TRI UVANI
TESIS
TRI UVANI
Stambuk : C 202 16 053
TESIS
E-mail : Vannykasim90@gmail.com
Jurusan Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako
E-mail : Vannykasim90@gmail.com
Master of Management Study Program Economics and Business Faculty
Postgraduate Tadulako University
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
rahmat dan hidayah-Nya yang selalu mengiringi nafas dan langkah setiap hamba-
SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang istiqomah hingga
akhir zaman.
kemampuan yang diberikan sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul
Anggaran Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu ”. Tesis ini merupakan
bagian dari prasyarat dalam menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Magister
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang tulus dan ikhlas kepada orang tua tercinta Ayahanda Kasim B.
mendidik, dan memberi nasehat dengan penuh ketabahan dan kesabaran, serta
A.Md dan ibunda Siti Aisyah terimakasih atas segala doa, dukungan, dan
sedalam-dalamnya kepada bapak Dr. Sulaeman Miru, S.E., M.Si dan ibu Dr.
Vitayanti Fattah, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, MP, Rektor Universitas Tadulako Palu.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Alam Anshary, M.Si, Direktur Program Pascasarjana
Universitas Tadulako.
3. Bapak Dr. M. Ikbal A, SE., M.Si., Ak.,CA, Dekan fakultas Ekonomi dan
5. Bapak Dr. Yunus Kasim, SE., M.Si atas kesediaannya menjadi Tim Penguji
bagi penulis yang banyak memberikan arahan dan masukan mulai dari
Tadulako Palu, dan khususnya staf prodi Magister Manajemen yang telah
8. Untuk Kakak tersayang Evana, S.Sos, Herson Bayu Samudra, A.Md, Teddy
Irawan, SE dan Adik Ramadhan, SH., M.AP atas doa dan dukungan baik
Marwa, dr. Manal Al’amri, dr. Asriyanti, dr. Uswatun Hasanah, dr. Nirma,
dr. Fenny, dr. Kartika Marola, dr. Fhiya, dr. Sumayyah Amarie, dr. Aslamia
Irpa Terimakasih atas segala doa, dukungan dan semangat untuk penulis
11. Kepada seluruh pihak responden yang telah bersedia membantu penelitian
ini.
12. Seluruh rekan-rekan pegawai pada Dinas Pegawai Dinas Pekerjaan Umum
13. Kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak sempat disebutkan
besar hati menerima saran dan kritikan yang konstruktif untuk perbaikan mutu dan
kualitas keilmuan demi pengembangan sumber daya manusia dimasa yang akan
datang.
TRI UVANI
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PERNYATAAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
UCAPAN TERIMA KASIH vi
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR GRAFIK xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 8
1.3. Tujuan Penelitian 9
1.4. Manfaat Penelitian 10
1.5. Ruang Lingkup Penelitian 11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
2.1. Tinjauan Pustaka 12
2.2. Penelitian Terdahulu 48
2.3. Kerngka Pemikiran 52
2.4. Hipotesis 53
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian 55
3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian 55
3.3. Populasi dan Sampel 56
3.4 Jenis dan Sumber Data 57
3.5. Metode Pengumpulan Data 58
3.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 59
3.7. Instrumen Penelitian 64
3.8. Teknik Analisis Data 72
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu 79
4.2 Hasil Penelitian 82
4.3 Hasil Uji Regresi Berganda 105
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 111
4.4.1 Pengaruh Perencanaan, Pengadaan Barang dan Jasa,
Sumber Daya Manusia, Administrasi terhadap Penyerapan
Anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu 111
4.4.2 Pengaruh Perencanaan terhadap Penyerapan
Anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu 112
4.4.3 Pengaruh Pengadaan Barang dan Jasa terhadap Penyerapan
Anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu 113
4.4.4 Pengaruh Sumber Daya Manusia terhadap Penyerapan
Anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu 114
4.4.4 Pengaruh Administrasi terhadap Penyerapan
Anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu 115
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan 117
5.2 Saran 118
Tabel Halaman
Gambar Halaman
Grafik Halaman
Lampiran
1. Kuesioner
2. Data Responden
3. Uji Validitas
4. Distribusi Frekwensi
5. Uji Asumsi Klasik
6. Hasil Regresi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat
dicapai; dan alat pengendalian untuk mengetahui alokasi sumber dana yang
tahun belakangan ini. Isu tersebut merupakan dampak dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
yang kurang terserap di awal tahun, tapi diupayakan untuk habis di akhir tahun
Anggaran agar tidak dinilai penyerapan anggarannya tidak rendah. Bank Dunia
2
rendah pada awal sampai tengah tahun dan melonjak memasuki akhir tahun
anggaran.
yang paling dominan adalah faktor perencanaan anggaran. (Adi Setyawan ,2016)
faktor pelaksanaan anggaran, faktor pengadaan barang dan jasa, dan faktor
internal satker. (Alimuddin, 2018). Selain itu, 4 faktor yang terdiri dari faktor
pengadaan barang dan jasa, Faktor Administrasi, Faktor Sumber Daya Manusia
(SDM), dan Faktor Uang Persediaan (UP) sangat berpengaruh terhadap peyerapan
Dari beberapa penelitian terdahulu terdapat beberapa faktor yang dominan yang
Barang dan Jasa, Faktor Sumber Daya Manusia dan Faktor Administrasi yang
Visi dan Misi serta program Kepala Daerah menjadi bahan utama
penyusunan agenda kerja selama 5 (lima) tahun yang dituangkan dalam dokumen
merupakan suatu dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu 1-5 tahun sehubungan tugas dan fungsi dinas
jabarkan kembali ke dokumen Rencana kerja (Renja) yang memuat program dan
kegiatan selama 1 tahun anggaran. Setelah itu di tuangkan dalam RKA yang di
sesuaikan berdasarkan pagu setelah RKA di setujui maka di tuangkan dalam DPA
Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu. Faktor perencanaan merupakan faktor yang
sangat penting sebagai tolak ukur keberhasilan Pemerintah kota Palu dalam
baik jenis maupun jumlahnya dalam rangka memenuhi tugas pokok dan fungsi
antara kebutuhan dengan jenis dan jumlah kegiatan yang dicamtumkan dalam
DPA.
4
tahun pelaksanaan. Apabila hal ini tidak dipenuhi bisa mengakibatkan pagu
anggaran yang diperoleh terlalu rendah untuk bisa dilaksanakan oleh penyedia
terealisasi). Dalam situasi ekonomi tidak pasti, anggaran yang disusun saat ini
belum tentu memenuhi harga yang wajar pada saat pelaksanaan nanti.
demikian juga kondisi relevan yang menjadi acuan pada saat penyusunan
anggaran belum tentu sama dengan pada saat pelaksanaan. Dan seringkali terjadi
pekerjaan oleh PPK sehingga penyusunan jadwal pelaksanaan lelang oleh pokja
pengadaan lambat dan sering terjadi kegagalan lelang akibat tidak adanya
PPK yang mengakibatkan kaji ulang peserta lelang untuk mendapatkan pemenang
lainnya.
yang telah memiliki masa kerja, kesenioran, pengembangan jabatan kerja dan
bahwa kualitas pekerjaan pegawai yang lama lebih berkualitas dibanding pegawai
yang baru, selain itu pegawai yang senior mampu menguasai beberapa bidang
tentang unit kerja yang dikuasainya. Selain itu untuk meningkatkan kompetensi
masing-masing.
dilakukan untuk mencapai tujuan penyerapan anggaran yang baik. Pada Dinas
penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dari tahap
Kota Palu diharapkan bisa menyiapkan sarana yang lebih baik sehingga
monitoring kegiatan.
6
Jika dilihat dari data Realisasi Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu
Tabel 1.1
Realisasi Penyerapan Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu (2017-2020)
Dari Tabel di atas dapat dilihat penyerapan anggaran tidak sesuai dengan
yang diharapkan khususnya pada TW. III. Selain rendahnya penyerapan anggaran
dalam empat tahun terakhir membentuk suatu pola yaitu penyerapan anggaran
menjadi tertunda. Permasalahan ini tentunya banyak menarik minat peneliti untuk
penyerapan anggaran di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu Pada tahun
2017 sampai dengan tahun 2020. Teknik analisis yang digunakan adalah
analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis yang diajukan. Oleh karena itu
“.
8
1. Apakah Faktor yang terdiri dari Perencanaan, Pengadaan barang dan jasa,
Palu?
Palu?
1. Manfaat Teoritis
peneliti-peneliti lainnya yang tertarik pada bidang kajian ini; serta sumbangan
2. Manfaat Praktis
kepada Pemerintah Kota Palu khususnya Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu
Agar penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang
akan diteliti, maka perlu adanya batasan masalah dalam melakukan penelitian.
penyerapan anggaran pada di Kantor Dinas pekerjaan Umum Kota Palu melalui
anggaran.
