u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor : 268/Pid.Sus-Anak/2015/PN.Kpg
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Klas IA Kupang yang mengadili perkara pidana Anak
do
gu
dengan acara pemeriksaan Khusus dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
In
A
Nama lengkap : MAX MELYAN TOLLA ALIAS MAX.
Tempat lahir : Kupang;
ah
lik
Umur/tanggal lahir : 16 tahun / 11 Mei 1999;
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia;
am
ub
Tempat tinggal : RT. 005 / RW 002 Kelurahan Manulai II,
Kecamatan Alak, Kota Kupang;.
ep
k
Agama : Protestan
ah
Pekerjaan : Pelajar
R
si
Pendidikan : SMA (Kelas II).
Terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam Rumah Tahanan Negara
ne
ng
Kupang, oleh :
1. Hakim Majelis Pengadilan Negeri Kupang, sejak tanggal 10 September 2015
do
gu
ub
Setelah membaca;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori
2 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Penetapan Ketua Majelis Hakim, Nomor : 268/Pen.Pid.Sus-Anak/2015/
si
PN.Kpg tanggal 25 Agustus 2015 tentang hari sidang;
• Hasil Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) Balai Pemasyarakatan Klas IIA
ne
ng
Kupang tertanggal 23 Juni 2014;
• Hasil Penelitian (Laporan Sosial) Pekerja Sosial tertanggal 18 Juni 2015;
do
gu Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan Keterangan Anak
In
(Terdakwa) dan memperhatikan bukti surat yang diajukan di persidangan;
A
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
ah
lik
1. Menyatakan Anak MAX MELYANTOLLA telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana percabulan anak dibawah umur
am
ub
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 82 Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak sebagaimana dalam
ep
k
dakwaan kami;
ah
si
tahun dan 6 (enam) bulan dan pelatihan masa kerja selama 3 (tiga) bulan;
3. Menghukum anak dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,00
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Bahwa ia terdakwa MAX MELYAN TOLLA pada hari Sabtu tanggal 10 Mei
2014 atau setidak-tidaknya pada waktu lain pada bulan Mei tahun 2014, bertempat
ah
Alak Kota Kupang atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saksi korban BERLIAN TUNLIU (masih berumur 3 tahun) untuk melakukan atau
R
membiarkan dilakukan percabulan dengannya atau orang lain, perbuatan tersebut
si
dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :
ne
ng
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas berawal dari
terdakwa Max Melyan Tolla yang masih berumur 15 ( lima belas) tahun sesuai
do
gu
dengan Akte kelahiran nomor 715/ DTL/DKCS.KK/2007, yang dikelaurkan oleh
Kepala Dinas dan Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kupang Bernadus
In
A
Benu ,SH melihat saksi korban Berlian Joeli Tunliu yang masih berumur 3 ( tiga)
tahun sesuai dengan Kutipan Akte Kelahiran No : 17285/ DTL/ DKPS.KK/2010,
ah
lik
yang dibuat dan dikeluarkan pada tanggal 5 November 2010 oleh kepala Dinas
dan Kependudukan dan pencatatan Sipil Kota Kupang Drs. Jerhans Adolf
am
ub
Ledoh ,sedang main potong kayu untuk membuat gagang kartepel di belakang
rumah terdakwa, lalu terdakwa yang tadinya melihat saksi korban pergi
menghampiri saksi korban lalu mengajak saksi korban masuk kedalam kamar
ep
k
terdakwa, setelah berada didalam kamar lalu terdakwa menutup dan mengunci
ah
si
kemudian terdakwa membuka celana dalam yang dipakai saksi korban kemudian
terdakwa memegang kemaluan saksi korban dan memasukkan jari tangannya
ne
ng
do
gu
saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte yang adalah ibu kandung saksi korban memanggil
saksi korban lalu terdakwa merasa takut dan mengenakan kembali celana dalam
In
A
saksi korban lalu membuka pintu kamar kemudian saksi korban keluar dan
menemui saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte lalu kembali ke rumah saksi korban,
ah
ub
Marince R.L. Tunliu-Lotte berkata kepada saksi korban :” Burung apa, kakak Maxi
ka
dapat fiti burung ko “ lalu saksi korban berkata kepada saksi Marince R.L. Tunliu-
ep
