Anda di halaman 1dari 39

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
P U T U S A N
Nomor 1/Pid.Sus-Prk/2016/PN Ran.

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai yang mengadili
perkara tindak pidana perikanan dengan acara pemeriksaan biasa dalam

In
A
tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara atas nama
Terdakwa :
ah

lik
Nama Lengkap : SOUWINH YOMMALATH;
Tempat Lahir : Vientiane (Laos);
Umur/tanggal lahir : 31 Tahun/ 06 Juli 1985;
am

ub
Jenis Kelamin : Laki–laki;
Kebangsaan : Laos;
ep
Tempat tinggal : Vientiane, Phao, Paknguem, Laos;
k

Agama : Budha;
ah

R
Pekerjaan : Nahkoda JHF 8429 T;

si
Pendidikan : Setingkat SD (Tidak Tamat).

ne
ng

Bahwa terhadap Terdakwa tersebut tidak dilakukan penahanan;


Bahwa selama jalannya persidangan Terdakwa didampingi oleh

do
gu

penterjemah sdr. Ahmad Kamil yang telah disumpah di depan persidangan;


Terdakwa dalam hal ini tidak didampingi oleh Penasihat Hukumnya;
Pengadilan Negeri tersebut :
In
A

Setelah membaca :
a. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Ranai, Nomor 1/Pen.Pid.Sus-
ah

lik

Prk/2016/PN Ran, tanggal 22 April 2016, tentang penunjukan Majelis


Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini;
m

ub

b. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor 1/Pen.Pid.Sus-Prk/2016/PN


Ran, tanggal 22 April 2016, tentang Penetapan hari sidang untuk
ka

mengadili perkara Terdakwa tersebut;


ep

c. Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa atas nama


ah

Terdakwa SOUWINH YOMMALATH, Nomor B-


R

44/N.10.13.3/Euh.2/04/2016, tanggal 1 April 2016 dari Kepala


es

Cabang Kejaksaan Negeri Ranai Di Tarempa;


M

ng

on

Halaman 1 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan dalam

si
perkara Terdakwa tersebut;
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa serta

ne
ng
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan Tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum No.Reg.Perk.: PDM-01/TRP/04/2016, atas nama Terdakwa

do
gu
SOUWINH YOMMALATH, tanggal 1 April 2016, yang pada pokoknya Penuntut
Umum menuntut supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ranai memutuskan

In
A
sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa Souwinh Yommalath bersalah melakukan tindak


ah

lik
pidana ″mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing,
melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan
am

ub
Republik Indonesia (ZEEI) yang tidak memiliki Surat Izin Penangkapan
Ikan (SIPI),” sebagaimana diatur dan diancam pidana pada Pasal 93 Ayat
ep
(2) Jo Pasal 27 ayat (2) Jo Pasal 76A Jo Pasal 102 Undang-undang No.
k

31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah dirubah dengan


ah

UURI No.45 Tahun 2009 tentang Perikanan sebagaimana Dakwaan


R

si
Kedua;
2. Menjatuhkan pidana denda sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar

ne
ng

rupiah) subsidair 6 (Enam) bulan kurungan;


3. Menyatakan barang bukti berupa :

do
gu

- 1 (satu) Unit JHF. 8429 T , yang telah dimusnahkan berdasarkan


Penetapan Pengadilan Negeri Ranai Nomor: 41/Pen.Pid.Sus-
Prk/2015/PN.Ran tanggal 29 Desember 2015 ;
In
A

- ± 3.000 Kg (tiga ribu kilogram) ikan campuran, yang telah dimusnahkan


berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Ranai Nomor :
ah

lik

40/Pen.Pid.Sus-Prk/2015/PN.Ran tanggal 28 Desember 2015 ;


- 1 (satu) Set Alat tangkap Purse seine;
m

ub

- 1 (satu) buah Radio Super Star SS-39;


- 1 (satu) buah Radio Icom IC-2200 H;
ka

- 1 (satu) buah Radar ikan JMC V-3300 P;


ep

- 1 (satu) buah Radar Furuno;


ah

- 1 (satu) Kompas;
R

Dirampas untuk dimusnahkan;


es

- 1 (satu) buah bendera Malaysia;


M

ng

Terlampir dalam berkas perkara;


on

Halaman 2 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Menetapkan supaya Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara

si
sebesar Rp. 5000,- (lima ribu rupiah);
Setelah mendengar permohonan Terdakwa, yang pada pokoknya

ne
ng
Terdakwa memohon keringanan hukuman dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya lagi;
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan

do
gu
Terdakwa yang pada pokoknya Penuntut Umum tetap pada tuntutannya;
Menimbang, bahwa atas tanggapan Penuntut Umum terhadap

In
A
permohonan dari Terdakwa tersebut, Terdakwa tetap pada permohonannya
tersebut;
ah

lik
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan kepersidangan oleh Penuntut
Umum sebagaimana Surat Dakwaan No.Reg.Perk: PDM-02/TRP/04/2016,
tanggal 1 April 2016, dimana Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa
am

ub
melakukan tindak pidana berdasarkan Surat Dakwaan sebagai berikut:

PERTAMA:
ep
k

Bahwa,Terdakwa SOUWINH YOMMALATH selaku Nahkoda KM.JHF.


ah

8429 T berbendera asing pada hari Jumat tanggal 13 November 2015 sekira
R

si
jam 06.15 WIB atau setidak - tidaknya dalam bulan November 2015, bertempat
di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) pada posisi 04º 28′ 00″

ne
ng

LU - 105º 22′ 75″ BT atau setidak-tidaknya di Perairan Yurisdiksi Nasional


Indonesia, atau setidak-tidaknya masih dalam daerah hukum Pengadilan

do
gu

Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai yang berwenang memeriksa dan


mengadili perkaranya, dengan sengaja di wilayah pengelolaan perikanan
Republik Indonesia melakukan usaha perikanan dibidang penangkapan,
In
A

pembudidayaan, pengangkutan, pengolahan, dan pemasaran ikan yang


tidak memiliki Surat Ijin Usaha Penangkapan Ikan (SIUP).
ah

lik

Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai


berikut :
m


ub

Bahwa, pada tanggal 13 Nonember 2015 sekira pukul 06.15 WIB ketika
KRI Silas Papare-386 sedang melakukan patroli di perairan Laut Cina
ka

Selatan bertempat di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, kemudian saksi


ep

Danang Sujatmiko selaku ABK KRI Silas Papare – 386 mendeteksi


ah

sebuah kontak di radar pada posisi 04º 24′ 50″ LU - 105º 20′ 50″ BT,
R

kemudian KRI Silas Papare -386 bergerak mendekati kontak tersebut dan
es

melihat kontak secara visual dengan menggunakan teropong terlihat kapal


M

ng

ikan berbendera Malaysia sedang melakukan kegiatan penangkapan ikan


on

Halaman 3 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yaitu menarik jaring yang berisi ikan dari laut ke atas geladak kapal,

si
kemudian Perwira jaga melaporkan hal tersebut kepada Komandan KRI
Silas Papare -386. Atas perintah Komandan KRI Silas Papare -386,

ne
ng
kemudian mendekati dan berhasil merapaat pada kontak yang sedang
melakukan kegiataan penangkaapan ikan, dan kemudian dilakukan
pemeriksaan diketahui bahwa kapal yang melakukan kegiatan

do
gu penangkapan ikan tersebut bernama kapal JHF 8429 T yang mengibarkan
bendera Malaysia dengan nahkoda bernama Souwinh Yommalath, dan

In
A
diketahui bahwa kapal JHF 8429 T yang di nahkodai terdakwa tidak
memiliki dokumen SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan) dalam melakukan
ah

lik
usaha perikanan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia
(WPPRI) serta ditemukan ikan hasil tangkapan sejumlah sekitar 3000 Kg
(tiga ribu kilogram) dan juga alat tangkap jenis purse seins.
am

ub
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 92 jo.Pasal 26 ayat (1) jo. Pasal 102 Undang-undang No. 31 Tahun
ep
2004 tentang Perikanan sebagaimana telah dirubah dengan UURI No. 45
k

Tahun 2009 ;
ah

si
ATAU:

ne
KEDUA:
ng

Bahwa,Terdakwa SOUWINH YOMMALATH selaku Nahkoda KM.JHF.


8429 T berbendera asing pada hari Jumat tanggal 13 November 2015 sekira

do
gu

jam 06.15 WIB atau setidak - tidaknya dalam bulan November 2015, bertempat
di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) pada posisi 04º 28′ 00″
In
LU - 105º 22′ 75″ BT atau setidak-tidaknya di Perairan Yurisdiksi Nasional
A

Indonesia, atau setidak-tidaknya masih dalam daerah hukum Pengadilan


Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai yang berwenang memeriksa dan
ah

lik

mengadili perkaranya, memiliki dan / atau mengoperasikan kapal


penangkap ikan berbendera asing melakukan penangkapan ikan di Zona
m

ub

Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), yang tidak memiliki Surat Izin


Penangkapan Ikan (SIPI).
ka

ep

Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai


berikut :
ah

• Bahwa, pada tanggal 13 Nonember 2015 sekira pukul 06.15 WIB ketika
R

KRI Silas Papare-386 sedang melakukan patroli di perairan Laut Cina


es
M

Selatan bertempat di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, kemudian saksi


ng

Danang Sujatmiko selaku ABK KRI Silas Papare – 386 mendeteksi


on

Halaman 4 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebuah kontak di radar pada posisi 04º 24′ 50″ LU - 105º 20′ 50″ BT,

si
kemudian KRI Silas Papare -386 bergerak mendekati kontak tersebut dan
melihat kontak secara visual dengan menggunakan teropong terlihat kapal

ne
ng
ikan berbendera Malaysia sedang melakukan kegiatan penangkapan ikan
yaitu menarik jaring yang berisi ikan dari laut ke atas geladak kapal,
kemudian Perwira jaga melaporkan hal tersebut kepada Komandan KRI

do
gu Silas Papare -386. Atas perintah Komandan KRI Silas Papare -386,
kemudian mendekati dan berhasil merapat pada kontak yang sedang

In
A
melakukan kegiataan penangkapan ikan, dan kemudian dilakukan
pemeriksaan diketahui bahwa kapal yang melakukan kegiatan
ah

lik
penangkapan ikan tersebut bernama kapal JHF 8429 T yang mengibarkan
bendera Malaysia dengan nahkoda bernama Souwinh Yommalath, dan
diketahui bahwa kapal JHF 8429 T yang di nahkodai terdakwa tidak
am

ub
memiliki dokumen SIPI (Surat Izin Penangkapan Ikan) dalam kegiatan
penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia
ep
(WPPRI) serta ditemukan ikan hasil tangkapan sejumlah sekitar 3000 Kg
k

(tiga ribu kilogram) dan juga alat tangkap jenis purse seins.
ah

R
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

si
Pasal 93 ayat (2) jo. Pasal 27 ayat (2) Undang-undang No. 31 Tahun 2004

ne
Tentang Perikanan sebagaimana telah dirubah dengan UURI No. 45 Tahun
ng

2009 Tentang Perikanan jo. Pasal 102 Undang-undang No. 31 Tahun 2004
tentang Perikanan ;

do
gu

ATAU:
In
KETIGA:
A

Bahwa,Terdakwa SOUWINH YOMMALATH selaku Nahkoda KM.JHF.


