Anda di halaman 1dari 24

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U TU S A N

R
Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PNSon

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Sorong yang mengadili
perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa,
menjatuhkan putusan dalam perkara pidana atas nama para Terdakwa :

do
gu Terdakwa I :
Nama lengkap : LA ARU

In
A
Tempat lahir : Buton
Umur/tanggal lahir : 44 Tahun / 27 Agustus 1972
ah

Jenis kelamin : Laki-Laki

lik
Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Pulau Buaya/Raam RT 01 RW 01 Distrik
am

ub
Sorong Kepulauan, Kota Sorong;
Agama : Islam
ep
Pekerjaan : Nelayan,
k

Pendidikan : SD (tidak tamat)


ah

si
Terdakwa II :
Nama lengkap : LA AMO

ne
ng

Tempat lahir : Buton


Umur/tanggal lahir : 34 tahun/ 17 Maret 1983

do
gu

Jenis kelamin : Laki-Laki


Kebangsaan/kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Pulau Buaya/Raam RT 01 RW 001 Distrik
In
A

Sorong Kepulauan, Kota Sorong;


Agama : Islam
ah

lik

Pekerjaan : Nelayan,
Pendidikan : SD Kelas 1 (tidak tamat)
m

ub

Para terdakwa telah ditahan oleh :


ka

1. Penyidik sejak tanggal 08 Agustus 2016 sampai dengan 27 Agustus 2016;


ep

2. Perpanjangan penahanan oleh Jaksa Penuntut Umum sejak tanggal 28


ah

Agustus 2016 sampai dengan 06 September 2016;


R

3. Penuntut Umum sejak tanggal 13 Januari 2017 sampai dengan 22 Januari


es

2017;
M

ng

Halaman 1 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Sorong sejak

R
tanggal 23 Januari 2017 sampai dengan tanggal 1 Pebruari 2017;

si
5. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sorong sejak tanggal 25 Januari 2017

ne
ng
sampai dengan tanggal 13 Pebruari 2017;
6. Perpanjangan penehanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Sorong sejak
tanggal 14 Februari 2017 sampai dengan tanggal 23 Februari 2017;

do
gu
Para terdakwa didampingi Penasihat Hukum yang bernama YESAYA

In
A
MAYOR,S.H., Advokat/Penasihat Hukum yang berkantor di Pos Bantuan
Hukum Pengadilan Negeri Sorong, berdasarkan Penetapan Nomor
ah

1/Pen.Pid.Prk/2017/PN Son, tanggal 30 Januari 2017;

lik
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri tersebut;
Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara;
am

ub
Telah membaca pula :
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sorong Nomor 1/Pen.Pid-
ep
Prk/2017/PN.Son tertanggal 25 Januari 2017 tetang Penunjukan Hakim
k

Majelis dan Panitera untuk menyidangkan dan mengadili perkara;


ah

2. Surat Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor 1/Pen.Pid-Prk/2017/PN.Son


R

si
tertanggal 25 Januari 2017 tentang Penetapan Hari Sidang;
3. Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

ne
ng

Telah mendengar keterangan saksi-saksi, ahli maupun keterangan para


terdakwa serta telah memperhatikan barang bukti yang diajukan dalam

do
gu

persidangan;
Telah mendengar tuntutan pidana (requisitoir) dari Penuntut Umum
Nomor Reg. Perkara : PDM.05/T.1.13/Ep.1/02/2017 yang dibacakan pada
In
A

tanggal 10 Pebruari 2017 yang pada pokoknya memohon kepada Majelis


Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar memutuskan :
ah

lik

1. Menyatakan TERDAKWA I. LA ARU, TERDAKWA II. LA AMO, terbukti


secara sah dan meyakinkan menurut hukum, bersalah melakukan
m

ub

perbuatan pidana ″ dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan


Republik Indonesia melakukan Penangkapan ikan dan/atau
ka

pembudidayaan ikan dengan menggunakan bahan kimia, bahan


ep

biologis, bahan peledak, alat dan/atau cara, dan/atau bangunan yang


ah

dapat merugikan dan/atau membahayakan kelestarian sumber daya ikan


R

dan/atau lingkungannya” sebagaimana diatur dan diancam pidana


es

melanggar Pasal 84 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) UU RI No 31 tahun


M

ng

Halaman 2 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2004 Jo Undang-Undang RI Nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan

R
UU RI No 31 tahun 2004 tentang Perikanan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1

si
KUHP;

ne
ng
2. Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa I. LA ARU, Terdakwa II. LA
AMO, dengan pidana penjara masing-masing selama 1 (satu) tahun dan
6 (enam) bulan dikurangi masa penahanan selama Terdakwa ditahan

do
gu dan denda Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah)
subsidair 2 (dua) bulan kurungan;

In
A
3. Memerintahkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan;
4. Menetapkan barang bukti berupa :
ah

- 2 (dua) unit motor temple Yamaha 40 PK;

lik
- 1 (satu) perahu bodi kayu/loangboat;
- 1 (satu) pasang Fins/sepatu bebek;
am

ub
- 2 (dua) buah masker;
- 1 (satu) unit kompressor;
ep
- 1 (satu) unit senter selam;
k

- 7 (tujuh) buah korek gas;


ah

-
R
1 (satu) unit kayu penusuk sumbu bom ikan;

si
- 5 (lima) buah penutup botol bom ikan;

ne
ng

- 1 (satu) unit teropong;


- 5 (lima) ekor ikan hasil bom jenis Lema
DIRAMPAS UNTUK DIMUSNAHKAN

do
gu

5. Menetapkan agar para Terdakwa dibebankan membayar biaya perkara


sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah);
In
A

Telah mendengar pembelaan (pleidoi) para terdakwa yang disampaikan


ah

secara lisan di persidangan pada tanggal 14 Pebruari 2017 yang pada


lik

pokoknya menyatakan telah mengakui melakukan penangkapan ikan dengan


menggunakan bahan-bahan berbahaya. Para terdakwa berjanji tidak akan
m

ub

mengulangi perbuatannya dan meminta maaf serta memohon keringanan


hukuman;
ka

ep

Menimbang, bahwa terdakwa telah diajukan di persidangan oleh


Penuntut Umum berdasarkan surat dakwaan No. REG.PERK : PDM-
ah

05/T.1.13/Ep.1/01/2017 tanggal 19 Januari 2017 dengan dakwaan sebagai


R

berikut :
es
M

ng

Halaman 3 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
DAKWAAN :

si
PERTAMA

ne
ng
Bahwa Ia TERDAKWA I. LA ARU, TERDAKWA II. LA AMO, pada hari
Minggu tanggal 07 Agustus 2016 sekitar pukul 08. 30 Wit atau setidak-tidaknya
pada suatu hari di bulan Agustus tahun 2016, bertempat di perairan Pulau

do
gu PanjangDistrik Waigeo Barat Kepulauan Kabupaten Raja Ampat Papua Barat
tepatnya pada titik koordinat 00º 21′ 241" LS - 130º 09′ 932" BT atau setidak-