mendengar pengakuan saksi korban tersebut lalu saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte
R
berusaha menemui terdakwa di rumahnya namun pada saat itu terdakwa sedang
es
mandi, lalu saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte menemui saksi Alexander Tolla yang
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori
4 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perbuatan terdakwa tersebut lalu terdakwa mengakui terus terang perbuatannya
R
tersebut kepada saksi korban, selanjutnya saksi Marince R.L. Tunliu-Lotte
si
melaporkan perbuatan terdakwa tersebut kepada aparat kepolisian yang
ne
ng
berwenang untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
do
gu
robekan sebagaimana Visum Et Repertum Nomor : R/296/VER/VI/2014/PTT-
Dokpol tanggal 04 Juni 2014 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. RATIH
In
A
ARSANTHI yang pada pokoknya m,enerangkan sebagai berikut :
Hasil pemeriksaan :
ah
lik
• Pada pemeriksaan dalam ditemukan :
am
ub
a. Robekan lama pada selaput darah arah jam enam sampai dasar
b. Ditemukan adanya kemerahan pada selaput dara
• Kesimpulan :
ep
k
Pada hasil pemeriksaan dalam ditemukan robekan lama pada selaput dara
ah
arah jam enam sampai dasar dan kemerahan pada selaput dara akibat
R
si
kekerasan tumpul.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
• Bahwa hari Sabtu tanggal 10 Mei 2014 sekitar pukul 10 wita, Saksi bermain
R
es
potong kayu di belakang rumah anak Maxi Tolla, kemudian anak Max Tolla
M
ng
mengajak Saksi ke kamar rumah Max Tolla dan setelah sudah berada
on
dalam kamar, anak Max Tolla mengunci kamar lalu membaringkan Saksi
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diatas tempat tidur diatas lantai kamar, selanjutnya anak Max Tolla
R
membuka celana Saksi lalu memegang, meraba-raba serta memasukkan
si
jari telunjuknya ke dalam kemaluan Saksi, anak Maxi juga menjilati
ne
ng
kemaluan Saksi dengan lidahnya. Pada saat Maxi sedang menjilati
kemaluan Saksi, ibu Saksi yang bernama Mariance R. L. Tunliu memanggil
do
gu Saksi, lalu Saksi mengatakan kepada Max “tolong buka pintu, mama ada
panggil saya”, kemudian Max membuka pintu dan Saksipun keluar;
• Bahwa Saksi takut melihat Max;
In
A
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Terdakwa tidak mengajukan
keberatan.
ah
lik
2. Saksi MARIANCE R. L. TUNLIU LOTE, berjanji dipersidangan dan
am
ub
memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut :
• Bahwa Saksi sehat Jasmani dan Rohani;
ep
k
si
• Bahwa Saksi bertetangga dengan anak Maxi;
• Bahwa pada saat Max memotong kayu dibelakang rumahnya, membuat
ne
ng
gagang katapel, Saksi Korban menghampiri Max dan sesudah itu melihat Max
bersama Saksi Korban masuk ke dalam rumah Max;
do
gu
b pung mama ada panggil beta” kemudian Max membuka pintu dan Korban
lik
keluar dari kamar. Kemudian Saksi menanyakan Max “ada buat apa dalam
kamar dengan ade” ? dijawab oleh Max “Kami sementara menyimpan buku
m
ub
Korban mengatakan kepada Saksi : “Mama jangan gendong begitu, ade pung
ah
pe (kemaluannya) sakit, pada saat itu Saksi belum merasa curiga, namuan
R
“mama Kaka Maxi pung burung besar” dijawab Saksi “burung apa” dijawab lagi
M
ng
oleh Korban :”Kakak Maxi pung burung nech sambil menunjuk kearah
on
kemaluan Saksi Korban, lalu Saksi bertanya kepada Korban : “Kakak Maxi
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori
6 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
buat apa ade?”, dijawab oleh Korban : “Kaka Maxi raba-raba ade pung
R
kemaluan dan kaka Maxi isap-isap ade pung pe (vagina);
si
• Bahwa mendengar keterangan Korban, perasaan Saksi semakin tidak tenang,
ne
ng
lalu Saksi membawa Korban mendatangi Max untuk menanyakan kebenaran
keterangan Korban, akan tetapi tidak ketemu dengan Max;
do
• gu
Bahwa selanjutnya Saksi menemui ayah Max yang bernama ALEXANDER
TOLLA dan menceritakan kejadian tersebut dan setelah Alexander Tolla
In
menanyakan Max, Max pun mengakui perbuatannya;
A
• Bahwa menurut pengakuan Max, dia melakukan perbuatannya karena sering
ah
lik
temannya;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan.