8429 T berbendera asing pada hari Jumat tanggal 13 November 2015 sekira
ah

lik

jam 06.15 WIB atau setidak - tidaknya dalam bulan November 2015, bertempat
di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) pada posisi 04º 28′ 00″
m

ub

LU - 105º 22′ 75″ BT atau setidak-tidaknya di Perairan Yurisdiksi Nasional


Indonesia, atau setidak-tidaknya masih dalam daerah hukum Pengadilan
ka

ep

Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai yang berwenang memeriksa dan


mengadili perkaranya, Mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera
ah

asing yang tidak memiliki ijin penangkapan ikan,yang selama berada di


R

wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia tidak menyimpan alat


es
M

penangkapan ikan didalam palka.


ng

on

Halaman 5 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai

si
berikut :
• Bahwa, pada tanggal 13 Nonember 2015 sekira pukul 06.15 WIB ketika

ne
ng
KRI Silas Papare-386 sedang melakukan patroli di perairan Laut Cina
Selatan bertempat di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, kemudian saksi
Danang Sujatmiko selaku ABK KRI Silas Papare – 386 mendeteksi

do
gu sebuah kontak di radar pada posisi 04º 24′ 50″ LU - 105º 20′ 50″ BT,
kemudian KRI Silas Papare -386 bergerak mendekati kontak tersebut dan

In
A
melihat kontak secara visual dengan menggunakan teropong terlihat kapal
ikan berbendera Malaysia sedang melakukan kegiatan penangkapan ikan
ah

lik
yaitu menarik jaring yang berisi ikan dari laut ke atas geladak kapal,
kemudian Perwira jaga melaporkan hal tersebut kepada Komandan KRI
Silas Papare -386. Atas perintah Komandan KRI Silas Papare -386,
am

ub
kemudian mendekati dan berhasil merapaat pada kontak yang sedang
melakukan kegiataan penangkapan ikan, dan kemudian dilakukan
ep
pemeriksaan dan penggeledahan pada posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″
k

BT . Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa kapal yang melakukan


ah

R
kegiatan penangkapan ikan tersebut bernama kapal JHF 8429 T yang

si
mengibarkan bendera Malaysia dengan nahkoda bernama Souwinh

ne
Yommalath, dan ditemukan ikan hasil tangkapan sejumlah sekitar 3000
ng

Kg (tiga ribu kilogram) dan juga alat tangkap jenis purse seins yang tidak
disimpan dalam palkah;

do
gu

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


Pasal 97 ayat (1) Jo. Pasal 38 ayat (1) Jo. Pasal 102 Undang-undang
In
Republik Indonesia No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan ;
A

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum tersebut,


Terdakwa telah jelas dan mengerti akan isi dari Surat Dakwaan Penuntut
ah

lik

Umum tersebut dan Terdakwa tidak akan mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut,


m

ub

Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:


ka

Saksi ke-1 : EVANDER B. SIHOMBING: yang mana keterangannya


ep

dibacakan di depan persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut:


• Bahwa saksi bekerja sebagai anggota TNI – AL dengan jabatan sebagai
ah

Juru Sen 1 KRI Silas Papare – 386;


es

• Bahwa saksi ikut dalam pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal


M

ng

ikan JHF 8429 T, dengan identitas berbendera Malaysia, yang di duga


on

Halaman 6 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah melakukan kegiatan pencurian ikan di wilayah Perairan Laut Cina

si
Selatan (ZEEI);
• Bahwa ketika dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal

ne
ng
ikan JHF 8429 T, dengan identitas berbendera Malaysia tersebut di
nahkodai oleh Terdakwa;

do
Bahwa pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal JHF 8429 T dengan
gu identitas berbendera Malaysia yang di nahkodai oleh Terdakwa yaitu pada
hari Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15 WIB, di wilayah

In
A
Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI) pada posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″
BT;
ah

lik
• Bahwa pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal JHF 8429 T dengan
identitas berbendera Malaysia yang di nahkodai oleh Terdakwa tersebut
am

berawal pada hari Jumat, tanggal 13 November 2015, pada saat saksi jaga

ub
dini hari bersama dengan saksi Danang Sujatmiko ada melihat kontak pada
radar Sperry Marine dengan baringan 035° jarak 12 NM dengan kecepatan
ep
k

12 knot di perairan Laut Cina Selatan (ZEEI);


• Bahwa setelah saksi bersama dengan saksi Danang Sujatmiko ada melihat
ah

R
kontak pada radar Sperry Marine tersebut kemudian saksi melaporkan

si
kepada Nahkoda KRI Silas Papare – 386 yang kemudian Nahkoda

ne
ng

memerintahkan kepada juru mudi KRI Silas Papare – 386 bergerak


mendekati kontak radar tersebut;
• Bahwa setelah KRI Silas Papare – 386 mendekati kontak dengan jarak 3

do
gu

NM dan melihat kontak secara visual dengan menggunakan teropong,


terlihat kapal ikan berbendera malaysia yang sedang melakukan kegiatan
In
A

penarikan jaring di geladak kapal;


• Bahwa melihat adanya kegiatan penarikan jaring di geladak kapal oleh
ah

lik

kapal ikan JHF 8429 T tersebut, kemudian Perwira Jaga melaporkan


kejadian tersebut kepada Komandan dan atas laporan tersebut Komandan
memerintahkan untuk dilaksanakan peran tempur bahaya umum dan
m

ub

dilanjutkan peran pemeriksaan dan penggeledahan;


• Bahwa setelah KRI Silas Papare – 386 berhasil merapat pada kapal ikan
ka

ep

JHF 8429 T dengan posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ T, tim pemeriksa
bersama Bintara Provost melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal
ah

tersebut;
R


es

Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia tersebut di


M

nahkodai oleh Souwinh Yommalath dengan ABK berjumlah 22 (dua puluh


ng

on

Halaman 7 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dua) orang yang terdiri dari 12 (dua belas) orang warga negara Laos dan

si
10 (sepuluh) warga negara Kamboja;
• Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal

ne
ng
ikan JHF 8429 T tersebut, Terdakwa dan para ABK JHF 8429 T sedang
menarik jaring dengan jenis jaring purse Seine yang di dalam jaring

do
tersebut berisi ikan berbagai jenis dari laut keatas geladak kapal tanpa
gu dilengkapi dengan surat dan dokumen yang sah dari Pemerintah Republik
Indonesia seperti Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat izin

In
A
Penangkapan Ikan (SIPI), Pelunasan Pungutan Perikanan, SLO, SIB,
Dahsuskim dan Seamen book;
ah

lik
• Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal
ikan JHF 8429 T tersebut telah ada ikan berbagai jenis ± 3.000 Kg (tiga ribu
kilo gram);
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut Terdakwa
memberikan pendapatnya bahwasanya atas keterangan saksi tersebut
ep
k

Terdakwa membenarkannya;
ah

R
Saksi ke-2 : DANANG SUJATMIKO: yang mana keterangannya dibacakan

si
di depan persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

ne
Bahwa saksi bekerja sebagai anggota TNI – AL dengan jabatan sebagai
ng

Tamtama Navigasi KRI Silas Papare – 386;


• Bahwa saksi ikut dalam pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal

do
gu

ikan JHF 8429 T, dengan identitas berbendera Malaysia, yang di duga


telah melakukan kegiatan pencurian ikan di wilayah Perairan Laut Cina
In
A

Selatan (ZEEI);
• Bahwa ketika dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal
ah

ikan JHF 8429 T, dengan identitas berbendera Malaysia tersebut di


lik

nahkodai oleh Terdakwa;


• Bahwa pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal JHF 8429 T dengan
m

ub

identitas berbendera Malaysia yang di nahkodai oleh Terdakwa yaitu pada


hari Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15 WIB, di wilayah
ka

ep

Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI) pada posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″
BT;
ah

• Bahwa pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal JHF 8429 T dengan


R

es

identitas berbendera Malaysia yang di nahkodai oleh Terdakwa tersebut


M

berawal pada hari Jumat, tanggal 13 November 2015, pada saat saksi jaga
ng

dini hari bersama dengan saksi Evander B. Sihombing ada melihat kontak
on

Halaman 8 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada radar Sperry Marine dengan baringan 035° jarak 12 NM dengan

si
kecepatan 12 knot di perairan Laut Cina Selatan (ZEEI);
• Bahwa setelah saksi bersama dengan saksi Evander B. Sihombing ada

ne
ng
melihat kontak pada radar Sperry Marine tersebut kemudian saksi
melaporkan kepada Nahkoda KRI Silas Papare – 386 yang kemudian
Nahkoda memerintahkan kepada juru mudi KRI Silas Papare – 386

do
gu bergerak mendekati kontak radar tersebut;
• Bahwa setelah KRI Silas Papare – 386 mendekati kontak dengan jarak 3

In
A
NM dan melihat kontak secara visual dengan menggunakan teropong,
terlihat kapal ikan berbendera malaysia yang sedang melakukan kegiatan
ah

lik
penarikan jaring di geladak kapal;
• Bahwa melihat adanya kegiatan penarikan jaring di geladak kapal oleh
am

kapal ikan JHF 8429 T tersebut, kemudian Perwira Jaga melaporkan

ub
kejadian tersebut kepada Komandan dan atas laporan tersebut Komandan
memerintahkan untuk dilaksanakan peran tempur bahaya umum dan
ep
k

dilanjutkan peran pemeriksaan dan penggeledahan;


• Bahwa setelah KRI Silas Papare – 386 berhasil merapat pada kapal ikan
ah

R
JHF 8429 T dengan posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ T, tim pemeriksa

si
bersama Bintara Provost melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal

ne
ng

tersebut;
• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia tersebut di
nahkodai oleh Souwinh Yommalath dengan ABK berjumlah 22 (dua puluh

do
gu

dua) orang yang terdiri dari 12 (dua belas) orang warga negara Laos dan
10 (sepuluh) warga negara Kamboja;
In
A

• Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal


ikan JHF 8429 T tersebut, Terdakwa dan para ABK JHF 8429 T sedang
ah

lik

menarik jaring dengan jenis jaring purse Seine yang di dalam jaring
tersebut berisi ikan berbagai jenis dari laut keatas geladak kapal tanpa
dilengkapi dengan surat dan dokumen yang sah dari Pemerintah Republik
m

ub

Indonesia seperti Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat izin
Penangkapan Ikan (SIPI), Pelunasan Pungutan Perikanan, SLO, SIB,
ka

ep

Dahsuskim dan Seamen book;


• Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal
ah

ikan JHF 8429 T tersebut telah ada ikan berbagai jenis ± 3.000 Kg (tiga ribu
R

es

kilo gram);
M

ng

on

Halaman 9 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa saksi mengetahui bahwasanya ikan berbagai jenis yang ada di

si
dalam palka kapal ikan JHF 8429 T tersebut ± 3.000 Kg (tiga ribu kilo gram)
tersebut karena di beri tahu oleh Terdakwa;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut Terdakwa
memberikan pendapatnya bahwasanya atas keterangan saksi tersebut

do
Terdakwa membenarkannya;
gu
Saksi ke-3 : BOUALAY LOUNGSAMATH, yang mana keterangannya

In
A
dibacakan di depan persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
• Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa akan tetapi tidak ada hubungan
ah

lik
keluarga dengan Terdakwa;
• Bahwa saksi bekerja sebagai ABK di kapal ikan JHF 8429 T yang
am

berbendera Malaysia dan di nahkodai oleh Terdakwa;

ub
• Bahwa saksi bekerja sebagai ABK di kapal ikan JHF 8429 T tersebut
dengan tugas utama yaitu mengawaki sampan kecil untuk menjaga jaring
ep
k

ketika kapal ikan JHF 8429 T sedang menebar jaring ke laut agar supaya
jaring tersebut tidak terlilit di daun kemudi kapal ikan JHF 8429 T itu sendiri;
ah

R
• Bahwa saksi telah bekerja sebagai ABK di kapal ikan JHF 8429 T dengan

si
tugas utama yaitu mengawaki sampan kecil untuk menjaga jaring ketika

ne
ng

kapal ikan JHF 8429 T sedang menebar jaring ke laut agar supaya jaring
tersebut tidak terlilit di daun kemudi kapal ikan JHF 8429 T itu sendiri ± 3
(tiga) bulan;

do
gu

• Bahwa pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal ikan JHF 8429 T


tersebut pada hari Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15
In
A

WIB, oleh KRI Silas Papare – 386;


• Bahwa saksi tidak mengetahui posisi kapal ikan JHF 8429 T saat dilakukan
ah

pemeriksaan dan penangkapan oleh KRI Silas Papare – 386;


lik

• Bahwa ketika dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal


ikan JHF 8429 T oleh KRI Silas Papare – 386, kapal ikan JHF 8429 T
m

ub

sedang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan jaring jenis


ka

Purse Seine 1 (satu) set;


ep

• Bahwa cara kerja jaring jenis Purse Seine di kapal ikan JHF 8429 T yaitu
dengan cara ditarik menggunakan satu kapal dengan cara
ah

pengoperasiannya pertama-tama kita harus mendeteksi keberadaan ikan


R

es

melalui radar yang ada di ruang kemudi kapal dan setelah mendapatkan
M

tempat atau posisi ikan kemudian diturunkan pemberat jaring pada satu titik
ng

on

Halaman 10 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
awal dan setelah pemberat jaring diturunkan kemudian kapal berjalan

si
sambil melingkari area penangkapan ikan sambil menurunkan jaring
sampai bertemu kembali dengan titik dimana pemberat jaring tadi

ne
ng
diturunkan dan setelah itu tali jaring bagian bawah ditarik sehingga ikan-
ikan akan terkumpul dan jaring dapat diangkat keatas kapal;

do
Bahwa jaring jenis Purse Seine di kapal ikan JHF 8429 T sejak proses awal
gu penurunan pemberat jaring sampai dengan jaring dangkat di atas kapal
dibutuhkan waktu ± 2 (dua) sampai 3 (tiga) jam;

In
A
• Bahwa jaring jenis Purse Seine yang digunakan oleh kapal ikan JHF 8429
T tersebut dapat menangkap semua jenis ikan;
ah

lik
• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia tersebut di
nahkodai oleh Souwinh Yommalath dengan ABK berjumlah 22 (dua puluh
am

dua) orang yang terdiri dari 12 (dua belas) orang warga negara Laos dan

ub
10 (sepuluh) warga negara Kamboja;
• Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal
ep
k

ikan JHF 8429 T tersebut, Terdakwa dan para ABK JHF 8429 T sedang
menarik jaring dengan jenis jaring purse Seine yang di dalam jaring
ah

R
tersebut berisi ikan berbagai jenis dari laut keatas geladak kapal tanpa

si
dilengkapi dengan surat dan dokumen yang sah dari Pemerintah Republik

ne
ng

Indonesia seperti Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat izin
Penangkapan Ikan (SIPI), Pelunasan Pungutan Perikanan, SLO, SIB,
Dahsuskim dan Seamen book;

do
gu

• Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal


ikan JHF 8429 T tersebut telah ada ikan berbagai jenis ± 3.000 Kg (tiga ribu
In
A

kilo gram);
• Bahwa dari ikan berbagai jenis ± 3.000 Kg (tiga ribu kilo gram) tersebut,
ah

lik

kira-kira ± 300 Kg (tiga ratus kilo gram) sampai dengan 500 Kg (lima ratus
kilo gram) di tangkap di perairan laut cina selatan (ZEEI);
• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T, berangkat dari Pelabuhan Endau di
m

ub

Malaysia pada tanggal 9 November 2015, sekira pukul 06.00 (waktu


ka

Malaysia) dan melakukan penangkapan ikan di perairan Malaysia, hingga


ep

memasuki perairan laut cina selatan (ZEEI) sejak tanggal 13 November


2015 sampai dengan ditangkap dan diperiksa oleh KRI Silas Papare-386 ;
ah

• Bahwa saksi diberikan gaji oleh pemilik kapal ikan JHF 8429 T sejumlah
R

es

40.000 (empat puluh ribu) bathThailand dalam setiap trip;


M

ng

on

Halaman 11 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa saksi tidak mengetahui kalau menangkap ikan di wilayah perairan

si
laut cina selatan (ZEEI) di larang;
• Bahwa saksi tidak mengetahui bahwasanya harus ada ijin dan membawa

ne
ng
surat-surat dan dokumen yang sah yang dikeluarkan oleh pemerintah
Indonesia dalam melakukan penangkapan ikan di perairan laut cina selatan

do
(ZEEI);

gu Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan dan penangkapan oleh KRI Silas
Papare-386 terhadap kapal ikan JHF 8429 T, terdakwa sedang berada di

In
A
kamar nahkoda (anjungan) untuk memegang kemudi sedangkan ABK yang
lain sedang berada di atas kapal ikan JHF 8429 T untuk melakukan
ah

lik
kegiatan penangkapan ikan yaitu menarik jaring dan memasukkan ikan di
dalam palka;
am

Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut Terdakwa

ub
memberikan pendapatnya bahwasanya atas keterangan saksi tersebut
Terdakwa membenarkannya;
ep
k

Saksi ke-4 : TONGTA LAO, yang mana keterangannya dibacakan di depan


ah

R
persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

si
• Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa akan tetapi tidak ada hubungan

ne
ng

keluarga dengan Terdakwa;


• Bahwa saksi bekerja sebagai ABK di kapal ikan JHF 8429 T yang
berbendera Malaysia dan di nahkodai oleh Terdakwa;

do
gu

• Bahwa saksi bekerja sebagai ABK di kapal ikan JHF 8429 T tersebut
dengan tugas sebagai KKM yang merangkap sebagai ABK yaitu
In
A

mengawasi pemakaian bahan bakar kapal ikan JHF 8429 T;


• Bahwa saksi bekerja sebagai ABK di kapal ikan JHF 8429 T tersebut
ah

lik

dengan tugas sebagai KKM yang merangkap sebagai ABK yaitu


mengawasi pemakaian bahan bakar kapal ikan JHF 8429 T itu sendiri ± 4
(empat) bulan;
m

ub

• Bahwa pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal ikan JHF 8429 T


ka

tersebut pada hari Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15
ep

WIB, oleh KRI Silas Papare – 386;


• Bahwa saksi tidak mengetahui posisi kapal ikan JHF 8429 T saat dilakukan
ah

pemeriksaan dan penangkapan oleh KRI Silas Papare – 386;


R

es

• Bahwa ketika dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal


M

ikan JHF 8429 T oleh KRI Silas Papare – 386, kapal ikan JHF 8429 T
ng

on

Halaman 12 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sedang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan jaring jenis

si
Purse Seine 1 (satu) set;
• Bahwa cara kerja jaring jenis Purse Seine di kapal ikan JHF 8429 T yaitu

ne
ng
dengan cara ditarik menggunakan satu kapal dengan cara
pengoperasiannya pertama-tama kita harus mendeteksi keberadaan ikan

do
melalui radar yang ada di ruang kemudi kapal dan setelah mendapatkan
gu tempat atau posisi ikan kemudian diturunkan pemberat jaring pada satu titik
awal dan setelah pemberat jaring diturunkan kemudian kapal berjalan

In
A
sambil melingkari area penangkapan ikan sambil menurunkan jaring
sampai bertemu kembali dengan titik dimana pemberat jaring tadi
ah

lik
diturunkan dan setelah itu tali jaring bagian bawah ditarik sehingga ikan-
ikan akan terkumpul dan jaring dapat diangkat keatas kapal;
• Bahwa jaring jenis Purse Seine di kapal ikan JHF 8429 T sejak proses awal
am

ub
penurunan pemberat jaring sampai dengan jaring dangkat di atas kapal
dibutuhkan waktu ± 2 (dua) sampai 3 (tiga) jam;
ep

k

Bahwa jaring jenis Purse Seine yang digunakan oleh kapal ikan JHF 8429
T tersebut dapat menangkap semua jenis ikan;
ah


R
Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia tersebut di

si
nahkodai oleh Souwinh Yommalath dengan ABK berjumlah 22 (dua puluh

ne
ng

dua) orang yang terdiri dari 12 (dua belas) orang warga negara Laos dan
10 (sepuluh) warga negara Kamboja;
• Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal

do
gu

ikan JHF 8429 T tersebut, Terdakwa dan para ABK JHF 8429 T sedang
menarik jaring dengan jenis jaring purse Seine yang di dalam jaring
In
A

tersebut berisi ikan berbagai jenis dari laut keatas geladak kapal tanpa
dilengkapi dengan surat dan dokumen yang sah dari Pemerintah Republik
ah

Indonesia seperti Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat izin
lik

Penangkapan Ikan (SIPI), Pelunasan Pungutan Perikanan, SLO, SIB,


Dahsuskim dan Seamen book;
m

ub

• Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal


ikan JHF 8429 T tersebut telah ada ikan berbagai jenis yang saksi tidak
ka

ep

tahu berapa banyaknya;


• Bahwa dari ikan berbagai jenis tersebut, kira-kira ± 300 Kg (tiga ratus kilo
ah

gram) sampai dengan 500 Kg (lima ratus kilo gram) di tangkap di perairan
R

es

laut cina selatan (ZEEI);


