Anda di halaman 1dari 35

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N

a
Nomor : 410/Pid. B/2014/PN. Bgl

si
“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas I A Bengkulu yang bersidang di Bengkulu yang

ne
ng
memeriksa dan mengadili perkara-perkara Pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada
peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :

do
gu
Nama lengkap : MYXE ZUL JANOVA Als. JANOVBin MEDIANTO

In
A
Tempat lahir : Muara Tetap (kab. Kaur)
Umur / Tgl lahir : 25 Tahun/ 06 Januari 1989
ah

lik
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Desa Padang Binjai Kec. Muara Tetap Kab. Kaur Propinsi
am

ub
Bengkulu
Agama : Islam
ep
k

Pekerjaan : Polri
ah

si
Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara berdasarkan surat perintah / penetapan
penahanan :

ne
ng

1 Penyidik tanggal 23 September 2014 No. Pol : SP.Han/170/IX/2014/Reskrimun, sejak


tgl. 23 September 2014 s/d tgl 12 Oktober 2014.

do
2 Perpanjangan Kepala Kejaksaan Negeri tanggal 10 Oktober 2014 Nomor Kep : 244/
gu

N.7.10/Epp.1/10/2014 sejak tgl. 13 Oktober 2014 s/d 21 Nopember 2014.


3 Penuntut Umum tanggal 20 Nopember 2014 Nomor : Print -395/N.7.10/Epp.2/11/2014
In
A

sejak tgl. 20 Nopember 2014 s/d 09 Desember 2014.


4 Hakim Pengadilan Negeri Bengkulu tanggal 02 Desember 2014 Nomor : 410/
ah

lik

Pen.Pid.B/2014/PN.Bgl sejak tanggal 02 Desember 2014 s/d tanggal 31 Desember 2014.


5 Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Bengkulu tanggal 10 Desember 2014 Nomor :
m

ub

410/Pen.Pid/2014/PN.Bgl sejak tanggal 01 Januari 2015 s/d tanggal 01 Maret 2015.


Pengadilan Negeri tersebut;
ka

ep

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan surat-surat di dalam berkas
ah

perkara ini;
R

es

Telah membaca pula;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan Biasa dari Kepala Kejaksaan Negeri

a
Bengkulu kepada Ketua Pengadilan Negeri Bengkulu No. APB-24/N.7.10/

si
Ep.2/11/2014 tanggal 25 Nopember 2014.
2. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bengkulu No. 410/Pid.B/2014/PN.Bgl tanggal 02

ne
ng
Desember 2014 tentang penunjukan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti yang akan
menyidangkan perkara ini;

do
3. gu
Penetapan Majelis Hakim No.410/Pen. Pid/2014/PN.Bgl tanggal 02 Desember 2014 tentang
menentukan hari persidangan ;

In
4. Serta surat-surat lain yang bersangkutan;
A

Terdakwa dipersidangan didampingi Penasihat Hukumnya yang bernama SUGIHAN


ah

lik
PRIBADI, SH., ZURHENDRI, SH dan MERI AGUSTINI, SH Advokat yang berkantor di
Kantor Advokat / Konsultan Hukum SUGIHAN PRIBADI, SH & REKAN beralamat di Jl.
am

ub
Iskandar 11 No. 09 Kota Bengkulu berdasarkan kuasa khusus tertanggal 08 Desember 2014 yang
telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bengkulu No. 272/SK/XII/2014/PN.Bgl
ep
k

tanggal 09 Desember 2014.


Telah mendengar pembacaan dakwaan oleh Penuntut Umum;
ah

si
Telah mendengar dan memeriksa saksi-saksi serta terdakwa di muka

ne
ng

persidangan;
Telah mendengar tuntutan pidana dari Penuntut Umum yang diajukan pada hari Senin

do
Tanggal 19 Januari 2014 yang pada pokoknya :
gu

1 Menyatakan Terdakwa MYXE ZUL JANOVA Als. JANOV Bin MEDIANTO terbukti
bersalah melakukan tindak pidana perkosaan sebagaimana diatur dan diancam pidana
In
A

dalam Pasal 285 KUHP.


2 Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MYXE ZUL JANOVA Als. JANOV Bin
ah

lik

MEDIANTO dengan pidana penjara selama 8 (delapan) tahun dikurangkan sepenuhnya


selama terdakwa ditahan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan.
m

ub

3 Menyatakan barang bukti berupa :


- 1 (satu) lembar baju kaos bergaris ungu dan putih ada bercak darah pada bagian bawah.
ka

- 1 (satu) lembar celana panjang levi’s warna hitam ada bercak darah.
ep

- 1 (satu) lembar BH warna coklat.


ah

- 1 (satu) lembar celana dalam berwarna coklat ada bercak darah.


R

- 2 (dua) buah pembalut ada bercak darah.


es
M

(semuanya dikembalikan kepada saksi Sunarti)


ng

on

2
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4 Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000 ,- (dua

a
ribu rupiah);

si
Menimbang, bahwa telah pula mendengar pembelaan terdakwa yang disampaikan oleh
Penasihat Hukumnya secara tertulis pada hari Senin tanggal 26 Januari 2015 sebagaimana

ne
ng
terlampir dalam berkas pada pokoknya memohon Majelis Hakim memutuskan menyatakan
terdakwa tidak terbukti melakukan perbuatan perkosaan sebagaimana dakwaan Penuntut Umum,

do
gu
Membebaskan terdakwa oleh karena itu, Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan,
kedudukan harkat dan martabatnya serta membebankan biaya kepada Negara;

In
Menimbang bahwa atas Tuntutan Penuntut Umum dan Pleidooi Penasihat Hukum
A
tersebut masing-masing telah menanggapinya dan pada pokoknya baik Penuntut Umum maupun
Penasihat hukum menyatakan masing-masing tetap pada surat tuntutan dan pleidooinya;
ah

lik
Menimbang, bahwa terdakwa diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Bengkulu
yang bersidang di Bengkulu karena telah didakwa sesuai dengan surat dakwaan Penuntut Umum
am

ub
Reg. Perk Nomor : PDM-25/Bkulu/11/2014 tertanggal 20 Nopember 2014, sebagai berikut :
ep
Bahwa ia terdakwa MIXE ZUL JANOVA Als JANOP Bin MEDIANTO pada hari Selasa
k

tanggal 19 Agustus 2014 sekira pukul 00.15 Wib atau setidak-tidaknya dalam bulan Agustus
ah

tahun 2014, bertempat di jalan Pariwisata Pantai Panjang Kota Bengkulu atau setidak-tidaknya
R

si
pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Bengkulu,

ne
ng

dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia di
luar pernikahan, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara:
Berawal ketika terdakwa menelpon dan mengajak saksi Sunarti untuk sparing Biliard

do
gu

tetapi saksi Sunarti tidak mau karena masih berdinas siang kemudian pada malam harinya
dengan mengendarai sepeda motor terdakwa datang kerumah saksi Sunarti untuk mengajak saksi
In
A

Sunarti ke Star Poll BIM tetapi dalam perjalanannya terdakwa mengajak saksi Sunarti makan
pecel lele di Padang Harapan dan minum teh botol kemudian melanjutkan pergi ke pondok
ah

lik

jagung di pantai belakang BIM dan terdakwa memesan jagung dan teh botol selanjutnya setelah
makan jagung dan minum teh botol tersebut kepala dan badan saksi Sunarti terasa sakit
m

ub

kemudian saksi Sunarti minta diantarkan pulang tetapi terdakwa malah membawa saksi Sunarti
ke kamar hotel Kuala View Beach Jl Pariwisata Pantai Panjang Kota Bengkulu saat itu saksi
ka

Sunarti marah-marah tetapi terdawa langsung merangkul kedua bahu saksi Sunarti dan
ep

membawa saksi Sunarti naik tangga selanjutnya masuk ke dalam kamar hotel kemudian
ah

terdakwa langsung menidurkan saksi Sunarti diatas tempat tidur namun saksi Sunarti berontak
R

kemudian terdakwa menindih badan dan mencium leher sebelah kiri saksi Sunarti kemudian
es

tangan kanan terdakwa membuka ikat pinggang dan reseleting celana levis saksi Sunarti sampai
M

ng

terlepas semua kemudian terdakwa memasukkan kemaluaanya ke dalam kemaluan saksi Sunarti
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tetapi tidak seutuhnya masuk karena saksi Sunarti mencoba menegakkan badan dan mencoba

a
berdiri tetapi terdakwa langsung menahan kaki saksi Sunarti dan mendorong tubuh saksi Sunarti

si
sehingga terjatuh ke tempat tidur kemudian terdakwa kembali memasukkan kemaluannya
kedalam kemaluan saksi Sunarti dan mendorong kemaluannya kedalam kemaluan saksi Sunarti

ne
ng
dengan keras sehingga kemaluan saksi Sunarti langsung mengeluarkan darah dan karena terasa
sakit saksi Sunarti langsung berteriak dan mendorong tubuh terdakwa sampai terdorong

do
gu
kebelakang kemudian saksi Sunarti bangun menuju ke kamar mandi dan melihat banyak darah
keluar dari kemaluan saksi Sunarti kemudian saksi Sunarti berteriak sekeras-kerasnya dan

In
menangis tetapi tidak ada orang yang datang dan menolong lalu saksi Sunarti meminta terdakwa
A
untuk membelikan pembalut untuk menahan pendarahan selanjutnya terdakwa mengantarkan
saksi Sunarti ke rumah sakit DKT kemudian terdakwa pergi meninggalkan rumah sakit tersebut.
ah

lik
Akibat dari perbuatan terdakwa tersebut pada Hasil Pemeriksaan Vagina : Tampak luka robek
dari tepi bawah vulva depan sampai seperempat distal bagian bawah koma dalam lebih kurang
am

ub
satu sentimeter tampak pendarahan aktif titik Hymen robek pada arah pukul lima koma enam
koma tujuh dengan Kesimpulan : Hymen tidak utuh lagi, luka robek pada Vagina bawah
ep
sebagaimana diuraikan dalam Visum Et Repertum Nomor : VER/04/IX/2014 yang dibuat
k

tanggal 19 Agustus 2014 telah dilakukan pemeriksaan oleh dokter Deddy F, SpoG dokter
ah

(Dokter Pemeriksa) Dokter Rumkit TKIV 02.07.01 Zainul Arifin. Denkesyah 02.04.01
R

si
Bengkulu;

ne
ng

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 285 KUHP;

Menimbang bahwa atas surat dakwaan yang dibacakan oleh Penuntut Umum tersebut

do
gu

Terdakwa menyatakan mengerti atas isi dakwaan yang dibacakan tersebut dan Penasihat Hukum
terdakwa menyatakan tidak mengajukan eksepsi atas dakwaan Penuntut Umum tersebut;
In
A

Menimbang, bahwa dalam perkara ini telah di dengar dan di periksa saksi-saksi setelah
disumpah sesuai dengan agamanya masing-masing menerangkan sebagai berikut :
ah

lik

1. Saksi SUNARTI MARTINI :


m

ub

• Bahwa, saksi dalam keadaan sehat jasmani akan tetapi masih dalam kondisi trauma mental
ka

akibat perbuatan terdakwa akan tetapi saksi korban bersedia memberikan keterangan
ep

didepan persidangan;
ah

• Bahwa saksi korban di persidangan didampingi oleh Penasihat Hukum ETTI


R

MARTINAWATI, SH, WIDYA TIMUR, SH dan KREPTI SAYETI, SH berdasarkan Surat


es

Kuasa Tertanggal 6 Desember 2014;


M

ng

• Bahwa, saksi kenal dengan terdakwa tetapi tidak terdapat hubungan keluarga;
on

4
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa saksi pernah memberikan keterangan dihadapan penyidik dan keterangan yang

a
disampaikan dalam Berita Acara Penyidik adalah benar;

si
• Bahwa saksi bekerja sebagai pegawai honor di RSUD M. YUNUS Bengkulu bertugas
sebagai Perawat dan saksi memiliki aktiftas Hobby di olahraga billiard dan kerap mengikuti

ne
ng
kompetisi Billiad di Kota Bengkulu;

• Bahwa seingat saksi awalnya sekira bulan Maret Tahun 2013 saksi yang merupakan

do
gu
olahragawan Billiard sedang berlatih di arena Biliard di Starpool Biliard Bengkulu Indah
Mall (BIM) bertemu dengan terdakwa yang menonton dan memperhatikan saksi yang

In
A
sedang berlatih ditempat tersebut;

• Bahwa saksi yang kerap mengikuti kompetisi olahraga Billiard di Bengkulu, terakhir
ah

lik
mengikuti kompetisi Billiard Piala Kapolda Cup Bengkulu Tahun 2013;

• Bahwa berawal dari pertemuan dan saling pandang di arena Billiard itu kemudian
am

ub
Terdakwa menghubungi saksi setelah meminta pertemanan dengan saksi melalui media
sosial Facebook dan kemudian sejak saat itu saksi mengenal terdakwa terdakwa sebagai
ep
seorang Polisi yang bertugas di wilayah Kabupaten Kaur selanjutnya saksi dan terdakwa
k

melakukan obrolan (chatting) via messanger Facebook;


ah

• Bahwa saksi dan terdakwa terlibat obrolan (chatting) melalui Masengger Facebook
R

si
membicarakan banyak hal mengenai kegiatan sehari-hari masing-masing dan juga saling

ne
ng

bertukar nomor telpon selanjutnya saling berkomunikasi lewat telpon;