am
ub
3. Saksi ALEXANDER TOLLA, memberikan keterangan dipersidangan setelah
ep
k
berikut :
R
si
• Bahwa Saksi adalah ayah dari Max;
• Bahwa pada hari Sabtu tanggal 10 Mei 2014 sekitar pukul 10.00 wita, Saksi
ne
ng
ditelpon oleh Marince yang isi telponnya agar Saksi pulang kerumah karena
ada yang perlu;
do
gu
Max dan Max membantahnya, lalu Saksi marah, kemudian Max mengakui
perbuatannya;
m
ub
• Bahwa pada tanggal 11 Mei 2014, saksi Yakob Lotte lewat pesan singkat HP,
ka
meminta Saksi agar datang kerumah Yacob Lotte dan membawa istri serta
ep
• Bahwa ketika pertemuan dirumah Yacob Lote, Max mengakui benar telah
R
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Saksi YAKOB MILANTON LOTTE, memberikan keterangan dipersidangan
si
setelah berjanji menurut ketentuan agamanya pada pokoknya sebagai berikut :
• Bahwa Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Max;
ne
ng
• Bahwa Saksi kenal dengan Max;
• Bahwa saksi Marince telah memberitahukan perbuatan Max terhadap korban
do
•
gu
Berlian;
Bahwa benar ada pertemuan dirumah Saksi bersama Alexander Tolla, istrinya,
In
Max serta Marince membicarakan masalah Max dengan korban Berlian;
A
• Bahwa Max mengakui perbuatannya, memegang kemaluan saksi korban
ah
lik
Berlian;
Menimbang, bahwa atas keterangan Saksi, Terdakwa tidak keberatan.
am
ub
Menimbang, bahwa Terdakwa Anak Max MELAYANTOLLA memberikan
keterangan dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut :
ep
k
002, kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak Kota Kupang pada tanggal 10 Mei
R
si
2014 ekitar pukul 10.00 wita;
• Bahwa rumah Terdakwa berdekatan/tetangga dengan rumah Korban;
ne
ng
• Bahwa pada waktu itu hari Sabtu, Terdakwa anak bersama Korban bermain
gagang katapel di belakang rumah Terdakwa;
do
gu
• Bahwa Korban ingin buang air kecil dirumah Terdakwa Anak, lalu Korban pergi
ke kamar mandi dan Terdakwa masuk kedalam kamarnya diikuti oleh Korban
In
A
lik
mengatakan agar Terdakwa buka pintu kamarnya dan Korban keluar dari
ep
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori
8 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa disamping saksi-saksi tersebut, Penuntut Umum juga
R
mengajukan alat bukti surat berupa Visum Et Repertum No. R/296/VER/VI/PPT-
si
Dokpol tertanggal 04 Juni 2014 yang menerangkan bahwa Pemeriksaan tanggal
ne
ng
13 Mei 2014 jam 13.30 wita atas nama Berlian Joili Tunliu yang dilakukan oleh dr.
Ratih Arshanti pemeriksaan pada Rumah Sakit Bhayangkara Kupang
do
•
gu
menerangkan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
Pada pemeriksaan dalam ditemukan :
a. Robekan lama pada selaput dara arah jam enam sampai dasar;
In
A
b. Ditemukan adanya kemerahan pada selaput dara;
Kesimpulannya : Pada hasil pemeriksaan dalam ditemukan robekan lama pada
ah
lik
selaput darah arah jam enam sampai dasar dan kemerahan pada selaput darah
akibat kekerasan tumpul;
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa atas bukti surat tersebut, para Saksi maupun Terdakwa tidak
R
keberatan.