In
A
tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Sorong, yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara
ah

ini, “dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia

lik
melakukan penangkapan ikan dan/ atau pembudidayaan ikan dengan
menggunakan bahan kimia, bahan biologis, Bahan Peledak, alat dan/ atau
am

ub
cara, dan/atau bangunan yang dapat merugikan dan/ atau lingkungannya”
perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
ep
- Bahwa TERDAKWA I. LA ARU, TERDAKWA II. LA AMO, berangkat dari
k

rumah menuju kelaut pada hari Sabtu tanggal 06 Agustusi 2016 pukul
ah

03.00 Wit dengan menggunakan 1 (satu) perahu bodi kayu/Longboat


R

si
dengan menggunakan mesin tempel merk Yamaha 40 PK dengan tujuan
untuk melakukan penangkapan ikan yang mana para Terdakwa membawa

ne
ng

perlengkapan berupa 1 (satu) pasang Find/sepatu bebek, 2 (dua) buah


masker; 1 (satu) unit kompressor; 1 (satu) unit senter selam; 7 (tujuh) buah

do
gu

korek gas; 1 (satu) unit kayu penusuk sumbu bom ikan;5 (lima) buah
penutup botol bom ikan; 1 (satu) unit teropong; yang mana perlengkapan
tersebut Terdakwa ditaruh di atas perahu dan peralatan tersebut sudah siap
In
A

untuk dipakai melakukan aktivitas penangkapan ikan sehingga


sesampainya di Perairan Pulau Panjang Distrik Waigeo Barat Kepulauan,
ah

lik

menggunakan bom ikan (dopis) tersebut dengan cara membakar sumbu


bom ikan (dopis) dengan menggunakan api rokok yang sudah terbakar
m

ub

kemudian Terdakwa melempar bom ikan tersebut ke laut dan selanjutnya


bom ikan tersebut meledak dilaut sehingga setelah beberapa saat setelah
ka

bom ikan itu telah meledak dilaut, ikan-ikan yang terkena bom ikan (dopis)
ep

mati dan mengapung kemudian Terdakwa turun ke laut untuk mengambil


ah

ikan dengan cara menyelam dengan menggunakan kacamata selam dan


R

mengambil ikan dengan menggunakan serok dan selanjutnya menaikkan


es

ikan tersebut ke perahu jolor sehingga Tim Patroli Gabungan Satuan Polisi
M

ng

Halaman 4 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perairan Polres Raja Ampat yang sedang melakukan patroli rutin

R
melakukan pemeriksaan terhadap 1 (satu) perahu body kayu/Longboat

si
yang dinakhodai oleh Terdakwa dan melakukan penangkapan terhadap

ne
ng
Terdakwa karena melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan
bahan peledak bom ikan (dopis) sehingga para Terdakwa beserta barang
bukti dibawa serta dilakukan pengawalan menuju Polres Raja Ampat untuk

do
gu diproses hukum lebih lanjut;
- Bahwa adapun ikan yang ditangkap oleh Terdakwa dengan menggunakan

In
A
bom penangkap ikan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah adalah ikan
jenis Lema yang mana perbuatan Terdakwa dapat merugikan kerugian
ah

besar kepada Negara, hancurnya terumbu karang dan butuh waktu lama

lik
untuk pulih kembali seperti semula dan matinya ikan-ikan akibat dilakukan
bom ikan atau bahan peledak oleh para Terdakwa membuat kerugian bagi
am

ub
nelayan tradisional kesulitan untuk menangkap ikan yang lebih dekat atau
fishing ground;.
ep
Perbuatan Terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
k

Pasal 84 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) UU RI No 31 tahun 2004 Jo Undang-


ah

Undang RI Nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan UU RI No 31 tahun 2004


R

si
tentang Perikanan.
ATAU

ne
ng

KEDUA
Bahwa TERDAKWA I. LA ARU, TERDAKWA II. LA AMO, berangkat dari

do
gu

rumah menuju kelaut pada hari Sabtu tanggal 06 Agustusi 2016 pukul 03.00 Wit
dengan menggunakan 1 (satu) perahu bodi kayu/Longboat dengan
menggunakan mesin tempel merk Yamaha 40 PK dengan tujuan untuk
In
A

melakukan penangkapan ikan yang mana para Terdakwa membawa


perlengkapan berupa 1 (satu) pasang Find/sepatu bebek, 2 (dua) buah masker;
ah

lik

1 (satu) unit kompressor; 1 (satu) unit senter selam; 7 (tujuh) buah korek gas; 1
(satu) unit kayu penusuk sumbu bom ikan;5 (lima) buah penutup botol bom
m

ub

ikan; 1 (satu) unit teropong; yang mana perlengkapan tersebut Terdakwa


ditaruh di atas perahu dan peralatan tersebut sudah siap untuk dipakai
ka

melakukan aktivitas penangkapan ikan sehingga sesampainya di Perairan


ep

Pulau Panjang Distrik Waigeo Barat Kepulauan, menggunakan bom ikan


ah

(dopis) tersebut dengan cara membakar sumbu bom ikan (dopis) dengan
R

menggunakan api rokok yang sudah terbakar kemudian Terdakwa melempar


es

bom ikan tersebut ke laut dan selanjutnya bom ikan tersebut meledak dilaut
M

ng

Halaman 5 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga setelah beberapa saat setelah bom ikan itu telah meledak dilaut, ikan-

R
ikan yang terkena bom ikan (dopis) mati dan mengapung kemudian Terdakwa

si
turun ke laut untuk mengambil ikan dengan cara menyelam dengan

ne
ng
menggunakan kacamata selam dan mengambil ikan dengan menggunakan
serok dan selanjutnya menaikkan ikan tersebut ke perahu jolor sehingga Tim
Patroli Gabungan Satuan Polisi Perairan Polres Raja Ampat yang sedang

do
gu melakukan patroli rutin melakukan pemeriksaan terhadap 1 (satu) perahu body
kayu/Longboat yang dinakhodai oleh Terdakwa dan melakukan penangkapan

In
A
terhadap Terdakwa karena melakukan penangkapan ikan dengan
menggunakan bahan peledak bom ikan (dopis) sehingga para Terdakwa
ah

beserta barang bukti dibawa serta dilakukan pengawalan menuju Polres Raja

lik
Ampat untuk diproses hukum lebih lanjut;
- Bahwa adapun ikan yang ditangkap oleh Terdakwa dengan menggunakan
am

ub
bom penangkap ikan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah adalah ikan
jenis Lema yang mana perbuatan Terdakwa dapat merugikan kerugian
ep
besar kepada Negara, hancurnya terumbu karang dan butuh waktu lama
k

untuk pulih kembali seperti semula dan matinya ikan-ikan akibat dilakukan
ah

bom ikan atau bahan peledak oleh para Terdakwa membuat kerugian bagi
R

si
nelayan tradisional kesulitan untuk menangkap ikan yang lebih dekat atau
fishing ground;.

ne
ng

Perbuatan Terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


Pasal 84 ayat (2) Jo Pasal 8 ayat (2) UU RI No 31 tahun 2004 Jo Undang-

do
gu

Undang RI Nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan UU RI No 31 tahun 2004


tentang Perikanan.
Menimbang bahwa terhadap isi surat dakwaan, para terdakwa
In
A

menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan keberatan (eksepsi);


Menimbang bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum
ah

lik

dipersidangan telah mengajukan saksi-saksi yang telah memberikan


keterangan di bawah sumpah/janji sebagai berikut :
m

ub

1. SAKSI JOSIAS SELANO


- bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Agustus 2016 sedang melakukan
ka

patroli gabungan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan diperairan Pulau


ep

Panjang Distrik Waigeo Barat Kepulauan Kabupaten Raja Ampat;


ah

- bahwa sekitar pukul 08.30 Wit dalam jarak sekitar 20 meter melihat
R

perahu bodi kayu/longboat sedang melakukan penangkapan ikan yang


es
M

ng

Halaman 6 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diduga menggunakan bahan peledak (bom ikan) disekitar perairan