• Bahwa pada hari Senin tanggal 18 Agustus 2014 sekitar jam 12.00 Wib terdakwa menelpon
saksi mengajak bermain billiard tetapi saat itu saksi menolak dikarenakan sekitar jam

do
gu

tersebut saksi masih berdinas di RSUD Bengkulu sebagai perawat dan sekitar jam 20.00
Wib terdakwa mengirim pesan singkat kepada saksi menanyakan sudah pulang berdinas
In
A

atau belum dan mengajak bermain bilyard kemudian saksi membalas pesan terdakwa
tersebut mengatakan telah pulang dari berdinas dan menyetujui ajakan terdakwa untuk
ah

lik

bermain billiard selanjutnya terdakwa menjemput saksi dirumahnya;

• Bahwa pada hari Senin tanggal 18 Agustus 2014 sekitar jam 21.00 Wib terdakwa
m

ub

menjemput saksi dirumahnya lalu saksi dan terdakwa dengan mengendarai motor berangkat
untuk pergi bermain billiard di Starpoll Bengkulu Indah Mall (BIM) tidak jauh dari rumah
ka

ep

saksi tetapi di perjalanan terdakwa mengajak saksi untuk terlebih dahulu makan malam
pecal lele di Simpang Harapan;
ah

• Bahwa saksi bersedia diajak bermain Billiard oleh terdakwa pada malam itu karena saat itu
R

es

saksi menganggap bermain Billiard adalah hobby saksi dan tempat bermain Billiard tidak
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
jauh dari rumah saksi yang mana saksi tinggal di Kelurahan Lempuing Kecamatan Ratu

a
Agung Kota Bengkulu;

si
• Bahwa saat dijemput oleh terdakwa dirumah saksi saat itu terdakwa tidak pamit dengan
orangtua saksi hal tersebut dikarenakan orangtua saksi telah tidur dikamarnya;

ne
ng
• Bahwa Saksi menyantap nasi pecal lele dan meminum minuman teh botol di warung makan
pecal lele dan melihat terdakwa sempat pergi kebelakang memesan pecel lele dan minuman

do
gu
teh botol itu di warung makan Simpang Padang Harapan kemudian kembali lagi ketempat
duduk untuk mengobrol dengan saksi. Kemudian setelah makan malam itu saksi dan

In
A
terdakwa menuju kearah Pantai Panjang yang rencananya akan bermain billiard tetapi tidak
jadi sehingga sekira jam 23. 00 WIB saksi dan terdakwa duduk-duduk sambil bercerita di
ah

lik
pinggir pantai panjang tepatnya di pantai belakang gedung Bengkulu Indah Mall (BIM)
sambil makan jagung dan minum teh botol yang memang dijual oleh para pedagang di
am

pinggir pantai tersebut;

ub
• Bahwa saat saksi dan terdakwa ngobrol di pantai tersebut lebih 30 menit setelah minum teh
botol tersebut kepala saksi terasa berat dan badan terasa sakit kemudian saksi minta diantar
ep
k

pulang ke rumah dan pada saat itu + jam 23.50 Wib;


ah

• Bahwa, saksi diantar dengan naik sepeda motor yang dikemudikan terdakwa dan saat di
R

si
perjalanan saksi merebahkan kepala saksi di pundak terdakwa sambil memejamkan mata
ketika terdakwa menghentikan sepeda motor saksi membuka mata dan melihat terdakwa

ne
ng

membawa saksi ke hotel Kuala View Beach kemudian menuju ke kamar hotel;

• Bahwa, sesampainya di hotel tersebut sekitar jam 00.00 Wib terdakwa tidak menuju ke

do
gu

meja resepsionis hotel tetapi langsung menuju kamar hotel yang dibawahnya garasi;

• Bahwa, sepeda motor yang dikendarai terdakwa dan saksi di parkir di garasi yang diatasnya
In
A

kamar kemudian saksi dipapah dan ditarik terdakwa menuju ke kamar yang berada di
bagian atas yang sudah dibuka petugas hotel ;
ah

lik

• Bahwa, saat saksi masuk ke dalam kamar hotel lampu dalam keadaan tidak hidup dan
terdakwa kemudian mengunci kamar hotel tersebut. Dalam kamar hotel tersebut terdakwa
m

ub

membaringkan tubuh saksi diatas tempat tidur kemudian menindih tubuh saksi sambil
mencium leher sebelah kiri saksi kemudian tangan kanan terdakwa membuka ikat pinggang
ka

dan restliting celana levis saksi selanjutnya terdakwa membuka celana levis saksi berikut
ep

celana dalamnya sedangkan saksi berteriak dan memberontak terhadap perlakuan terdakwa
ah

tersebut, terdakwa kemudian memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan saksi tetapi


R

belum masuk sepenuhnya karena saksi menegakkan badan seraya mau berdiri tetapi
es
M

terdakwa menahan kaki saksi dan mendorong tubuh saksi sehingga saksi terjatuh ke tempat
ng

on

6
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tidur kemudian terdakwa kembali memasukkan kemaluannya dengan keras sehingga terjadi

a
pendarahan di kemaluan saksi;

si
• Bahwa akibat pendarahan tersebut saksi ke kamar mandi sambil berteriak keras dan saksi
meminta terdakwa membeli pembalut wanita untuk menghentikan pendarahan kemudian

ne
ng
terdakwa pergi membeli pembalut wanita tersebut dengan mengunci kamar dari luar.
Pembalut wanita tersebut tidak dapat menghentikan pendarahan sehingga saksi meminta

do
gu
diantar ke rumah sakit untuk menjahit luka robek tersebut dan saksi diantar terdakwa ke
rumah sakit DKT untuk mendapat perawatan medis;

In
A
• Bahwa pada saat saksi mengalami pendarahan hebat itu terdakwa tidak mendampingi saksi
dan justru kabur meninggalkan saksi korban di RS DKT Bengkulu itu sendirian;
ah

lik
• Bahwa terdakwa setelah kejadian malam itu tidak pernah ada menghubungi saksi korban
baik melalui telepon, Facebook maupun datang langsung kerumah saksi korban untuk
am

ub
menemui saksi korban maupun keluarga saksi korban;

• Bahwa keesokan harinya terdakwa dan keluarga terdakwa melaporkan perbuatan terdakwa
kepala pihak kepolisian;
ep
k

• Bahwa terdakwa dan keluarganya baru mau datang meminta berdamai setelah terdakwa
ah

ditahan oleh polisi;


R

si
ne
ng

Menimbang bahwa, atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan berkeberatan


atas keterangan saksi tersebut, keberatan mana yaitu :
• Waktu mau masuk hotel terdakwa dan saksi masih diatas motor didatangi petugas hotel

do
gu

menanyakan apakah membutuhkan kamar

• kamar hotel jenisnya Drive in Garasi dan kamar menyatu. Sehingga dari garasi bisa
In
A

langsung masuk kamar;

• Lampu dikamar terang semua;


ah

lik

• Saksi melakukan persetubuhan itu atas dasar suka sama suka;

• Saksi tidak ada mengunci kamar dari luar saat keluar mencar softex karena sewa kamar itu
m

ub

hanya untuk 2-3 jam saja. Jadi kalau tidak menginap kunci kamar tidak diberikan oleh
ka

petugas hotel kepada tamu kamar hotel;


ep
ah

2. Saksi ENDANG MANSUR :


R

• Bahwa, saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan
es
M

keterangan didepan persidangan;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa, saksi korban Sunarti Martini merupakan adik kandung saksi yang bertugas sebagai

a
perawat honor di RSUD Bengkulu dan saksi tidak kenal dengan terdakwa.

si
• Bahwa, pada hari Selasa tanggal 19 Agustus 2014 sekitar jam 02.00 Wib saksi mendapat
telphone dari saudara perempuan yang memberitahukan saksi korban berada di rumah sakit

ne
ng
DKT Bengkulu kemudian saksi pergi ke rumah sakit tersebut dan melihat saksi korban
terbaring sakit dengan ekspresi wajah yang trauma sekali;

do

gu
Bahwa, saksi korban bercerita kepada saksi awalnya diajak terdakwa jalan-jalan kemudian
makan malam dan minum teh botol lalu ngobrol di pantai makan jagung dan minum teh

In
A
botol lalu kepala saksi korban terasa pusing dan berat kemudian terdakwa membawa saksi
korban ke hotel Kuala Beach di Pinggir Pantai Panjang Bengkulu lalu terdakwa
ah

lik
menyetubuhi saksi korban dan kemudian saksi korban Sunarti mengalami pendarahan
akibat disetubuhi terdakwa;
am

ub
• Bahwa, pada dini hari kejadian tersebut setelah dibawa kerumah sakit DKT Bengkulu untuk
mengatasi pendarahan dilakukan operasi oleh dokter untuk menjahit luka robek di vagina
saksi korban.
ep
k

• Bahwa, Selasa tanggal 19 Agustus 2014 sekitar jam 10.00 Wib saksi korban sudah
ah

diperbolehkan pulang ke rumah dan saksi melaporkan perbuatan terdakwa ke Polres


R

si
Bengkulu ;

ne
• Bahwa, setahu saksi adik saksi tersebut belum mempunyai pacar;
ng

• Bahwa adik saksi yaitu saksi korban Sunarti hobby bermain biliard dan seorang atlet
Billiard Bengkulu serta sering mengikuti kejuaraan billard;

do
gu

• Bahwa, adik saksi tersebut sering berlatih billiard baik siang hari maupun pada malam hari
baik dengan temannya maupun sendirian;
In
A

• Bahwa benar setelah kejadian malam itu besoknya terdakwa tidak menghubungi saksi
korban Sunarti melalui teleponnya dan tidak pula datang menemui saksi korban dan
ah

lik

keluarganya dirumahnya:
• Bahwa terdakwa setelah kejadian tersebut sampai sebulan lamanya tidak juga datang
m

ub

menemui saksi korban Sunarti dan keluarganya padahal keluarga Sunarti pada tanggal 19
ka

Agustus 2014 sudah melaporkan terdakwa ke Polrest Bengkulu;


ep

• Bahwa pihak Penyidik Polrest Bengkulu sudah menyuruh masing-masing keluarga untuk
ah

dilakukan perdamaian atas peristiwa tersebut dan dari pihak kami sebenarnya terbuka saja
R

awalnya akan tetapi pihak keluarga terdakwa tidak mau menanggapinya justru menuduh
es

saksi korban Sunarti bukan perempuan baik-baik dan sampai kemudian terdakwa ditahan
M

ng

on

8
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
oleh Penyidik Polrest Bengkulu tidak terjadi kesepakatan damai antara keluarga saksi

a
korban dengan keluarga terdakwa.

si
• Bahwa, saksi dan keluarga besar saksi korban sudah mendengar dari pihak penyidik bahwa
terdakwa pernah dilaporkan sebelumnya melakukan persetubuhan dengan perempuan lain

ne
ng
yaitu pacarnya yang kemudian terdakwa tinggalkan perempuan itu dan akhirnya terdakwa
dilaporkan pihak keluarga peremuan itu kepada pihak kepolisian dan atasan terdakwa

do
gu
sampai kemudian atas laporan keluarga perempuan itu terjadi perdamaian akan tetapi
perempuan tersebut tidak di nikahi oleh terdakwa;

In
A
• Bahwa yang disesalkan oleh keluarga saksi adalah terdakwa meninggalkan saksi korban
pada saat dimana saksi korban harusnya didampingi di rumah sakit karena mengalami
ah

lik
pendarahan hebat akibat perbuatannya akan tetapi terdakwa justru kabur dan tidak pernah
menghubungi saksi korban sama sekali setelah kejadian tersebut dan setelah dihubungi
am

justru keluarga terdakwa menghina saksi korban sebagai bukan perempuan baik-baik;

ub
• Bahwa jika saja terdakwa dan keluarganya mau segera menunjukan rasa bersalah dan
prihatinnya atas peristiwa yang dialami adik saksi tersebut tentu saja menurut saksi jalan
ep
k

keluar berupa perdamaian bisa saja terwujud akan tetapi bukannya terdakwa dan
ah

keluarganya datang menunjukan rasa penyesalan dan permohonan maaf dengan mencari
R

si
solusi damai justru terdakwa dan keluarganya menuduh adik saksi bukan sebagai
perempuan baik-baik;

ne
ng

Menimbang bahwa, atas keterangan saksi tersebut terdakwa tidak berkeberatan dan
membenarkannya.

do
gu

3. Saksi M. ALI HAMKA :


In
A

• Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan
keterangan didepan persidangan;
ah

lik

• Bahwa saksi bekerja sebagai karyawan hotel Kuala View Beach Pantai Panjang.

• Bahwa pada hari Selasa tanggal 19 Agustus 2014 sekitar jam 00.00 Wib datang seorang
m

ub

laki-laki yang mengendarai motor dengan membonceng seorang perempuan mendatangi


hotel dan bertemu dengan saksi yang sedang duduk beristirahat di halaman hotel. Malam
ka

hari tersebut cuaca bagus tidak hujan.


ep

• Bahwa laki-laki yang mengendarai sepeda motor tersebut adalah terdakwa dan saksi
ah

menanyakan apakah butuh kamar dan dijawab iya kemudian saksi menanyakan lagi
R

es

menginap atau hanya pakai jam-jaman saja dan dijawab terdakwa mau memakai kamar
M

hanya jam-jaman saja. Adapun posisi kepala perempuan diboncengan tersebut merebahkan
ng

kepalanya di punggung terdakwa sehingga tidak terlihat wajahnya oleh saksi.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa hotel Kuala View Beach Pantai Panjang jenis kamarnya “Drive in” yakni kamar

a
menyatu dengan garasi kendaraan kemudian saksi mengarahkan mereka ke kamar dengan

si
nama kamar “Apel” yang dibawahnya berupa garasi untuk parkir kendaraan;

• Bahwa saksi kemudian menyusul ke arah garasi tersebut dan mengantar terdakwa ke kamar

ne
ng
diatas garasi sedangkan perempuan tersebut duduk diatas sepeda motor sambil menghadap
dinding garasi sehingga saksi tidak bisa melihat wajahnya.

do

gu
Bahwa harga sewa kamar untuk check in selama 3 (tiga) jam sebesar Rp. 140.000.- (seratus
empat puluh ribu rupiah) tetapi tidak diberikan kunci kamar kecuali menginap baru

In
A
diberikan kunci kamar yang merupakan kebijakan hotel.