BAB 2
dapat dipengaruhi oleh suatu tujuan pencapaian tertentu”. Para pemegang saham,
para supplier, bank, para customer, pemerintah dan komunitas memegang peranan
lainnya dalam sebuah sistem sosial. Oleh karena itu, segala sesuatu yang
dihasilkan dan dilakukan oleh masing-masing bagian dari stakeholder akan saling
memang merupakan representasi dari apa yang diinginkan oleh rakyat sehingga
hasilnya akan kembali kepada rakyat itu juga nantinya. Pelayanan, Strategi, dan
tersebut menjadi tanggung jawab bersama antar Satuan Kerja Perangkat Daerah
dalam proses penggunaan anggaran yang efektif dan efisien sehingga tidak
Anggaran merupakan salah satu alat vital suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya. Dalam pasal 14 ayat (6) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 telah
tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana tersebut. Hasil dari kegiatan
ahli yang pada dasarnya mempunyai kesamaan, yaitu merupakan suatu rencana
yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang dan unit mengenai kegiatan yang akan
waktu tertentu di masa yang akan datang, umumnya periode yang digunakan
hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran
secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam
satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa. Anggaran
merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi, anggaran bukan tujuan
(GASB)).
meliputi seluruh kegiatan yang dinyatakan dalam kesatuan (moneter) dan berlaku
Dari pendapat para ahli ekonomi di atas jelas bahwa anggaran merupakan
pedoman dalam usaha bagi pencapaian tujuan di masa akan datang, sebagai
15
rencana dan sasaran tertentu, anggaran membandingkan hasil yang dicapai dengan
seluruh bagian-bagian yang ada dalam suatu pemerintahan. Dengan adanya suatu
rencana maka seluruh kegiatan yang ada saling menunjang dan secara bersama
menuju sasaran yang telah ditetapkan. Terdapat hubungan yang erat antara
melihat kedepan terkait dengan tindakan apa yang seharusnya diambil untuk
perencanaan.
Dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang terinci dan
dinyatakan dalam satuan moneter dan rencana masa depan untuk jangka waktu
tertentu dan disusun secara formal, artinya bahwa anggaran tersebut disusun
janji, dan kebijakannya dalam rencana-rencana nyata dan terintegrasi dalam hal
tindakan yang harus diambil, hasil yang akan dicapai, belanja yang dibutuhkan
untuk menerangkan istilah anggaran sektor publik, namun pada dasarnya memiliki
dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam suatu moneter.
Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran sektor publik merupakan suatu
estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di masa yang akan datang.
Sektor Publik adalah rencana terinci tentang pemerolehan dan sumber daya
keuangan dan sumber daya lainnya selama suatu periode waktu tertentu, anggaran
Selain referensi diatas masih banyak referensi lain yang dapat digunakan
penekanan yang sama atas unsur-unsur utama dalam anggaran yaitu merupakan
suatu rencana yang tertuang dalam bentuk kuantitatif dan mencakup periode
waktu tertentu.
17
karena itu penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan,
bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam
bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen yang
2005)
masyarakat.
yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada
terbatas.
Anggaran hanya suatu alat. Sebaik apapun alat (dalam hal ini sebaik
apapun anggaran) tidak akan berfungsi dengan baik bila manusia yang
organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang
akan dilakukan oleh pemerintah, beberapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa
hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut. Anggaran sebagai alat
a. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi
yang diterapkan.
c. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun.
jika dikatakan bahwa presiden, menteri, gubernur, bupati, dan manajer publik
dikendalikan (incontrollable)
publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat
atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar
masalah teknis akan tetapi lebih merupakan alat politik (political tool). Oleh
Communication Tool)
Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya
Di samping itu, anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit
anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya
agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan
sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPR/DPRD,
2005)
kapasitas (aktivitas) tertentu pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang
Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu.
Pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode
anggaran.
perbaikan atas anggaran yang pernah dibuat. Misalnya tiap bulan diadakan
perubahan.
Anggaran jangka pendek adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu
paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja
Anggaran jangka panjang adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu
lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal
(capital budget).
1) Anggaran penjualan
terdiri dari :
1) Anggaran kas
2) Anggaran piutang
24
3) Anggaran sediaan
4) Anggaran utang
5) Anggaran neraca.
Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap atau
Anggaran tertentu adalah yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak
batas.
adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan
tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Disebut "rutin"
cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah anggaran rutin
dan mengendalikan organisasi agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan
f. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan
seefisien mungkin
dilaksanakan.
setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi
baik.
4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang
diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi
Bastian,2005)
29
tersebut.
pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non budgetair pada
membingungkan.
(Mardiasmo, 2005)
30
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran
dahulu dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus
pengeluaran.
2. Tahap ratifikasi
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan
cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill
namun juga harus mempunyai political skill, salesman ship, dan coalition building
yang memadai. Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat
penting dalam tahap ini. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan
Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan oleh manajer
pengendalian manajemen.
31
Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap
manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation
Publik
pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam.
aspek akuntansi terkait dengan proses mencatat, mengolah dan melaporkan segala
aktivitas enerimaan dan pengeluaran (receipt and distribution) atas dana pada saat
pengeluaran daerah dan ikatan yang membebani daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi dilakukan sesuai jumlah dan sasaran yang ditetapkan dalam APBD.
keuangan daerah.
Tahun anggaran APBD sama dengan tahun anggaran APBN yaitu mulai 1
yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan
alokasi biaya atau input yang ditetapkan. Jumlah pendapatan yang dianggarkan
dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat
jumlah belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis
belanja. Jadi, realisasi belanja tidak boleh melebihi jumlah anggaran belanja yang
apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran untuk membiayai
pengeluaran tersebut.
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 3 ayat (4) UU No. 17 Tahun 2003 tentang
telah ditetapkan.
perekonomian.
perekonomian.
sebagaimana bunyi penjelasan dalam Undang Undang No. 17 Tahun 2003 tentang
3. Tahunan : Azas ini membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu tahun
tertentu
4. Spesialitas : Azas ini mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci
5. Akrual : Azas ini menghendaki anggaran suatu tahun anggaran dibebani untuk
6. Kas : Azas ini menghendaki anggaran suatu tahun anggaran dibebani pada saat
berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 13, 14, 15 dan 16
(lima) tahun. Selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis
1. Pendapatan Daerah
2. Belanja Daerah
3. Pembiayaan
Selisih lebih pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut surplus anggaran,
tapi apabila terjadi selisih kurang maka hal itu disebut defisit anggaran. Jumlah
1. Pendapatan Daerah
Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak daerah
dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah.
1) pajak daerah;
2) retribusi daerah;
dipisahkan;
(6) keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan
(7) komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan
4) Lain-lain pendapatan daerah yang sah, meliputi hibah, dana darurat, dan lain-
lain pendapatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hibah yang merupakan bagian
dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah merupakan bantuan berupa uang,
barang, dan/atau jasa yang berasal dari pemerintah, masyarakat, dan badan usaha
2. Belanja Daerah
meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi
ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran
yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan
Urusan wajib adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan
37
daerah.
Sedangkan urusan pilihan adalah urusan pemerintah yang secara nyata ada dan
dari:
38
a. pelayanan umum;
c. ekonomi;
d. lingkungan hidup;
f. kesehatan;
h. agama;
i. pendidikan; serta
j. perlindungan sosial.
a. belanja pegawai;
c. belanja modal;
d. bunga;
e. subsidi;
f. hibah;
g. bantuan sosial;
perundang-undangan.
3. Pembiayaan Daerah
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
d. pemberian pinjaman.
anggaran.
40
pencairan.
pasar).
berikut :
Pembangunan Nasional;
12 tahun 2008;
Negara;
pembayaran.
42
pembukuan dan pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan untuk
(Gie,1980)
unsur pokok yang sama yaitu adanya kegiatan tertentu, adanya manusia yang
mencapai suatu tujuan bersama. Administrasi dapat berjalan dengan suatu atau
c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi
dapat mewujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non-fisik
Pengaruh yang ditimbulkan oleh pengelolaan anggaran dan SDM yang salah
sangat banyak seperti contohnya pada aspek ekonomi, dimana karena adanya
kesalahan pengelolaan anggaran dan penetapan SDM yang salah maka kualitas
dari pelayanan akan menurun. Dalam hal ini proses perekonomian Indonesia akan
44
Sistem pengadaan adalah suatu cara untuk mendapatkan barang dan jasa yang
dibutuhkan dengan menggunakan metode dan proses tertentu. Ada dua macam
sistem pengadaan yang umum digunakan, yaitu sistem konvensional dan sistem
2) Jenis kontrak
3) Sumber dana
4) Metoda pengadaan
5) Nilai kontrak
pengguna barang/jasa.
46
2) Isi harus lengkap dan jelas, serta tidak menimbulkan penafsiran jamak (multi
tafsir).
Uang Persediaan (UP) adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang
hanya untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari yang tidak dapat
yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan uang muka kerja
langsung. SPP Ganti Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-GU adalah
Penggunaan atas UP ini nantinya akan dibayar ke kas daerah melalui Ganti
diberikan kepada satker untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam satu bulan
melebihi pagu UP yang ditetapkan. Syarat dalam pengajuan TUP yaitu untuk
paling lama satu bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan dan apabila tidak habis
digunakan dalam satu bulan sisa dana yang ada pada bendahara, harus disetor ke
pertanggungjawaban TUP lebih dari satu bulan dari Kepala Kanwil Ditjen
Perbendaharaan.
