Karl Marx seorang filsuf, ekonom, dan menyatakan bahwa perkembangan sosiolog terkenal yang lahir di Jerman pada masyarakat ditentukan oleh faktor ekonomi tahun 1818 dan meninggal di London pada dan produksi. Menurut Marx, produksi tahun 1883. Marx dikenal sebagai salah merupakan kekuatan utama yang satu bapak pemikiran Marxisme, sebuah mempengaruhi semua aspek kehidupan teori sosial, ekonomi, dan politik yang manusia, termasuk politik, sosial, dan berfokus pada kelas dan konflik antarkelas budaya. sebagai kekuatan utama dalam sejarah manusia. Marx juga dikenal sebagai salah 2. Alienable Labor: Marx mengemukakan satu tokoh paling berpengaruh dalam konsep bahwa buruh atau pekerja di bawah sejarah pemikiran manusia dan sistem kapitalis kehilangan kendali atas pemikirannya telah mempengaruhi banyak pekerjaan mereka dan produk yang bidang, seperti ekonomi, politik, filsafat, dihasilkan oleh mereka. Dalam sistem ini, sosiologi, dan sastra pekerja hanya bekerja untuk mencari nafkah, bukan untuk menciptakan karya seni yang berharga.
3. Konflik antarkelas: Marx percaya bahwa
kelas-kelas sosial saling berlawanan dan saling bertentangan dalam masyarakat, khususnya antara kelas buruh dan kelas pemilik modal atau borjuis.
4. Teori Nilai Tenaga Kerja: Marx menolak
teori nilai yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dan David Ricardo, yang menyatakan bahwa harga barang ditentukan oleh biaya produksinya. Marx berpendapat bahwa harga barang seharusnya ditentukan oleh jumlah waktu dan tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksinya.
5. Komunisme: Marx dan Friedrich Engels
mengembangkan teori komunisme sebagai alternatif sistem ekonomi kapitalis. Menurut Marx, komunisme akan tercapai ketika buruh mengambil alih kendali atas produksi dan membagi hasil produksi secara adil.
6. Teori Alienasi: Marx menganggap bahwa
kapitalisme menghasilkan "alienasi", di mana pekerja merasa terasing dari diri mereka sendiri, teman-teman, masyarakat, dan lingkungan karena pekerjaan mereka hanya berfokus pada pencarian nafkah.
7. Dialektika: Marx meminjam konsep
dialektika dari filosof Jerman Hegel, di mana dialektika adalah proses perubahan atau pertentangan di antara kekuatan yang berbeda dalam masyarakat. Marx mengembangkan teori dialektika materialisme, di mana ia menggabungkan pandangan materialis dari dunia dengan konsep Hegelian dari dialektika. 2. Emile durkhiem 1. fakta sosial sosial : Durkheim berpendapat bahwa Emile Durkheim adalah seorang sosiolog masyarakat dalam masyarakat primitif memiliki terkenal asal Prancis yang lahir pada tahun kesadaran kolektif lebih kuat yang melingkupi seluruh 1858 dan dikenal karena kontribusinya masyarakat dan seluruh anggotanya, dia sangat dalam mengembangkan teori sosial fungsionalisme serta penekanannya pada 2. Solidaritas Sosial: Durkheim membedakan pentingnya mempelajari fakta sosial. Ia dua jenis solidaritas sosial, yaitu solidaritas dianggap sebagai salah satu bapak mekanik dan organik. Solidaritas mekanik sosiologi modern dan karya-karyanya telah terjadi ketika masyarakat memiliki memberikan kontribusi besar bagi kesamaan nilai dan norma yang kuat, perkembangan sosiologi dan ilmu sosial sedangkan solidaritas organik terjadi ketika modern masyarakat memiliki spesialisasi dan interdependensi yang tinggi
2. masyaraka modern: diyakini, sangat rigid, dan isinya
sangat bersifat religius, yaitu pemahaman, norma dan kepercayaan bersama Selain itu, Durkheim juga mengembangkan teori tentang pembagian kerja dan solidaritas sosial. Dia berpendapat bahwa pembagian kerja memainkan peran penting dalam membangun solidaritas sosial. Dalam masyarakat yang lebih sederhana dan homogen, seperti masyarakat tradisional, pembagian kerja terbatas dan solidaritas sosial didasarkan pada kesamaan nilai dan norma. Namun, dalam masyarakat yang lebih kompleks dan heterogen, pembagian kerja lebih canggih dan solidaritas sosial didasarkan pada ketergantungan fungsional antarindividu dan kelompok dalam masyarakat. Durkheim juga meneliti masalah bunuh diri dan menyimpulkan bahwa bunuh diri bukan hanya keputusan individu, tetapi juga terkait dengan kondisi sosial yang melingkupinya. Dalam bukunya yang terkenal, "Suicide," Durkheim menunjukkan bahwa tingkat bunuh diri dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti tingkat integrasi dan regulasi sosial dalam masyarakat. 3. Max weber Teori tindakan sosial : Max Weber Max Weber adalah seorang sosiolog dan ekonom Jerman Pada sosiologi Weber menyatakan bahwa tindakan yang terkenal dengan karyanya tentang birokrasi dan merupakan suatu makna subjektif kepada perilaku yang etika Protestan. Dia menganggap birokrasi sebagai terbuka dan tertutup yang bersifat subjektif bentuk organisasi yang paling efektif dan efisien dalam mempertimbangkan perilaku orang lain. Hal ini mengelola sumber daya manusia dan material. Weber memang diorientasikan pada tindakan dan perilaku. juga mempelajari peran agama dalam kehidupan Salah satu kontribusi terbesar Weber adalah teorinya masyarakat dan menyatakan bahwa etika Protestan tentang tindakan sosial. Menurut Weber, tindakan memberikan dorongan untuk pengembangan kapitalisme sosial adalah tindakan yang dilakukan oleh individu karena mengutamakan kerja keras, penghematan, dan yang memperhitungkan makna subjektif dari tindakan investasi. mereka dan makna yang terkait dengan tindakan tersebut dalam hubungannya dengan tindakan orang lain. Weber mengemukakan bahwa tindakan sosial dapat dibedakan menjadi tindakan rasional dan tindakan non-rasional. Tindakan rasional dapat dibagi lagi menjadi tindakan rasional instrumental, di mana individu bertindak untuk mencapai tujuan tertentu, dan tindakan rasional nilai, di mana individu bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini.
Weber juga terkenal dengan teorinya tentang kelas
sosial. Menurut Weber, kelas sosial terbentuk berdasarkan tiga faktor: kepemilikan, kekuasaan, dan status. Kepemilikan mengacu pada kontrol individu atas sumber daya ekonomi, kekuasaan mengacu pada kemampuan individu untuk mempengaruhi orang lain, dan status mengacu pada penghormatan yang diberikan kepada individu dalam masyarakat. Weber menekankan bahwa kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh faktor-faktor kekuasaan dan status.
2. Karisma: Weber juga
mengembangkan konsep karisma sebagai kepemimpinan yang bersifat kharismatik, yang berbeda dengan kepemimpinan yang didasarkan pada kewenangan atau otoritas legal. 3. Kelas Sosial: Weber memberikan kontribusi penting dalam pemikiran tentang kelas sosial, dengan mengidentifikasi tiga dimensi kelas sosial, yaitu kelas sosial yang berdasarkan kepemilikan ekonomi, status sosial, dan kekuasaan.