• Bahwa terdakwa memberikan uang sebesar Rp. 150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah)
ah

lik
kepada saksi untuk sewa kamar sehingga terdapat kembalian sebesar Rp. 10.000.- (sepuluh
ribu rupiah) kemudian saksi pergi ke resepsionis untuk mengambil uang kembalian
am

ub
tersebut. Pada saat saksi kembali melewati garasi si perempuan tersebut tidak ada lagi
diatas sepeda motor dan saksi kemudian mengetuk pintu dan dibuka pintu sedikit oleh
terdakwa lalu dari celah pintu yang dibuka terdakwa menerima kembalian uang Rp.
ep
k

10.000,- dari saksi. Pada saat itu saksi melihat lampu kamar dimatikan sedangkan TV
ah

dalam keadaan hidup karena ada suara dan cahayanya.


R

si
• Bahwa pada saat saksi membuat mie rebus sekitar 30 (tiga puluh) menit kemudian
mendengar bunyi sepeda motor yang pergi meninggalkan hotel sehingga saksi mengira

ne
ng

terdakwa dan perempuan tersebut telah selesai menggunakan kamar sehingga saksi menuju
kamar tersebut untuk memastikan tetapi kamar tersebut di grendel dari dalam tidak bisa

do
gu

dibuka dari luar sehingga saksi menduga di dalam kamar tersebut masih ada penghuninya.

• Bahwa tidak jauh dari kamar yang di sewa terdakwa dan perempuan tersebut terdapat mess
In
A

karyawan yang di huni oleh Repi, Eko dan Adi serta saksi sedangkan resepsionis berjarak
sekitar 30 meter dari kamar yang disewa terdakwa.
ah

lik

• Bahwa pada malam hari tersebut saksi tidak mendengar adanya teriakan atau kegaduhan
dari kamar yang disewa terdakwa begitu juga dengan teman saksi.
m

ub

• Bahwa setelah sekitar 1 ½ jam terdakwa dan perempuan tersebut pergi meninggalkan hotel
dan terdakwa masuk ke kamar untuk mengganti sprai tempat tidur. Saksi tidak sempat
ka

ep

melihat di sprai tersebut ada darahnya atau tidak tetapi di kamar mandi ada bau darah;
Menimbang bahwa, atas keterangan saksi tersebut terdakwa tidak berkeberatan dan
ah

membenarkannya;
R

es
M

Menimbang, bahwa dimuka persidangan Penuntut Umum telah pula mengajukan ahli,
ng

yaitu AHLI dr. DEDDY FITRI, SpOG yang dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut:
on

10
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan

si
keterangan didepan persidangan;

• Bahwa Ahli merupakan dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di rumah sakit DKT

ne
ng
Kota Bengkulu;

• Bahwa Ahli yang mengeluarkan Visum Et Repertum Nomor : VER/04/IX/2014 tertanggal

do
gu
02 September 2014 atas nama Sunarti Martini;

• Bahwa pada hari Selasa tanggal 19 Agustus 2014 sekitar jam 01.00 WIB sebagai mana

In
A
diterangkan oleh perawat jaga RS Detasemen Kesehatan (DKT) ZAINUL ARIFIN
BENGKULU pasien yakni saksi Sunarti Martini datang dengan diantar seorang laki-laki ke
ah

lik
Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan telah terjadi pendarahan serius dari lubang
kemaluannya;
am

ub
• Bahwa sekira jam 02.00 Wib ahli datang dan menemui Pasien yang ternyata dokter
mengenalinya sebagai Perawat di RSUD RSMY Bengkulu kemudian Ahli melakukan
ep
pemeriksaan dan pengobatan dengan cara melakukan operasi penjahitan luka robek di
k

bagian kemaluan dekat arah anus saksi korban;


ah

• Bahwa saksi korban mengalami luka robek dari tepi bawah vulva depan sampai seperempat
R

si
distal bagian bawah, dengan kedalaman + 1 cm tampak pendarahan aktif titik hymen robek

ne
ng

arah pukul lima, enam, tujuh dengan kesimpulan hymen tidak utuh lagi serta luka robek
pada vagina bawah;
• Bahwa menurut Ahli penyebab luka tersebut adanya tekanan atau trauma benda tumpul.

do
gu

• Bahwa saksi tanyakan kepada pasien penyebab dari pendarahan tersebut dan pasien
menjawab pendarahan terjadi akibat hubungan seksual;
In
A

• Bahwa menurut pendapat saksi pendarahan yang terjadi akibat hubungan seksual bisa
terjadi karena robek pada selaput dara (Hymen) itu sendiri dan pendarahan pada hymen
ah

lik

yang robek tidak akan mengalami pendarahan yang hebat dan sulit untuk dihentikan;
• Bahwa yang terjadi pada pasien Sunarti bukan hanya robek baru pada selaput dara (hymen)
m

ub

akan tetapi robekan juga terjadi pada bagian vagina bawah tepatnya pada tepi bawah vulva
ka

depan sampai seperempat distal bagian bawah. Daerah ini merupakan tempat jaringan
ep

pembuluh darah sehingga robekan pada bagian ini mengakibatkan pendarahan aktif dan
sulit dihentikan pendarahannya kecuali dengan cara operasi penjahitan dibagian pembuluh
ah

darah yang robek tersebut;


es

• Bahwa robekan hymen arah jam 6 terlihat sebagai robekan baru karena terlihat masih luka;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa Ahli melakukan operasi 10 Jahitan pada tepi bawah vulva depan sampai seperempat

a
distal bagian bawah tersebut;

si
• Bahwa pendarahan tersebut bisa terjadi akibat aktivitas hubungan seksual yang dilakukan
oleh perempuan (pasien Sunarti) tidak dalam kondisi rileks saat melakukan hubungan

ne
ng
seksual tersebut, bisa jadi karena rasa takut, malu dan perasan tegang lainnya ;

• Bahwa keadaan saksi korban saat diperiksa sadar dan dapat diajak berbicara dengan

do
gu
normal. Dalam 1 - 2 hari saksi korban akan sembuh kembali;

In
A
Menimbang bahwa atas keterangan Ahli tersebut menyatakan tidak tahu dan tidak
keberatan atas keterangan Ahli tersebut;
ah

lik
Menimbang, bahwa di persidangan telah pula di dengar keterangan Terdakwa MYXE
am

ub
ZUL JANOVA Als. JANOV Bin MEDIANTO yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
• Bahwa terdakwa telah mengenal sosok saksi korban SUNARTI MARTINI pada saat acara
ep
k

Kompetisi Billiard KAPOLDA CUP di arena Bilyard StarPool Bengkulu Indah Mall (BIM)
ah

yang mana saksi korban sebagai peserta kompetisi Bilyard tersebut;


R

si
• Bahwa setelah pertemuan itu terdakwa kemudian berusaha untuk berkenalan dengan saksi
korban dengan cara meminta pertemanan di media sosial facebook;

ne
ng

• Bahwa melalui facebook terdakwa dan saksi korban kemudian menjalin hubungan
komunikasi mengenai kegiatan sehari-hari baik melalui pesan masengger Facebook

do
gu

maupun melalui komunikasi telepon setelah sebelumnya terdakwa dan saksi saling bertukar
nomor handphone;
In
A

• Bahwa pada hari Senin tanggal 18 Agustus 2014 terdakwa yang sehari-hari berdinas
sebagai Polisi di Polres Kabupaten Kaur-Bengkulu Selatan sedang berada di Kota Bengkulu
ah

lik

lalu terdakwa sms-an dengan saksi korban Narti untuk mengajak bermain Bilyard di
Starpool Bengkulu Indah Mall (BIM) tetapi saksi korban menolak dengan mengatakan :
m

ub

“Adek Lagi Dinas Kak” lalu terdakwa sms lagi ke saksi korban mengajak nanti malam
jalan setelah saksi korban pulang dari berdinas di RSUD Bengkulu dan dijawab oleh korban
ka

Narti: “Iya nanti Adek kabari”. Kemudian pada malam hari jam 21.00 WIB terdakwa sms
ep

lagi saksi korban dengan mengatakan: “jadi dek?” lalu dijawab saksi korban : “iya kak,
ah

jemputlah dirumah” kemudian saksi korban mengirimkan alamat rumah lalu terdakwa
R

dengan menggunakan motor menjemput saksi korban dirumahnya;


es
M

• Bahwa pada waktu terdakwa membawa saksi korban tidak berpamitan dengan orangtua
ng

saksi korban karena saksi korban bilang tidak usah berpamitan;


on

12
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa, kemudian terdakwa menjemput saksi korban dan kemudian terdakwa mengajak

a
saksi korban makan malam di warung Pecal Lele di Simpang Padang Harapan Bengkulu;

si
• Bahwa setelah makan di Warung Makan Pecal Lele Simpang Padang Harapan Bengkulu itu
terdakwa dengan mengendarai motor membonceng saksi korban menuju kearah Pantai

ne
ng
Panjang dan akhirnya terdakwa dan saksi korban berhenti dan duduk-duduk di pinggir
Pantai Panjang Bengkulu tepatnya pantai yang berada tepat di belakang gedung Bengkulu

do
gu
Indah Mall (BIM) sambil makan jagung dan minum teh botol sambil bercerita layaknya
pasangan yang berpacaran;

In
A
• Bahwa karena selama ini telah terjalin komunikasi mesra antara terdakwa dan saksi korban
baik melalui pesan Massenger Facebook dan komunikasi telepon selanjutnya terdakwa
ah

lik
menyatakan cinta kepada saksi korban dan ingin menjadi pacarnya. Saat itu dijawab oleh
saksi korban menerima pernyataan cinta dan bersedia menjadi pacar terdakwa;
am

ub
• Bahwa Terdakwa dan saksi korban duduk dipinggir Pantai sambil bercerita dan memeluk
serta serta mencium saksi korban lalu sekitar 30 menit kemudian terdakwa mengajak saksi
korban mencari hotel dengan mengatakan : “DEK KITO KE HOTEL AJO, DAK LEMAK
ep
k

TENGOK ORANG” lalu dijawab oleh korban Narti : “NGAPOI KAK KE HOTEL?” lalu
ah

terdakwa jawab: “MASO ADEK DAK NGERTI” lalu dijawab lagi oleh saksi korban
R

si
Narti : “TAPI AKU DAK PERNAH NGELAKUKAN ITU SEBELUMNYO” lalu
terdakwa jawab lagi : “KALO ADEK MEMANG SAYANG SAMO KAKAK,

ne
ng

JANGANKAN KEPERAWANAN ADEK, NYAWO ADEK PASTI ADEK KASIH” lalu


dijawab korban Narti :”TAPI KAKAK JANJI, KALO UDAH ADEK KASIH, KAKAK

do
gu

JANGAN TINGGALKAN ADEK YO” lalu terdakwa jawab : “IYO” ;


• Bahwa sekira jam 23.00 WIB terdakwa dengan mengendarai motor membonceng saksi
In
A

NARTI menuju Hotel Kuala Beach di Pantai Panjang Bengkulu tidak jauh dari tempat saksi
dan terdakwa duduk dan ngobrol sebelumnya. Awalnya saksi korban berkeberatan ke hotel
ah

lik

tersebut karena pemiliknya masih ada hubungan keluarga dengan saksi korban tapi
Terdakwa menyarankan saksi korban untuk merebahkan kepala dan wajahnya ke punggung
terdakwa supaya tidak dikenali petugas hotel.
m

ub

• Bahwa sampai di halaman hotel bertemu dengan petugas hotel yang lagi duduk santai dan
ka

ditanya apa butuh kamar dan dijawab terdakwa iya kemudian ditanya lagi menginap atau
ep

tidak dan terdakwa jawab tidak kemudian terdakwa diarahkan ke kamar yang bernama Apel
ah

yang dibawahnya garasi tempat parkir kendaraan.


R

• Bahwa sepeda motor yang dikendarai terdakwa dan saksi korban parkir di garasi yang
es
M

diatasnya kamar kemudian terdakwa mengikuti petugas hotel menuju kamar sedangkan
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
saksi korban menunggu di atas sepeda motor dengan wajah menghadap dinding garasi

a
supaya wajahnya tidak dikenali petugas hotel.

si
• Bahwa setelah petugas hotel mempersiapkan kamar terdakwa memberikan uang sewa
kamar sebesar Rp. 140.000,.- (seratus empat puluh ribu rupiah) dengan uang sebesar Rp.

ne
ng
150.000.- (seratus lima puluh ribu rupia) untuk check in selama 3 (tiga) jam dan petugas
hotel tidak memberikan kunci kamar. Kemudian petugas hotel pergi untuk mengambil uang

do
gu
kembalian sedangkan terdakwa menjemput saksi korban yang lagi menunggu di atas sepeda
motor di garasi.