48
suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang
suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang
masih rendah dapat kita lihat pada (Tabel 1.1). Penyebab dari rendahnya
sasaran kegiatan yang ingin dicapai. Kondisi tersebut berdampak pada rendahnya
manfaat belanja, karena dana yang dialokasikan ternyata tidak semuanya dapat
FAKTOR KEBERHASILAN
PENYERAPAN ANGGARAN
Perencanaan
Pengadaan Barang
dan Jasa
Penyerapan Anggaran
Sumber Daya
Manusia
Administrasi
Keterangan : : Simultan
: Parsial
1.4. Hipotesis
BAB 3
METODE PENELITIAN
model penelitian.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yaitu pegawai yang
Jasa, dan Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang bekerja pada Dinas Pekerjaan
Umum Kota Palu merupakan OPD yang memiliki Anggaran cukup besar
pemikiran bagi pihak Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu dalam upaya
3) Penelitian direncanakan akan dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan
Kegiatan, Pejabat Pengadaan barang dan Jasa, dan Panitia Pemeriksa Hasil
Pekerjaan yang bekerja pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, sebanyak 40
Tabel 3.1
Matriks Populasi pegawai yang menduduki jabatan dan berhubungan dalam
pengelolaan dan penyerapan anggaran
NO RESPONDEN JUMLAH
1 Pengguna Anggaran 1
2 Kuasa Pengguna Anggaran 4
3 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 6
4 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 12
5 Pejabat Penatausahaan Keuangan 1
6 Bendahara Pengeluaran 1
7 Bendahara Penerimaan 1
8 Bendahara Gaji 1
9 Pembantu Bendahara Kegiatan 5
10 Pejabat Pengadaan barang dan Jasa 1
11 Panitia Pemeriksa hasil Pekerjaan 7
TOTAL 40
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu
kegiatan dan sub kegiatan yang terdapat pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
a. Data primer, data yang diperoleh langsung dari responden melalui penyebaran
Kegiatan, Pejabat Pengadaan barang dan Jasa, dan Tim Pemeriksa hasil
b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari analisis dokumen. Data
penyebaran kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (data primer).
pernyataan yang terstruktur kepada responden untuk diisi. Isi kuisioner tersebut
kondisi responden. Penilaian dimulai dari pendapat sangat tidak setuju/STS (1),
tidak setuju/TS (2), Netral/N (3), setuju/S (4), dan sangat setuju/SS (5).
(1993) perencanaan anggaran adalah proses yang dimulai dari penetapan tujuan
penetapan visi dan misi, penetapan tujuan dan strategi, penyusunan program dan
dimulai dari pendapat sangat tidak setuju/STS (1), tidak setuju/TS (2),
(Perpres No.70 tahun 2012). Disisi lain, Pengadaan barang dan jasa pemerintah
pemberian kontrak dan hingga semua tahapan dalam administrasi kontrak. (Thai,
(2016). Pada penelitan ini Pengadaan barang dan jasa dijabarkan dalam 8
(1), tidak setuju/TS (2), Netral/N (3), setuju/S (4), dan sangat setuju/SS (5).
(Nawawi, 2001).
indikator yang dijelaskan pada penelitian Ridani (2014) dan Juliani dan Sholihin
(2016). Indikator sumber daya manusia dijabarkan dalam poin kuesioner sumber
daya manusia yang terdiri dari 4 indikator yaitu kompetensi SDM, kuantitas
SDM, adanya penugasan rangkap dan sertifikasi dan pendidikan SDM yang
61
setuju/STS (1), tidak setuju/TS (2), Netral/N (3), setuju/S (4), dan sangat
setuju/SS (5).
lain termasuk administrasi pengadaan barang dan jasa serta hal-hal lain yang
kondisi responden. Penilaian dimulai dari pendapat sangat tidak setuju/STS (1),
tidak setuju/TS (2), Netral/N (3), setuju/S (4), dan sangat setuju/SS (5).
dipengaruhi oleh variabel independen. Nama lain dari variabel ini adalah variabel
setuju/STS (1), tidak setuju/TS (2), Netral/N (3), setuju/S (4), dan sangat
setuju/SS (5).
dijawab (Sugiyono, 2009). Pertanyaan dalam kuesioner ini diambil dari beberapa
(2012). Kuesioner Sumber daya manusia diambil dari penelitian Ridani (2014)
dan Juliani dan Sholihin (2016) kuesioner pengadaan barang dan jasa diambil
variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Likert yaitu skala
yang di desain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
pertanyaan yang ada dalam kuisioner dapat dijadikan alat ukur atau tidak. Suatu
skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan
dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid
maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa
yaitu : validitas isi (content validity), validitas yang berkaitan dengan kriteria
kuncoro (2009).
pertanyaan yang ada dalam kuisioner dapat dijadikan alat ukur atau tidak. Uji
validitas dilakukan dengan cara menguji korelasi skor item dengan skor total
valid atau tidak, maka dapat dilihat pada nilai corrected item total correclation
ajukan dengan nilai r-kritis sesuai dengan kriteria. Menurut solimun (2005)
mengatakan bilamana koefisien korelasi antar skor suatu indicator dengan skor
total seluruh indicator adalah positif sama dengan lebih besar 0,3 (r ≥ 0,3) maka
coba kuisioner pada 25 pegawai pada kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Sulawesi Tengah Pengujian validitas dilakukan sebelum data diproses dengan alat
66
digunakan dalam penelitian ini sebelum di uji coba, telah dikonsultasikan pada
dosen pembimbing dalam upaya untuk mencapai contruct validity, yaitu untuk
Adapun hasil uji validitas variabel Perencanaan (X1) dapat dilihat pada
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel Perencanaan (X1)
Item Pernyataan Pearson correlation Sig (2-tailed) Status
Visi misi 0,565 0,003 Valid
Strategi perencanaan 0,506 0,010 Valid
Penyusunan program 0,650 0,000 Valid
Penyusunan Anggaran 0,711 0,000 Valid
Sinkronisasi program 0,791 0,000 Valid
Sumber : Lampiran 3
tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa lima indikator pernyataan semuanya
memiliki nilai valid. Tabel diatas memberikan suatu makna bahwa instrumen
ini, dapat ditindak lanjuti ke dalam proses pengolahan data berikutnya karena
Adapun hasil uji validitas variabel Pengadaan barang dan jasa (X2) dapat
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Pengadaan barang dan jasa (X2)
tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa delapan indikator pernyataan semuanya
memiliki nilai valid. Tabel diatas memberikan suatu makna bahwa instrumen
penelitian (kuisioner) pada variabel Variabel Pengadaan barang dan jasa yang
digunakan dalam penelitian ini, dapat ditindak lanjuti ke dalam proses pengolahan
Adapun hasil uji validitas variabel Sumber Daya Manusia (X3) dapat
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Sumber Daya Manusia (X3)
tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa Empat indikator pernyataan memiliki
nilai valid. Tabel diatas memberikan suatu makna bahwa instrumen penelitian
(kuisioner) pada variabel sumber daya manusia yang digunakan dalam penelitian
ini, dapat ditindak lanjuti ke dalam proses pengolahan data berikutnya karena
Adapun hasil uji validitas variabel Administrasi (X4) dapat dilihat pada
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Administrasi (X4)
Pearson
Item Pernyataan Sig (2-tailed) Status
correlation
Pengarsipan 0,453 0,023 Valid
Kelengkapan dokumen 0,530 0,006 Valid
Sarana administrasi 0,632 0,001 Valid
Aksesibilitas informasi dan
0,642 0,001 Valid
administrasi
Sumber : Lampiran 3
tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa Empat indikator pernyataan memiliki
nilai valid. Tabel diatas memberikan suatu makna bahwa instrumen penelitian
(kuisioner) pada variabel Administrasi yang digunakan dalam penelitian ini, dapat
Adapun hasil uji validitas variabel Penyerapan anffaran (Y) dapat dilihat
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel Penyerapan Anggaran (Y)
tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa lima indikator pernyataan memiliki
nilai valid. Tabel di atas memberikan suatu makna bahwa instrumen penelitian
ini, dapat ditindak lanjuti kedalam proses pengolahan data berikutnya karena
konsistensi dari instrument sebagai alat ukur sehingga hasil suatu pengukuran
terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subjek (responden) memang belum berubah. Batas
minimal yang dapat digunakan untuk menilai tingkat reliabilitas yang dapat
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach Keterangan
Alpha
1 PERENCANAAN 0,856 Reliabel
2 PENGADAAN BARANG DAN JASA 0,907 Reliabel
3 SUMBER DAYA MANUSIA 0,683 Reliabel
4 ADMINISTRASI 0,858 Reliabel
5 PENYERAPAN ANGGARAN 0,676 Reliabel
Sumber : Lampiran 4
digunakan dalam penelitian ini semuanya reliabel atau andal. Hal ini dibuktikan
dengan besarnya nilai koefisien Alpha Cronbach di atas 0.60 yang berarti
dimana analisis akan menentukan kesimpulan dari suatu penelitian. Analisis data
merupakan proses memaknai atau memberi arti data mentah yang telah
Dalam penelitian ini yang diteliti adalah penyerapan anggaran dan faktor-
faktor perencanaan, pengadaan barang dan jasa, sumber daya manusia dan
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang dan
alternatif jawaban tersebut dapat dilihat pada tabel 3.9 dibawah ini.
Tabel 3.9
Alternatif jawaban dan Nilai Skor
No. Alternatif Jawaban Pertanyaan Nilai (Skor)
1. Sangat Tidak Setuju 1
2. Tidak Setuju 2
3. Netral 3
4. Setuju 4
5. Sangat Setuju 5
Sumber : Sugiono (2004:107)
regresi. Model regresi yang dilakukan dalam pengujian data harus terhindar dari
(Umar, 2008). Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
keputusan :
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diaginal,
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang diprediksi dan
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka
regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi yang kuat antar variabel
yang harus diatasi (Umar,2008). Model regresi yang baik seharusnya tidat terjadi
dilakukan dengan analisis VIF, apabila nilai VIF dibawah 10 maka tidak
multikolinearitas ada.