R
Pulau Panjang Distrik Waigeo Barat Kepulauan Kabupaten Raja Ampat

si
tepatnya pada koordinat 00º 21′ 241" LS - 130º 09′ 932" BT;

ne
ng
- bahwa pada saat didekati, Longboat tersebut hendak berusaha
melarikan diri sehingga dilakukan pengejaran. Salah seorang anggota
Tim Patroli Gabungan bernama MARTHIN P. ARAGAE kemudian

do
gu memberikan tembakan peringatan sebanyak 1 (satu) kali dan
memerintahkan agar perahu/longboat berhenti. Pada saat Longboat

In
A
tersebut berhenti, semua Anak Buah Kapal diperintahkan untuk
melompat ke laut dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan ;
ah

- bahwa yang berada diatas kapal Longboat tersebut adalah 4 (empat)

lik
yaitu: saudara LA ARU, LA IMO dan LA JUSTO dan LA JAMAL;
- bahwa pada saat dilakukan pengejaran, telah melihat salah seorang
am

ub
Anak Buah Kapal membuang botol bir warna hijau ke laut;
- bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kapal Longboat
ep
tersebut, ditemukan ikan jenis Lema dan alat yang digunakan untuk
k

menangkap ikan yaitu kompressor, korek api, botol kratingdaeng, fins,


ah

masker selam dan serok ikan yang tersimpan diatas kapal;


R

si
- bahwa berdasarkan keterangan LA ARU dkk, cara kerja penangkapan
ikan dilakukan setelah melihat gerombolan ikan, sdr LA ARU kemudian

ne
ng

membakarbom rakitan yang sudah disiapkan dan dikemas dalam botol


kratingdaeng. Pada saat bom ikan tersebut meledak maka seketika ikan-

do
gu

ikan mati selanjutnya salah seorang Anak Buah Kapal menyelam dengan
menggunakan kompressor dan mengumpulkan ikan-ikan tersebut
In
kedalam serok lalu dinaikkan keatas perahu;
A

- bahwa LA ARU dkk diduga telah melakukan kegiatan penangkapan ikan


dengan menggunakan alat tangkap yang dilarang (bahan peledak / bom)
ah

lik

rakitan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia,


selanjutnya dibawa ke Waisai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut;
m

ub

2. SAKSI MARTIN P. ARAGAE


ka

- bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Agustus 2016 sedang melakukan


ep

patroli gabungan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan diperairan Pulau


ah

Panjang Distrik Waigeo Barat Kepulauan Kabupaten Raja Ampat;


R

es
M

ng

Halaman 7 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa sekitar pukul 08.30 Wit dalam jarak sekitar 10 - 20 meter melihat

R
perahu bodi kayu/longboat sedang melakukan penangkapan ikan yang

si
diduga menggunakan bahan peledak (bom ikan) disekitar perairan

ne
ng
Pulau Panjang Distrik Waigeo Barat Kepulauan Kabupaten Raja Ampat
tepatnya pada koordinat 00º 21′ 241" LS - 130º 09′ 932" BT;
- bahwa pada saat didekati, Longboat tersebut hendak berusaha

do
gu melarikan diri sehingga dilakukan pengejaran dan memerintahkan untuk
berhenti namun tidak diindahkan sehingga saudara saksi memberikan

In
A
tembakan peringatan sebanyak 1 (satu) kali. Pada saat Longboat
tersebut berhenti, semua Anak Buah Kapal diperintahkan untuk
ah

melompat ke laut dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan ;

lik
- bahwa pada saat dilakukan pengejaran, melihat salah seorang Anak
Buah Kapal membuang botol bir warna hijau ke laut;
am

ub
- bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kapal Longboat
tersebut, ditemukan ikan jenis Lema dan alat yang digunakan untuk
ep
menangkap ikan yaitu kompressor, korek api, botol kratingdaeng, fins,
k

masker selam dan serok ikan yang tersimpan diatas kapal, diduga telah
ah

terjadi penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak (dopis);


R

si
- bahwa berdasarkan keterangan LA ARU dkk, bahan peledak yang
digunakan untuk menangkap ikan berisikan pupuk urea dan belerang

ne
ng

dari korek api kayu yang sudah dikemas dalam botol sebanyak 15 (lima
belas) buah dan yang sudah digunakan untuk melakukan penangkapan

do
gu

ikan sebanyak 13 (tiga belas) botol sedangkan 2 (dua) botol sisanya


dilemparkan kelaut saat dilakukan pengejaran;
In
A

3. AKSI ZULAIDA KALIBAY, S.Pi


ah

lik

- bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Agustus 2016 sedang melakukan


patroli gabungan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan diperairan Pulau
m

ub

Panjang Distrik Waigeo Barat Kepulauan Kabupaten Raja Ampat;


- bahwa sekitar pukul 08.30 Wit telah terjadi tindak pidana penangkapan
ka

ikan menggunakan bahan peledak (bom ikan) oleh sebuah perahu bodi
ep

kayu/Longboat yang terjadi disekitar perairan Pulau Panjang Distrik


ah

Waigeo Barat Kepulauan Kabupaten Raja Ampat tepatnya pada


R

koordinat 00º 21′ 241" LS - 130º 09′ 932" BT;


es
M

ng

Halaman 8 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa pada saat didekati, Longboat tersebut hendak berusaha

R
melarikan diri sehingga dilakukan pengejaran dan memerintahkan untuk

si
berhenti namun tidak diindahkan sehingga salah seorang rekan dari Tim

ne
ng
Patroli Gabungan bernama MARTHIN P. ARAGAE memberikan
tembakan peringatan sebanyak 1 (satu) kali. Pada saat Longboat
tersebut berhenti, semua Anak Buah Kapal diperintahkan untuk

do
gu melompat ke laut dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan ;
- bahwa pada saat dilakukan pengejaran, telah melihat salah seorang

In
A
Anak Buah Kapal membuang botol bir warna hijau ke laut;
- bahwa ikan jenis Lema yang berada dalam perahu tersebut sudah dalam
ah

lik
mati dengan ciri-ciri setelah dibelah terlihat parasionitnya pecah, tali
spinal pada ikan tersebut juga kendur dan selaput hormon pada ikan
juga pecah;
am

ub
- bahwa bahwa berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat diduga bahwa ikan-
ikan tersebut merupakan hasil kegiatan penangkapan ikan
ep
menggunakan bahan peledak (dopis);
k

- bahwa cara kerja penangkapan ikan dilakukan setelah melihat


ah

gerombolan ikan, saudara LA ARU kemudian membakar bom rakitan


R

si
yang sudah disiapkan dan dikemas dalam botol kratingdaeng. Pada saat
bom ikan tersebut meledak maka seketika ikan-ikan mati selanjutnya

ne
ng

salah seorang Anak Buah Kapal menyelam dengan menggunakan


kompressor dan mengumpulkan ikan-ikan tersebut kedalam serok lalu

do
gu

dinaikkan keatas perahu;


- bahwa LA ARU dkk telah melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan
In
menggunakan alat tangkap yang dilarang (bahan peledak / bom) rakitan
A

di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia, selanjutnya


dibawa ke Waisai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut;
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut Para