M

• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T, berangkat dari Pelabuhan Endau di


ng

Malaysia pada tanggal 9 November 2015, sekira pukul 06.00 (waktu


on

Halaman 13 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Malaysia) dan melakukan penangkapan ikan di perairan Malaysia, hingga

si
memasuki perairan laut cina selatan (ZEEI) sejak tanggal 13 November
2015 sampai dengan ditangkap dan diperiksa oleh KRI Silas Papare-386 ;

ne
ng
• Bahwa saksi diberikan gaji oleh pemilik kapal ikan JHF 8429 T sejumlah
50.000 (lima puluh ribu) bathThailand dalam setiap trip;

do
Bahwa saksi tidak mengetahui kalau menangkap ikan di wilayah perairan
gu laut cina selatan (ZEEI) di larang;
• Bahwa saksi tidak mengetahui bahwasanya harus ada ijin dan membawa

In
A
surat-surat dan dokumen yang sah yang dikeluarkan oleh pemerintah
Indonesia dalam melakukan penangkapan ikan di perairan laut cina selatan
ah

lik
(ZEEI);
• Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan dan penangkapan oleh KRI Silas
am

ub
Papare-386 terhadap kapal ikan JHF 8429 T, terdakwa sedang berada di
kamar nahkoda (anjungan) untuk memegang kemudi sedangkan ABK yang
lain sedang berada di atas kapal ikan JHF 8429 T untuk melakukan
ep
k

kegiatan penangkapan ikan yaitu menarik jaring dan memasukkan ikan di


dalam palka;
ah

R
• Bahwa sebelumnya kapal ikan JHF 8429 T tidak pernah diperiksa dan

si
ditangkap sehingga belum pernah berurusan dengan penegak hukum

ne
ng

pemerintah Indonesia;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut Terdakwa
memberikan pendapatnya bahwasanya atas keterangan saksi tersebut

do
gu

Terdakwa membenarkannya;
Menimbang, bahwa di depan persidangan Penuntut Umum telah
In
A

mengajukan saksi Ahli sebagai berikut:


Saksi ke-1 : FEBRIOSA, S.St.Pi, dibawah sumpah yang pada pokoknya
ah

menerangkan sebagai berikut:


lik

• Bahwa saksi mengerti sebagai saksi ahli di bidang perikanan berkaitan


dengan tertangkapnya kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia
m

ub

oleh KRI Silas Papare – 386;



ka

Bahwa riwayat kerja saksi ahli dimulai sebagai Pegawai Negeri di


ep

Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna pada tahun 2008 kemudian pada


tahun 2012 dipindah tugaskan sebagai Kasubbag Penyususnan Program
ah

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas dan pada


R

es

tahun 2015 di pindah tugaskan sebagai kabid Perikanan tangkap Dinas


M

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas;


ng

on

Halaman 14 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa saksi pernah melihat dan memeriksa kelengkapan surat dan

si
dokumen serta jenis alat tangkap dari kapal ikan JHF 8429 T yang
berbendera Malaysia;

ne
ng
• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia tersebut
menggunakan jenis alat tangkap berupa 1 (satu) unit jaring Purse Seine,

do
dimana tanpa ada surat atau dokumen yang sah dari pemerintah Indonesia
gu baik itu surat izin usaha perikanan (SIUP) maupun surat izin penangkapan
ikan (SIPI);

In
A
• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia tersebut ketika di
tangkap membawa muatan ikan kira-kira ± 3.000 Kg (tiga ribu kilo gram);
ah

lik
• Bahwa setiap kapal ikan yang beroperasi di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Indonesia wajib memiliki surat izin yang sah dari pemerintah
am

ub
Republik Indonesia berupa SIUP dan SIPI sebagaimana ketentuan yang
ada di dalam Pasal 27 Ayat (2) Jo Pasal 92 Undang-undang Nomor 31
Tahun 2004 tentang SIUP dan Pasal 27 Ayat (2) Jo Pasal 93 Ayat (2)
ep
k

Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang SIPI;



ah

Bahwa tugas dari nahkoda adalah membawa kapal dan menentukan


R
daerah penangkapan dan mengatur seluruh kegiatan penangkapan ikan,

si
mulai dari menentukan daerah penangkapan, pelaksanaan penurunan alat

ne
ng

penangkapan, penarikan alat penangkapan hingga penanganan ikan di


kapal;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi ahli yang dibacakan di

do
gu

depan persidangan tersebut Terdakwa memberikan pendapatnya bahwasanya


atas keterangan saksi ahli tersebut Terdakwa membenarkannya;
In
A

Saksi ke-2 : DARLIS, yang mana keterangannya dibacakan di depan


ah

persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut:


lik

• Bahwa saksi mengerti sebagai saksi ahli di bidang perikanan berkaitan


dengan tertangkapnya kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia
m

ub

oleh KRI Silas Papare – 386;



ka

Bahwa riwayat kerja saksi ahli dimulai sebagai calon Pegawai Negeri Sipil
ep

pada Kantor Adpel Tanjung Pinang dengan jabatan anggota Kanpel Subsie
KPLP pada Adpel Tanjung Pinang pada tahun 1992, diangkat sebagai
ah

Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan anggota Kanpel Subsie KPLP pada
R

es

Adpel Tanjung Pinang pada tahun 1993, kemudian pada tahun 1994
M

diperbantukan di TU di Adpel Tanjung Pinang, pada tahun 1995 di pindah


ng

tugaskan dari Kantor Adpel Tanjung Pinang pada Subsie KPLP Kantor
on

Halaman 15 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pelabuhan Tarempa dengan jabatan sebagai Petugas Pembuatan Surat

si
Izin Berlayar pada Kantor Pelabuhan Tarempa dan pada tahun 2009
diangkat sebagai Petugas Kelaiklautan Kapal pada Kantor pelabuhan

ne
ng
tarempa sampai sekarang;
• Bahwa yang disebut dengan Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk

do
dan jenis tertentu yang digerakkan dengan tenaga angina, tenaga mekanik,
gu energy lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya
dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air serta alat apung dan

In
A
bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah;
• Bahwa pelayaran adalah satu kesatuan system yang terdiri atas angkutan
ah

lik
diperairan, pelabuhan, keselamatan dan keamanan serta perlindungan
lingkungan maritime;

am

Bahwa kapal asing adalah kapal yang berbendera selain bendera

ub
Indonesia dan tidak di catat dalam daftar kapal Indonesia sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (39) undang-undang nomor 17 Tahun 2008
ep
k

tentang Pelayaran;
• Bahwa saksi pernah melihat dan memeriksa kelengkapan surat dan
ah

R
dokumen serta jenis alat tangkap dari kapal ikan JHF 8429 T yang

si
berbendera Malaysia;

ne

ng

Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia tersebut


menggunakan jenis alat tangkap berupa 1 (satu) unit jaring Purse Seine,
dimana tanpa ada surat atau dokumen yang sah dari pemerintah Indonesia

do
gu

baik itu surat izin usaha perikanan (SIUP) maupun surat izin penangkapan
ikan (SIPI);
In
A

• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T adalah merupakan kapal ikan asing
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (39) undang-undang nomor
ah

lik

17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;


• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T setelah dilakukan penguuran pada hari
Senin, tanggal 23 Nopember 2015, sekitar Pukul 10.00 WIB seberat GT 82
m

ub

(delapan puluh dua Grose Tonage) dengan mesin penggerak K 19 – 6 Cyl


terbuat dari kayu;
ka

ep

• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia tersebut ketika di
tangkap membawa muatan ikan kira-kira ± 3.000 Kg (tiga ribu kilo gram);
ah


R

Bahwa tugas dari nahkoda adalah membawa kapal dan menentukan


es

daerah penangkapan dan mengatur seluruh kegiatan penangkapan ikan,


M

ng

mulai dari menentukan daerah penangkapan, pelaksanaan penurunan alat


on

Halaman 16 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penangkapan, penarikan alat penangkapan hingga penanganan ikan di

si
kapal;
• Bahwa, posisi pemeriksaan KM. JHF. 8429 T oleh KRI Silas Papare-386

ne
ng
pada posisi 04°28′00″ U - 105°22′75″ T berada di Laut Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia (ZEEI);

do
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi ahli yang dibacakan di
gu
depan persidangan tersebut Terdakwa memberikan pendapatnya bahwasanya
atas keterangan saksi ahli tersebut Terdakwa membenarkannya;

In
A
Saksi ke-3 : AULIA FITRI, SKM, yang mana keterangannya dibacakan di
ah

lik
depan persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
• Bahwa saksi mengerti sebagai saksi ahli di bidang kesehatan berkaitan
dengan tertangkapnya kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia
am

ub
oleh KRI Silas Papare – 386;
• Bahwa riwayat kerja saksi ahli dimulai sebagai cangota Komisi
ep
k

Penanggulangan AIDS Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2010, calon


Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Tarempa pada tahun 2011
ah

R
kemudian menjadi tenaga kesehatan pada Puskesmas tarempa sampai

si
dengan tahun 2014 dan sejak bulan September 2014 sampai sekarang

ne
ng

sebagai Epidemologi Kesehatan Puskesmas tarempa;


• Bahwa ketika saksi ahli melihat dan memeriksa muatan dari kapal ikan JHF
8429 T yang berbendera Malaysia tersebut terdapat ± 3.000 Kg (tiga ribu

do
gu

kilo gram) ikan berbagai jenis yang tersimpan di dalam palka;


• Bahwa pemeriksaan terhadap muatan dari kapal ikan JHF 8429 T yang
In
A

berbendera Malaysia tersebut, dilakukan oleh saksi ahli pada hari Senin,
tanggal 23 Nopember 2015 sekitar pukul 10.00 WIB;

ah

lik

Bahwa ketika dilakukan pemeriksaan terhadap muatan dari kapal ikan JHF
8429 T yang berbendera Malaysia tersebut dengan mengambil sample ikan
tongkol dan ikan selayang sebanyak 6 (enam) ekor dengan metode
m

ub

penglihatan fisik dan proses pembedahan diketahui bahwasanya ikan yang


ada di dalam palka kapal ikan JHF 8429 T yang berbendera Malaysia
ka

ep

tersebut tidak layak untuk dikonsumsi manusia sehingga apabila ikan-ikan


tersebut dikonsumsi oleh manusia akan sangat berbahaya, oleh karena
ah

ikan tersebut telah membusuk dan bila tetap dikonsumsi oleh manusia
R

es

maka dapat berakibat keracunan, alergi dan menimbulkan berbagai


M

penyakit;
ng

on

Halaman 17 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa ciri-ciri dari ikan yang sudah mulai membusuk diantaranya kulit

si
warna kusam, pucat dan banyak lendir, ingsang terlihat coklat suram atau
abu-abu dan lamella ingsang berdempetan, lender keruh dan berbau asam

ne
ng
menusuk hidung dan bila ikan tersebut di tekan dengan jari maka daging
terasa lembek dan tampak bekas lekukan, berbau anyir dan bila di taruh di

do
dalam air maka ikan akan mengapung dan mengandung zat Nitro Samin;
gu Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi ahli yang dibacakan di
depan persidangan tersebut Terdakwa memberikan pendapatnya bahwasanya