In
A
• Bahwa terdakwa dan saksi korban kemudian menuju kamar hotel kemudian terdakwa
mematikan lampu kamar sedangkan TV tetap dalam keadaan hidup dan tidak berapa lama
ah

lik
petugas hotel mengetuk pintu kemudian terdakwa membuka pintu dan menerima uang
kembalian sewa kamar sebesar Rp. 10.000.- (sepuluh ribu).
am

ub
• Bahwa terdakwa dan saksi korban duduk diatas tempat tidur kemudian terdakwa menyuruh
saksi korban membuka celana levi’s dan celana dalam saksi korban sedangkan terdakwa
membuka celana panjang dan celana dalam terdakwa.
ep
k

• Bahwa terdakwa dan saksi korban berciuman dan sewaktu terdakwa akan memasukkan
ah

penis terdakwa ke dalam vagina saksi korban kembali saksi korban mengatakan kepada
R

si
terdakwa untuk tidak tinggalkan saksi korban setelah keperawanan saksi korban diberikan
kepada terdakwa, “JANGAN NIAN PERNAH TINGGALI ADEK YO SETELAH ADEK

ne
ng

KASIH INI, AWAS KALO SAMPAI KAKAK NINGGALI ADEK”

• Bahwa terdakwa memasukkan kemaluan terdakwa ke dalam kemaluan saksi korban dengan

do
gu

dibantu saksi korban yang ikut memegang penis terdakwa mengarahkan kemaluan
terdakwa ke dalam kemaluan saksi korban.
In
A

• Bahwa pada saat kemaluan terdakwa masuk ke dalam kemaluan saksi korban, saksi korban
menjerit kesakitan dengan berkata “ Ai Berdarah Kak” dan terdakwa melihat kemaluan
ah

lik

saksi korban mengeluarkan darah kemudian terdakwa dan saksi korban pergi kamar mandi
untuk membersihkan darah yang keluar dari vagina Narti akan tetapi darah yang keluar dari
m

ub

vagina Narti tidak juga berhenti. Lalu Terdakwa lalu bertanya : “JADI CAKMANO KO
DEK” lalu dijawab saksi korban Narti : “BELIKAN DULU SOFTEX (PEMBALUT)
ka

BARU KITO KE RUMAH SAKIT”. Lalu Terdakwa pergi keluar kamar hotel tersebut
ep

untuk mencari dan membeli pembalut wanita / softex;


ah

• Bahwa setelah terdakwa mendapatkan Soptex diluar kemudian datang lagi menemui saksi
R

korban dan memberikan softex kepada saksi korban Narti yang kemudian menepelkan 2
es
M

(dua) lembar softek dicelana dalam Narti. Lalu Narti dengan wajah panic mengatakan : “AI
ng

IDAK PACAK DIOBATI LAGI INI KAK, WAJIB DIJAHIT” lalu terdakwa jawab :
on

14
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“TERSERAH ADEK, NDAK DIJAHIT KEMANO INI?” lalu dijawab Narti : “KE

a
RUMAH SAKIT” lalu terdakwa jawab “KERUMAH SAKIT MANO?” dijawab Narti lagi:

si
“KERUMAH SAKIT YANG PACAK MENJAHITNYO, JANGAN KE BIDAN. KE
RSUD M YUNUS TULA YANG PACAK MENJAHITNYO” lalu terdakwa bilang :

ne
ng
“ADEK IDAK MALU KALO MENJAHITNYO DISITU, KAN TEMPAT DINAS ADEK
DISITU, PASTI BANYAK KAWAN ADEK DISITU” lalu dijawab lagi oleh Narti “JADI

do
gu
KEMANO MENJAHITNYA KAK?” lalu terdakwa bilang : “JANGAN PULO KE RS
BHAYANGKARA KETAHUAN NANTI AKU” lalu Narti berkata “ KE RS DKT AJO,

In
DISITU PACAK JUGO MENJAHITNYO”;
A
• Bahwa sesampainya di RS DKT saksi korban menuju resepsionis untuk mendaftar berobat
ah

sedangkan terdakwa menunggu di kursi depan kemudian saksi korban ditangani petugas

lik
medis dan tidak berapa lama perawat menemui terdakwa dan mengatakan tidak dapat
melanjutkan penanganan medis terhadap saksi korban kecuali ada orangtuanya kemudian
am

ub
terdakwa meminjam handphone saksi korban untuk menghubungi saudara perempuan saksi
korban dan memberitahukan apabila saksi korban di RS DKT sedang berada di RS DKT
ep
k

Bengkulu dengang mengatakan “YUK, TOLONGLAH DATANG KE RS DKT, SUNARTI


SAKIT” dijawab oleh kakak perempuan Narti : “SAKIT APO?” lalu terdakwa jawab
ah

R
“DATANGLAH DULU KESINI YUK, NANTI AYUK JUGO TAHU”;

si
• Bahwa setelah menepon keluarga Narti itu perasaan terdakwa cemas takut keluarga Narti

ne
ng

mengamuk kemudian terdakwa pergi meninggalkan Narti sendiri di RS DKT itu;

• Bahwa setelah kejadian malam itu besoknya terdakwa tidak menghubungi saksi korban

do
gu

Sunarti melalui teleponnya dan tidak pula datang menemui saksi korban dan keluarganya
dirumahnya:
In
• Bahwa terdakwa setelah kejadian tersebut sebulan lamanya tidak datang menemui saksi
A

korban Narti dan keluarganya;


ah

lik

• Bahwa, atas peristiwa tersebut ada upaya yang dilakukan oleh keluarga Narti untuk
menghubungi terdakwa dan keluarga terdakwa akan tetapi tidak terjadi kesepakatan damai
antara keluarga saksi korban dengan keluarga terdakwa.
m

ub

• Bahwa terdakwa berterus terang sebelumnya pernah melakukan persetubuhan dengan


ka

perempuan lain kemudian terdakwa tinggalkan perempuan itu lalu terdakwa dilaporkan
ep

pihak keluarga peremuan itu kepada pihak kepolisian dan atasan terdakwa akan tetapi
ah

kemudian terjadi perdamaian dan perempuan tersebut tidak di nikahi oleh terdakwa;
R

• Bahwa terdakwa menyetubuhi saksi Korban SUNARTI atas dasar suka sama suka dan
es
M

terdakwa setelah menyetubuhi saksi korban Sunarti itu terdakwa tidak mau menikahinya
ng

karena hal itu menurut terdakwa dilakukan suka sama suka;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa janji saksi yang tidak akan meninggalkan saksi korban SUNARTI setelah saksi

a
korban menyerahkan keperawanannya kepada saksi hal tersebut hanya rayuan dalam

si
hubungan pacaran saja dan terdakwa menyesal karena itu;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa :
• 1 (satu) lembar baju kaos bergaris ungu dan putih ada bercak darah pada bagian bawah.

do

gu
1 (satu) lembar celana panjang levi’s warna hitam ada bercak darah.

• 1 (satu) lembar BH warna coklat.

In
A
• 1 (satu) lembar celana dalam berwarna coklat ada bercak darah.

• 2 (dua) buah pembalut ada bercak darah


ah

lik
yang diajukan oleh Penuntut Umum di muka persidangan baik oleh para saksi maupun terdakwa
telah membenarkannya.
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap Visum Et Repertum Nomor : VER/04/IX/2014 tertanggal
02 September 2014 atas nama Sunarti Martini yang telah dibacakan di persidangan dan dibuat
ep
k

dan ditandatangani oleh dr. Deddy Fitri, SpOG dokter pada RS DKT Bengkulu, terdakwa tidak
berkeberatan dan membenarkannya;
ah

R
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan-keterangan para saksi, keterangan Ahli,

si
bukti surat , keterangan terdakwa dan persesuaian keterangan saksi dengan keterangan saksi

ne
ng

lainnya serta persesuaian pula dengan alat bukti lainnya maka Majelis Hakim memperoleh
FAKTA-FAKTA YURIDIS sebagai berikut :

do
• Bahwa benar sekira Bulan Februari- Maret Tahun 2013 Terdakwa Myxe Zuljanova Alias
gu

Janov Bin Medianto bertemu dengan saksi korban Sunarti Martini pada saat acara
Kompetisi Billiard KAPOLDA CUP 2013 di arena Billiard di Starpool Billiard Bengkulu
In
A

Indah Mall (BIM) Jalan Putri Gading Cempaka Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu
Samban Bengkulu yang mana saksi korban Sunarti Martini saat itu adalah salah satu peserta
ah

lik

kompetisi Billiard tersebut;

• Bahwa benar setelah pertemuan itu terdakwa kemudian berusaha untuk mengenal lebih
m

ub

jauh saksi korban dengan cara meminta pertemanan di jejaring media sosial facebook;


ka

Bahwa benar melalui facebook terdakwa dan saksi korban kemudian menjalin hubungan
ep

komunikasi mengenai kegiatan sehari-hari baik melalui pesan mesangger Facebook


maupun melalui komunikasi telepon setelah sebelumnya terdakwa dan saksi korban saling
ah

bertukar nomor handphone;


es

• Bahwa benar terdakwa yang sehari-harinya bertugas sebagai Brigadir Satu Polisi di jajaran
M

ng

Polrest Kabupaten Kaur yang berada didaerah Selatan Bengkulu sedangkan saksi korban
on

16
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sunarti Martini adalah pegawai Honorer pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M.

a
Yunus Bengkulu yang memiliki hobby berlatih Billiard;

si
• Bahwa benar pada hari Senin siang tanggal 18 Agustus 2014 sekira jam 12.00 WIB
terdakwa yang sedang berada di Kota Bengkulu lalu menghubungi saksi korban Sunarti

ne
ng
melalui Short message service (SMS) mengajak saksi korban bermain Billiard di Starpool
Bengkulu Indah Mall (BIM) tetapi saksi korban menolak dengan dengan alasan sedang

do
gu
berdinas sebagai perawat di RSUD M Yunus Bengkulu. Kemudian terdakwa SMS lagi
mengajak saksi korban malam harinya untuk bertemu lalu saksi korban menyetujui rencana

In
A
pertemuan itu. Kemudian setelah saksi korban pulang dirumahnya pada malam hari jam
21.00 WIB terdakwa SMS saksi korban dengan mengatakan: “jadi dek?” lalu dijawab saksi
ah

korban : “iya kak, jemputlah dirumah” kemudian terdakwa dengan menggunakan motor

lik
menjemput saksi korban dirumahnya;
• Bahwa benar kemudian terdakwa menjemput saksi korban dan kemudian terdakwa
am

ub
mengajak saksi korban makan malam di warung Pecal Lele di Simpang Padang Harapan
Bengkulu;
ep
k

• Bahwa benar pada waktu terdakwa membawa saksi korban baik terdakwa maupun saksi
ah

korban Sunarti tidak berpamitan dengan orangtua saksi korban karena menurut saksi korban
R

si
saat itu orangtua saksi korban sudah tidur dikamarnya;
• Bahwa benar di Warung Makan Pecal Lele Simpang Padang Harapan Bengkulu itu

ne
ng

terdakwa dan saksi korban menyatap menu makan malam dan meminum minuman teh
botol sambil terdakwa dan saksi korban mengobrol;

do
gu

• Bahwa benar setelah makan malam di Warung Makan Pecal Lele Simpang Padang Harapan
Bengkulu itu terdakwa dengan mengendarai motor membonceng saksi korban menuju
In
A

kearah Pantai Panjang awalnya mau menuju Starpool Billiard Bengkulu Indah Mall (BIM)
akan tetapi kemudian diputuskan tidak jadi bermain Billiard dan akhirnya terdakwa dan
ah

lik

saksi korban berhenti dan duduk-duduk di pinggir Pantai Panjang Bengkulu tepatnya pantai
yang berada tepat di belakang gedung Bengkulu Indah Mall (BIM) sambil makan jagung
dan minum teh botol serta bercengkrama layaknya pasangan yang berpacaran;
m

ub

• Bahwa benar karena selama ini telah terjalin komunikasi intim antara terdakwa dan saksi
ka

korban baik melalui pesan Messanger Facebook dan komunikasi telepon selanjutnya pada
ep

obrolan di pinggir pantai tersebut terdakwa menyatakan cinta kepada saksi korban dan
ah

ingin menjadi pacarnya yang kemudian saat itu dijawab oleh saksi korban menerima
R

pernyataan cinta dan bersedia menjadi pacar terdakwa;


es
M

• Bahwa benar Terdakwa dan saksi korban duduk dipinggir Pantai sambil bercerita dan
ng

memeluk serta menciumi saksi korban kemudian setelah itu terdakwa mengajak saksi
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
korban mencari hotel dengan mengatakan : “DEK KITO KE HOTEL AJO, DAK LEMAK

a
TENGOK ORANG” lalu dijawab oleh saksi korban Sunarti : “NGAPOI KAK KE

si
HOTEL?” lalu terdakwa jawab: “MASO ADEK DAK NGERTI” lalu dijawab lagi oleh
saksi korban Narti : “TAPI AKU DAK PERNAH NGELAKUKAN ITU SEBELUMNYO”

ne
ng
lalu terdakwa jawab : “KALO ADEK MEMANG SAYANG SAMO KAKAK,
JANGANKAN KEPERAWANAN ADEK, NYAWO ADEK PASTI ADEK KASIH” lalu

do
gu
dijawab korban Narti :”TAPI KAKAK JANJI, KALO UDAH ADEK KASIH, KAKAK
JANGAN TINGGALKAN ADEK YO” lalu terdakwa jawab : “IYO” ;

In

A
Bahwa benar sekira jam 23.00 WIB terdakwa dengan mengendarai motor membonceng
saksi Sunarti menuju Hotel Kuala Beach di Pantai Panjang Bengkulu tidak jauh dari tempat
ah

saksi dan terdakwa duduk dan ngobrol sebelumnya. Awalnya saksi korban berkeberatan ke

lik
hotel tersebut karena pemiliknya masih ada hubungan keluarga dengan saksi korban tapi
Terdakwa menyarankan saksi korban untuk merebahkan kepala dan wajahnya ke punggung
am

ub
terdakwa supaya tidak dikenali petugas hotel.