si
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi-Saksi, keterangan
ne
ng
Terdakwa serta bukti surat dihubungkan satu sama lain, Hakim menemukan fakta-
fakta dipersidangan dalam perkara ini sebagai berikut :
do
•
•
gu
Bahwa terdakwa anak bernama MAX MELYAN TOLLA;
Bahwa korban anak bernama : BERLIAN JOELI TUNLIU;
In
• Bahwa Ibu korban bernama : MARINCE R. L. TUNLIU LOTE;
A
• Bahwa pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 sekitar pukul 10.00 wita, Saksi Korban
ah
lik
bertempat dibelakang rumah Terdakwa RT. 005/RW 002, Kelurahan Manulai II
Kecamatan Alak Kota Kupang;
am
ub
• Bahwa saksi Marince melihat Korban bersama Terdakwa masuk dalam kamar
Terdakwa;
ep
k
tetapi tidak ada jawaban, lalu mendekati / berjalan kerumah Terdakwa Max,
R
si
kemudian mendengar suara Korban mengatakan kepada Max dalam kamar
yang terkunci : “Kaka Max buka pintu do, b pung mama ada panggil beta”
ne
ng
kemudian Max membuka pintu kamar dan Korban keluar dari kamar Max;
• Bahwa Saksi bertanya kepada Max : “ada buat apa dalam kamar dengan
do
gu
lik
ub
• Bahwa Marince menanya Korban lagi : “ kaka Maxi buat apa ade?” dijawab
ka
Korban : “ Kaka Maxi raba-raba ade pung kemaluan dan mengisap-isap ade
ep
• Bahwa dalam pertemuan dirumah Saksi Yacob Milianton Lotte, ada pertemuan
es
M
antara Yacob, Marince, Alexander Tolla bersama istrinya serta Max sendiri
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori
10 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
membicarakan perbuatan yang dilakukan oleh Max dan dalam pertemuan
R
tersebut Max mengakui perbuatannya;
si
• Bahwa ketika Max berada dalam kamarnya bersama korban, Max mengunci
ne
ng
pintu kamarnya, lalu membuka celana Korban, meraba-raba kemaluan Korban,
memasukkan jarinya kedalam kemaluan Korban serta mengisap-isap
do
•
gu
kemaluan Korban;
Bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya karena sering menonton film porno
In
dalam handphone milik temannya setelah pulang sekolah;
A
• Bahwa kesimpulan Visum Et Repertum adalah pada hasil pemeriksaan dalam
ah
terhadap anak Saksi Berlian Joeli Tunliu ditemukan robekan lama pada selaput
lik
darah arah jam enam sampai dasar dan kemerahan pada selaput darah akibat
kekerasan benda tumpul;
am
ub
Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan apakah
ep
k
si
Terdakwa;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
ne
ng
do
gu
kepadanya;
Menimbang, bahwa anak Max Melyan Tolla ternyata telah berumur 12
ah
lik
ub
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Unsur “Dengan Sengaja”;
R
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah bahwa
si
pelaku menyadari/menginsafi perbuatannya dan akibat perbuatannya.
ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan
dipersidangan bahwa pada hari Sabtu tanggak 10 Mei 2014 sekitar pukul 10.00
do
gu
wita, anak mengajak Anak Korban ke kamar rumah anak, bertempat di RT 005,
RW 002, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, lalu anak
mengunci kamarnya, selanjutnya anak melepaskan celana anak Korban,
In
A
menidurkannya ditempat tidur diatas lantai, lalu meraba – raba kemaluan anak
Korban, mengisap-isap vaginanya serta memasukkan jari tangannya kedalam
ah
lik
kemaluan anak Korban yang mengakibatkan hilangnya kegadisan anak Korban
sebagaimana Visum Et Repertum Nomor R/296/VER/ VI/2014/PTT-Dokpol
am
ub
tanggal 04 Juni 2014 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ratih Arshanti
yang berkesimpulan : pada hasil pemeriksaan dalam terhadap anak Saksi
ep
Berlian Joeli Tunliu ditemukan robekan lama pada selaput darah arah jam
k
enam sampai dasar dan kemerahan pada selaput darah akibat kekerasan
ah
R
benda tumpul. Bahwa perbuatan tersebut dilakukan anak, dirangsang oleh
si
anak sering menonton film porno dalam handphone setelah pulang sekolah;
ne
ng
do
anak Korban maka dengan demikian terbuktilah unsur dengan sengaja.;
gu
lik
ub
ep
es
anak melepaskan celana anak Korban, menidurkan anak Korban ditempat tidur
M
ng
diatas lantai, lalu anak meraba – raba kemaluan anak Korban, mengisap-isap
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori
12 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang mengakibatkan hilangnya kegadisan anak Korban sebagaimana Visum Et
R
Repertum Nomor R/296/VER/ VI/2014/PTT-Dokpol tanggal 04 Juni 2014 yang
si
dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ratih Arshanti yang berkesimpulan : pada
ne
ng
hasil pemeriksaan dalam terhadap anak Saksi Berlian Joeli Tunliu ditemukan
robekan lama pada selaput darah arah jam enam sampai dasar dan
do
gu
kemerahan pada selaput darah akibat kekerasan benda tumpul.
