Draft Proposal Analisis Semiotika
Draft Proposal Analisis Semiotika
“KINGDOM OF HEAVEN”
ke-12)
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh:
NAMA
NIM.
BANDUNG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Film adalah salah satu bentuk seni, dan tentunya telah menjadi
mengapresiasinya. Sebagai sebuah karya seni di abad ini, film telah menjadi
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Sumarno (1998) bahwa sinema
sebagai media untuk menghibur masyarakat dalam bentuk komedi, dan juga
masyarakat. Film juga bebas menyampaikan pesan atau pesan pembuat film
menjadi dua kategori besar, film cerita dan film non-cerita. Film feature
Film juga merupakan karya seni yang dahsyat dan dapat memperkaya
pengalaman hidup seseorang. Melalui film, prinsip, nilai estetika, teori dan
Film merupakan salah satu prinsip budaya post-modern yang mudah dibaca.
kategori film cerita dan non cerita. Adapun yang menyebutnya sebagai film
fiksi dan non fiksi. Film cerita memiliki berbagai jenis atau genre. Genre
disini diartikan sebagai jenis film yang ditandai dengan gaya, bentuk dan isi
tertentu. Ada yang disebut film drama, film misteri, film laga, film komedi,
dan film yang bernuansa musikal. Penggolongan film ini tidak ketat, karena
sebuah film dapat dimasukkan ke dalam beberapa jenis, misalnya sebuah film
rangkaian gambar bergerak, bergerak dari satu adegan ke adegan lain, emosi
atau ekspresi yang dapat merujuk pada emosi penonton (Irawanto, 1999: 27).
realitas nyata. Film, sebagai sebuah karya seni, memiliki kemampuan kreatif
kekhasan, dan efek dalam mewujudkan sebuah cerita. Karena pada dasarnya
Sebagai sebuah karya seni, film memiliki pengaruh yang kuat dan
realitas sesuai dengan norma, konvensi, dan ideologi budaya. Sebagai alat
komunikasi massa terbesar kedua, film muncul di dunia setelah surat kabar.
Berbeda dengan surat kabar yang dipengaruhi oleh faktor teknologi, politik
dan ekonomi. Film adalah alat komunikasi yang sebenarnya. Sebagai sarana
Kadangkala juga film tidak lepas dengan genre sebuah jenis musik
adapun kadang kaitannya dengan sejarah sebuah jenis music dengan dibuat
alur cerita film atau gambar gerak,dengan terkadang dengan durasi yang
berbeda-beda. Film “Kingdom of Heaven” yang diperankan oleh Orlando
Bloom, yaitu seorang aktor yang besar di Inggris, dia menjadi pemeran utama
sebagai Balian of Ibelin dari masa Perang Salib pada abad ke-12. diangkat dari
kisah nyata Balian diceritakan sebagai seorang pandai besi dari desa di Prancis
Yang menarik dari film ini adalah adanya nilai-nilai toleransi dalam
sebuah merang selalu menjadi mimpi buruk bagi setiap manusia, namun pada
film ini ada banyaknya nilai-nilai toleransi yang terkandung. Sehingga peneliti
1. Bagaimana makna toleransi beragama di masa Perang Salib pada abad ke-
semiotika?
2. Bagaimana simbol kata-kata yang digunakan dan tindakan yang dilakukan
Heaven”?
analisis semiotika.
“Kingdom of Heaven”?
ilmiah bahwa sebuah film tidak hanya sebagai media hiburan saja tetapi
film juga sebagai media pendidikan untuk menyadarkan diri bagi semua
Tabel 1.1.