• Bahwa benar sampai di halaman hotel Drive in Kuala Beach di Pantai Panjang Bengkulu
ep
k

itu terdakwa ditemui petugas hotel yakni Saksi M. ALI HAMKA yang langsung bertanya
ah

kepada terdakwa apa butuh kamar dan dijawab terdakwa iya kemudian ditanya lagi
R

si
menginap atau tidak dan terdakwa jawab tidak kemudian terdakwa diarahkan ke kamar
yang bernama Apel yang dibawahnya garasi tempat parkir kendaraan.

ne
ng

• Bahwa benar sepeda motor yang dikendarai terdakwa dan saksi korban parkir di garasi
yang diatasnya kamar kemudian terdakwa mengikuti petugas hotel Saksi M. ALI HAMKA

do
gu

menuju kamar sedangkan saksi korban menunggu di atas sepeda motor dengan wajah
menghadap dinding garasi supaya wajahnya tidak dikenali petugas hotel Saksi M. ALI
In
A

HAMKA;

• Bahwa, setelah petugas hotel Saksi M. ALI HAMKA mempersiapkan kamar terdakwa
ah

lik

memberikan uang sewa kamar sebesar Rp. 140.000,.- (seratus empat puluh ribu rupiah)
dengan uang sebesar Rp. 150.000.- (seratus lima puluh ribu rupia) untuk check in selama 3
(tiga) jam dan petugas hotel tidak memberikan kunci kamar. Kemudian petugas hotel pergi
m

ub

untuk mengambil uang kembalian sedangkan terdakwa menjemput saksi korban yang lagi
ka

menunggu di atas sepeda motor di garasi untuk masuk kedalam kamar;


ep

• Bahwa benar setelah terdakwa dan saksi korban didalam kamar hotel kemudian terdakwa
ah

mematikan lampu kamar sedangkan TV tetap dalam keadaan hidup dan tidak berapa lama
R

petugas hotel Saksi M. ALI HAMKA mengetuk pintu kemudian terdakwa membuka pintu
es
M

setengahnya saja dan dari celah pintu yang dibuka menerima uang kembalian sewa kamar
ng

sebesar Rp. 10.000.- (sepuluh ribu) dari Petugas Hotel;


on

18
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa benar terdakwa dan saksi korban duduk diatas tempat tidur kemudian terdakwa

a
menyuruh saksi korban membuka celana levis dan celana dalam saksi korban sedangkan

si
terdakwa membuka celana panjang dan celana dalam terdakwa.

• Bahwa benar terdakwa dan saksi korban berciuman dan sewaktu terdakwa akan

ne
ng
memasukkan penis terdakwa ke dalam vagina saksi korban kembali saksi korban
mengatakan kepada terdakwa untuk tidak tinggalkan saksi korban setelah keperawanan

do
gu
saksi korban diberikan kepada terdakwa, “JANGAN NIAN PERNAH TINGGALI ADEK
YO SETELAH ADEK KASIH INI, AWAS KALO SAMPAI KAKAK NINGGALI

In
A
ADEK”;

• Bahwa benar terdakwa memasukkan kemaluan terdakwa ke dalam kemaluan saksi korban
ah

lik
dengan dibantu saksi korban yang ikut memegang penis terdakwa mengarahkan kemaluan
terdakwa ke dalam kemaluan saksi korban;
am

ub
• Bahwa benar pada saat kemaluan terdakwa masuk ke dalam kemaluan saksi korban, saksi
korban menjerit kesakitan dengan berkata “ Ai Berdarah Kak” dan terdakwa melihat
kemaluan saksi korban mengeluarkan darah kemudian terdakwa dan saksi korban pergi
ep
k

kamar mandi untuk membersihkan darah yang keluar dari vagina Narti akan tetapi darah
ah

yang keluar dari vagina saksi korban Sunarti tidak juga berhenti. Kemudian Terdakwa
R

si
bertanya : “JADI CAKMANO KO DEK” lalu dijawab saksi korban Sunarti : “BELIKAN
DULU SOFTEX (PEMBALUT) BARU KITO KE RUMAH SAKIT”. Lalu Terdakwa pergi

ne
ng

keluar kamar hotel tersebut untuk mencari dan membeli pembalut wanita / softex;

• Bahwa benar setelah terdakwa mendapatkan Softex kemudian terdakwa kembali menemui

do
gu

saksi korban Sunarti di Kamar Hotel dan memberikan softex kepada saksi korban Sunarti
yang kemudian saksi korban Sunarti menepelkan 2 (dua) lembar softek dicelana dalam
In
A

Narti. Lalu Narti dengan wajah panik mengatakan : “AI IDAK PACAK DIOBATI LAGI
INI KAK, WAJIB DIJAHIT” lalu terdakwa jawab : “TERSERAH ADEK, NDAK
ah

lik

DIJAHIT KEMANO INI?” lalu dijawab saksi korban Sunarti: “KE RUMAH SAKIT” lalu
terdakwa jawab “KERUMAH SAKIT MANO?” dijawab saksi korban Sunarti:
“KERUMAH SAKIT YANG PACAK MENJAHITNYO, JANGAN KE BIDAN. KE
m

ub

RSUD M YUNUS TULA YANG PACAK MENJAHITNYO” lalu terdakwa bilang :


ka

“ADEK IDAK MALU KALO MENJAHITNYO DISITU, KAN TEMPAT DINAS ADEK
ep

DISITU, PASTI BANYAK KAWAN ADEK DISITU” lalu dijawab lagi oleh saksi korban
ah

Sunarti : “JADI KEMANO MENJAHITNYA KAK?” lalu terdakwa bilang : “JANGAN


R

PULO KE RS BHAYANGKARA KETAHUAN NANTI AKU” lalu Narti berkata “ KE RS


es

DKT AJO, DISITU PACAK JUGO MENJAHITNYO”;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa benar sesampainya di RS DKT Bengkulu saksi korban menuju resepsionis untuk

a
mendaftar berobat sedangkan terdakwa menunggu di kursi depan kemudian saksi korban

si
ditangani petugas medis dan tidak berapa lama perawat menemui terdakwa dan mengatakan
tidak dapat melanjutkan penanganan medis terhadap saksi korban kecuali ada orangtuanya

ne
ng
kemudian terdakwa meminjam handphone saksi korban untuk menghubungi saudara
perempuan saksi korban dan memberitahukan apabila saksi korban di RS DKT Bengkulu,

do
gu
terdakwa ditelepon berkata : “YUK, TOLONGLAH DATANG KE RS DKT, SUNARTI
SAKIT” dijawab oleh kakak perempuan Sunarti : “SAKIT APO?” lalu terdakwa jawab

In
“DATANGLAH DULU KESINI YUK, NANTI AYUK JUGO TAHU”;
A
• Bahwa benar setelah menelpon keluarga Sunarti itu perasaan terdakwa cemas karena takut
ah

lik
keluarga saksi korban Sunarti marah kepada terdakwa dan kemudian terdakwa pergi
meninggalkan Sunarti sendiri di RS DKT Bengkulu itu;
am

ub
Bahwa benar setelah kejadian malam itu besoknya terdakwa tidak menghubungi saksi
korban Sunarti melalui teleponnya dan tidak pula datang menemui saksi korban dan
keluarganya dirumahnya:
ep
k

• Bahwa benar sebagaimana keterangan kakak kandung saksi korban Sunarti yaitu saksi
ah

Endang Mansur bahwa terdakwa setelah kejadian tersebut sampai sebulan lamanya tidak
R

si
juga datang menemui saksi korban Sunarti dan keluarganya padahal keluarga Sunarti pada
tanggal 19 Agustus 2014 sudah melaporkan terdakwa ke Polrest Bengkulu;

ne
ng

• Bahwa benar pihak Penyidik Polrest Bengkulu sudah mengupayakan perdamaian atas
peristiwa tersebut akan tetapi pihak keluarga terdakwa tidak mau menanggapinya justru

do
gu

menuduh saksi korban Sunarti bukan perempuan baik-baik dan sampai kemudian terdakwa
ditahan oleh Penyidik Polrest Bengkulu tidak terjadi kesepakatan damai antara keluarga
In
A

saksi korban dengan keluarga terdakwa.

• Bahwa, benar terdakwa pernah melakukan persetubuhan dengan perempuan lain kemudian
ah

lik

terdakwa tinggalkan perempuan itu yang kemudian terdakwa dilaporkan pihak keluarga
perempuan itu kepada pihak kepolisian dan atasan terdakwa sampai kemudian atas laporan
m

ub

keluarga perempuan itu terjadi perdamaian akan tetapi perempuan tersebut tidak di nikahi
oleh terdakwa;
ka

• Bahwa benar terdakwa menyetubuhi saksi Korban Sunarti sudah dengan itikad awal
ep

terdakwa tidak mau menikahinya menurut terdakwa persetubuhan itu dilakukan atas dasar
ah

suka sama suka;


R

• Bahwa benar janji saksi yang tidak akan meninggalkan saksi korban SUNARTI setelah
es
M

saksi korban menyerahkan keperawanannya kepada saksi hal tersebut hanya rayuan dalam
ng

hubungan pacaran saja;


on

20
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
• Bahwa benar menurut Ahli dr. DEDDY FITRI, SpOG dokter Spesialis Kebidanan dan

a
Kandungan di rumah sakit DKT Kota Bengkulu menerangkan pada Selasa tanggal 19

si
Agustus 2014 sekira jam 02.00 Wib Ahli datang dan menemui Pasien yang ternyata Ahli
mengenalinya sebagai Perawat di RSUD RSMY Bengkulu kemudian Ahli melakukan

ne
ng
pemeriksaan dan pengobatan dengan cara melakukan operasi penjahitan luka robek di
bagian kemaluan dekat arah anus saksi korban;

do

gu
Bahwa Ahli menyatakan saksi korban mengalami luka robek dari tepi bawah vulva depan
sampai seperempat distal bagian bawah, dengan kedalaman + 1 cm tampak pendarahan

In
A
aktif titik hymen robek arah pukul lima, enam, tujuh dengan kesimpulan hymen tidak utuh
lagi serta luka robek pada vagina bawah dan penyebab luka tersebut adanya tekanan atau
ah

lik
trauma benda tumpul;
• Bahwa terhadap luka tersebut terjadi pendarahan aktif dan untuk menghentikannya harus
am

ub
dilakukan operasi penjahitan terhadap bagian pembuluh darah yang robek tersebut, bila
tidak dilakukan penjahitan pendarahan tidak akan berhenti;

• Bahwa Ahli tanyakan kepada saksi koban mengenai penyebab dari pendarahan tersebut dan
ep
k

pasien menjawab pendarahan terjadi akibat hubungan seksual;


ah

• Bahwa benar menurut pendapat Ahli pendarahan yang terjadi akibat hubungan seksual bisa
R

si
terjadi karena robek pada selaput dara (Hymen) itu sendiri dan pendarahan pada hymen
yang robek tidak akan mengalami pendarahan yang hebat dan sulit untuk dihentikan dan

ne
ng

yang terjadi pada saksi korban Sunarti bukan hanya robek baru pada selaput dara (hymen)
akan tetapi robekan juga terjadi pada bagian vagina bawah tepatnya pada tepi bawah vulva

do
gu

depan sampai seperempat distal bagian bawah. Daerah ini merupakan tempat jaringan
pembuluh darah sehingga robekan pada bagian ini mengakibatkan pendarahan aktif dan
In
A

sulit dihentikan pendarahannya kecuali dengan cara operasi penjahitan dibagian pembuluh
darah yang robek tersebut;
ah

lik

• Bahwa benar menurut pendapat ahli pendarahan pada bagian tepi bawah vulva depan
sampai seperempat distal bisa terjadi diakibatkan aktivitas hubungan seksual hal ini
m

ub

dikarenakan pihak perempuan (pasien Sunarti) tidak dalam kondisi rileks saat melakukan
hubungan seksual tersebut, bisa jadi karena rasa takut, malu dan perasan tegang lainnya ;
ka

ep

Menimbang bahwa berdasarkan Fakta-fakta Yuridis tersebut diatas selanjutnya majelis


ah

hakim akan menghubungkannya dengan unsur-unsur pasal dakwaan yang telah didakwakan
R

kepada diri terdakwa


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dakwaan yang diajukan Penuntut Umum tersebut dibuat secara

a
tunggal maka Majelis Hakim akan langsung menilai dan mempertimbangkan dakwaan tersebut.

si
Menimbang, bahwa terdakwa di dakwa oleh Penuntut Umum atas dakwaan perbuatan

ne
ng
terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 285 KUHP yang unsur-unsurnya
sebagai berikut :

do
1
gu
Unsur Barang Siapa;

In
2 Unsur Dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan Memaksa Seorang Wanita
A
Bersetubuh dengan dia di luar pernikahan;
ah

lik
Ad. 1 Unsur Barangsiapa
am

ub
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Barangsiapa” ialah menunjuk pada setiap
ep
k

orang sebagai subyek hukum, pendukung hak dan kewajiban. Dalam hal ini telah diajukan ke
pesidangan Pengadilan Negeri Bengkulu terdakwa bernama MYXE ZUL JANOVA Als.
ah

