasar dan kemerahan pada selaput darah
akibat kekerasan tumpul;
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas bukti surat tersebut, para Saksi maupun Terdakwa tidak

R
keberatan.

si
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi-Saksi, keterangan

ne
ng
Terdakwa serta bukti surat dihubungkan satu sama lain, Hakim menemukan fakta-
fakta dipersidangan dalam perkara ini sebagai berikut :

do


gu
Bahwa terdakwa anak bernama MAX MELYAN TOLLA;
Bahwa korban anak bernama : BERLIAN JOELI TUNLIU;

In
• Bahwa Ibu korban bernama : MARINCE R. L. TUNLIU LOTE;
A
• Bahwa pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 sekitar pukul 10.00 wita, Saksi Korban
ah

Berlian bermain potong kayu untuk membuat katapel bersama Terdakwa

lik
bertempat dibelakang rumah Terdakwa RT. 005/RW 002, Kelurahan Manulai II
Kecamatan Alak Kota Kupang;
am

ub
• Bahwa saksi Marince melihat Korban bersama Terdakwa masuk dalam kamar
Terdakwa;
ep
k

• Bahwa sekitar 30 menit kemudian, Saksi Marince memanggil Korban akan


ah

tetapi tidak ada jawaban, lalu mendekati / berjalan kerumah Terdakwa Max,
R

si
kemudian mendengar suara Korban mengatakan kepada Max dalam kamar
yang terkunci : “Kaka Max buka pintu do, b pung mama ada panggil beta”

ne
ng

kemudian Max membuka pintu kamar dan Korban keluar dari kamar Max;
• Bahwa Saksi bertanya kepada Max : “ada buat apa dalam kamar dengan

do
gu

ade?” dijawab Max : “Kami sementara menyimpan buku” lalu Marince


membawa Korban ke rumahnya;
In

A

Bahwa ketika Marince pulang kerumahnya menggendong korban, Korban


mengatakan “mama jangan gendong begitu, ade pung pe (kemaluannya) sakit;
ah

lik

• Bahwa setelah dirumah Marince, Korban mengatakan : “mama, kaka Maxi


pung burung besar” ditanya Marince “burung apa” lalu Korban menjawab,
“Kaka Maxi pung burung nech, sambil menunjuk kearah kemaluan korban”;
m

ub

• Bahwa Marince menanya Korban lagi : “ kaka Maxi buat apa ade?” dijawab
ka

Korban : “ Kaka Maxi raba-raba ade pung kemaluan dan mengisap-isap ade
ep

pung pe (vagina) serta memasukkan jarinya kedalam kemaluan Korban;


ah

• Bahwa dirumah Saksi Alexander Tolla, Max mengakui perbuatannya;


R

• Bahwa dalam pertemuan dirumah Saksi Yacob Milianton Lotte, ada pertemuan
es
M

antara Yacob, Marince, Alexander Tolla bersama istrinya serta Max sendiri
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori
10 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membicarakan perbuatan yang dilakukan oleh Max dan dalam pertemuan

R
tersebut Max mengakui perbuatannya;

si
• Bahwa ketika Max berada dalam kamarnya bersama korban, Max mengunci

ne
ng
pintu kamarnya, lalu membuka celana Korban, meraba-raba kemaluan Korban,
memasukkan jarinya kedalam kemaluan Korban serta mengisap-isap

do

gu
kemaluan Korban;
Bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya karena sering menonton film porno

In
dalam handphone milik temannya setelah pulang sekolah;
A
• Bahwa kesimpulan Visum Et Repertum adalah pada hasil pemeriksaan dalam
ah

terhadap anak Saksi Berlian Joeli Tunliu ditemukan robekan lama pada selaput

lik
darah arah jam enam sampai dasar dan kemerahan pada selaput darah akibat
kekerasan benda tumpul;
am

ub
Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan apakah
ep
k

fakta-fakta yang ditemukan dipersidangan tersebut memenuhi unsur-unsur tindak


ah

pidana yang didakwakan kepada Terdakwa, guna menentukan bersalah tidaknya


R

si
Terdakwa;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan

ne
ng

dakwaan tunggal yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :


1. Unsur “Setiap orang”;

do
gu

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Setiap Orang” adalah


siapa saja yang menjadi subjek hukum, pendukung hak dan kewajiban, mampu
memberikan pertanggungjawaban atas tindak pidana yang didakwakan
In
A

kepadanya;
Menimbang, bahwa anak Max Melyan Tolla ternyata telah berumur 12
ah

lik

tahun dan belum 18 tahun sehingga menurut ketentuan Undang-Undang


Nomor : 11 tahun 2012 anak telah memenuhi syarat dihadapkan menjadi
m

ub

Terdakwa, ternyata anak sehat jasmani dan rohaninya, mampu menjawab


semua pertanyaan yang diajukan kepadanya, identitasnya sama dengan yang
ka

ep

tertera dalam berkas perkara, sehingga dengan demikian Penuntut Umum


tidak salah lagi mengajukan anak menjadi Terdakwa dengan tetap
ah

memperhatikan asas Praduga tidak bersalah.


es

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, unsur


M

ng

setiap orang telah terpenuhi.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Unsur “Dengan Sengaja”;

R
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah bahwa

si
pelaku menyadari/menginsafi perbuatannya dan akibat perbuatannya.