Penelitian yang Relevan
Perbandingan
Nama Judul Persamaan Perbedaan
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
Terdahulu Peneliti
Analisis
Semiotika Objek Menggunaka
Akmad Toleransi Objek penelitian n analisis
Objek
Fauzi Beragama penelitiannya adala film semiotika
penelitian
(2020) dalam Film adalah film Kingdom of toleransi
PK PK Heaven beragama
(PEEKAY)
Analisis a. Objek
Semiotika penelitian
a. Objek
Ryan dan Pesan adalah
penelitian Objek
Diputra Moral pada film Menggunaka
nya film penelitian,
Kingdom n analisis
& Yeni Film Imperfect
of semiotika teori analisi
Nuraeni Imperfect b. Analisis
Heaven terhadap semiotika
(2019) 2019 Karya Semiotika
b. Analisis sebuah film
dan Pesan
Ernest Semiotika
Moral
Prakasa toleransi
beragama
a. Objek
penelitian
Analisis adalah
Anderso Semiotika Objek Objek
film Menggunaka
penelitiannya
n, Jhony Film Kingdom n analisis penelitian,
film Alangkah
& Max “Alangkah of semiotika teori analisi
Lucunya
(2015) Lucunya Heaven terhadap semiotika
Negeri Ini
Negeri Ini” b. Analisis sebuah film
Semiotika
toleransi
beragama
Perbandingan
Nama Judul Persamaan Perbedaan
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
Terdahulu Terdahulu
a. Objek
a. Objek
penelitian
Analisis penelitian
adalah Menggunaka
Dony Semiotika nya
film n analisis
Martuah Makna adalah Objek
Kingdom
film semiotika
man Rasisme of penelirtian
8Mile terhadap
(2012) Pada Film Heaven
b. Analisis sebuah film
“8MILE” b. Analisis
Semiotika
Semiotika
makna
toleransi
rasisme
beragama
a. Objek
penelitian
Analisis adalah Menggunaka
Semiotik Objek film
Hanin n analisis
terhadap penelitiannya Kingdom Objek
Taqiyya semiotika
Film In The adalah film In of penelitian
(2011) The Name of Heaven terhadap
Name Of
God b. Analisis sebuah film
God
Semiotika
toleransi
beragama
Sumber: Jurnal Penelitian (Data diolah peneliti, 2022)
Ada dua jenis semiotika sampai saat ini, yaitu semiotika komunikasi
teori pada produksi tanda yang salah satu diantaranya menandakan adanya
enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode, sistem kode,
pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan). Yang kedua
konteks tertentu.
Pada jenis yang kedua, tidak dipersoalkan adanya tujuan
tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari
Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari
setidaknya agar kita mempunyai sedikit pegangan. Apa yang dikerjakan oleh
adalah, teori tentang tanda dan penandaan. Lebih jelasnya lagi, semiotika
adalah suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi
dengan sarana signs ‘tanda-tanda’ dan berdasarkan pada signs system (code)
Pada berbagai definisi diatas adalah bahwa para ahli melihat semiotika
itu sebagai ilmu atau proses yang berhubungan dengan tanda. Namun jika kita
meliputi sejumlah besar proses, dari tarian lebah sampai pembacaan sebuah
novel.
berarti tanda atau seme yang berarti penafsir tanda. Semiotika berakar dari
studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, poetika. Tanda pada masa
itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain.
benar. Namun, menurut Paul Cobley dan Litza Jansz, munculnya studi khusus
Pada dasarnya semiosis dapat dipandang sebagai suatu proses tanda yang
dapat diberikan dalam istilah semiotika sebagai suatu hubungan dari lima
istilah: S ( s, i, e, r, e )
suatu disposisi dalam i akan bereaksi dengan cara tertentu terhadap r pada
kondisi tertentu e karena s); r untuk reference (rujukan); dan e untuk context
suatu tanda, serta proses signifikansi yang menyertainya. Semiotika, kata Eco,
pada prinsipnya adalah disiplin ilmu yang mengkaji segala sesuatu yang dapat
dinyatakan sebagai tanda. Sebuah tanda adalah semua hal yang dapat diambil
yang lain. Sesuatu yang lain tersebut tidak perlu harus ada, atau tanda itu
secara nyata ada di suatu tempat pada suatu waktu tertentu. Dengan begitu,
semiotika pada prinsipnya adalah sebuah disiplin yang mempelajari apa pun
atau hitam), namun dalam beberapa kasus (seperti sopir truk yang berpura-
pura menjadi dokter) boleh jadi sangat membahayakan orang lain. Yang perlu
digaris bawahi dari pendapat Eco adalah jika tanda dapat digunakan untuk
kebohongan.
salah satu teori mengenai tanda yang paling komprehensif dan kontemporer
mendalam.