In
A
atas keterangan saksi ahli tersebut Terdakwa membenarkannya;
Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa SOUWINH
ah

lik
YOMMALATH telah memberikan keterangan sebagai berikut :
• Bahwa Terdakwa adalah merupakan warga negara Laos yang berkerja
sebagai Nahkoda dari kapal penangkap ikan JHF 8429 T;
am

ub
• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang di nahkodai oleh Terdakwa berbendera
Malaysia;
ep

k

Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang di nahkodai oleh Terdakwa diperiksa
dan ditangkap oleh KRI Silas Papare – 386, pada pada hari Jumat, tanggal
ah

R
13 November 2015, sekira pukul 06.15 WIB;

si
• Bahwa pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal JHF 8429 T dengan

ne
ng

identitas berbendera Malaysia yang di nahkodai oleh Terdakwa, pada hari


Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15 WIB, bertempat di
wilayah Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI) pada posisi 04º 28′ 00″ LU -

do
gu

105º 22′ 75″ BT;


• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut
In
A

berangkat dari pelabuhan Endau Malaysia pada tanggal 9 Nopember 2015,


sekitar pukul 06.00 (waktu Malaysia) untuk melakukan penangkapan ikan di
ah

lik

wilayah parairan laut Malaysia;


• Bahwa pada hari Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15
WIB, ketika Terdakwa bersama dengan ABK yang total keseluruhannya
m

ub

berjumlah 22 (dua puluh dua) orang yang terdiri dari 12 (dua belas) orang
ka

warga negara Laos dan 10 (sepuluh) warga negara Kamboja sedang


ep

melakukan penangkapan ikan pada posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ BT
tiba-tiba datang KRI Silas Papare – 386 untuk melakukan pemeriksaan dan
ah

kemudian penangkapan terhadap kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai


R

es

oleh Terdakwa;
M

• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa


ng

menggunakan alat tangkap (jaring) dengan jenis jaring Purse Seine;


on

Halaman 18 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa di atas kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa

si
terdapat alat tangkap (jaring) dengan jenis jaring Purse Seine sebanyak 1
(satu) set;

ne
ng
• Bahwa ketika dilakukan pemeriksaan dan kemudian penangkapan oleh KRI
Silas Papare – 386 terhadap kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh

do
Terdakwa tersebut, dimana Terdakwa bersama dengan ABK yang total
gu keseluruhannya berjumlah 22 (dua puluh dua) orang yang terdiri dari 12
(dua belas) orang warga negara Laos dan 10 (sepuluh) warga negara

In
A
Kamboja tersebut sedang menarik jaring jenis Purse Seine yang didalam
jaring tersebut berisi berbagai jenis ikan;
ah

lik
• Bahwa cara kerja jaring jenis Purse Seine di kapal ikan JHF 8429 T yaitu
dengan cara ditarik menggunakan satu kapal dengan cara
am

pengoperasiannya pertama-tama kita harus mendeteksi keberadaan ikan

ub
melalui radar yang ada di ruang kemudi kapal dan setelah mendapatkan
tempat atau posisi ikan kemudian diturunkan pemberat jaring pada satu titik
ep
k

awal dan setelah pemberat jaring diturunkan kemudian kapal berjalan


sambil melingkari area penangkapan ikan sambil menurunkan jaring
ah

R
sampai bertemu kembali dengan titik dimana pemberat jaring tadi

si
diturunkan dan setelah itu tali jaring bagian bawah ditarik sehingga ikan-

ne
ng

ikan akan terkumpul dan jaring dapat diangkat keatas kapal;


• Bahwa jaring jenis Purse Seine di kapal ikan JHF 8429 T sejak proses awal
penurunan pemberat jaring sampai dengan jaring dangkat di atas kapal

do
gu

dibutuhkan waktu ± 2 (dua) sampai 3 (tiga) jam;


• Bahwa jaring jenis Purse Seine yang digunakan oleh kapal ikan JHF 8429 T
In
A

tersebut dapat menangkap semua jenis ikan;


• Bahwa ketika dilakukan pemeriksaan dan kemudian penangkapan oleh KRI
ah

Silas Papare – 386 terhadap kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh
lik

Terdakwa pada hari Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15
WIB, bertempat di wilayah Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI) pada posisi
m

ub

04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ BT tersebut, Terdakwa baru 1 (satu) kali
menangkap ikan di posisi tersebut oleh karena sejak berangkat dari
ka

ep

pelabuhan Endau Malaysia pada tanggal 9 Nopember 2015 tersebut,


Terdakwa malakukan penangkapan ikan di wilayah perairan laut Malaysia;
ah

• Bahwa ikan berbagai jenis yang ada di dalam jaring jenis Purse Seine
R

es

ketika kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa di periksa
M

dan kemudian di tangkap oleh KRI Silas Papare – 386 tersebut berjumlah ±
ng

300 Kg (tiga ratus kilo gram) sampai dengan 500 Kg (lima ratus kilo gram),
on

Halaman 19 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga total keseluruhan ikan yang ada didalam palka kapal ikan JHF

si
8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut berjumlah ± 3.000 Kg (tiga
ribu kilo gram);

ne
ng
• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut,
tanpa dilengkapi dengan surat dan dokumen yang sah dari Pemerintah

do
Republik Indonesia seperti Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat
gu izin Penangkapan Ikan (SIPI), Pelunasan Pungutan Perikanan, SLO, SIB,
Dahsuskim dan Seamen Book;

In
A
• Bahwa Terdakwa mengetahui bahwasanya pada posisi 04º 28′ 00″ LU -
105º 22′ 75″ BT tersebut merupakan wilayah Perairan Laut Cina Selatan
ah

lik
(ZEEI), oleh karena Terdakwa bisa membaca GPS yang ada di dalam
kamar atau anjungan kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh
Terdakwa tersebut;
am

ub
• Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut
rencananya melakukan penangkapan ikan selama 5 (lima) hari
ep
k

sebagaimana persiapan perbekalan yang ada baik itu es, BBM ± 6.000 L
(enam ribu liter) dan ransum untuk ABK yang total keseluruhannya
ah

R
berjumlah 22 (dua puluh dua) orang tersebut;

si
• Bahwa Terdakwa mendapatkan gaji sejumlah 60.000 (enam puluh ribu)

ne
ng

Bath Thailand dalam setiap bulannya dalam bekerja sebagai Nahkoda di


kapal ikan JHF 8429 T tersebut;
• Bahwa Terdakwa sudah ± 8 (delapan) bulan bekerja menjadi Nahkoda di

do
gu

kapal ikan JHF 8429 T tersebut;


• Bahwa Terdakwa baru 1 (satu) kali ini melakukan penangkapan ikan di
In
A

wilayah Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI);


• Bahwa Terdakwa sebagai Nahkoda yang mempunyai kewenangan penuh
ah

lik

terhadap seluruh ABK dan seluruh kegiatan serta keselatan dari kapal ikan
JHF 8429 T tersebut;
• Bahwa Terdakwa sebagai Nahkoda yang membagi tugas dan jabatan dari
m

ub

masing-masing ABK sebagaimana keahlian dan pengalaman dari masing-


ka

masing ABK tersebut;


ep

• Bahwa Terdakwa mengetahui bahwasanya melakukan penagkapan ikan di


WPPNRI ZEEI dilarang tanpa ijin terlebih dahulu;
ah


R

Bahwa Terdakwa membenarkan semua barang bukti yang diperlihatkan di


es

depan persidangan.
M

ng

on

Halaman 20 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang bahwa oleh karena Penuntut Umum menyatakan bahwa ia

si
sudah tidak akan mengajukan saksi lagi dan cukup dengan keterangan
Terdakwa maka Terdakwa diberi kesempatan untuk mengajukan saksi yang

ne
ng
meringankan (A de charge);
Menimbang bahwa atas kesempatan yang telah diberikan oleh Majelis
Hakim tersebut Terdakwa menyatakan bahwa ia tidak akan mengajukan saksi

do
gu
yang meringankan (A de charge);
Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini Penuntut Umum

In
A
telah mengajukan barang bukti berupa:
- 1 (satu) Unit JHF. 8429 T, yang telah dimusnahkan berdasarkan
ah

lik
Penetapan Pengadilan Negeri Ranai Nomor: 41/Pen.Pid.Sus-
Prk/2015/PN.Ran tanggal 29 Desember 2015 ;
- ± 3.000 Kg (tiga ribu kilogram) ikan campuran, yang telah dimusnahkan
am

ub
berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Ranai Nomor :
40/Pen.Pid.Sus-Prk/2015/PN.Ran tanggal 28 Desember 2015;
ep
- 1 (satu) Set Alat tangkap Purse seine;
k

- 1 (satu) buah Radio Super Star SS-39 ;


ah

-
R
1 (satu) buah Radio Icom IC-2200 H;

si
- 1 (satu) buah Radar ikan JMC V-3300 P;

ne
-
ng

1 (satu) buah Radar Furuno;


- 1 (satu) Kompas;
- 1 (satu) buah bendera Malaysia;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan dari masing-masing saksi,


saksi ahli dan keterangan Terdakwa, seluruh alat bukti dikaitkan juga dengan
In
A

barang bukti, maka telah diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:


o Bahwa pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal JHF 8429 T dengan
ah

identitas berbendera Malaysia yang di nahkodai oleh Terdakwa, pada hari


lik

Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15 WIB, bertempat di


wilayah Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI) pada posisi 04º 28′ 00″ LU -
m

ub

105º 22′ 75″ BT;


o Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut
ka

ep

berangkat dari pelabuhan Endau Malaysia pada tanggal 9 Nopember 2015,


sekitar pukul 06.00 (waktu Malaysia) untuk melakukan penangkapan ikan di
ah

wilayah parairan laut Malaysia;


R

o Bahwa pada hari Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15
es
M

WIB, ketika Terdakwa bersama dengan ABK yang total keseluruhannya


ng

berjumlah 22 (dua puluh dua) orang yang terdiri dari 12 (dua belas) orang
on

Halaman 21 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
warga negara Laos dan 10 (sepuluh) warga negara Kamboja sedang

si
melakukan penangkapan ikan pada posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ BT
tiba-tiba datang KRI Silas Papare – 386 untuk melakukan pemeriksaan dan

ne
ng
kemudian penangkapan terhadap kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai
oleh Terdakwa;
o Bahwa ketika dilakukan pemeriksaan dan kemudian penangkapan oleh KRI

do
gu Silas Papare – 386 terhadap kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh
Terdakwa tersebut, dimana Terdakwa bersama dengan ABK yang total