Terdakwa membenarkannya;
m

ub

Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar pendapat Ahli


dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :
ka

KETERANGAN AHLI JULIANUS RAHAWARIN,S.Pi


ep

- bahwa Ahli telah melakukan kegiatan pengujian terhadap 5 (lima) ekor


ah

sampel ikan Lema dari sekitar 300 (tiga ratus) kg ikan yang dibawa oleh
R

oleh pihak penyidik dengan cara organoleptik;


es
M

ng

Halaman 9 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa organoleptik merupakan cara pengujian dengan menggunakan

R
indera manusia atau identifikasi kasat mata meliputi: mata ikan, insang dan

si
sisik ikan, daging dan tulang ikan;

ne
ng
- bahwa tolok ukur/parameter yang yang dilihat adalah meliputi tekstur,
kenampakan warna, citarasa/bau dan keadaan jaringan ikan ;
- bahwa berdasarkan pengamatan pada ikan sampel, terlihat bahwa mata

do
gu ikan didapati mulai datar atau terbenam dan pudar warnanya/memutih,
sebagian merah bengkak karena pembuluh darahnya pecah;

In
A
- bahwa pengamatan pada insang ikan sampel bahwa insang berwarna
merah gelap bahkan membiru akibat pecahnya pembuluh darah kemudian
ah

lik
sisik tidak melekat kuat sehingga mudah terlepas;
- bahwa pengamatan pada daging menunjukkan bahwa daging ikan telah
lunak atau hancur serta tidak kenyal dan tubuh ikan tidak bisa tegak apabila
am

ub
diangkat karena tulang belakang ikan dan tulang-tulang lainnya
patah/hancur. Terdapat rembesan darah pada sekujur tulang belakang dan
ep
menumpuk pada bagian ekor, isi perut hancur dan gelembung udara pecah
k

bahkan bagian perut ikan hancur sebagian;


ah

- bahwa menurut Ahli ciri-ciri ikan yang segar adalah mata menonjol keluar,
R

si
sisik melekat kuat, insang merah cerah, tulang utuh dan kuat, daging kenyal
dan luntur, tenggelam dalam air dan perut utuh. Pemeriksaan pada ikan

ne
ng

Lema secara organoleptik menunjukkan bahwa terdapat ciri-ciri ikan


sebagai berikut: mata cekung masuk kedalam rongga mata, sisik mudah

do
gu

terlepas, insang merah gelap, tulang patah dan tidak tegk, daging tidak
kenyal, lunak dan hancur serta bagian perut hancur dan pecah;
In
- bahwa setelah dilakukan pemeriksaan secara anatomin dan kasat mata
A

atau organoleptik terhadap sampel Barang Bukti ikan jenis Lema yang
dikirimkan Polres Raja Ampat, disimpulkan bahwa ikan tersebut mati akibat
ah

lik

bahan peledak (bom ikan);


- bahwa penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak (bom)
m

ub

sangat merusak habitat laut termasuk terumbu karang tempat berlindung


dan bermainnya ikan. Terumbu karang juga berfungsi sebagai tempat
ka

ep

berkembnag biaknya biota laut sehingga dapat dikategorikan sebagai


sumber kehidupan biota laut dan manusia;
ah

- bahwa kerusakan terumbu karang akibat bahan peledak (bom ikan) sangat
R

membahayakan kelestarian terumbu karang dan lingkungannya, untuk


es
M

ng

Halaman 10 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengembalikan dalam keadaan semula akan membutuhkan waktu yang

R
lama dan membutuhkan biaya yang besar;

si
Menimbang bahwa penasihat hukum terdakwa dipersidangan

ne
ng
menyatakan tidak mengajukan saksi-saksi/alat-alat bukti a de charge;
Menimbang bahwa dipersidangan para terdakwa telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

do
gu 1. LA ARU
- bahwa terdakwa adalah nakhoda perahu bodi kayu/longboat yang

In
A
ditangkap oleh Petugas Patroli Polisi Perairan di sekitar perairan pulau
Panjang kampung Manyaifun Distrik Waigeo Barat Kabupaten Raja
ah

Ampat karena melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan

lik
bahan peledak jenis bom ikan (Dopis);
- bahwa terdakwa adalah pemilik dari bahan peledak/bom ikan (dopis);
am

ub
- bahwa terdakwa mendapatkan bahan peledak (bom ikan) tersebut di
Pulau Botak saat berteduh karena cuaca buruk saat pulang mancing.
ep
- Bahwa terdakwa ditawari bahan peledak oleh salah seorang Anak Buah
k

Kapal yang sedang berlabuh karena tertarik lalu membelinya seharga


ah

Rp. 280.000,- (dua ratus delapan puluh ribu rupiah),


R

si
- Bahwa bahan peledak tersebut terdiri dari 13 (tiga belas) botol
kratingdaeng dan 2 (dua) botol bir yang sudah dikemas dan siap

ne
ng

dipergunakan. Semua bahan peledak tersebut dibungkus dalam karung


beras warna putih;

do
gu

- bahwa terdakwa menyembunyikan karung tersebut dalam celah sebuah


batu karang di hol pulau Batanta (jaraknya tidak terlalu jauh dari Tanjung
Botak) sebelum pulang kembali ke Pulau Buaya/Raam saat angin
In
A

kencang sudah reda ;


- bahwa terdakwa bersama 3 (tiga) orang lainnya yaitu La Amo, La Justo
ah

lik

dan La Jamal berangkat dari pulau Buaya/Raam pada hari Sabtu tanggal
06 Agustus 2016 sekitar jam 03.00 Wit kemudian singgah di Tanjung
m

ub

Botak Pulau Batanta mengambil bahan peledak (bom ikan) yang


sebelumnya disimpan dalam celah batu karang;
ka

- bahwa bahwa perjalanan dilanjutkan sekitar jam 16.00 Wit dan sampai
ep

diperairan Pulau Panjang Distrik Waigeo Barat Kabupaten Raja Ampat


ah

sekitar jam 19.00 Wit. Setelah istirahat dan bermalam, keesokan harinya
R

Minggu tanggal 07 Agustus 2016 sekitar jam 06.00 Wit, terdakwa


es
M

ng

Halaman 11 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian melakukan penangkapan dengan melempar bom pada

R
sekumpulan ikan;

si
- bahwa terdakwa membenarkan telah menggunakan bahan peledak (bom

ne
ng
ikan) tersebut pada kedalaman ±3 (tiga) meter dengan lokasi berjarak
±10 (sepuluh) meter dari Pulau Panjang. Bom ikan digunakan sebanyak
3 (tiga) kali pada tempat yang berbeda, yaitu tempat pertama sebanyak 3

do
gu (tiga) kali, tempat kedua sebanyak 5 (lima) kali dan tempat ketiga
sebanyak 5 (lima) kali;

In
A
- bahwa terdakwa menggunakan rokok untuk membakar sumbu bahan
peledak (bom ikan) sebelum dilemparkan pada kerumunan ikan;
ah

- bahwa terdakwa menyadari bahwa ledakan bom bukan saja

lik
menyebabkan matinya ikan tapi juga biota lainnya serta rusaknya
lingkungan perairan seperti terumbu karang;
am

ub
- bahwa tersangka pada saat dikejar Petugas, sengaja membuang bahan
peledak (bom ikan) kelaut sebanyak 2 (dua) botol bir yang sudah
ep
dikemas dan siap digunakan untuk menghilangkan barang bukti ;
k