(Y) (Sunarcaya,2008:71).
pengaruh dua variabel bebas (X) atau lebih (X1,X2,. . . , Xn) terhadap satu variabel
terikat (Y), untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan
kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat.
Dimana :
Y = Variable Dependen
a = Konstanta
e = error
Dimana :
Y = Penyerapan Anggaran
a = Konstanta
X1 = Perencanaan
X4 = Administrasi
e = error
F= R2 / (k-1)
(1-R2)/(N-k)
N = Jumlah Sampel
77
sebagai berikut :
Artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel
berikut (Rangkuti,2007) :
t= βί
Se(βί)
Dimana :
Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel faktor
Artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel
atau lemahnya pengaruh simultan dapat dilihat dari uji Determinasi, dimana nilai
adjusted R2 yang semakin mendekati angka satu maka semakin kuat pengaruh
Square (R2) untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu fatkor yang
BAB 4
Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, Dinas pekerjaan umum memliki tugas
1. Tugas Pokok
kota.
2. Fungsi
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali Kota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
80
Sesuai dengan Peraturan Wali Kota Palu Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Daerah, Struktur organisasi Dinas Pekerjaan
Umum Kota Palu dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang membawahi :
3. Bidang Sumber Daya Air dan cipta Karya yang terdiri dari :
UPTD PENGUJIAN
BAHAN
UPTD PEMELIHARAAN
PERALATAN
UPTD PENGELOLAAN
LIMBAH DOMESTIK
82
Kegiatan, Pejabat Pengadaan barang dan Jasa, dan Panitia Pemeriksa Hasil
Pekerjaan yang bekerja pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu. Distribusi
Tabel 4.1
Distribusi Kuisioner
Jumlah
Jumlah Persentase
No. Distribusi kuisioner kuesioner
Sampel (%)
tidak kembali
1. Pengguna Anggaran 1 - 2,5
2. Kuasa Pengguna Anggaran 4 - 10
3. Pejabat Pembuat Komitmen 6 - 15
(PPK)
4. Pejabat Pelaksana Teknis 12 - 30
Kegiatan (PPTK)
5. Pejabat Penatausahaan Keuangan 1 - 2,5
6. Bendahara Pengeluaran 1 - 2,5
7. Bendahara Penerimaan 1 - 2,5
8. Bendahara Gaji 1 - 2,5
9. Pembantu Bendahara Kegiatan 5 - 12,5
10. Pejabat Pengadaan barang dan 1 - 2,5
Jasa
11. Panitia Pemeriksa hasil 7 - 17,5
Pekerjaan
Jumlah 40 - 100
1. Unit Kerja
Grafik 4.1
Data Kuisioner Berdasarkan Unit Kerja
Unit Kerja
Bagian Sekretariat
20%
Bidang Bina Marga
47,5%
15% Bidang Bina Konstruksi
terbesar yaitu bagian sekretariat sebesar 47,5% dengan jumlah 19 responden hal
ini disebabkan karena bagian sekretariat merupakan bagian yang paling banyak
Umum Kota Palu. Sedangkan yang paling sedikit adalah bidang Bina konstruksi
2. Jenis Kelamin
Grafik 4.2
Data Kuisioner Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin
42,5%
Laki-laki
57,5% Perempuan
3. Golongan
Golongan
0%
Gol. IV
15%
12,5%
Gol. III
Gol. II
72,5% Gol. I
4. Masa Kerja
Grafik 4.4
Data Kuisioner Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja
5% 0%
0 - 5 tahun
15% 17,5% 6 - 10 tahun
2,5%
11 - 15 tahun
16 - 20 tahun
21 - 25 tahun
60%
> 25 tahun
masa kerja antara 11 sampai dengan 15 tahun yaitu 60% dengan jumlah 24
responden.
5. Umur
Grafik 4.5
Data Kuisioner Berdasarkan Umur
Kelompok Umur
5%
20% 10% 31 – 35
36 – 40
41 – 45
27,5%
46 – 50
37,5% 50 keatas
6. Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan
0%
0% 0% 0% SD
20%
SLTP
25%
SLTA /Sederajat
55% Diploma
Strata 1
Strata 1 (S1) merupakan responden terbanyak yaitu sebesar 55% dengan jumlah
22 responden.
Analisis deskriptif dalam penulisan ini disajikan dalam bentuk tabel dan
dalam penelitian ini akan digunakan model distribusi frekuensi kategori yaitu
kata atau distribusi yang penyatuan kelas-kelasnya didasarkan pada data kategori
(kualitatif).
Kategori yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kategori dalam skala
likert yang diurutkan berdasarkan bobot sangat tidak setuju sampai dengan sangat
frekuensi variabel maka dapat ditunjukkan pada skala interval sebagai berikut:
5-1
Interval = = 0,8
5
89
Palu.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Perencanaan (X1)
Pilihan Jawaban Responden
Total Mean
Pernyataan 1 2 3 4 5
No F % F % F % F % F % N Skor
1 Instansi/organisasi
memiliki dokumen
perencanaan jangka 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 45,00 22 55,00 40 182 4,55
panjang yang
menjabarkan visi dan
misi instansi/organisasi
2 Dokumen perencanaan
memuat kinerja yang 0 0 5 12,50 22 55,00 13 32,50 40 168 4,20
0,00 0,00
terukur dan
pendanaannya
3 Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA)
disusun 0 0 0 0,00 30 75,00 10 25,00 40 170 4,25
0,00 0,00
berdasarkan
dokumen perencanaan
dan pagu anggaran
90
(STS) sebesar 0 %, Tidak Setuju (TS) sebesar 0%, Netral (N) sebesar 5,00%,
Setuju (S) sebesar 66% dan Sangat Setuju (SS) sebesar 29% dengan skor 182 dan
nilai mean sebesar 4,24 yang artinya nilai intervalnya berada pada kategori baik.
Hasil ini menunjukkan Perencanan yang ada di Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu
sudah berjalan dengan baik, tetapi diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi
perencanaan, nilai mean tertinggi terdapat pada indikator visi dan misi yaitu
sebesar 4,55 dengan skor 182 yang berada pada kategori sangat baik. Hasil ini
menunjukkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu harus memiliki dokumen
perencanaan jangka panjang yang menjabarkan visi misi dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya dalam suatu organisasi kerja pemerintah daerah. Indikator
penyusunan program dengan skor 170 berada posisi kedua dengan nilai mean
sebesar 4,51 nilai intervalnya masuk dalam kategori baik. Indikator anggaran
dengan skor 169 berada di posisi ketiga dengan nilai mean sebesar 4,23 nilai
91
skor 168 berada posisi keempat dengan nilai mean sebesar 4,20 nilai intervalnya
masuk dalam kategori baik. Indikator Sinkronisasi program dengan skor 159
berada posisi kelima dengan nilai mean sebesar 3,98 nilai intervalnya masuk
ada pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu tahun 2020 tidak mencapai target
yang di inginkan, hal ini dikarenakan alokasi dana tahun 2020 bersumber dari
sehingga penanganan beberapa program tidak dapat terealisasi dan dana APBD
sangat terbatas. Faktor Perencanaan yang terdiri dari Visi dan misi, Strategi
Table 4.3
Distribusi Frekuensi Variabel Pengadaan Barang dan jasa
Pilihan Jawaban Responden
Total Mea
Pernyataan 1 2 3 4 5
n
No F % F % F % F % F % N Skor
1 Kemampuan
pegawai sebagai
panitia/pejabat
pengadaan barang
dan jasa sesuai 0 0,00 0 0,00 2 5,00 32 80,00 6 15,00 40 164 4,10
dengan tunjangan
jabatan yang
diperoleh.
2 Pejabat
melaksanakan
pengadaan barang
dan jasa sudah sesuai 0 0,00 0 0,00 1 2,50 29 72,50 10 25,00 40 169 4,23
dengan aturan yang
berlaku
3 Realisasi anggaran
pengadaan barang
dan jasa 0 0,00 0 0,00 3 7,50 28 70,00 9 22,50 40 166 4,15
dilaksanakan sesuai
dengan target yang
ingin dicapai
4 Pengadaan Barang
dan jasa
dilaksanakan sesuai 0 0,00 0 0,00 3 7,50 21 52,50 16 40,00 40 173 4,33
dengan Perpres No.