In
A
keseluruhannya berjumlah 22 (dua puluh dua) orang yang terdiri dari 12
(dua belas) orang warga negara Laos dan 10 (sepuluh) warga negara
ah

lik
Kamboja tersebut sedang menarik jaring jenis Purse Seine yang didalam
jaring tersebut berisi berbagai jenis ikan;
o Bahwa cara kerja jaring jenis Purse Seine di kapal ikan JHF 8429 T yaitu
am

ub
dengan cara ditarik menggunakan satu kapal dengan cara
pengoperasiannya pertama-tama kita harus mendeteksi keberadaan ikan
ep
melalui radar yang ada di ruang kemudi kapal dan setelah mendapatkan
k

tempat atau posisi ikan kemudian diturunkan pemberat jaring pada satu titik
ah

R
awal dan setelah pemberat jaring diturunkan kemudian kapal berjalan

si
sambil melingkari area penangkapan ikan sambil menurunkan jaring

ne
sampai bertemu kembali dengan titik dimana pemberat jaring tadi
ng

diturunkan dan setelah itu tali jaring bagian bawah ditarik sehingga ikan-
ikan akan terkumpul dan jaring dapat diangkat keatas kapal;

do
gu

o Bahwa jaring jenis Purse Seine di kapal ikan JHF 8429 T sejak proses awal
penurunan pemberat jaring sampai dengan jaring dangkat di atas kapal
In
dibutuhkan waktu ± 2 (dua) sampai 3 (tiga) jam;
A

o Bahwa jaring jenis Purse Seine yang digunakan oleh kapal ikan JHF 8429
T tersebut dapat menangkap semua jenis ikan;
ah

lik

o Bahwa ketika dilakukan pemeriksaan dan kemudian penangkapan oleh KRI


Silas Papare – 386 terhadap kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh
m

ub

Terdakwa pada hari Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15
WIB, bertempat di wilayah Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI) pada posisi
ka

ep

04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ BT tersebut, Terdakwa baru 1 (satu) kali
menangkap ikan di posisi tersebut oleh karena sejak berangkat dari
ah

pelabuhan Endau Malaysia pada tanggal 9 Nopember 2015 tersebut,


R

Terdakwa malakukan penangkapan ikan di wilayah perairan laut Malaysia;


es
M

o Bahwa ikan berbagai jenis yang ada di dalam jaring jenis Purse Seine
ng

ketika kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa di periksa
on

Halaman 22 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan kemudian di tangkap oleh KRI Silas Papare – 386 tersebut berjumlah ±

si
300 Kg (tiga ratus kilo gram) sampai dengan 500 Kg (lima ratus kilo gram),
sehingga total keseluruhan ikan yang ada didalam palka kapal ikan JHF

ne
ng
8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut berjumlah ± 3.000 Kg (tiga
ribu kilo gram);
o Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut,

do
gu tanpa dilengkapi dengan surat dan dokumen yang sah dari Pemerintah
Republik Indonesia seperti Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat

In
A
izin Penangkapan Ikan (SIPI), Pelunasan Pungutan Perikanan, SLO, SIB,
Dahsuskim dan Seamen Book;
ah

lik
o Bahwa Terdakwa mengetahui bahwasanya pada posisi 04º 28′ 00″ LU -
105º 22′ 75″ BT tersebut merupakan wilayah Perairan Laut Cina Selatan
(ZEEI), oleh karena Terdakwa bisa membaca GPS yang ada di dalam
am

ub
kamar atau anjungan kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh
Terdakwa tersebut;
ep
o Bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut
k

rencananya melakukan penangkapan ikan selama 5 (lima) hari


ah

R
sebagaimana persiapan perbekalan yang ada baik itu es, BBM ± 6.000 L

si
(enam ribu liter) dan ransum untuk ABK yang total keseluruhannya

ne
berjumlah 22 (dua puluh dua) orang tersebut;
ng

o Bahwa Terdakwa mendapatkan gaji sejumlah 60.000 (enam puluh ribu)


Bath Thailand dalam setiap bulannya dalam bekerja sebagai Nahkoda di

do
gu

kapal ikan JHF 8429 T tersebut;


o Bahwa Terdakwa sudah ± 8 (delapan) bulan bekerja menjadi Nahkoda di
In
kapal ikan JHF 8429 T tersebut;
A

o Bahwa Terdakwa baru 1 (satu) kali ini melakukan penangkapan ikan di


wilayah Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI);
ah

lik

o Bahwa Terdakwa sebagai Nahkoda yang mempunyai kewenangan penuh


terhadap seluruh ABK dan seluruh kegiatan serta keselatan dari kapal ikan
m

ub

JHF 8429 T tersebut;


o Bahwa Terdakwa sebagai Nahkoda yang membagi tugas dan jabatan dari
ka

ep

masing-masing ABK sebagaimana keahlian dan pengalaman dari masing-


masing ABK tersebut;
ah

o Bahwa Terdakwa mengetahui bahwasanya melakukan penagkapan ikan di


R

WPPNRI ZEEI dilarang tanpa ijin terlebih dahulu;


es
M

o Bahwa Terdakwa membenarkan semua barang bukti yang diperlihatkan di


ng

depan persidangan.
on

Halaman 23 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sekarang Majelis Hakim akan meneliti dan

si
mempertimbangkan apakah dari fakta-fakta hukum tersebut di atas, perbuatan
atau tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa merupakan suatu tindak

ne
ng
pidana ataukah tidak sebagaimana yang telah didakwakan dalam dakwaan
Jaksa Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa untuk mempersalahkan seseorang telah

do
gu
melakukan tindak pidana maka semua unsur-unsur dari pada tindak pidana
yang didakwakan haruslah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut

In
A
hukum;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam Persidangan


ah

lik
yang tidak termuat dalam putusan ini akan tetapi secara lengkap tercatat
dalam Berita Acara Persidangan, merupakan satu kesatuan yang tidak
am

ub
terpisahkan dengan putusan ini dan merupakan dasar pertimbangan bagi
Majelis Hakim dalam memutuskan perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti sebagaimana yang


ep
k

diuraikan diatas, serta telah pula mempelajari dengan seksama tuntutan


ah

Penuntut Umum dan pembelaan atau permohonan Terdakwa, maka sampailah


R

si
Majelis Hakim pada pembahasan apakah Terdakwa terbukti bersalah
melakukan tindak pidana sebagaimana tuntutan Penuntut Umum, sehingga

ne
ng

harus dijatuhi hukuman atau terbukti tapi bukan merupakan tindak pidana
sehingga harus lepas dari segala tuntutan hukum, ataukah tidak terbukti

do
gu

sehingga harus dibebaskan dari dakwaan Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa walaupun telah terbukti adanya fakta-fakta hukum


In
sebagaimana telah diuraikan diatas, namun untuk dapatnya Terdakwa
A

dinyatakan bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan tersebut, maka


haruslah dibuktikan kalau Terdakwa telah melakukan perbuatan yang
ah

lik

memenuhi unsur-unsur dari pasal-pasal tindak pidana yang didakwakan oleh


Jaksa Penuntut Umum tersebut;
m

ub

Menimbang, bahwa Terdakwa dalam persidangan telah didakwa oleh


Jaksa Penuntut Umum melakukan tindak pidana sebagai berikut dalam
ka

ep

dakwaan alternatif Jaksa Penuntut Umum yaitu melanggar:

• Pasal 92 Jo Pasal 26 Ayat (1) Jo Pasal 102 Undang-undang Nomor 31


ah

Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah dirubah dengan


es

Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 ;


M

ng

on

Halaman 24 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ATAU

si
• Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-undang Nomor 31 Tahun
2004 tentang Perikanan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-

ne
ng
undang Nomor 45 Tahun 2009 Jo Pasal 102 Undang-undang Nomor 31
Tahun 2004 tentang Perikanan;

do
gu ATAU

• Pasal 97 Ayat (1) Jo Pasal 38 Ayat (1) Jo Pasal 102 Undang-undang

In
A
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dalam persidangan telah


ah

lik
didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif,
sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut di
am

ub
atas memilih langsung dakwaan alternatif ke dua Jaksa Penuntut Umum yaitu
Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor
ep
k

45 Tahun 2009 Jo Pasal 102 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang


ah

Perikanan yang unsur - unsurnya sebagai berikut :


R
• Unsur Setiap Orang;

si
• Unsur Mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera Asing;

ne
ng

• Unsur Melakukan penangkapan ikan;


• Unsur Diwilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;
• Unsur Tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI);

do
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


unsur-unsur yang ada di dalam Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-
In
A

undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah dirubah


dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 Jo Pasal 102 Undang-undang
ah

lik

Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan tersebut secara satu persatu yaitu:

Ad. UNSUR SETIAP ORANG:


m

ub

Menimbang, bahwa pada dasarnya kata “setiap orang” menunjukkan


ka

kepada siapa orangnya yang harus bertanggung jawab atas perbuatan atau
ep

kejadian yang didakwakan itu atau setidak-tidaknya mengenai siapa orangnya


ah

yang harus dijadikan Terdakwa dalam perkara ini. Tegasnya, kata “setiap
R

orang” menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan Administrasi Buku II,
es

Edisi Revisi Tahun 1997, Halaman 208 dari Mahkamah Agung RI dan
M

ng

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 1398 K/Pid/1994 tanggal 30 Juni


on

Halaman 25 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1995 kata “setiap orang” atau “hij” sebagai siapa saja yang harus dijadikan

si
Terdakwa atau dader atau setiap orang sebagai subyek hukum (pendukung hak
dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala

ne
ng
tindakannya;
Menimbang, bahwa dengan demikian perkataan “setiap orang”
secara historis kronologis manusia sebagai subyek hukum telah dengan

do
gu
sendirinya ada kemampuan bertanggung jawab kecuali secara tegas Undang-
Undang menentukan lain;

In
A
Menimbang, bahwa jadi dengan demikian konsekuensi logis hal ini
maka, kemampuan bertanggung jawab (toerekeningsvaanbaarheid) tidak perlu
ah

lik
dibuktikan lagi oleh karena setiap subyek hukum melekat erat dengan
kemampuan bertanggung jawab sebagaimana ditegaskan dalam Memorie van
Toelichting (MvT);
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi di depan
persidangan, keterangan Terdakwa, barang bukti, Surat Perintah Penyidikan
ep
dari Pangkalan Utama TNI AL IV Tarempa Nomor : Sprin / 217 / XI / 2015,
k

tanggal 25 Nopember 2015, Surat Perintah Penangkapan dari Satuan Kapal


ah

Eskorta Koarmabar KRI SILAS PAPARE – 386 Nomor : Sprin / 42 / XI / 2015,


R

si
tanggal 13 Nopember 2015 terhadap SOUWINH YOMMALATH, kemudian

ne
Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. Reg. Perkara No.: PDM-
ng

02/Trp/04/2016, tanggal 1 April 2016, Surat Tuntutan Pidana Jaksa Penuntut


Umum tanggal 5 Agustus 2016 dan pemeriksaan identitas Terdakwa pada

do
gu

sidang pertama sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Sidang dalam


perkara ini dan pembenaran para saksi-saksi yang dihadapkan di depan
In
persidangan membenarkan bahwa yang sedang diadili di depan persidangan
A