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan
dipersidangan bahwa pada hari Sabtu tanggak 10 Mei 2014 sekitar pukul 10.00

do
gu
wita, anak mengajak Anak Korban ke kamar rumah anak, bertempat di RT 005,
RW 002, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, lalu anak
mengunci kamarnya, selanjutnya anak melepaskan celana anak Korban,

In
A
menidurkannya ditempat tidur diatas lantai, lalu meraba – raba kemaluan anak
Korban, mengisap-isap vaginanya serta memasukkan jari tangannya kedalam
ah

lik
kemaluan anak Korban yang mengakibatkan hilangnya kegadisan anak Korban
sebagaimana Visum Et Repertum Nomor R/296/VER/ VI/2014/PTT-Dokpol
am

ub
tanggal 04 Juni 2014 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ratih Arshanti
yang berkesimpulan : pada hasil pemeriksaan dalam terhadap anak Saksi
ep
Berlian Joeli Tunliu ditemukan robekan lama pada selaput darah arah jam
k

enam sampai dasar dan kemerahan pada selaput darah akibat kekerasan
ah

R
benda tumpul. Bahwa perbuatan tersebut dilakukan anak, dirangsang oleh

si
anak sering menonton film porno dalam handphone setelah pulang sekolah;

ne
ng

Menimbang, bahwa rangkaian perbuatan Terdakwa jelas disadarinya,


mulai dari mengajak anak Korban kekamarnya sampai hilangnya kegadisan

do
anak Korban maka dengan demikian terbuktilah unsur dengan sengaja.;
gu

3. Unsur “ Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa, melakukan


In
A

tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak untuk melakukan


atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul”;
ah

lik

Menimbang, bahwa unsur ini adalah unsur alternative artinya apabila


salah satu unsur terbukti, maka unsur ketiga ini harus dinyatakan telah terbukti;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan


dipersidangan bahwa pada hari Sabtu tanggal 10 Mei 2014 sekitar pukul 10
ka

ep

wita, anak mengajak anak Korban masuk kedalam rumahnya, bertempat


dibelakang rumah Terdakwa RT. 005/RW 002, Kelurahan Manulai II
ah

Kecamatan Alak Kota Kupang, lalu anak mengunci kamarnya. Selanjutnya


R

es

anak melepaskan celana anak Korban, menidurkan anak Korban ditempat tidur
M

ng

diatas lantai, lalu anak meraba – raba kemaluan anak Korban, mengisap-isap
on

vaginanya serta memasukkan jari tangannya kedalam kemaluan anak Korban


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori
12 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang mengakibatkan hilangnya kegadisan anak Korban sebagaimana Visum Et

R
Repertum Nomor R/296/VER/ VI/2014/PTT-Dokpol tanggal 04 Juni 2014 yang

si
dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ratih Arshanti yang berkesimpulan : pada

ne
ng
hasil pemeriksaan dalam terhadap anak Saksi Berlian Joeli Tunliu ditemukan
robekan lama pada selaput darah arah jam enam sampai dasar dan

do
gu
kemerahan pada selaput darah akibat kekerasan benda tumpul.
Menimbang, bahwa perbuatan anak yang mengunci pintu kamarnya dan
mengurung anak Korban dalam kamar, membuka celana Korban, mengisap-

In
A
isap vagina Korban, memasukkan jari tangannya ke dalam kemaluan anak
Korban menimbulkan rasa sakit mengakibatkan hilangnya kegadisan anak
ah

lik
Korban, jelas tidak diinginkan anak Korban, maka dengan demikian terbuktilah
unsur melakukan kekerasan.
am

ub
Menimbang, bahwa sebagaimana fakta-fakta yang ditemukan
dipersidangan yang telah dikemukakan diatas, maka anak telah melakukan
ep
perbuatan cabul;
k

Menimbang, bahwa uraian pertimbangan diatas, membuktikan bahwa anak


ah

R
telah melakukan kekerasan perbuatan cabul terhadap anak Korban, dengan

si
demikian terbuktilah unsur ini.

ne
ng

Menimbang, bahwa dengan terbuktinya semua unsur – unsur pidana yang


didakwakan Penuntut Umum , maka Dakwaan Penuntut Umum harus dinyatakan

do
terbukti dan anakpun harus dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana yang
gu

didakwakan Penuntut Umum.