16 Tahun 2018
5 SDM Pelaksana
Pengadaan barang
dan jasa yang 3 7,50 8 20,00 16 40,00 9 22,5 4 10,00 40 123 3,08
bersertifikat sudah
sesuai kebutuhan
6 SK Panitia
ditetapkan di awal 0 0,00 4 10,00 7 17,50 22 55,00 7 17,50 40 152 3,80
tahun
7 Penyusunan Pagu
Anggaran sesuai 0 0,00 1 2,5 0 0,00 18 45,00 21 52,50 40 179 4,48
dengan harga pasar
8 Pemeriksaan dan
penandatangan
dokumen lelang oleh
panitia/pejabat 0 0,00 1 2,50 7 17,50 22 55,00 10 25,00 64 161 4,03
pengadaan sesuai
dengan jadwal yang
di tetapkan
Rata-rata Variabel Pengadaan Barang dan jasa 160,88 4,03
Pengadaan barang dan jasa (X2), deskripsi hasil tanggapan responden yang
93
memberikan tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 0,94%, Tidak Setuju
(TS) sebesar 4,38%, Kurang Setuju (KS) sebesar 12,19%, Setuju (S) sebesar
56,56% dan Sangat Setuju (SS) sebesar 25,94% dengan skor 160,88 dan nilai
mean sebesar 4,03 yang artinya nilai intervalnya berada pada kategori baik. Hasil
ini menunjukkan pengadaan barang dan jasa yang ada di Pekerjaan Umum Kota
Palu sudah berjalan dengan baik, tetapi diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi
barang dan jasa, nilai mean tertinggi terdapat pada indikator Penentuan HPS yaitu
sebesar 4,48 dengan skor 179 yang berada pada kategori sangat baik. Hasil ini
Palu sangat di pengaruhi oleh proses penentuan HPS yaitu penyusunan Pagu
Anggaran sesuai dengan harga pasar yang telah di tentukan sehingga saat
pelelangan tidak ada perubahan HPS yang akan memakan waktu yang lebih lama
anggaran. Indikator kesesuaian peraturan dengan skor 173 berada posisi kedua
dengan nilai mean sebesar 4,33 nilai intervalnya masuk dalam kategori sangat
baik. Pengadaan barang dan jasa dilaksanakan sesuai dengan Perpres 16 Tahun
anggaran. Indikator Tugas dan tanggung jawab dengan skor 169 dengan nilai
mean sebesar 4,23 berada pada posisi ketiga dengan nilai intervalnya masuk
dalam kategori sangat sangat baik. Indikator Target realisasi dengan skor 166
berada posisi keempat dengan nilai mean sebesar 4,15 nilai intervalnya masuk
94
dalam kategori baik. Indikator jumlah pejabat atau panitia dengan skor 164 berada
posisi kelima dengan nilai mean sebesar 4,10 nilai intervalnya masuk dalam
kategori baik. Indikator Pemilihan Penyedia pada posisi keenam dengan skor 161
nilai mean sebesar 4,03 nilai intervalnya juga masuk dalam kategori baik dan
indikator pembentukan struktur dengan skor 152 nilai mean sebesar 3,80 nilai
intervalnya juga masuk dalam kategori baik. indikator SDM Bersertifikat pada
posisi terakhir dengan skor 123 nilai mean sebesar 3,08 nilai intervalnya juga
masuk dalam kategori sedang. Hal ini di sebabkan Sumber daya manusia dalam
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang bersertifikat masih kurang pada
yang terdiri dari indikator Penentuan HPS, tugas dan tanggung jawab, jumlah
pejabat atau panitia, Target realisasi, Indikator pemilihan penyedia dan indikator
penyerapan anggaran.
Manusia (X3)
Palu.
95
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Variabel Sumber Daya Manusia
Pilihan Jawaban Responden Mea
Total
Pernyataan 1 2 3 4 5 n
No Sko
F % F % F % F % F % N
r
1 Sumber daya
manusia di
instansi/organisasi 0 0,00 0 0,00 1 2,50 24 60,00 15 37,50 40 174 4,35
bekerja sesuai
bidang keahlian
masing-masing
2 Jumlah sumber
daya manusia
sesuai dengan 5 12,50 7 17,50 13 32,50 13 32,50 2 5,00 40 120 3,00
kebutuhan
instansi/organisasi
3 Setiap individu
memiliki job
descriptionse hingga 0 0,00 1 2,50 11 27,50 18 45,00 10 25,00 40 157 3,93
terhindar dari
penugasan rangkap
4 Instansi/organisasi
menyediakan
fasilitas untuk 0 0,00 2 5,00 10 25,00 14 35,00 14 35,00 40 160 4,00
pegawai yang
akan mengikuti
pelatihan/sertifikasi
Rata-rata Variabel Sumber Daya Manusia 152,
3,82
75
sumber daya manusia (X3), yang memberikan tanggapan Sangat Tidak Setuju
(STS) sebesar 3,13%, Tidak Setuju (TS) sebesar 6,25%, Kurang setuju (KS)
sebesar 21,88%, Setuju (S) sebesar 43,13% dan Sangat Setuju (SS) sebesar
25,63% dengan skor 152,75 dan nilai mean sebesar 3,82 yang artinya nilai
intervalnya berada pada kategori baik. Hasil ini menunjukkan Faktor sumber daya
manusia yang ada di Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu sudah baik, sehingga
Dari keempat indikator yang dijadikan alat ukur terhadap Sumber Daya
Manusia, nilai mean tertinggi terdapat pada indikator kompetensi yaitu sebesar
4,35 dengan skor 174 berada pada kategori sangat baik. Hasil ini menunjukkan
bahwa Sumber daya manusia di Dinas pekerjaan umum kota palu bisa bekerja
sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing sehingga bisa fokus dalam
dengan skor 160 berada pada posisi kedua dengan nilai mean sebesar 4,00 dimana
nilai intervalnya termasuk dalam kategori baik dan indikator penugasan rangkap
dengan skor 157 berada posisi terakhir dengan nilai mean sebesar 3,93 nilai
intervalnya masuk dalam kategori baik. Dalam hal penugasan rangkap ini
lapangan dan Pembantu Pengawas lapangan yang kurang dan tidak seimbang
terdiri dari kompetensi, sertifikasi dan pendidikan dan penugasan rangkap yang
harus selalu diperhatikan sehingga kinerja pegawai yang sesuai dengan bidang
anggaran.
97
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Variabel Administrasi
Pilihan Jawaban Responden Mea
Total
Pernyataan 1 2 3 4 5 n
No Sko
F % F % F % F % F % N
r
1 Instansi/organisasi
memiliki bidang
khusus untuk 0 0,00 0 0,00 2 5,00 22 55,00 16 40,00 40 174 4,35
pengarsipan
mengerjakan
administrasi
2 Dokumen kegiatan
instansi/organsasi
(perencanaan,
pelaksanaan, dan 2 5,00 1 2,50 8 20,00 26 65,00 3 7,50 40 147 3,68
evaluasi) lengkap
sebesar 3,13%, Tidak Setuju (TS) sebesar 5,63%, Kurang setuju (KS) sebesar
25,63%, Setuju (S) sebesar 52,50% dan Sangat Setuju (SS) sebesar 13,13%
98
dengan skor 146,75 dan nilai mean sebesar 3,67 yang artinya nilai intervalnya
Umum Kota Palu sudah berjalan dengan baik, sehingga diharapkan dapat terus
sebesar 4,35 dengan skor 174 berada pada kategori sangat baik. Hasil ini
menunjukkan bahwa dengan pengarsipan yang baik pada Dinas Pekerjaan Umum
dokumen dengan skor 147 berada pada posisi kedua dengan nilai mean sebesar
3,67 dimana nilai intervalnya termasuk dalam kategori baik. Dan pada posisi
nilai mean sebesar 3,45 nilai intervalnya masuk dalam kategori baik. Untuk
aksesibilitas informasi administrasi pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu belum
maksimal karena tidak ada operator khusus dalam menangani hal ini pada masing-
masing kegiatan, hal ini merupakan bagian penting yang harus diperbaiki agar
Anggaran (Y)
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja (Y)
Mea
Pilihan Jawaban Responden
No Pernyataan Total n
1 2 3 4 5
F % F % F % F % F % N Skor
1 Penarikan anggaran
sangat proporsional 1 2,50 2 5,00 11 27,50 23 57,50 3 7,50 40 145 3,63
setiap triwulannya
2 Pada akhir tahun
penyelesaian
proses pencairansudah 0 0,00 1 2,50 4 10,00 27 67,50 8 20,00 40 162 4,05
selesaitanpa adanya
penumpukan pekerjaan
proses pencairan
3 Realisasi untuk
penyerapan anggaran
pekerjaan terkait 0 0,00 1 2,50 12 30,00 23 57,50 4 10,00 40 150 3,75
(program dan
Kegiatan) mencapai
95%
4 Mampu mencapai
total penyerapan 0 0,00 0 0,00 0 0,00 26 65,00 14 35,00 40 174 4,35
anggaran lebih dari
95%
5 Pada akhir tahun tidak 0 0,00 0 0,00 3 7,50 25 62,5 12 30,00 40 169 4,23
ada sisa anggaran
Rata-rata Variabel penyerapan anggaran 160 4,00
(STS) sebesar 0,5%, Tidak Setuju (TS) sebesar 2,00%, Kurang Setuju (KS)
100
sebesar 15,00%, Setuju (S) sebesar 62,00% dan Sangat Setuju (SS) sebesar 27,5-
% dengan skor 160 dan nilai mean sebesar 4,00 yang artinya nilai intervalnya
Pekerjaan Umum Kota Palu sudah berjalan dengan baik, tetapi diharapkan dapat
anggaran yaitu sebesar 4,35 berada pada kategori sangat baik dengan skor 174,00.