dapat dikatakan bahwa studi semiotika disusun dalam tiga poros. Poros
horizontal menyajikan tiga jenis penyelidikan semiotika (murni, deskriptif,
(sintaktik, semantik, dan pragmatik); dan poros yang menyajikan tiga kategori
berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam rangka mencapai
efek yang diharapkan dan yang paling penting ialah gambar dan suara: kata
membahas tentang dunia tanda, memang cocok untuk mengkaji sebuah film
pengertian peneliti tentang tanda-tanda yang ada dan digunakan pada sebuah
film. Selain itu genre film yang menjadi favorit peneliti sangat berpengaruh
harus memiliki dasar yang jelas dan sistematis, yang merupakan ciri dari
memaknai satu frame dari film tersebut kita bisa menggunakan logika
sama lain, bisa jadi metode yang digunakan sama tapi hasil pengamatannya
tentu akan berbeda, oleh karena itulah semiotika lebih bersifat subyektif.
makna yang terjadi sehingga pesan itu bisa dipersepsi secara seragam itulah
yang penting kecuali jika film dianggap barang seni yang cenderung susah
tergantung seperti apa tujuan dari proses komunikasi itu sendiri. Bagaimana
tentang makna atau yang lebih dikenal dengan istilah semiologi atau
semiotika. Baik semiotika maupun semiologi sama-sama memiliki fokus
tanda itu strukturnya jelas: bahwa tanda ini bermakna itu padahal sama sekali
tidak. Setiap tanda tetap boleh ditafsirkan semaunya tapi dalam kesemau-
akhir ini juga berkembang sebagai alat penyampaian pesan. Media yang oleh
para pekerja film dimasa lalu merupakan salah satu dari hasil olah rasa para
rasa yang dimiliki oleh para pembuat film tersebut. Biasanya rasa tersebut
muncul dari hasil pengalaman dan kepekaan sosial para pekerja seni tersebut.
banyak cara yang diberikan untuk memberikan muatan simbolis yaitu antara
lain lewat tokoh-tokoh dalam film. Penokohan dalam film memang bisa
membuat film tersebut kuat dalam penyampaian pesan, akan tetapi bisa juga
jembatan ilmiah dalam menafsirkan atau mengkaji sebuah film. Film yang
Harus kita akui bahwa hubungan antara film dan masyarakat memiliki
sejarah yang panjang dalam kajian para ahli komunikasi. Oey Hong Lee
kabar sudah dibikin lenyap. Ini berarti bahwa dari permulaan sejarahnya film
dengan lebih mudah dapat menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak
merintangi kemajuan surat kabar pada masa pertumbuhannya dalam abad ke-
lantas membuat para ahli berpikir bahwa film memiliki potensi untuk
yang hendak melihat dampak film terhadap masyarakat. Hal ini dapat dilihat
film terhadap anak, film dan agresifitas, film dan politik, dan lain-lain.
yang muncul terhadap perspektif itu didasarkan atas argumen bahwa film
adalah potret dari masyarakat di mana film itu dibuat. Film selalu merekam
Tandatanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan
baik untuk mencapai efek yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis,
rangkaian gambar dalam film menciptakan efek imaji dan sistem penandaan.
termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam upaya
mencapai efek yang diharapkan. Hal atau komponen yang paling penting
dalam sebuah film adalah gambar dan suara: kata yang diucapakan (ditambah
film. Sistem semiotika yang lebih penting lagi dalam film adalah
(Sobur, 2003).
dengan roman atau novel. Film tersebut jika tidak film dokumenter,
mungkin ada. Permasalahan mengenai ketegangan antara fiksi dan non fiksi
yang muncul dalam satra pada dasarnya juga muncul dalam film. Karena itu,
hal serupa berlaku khusus pada film-film yang menuturkan cerita (Sobur,
2003).
agak lama terhenti pada pertanyaan mengenai satuan film. Pertanyaan ini
memberikan perspektif.
film dan televisi memiliki bahasanya sendiri dengan sintaksis dan tata bahasa
yang berbeda (Sobur, 2003). Tata bahasa tersebut terdiri atas semacam unsur
yang akrab, seperti pemotongan (cut), pemotretan jarak dekat (close up),
pemotretan dua (two shot), pemotretan jarak jauh (long shoot), pembesaran
up), efek khusus (special effect). Namun, bahasa tersebut juga mencakup
bentuk paling umum dalam film kebanyakan dokumenter. Namun, unsur suara
sebagai bentuk representasi mental. Jadi, orang dapat berpikir dalam gambar
bergerak dengan kilas balik, gerakan cepat dan lambat, pelarutan ke dalam
waktu lain dan tempat lain, seperti dalam time machine misalnya (Sobur,
2003).