- bahwa yang menjadi motoris atau yang membawa Longboat pada saat
ah

berangkat dan kembali dari laut untuk melakukan penangkapan ikan


R

si
dengan menggunakan bom ikan (Dopis) adalah saudara La Amo.
Adapun saudara La Justo sebagai penyelam untuk mengumpulkan ikan-

ne
ng

ikan yang telah mati/terapung dan menaikkan keatas perahu. Sedangkan


saudara La Jamal bertugas sebagai penjaga mesin kompressor;

do
gu

- bahwa ikan tangkapan hasil pengeboman tersebut merupakan jenis ikan


Lema yang rencananya akan dijual di pasar Kota Sorong;
2. LA AMO
In
A

- bahwa terdakwa ditangkap oleh Petugas Patroli Polisi Perairan di sekitar


perairan pulau Panjang kampung Manyaifun Distrik Waigeo Barat
ah

lik

Kabupaten Raja Ampat karena melakukan penangkapan ikan dengan


menggunakan bahan peledak jenis bom ikan (Dopis);
m

ub

- bahwa terdakwa bersama 3 (tiga) orang lainnya yaitu La Aru, La Justo


dan La Jamal berangkat dari pulau Buaya/Raam pada hari Sabtu tanggal
ka

06 Agustus 2016 sekitar jam 03.00 Wit kemudian singgah di Tanjung


ep

Botak Pulau Batanta mengambil bahan peledak (bom ikan) yang


ah

sebelumnya disimpan dalam celah batu karang;


R

- bahwa terdakwa telah menggunakan bahan peledak (bom ikan)


es

sebanyak 3 (tiga) kali pada tempat yang berbeda, yaitu tempat pertama
M

ng

Halaman 12 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebanyak 3 (tiga) kali, tempat kedua sebanyak 5 (lima) kali dan tempat

R
ketiga sebanyak 5 (lima) kali;

si
- bahwa saudara LA ARU menggunakan rokok untuk membakar sumbu

ne
ng
bahan peledak (bom ikan) sebelum dilemparkan pada kerumunan ikan;
- bahwa terdakwa mengetahui kalau ledakan bom menyebabkan matinya
ikan beserta rusaknya lingkungan perairan;

do
gu - bahwa terdakwa adalah sebagai motoris atau yang membawa Longboat
pada saat berangkat dan kembali dari laut untuk melakukan

In
A
penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan (Dopis);
- bahwa ikan tangkapan hasil pengeboman tersebut merupakan jenis ikan
ah

Lema yang rencananya akan dijual di pasar Kota Sorong;

lik
Menimbang bahwa dalam persidangan Penuntut Umum telah
am

ub
mengajukan barang bukti sebagai berikut :
- 1 (satu) perahu bodi kayu/longboat;
ep
- 2 (dua) unit motor temple Yamaha 40 PK;
k

- 1 (satu) pasang Fins/sepatu bebek;


ah

- 2 (dua) buah masker;


R

si
- 1 (satu) unit kompressor;
- 1 (satu) unit senter selam;

ne
ng

- 7 (tujuh) buah korek gas;


- 1 (satu) unit kayu penusuk sumbu bom ikan;

do
gu

- 5 (lima) buah penutup botol bom ikan;


- Surat Penetapan Ketua Pengadilan Sorong N0.04/Pen.Pid/2016/PN. Son
In
A

tanggal 29 Agustus 2016 pemusnahan Ikan Lema sebanyak ±300 (tiga


ratus) kilogram hasil tangkapan dengan menggunakan bom ikan (Dopis)
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan oleh Penuntut


Umum didepan persidangan tersebut baik saksi-saksi, ahli maupun terdakwa
m

ub

mengakui dan membenarkannya;


Menimbang, bahwa dari keterangan saksi – saksi, keterangan ahli dan
ka

ep

para terdakwa dihubungkan dengan barang-barang bukti maka telah terungkap


fakta-fakta hukum sebagai berikut :
ah

- bahwa Terdakwa I adalah nakhoda perahu bodi kayu/longboat yang


R

ditangkap oleh Petugas Patroli Polisi Perairan di sekitar perairan pulau


es
M

ng

Halaman 13 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panjang kampung Manyaifun Distrik Waigeo Barat Kabupaten Raja Ampat

R
karena melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak

si
jenis bom ikan (Dopis);

ne
ng
- bahwa terdakwa II sebagai motoris atau yang membawa perahu longboat
pada saat berangkat dan kembali dari laut dan membantu kegiatan
penangkapan dengan menggunakan bom ikan (Dopis);

do
gu - bahwa terdakwa I dan Terdakwa II bersama 2 (dua) orang Anak Buah Kapal
lainnya yaitu La Justo dan La Jamal berangkat dari pulau Buaya/Raam pada

In
A
hari Sabtu tanggal 06 Agustus 2016 sekitar jam 03.00 Wit kemudian singgah
di Tanjung Botak Pulau Batanta mengambil bahan peledak (bom ikan) yang
ah

sebelumnya disimpan dalam celah batu karang;

lik
- bahwa sekitar pukul 08.30 Wit telah terjadi tindak pidana penangkapan ikan
menggunakan bahan peledak (bom ikan) oleh sebuah perahu bodi
am

ub
kayu/longboat yang dilakukan oleh Terdakwa I dan Terdakwa II, terjadi
disekitar perairan Pulau Panjang Distrik Waigeo Barat Kepulauan
ep
Kabupaten Raja Ampat tepatnya pada koordinat 00º 21′ 241" LS - 130º 09′
k

932" BT;
ah

- bahwa ketika tertangkap pada locus dan tempus seperti tersebut,


R

si
ditemukan ikan jenis Lema dan alat yang digunakan untuk menangkap ikan
yaitu kompressor, korek api, botol kratingdaeng, fins, masker selam dan

ne
ng

serok ikan yang tersimpan diatas kapal;


- bahwa setelah dilakukan pemeriksaan secara anatomin dan kasat mata

do
gu

atau organoleptik terhadap sampel Barang Bukti ikan jenis Lema yang
dikirimkan Polres Raja Ampat, bahwa ikan tersebut mati akibat bahan
peledak (bom ikan);
In
A

- bahwa penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak (bom)


sangat merusak habitat laut termasuk terumbu karang;
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan


mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
m

ub

terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan


kepadanya;
ka

Menimbang, bahwa para Terdakwa dihadapkan dipersidangan dengan


ep

dakwaan sebagai berikut :


ah

PERTAMA : Pasal 84 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) UU RI No 31 tahun 2004


R

Jo Undang-Undang RI Nomor 45 tahun 2009 tentang


es
M

ng

Halaman 14 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perubahan UU RI No 31 tahun 2004 tentang Perikanan.