Menimbang, bahwa perbuatan anak yang mengunci pintu kamarnya dan
mengurung anak Korban dalam kamar, membuka celana Korban, mengisap-
In
A
isap vagina Korban, memasukkan jari tangannya ke dalam kemaluan anak
Korban menimbulkan rasa sakit mengakibatkan hilangnya kegadisan anak
ah
lik
Korban, jelas tidak diinginkan anak Korban, maka dengan demikian terbuktilah
unsur melakukan kekerasan.
am
ub
Menimbang, bahwa sebagaimana fakta-fakta yang ditemukan
dipersidangan yang telah dikemukakan diatas, maka anak telah melakukan
ep
perbuatan cabul;
k
R
telah melakukan kekerasan perbuatan cabul terhadap anak Korban, dengan
si
demikian terbuktilah unsur ini.
ne
ng
do
terbukti dan anakpun harus dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana yang
gu
lik
ub
ep
•
R
Bahwa tindak pidana yang dilakukan oleh anak bukanlah tindak pidana biasa,
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Bahwa anak dengan anak Korban bertetangga, maka perlu dicegah agar tidak
si
sering bertemu dengan maksud agar trauma Korban berangsur hilang dan
Terdakwa tidak mengulangi perbuatannya, maka dengan alasan tersebut,
ne
ng
Hakim tidak sependapat dengan BAPAS Kelas IIA Kupang yang menyarankan
agar anak dijatuhi pidana pengawasan.
do
gu Menimbang, bahwa karena Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak
pidana yang didakwakan oleh Penuntut Umum, maka Terdakwa harus pula
In
A
dijatuhi pidana dan pidana yang akan dijatuhkan adalah pidana penjara;
Menimbang, bahwa karena dakwaan Penuntut Umum ancamannya pidana
ah
lik
komulatif berupa penjara dan denda, maka pidana denda diganti dengan pelatihan
kerja.
am
ub
Menimbang, bahwa mengenai besarnya pidana yang diajukan Penuntut
Umum dalam tuntutannya, Hakim tidak sependapat dengan pertimbangan sebagai
ep
berikut : mengingat jiwa anak yang masih labil , pemidanaan yang berat tidaklah
k
R
perhatian yang cukup dari orangtuanya, bergandeng tangan dengan masyarakat
si
lingkungannya untuk membina anak agar menjadi anak yang baik ;
ne
ng
do
bagi anak.
gu
lik
ub
ka
perilakunya;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori
14 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa karena anak berada dalam tahanan, maka lamanya
R
anak dalam tahanan, harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
si
Menimbang, bahwa untuk menjamin terlaksananya putusan ini, maka
ne
ng
penahanan anak tetap dipertahankan.
Menimbang, bahwa karena anak terbukti bersalah dan dijatuhi pidana,
do
gu
maka dengan sendirinya harus pula dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan hal-hal yang memberatkan dan
yang meringankan tersebut diatas, maka besarnya pidana yang dijatuhkan kepada
In
A
anak, dipandang telah memenuhi kepastian hukum, kemanfaatan dan rasa
keadilan baik, bagi anak sendiri, bagi anak Korban serta masyarakat.
ah
lik
Memperhatikan, ketentuan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002
am
ub
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan pidana Anak
serta Ketentuan Undang-Undang lainnya yang bersangkutan ;
ep
k
ah
si
ne
ng
M E N G A D I L I:
do
1. Menyatakan anak MAX MELYAN TOLLA telah terbukti secara sah dan
gu
lik
(dua) bulan ;
3. Menetapkan lamanya anak dalam tahanan, dikurangkan seluruhnya dari
m
ub
ep
5. Membebankan biaya perkara kepada anak sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu
rupiah);
ah
es
ng
Pengadilan Negeri Klas I A Kupang, pada hari Rabu, tanggal 23 September 2015,
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Klas IA Kupang, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk
R
umum pada hari dan tanggal itu juga dengan dibantu oleh AGUSTINJE W.
si
RIBERU, SH, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Klas I A Kupang, serta
ne
ng
dihadiri oleh Penasihat Hukum Anak,Petugas Bapas Kupang, Orangtua Anak dan
anak sendiri ;
do
gu
Panitera Pengganti, Hakim Ketua,
In
Ttd,
A
Ttd,
lik
RAKHMAN RAJAGUKGUK, SH., M.Hum
am
ub
UNTUK TURUNAN RESMI
PANITERA SEKRETARIS
PENGADILAN NEGERI KLAS IA KUPANG,
ep
k
ah
si
SULAIMAN MUSU, SH.
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15