penyerapan anggaran bisa mencapai lebih dari 95%. Sehingga diperlukan korelasi
Pekerjaan Umum Kota Palu. Indikator sisa anggaran dengan skor 169,00 berada
posisi kedua dengan nilai mean sebesar 4,23 nilai intervalnya masuk dalam
kategori sangat baik sehingga diharapkan pada akhir tahun tidak terdapat sisa
anggaran. Indikator penumpukan kegiatan dengan skor 162 berada pada posisi
ketiga dengan nilai mean sebesar 4,05 yang nilai intervalnya masuk dalam
kategori baik. Indikator Realisasi anggaran dengan skor 150 berada pada posisi
keempat dengan nilai mean sebesar 3,75 yang nilai intervalnya masuk dalam
berada pada posisi terakhir dengan nilai mean sebesar 3,63 yang nilai intervalnya
juga masuk dalam kategori baik. Berdasarkan data Penyerapan Anggaran pada
Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu Penarikan anggaran setiap triwulannya tidak
101
proporsional dan penarikan anggaran yang paling tinggi terjadi pada triwulan IV
mencapai tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan. Adanya perbaikan terhadap
perencanaan, pengadaan barang dan jasa, sumber daya manusia dan administrasi
Tabel 4.7
Indikator Yang Dominan per Variabel
Rata-
Indikator
rata Nilai
No Variabel Kategori Yang Kategori
Nilai Mean
Dominan
Mean
Perencanaan Sangat Visi dan Sangat
1. 4,24 4,55
(X1) Baik Misi Baik
Pengadaan
Penentuan Sangat
2. Barang dan 4,11 Baik 4,48
HPS Baik
Jasa (X2)
Sumber Daya Sangat
3. 3,82 Baik Kompetensi 4,35
Manusia (X3) Baik
Administrasi Sangat
4. 3,67 Baik Pengarsipan 4,35
(X4) Baik
Presentase
Penyerapan Sangat
5. 4,00 Baik serapan 4,35
Anggaran(Y) Baik
anggaran
Sumber: Data Primer, Diolah
indikator visi dan misi, penentuan HPS, Kompetensi, Pengarsipan dan presentase
102
Umum Kota Palu menyadari betul bahwa dalam rangka untuk percepatan
Sumber Daya Manusia yang bekerja sesuai keahlian dan bidangnya masing-
sehingga tujuan untuk mencapai total penyerapan anggaran lebih dari 95% bisa
tercapai.
Uji asumsi klasik ini digunakan untuk mengetahui apakah model linear
berganda yang digunakan pada penelitian ini memenuhi persyaratan seperti: Uji
a. Uji Normalitas
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah
dengan melihat penyeberan data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar
1. Jika data tersebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2. Jika menyebar jauh dari diagonal maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
Dengan bantuan program statistik SPSS 16 hasil Uji Normalitas data dapat
dilihat pada titik sebaran data yang dihasilkan dalam penelitian ini sehingga dapat
disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini adalah data normal, seperti
b. Uji Multikolinearitas
Factor) kurang dari 10 dan Tolerance lebih besar dari angka 0,10 serta koefisien
antara variable independen di bawah 0,5 maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolineratis.
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolineritas
No. Varibel Independen Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 PERENCANAAAN (X1) 0,920 1,087
2 PENGADAAN BARANG JASA (X2) 0,848 1,180
3 SUMBERDAYA MANUSIA (X3) 0,697 1,435
4 ADMINISTRASI 0,834 1,198
Sumber : Lampiran 5
dalam model regresi yang digunakan kurang dari angka 10 sedangkan nilai
Tolerance lebih besar dari 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-
c. Uji Heterokedastisitas
Hasil uji asumsi heterokedastisitas dari model regresi yang terbentu tersaji
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini memberi makna bahwa persamaan
dengan fungsi menganalisis dan menerangkan keterkaitan antara dua atau lebih
faktor penelitian yang berbeda nama, melalui pengamatan pada beberapa hasil
ini alat analisis Statistik Parametrik Regresi Linear Berganda yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh variable indevenden (X1, X2, X3 dan X4) terhadap
variable dependen (Y). Dalam konteks penelitian ini Regresi Linear Berganda
jasa (X2), sumber daya manusia (X3) dan administrasi (X4) terhadap penyerapan
bantuan komputer SPSS For Wind Release 16,0 diperoleh hasil penelitian dari 40
(perencanaan, pengadaan barang dan jasa, sumber daya manusia dan administrasi)
terhadap penyerapan anggaran pada Dinas Pekerajaaan Umum Kota Palu dapat
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Regresi Berganda
berupa variabel (X1, X2, X3 dan X4) memberi pengaruh terhadap variabel
107
3. Pengadaan barang dan jasa (X2) dengan koefisien regresi 0,309 ini berarti
terjadi pengaruh yang positif antara pengadaan barang dan jasa dan
pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu maka akan baik penyerapan
anggaran .
4. Sumber daya manusia (X3) dengan koefisien regresi 0,167 ini berarti
pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu maka penyerapan anggaran juga
semakin baik.
berarti semua variabel bebasnya, yakni perencanaan (X1), pengadaan barang dan
jasa (X2) sumber daya manusia (X3) dan administrasi (X4) dengan variabel tidak
bebasnya penyerapan anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu yakni:
Fhitung = 11,906 pada taraf nyata ά = 0,05 atau sig < 0,05. Dari tabel tersebut
1. Perencanaan (X1)
nilai koefisien korelasi sebesar 0,200, sementara tingkat signifikasi sebesar 0,024.
Dengan demikian nilai sig < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga dapat
signifikan terhadap penyerapan anggaran Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu.
Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu” berdasarkan hasil Uji-t ternyata terbukti.
signifikasi sebesar 0,003. Dengan demikian nilai sig < 0,05 pada taraf
dan jasa mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pengadaan barang
dan jasa. Dengan hipotesis ketiga yang menyatakan” Pengadaan barang dan
Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu” berdasarkan hasil Uji-t ternyata terbukti.
signifikasi sebesar 0,031. Dengan demikian nilai sig < 0,05 pada taraf
anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu. Dengan hipotesis keempat
4. Administrasi (X4)
nilai koefisien korelasi sebesar 0,151, sementara tingkat signifikasi sebesar 0,037.
Dengan demikian nilai sig < 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. Sehingga dapat
signifikan terhadap penyerapan anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu.
c. Koefisien Determinasi
Adjusted R-Square = 0,528 atau = 52,80%. Hal ini berarti bahwa sebesar 52,80%
variabel tidak bebas dipengaruhi oleh keempat variabel bebas, selebihnya variabel
Pengadaan Barang dan Jasa, Sumber daya manusia dan administrasi Terhadap
Penyerapan anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, hasil pengujian
terlihat dengan jelas bahwa secara parsial (individu) semua variabel bebas
bebas tersebut bersifat positif artinya semakin baik dan terpenuhi Faktor
Perencanaan, Pengadaan Barang dan Jasa, Sumber daya manusia dan administrasi
semakin baik pula penyerapan anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu.
sebagai berikut:
Anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu. Hal ini menunjukkan bahwa
secara umum penyerapan anggaran pada Dinas Pekerjaan umum semakin baik
meningkat.
Dari semua indikator yang di teliti mulai visi misi, strategi perencanaan,
Sesuai dengan salah satu Misi Kota Palu dalam RPJMD Kota Palu 2016-
berkelanjutan maka Dinas Pekerjaan umum Kota Palu sebagai salah satu OPD
Menyiapkan infrastruktur dasar kota yang berkelanjutan sebagai salah satu contoh
Umum Kota Palu membuat perencanaan program dan anggaran untuk mendukung
visi misi tersebut. Dengan proses Perencanaan yang baik, efisien dan tepat waktu
113
maka hal tersebut akan mendukung keberhasilan penyerapan anggaran pada Dinas
(2013), Setyawan (2016) dan Alimudin (2018) yang meneliti faktor penyerapan
Berdasarkan hasil analisis uji regresi maka pengadaan barang dan jasa
makna bahwa semakin baik pengadaan barang dan jasa maka penyerapan
jasa, yang terdiri dari Penentuan HPS, Pemahaman peraturan, Tugas dan tanggung
jawab, Target realisasi, jumlah pejabat atau panitia, pemilihan penyedia dan
sudah melakukan survey harga satuan yang di gunakan sebagai dasar dalam
anggaran yang akan di masukkan dalam RKA, jika penyusunan HPS dapat di
selesaikan tepat waktu, maka proses pengadaan barang dan jasa dapat berjalan
sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan mulai dari proses pelelangan sampai
dengan penetapan pemenang. Hal ini merupakan salah satu faktor yang
Palu.
makna bahwa semakin baik sumber daya manusia maka penyerapan anggaran
Dari variabel sumber daya manusia, dari 4 indikator yang di teliti terdapat
3 indikator yang terdiri dari kompetensi, sertifikasi dan pendidikan dan penugasan
Sumber Daya Manusia pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu sudah
baik, pegawai yang ada bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, adapun
kekurangan pegawai ini bisa di atasi dengan adanya Pegawai Kontrak Non ASN
yang sangat membantu dalam proses pelaksanaan kegiatan. Selain itu, untuk
pengadaan barang dan jasa. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk
meningkat.
indikator yang terdiri dari ruang pengarsipan khusus untuk dokumen- dokumen
tujuan. Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa administrasi menjadi salah
satu bagian dari proses pembangunan, karena kegiatan yang dilakukan tersebut
memiliki pengaruh yang besar terhadap pembangunan daerah yang disusun dalam
dengan baik, maka hasil dari proses dalam pencapaian tujuan pun dapat tercapai.