Menimbang, bahwa sebelum Hakim menentukan jenis hukuman apa yang
In
A

akan dijatuhkan kepada Terdakwa, lebih dahulu dipertimbangkan pendapat / saran


dari Balai Pemasyarakatan Kupang;
ah

lik

Menimbang, bahwa Balai Pemasyarakatan Kupang menyarankan kepada


Hakim kiranya anak Max Meliyan Tolla dijatuhi “pidana Pengawasan” karena klien
m

ub

ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMA”;


ka

ep

Menimbang, bahwa atas saran Bapas tersebut, Hakim memberikan


pertimbangan sebagai berikut :
ah


R

Bahwa tindak pidana yang dilakukan oleh anak bukanlah tindak pidana biasa,
es

akan tetapi adalah tindak pidana dengan kwalifikasi berat;


M

ng

• Bahwa anak Korban masih merasa takut kepada anak;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa anak dengan anak Korban bertetangga, maka perlu dicegah agar tidak

si
sering bertemu dengan maksud agar trauma Korban berangsur hilang dan
Terdakwa tidak mengulangi perbuatannya, maka dengan alasan tersebut,

ne
ng
Hakim tidak sependapat dengan BAPAS Kelas IIA Kupang yang menyarankan
agar anak dijatuhi pidana pengawasan.

do
gu Menimbang, bahwa karena Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak
pidana yang didakwakan oleh Penuntut Umum, maka Terdakwa harus pula

In
A
dijatuhi pidana dan pidana yang akan dijatuhkan adalah pidana penjara;
Menimbang, bahwa karena dakwaan Penuntut Umum ancamannya pidana
ah

lik
komulatif berupa penjara dan denda, maka pidana denda diganti dengan pelatihan
kerja.
am

ub
Menimbang, bahwa mengenai besarnya pidana yang diajukan Penuntut
Umum dalam tuntutannya, Hakim tidak sependapat dengan pertimbangan sebagai
ep
berikut : mengingat jiwa anak yang masih labil , pemidanaan yang berat tidaklah
k

merubah sikap,perilaku anak, akan tetapi yang sangat dibutuhkan adalah


ah

R
perhatian yang cukup dari orangtuanya, bergandeng tangan dengan masyarakat

si
lingkungannya untuk membina anak agar menjadi anak yang baik ;

ne
ng

Menimbang, bahwa sebelum dijatuhkan pidana kepada Terdakwa, terlebih


dahulu harus dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan

do
bagi anak.
gu

Hal – Hal yang memberatkan :


In
A

• Perbuatan anak merusak masa depan anak Korban;

• Anak Korban masih ketakutan terhadap Anak;


ah

lik

• Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan nilai-nilai


kesopanan dalam masyarakat.
m

ub
ka

Hal-hal yang meringankan :


ep

• Anak terus terang mengakui perbuatannya;



ah

Anak masih muda ,ingin sekolah sehingga masih dapat merubah


R

perilakunya;
es

• Anak berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya;


M

ng

• Anak menyesal atas perbuatannya.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori
14 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa karena anak berada dalam tahanan, maka lamanya

R
anak dalam tahanan, harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

si
Menimbang, bahwa untuk menjamin terlaksananya putusan ini, maka

ne
ng
penahanan anak tetap dipertahankan.
Menimbang, bahwa karena anak terbukti bersalah dan dijatuhi pidana,

do
gu
maka dengan sendirinya harus pula dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan hal-hal yang memberatkan dan
yang meringankan tersebut diatas, maka besarnya pidana yang dijatuhkan kepada

In
A
anak, dipandang telah memenuhi kepastian hukum, kemanfaatan dan rasa
keadilan baik, bagi anak sendiri, bagi anak Korban serta masyarakat.
ah

lik
Memperhatikan, ketentuan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002
am

ub
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan pidana Anak
serta Ketentuan Undang-Undang lainnya yang bersangkutan ;
ep
k
ah

si
ne
ng

M E N G A D I L I:

do
1. Menyatakan anak MAX MELYAN TOLLA telah terbukti secara sah dan
gu

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Dengan Sengaja melakukan


Kekerasan Percabulan Terhadap Anak”;
In
A

2. Menjatuhkan pidana terhadap anak MAX MELYAN TALLO dengan pidana


penjara selama 1(satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan pelatihan kerja selama 2
ah

lik

(dua) bulan ;
3. Menetapkan lamanya anak dalam tahanan, dikurangkan seluruhnya dari
m

ub

pidana yang dijatuhkan;


4. Menetapkan agar anak tetap berada dalam tahanan;
ka

ep

5. Membebankan biaya perkara kepada anak sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu
rupiah);
ah

es

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


M

ng

Pengadilan Negeri Klas I A Kupang, pada hari Rabu, tanggal 23 September 2015,
on

oleh RAKHMAN RAJAGUKGUK, SH.,M.Hum., Hakim pada Pengadilan Negeri


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Klas IA Kupang, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk

R
umum pada hari dan tanggal itu juga dengan dibantu oleh AGUSTINJE W.

si
RIBERU, SH, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Klas I A Kupang, serta

ne
ng
dihadiri oleh Penasihat Hukum Anak,Petugas Bapas Kupang, Orangtua Anak dan
anak sendiri ;

do
gu
Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

In
Ttd,
A
Ttd,

AGUSTINJTE W. RIBERU, SH.,


ah

lik
RAKHMAN RAJAGUKGUK, SH., M.Hum
am

ub
UNTUK TURUNAN RESMI
PANITERA SEKRETARIS
PENGADILAN NEGERI KLAS IA KUPANG,
ep
k
ah

si
SULAIMAN MUSU, SH.

ne
ng

NIP. 19580808 198103 1003.

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Anda mungkin juga menyukai