R
JANOVBin MEDIANTO yang identitasnya sebagaimana tercantum pada bagian awal putusan

si
ini, adalah subyek hukum yang memenuhi kualifikasi sebagai orang yang dapat

ne
ng

dipertanggungjawabkan perbuatanya yang mana dalam persidangan tidak terdapat sama sekali
ditemukan kesalahan atas orang (error in persona) dan terhadap terdakwa tidak terdapat adanya
alasan pemaaf, alasan pembenar atau alasan lainnya berdasarkan undang-undang yang dapat

do
gu

menghapuskan sifat pertanggungjawaban pidananya sehingga dapat menghentikan tuntutan


pidana atas diri terdakwa.
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi di depan persidangan, keterangan


terdakwa, barang bukti, surat perintah penyidikan, surat dakwaan dan tuntutan pidana Jaksa
ah

lik

Penuntut Umum serta pembenaran terdakwa terhadap pemeriksaan identitasnya pada sidang
pertama sebagaimana termaktub dalam berita acara persidangan dalam perkara ini dan
m

ub

pembenaran para saksi yang dihadapkan di depan persidangan bahwa yang sedang diadili di
depan persidangan Pengadilan Negeri Bengkulu adalah terdakwa MYXE ZUL JANOVA Als.
ka

JANOV Bin MEDIANTO maka jelaslah sudah pengertian “Barang Siapa” yang dimaksud dalam
ep

aspek ini adalah terdakwa MYXE ZUL JANOVA Als. JANOV Bin MEDIANTO yang
ah

dihadapkan ke depan persidangan Pengadilan Negeri Bengkulu sehingga Majelis Hakim


R

berpendirian unsur “Barang Siapa” telah terbukti dan terpenuhi secara sah dan meyakinkan
es
M

menurut hukum.
ng

on

22
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ad. 2. Unsur Dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan Memaksa Seorang Wanita

a
Bersetubuh dengan dirinya di luar perkawinan;

si
Menimbang, bahwa dalam unsur pasal ini melekat didalamnya unsur “kesengajaan” dari

ne
ng
pelaku. Perkembangan asas dan teori, hukum yang dikembangkan para ahli hukum menjelaskan
apa yang dimaksud dengan sengaja yaitu perbuatan tersebut adanya kehendak (willens) dan

do
gu
keinsyafan atau kesadaran (wittens) atas perbuatan dan akibat dari perbuatan itu (Hukum Pidana
Kumpulan Kuliah, Satochid K. – tanpa tahun)

In
A
Menimbang bahwa dari pengertian “kesengajaan” sebagai unsur yang melekat dalam
ah

suatu tindak pidana diperoleh pemahaman bahwa perbuatan itu tidak semata-mata “menghendaki

lik
sesuatu” namun cukup “mengetahui” akan perbuatan itu meskipun tidak mengetahui akibat
tertentu dari perbuatan maka telah dapat dipandang suatu perbuatan dilakukan memiliki
am

ub
kesengajaan. Maka dengan demikian kesengajaan adalah kesadaran akan perbuatan kejahatan
tertentu (Hukum Pidana I, J.M Van Bemmelen, Cet terjemahan Tahun 1984);
ep
k

Menimbang bahwa kehendak dan kesadaran itu memiliki hubungan kausal dalam batin
terdakwa, antara motif, modus perbuatan dan tujuan perbuatan (Asas–asas Hukum Pidana, Prof.
ah

R
Moeljatno, SH. Cet I Tahun 1983)

si
Menimbang, bahwa adapun yang dimaksud dengan terma “kekerasan atau dengan

ne
ng

ancaman kekerasan” sebagai pengertian yang bersifat alternatif dalam unsur pasal 285 KUHP
telah banyak mengalami pengertian yang diperluas bukan hanya dalam pengertian terminologi

do
gu

melainkan juga perluasan tafsir makna hukum dan peluasan unsur pidana pada konteks kejahatan
perkosaan/kesusilaan;
In
A

Menimbang, bahwa terminologi klasik dalam makna “dengan kekerasan” adalah


perbuatan yang bersifat kekerasan dalam arti fisik atau kekerasan yang menggunakan tenaga
ah

lik

atau kekuatan jasmani yang berakibat pada korban yang tidak berdaya secara fisik. Contoh
misalnya Pelaku yang sebelum melakukan tindakan pemerkosaan telah melukai tubuh korban
dengan senjata tajam atau mengikat kaki dan tangan korban sehingga tidak berdaya. Demikian
m

ub

pula halnya dengan maksud dari terma “ancaman kekerasan memaksa” yang diartikan secara
ka

klasik adalah tindakan intimidasi yang bersifat pshikis yang membuat orang tidak berdaya secara
ep

psikologis. Contoh misalnya dengan ancaman senjata api pelaku mengancam membunuh anak
ah

korban yang tertidur apabila korban tidak mau melayani untuk berhubungan seksual dengan
R

pelaku;
es

Menimbang, bahwa adapun pengertian “Persetubuhan” dalam terminologi klasik


M

ng

sebagaimana berdasarkan Arrest Hooge Raad Tanggal 05 Pebruari 1912 memberikan abstraksi
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa “Persetubuhan” adalah peraduan antara kemaluan laki-laki dan kemaluan perempuan

a
yang biasa dijalankan untuk mendapatkan anak, jadi alat kelamin laki-laki harus masuk ke dalam

si
alat kelamin perempuan sehingga mengeluarkan air mani;
Menimbang bahwa sebagaimana diketahui hukum pidana Indonesia yang termaktub

ne
ng
dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) adalah berasal dari warisan hukum
kolonial Belanda yakni berasal dari Wetboek Van Strafrecht voor Netherlands Indie yang berlaku

do
gu
sejak Tanggal 1 Januari 1918 dan kemudian pascakemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal
26 Februari 1946 hukum Kolonial Belanda ini masih digunakan sebagai hukum positif di

In
Indonesia yang mana ditegaskan didalam UU Nomor 1 Tahun 1946 yang menyatakan perubahan
A
Wetboek Van Strafrecht voor Netherlands Indie menjadi Wetboek van Strafrecht (WvS) yang
ah

kemudian kita kenal hinga saat ini menjadi Kitab Undang-undang Hukum Pidana;

lik
Menimbang bahwa usia yang renta dari KUHP itu berdampak pada uzurnya norma
hukum dan unsur dalam beberapa pasal-pasal didalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana jika
am

ub
dihadapakan pada konteks permasalahan-permasalan sosial kekinian. Disadari KUHP kini telah
berusia 97 Tahun jika dihitung dari usia berlakunya Wetboek Van Strafrecht voor Netherlands
ep
Indie pada tanggal 1 Januari 1918 atau telah berusia 69 Tahun jika dihitung sejak berlakunya
k

UU Nomor 1 tahun 1946 tentang pemberlakuan Wetboek van Strafrecht (WvS) atau yang lebih
ah

R
dikenal sebagai Kitab Undang-undang Hukum Pidana;

si
Menimbang bahwa sebagaimana diketahui hukum berkembang sejalan dengan perubahan

ne
ng

zaman dan perubahan itu juga mengubah tata nilai yang terjadi didalam masyarakat.
Perkembangan dan perubahan juga terjadi didalam dinamika hukum pidana di Indonesia
termasuk pula perubahan didalam makna, unsur, dan norma pada pasal 285 Kitab Undang-

do
gu

undang Hukum Pidana;


Menimbang bahwa sejalan dengan perubahan dan dinamika masyarakat unsur didalam
In
A

pasal 285 KUHP tentang “dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa wanita
bersetubuh dengan dirinya diluar perkawinan” telah mengalami perubahan norma dan
ah

lik

perluasan unsur. Contoh jika didalam pasal 285 KUHP unsur “dengan kekerasan dan “dengan
ancaman kekerasan memaksa” maka perluasan unsur dan norma hukum itu terbaca di pasal 81
m

ub

dan pasal 82 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang mana
unsur “dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa” diperluas makna dan unsur
ka

ep

kejahatannya sehingga perbuatan “dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian


kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain”
ah

adalah termasuk dalam makna unsur “dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa”
R

es
M

ng

Menimbang bahwa unsur didalam pasal 285 KUHP yaitu “ Dengan Kekerasan atau
Ancaman Kekerasan Memaksa Seorang Wanita Bersetubuh dengan dirinya di luar perkawinan”
on

24
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
juga telah mengalami perluasan unsur dan norma dalam kaitan menjerat subyek hukum. Pasal

a
285 KUHP yang dalam pengertian klasik dianggap tidak berdaya untuk menjerat pelaku

si
kekerasan dan ancaman kekerasan seksual “didalam perkawinan” kemudian mengalami
perluasan unsur dan norma hukum melalui berlakunya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004

ne
ng
tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Dalam UU PKDRT diatur
mengenai berlakunya ketentuan pidana yang bisa menjerat pelaku kekerasan atau ancaman

do
gu
kekerasan seksual bahkan terhadap korban yang notabene istrinya sendiri (marital rape);
Menimbang bahwa bahkan didalam Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana

In
terbaru dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) di DPR RI makna perkosaan diperluas
A
unsurnya yaitu tidak lagi hanya bermakna peraduan alat kelamin laki-laki kedalam kelamin
perempuan akan tetapi perbuatan perkosaan termasuk didalamnya perbuatan memasukan alat
ah

lik
kelamin laki-laki kedalam anus atau kedalam mulut perempuan;
Menimbang bahwa terakhir Majelis Hakim Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor
am

ub
815/K/PID.SUS/2014 Tanggal 25 Juni 2014 atas nama Terdakwa EMAYARTINI Als MAY
Binti (Alm) MANSYUR telah pula menguatkan Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
ep
Bengkulu yang membuktikan “tindak pidana membujuk anak melakukan pesetubuhan dengan
k

dirinya” yang dilakukan oleh seorang perempuan dewasa terhadap 6 (enam) orang anak laki-laki
ah

dibawah umur. Padahal pemahaman klasik dalam delik kesusilaan sebagaimana asalnya dari
R

si
pasal 285 KUHP pelaku atau subyek hukum hanya menunjuk pada pada kaum laki-laki dengan

ne
ng

korban perempuan bukannya perempuan sebagai pelaku atau subyek hukum dan kaum laki-laki
sebagai korban;

do
gu

Menimbang bahwa dari uraian tersebut diatas Majelis hakim menyimpulkan bahwa
pemahaman terhadap unsur-unsur Pasal 285 KUHP tidak lagi dilihat hanya pada makna dan
In
A

pengertian unsur klasik pasal 285 KUHP itu saja melainkan pemahaman dari unsur-unsur Pasal
285 KUHP tergantung pada konteks permasalahan perkara yang kini telah berkembang pesat
ah

lik

merubah konsep tindak pidana kesusilaan itu. Hal ini terlihat sudah dengan adanya perubahan
norma dan perluasan unsur pada 81 dan pasal 82 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 dan
m

ub

berlakunya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam


Rumah Tangga yang memungkinkan menjerat Suami yang melakukan kekerasan seksual kepada
ka

istri. Ini merupakan contoh kongkrit tidak dapat dipertahankannya lagi konsep pengertian unsur
ep

tindak pidana kesusilaan klasik sebagaimana diatur dalam pasal 285 KUHP;
ah

Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta yuridis dipersidangan sebagaimana


R

keterangan yang disampaikan oleh saksi korban Sunarti Martini dan keterangan Terdakwa Myxe
es
M

Zuljanova Alias Janov Bin Medianto menerangkan sekira Bulan Februari- Maret Tahun 2013
ng

Terdakwa bertemu dengan saksi korban pada saat acara Kompetisi Billiard KAPOLDA CUP
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2013 di arena Billiard di Starpool Billiard Bengkulu Indah Mall (BIM) Jalan Putri Gading

a
Cempaka Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban Bengkulu yang mana saksi korban saat

si
itu adalah salah satu peserta kompetisi Billiard tersebut;
Menimbang bahwa dari fakta-fakta yuridis majelis hakim menilai dari pertemuan tersebut

ne
ng
muncul benih saling ketertarikan pada diri terdakwa dan saksi korban yang kemudian terdakwa
berusaha untuk mengenal lebih jauh saksi korban dengan cara meminta pertemanan dengan saksi

do
gu
korban di jejaring media sosial facebook selanjutnya melalui facebook terdakwa dan saksi
korban kemudian menjalin hubungan komunikasi yang intim mengenai kegiatan sehari-hari baik

In
melalui pesan mesangger Facebook maupun melalui komunikasi telepon;
A
Menimbang bahwa terdakwa yang sehari-harinya bertugas sebagai Brigadir Satu Polisi di
ah

jajaran Polrest Kabupaten Kaur yang berada didaerah Selatan Bengkulu sedangkan saksi korban

lik
Sunarti Martini adalah pegawai Honorer pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Yunus
Bengkulu yang memiliki hobby berlatih Billiard;
am

ub
Menimbang bahwa pada hari Senin siang tanggal 18 Agustus 2014 sekira jam 12.00 WIB
terdakwa yang sedang berada di Kota Bengkulu lalu menghubungi saksi korban Sunarti melalui
ep
k

Short message service (SMS) mengajak saksi korban bermain Billiard di Starpool Bengkulu
ah

Indah Mall (BIM) tetapi saksi korban menolak dengan dengan alasan sedang berdinas sebagai
R

si
perawat di RSUD M Yunus Bengkulu. Kemudian terdakwa SMS lagi mengajak saksi korban
malam harinya untuk bertemu lalu saksi korban menyetujui rencana pertemuan itu. Kemudian

ne
ng

setelah saksi korban pulang dirumahnya pada malam hari jam 21.00 WIB terdakwa SMS saksi
korban dengan mengatakan: “jadi dek?” lalu dijawab saksi korban : “iya kak, jemputlah

do
dirumah” kemudian terdakwa dengan menggunakan motor menjemput saksi korban dirumahnya;
gu