Administrasi juga dapat dikatakan sebagai penyusunan dan pencatatan data dan
menyediakan keterangan.
anggaran dalam bentuk laporan fisik setiap bulannya melalui Tim Evaluasi dan
anggaran. Laporan Realisasi fisik dan anggaran ini dapat di jadikan sebagai tolak
Putri (2014), dan Raoda (2018) bahwa administrasi merupakan salah satu faktor
BAB 5
Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
Kesimpulan merupakan penyajian singkat apa yang telah diperoleh dari hasil
5.1 Kesimpulan
1. Faktor Perencanaan, Pengadaan Barang dan Jasa, Sumber Daya Manusia dan
5.2 Saran
dan efisien sehingga capaian indikator sinkronisasi program yang ada pada
Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu tahun mencapai target yang di inginkan.
awal sesaat setelah anggaran ditetapkan oleh DPRD sehingga PPK dan PPTK
dan mengadakan pelatihan pengadaan barang dan jasa sehingga pejabat yang
inginkan.
119
DAFTAR PUSTAKA
I. Data Pribadi
c. Agama : Islam
II. Keluarga
A. Identitas Responden
menjawab atau menyilang salah satu yang tersedia sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
1. Nama : .....................................
2. Umur : .....................................
4. Golongan : ......................................
pekerjaan
pendapat Bapak/Ibu/Sdr, dengan cara memberi tanda (X) atau (√) pada kotak
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
A. PERENCANAAN – X1
8 Pemeriksaan dan
penandatangan dokumen lelang oleh
panitia/pejabat pengadaan sesuai
dengan jadwal yang di tetapkan
C. SUMBERDAYA MANUSIA – X3
4 Instansi/organisasi menyediakan
fasilitas untuk pegawai yang akan
mengikuti pelatihan/sertifikasi
D. ADMINISTRASI – X4
dapat diakses
E. PENYERAPAN ANGGARAN – Y (Ledy S.G, Jullie JS. 2016)
Correlations
N 25 25 25 25 25 25
** * * ** *
x11 Pearson Correlation .565 1 .460 .405 .700 .450
N 25 25 25 25 25 25
** * ** **
x12 Pearson Correlation .506 .460 1 .831 .582 .393
N 25 25 25 25 25 25
** * ** ** *
x13 Pearson Correlation .650 .405 .831 1 .700 .450
N 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** **
x14 Pearson Correlation .711 .700 .582 .700 1 .605
N 25 25 25 25 25 25
** * * **
x15 Pearson Correlation .791 .450 .393 .450 .605 1
N 25 25 25 25 25 25
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .010
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** * ** ** ** *
x21 Pearson Correlation .715 1 .648 .604 .483 .685 .878 .795 .472
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .014 .000 .000 .000 .017
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** * ** ** **
x22 Pearson Correlation .614 .648 1 .730 .500 .678 .525 .561 .299
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .011 .000 .007 .004 .146
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** ** ** **
x23 Pearson Correlation .791 .604 .730 1 .760 .636 .527 .611 .393
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .001 .007 .001 .052
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** * * ** ** *
x24 Pearson Correlation .750 .483 .500 .760 1 .690 .235 .330 .423
Sig. (2-tailed) .000 .014 .011 .000 .000 .258 .108 .035
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** ** ** ** *
x25 Pearson Correlation .758 .685 .678 .636 .690 1 .533 .535 .413
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .006 .006 .040
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** ** **
x26 Pearson Correlation .663 .878 .525 .527 .235 .533 1 .894 .324
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .007 .258 .006 .000 .114
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** ** ** *
x27 Pearson Correlation .677 .795 .561 .611 .330 .535 .894 1 .482
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .001 .108 .006 .000 .015
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** * * * *
x28 Pearson Correlation .506 .472 .299 .393 .423 .413 .324 .482 1
Sig. (2-tailed) .010 .017 .146 .052 .035 .040 .114 .015
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Correlations
N 25 25 25 25 25
* *
x31 Pearson Correlation .475 1 .402 .180 .000
N 25 25 25 25 25
** * **
x32 Pearson Correlation .620 .402 1 .674 .387
N 25 25 25 25 25
** ** **
x33 Pearson Correlation .549 .180 .674 1 .518
N 25 25 25 25 25
* **
x34 Pearson Correlation .473 .000 .387 .518 1
N 25 25 25 25 25
Correlations
N 25 25 25 25 25
* **
x41 Pearson Correlation .453 1 .175 .647 .340
N 25 25 25 25 25
**
x42 Pearson Correlation .530 .175 1 .269 .278
N 25 25 25 25 25
** ** **
x43 Pearson Correlation .632 .647 .269 1 .633
N 25 25 25 25 25
** **
x44 Pearson Correlation .642 .340 .278 .633 1
N 25 25 25 25 25
Correlations
total y1 y2 y3 y4 y5
** ** ** ** **
total Pearson Correlation 1 .603 .632 .565 .506 .650
N 25 25 25 25 25 25
** **
y1 Pearson Correlation .603 1 .696 .094 .029 .252
N 25 25 25 25 25 25
** **
y2 Pearson Correlation .632 .696 1 .107 .064 .229
N 25 25 25 25 25 25
** * *
y3 Pearson Correlation .565 .094 .107 1 .460 .405
N 25 25 25 25 25 25
** * **
y4 Pearson Correlation .506 .029 .064 .460 1 .831
N 25 25 25 25 25 25
** * **
y5 Pearson Correlation .650 .252 .229 .405 .831 1
N 25 25 25 25 25 25
VARIABEL PERENCANAN
N %
Total 25 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.856 5
N %
Total 25 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 8
VARIABEL SUMBER DAYA MANUSIA
N %
Total 25 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.683 4
VARIABEL ADMINISTRASI
N %
Total 25 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.858 4
VARIABEL PENGANGGARAN
N %
Total 25 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.676 5
Variabel X1
NO.RESP. X11 X12 X13 X14 X15 TOTAL
1 4 4 4 4 4 20
2 4 4 4 4 4 20
3 4 5 5 4 4 22
4 4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 4 20
6 5 5 5 5 4 24
7 4 5 5 4 4 22
8 4 4 4 4 3 19
9 4 4 4 4 4 20
10 5 5 5 5 5 25
11 4 4 4 4 5 21
12 4 4 4 4 3 19
13 4 4 4 4 5 21
14 4 4 4 4 4 20
15 4 4 4 4 4 20
16 4 5 5 4 4 22
17 4 4 4 4 3 19
18 4 4 4 4 4 20
19 5 5 5 5 5 25
20 5 5 5 5 4 24
21 4 5 4 4 4 21
22 4 4 4 4 4 20
23 5 5 4 4 4 22
24 5 4 4 4 3 20
25 5 4 4 4 3 20
Variabel X2
NO.RESP. X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 2 4 30
2 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 4 4 5 4 5 4 5 5 36
4 4 4 4 4 4 4 3 4 31
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32
6 5 5 4 4 5 5 3 4 35
7 5 4 4 4 5 5 2 4 33
8 3 3 4 4 4 3 4 4 29
9 4 4 5 4 4 4 4 5 34
10 4 5 5 5 5 4 2 5 35
11 5 5 4 4 5 5 2 4 34
12 3 4 3 2 3 3 2 3 23
13 4 5 4 5 5 4 3 4 34
14 4 4 4 4 5 4 3 4 32
15 4 5 4 4 5 4 3 4 33
16 4 4 4 4 4 4 3 4 31
17 4 4 5 4 4 4 4 5 34
18 4 4 3 3 4 4 1 3 26
19 5 5 5 5 5 5 5 5 40
20 5 5 5 5 5 5 5 5 40
21 4 4 4 4 4 4 2 4 30
22 4 4 4 4 4 4 3 4 31
23 4 4 4 4 4 4 2 4 30
24 4 4 4 3 4 5 3 4 31
25 4 4 4 3 4 5 3 4 31
Variabel X3
NO.RESP. X31 X32 X33 X34 TOTAL
1 4 4 4 4 16
2 4 5 5 5 19
3 5 5 5 5 20
4 5 3 4 4 16
5 4 4 4 4 16
6 5 4 4 4 17
7 5 5 4 4 18
8 4 4 4 4 16
9 5 5 5 5 20
10 4 4 5 5 18
11 5 5 5 5 20
12 4 3 4 4 15
13 5 4 4 4 17
14 4 4 4 4 16
15 5 4 3 3 15
16 5 3 4 4 16
17 5 4 4 4 17
18 4 4 4 4 16
19 5 5 5 5 20
20 5 5 5 5 20
21 4 3 4 4 15
22 4 3 4 2 13
23 5 4 4 2 15
24 5 5 5 3 18
25 5 5 5 3 18
Variabel X4
NO.RESP. X41 X42 X43 X44 TOTAL
1 4 5 5 5 19