Pengadilan Negeri Ranai adalah Terdakwa SOUWINH YOMMALATH maka


jelaslah sudah pengertian “barang siapa” yang dimaksudkan dalam aspek ini
ah

lik

adalah Terdakwa SOUWINH YOMMALATH yang dihadapkan ke depan


persidangan Pengadilan Negeri Ranai sehingga Majelis Hakim berpendirian
m

ub

bahwa unsur “barang siapa” telah terpenuhi menurut hukum;


ka

ep

Ad. UNSUR MENGOPERASIKAN KAPAL PENANGKAP IKAN


BERBENDERA ASING:
ah

Menimbang, bahwa istilah mengoperasikan dalam kamus global berarti


es

menjalankan, menyelenggarakan, mengadakan dan mengusahakan yang


M

ng

berhubungan atau berkaitan dengan eksploitasi;


on

Halaman 26 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 45

R
tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004

si
Tentang Perikanan menyatakan bahwasanya yang dimaksud dengan kapal

ne
ng
perikanan adalah kapal, perahu atau alat apung lain yang digunakan untuk
melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan,

do
pembudiyaan ikan, pengangkutan ikan, pengelolaan ikan, pelatihan perikanan
gu
dan penelitian eksplorasi perikanan;
Menimbang, bahwa dalam Ketentuan umum Pasal 1 angka 39 Undang-

In
A
undang RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang dimaksud kapal asing
adalah kapal yang selain bendera Indonesia dan tidak dicatat dalam daftar
ah

lik
kapal Indonesia;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di depan
am

ub
persidangan yang dihubungkan dengan keterangan dari para saksi-saksi yang
keterangannya di bacakan di depan persidangan dan pendapat dari saksi –
saksi ahli serta barang bukti yang diajukan di depan persidangan dan
ep
k

keterangan Terdakwa, bahwa kapal penangkap ikan JHF 8429 T yang


ah

dinahkodai oleh Terdakwa tersebut berangkat dari pelabuhan Endau Malaysia


R

si
pada tanggal 9 Nopember 2015, sekitar pukul 06.00 (waktu Malaysia) dengan
ABK (anak buah kapal) yang total keseluruhannya berjumlah 22 (dua puluh

ne
ng

dua) orang terdiri dari 12 (dua belas) orang warga negara Laos dan 10
(sepuluh) orang warga negara Kamboja, dimana pada hari Jumat, tanggal 13

do
gu

November 2015, sekira pukul 06.15 WIB, pada posisi 04º 24′ 50″ U - 105º 20′
50″ T terlihat kontak pada radar Sperry marine KRI Silas Papare – 386 dengan
baringan 035º jarak 12 NM dengan cepat 12 knot da kemudian dilakukan
In
A

pengejaran sampai dengan posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ T kemudian
dilakukan pemeriksaan dan penangkapan terhadap kapal penangkap ikan JHF
ah

lik

8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa bersama dengan 22 (dua puluh dua)
orang ABK yang saat itu sedang melakukan kegiatan penangkapan ikan;
m

ub

Menimbang, bahwa kapal penangkap ikan JHF 8429 T yang dinahkodai


oleh Terdakwa tersebut ketika dilakukan pemeriksaan dan penangkapan pada
ka

posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ T oleh KRI Silas Papare – 386 saat itu
ep

berbendera Malaysia;
ah

Menimbang, bahwa dengan demikian kapal dengan nomor lambung


R

JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa merupakan kapal penangkap ikan
es

asing oleh karena kapal dengan nomor lambung JHF 8429 T yang dinahkodai
M

oleh Terdakwa tersebut ketika berlayar tidak menggunakan bendera Indonesia


ng

on

Halaman 27 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan tetapi berbendera Malaysia dan tidak tercatat dalam daftar kapal

R
Indonesia sebagaimana ketentuan dalam Pasal 1 angka 39 Undang-undang

si
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di depan
persidangan yang dihubungkan dengan keterangan dari para saksi-saksi yang

do
keterangannya di bacakan di depan persidangan dan pendapat dari saksi –
gu
saksi ahli serta barang bukti yang diajukan di depan persidangan, keterangan
Terdakwa dan pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim tersebut di atas

In
A
maka Majelis Hakim berpendapat bahwa “unsur mengoperasikan kapal
penangkap ikan berbendera asing” telah terpenuhi;
ah

lik
Ad. UNSUR MELAKUKAN PENANGKAPAN IKAN:
am

ub
Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 45
tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004
ep
Tentang Perikanan menyatakan bahwasanya yang dimaksud dengan ikan
k

adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya
ah

berada di dalam lingkungan perairan;


R

si
Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 45

ne
ng

tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004


Tentang Perikanan menyatakan bahwasanya yang dimaksud dengan

do
gu

penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan diperairan yang


tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk
In
kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,
A

mendinginkan menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya;


ah

lik

Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 45


tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004
m

ub

Tentang Perikanan menyatakan bahwasanya yang dimaksud dengan


pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan
ka

dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang


ep

terkontrol, termasuk kegiatan yang mengunakan kapal untuk memuat,


ah

mengangkut, menyimpan, mendinginkan menangani, mengolah dan/atau


R

mengawetkannya;
es
M

ng

on

Halaman 28 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh

si
Terdakwa tersebut berangkat dari pelabuhan Endau Malaysia pada tanggal 9
Nopember 2015, sekitar pukul 06.00 (waktu Malaysia) untuk melakukan

ne
ng
penangkapan ikan di wilayah parairan laut Malaysia akan tetapi, pada hari
Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15 WIB, bertempat di
wilayah Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI) pada posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′

do
gu
75″ BT, kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa bersama
dengan ABK yang total keseluruhannya berjumlah 22 (dua puluh dua) orang

In
A
yang terdiri dari 12 (dua belas) orang warga negara Laos dan 10 (sepuluh)
warga negara Kamboja sedang melakukan penangkapan ikan pada posisi 04º
ah

lik
28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ BT, dimana pada saat itu kapal ikan JHF 8429 T
sedang menarik jaring jenis Purse Seine yang didalam jaring tersebut berisi
berbagai jenis ikan;
am

ub
Menimbang, bahwa cara kerja jaring jenis Purse Seine di kapal ikan JHF
8429 T yaitu dengan cara ditarik menggunakan satu kapal dengan cara
ep
pengoperasiannya pertama-tama kita harus mendeteksi keberadaan ikan
k

melalui radar yang ada di ruang kemudi kapal dan setelah mendapatkan tempat
ah

R
atau posisi ikan kemudian diturunkan pemberat jaring pada satu titik awal dan

si
setelah pemberat jaring diturunkan kemudian kapal berjalan sambil melingkari

ne
area penangkapan ikan sambil menurunkan jaring sampai bertemu kembali
ng

dengan titik dimana pemberat jaring tadi diturunkan dan setelah itu tali jaring
bagian bawah ditarik sehingga ikan-ikan akan terkumpul dan jaring dapat

do
gu

diangkat keatas kapal dimana jaring jenis Purse Seine di kapal ikan JHF 8429
T sejak proses awal penurunan pemberat jaring sampai dengan jaring dangkat
In
di atas kapal dibutuhkan waktu ± 2 (dua) sampai 3 (tiga) jam;
A

Menimbang, bahwa jaring jenis Purse Seine yang digunakan oleh kapal
ikan JHF 8429 T tersebut dapat menangkap semua jenis ikan yang mana ikan
ah

lik

berbagai jenis yang ada di dalam jaring jenis Purse Seine ketika kapal ikan JHF
8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa di periksa dan kemudian di tangkap
m

ub

oleh KRI Silas Papare – 386 tersebut berjumlah ± 300 Kg (tiga ratus kilo gram)
sampai dengan 500 Kg (lima ratus kilo gram), sehingga total keseluruhan ikan
ka

ep

yang ada didalam palka kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa
tersebut berjumlah ± 3.000 Kg (tiga ribu kilo gram);
ah

Menimbang, bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh


R

Terdakwa tersebut rencananya melakukan penangkapan ikan selama 5 (lima)


es
M

hari sebagaimana persiapan perbekalan yang ada baik itu es, BBM ± 6.000 L
ng

on

Halaman 29 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(enam ribu liter) dan ransum untuk ABK yang total keseluruhannya berjumlah

si
22 (dua puluh dua) orang tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di depan

ne
ng
persidangan yang dihubungkan dengan keterangan dari para saksi-saksi yang
keterangannya di bacakan di depan persidangan dan pendapat dari saksi –
saksi ahli serta barang bukti yang diajukan di depan persidangan, keterangan

do
gu
Terdakwa dan pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim tersebut di atas
maka Majelis Hakim berpendapat bahwa “unsur melakukan penangkapan

In
A
ikan” telah terpenuhi;
ah

lik
Ad. UNSUR DIWILAYAH ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA:
Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 21 Undang-Undang Nomor 45
tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004
am

ub
Tentang Perikanan menyatakan bahwasanya yang dimaksud dengan Zona
ekonomi Eksklusif indonesia, yang selanjutnya disebut ZEEI adalah jalur diluar
ep
dan berbatasan dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana ditetapkan
k

berdasarkan Undang-undang yang berlaku tentang peraira Indonesia yang


ah

emliputi dasar laut, tanah dibawahnya dan air di atasnya dengan batas terluar
R

si
200 (dua ratus) ,il laut yang diukur dari garis pangkal laut teritorial Indonesia;

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 19 Undang-Undang Nomor 45


tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004
Tentang Perikanan menyatakan bahwasanya yang dimaksud dengan Laut

do
gu

Teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 (dua belas) mil laut yang diukur
dari garis pangkal kepulauan Indonesia;
In
A

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di depan


persidangan yang dihubungkan dengan pendapat dari ahli Darlis (Petugas
ah

lik

Kelaiklautan Kapal di Kantor Pelabuhan Tarempa) bahwasanya posisi 04º 28′


00″ LU - 105º 22′ 75″ T tersebut termasuk dalam Wilayah Pengelolaan
m

ub

Perikanan Indonesia (WPPI) Perairan Laut China Selatan atau termasuk dalam
wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), terlebih lagi pada posisi 04º
ka

28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ BT dimana kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai
ep

oleh Terdakwa tersebut dilakukan penangkapan oleh KRI Silas Papare – 386
juga merupakan wilayah Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI);
ah

Menimbang, bahwa pada posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ T dan
es

posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ BT terdakwa mengetahuinya oleh karena
M

ng

on

Halaman 30 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa bisa membaca melalui GPS yang ada di dalam kamar atau anjungan

si
kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di depan

ne
ng
persidangan yang dihubungkan dengan keterangan dari para saksi-saksi yang
keterangannya di bacakan di depan persidangan dan pendapat dari saksi –
saksi ahli serta barang bukti yang diajukan di depan persidangan, keterangan

do
gu
Terdakwa dan pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim tersebut di atas
maka Majelis Hakim berpendapat bahwa “unsur diwilayah Zona Ekonomi