R
ATAU

si
KEDUA : Pasal 84 ayat (2) Jo Pasal 8 ayat (2) UU RI No 31 tahun 2004

ne
ng
Jo Undang-Undang RI Nomor 45 tahun 2009 tentang
perubahan UU RI No 31 tahun 2004 tentang Perikanan.

do
gu Menimbang, bahwa dakwaan Penuntut Umum adalah berbentuk
alternatif, maka Majelis Hakim dapat langsung memilih untuk

In
A
mempertimbangkan dakwaan alternatif yang sesuai dengan fakta-fakta hukum
yang terungkap dipersidangan;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hokum yang terungkap

lik
dipersidangan, maka Majelis Hakim memilih untuk mempertimbangkan
dakwaan alternatif pertama yaitu Pasal 84 ayat (2) Jo Pasal 8 ayat (2) UU RI
am

ub
No 31 tahun 2004 Jo Undang-Undang RI Nomor 45 tahun 2009 tentang
perubahan UU RI No 31 tahun 2004 tentang Perikanan yang unsur-unsurnya
ep
sebagai berikut :
k

1. Setiap orang;
ah

2. Dengan sengaja
R

si
3. Di wilayah pengelolahan perikanan Republik Indonesia;
4. Melakukan penangkapan ikan dan/ atau pembudidayaan ikan dengan

ne
ng

menggunakan bahan kimia, bahan biologis, Bahan Peledak, alat dan/ atau
cara, dan/atau bangunan yang dapat merugikan dan/ atau lingkungannya;

do
gu

Unsur ke-1: Setiap orang


In
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “ setiap orang ” disini
A

adalah siapa saja baik orang maupun badan hukum sebagai subyek hukum
yang merupakan pendukung hak dan kewajiban dan perbuatannya dapat
ah

lik

dipertanggungjawabkan secara hukum;


Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah mengajukan
m

ub

Terdakwa I. bernama LA ARU dan Terdakwa II. bernama LA AMO yang


identitasnya telah dibenarkan oleh para terdakwa sendiri sebagaimana tertuang
ka

dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam persidangan, sehingga


ep

sepanjang persidangan berlangsung tidak terdapat satu pun petunjuk bahwa


ah

akan terjadi kekeliruan orang (error in persona) sebagai subyek atau pelaku
R

es
M

ng

Halaman 15 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tindak pidana yang secara jasmani maupun rohaninya mampu untuk

R
bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya ;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi maupun

ne
ng
keterangan terdakwa sendiri ternyata selama dalam pemerikasaan perkara ini,
para terdakwa memiliki kemampuan untuk mengikuti jalannya persidangan
dengan baik, dan tidak pula ditemukan adanya perilaku jasmani maupun rohani

do
gu dalam diri terdakwa yang berdasarkan alasan-alasan pembenar dan pemaaf
dalam Hukum Pidana dapat melepaskannya dari kemampuan untuk

In
A
bertanggung jawab atas perbuatannya;
Menimbang, bahwa berdasarkan atas uraian fakta dan pertimbangan
ah

penerapan Unsur setiap orang atas diri terdakwa tersebut, maka Majelis Hakim

lik
berpendapat bahwa unsur “setiap orang” telah terpenuhi secara hukum atas diri
para terdakwa ;
am

ub
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur Pertama dari Dakwaan
Pertama Penuntut Umum telah terpenuhi;
ep
k

Unsur ke-2: Dengan sengaja


ah

Menimbang, bahwa yang dimaksud “dengan sengaja“ menurut MEMORI


R

si
VAN TOELICTING adalah kehendak untuk menimbulkan sesuatu akibat dari
perbuatan atau tindakan tersebut;

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam hukum pidana Indonesia menganut teori


kesengajaan yang tidak mempunyai sifat tertentu (kleurlos begrip) yaitu untuk

do
gu

dapat dipidananya seseorang cukuplah apabila si pelaku menghendaki


tindakannya itu, artinya ada hubungan yang erat antara kejiwaannya (bathin)
dengan tindakannya, tanpa diisyaratkan apakah ia menginsyafi tindakannya itu
In
A

dilarang dan diancam pidana oleh Undang-undang (S.R. Sianturi, SH dalam


bukunya ASAS-ASAS HUKUM PIDANA DI INDONESIA DAN
ah

lik

PENERAPANNYA, Penerbit Alumni AHAEM-PETEHAEM, Jakarta 1996,


halaman 169-175) ;
m

ub

Menimbang, bahwa kesengajaan dalam praktek peradilan dan menurut


doktrin, dikenal dan diperbedakan atas beberapa gradasinya. Sehingga dapat
ka

ditafsirkan lebih luas lagi tidak hanya sebagai dikehendaki dan diinsyafi (willens
ep

en wetens) tetapi juga hal-hal yang mengarah atau berdekatan dengan


ah

kehendak atau keinsyafan itu. Gradasi kesengajaan tersebut adalah :


R

1. Kesengajaan sebagai maksud (dorgmerk);


es
M

ng

Halaman 16 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan (opert bij

R
bakerheids of hood bakelijkhheids bewustrijn);

si
3. Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan (dolus eventualis).

ne
ng
Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan fakta-fakta
dalam persidangan, Terdakwa I dan Terdakwa II dengan perahu longboat, telah
berangkat pada hari Sabtu tanggal Sabtu tanggal 06 Agustus 2016 sekitar jam

do
gu 03.00 Wit kemudian singgah di Tanjung Botak Pulau Batanta mengambil bahan
peledak (bom ikan) yang sebelumnya disimpan dalam celah batu karang untuk

In
A
kegiatan penangkapan ikan;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan fakta
ah

persidangan, dalam kegiatan penangkapan ikan tersebut, terdakwa telah

lik
menggunakan bahan peledak (bom ikan) sebanyak 3 (tiga) kali pada tempat
yang berbeda, yaitu tempat pertama sebanyak 3 (tiga) kali, tempat kedua
am

ub
sebanyak 5 (lima) kali dan tempat ketiga sebanyak 5 (lima) kali;
Menimbang, bahwa dalam wacana Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana
ep
berkembang 2 (dua) pandangan (TONGAT, SH. M.Hum dalam bukunya
k

DASAR-DASAR HUKUM PIDANA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF


ah

PEMBAHARUAN, Penerbit UMM Press (Universitas Muhammadiyah Malang),


R

si
Malang 2008, halaman 250-257) yaitu :
- Pandangan yang mengatakan, bahwa sifat kesengajaan itu berwarna

ne
ng

(gekleurd);
Bahwa dalam pandangan ini untuk adanya “kesengajaan” pada si pembuat

do
gu

dipersyaratkan, bahwa si pembuat itu menyadari bahwa perbuatannya itu


merupakan perbuatan yang dilarang atau bersifat melawan hukum ;
- Pandangan yang mengatakan, bahwa sifat kesengajaan itu tidak berwarna
In
A

(kleurloos opzet) ;
Bahwa dalam pandangan ini untuk membuktikan adanya “kesengajaan”
ah

lik

pada si pembuat, hakim tidak perlu membuktikan bahwa kesengajaan si


pembuat itu telah ditujukan pada sifat melawan hukumnya perbuatan, tetapi
m

ub

cukup dibuktikan bahwa si pembuat/ si pelaku tersebut menghendaki


dilakukannya “perbuatan” yang ternyata dilarang ;
ka

Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan


ep

para Terdakwa dan alat bukti yang dihubungkan dengan barang bukti yang
ah

diajukan kepersidangan, terungkap bahwa sebelum tertangkap para terdakwa


R

secara sadar telah melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan


es
M

ng

Halaman 17 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan bahan peledak jenis BOM ikan dan berhasil menangkap ikan

R
Lema yang menjadi barang bukti dalam perkara ini;

si
Menimbang bahwa dengan alasan-alasan sebagaimana diuraikan

ne
ng
tersebut, menurut Majelis sudah dapat dipandang cukup untuk menyatakan
maksud dan rencana para terdakwa yang dengan sadar memasuki wilayah
perairan Raja Ampat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Wilayah

do
gu Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) dan melakukan
penangkapan ikan menggunakan alat tangkap yang dilarang sehingga

In
A
perbuatan terdakwa tidak dapat dilepaskan dari unsur kesengajaan;
Menimbang, bahwa berdasarkan atas uraian fakta dan pertimbangan
ah

penerapan nnsur atas diri terdakwa tersebut, maka Majelis Hakim berpendapat

lik
bahwa unsur “Dengan Sengaja” telah terpenuhi secara hukum atas diri para
terdakwa ;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas maka Majelis berpendapat bahwa unsur Kedua dari Dakwaan Pertama
ep
Penuntut Umum telah terpenuhi;
k
ah