Menimbang bahwa dari fakta-fakta yuridis sebagaimana terurai diatas majelis hakim
menilai dan menyimpulkan bahwa antara Terdakwa Myxe Zuljanova Alias Janov Bin Medianto
In
A

dengan saksi korban Sunarti Martini sesungguhnya telah memiliki benih asmara dihatinya
masing-masing dan memiliki ketertarikan satu sama lainnya hal ini sejak pertemuan di arena
ah

lik

Starpool Billiard Bengkulu Indah Mall dan dilanjutkan komunikasi (chatting) selanjutnya
dijejaring media social Facebook, telepon dan SMS yang saling mengabarkan kegiatan masing-
m

ub

masing sehingga ketika terdakwa mengajak korban untuk bertemu dan berkencan hal tersebut
berjalan dengan kesadaran masing-masing;
ka

ep

Menimbang bahwa dari Fakta-fakta yuridis sebagaimana terurai diatas majelis hakim
menilai kegiatan makan malam dan meminum Teh Botol baik itu yang dikonsumsi di Warung
ah

Pecel Lele Padang Harapan Bengkulu maupun Jagung Bakar dan Teh Botol yang dikonsumsi
R

es

saksi korban di pinggir Pantai Panjang Bengkulu tepatnya di Pantai Panjang belakang Bengkulu
M

Indah Mall bukanlah makanan yang memiliki kandungan zat tertentu yang menyebabkan
ng

perasaan pusing pada diri saksi korban Sunarti Martini sebagaimana keterangannya
on

26
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dipersidangan. Hal tersebut dikarenakan majelis hakim selama persidangan tidak sama sekali

a
mendapati bukti-bukti yang kuat tentang keberadaan minuman “teh botol” mengandung zat

si
yang telah sengaja dicampur oleh terdakwa agar ketika dikonsumsi menyebabkan kepala saksi
korban pusing. Majelis hakim tidak menemukan keyakinan tentang itu apakah berdasarkan hasil

ne
ng
laboratorium forensik maupun berdasarkan keterangan saksi lainnya yang meyakinkan dan
memberi petunjuk bahwa minuman “teh botol” yang disajikan kepada saksi telah dicampur zat

do
gu
tertentu oleh terdakwa agar saksi korban mengalami pusing kepalanya;
Menimbang bahwa dari fakta-fakta yuridis sebagaimana terurai diatas majelis hakim

In
menilai bahwa tindakan terdakwa Janov yang membawa saksi korban Sunarti bercengkrama di
A
pinggir Pantai Panjang Bengkulu lalu membujuk dan merayunya dengan cara awalnya
menyatakan perasaan cinta pada diri saksi korban dan saksi korban menerima ungkapan cinta
ah

lik
terdakwa selanjutnya korban bersedia menjadi pacar terdakwa serta kemudian saksi korban
Sunarti dibuai oleh janji manis dan janji asmara terdakwa yang memang berwajah tampan dan
am

ub
terkesan gagah karena merupakan Brigadir Polisi selanjutnya saksi korban menuruti keinginan
terdakwa;
ep
Menimbang bahwa dari fakta-fakta yuridis sebagaimana terurai diatas majelis hakim
k

menilai bujuk dan rayu terdakwa kepada saksi korban telah membuai perasaan dan memperdaya
ah

korban Sunarti untuk kemudian mengikuti keinginan terdakwa yang mengajaknya untuk pergi ke
R

si
Hotel Kuala Beach Pantai Panjang Bengkulu;

ne
ng

Menimbang bahwa tindakan terdakwa membujuk dan merayu saksi korban untuk
melakukan hubungan seksual awalnya ditolak oleh saksi korban Sunarti yang mengatakan
“TAPI AKU DAK PERNAH NGELAKUKAN ITU SEBELUMNYO” lalu terdakwa membujuk

do
gu

saksi korban dengan mengatakan: “KALO ADEK MEMANG SAYANG SAMO KAKAK,
JANGANKAN KEPERAWANAN ADEK, NYAWO ADEK PASTI ADEK KASIH”. Bahwa
In
A

kata-kata yang disampaikan oleh terdakwa kepada korban Sunarti yang telah terbuai karena
bujuk, cumbu dan rayu dari terdakwa itu membuat korban Sunarti bimbang dan kemudian
ah

lik

menjawab :”TAPI KAKAK JANJI, KALO UDAH ADEK KASIH, KAKAK JANGAN
TINGGALKAN ADEK YO” lalu terdakwa jawab : “IYO” ;
m

ub

Menimbang bahwa tindakan terdakwa Janov berikutnya yang membawa korban Sunarti
kedalam kamar hotel Kuala Beach Pantai Panjang Bengkulu lalu kembali membujuk, mencumbu
ka

dan marayu korban Sunarti yang mengalami perasaan grogi, takut dan malu selanjutnya ketika
ep

terdakwa akan memasukkan penisnya kedalam vagina korban Sunarti kemudian korban Sunarti
ah

kembali meminta kesungguhan hati terdakwa untuk menjaga diri saksi korban bila keperawanan
R

saksi korban telah diberikan kepada terdakwa dengan perkataan : “JANGAN NIAN PERNAH
es
M

TINGGALI ADEK YO SETELAH ADEK KASIH INI, AWAS KALO SAMPAI KAKAK
ng

NINGGALI ADEK”
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang bahwa setelah terdakwa memasukan penisnya kedalam vagina korban

a
Sunarti kemudian vagina Sunarti mengalami pendarahan hebat membuat terdakwa panik dan

si
terdakwa mengalami perasaan kalut dan takut selanjutnya pada dini hari tanggal 19 Agustus
2014 itu saksi korban dibawa terdakwa ke RS DKT Bengkulu. Selanjutnya Ahli dr. DEDDY

ne
ng
FITRI, SpOG dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di rumah sakit DKT Kota Bengkulu
yang menangani korban Sunarti dipersidangan mengatakan korban Sunarti bukan saja

do
gu
mengalami pendarahan aktif akibat robeknya selaput dara (hymen) tapi pendarahan hebat di
bagian kemaluan dekat arah anus saksi korban tepatnya luka robek dari tepi bawah vulva depan

In
sampai seperempat distal bagian bawah, dengan kedalaman + 1 cm akibat adanya tekanan atau
A
trauma benda tumpul dan untuk menghentikan pendarahan yang aktif tersebut harus dilakukan
ah

operasi penjahitan di bagian pembuluh darah yang robek tersebut, bila tidak dilakukan

lik
penjahitan pendarahan tidak akan berhenti;
Menimbang bahwa pada saat korban Sunarti yang mengalami perasaan kalut dan takut
am

ub
akibat pendarahan hebat dibagian vaginanya itu akan menunggu tindakaan operasi dokter justru
terdakwa Janov meninggalkan korban Sunarti sendirian di RS DKT Bengkulu setelah terdakwa
ep
menelpon kakak perempuan korban Sunarti yang mengabarkan korban Sunarti dirawat di RS
k

DKT Bengkulu dan meminta agar kakak perempuan korban Sunarti untuk datang ke RS DKT
ah

R
Bengkulu tersebut;

si
Menimbang bahwa setelah kejadian tersebut terdakwa besoknya terdakwa tidak

ne
ng

menghubungi saksi korban Sunarti baik melalui teleponnya dan tidak pula datang menemui saksi
korban dan keluarganya dirumahnya untuk menunjukan empati atas perbuatan yang terdakwa
lakukan terhadap korban Sunarti;

do
gu

Menimbang bahwa sehari setelah kejadian tersebut pada pagi hari Tanggal 19 Agustus
2014 keluarga korban Sunarti melaporkan terdakwa ke Polrest Bengkulu dan kemudian pihak
In
A

Penyidik Polrest Bengkulu sudah menyarankan agar ditempuh jalan perdamaian antara pihak
keluarga Sunarti dan keluarga Terdakwa Janov akan tetapi keluarga Janov justru tidak mau
ah

lik

menanggapinya dan malah menuduh saksi korban Sunarti bukan perempuan baik-baik;
Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi Korban Sunarti dan keterangan saksi
m

ub

Endang Mansur serta keterangan terdakwa dipersidangan menerangkan terdakwa Janov pernah
melakukan persetubuhan dengan perempuan lain sebelumnya kemudian terdakwa tinggalkan
ka

perempuan itu dan atas kejadian itu terdakwa juga dilaporkan pihak keluarga perempuan itu
ep

kepada pihak kepolisian dan atasan terdakwa akan kemudian atas laporan keluarga perempuan
ah

itu terjadi perdamaian antara terdakwa dengan keluarga perempuan itu akan tetapi perempuan itu
R

tidak pula di nikahi oleh terdakwa;


es
M

Menimbang bahwa dari uraian pertimbangan tersebut diatas majelis hakim menilai
ng

bahwa perbuatan terdakwa yang mendekati korban Sunarti melalui komunikasi via Facebook,
on

28
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
SMS dan Telepon serta selanjutnya menyatakan rasa cinta kepada korban Sunarti hanya modus

a
atau cara terdakwa untuk memikat hati korban Sunarti dan selanjutnya membujuk dan merayu

si
korban Sunarti yang sudah terpikat hatinya untuk melakukan hubungan seksual dengan dirinya
dengan janji-janji manis terdakwa tidak akan meninggalkan korban Sunarti apabila korban

ne
ng
Sunarti telah menyerahkan keperawanannya kepada terdakwa;
Menimbang bahwa tindakan terdakwa yang meninggalkan korban Sunarti yang telah

do
gu
menyerahkan keperwanannya dalam kondisi mengalami pendarahan hebat bukan saja karena
robeknya selaput dara (Hymen) tapi juga robeknya bagian tepi bawah vulva depan sampai

In
seperempat distal bagian bawah dengan kedalaman + 1 cm akibat adanya tekanan penis
A
terdakwa kedalam vagina korban yang belum pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya
itu. Akibat tindakan terdakwa tersebut mengakibatkan korban Sunarti mengalami sakit hati, rasa
ah

lik
malu dan trauma psikologis;
Menimbang bahwa majelis hakim melakukan penafsiran yang diperluas terhadap makna
am

ub
“dengan acaman kekerasan memaksa perempuan untuk bersetubuh dengannya” yang
dimaknai majelis hakim pengertian unsur dalam 285 KUHP tersebut termasuk didalamnya
ep
adalah perbuatan bujuk dan rayu terdakwa untuk memperdayai korban Sunarti dengan
k

janji-janji palsu agar mau bersetubuh dan menyerahkan keperawanannya kepada terdakwa yang
ah

si
kemudian setelah korban Sunarti mau bersetubuh dan menyerahkan keperawanannya karena
diperdaya janji-janji manis terdakwa yang tidak akan meninggalkan korban Sunarti akan tetapi

ne
ng

terdakwa justru meninggalkan saksi korban Sunarti yang mengalami pendarahan hebat dari
vaginanya dan mengakibatkan korban mengalami trauma mental akibat terdakwa tidak mau

do
bertanggungjawab atas perbuatannya tersebut ;
gu

Menimbang bahwa majelis hakim menilai bahwa tindakan terdakwa Janov sedari awal
memiliki itikad buruk yakni hanya mau memperdaya dan menyetubuhi korban Sunarti hal ini
In
A

sejalan dengan keterangan terdakwa dipersidangan yang menyatakan bahwa niat terdakwa hanya
untuk menyetubuhi saksi Korban Sunarti dan tidak memiliki niat mau menikahi korban Sunarti
ah

lik

dan faktanya setelah persetubuhan itu terdakwa meninggalkan korban Sunarti tanpa
menghubungi lagi korban Sunarti pada hari-hari berikutnya sedangkan janji-janji manis
m

ub

terdakwa yang tidak akan meninggalkan saksi korban Sunarti setelah saksi korban menyerahkan
keperawanannya kepada terdakwa, hal tersebut diakui hanya bujuk rayu terdakwa saja kepada
ka

korban Sunarti agar saksi korban mau menyerahkan keperawanannya kepada terdakwa. Dan ini
ep

Fakta ini berkorelasi positif dengan pengalaman terdakwa sebelumnya yang pernah menyetubuhi
ah

wanita lain yang juga kemudian ditinggalkan sampai kemudian terdakwa dilaporkan ke kantor
R

Polisi dan atasannya akan tetapi kemudian terjadi perdamaian antara terdakwa dan korbannya
es
M

tersebut akan tetapi terdakwa tidak pula menikahi korban tersebut;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang bahwa masyarakat Bengkulu yang agamis dan menjunjung tinggi nilai-nilai

a
moral keislaman sampai saat ini masih menjujunjung tinggi norma-norma hukum adat terkait

si
hal-hal yang menyangkut kesusilaan contoh misalnya yang kerap masyarakat adat Bengkulu
praktekan adalah penerapan Hukum Adat Cuci Kampung yakni suatu tata nilai dan norma

ne
ng
hukum tidak tertulis yang menjatuhkan hukuman denda, hukuman mengarak keliling kampung
dan menikahkan pasangan laki-laki dengan perempuan yang terlibat perbuatan asusila. Maka

do
gu
dalam konteks norma hukum adatpun ketidakbertanggungjawaban terdakwa yang meninggalkan
korban Sunarti yang telah disetubuhi dan direnggut keperawanannya setelah dibujuk, dirayu dan