In
A
Eksklusif” telah terpenuhi;
ah

lik
Ad. UNSUR TIDAK MEMILIKI SURAT IZIN PENANGKAPAN IKAN
(SIPI):
Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 45
am

ub
tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 tahun 2004
Tentang Perikanan menyatakan bahwasanya yang dimaksud dengan Surat izin
ep
Penangkpan Ikan, yang selanjutnya disebut SIPI adalah izin tertulis yang harus
k

dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan penangkapan ikan yang


ah

merupakan bagian tidak terpisahkan dari SIUP;


R

si
Menimbang, bahwa bagi kapal penangkap ikan berbendera asing dan

ne
tidak memiliki Surat izin Penangkpan Ikan (SIPI) selama berada di wilayah
ng

pengelolaan perikanan Indonesia (WPPI) wajib menyimpan alat penangkap


ikan di dalam palka kapalnya, sebaliknya pula apabila kapal asing tersebut

do
gu

memiliki Surat izin Penangkpan Ikan (SIPI) akan tetapi posisinya berada di luar
daerah penangkapan ikan yang diizinkan di wilayah pengelolaan perikanan
In
A

Indonesia (WPPI) maka wajib menyimpan alat penangkap ikannya;


Menimbang, bahwa kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh
ah

lik

Terdakwa tersebut berangkat dari pelabuhan Endau Malaysia pada tanggal 9


Nopember 2015, sekitar pukul 06.00 (waktu Malaysia) untuk melakukan
penangkapan ikan di wilayah parairan laut Malaysia akan tetapi, pada hari
m

ub

Jumat, tanggal 13 November 2015, sekira pukul 06.15 WIB, bertempat di


ka

wilayah Perairan Laut Cina Selatan (ZEEI) pada posisi 04º 28′ 00″ LU - 105º 22′
ep

75″ BT, kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa bersama
dengan ABK yang total keseluruhannya berjumlah 22 (dua puluh dua) orang
ah

yang terdiri dari 12 (dua belas) orang warga negara Laos dan 10 (sepuluh)
R

es

warga negara Kamboja sedang melakukan penangkapan ikan pada posisi 04º
M

28′ 00″ LU - 105º 22′ 75″ BT, dimana pada saat itu kapal ikan JHF 8429 T
ng

on

Halaman 31 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sedang menarik jaring jenis Purse Seine yang didalam jaring tersebut berisi

si
berbagai jenis ikan;
Menimbang, bahwa jaring jenis Purse Seine yang digunakan oleh kapal

ne
ng
ikan JHF 8429 T tersebut dapat menangkap semua jenis ikan yang mana ikan
berbagai jenis yang ada di dalam jaring jenis Purse Seine ketika kapal ikan JHF
8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa di periksa dan kemudian di tangkap

do
gu
oleh KRI Silas Papare – 386 tersebut berjumlah ± 300 Kg (tiga ratus kilo gram)
sampai dengan 500 Kg (lima ratus kilo gram), sehingga total keseluruhan ikan

In
A
yang ada didalam palka kapal ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa
tersebut berjumlah ± 3.000 Kg (tiga ribu kilo gram), sehingga oleh karena kapal
ah

lik
ikan JHF 8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut, tanpa dilengkapi
dengan surat dan dokumen yang sah dari Pemerintah Republik Indonesia
seperti Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan Surat izin Penangkapan Ikan
am

ub
(SIPI), Pelunasan Pungutan Perikanan, SLO, SIB, Dahsuskim dan Seamen
Book, maka sebagaimana ketentuan yang ada di dalam Pasal 1 angka 17
ep
Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-
k

undang Nomor 31 tahun 2004 Tentang Perikanan dan terhadap kapal ikan JHF
ah

8429 T yang dinahkodai oleh Terdakwa tersebut oleh karena kapal ikan
R

si
berbendera asing dan tidak memiliki Surat izin Penangkpan Ikan (SIPI) serta

ne
ng

selama berada di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia (WPPI) tidak


menyimpan alat penangkap ikan di dalam palka kapalnya, akan tetapi tetap
melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan jaring jenis Purse Seine;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di depan


persidangan yang dihubungkan dengan keterangan dari para saksi-saksi yang
In
A

keterangannya di bacakan di depan persidangan dan pendapat dari saksi –


saksi ahli serta barang bukti yang diajukan di depan persidangan, keterangan
ah

lik

Terdakwa dan pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim tersebut di atas


maka Majelis Hakim berpendapat bahwa “unsur tidak memiliki surat izin
penangkapan ikan (SIPI)” telah terpenuhi;
m

ub

Menimbang, bahwa dengan demikian dari uraian tersebut di atas maka


ka

ep

Majelis Hakim sependapat dengan Penuntut Umum didalam surat Tuntutannya


bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
ah

pidana dalam Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-undang Nomor 31
R

Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah dirubah dengan Undang-


es
M

undang Nomor 45 Tahun 2009 Jo Pasal 102 Undang-undang Nomor 31 Tahun


ng

on

Halaman 32 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2004 tentang Perikanan sebagaimana dalam dakwaan alternatif kedua

si
Penuntut Umum di atas;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan dipersidangan
untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut: 1 (satu) Unit JHF. 8429 T ,
yang telah dimusnahkan berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Ranai

do
gu
Nomor: 41/Pen.Pid.Sus-Prk/2015/PN.Ran tanggal 29 Desember 2015, ± 3.000
Kg (tiga ribu kilogram) ikan campuran, yang telah dimusnahkan berdasarkan

In
A
Penetapan Pengadilan Negeri Ranai Nomor : 40/Pen.Pid.Sus-Prk/2015/PN.Ran
tanggal 28 Desember 2015, 1 (satu) Set Alat tangkap Purse seine, 1 (satu)
ah

lik
buah Radio Super Star SS-39, 1 (satu) buah Radio Icom IC-2200 H, 1 (satu)
buah Radar ikan JMC V-3300 P, 1 (satu) buah Radar Furuno, 1 (satu) Kompas
yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan
am

ub
dipergunakan untuk mengulangi kejahatan atau merupakan hasil dari kejahatan
maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan;
ep
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah bendera
k

Malaysia terlampir dalam berkas perkara;


ah

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana


R

si
terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang
meringankan dan memberatkan Terdakwa ;

ne
ng

Keadaan yang memberatkan :


- Terdakwa memasuki batas wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia

do
gu

tanpa dilengkapi dokumen dan perizinan dari Pemerintah Republik


Indonesia;
In
- Terdakwa melakukan kegiatan yang dilarang oleh Undang-undang
A

Republik Indonesia;
- Perbuatan Terdakwa menimbulkan kerugian bagi sumberdaya ikan dan
ah

lik

sumberdaya kelautan perikanan Republik Indonesia;

Keadaan yang meringankan :


m

ub

- Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan dan mengakui terus terang


ka

perbuatannya;
ep

- Terdakwa sebagai tulang punggung keluarganya yang masih menjadi


ah

tumpuan bagi istri dan anaknya;


R

- Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulangi


es
M

perbuatannya.
ng

on

Halaman 33 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan hal-hal yang memberatkan

si
maupun yang meringankan tersebut serta dengan mengingat pula pidana yang
akan dijatuhkan kepada Terdakwa selain bersifat korektif dan prefentif juga

ne
ng
harus bersifat edukatif, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana yang
akan dijatuhkan kepada Terdakwa telah setimpal dengan perbuatannya;
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti dalam perkara ini akan

do
gu
akan ditetapkan dalam amar putusan ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah

In
A
melakukan perbuatan Pidana yang didakwakan, maka berdasarkan ketentuan
dalam pasal 222 KUHAP, terhadap Terdakwa sudah sejogjanya pula untuk
ah

lik
dihukum membayar biaya perkara yang timbul, yang besarnya akan ditetapkan
dalam amar putusan;
Memperhatikan Pasal 93 ayat (2) Jo Pasal 27 ayat (2) Undang-undang
am

ub
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah dirubah dengan
Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 Jo Pasal 102 Undang-undang Nomor
ep
31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981
k

tentang KUHAP serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku


ah

R
yang berhubungan dalam perkara ini ;

si
ne
MENGADILI :
ng

1. Menyatakan Terdakwa Souwinh Yommalath tersebut di atas, terbukti


secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

do
gu

mengoperasikan kapal penangkap ikan berbendera asing, melakukan


penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia
In
A

(ZEEI) yang tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) sebagaimana
dalam dakwaan alternatif kedua Penuntut Umum;
ah

lik

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Souwinh Yommalath, oleh karena itu


dengan pidana denda sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)
m

ub

dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan


pidana kurungan selama 5 (lima) bulan;
ka

3. Menetapkan agar barang bukti berupa :


ep

• 1 (satu) Unit JHF. 8429 T , yang telah dimusnahkan berdasarkan


ah

Penetapan Pengadilan Negeri Ranai Nomor: 41/Pen.Pid.Sus-


R

es

Prk/2015/PN.Ran tanggal 29 Desember 2015;


M

ng

on

Halaman 34 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• ± 3.000 Kg (tiga ribu kilogram) ikan campuran, yang telah dimusnahkan

si
berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Ranai Nomor :
40/Pen.Pid.Sus-Prk/2015/PN.Ran tanggal 28 Desember 2015;

ne
ng
• 1 (satu) Set Alat tangkap Purse seine;
• 1 (satu) buah Radio Super Star SS-39;

do
gu • 1 (satu) buah Radio Icom IC-2200 H;
• 1 (satu) buah Radar ikan JMC V-3300 P;
• 1 (satu) buah Radar Furuno;

In
A
• 1 (satu) Kompas;
Dimusnahkan ;
ah

lik
• 1 (satu) buah bendera Malaysia ;
Terlampir dalam berkas perkara ;
am

ub
4. Membebankan kepada Terdakwa, membayar biaya perkara sejumlah
Rp.5.000,00 (lima ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam sidang Permusyawaratan Majelis Hakim
ep
k

Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai, pada hari Jum’at,


ah

tanggal 3 Juni 2016, oleh kami NANANG DWI KRISTANTO, SH., M.Hum
R

si
selaku Hakim Ketua, Ir. UNTUNG SUNARDI, M.M. dan AGUS ANIWANTO,
S.H. Hakim-hakim Ad Hoc, masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang

ne
ng

diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari oleh Hakim Ketua
dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh ELIZA FITRIA,
S.H. Panitera Pengganti Pengadilan Perikanan pada Pengadilan Negeri Ranai,

do
gu

serta dihadiri oleh RIESKI FERNANDA, SH, Penuntut Umum dan Terdakwa
didampingi penerjemahnya.
In
A

Hakim Anggota, Hakim Ketua,


ah

lik
m

ub

Ir. UNTUNG SUNARDI, M.M. NANANG DWI KRISTANTO, SH.,M.Hum


ka

ep

AGUS ANIWANTO, S.H.


ah

Panitera Pengganti,
R

es
M

ng

ELIZA FITRIA, S.H.


on

Halaman 35 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 36 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 37 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 38 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 39 dari 35 Putusan Nomor 1/Pid.Sus-Prk /2016/PN Ran


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Anda mungkin juga menyukai