Unsur ke-3: “di wilayah pengelolahan perikanan Republik Indonesia”


R

si
Menimbang bahwa “wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia
(WPPI)“ menurut ketentuan Pasal 5 ayat (1) UU RI Nomor 31 tahun 2004

ne
ng

tentang Perikanan meliputi :


a. Perairan Indonesia;

do
b. Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) dan
gu

c. Sungai, danau, rawa dan genangan air lainnya yang potensial di


wilayah Republik Indonesia;
In
A

Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, para


Terdakwa dan fakta-fakta dalam persidangan, sekitar pukul 08.30 Wit telah
ah

lik

terjadi tindak pidana penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (bom


ikan) oleh sebuah perahu bodi kayu/Longboat yang terjadi disekitar perairan
Pulau Panjang Distrik Waigeo Barat Kepulauan Kabupaten Raja Ampat
m

ub

tepatnya pada koordinat 00º 21′ 241" LS - 130º 09′ 932" BT; yang merupakan
ka

wilayah perairan teritorial Republik Indonesia;


ep

Menimbang bahwa perairan teritorial merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari perairan Indonesia;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan atas uraian fakta dan pertimbangan


R

es

penerapan unsur atas diri terdakwa tersebut, maka Majelis Hakim berpendapat
M

ng

Halaman 18 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa unsur “di wilayah pengelolahan perikanan Republik Indonesia” telah

R
terpenuhi secara hukum atas diri para terdakwa ;

si
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut

ne
ng
diatas maka Majelis berpendapat bahwa unsur Ketiga dari Dakwaan
PertamaPenuntut Umum telah terpenuhi;

do
gu Unsur ke-4: “Melakukan penangkapan ikan dan/ atau pembudidayaan ikan
dengan menggunakan bahan kimia, bahan biologis, Bahan

In
A
Peledak, alat dan/ atau cara, dan/atau bangunan yang dapat
merugikan dan/ atau lingkungannya”
ah

Menimbang bahwa berkaitan dengan redaksi kalimat “menggunakan

lik
bahan kimia, bahan biologis, Bahan Peledak, alat dan/ atau cara, dan/atau
bangunan yang dapat merugikan dan/ atau lingkungannya” menurut Majelis
am

ub
adalah bersifat alternative, dengan demikian terdakwa dapat dikatakan
“melakukan kegiatan penagkapan ikan” apabila terdapat salah satu tindakan
ep
menggunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan peledak,atau bangunan
k

yang dapat merugikan lingkungan;


ah

Menimbang bahwa para Terdakwa bersama dengan 2 (dua) awak


R

si
perahu longboat, sesuai dengan pendapat ahli perikanan dan keterangan saksi-
saksi serta barang bukti, telah melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan

ne
ng

menggunakan bahan peledak jenis bom ikan di disekitar perairan Pulau


Panjang Distrik Waigeo Barat Kepulauan Kabupaten Raja Ampat;

do
gu

Menimbang bahwa berdasarkan pemeriksaan secara anatomin dan


kasat mata atau organoleptik terhadap sampel Barang Bukti ikan jenis Lema
yang dikirimkan Polres Raja Ampat, disimpulkan bahwa ikan tersebut mati
In
A

akibat bahan peledak (bom ikan);


Menimbang, bahwa berdasarkan atas uraian fakta dan pertimbangan
ah

lik

penerapan unsur atas diri terdakwa tersebut, maka Majelis Hakim berpendapat
bahwa unsur “Melakukan penangkapan ikan dan/ atau pembudidayaan ikan
m

ub

dengan menggunakan bahan kimia, bahan biologis, Bahan Peledak, alat dan/
atau cara, dan/atau bangunan yang dapat merugikan dan/ atau lingkungannya”
ka

telah terpenuhi secara hukum atas diri para terdakwa ;


ep

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur Keempat dari Dakwaan


ah

Pertama Penuntut Umum telah terpenuhi;


R

es
M

ng

Halaman 19 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa oleh karena semua unsur dalam dakwaan telah

R
terpenuhi maka dakwaan Penuntut Umum tersebut telah terbukti secara sah

si
dan meyakinkan menurut hukum;

ne
ng
Menimbang bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 84 ayat (1) Jo
Pasal 8 ayat (1) UU RI No 31 tahun 2004 Jo Undang-Undang RI Nomor 45
tahun 2009 tentang perubahan UU RI No 31 tahun 2004 tentang Perikanan

do
gu telah terpenuhi seluruhnya, maka para para Terdakwa harus dinyatakan telah
terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum melakukan tindak pidana

In
A
sebagaimana dalam Dakwaan Penuntut Umum;
Menimbang bahwa sepanjang pemeriksaan perkara ini Majelis Hakim
ah

tidak menemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf pada diri

lik
Para Terdakwa, oleh karena itu Para Terdakwa harus dipidana setimpal dengan
kesalahannya;
am

ub
Menimbang, bahwa penjatuhan hukuman atas diri terdakwa bukan
dimaksudkan sebagai pembalasan atas perbuatan terdakwa, tetapi sebagai
ep
suatu proses pembinaan dan efek jera atau sarana edukatif (pendidikan),
k

korektif (koreksi), dan preventif (pencegahan) bagi terdakwa agar tidak


ah

mengulangi perbuatannya lagi;


R

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
tentang penjatuhan pidana atas diri para Terdakwa;

ne
ng

Menimbang, bahwa sebelum Majelis mempertimbangkan tentang


penjatuhan pidana atas diri para Terdakwa, terlebih dahulu Majelis Hakim akan

do
gu

mempertimbangkan dampak dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi


akibat perbuatan para Terdakwa terhadap lingkungan/habitat hayati laut dan
perairan;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahli dalam persidangan


bahwa jenis bom yang digunakan para Terdakwa dapat menyebabkan matinya
ah

lik

ikan-ikan baik yang masih kecil maupun jazad renik ikan dan rusaknya
lingkungan perairan terutama hancurnya terumbu karang;
m

ub

Menimbang bahwa perbuatan para Terdakwa melakukan penangkapan


ikan menggunakan bahan peledak jenis bom ikan bersifat merusak (destructive
ka

fishing) termasuk dalam kategori Illegal Fishing yang merupakan salah satu
ep

faktor penyebab deplesi sumberdaya perikanan laut (Dahuri, 2005);


ah

Menimbang, bahwa para Terdakwa mempunyai tugas dan fungsi yang


R

berbeda dimana Terdakwa I adalah sebagai nakhoda sekaligus pelaku utama


es

kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak sedangkan


M

ng

Halaman 20 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa II adalah sebagai seorang motoris perahu. Maka dengan demikian

R
Majelis berpendapat bahwa penjatuhan pidana terhadap para Terdakwa

si
haruslah berbeda karena mempunyai peran dan tanggung jawab yang berbeda

ne
ng
pula;
Menimbang, bahwa Majelis tidak sependapat dengan Penuntut Umum
dimana para Terdakwa diberikan tuntutan pidana yang sama sementara

do
gu peranan dan tanggung jawab mereka berbeda;
Menimbang bahwa berdasarkan ancaman pidana Dakwaan Jaksa