In
diperdaya janji-janji palsu tentu saja hal tersebut merupakan perbuatan yang melanggar norma-
A
norma kesusilaan. Sebagaimana disepakati para ahli hukum pelanggaran atas norna dan nilai
adalah inti dari pelanggaran hukum;
ah

lik
Menimbang bahwa berdasarkan uraian pertimbangan Majelis Hakim meyimpulkan
bahwa perbuatan terdakwa yang membujuk dan merayu terdakwa dengan modus asmara
am

ub
atau pacaran atau janji-janji manis padahal sesungguhnya hal tersebut kebohongan belaka
untuk memperdayai korban Sunarti Martini agar mau bersetubuh dan menyerahkan
ep
k

keperawanan korban kepada terdakwa adalah bagian yang tidak terpisahkan dari makna
ah

unsur “dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh
R

si
dengan dirinya di luar perkawinan” maka oleh karena itu unsur ini telah terbukti dan
terpenuhi secara sah dan meyakinkan menurut hukum;

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur dakwaan tunggal Penuntut Umum telah
terbukti secara sah dan meyakinkan sehingga Majelis Hakim telah memperoleh keyakinan

do
gu

menurut hukum bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana PERKOSAAN
sebagaimana yang diatur dan diancam pidana dalam Pasal 285 KUHP;
In
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan diatas Majelis Hakim tidak sependapat
A

dengan Penasihat Hukum yang memandang konteks perkosaan harus ditandai adanya bukti
adanya kekerasan yang bersifat fisik dan bukti adanya usaha perlawanan dari pihak perempuan
ah

lik

yang menolak suatu pemaksaan bersifat kekerasan secara seksual, semisal perempuan harusnya
melawan, menjerit dan berupaya keluar dari tekanan intimidasi pelaku;
m

ub

Menimbang bahwa majelis hakim menilai baik dari pengalaman tentang lemahnya
hukum perlindungan terhadap korban kekerasan seksual maupun berpijak dari kesadaran
ka

ep

masyarakat dalam pembaharuan pasal-pasal kesusilaan yang dibuat diluar KUHP seperti temuat
dalam UU Perlindungan Anak dan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga maka
ah

tentu saja pengertian klasik dalam unsur tindak pidana perkosaan pasal 285 KUHP sudah tidak
es

dapat lagi dipertahankan dalam konteks perubahan sosial dan tata nilai terkini;
M

ng

on

30
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang bahwa modus kekerasan atau ancaman kekerasan seksual terkini ditemukan

a
sudah tidak lagi selalu ditandai dengan adanya kekerasan yang bersifat fisik maupun ancaman

si
yang bersifat intimidasi fisik yang mempengaruhi psikis korban. Perkembangan kekerasan dan
ancaman kekerasan seksual telah berkembang bahkan dalam modus kekerasan dalam pacaran

ne
ng
(dating violence). Bahwa kekerasan dan ancaman kekerasan seksual selalu memiliki ciri adanya
relasi kuasa antara pelaku dan korban serta adanya kondisi yang memaksa sehingga korban tidak

do
gu
berdaya untuk menolak keinginan pelaku/terdakwa. Kondisi yang memaksa tidak selalu ditandai
adanya kekerasan fisik dan tubuh karena dalam konteks tindak pidana kesusilaan korban selalu

In
dihadapkan pada situasi yang rumit. Misalnya dalam perbuatan Marital Rape dan Inses pelaku
A
dan korban memiliki hubungan perkawinan dan hubungan darah yang erat sehingga ketika
pelaku melakukan kekerasan seksual kemudian korban melakukan tindakan melawan atau
ah

lik
berontak hal itu bisa berdampak pada resiko adanya perasaan malu pada diri korban karena
dianggap sebagai aib bila masyarakat mengetahuinya serta timbulnya rasa bersalah pada korban
am

ub
bila hal tersebut dilaporkan pada kepolisian berdampak pada ditahannya suami atau anggota
keluarga lainnya. Sehingga majelis hakim menilai “relasi kuasa dan kondisi memaksa yang
ep
tidak mampu ditolak oleh korban” tersebut tentu bisa terjadi dalam modus bujuk rayu dan janji-
k

janji palsu dalam hubungan asmara atau pacaran dengan janji-janji manis (gombal) misalnya
ah

janji menikahi korban apabila korban bersedia disetubuhi dan direnggut keperawanannya atau
R

si
dalam konteks perkara ini Terdakwa Janov yang telah menjerat hati Korban Sunarti mengajak

ne
ng

korban untuk bersetubuh dengan mengatakan kepada korban Sunarti dengan perkataan : “KALO
ADEK MEMANG SAYANG SAMO KAKAK, JANGANKAN KEPERAWANAN ADEK,
NYAWO ADEK PASTI ADEK KASIH”. Akan tetapi setelah korban Sunarti menyerahkan

do
gu

keperawanannya sampai mengalami pendarahan hebat pada bagian vaginanya justru terdakwa
meninggalkan korban sendiri di Rumah Sakit dan tidak pula menghubungi dan menemui
In
A

terdakwa pada hari-hari setelah kejadian tersebut;


Menimbang bahwa persfektif tentang pengetahuan viktimologi (ilmu yang mempelajari
ah

lik

tentang korban dari tindak pidana) dalam konteks perkara kesusilaan dan perkosaan kini telah
menempatkan perlindungan korban pada tempat yang berimbang dengan perlindungan pelaku
m

ub

tindak pidana disatu sisi dan kekuasaan umum (Negara) disisi lain dalam sistem hukum pidana;
Menimbang bahwa majelis hakim menilai viktimologi harus memberi ruang yang lebih
ka

adil untuk mengerti akan ekses negatif kondisi korban tindak pidana yang mengalami
ep

penderitaan mental, fisik dan sosial. Penilaian ini tidak bermaksud melebih-lebihkan
ah

perlindungan terhadap korban akan tetapi penting menjelaskan kedudukan korban dan
R

hubungannya dengan pelaku guna mencegah pemahaman yang salah terhadap posisi korban
es

yang seringnya dalam perkara kesusilaan/perkosaan selalu dalam stigma negatif;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang bahwa Mahkamah Agung dalam berbagai Putusan dan Yurisprudensinya

a
telah banyak mempertimbangan keberadaan korban yang ditempatkan pada posisi yang sangat

si
penting dalam suatu penyelesaian perkara tindak pidana dalam konsep keadilan restoratif
(restorative justice). Itu menunjukan bahwa korban tidak lagi berada dalam subordinasi akan

ne
ng
ditempatkan dalam hubungan koordinasi antara yang bersalah dengan yang dirugikan.
Memaknai Pasal 285 KUHP dengan memahami segala hal-hal keadaan yang meliputi suasana

do
gu
kebatinan korban yang tidak mampu keluar dari situasi memaksa yang tidak dapat ditolak oleh
korban sehingga terjadi tindak pidana kesusilaan/perkosaan yang mengakibatkan trauma mental

In
serta ekses negatif psikologis lainnya pada korban sudah seharusnya menjadi perhatian dalam
A
putusan perkara ini.
Menimbang bahwa Majelis hakim menilai bahwa perbuatan terdakwa yang telah
ah

lik
memperdaya korban Sunarti Martini dengan mengajak bersetubuh dan merenggut
keperawanannya lalu pergi meninggalkan korban Sunarti tanpa rasa ada perasaan bersalah dan
am

ub
tanpa mau bertanggungjawab adalah tindakan yang tidak mencerminkan jiwa seorang yang
berprofesi sebagai Brigadir Polisi yang seharusnya memegang teguh Sumpah TRIBRATA dan
ep
CATUR PRASETYA POLRI yang beberapa prinsip-prinsipnya berbunyi : MENJUNJUNG
k

TINGGI KEBENARAN, KEADILAN DAN KEMANUSIAAN, SENANTIASA


ah

MELINDUNGI, MENGAYOMI DAN MELAYANI MASYARAKAT, MENJAGA


R

si
KESELAMATAN JIWA, HARTA BENDA DAN HAK ASASI MANUSIA serta

ne
ng

MEMELIHARA PERASAAN TENTERAM DAN DAMAI;


Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan hukum terhadap terdakwa tersebut Majelis
Hakim telah mepertimbangkan dengan cermat dan teliti baik dari sudut kepentingan terdakwa

do
gu

dan maupun korban serta mempertimbangkan pula rasa keadilan masyarakat terhadap perkara
ini;
In
A

Menimbang bahwa dipersidangan Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan barang bukti
berupa : 1 (satu) lembar baju kaos bergaris ungu dan putih ada bercak darah pada bagian bawah,
ah

lik

1 (satu) lembar celana panjang levi’s warna hitam ada bercak darah, 1 (satu) lembar BH warna
coklat, 1 (satu) lembar celana dalam berwarna coklat ada bercak darah, 2 (dua) buah pembalut
m

ub

ada bercak darah, barang bukti mana telah disita secara sah berdasarkan Surat Perintah Penyitaan
Penyidik dan Penetapan Ketua PN Bengkulu tentang Persetujuan Penyitaan Kepada Penyidik
ka

dan terhadap barang bukti tersebut telah diperlihatkan Penuntut Umum dipersidangan serta
ep

hakim juga menilai adanya fakta hukum yang menghubungkan dengan barang bukti tersebut
ah

maka terhadap barang bukti tersebut telah dipertimbangkan majelis hakim guna pembuktian
R

dalam perkara ini selanjutnya mengenai status barang bukti tersebut akan akan ditentukan dalam
es

amar putusan ini;


M

ng

on

32
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa selama pemeriksaan perkara ini berlangsung Majelis Hakim tidak

a
menemukan adanya hal-hal atau keadaan-keadaan yang meniadakan ataupun menghapuskan

si
tuntutan pidana pada diri terdakwa baik alasan pembenar maupun alasan pemaaf sehingga
terdakwa adalah dalam keadaan mampu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

ne
ng
Menimbang, bahwa pidana yang akan dijatuhkan itu menurut Pasal 22 ayat 4 KUHAP Jo
Pasal 33 KUHP haruslah dikurangi dengan lamanya terdakwa di tahan sebelum perkara ini

do
gu
berkekuatan hukum tetap dan sesuai pula dengan Pasal 197 ayat 1 huruf K KUHAP
diperintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan.

In
Menimbang, bahwa karena terdakwa dinyatakan bersalah maka sesuai dengan Pasal 197
A
ayat 1 huruf i Jo Pasal 222 ayat 1 KUHAP, terdakwa juga harus dihukum untuk membayar biaya
perkara yang jumlahnya akan ditentukan dalam amar putusan.
ah

lik
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan putusan Majelis Hakim terlebih dahulu akan
mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan bagi terdakwa tersebut.
am

ub
Hal- hal yang memberatkan
ep
1 Perbuatan terdakwa telah menimbulkan rasa sakit di hati saksi korban termasuk
k

didalamnya telah meninggalkan trauma pshikis pada diri saksi korban Sunarti Martini;
ah

R
2 Perbuatan terdakwa telah mengancam masa depan saksi korban Sunarti Martini.

si
3 Terdakwa sebagai Brigadir Polisi tidak memberikan teladan yang baik dan melanggar

ne
ng

prinsip-prinsip dalam Sumpah TRIBRATA dan CATUR PRASETYA POLRI;

do
Hal- hal yang meringankan
gu

1. Terdakwa belum pernah dihukum.


2. Terdakwa bersikap sopan dimuka persidangan dan menyesali perbuatannya.
In
A

Mengingat ketentuan perundang-undangan dan ketentuan hukum yang bersangkutan


ah

lik

khususnya Pasal 285 KUHP dan Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang KUHAP;
M E N G A D I L I
m

ub

1 Menyatakan terdakwa MYXE ZUL JANOVA Als. JANOV Bin


ka

ep

MEDIANTO telah terbukti secara sah dan meyakinkan berdasarkan hukum

bersalah melakukan tindak pidana : PERKOSAAN sebagaimana dakwaan


ah

Penuntut Umum;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2 Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa MYXE ZUL JANOVA

a
Als. JANOV Bin MEDIANTO dengan pidana penjara selama 5 (Lima)

si
Tahun;
3 Menetapkan pidana yang dijatuhkan dikurangkan dengan masa penangkapan

ne
ng
dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa sepenuhnya;
4 Menetapkan terdakwa tetap ditahan;

do
gu
5 Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) lembar baju kaos bergaris ungu dan putih ada bercak darah pada bagian

In
A
bawah;
- 1 (satu) lembar celana panjang levi’s warna hitam ada bercak darah.
ah

lik
- 1 (satu) lembar BH warna coklat.
- 1 (satu) lembar celana dalam berwarna coklat ada bercak darah.
- 2 (dua) buah pembalut ada bercak darah.
am

ub
semuanya dikembalikan kepada saksi korban Sunarti Martini;
6 Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000.-
ep
k

(dua ribu rupiah);


ah

si
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Senin
Tanggal 9 Februari 2015, oleh kami CIPTA SINURAYA, SH selaku Hakim Ketua Majelis,

ne
ng

RENDRA YOZAR DP, SH., MH dan SYAMSUL ARIEF., SH., MH masing-masing


sebagai Hakim Anggota putusan mana diucapkan pada hari itu juga oleh Hakim Ketua Majelis

do
gu

tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh hakim-hakim
anggota tersebut dan dibantu oleh NURBAITI Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri
In
Bengkulu dengan dihadiri oleh LEONITA QUOMILA, SH selaku Penuntut Umum pada
A

Kejaksaan Negeri Bengkulu serta dihadapan terdakwa yang didampingi Penasihat Hukumnya.
ah

lik

Hakim Anggota, Ketua Majelis,


m

ub
ka

ep

RENDRA YOZAR DP, SH.MH. CIPTA SINURAYA, SH


ah

es
M

SYAMSUL ARIEF, SH. MH.


ng

on

34
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Panitera Pengganti,

ne
ng
NURBAITI

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Anda mungkin juga menyukai