In
A
Penuntut Umum maka terhadap para Terdakwa selain dijatuhkan pidana
penjara juga dijatuhkan pidana denda dengan ketentuan apabila denda tersebut
ah

tidak dibayarkan maka diganti dengan pidana kurungan pengganti denda yang

lik
lamanya akan ditentukan sebagaimana amar putusan ini;
Menimbang bahwa karena para Terdakwa dijatuhi pidana dan selama
am

ub
proses pemeriksaan dipersidangan para Terdakwa berada dalam tahanan
maka masa penahanan yang telah dijalani oleh para Terdakwa dikurangkan
ep
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
k

Menimbang bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan ini maka


ah

cukup beralasan menurut hukum untuk memerintahkan agar para Terdakwa


R

si
tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti hasil tangkapan berupa ikan

ne
ng

Lema sebanyak ±300 (tiga ratus) kilogram yang telah dimusnahkan


berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan N0.04/Pen.Pid/2016/PN. Son

do
gu

tanggal 29 Agustus 2016 maka terhadap barang bukti tersebut tidak perlu
ditentukan statusnya dalam putusan ini ;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti dalam perkara ini berupa:
In
A

- 1 (satu) pasang Fins/sepatu bebek;


- 2 (dua) buah masker;
ah

lik

- 1 (satu) unit kompressor;


- 1 (satu) unit senter selam;
m

ub

- 7 (tujuh) buah korek gas;


- 1 (satu) unit kayu penusuk sumbu bom ikan;
ka

- 5 (lima) buah penutup botol bom ikan;


ep

telah terbukti merupakan benda/alat yang dipergunakan dan/atau ada


ah

hubungannya dengan tindak pidana, sesuai Pasal 39 ayat (1) huruf e KUHP jo
R

Pasal 104 ayat (2) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan
es
M

ng

Halaman 21 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, maka harus

R
dirampas untuk dimusnahkan;

si
Menimbang bahwa terhadap barang bukti berupa 1 (satu) perahu bodi

ne
ng
kayu/longboat, 2 (dua) unit motor temple Yamaha 40 PK, mempunyai nilai
ekonomis dan masih bisa dimanfaatkan kembali dalam kegiatan penangkapan
ikan dan dapat dipergunakan untuk memperbaiki taraf hidup kelompok nelayan

do
gu binaan, maka barang bukti tersebut Dirampas untuk diserahkan kepada
Kelompok Nelayan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sorong;

In
A
Menimbang bahwa pidana yang dapat dijatuhkan kepada para
Terdakwa dalam perkara ini adalah pidana penjara dan pidana denda maka
ah

sebelum menentukan berat-ringannya pidana denda tersebut, Majelis Hakim

lik
terlebih dahulu akan mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dan
meringankan sebagai berikut:
am

ub
Keadaan yang memberatkan :
- Perbuatan Para Terdakwa tidak mendukung program pemerintah yang
ep
sedang gencarnya memberantas penangkapan ikan secara tidak sah (Illegal
k

Fishing) di Indonesia;
ah

- Perbuatan para Terdakwa secara ekologis merusak potensi sumber daya


R

si
ikan secara berkelanjutan dan rusaknya terumbu karang di Indonesia;
- Perbuatan para Terdakwa berpotensi menimbulkan korban jiwa;

ne
ng

Keadaan yang meringankan :


- Para Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga;

do
gu

- Para Terdakwa mengakui kesalahan, meminta maaf dan berjanji tidak akan
mengulangi perbuatannya;
Menimbang, bahwa berdasarkan keadaan yang memberatkan dan
In
A

meringankan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat adalah adil


menurut hukum apabila terdakwa dijatuhi pidana sebagaimana ditetapkan
ah

lik

dalam amar putusan ini ;


Menimbang bahwa karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi
m

ub

pidana, maka biaya perkara ini harus dibebankan kepada para terdakwa;
Menimbang bahwa untuk lengkapnya putusan ini maka segala sesuatu
ka

yang termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah turut


ep

dipertimbangkan dalam putusan ini ;


ah

Mengingat Pasal 84 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) UU RI No 31 tahun


R

2004 Jo Undang-Undang RI Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU


es
M

ng

Halaman 22 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
RI No 31 tahun 2004 tentang Perikanan dan UU No.8 Tahun 1981 serta

R
peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan perkara ini;

si
MENGADILI

ne
ng
1. Menyatakan TERDAKWA I LA ARU dan TERDAKWA II LA AMO, telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ″DI

do
gu WILAYAH PENGELOLAHAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
MELAKUKAN PENANGKAPAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN

In
A
PELEDAK YANG DAPAT MERUGIKAN LINGKUNGANNYA”;
2. Menjatuhkan pidana terhadap diri TERDAKWA I LA ARU dengan pidana
ah

penjara selama 3 (tiga) tahun dan denda sejumlah Rp. 500.000.000,- (lima

lik
ratus juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar
maka diganti dengan pidana kurungan pengganti selama 3 (tiga) bulan;
am

ub
3. Menjatuhkan pidana terhadap diri TERDAKWA II LA AMO dengan pidana
penjara selama 1 (satu) tahun dan 8 (delapan) bulan dan denda sejumlah
ep
Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila
k

denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan


ah

pengganti selama 4 (empat) bulan;


R

si
4. Menetapkan agar masa penahanan yang telah dijalani oleh para terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

ne
ng

5. Memerintahkan agar para Terdakwa tetap dalam tahanan;


6. Menetapkan barang bukti berupa :

do
gu

 1 (satu) perahu bodi kayu/longboat;


 2 (dua) unit motor temple Yamaha 40 PK;
Dirampas untuk diserahkan kepada Kelompok Nelayan melalui Dinas
In
A

Kelautan dan Perikanan Kota Sorong.


 1 (satu) unit kompressor;
ah

lik

 1 (satu) pasang Fins/sepatu bebek;


 2 (dua) buah masker;
m

ub

 1 (satu) unit senter selam;


 7 (tujuh) buah korek gas;
ka


ep

1 (satu) unit kayu penusuk sumbu bom ikan;


 5 (lima) buah penutup botol bom ikan;
ah

Dirampas untuk dimusnahkan;


R

es
M

ng

Halaman 23 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Menetapkan agar para terdakwa dibebankan membayar biaya perkara

R
sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);

si
ne
ng
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Sorong pada Hari Selasa
Tanggal 14 Februari 2017, oleh Kami DEDDY THUSMANHADI,S.H., sebagai

do
gu Hakim Ketua Majelis, Ir. RUSLAN, M.M., dan ABDUL WAHID, S.Pi.,M.Si.,
masing-masing sebagai Hakim-hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam

In
A
sidang yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua Majelis
tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota, dengan dibantu oleh
ah

EDWIN TAPILATU, S.Sos.,S.H.,M.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan

lik
Negeri tersebut, dengan dihadiri oleh PIETER LOUW,S.H., Penuntut Umum
pada Kejaksaan Negeri Sorong serta dihadapan para terdakwa dengan
am

ub
didampingi Penasihat Hukumnya.
ep
HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS,
k
ah

si
Ir. RUSLAN, M.M. DEDDY THUSMANHADI,S.H.

ne
ng

ABDUL WAHID, S.Pi.,M.Si.

do
gu

PANITERA PENGGANTI,
In
A
ah

lik

EDWIN TAPILATU, S.Sos.,S.H.,M.H.


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

Halaman 24 dari 24 Halaman. Putusan Nomor 1/Pid.Sus.Prk/2017/PN Son


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Anda mungkin juga menyukai