2 3 4 4 4 15
3 3 5 4 4 16
4 4 2 4 5 15
5 5 3 5 4 17
6 4 4 5 4 17
7 3 3 4 4 14
8 4 5 4 3 16
9 4 3 4 4 15
10 4 4 4 5 17
11 4 5 4 4 17
12 3 2 3 2 10
13 5 3 5 5 18
14 4 3 5 5 17
15 3 5 4 5 17
16 5 3 4 4 16
17 3 3 4 4 14
18 4 3 4 4 15
19 5 5 5 5 20
20 5 5 5 5 20
21 2 4 3 4 13
22 3 3 4 4 14
23 5 4 4 4 17
24 5 5 4 4 18
25 5 5 5 5 20
Variabel Y
NO.RESP. Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 TOTAL
1 5 5 4 4 4 22
2 4 4 4 4 4 20
3 4 4 4 5 5 22
4 4 5 4 4 4 21
5 5 4 4 4 4 21
6 5 4 5 5 5 24
7 4 4 4 5 5 22
8 4 3 4 4 4 19
9 4 4 4 4 4 20
10 4 5 5 5 5 24
11 4 4 4 4 4 20
12 3 2 4 4 4 17
13 5 5 4 4 4 22
14 5 5 4 4 4 22
15 4 5 4 4 4 21
16 4 4 4 5 5 22
17 4 4 4 4 4 20
18 4 4 4 4 4 20
19 5 5 5 5 5 25
20 5 5 5 5 5 25
21 4 4 4 5 4 21
22 4 4 4 4 4 20
23 3 3 5 5 4 20
24 4 4 5 4 4 21
25 4 4 5 4 4 21
UJI VALIDITAS
VARIABEL PERENCANAAN
Correlations
N 25 25 25 25 25 25
** * * ** *
x11 Pearson Correlation .565 1 .460 .405 .700 .450
N 25 25 25 25 25 25
** * ** **
x12 Pearson Correlation .506 .460 1 .831 .582 .393
N 25 25 25 25 25 25
** * ** ** *
x13 Pearson Correlation .650 .405 .831 1 .700 .450
N 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** **
x14 Pearson Correlation .711 .700 .582 .700 1 .605
N 25 25 25 25 25 25
** * * **
x15 Pearson Correlation .791 .450 .393 .450 .605 1
N 25 25 25 25 25 25
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .010
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** * ** ** ** *
x21 Pearson Correlation .715 1 .648 .604 .483 .685 .878 .795 .472
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .014 .000 .000 .000 .017
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** * ** ** **
x22 Pearson Correlation .614 .648 1 .730 .500 .678 .525 .561 .299
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .011 .000 .007 .004 .146
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** ** ** **
x23 Pearson Correlation .791 .604 .730 1 .760 .636 .527 .611 .393
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .001 .007 .001 .052
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** * * ** ** *
x24 Pearson Correlation .750 .483 .500 .760 1 .690 .235 .330 .423
Sig. (2-tailed) .000 .014 .011 .000 .000 .258 .108 .035
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** ** ** ** *
x25 Pearson Correlation .758 .685 .678 .636 .690 1 .533 .535 .413
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .006 .006 .040
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** ** **
x26 Pearson Correlation .663 .878 .525 .527 .235 .533 1 .894 .324
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .007 .258 .006 .000 .114
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** ** ** ** ** ** *
x27 Pearson Correlation .677 .795 .561 .611 .330 .535 .894 1 .482
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .001 .108 .006 .000 .015
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
** * * * *
x28 Pearson Correlation .506 .472 .299 .393 .423 .413 .324 .482 1
Sig. (2-tailed) .010 .017 .146 .052 .035 .040 .114 .015
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Correlations
N 25 25 25 25 25
* *
x31 Pearson Correlation .475 1 .402 .180 .000
N 25 25 25 25 25
** * **
x32 Pearson Correlation .620 .402 1 .674 .387
N 25 25 25 25 25
** ** **
x33 Pearson Correlation .549 .180 .674 1 .518
N 25 25 25 25 25
* **
x34 Pearson Correlation .473 .000 .387 .518 1
N 25 25 25 25 25
Correlations
N 25 25 25 25 25
* **
x41 Pearson Correlation .453 1 .175 .647 .340
N 25 25 25 25 25
**
x42 Pearson Correlation .530 .175 1 .269 .278
N 25 25 25 25 25
** ** **
x43 Pearson Correlation .632 .647 .269 1 .633
N 25 25 25 25 25
** **
x44 Pearson Correlation .642 .340 .278 .633 1
N 25 25 25 25 25
Correlations
total y1 y2 y3 y4 y5
** ** ** ** **
total Pearson Correlation 1 .603 .632 .565 .506 .650
N 25 25 25 25 25 25
** **
y1 Pearson Correlation .603 1 .696 .094 .029 .252
N 25 25 25 25 25 25
** **
y2 Pearson Correlation .632 .696 1 .107 .064 .229
N 25 25 25 25 25 25
** * *
y3 Pearson Correlation .565 .094 .107 1 .460 .405
N 25 25 25 25 25 25
** * **
y4 Pearson Correlation .506 .029 .064 .460 1 .831
N 25 25 25 25 25 25
** * **
y5 Pearson Correlation .650 .252 .229 .405 .831 1
N 25 25 25 25 25 25
VARIABEL PERENCANAN
N %
Total 25 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.856 5
N %
Total 25 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 8
VARIABEL SUMBER DAYA MANUSIA
N %
Total 25 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.683 4
VARIABEL ADMINISTRASI
N %
Total 25 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.858 4
VARIABEL PENGANGGARAN
N %
Total 25 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.676 5
Variabel X1
NO.RESP. X11 X12 X13 X14 X15 TOTAL
1 5 5 4 4 4 22
2 5 5 4 5 4 23
3 5 5 4 4 4 22
4 4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 4 4 20
6 4 4 4 4 4 20
7 4 4 4 4 4 20
8 5 5 4 4 4 22
9 5 4 4 5 4 22
10 5 4 5 5 4 23
11 5 4 4 4 4 21
12 4 4 4 4 4 20
13 4 3 5 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20
15 5 4 4 4 4 21
16 5 4 5 5 4 23
17 5 4 5 4 4 22
18 4 3 4 4 3 18
19 4 4 4 4 4 20
20 5 5 5 5 5 25
21 4 4 4 4 5 21
22 4 5 4 4 3 20
23 5 4 4 4 5 22
24 4 4 4 4 4 20
25 5 3 4 4 4 20
26 5 3 5 4 4 21
27 4 3 4 4 3 18
28 5 4 4 4 4 21
29 5 5 5 5 5 25
30 5 5 5 5 4 24
31 4 5 4 4 4 21
32 4 4 4 4 4 20
33 5 5 4 4 4 22
34 5 4 4 4 3 20
35 5 4 4 4 3 20
36 4 4 4 5 4 21
37 4 5 4 4 4 21
38 5 5 5 4 4 23
39 4 4 4 4 4 20
40 5 5 5 5 4 24
Variabel X2
NO.RESP. X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 4 4 3 4 3 4 5 4 31
3 4 5 4 4 3 4 4 4 32
4 4 4 4 4 3 4 4 4 31
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32
6 4 4 4 4 3 5 5 4 33
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 4 4 4 4 4 3 5 4 32
9 4 5 4 4 3 4 4 4 32
10 4 4 5 5 3 5 5 3 34
11 4 4 4 5 2 2 4 4 29
12 4 4 4 5 4 3 4 5 33
13 4 4 5 4 5 5 5 5 37
14 4 4 4 4 3 4 5 3 31
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
16 5 5 4 4 3 4 5 4 34
17 5 4 4 5 2 4 5 5 34
18 3 3 4 5 4 4 4 4 31
19 4 4 5 5 4 4 5 5 36
20 4 5 5 4 2 2 4 4 30
21 5 5 4 5 2 3 5 5 34
22 3 4 3 3 2 4 4 3 26
23 4 5 4 5 3 3 5 4 33
24 4 4 4 5 3 4 4 4 32
25 4 5 4 3 3 4 5 4 32
26 4 4 4 4 3 5 5 3 32
27 4 4 5 5 4 4 5 4 35
28 4 4 3 4 1 3 4 4 27
29 5 5 5 5 5 5 5 5 40
30 5 5 5 5 5 3 5 5 38
31 4 4 4 4 2 2 4 3 27
32 4 4 4 4 3 4 4 3 30
33 4 4 4 5 2 4 5 4 32
34 4 4 4 5 3 5 5 5 35
35 4 4 4 5 3 5 5 5 35
36 4 4 5 5 1 4 5 4 32
37 5 4 4 3 3 3 4 4 30
38 4 4 4 4 2 2 2 2 24
39 4 4 4 4 1 4 4 3 28
40 4 5 5 4 5 4 5 5 37
Variabel X3
NO.RESP. X31 X32 X33 X34 TOTAL
1 5 5 5 5 20
2 5 3 4 4 16
3 4 3 3 4 14
4 4 3 3 4 14
5 4 4 4 4 16
6 4 4 4 3 15
7 4 4 4 4 16
8 5 3 3 4 15
9 4 4 4 4 16
10 5 4 4 5 18
11 4 4 4 5 17
12 5 1 3 4 13
13 5 2 3 5 15
14 4 1 4 2 11
15 4 1 5 3 13
16 4 1 4 4 13
17 4 2 3 3 12
18 4 3 4 5 16
19 5 4 4 3 16
20 5 3 4 4 16
21 5 1 4 5 15
22 4 4 3 2 13
23 4 4 5 3 16
24 4 4 4 3 15
25 3 2 3 5 13
26 4 4 5 3 16
27 4 2 3 3 12
28 4 3 4 3 14
29 5 5 5 5 20
30 5 3 5 5 18
31 4 4 2 4 14
32 4 2 3 3 12
33 4 2 5 4 15
34 5 3 5 5 18
35 5 3 5 5 18
36 5 2 4 5 16
37 4 3 3 4 14
38 4 3 4 4 15
39 4 3 4 5 16
40 5 4 5 5 19
Variabel X4
NO.RESP. X41 X42 X43 X44 TOTAL
1 4 4 4 4 16
2 4 4 3 4 15
3 4 4 4 4 16
4 4 4 4 4 16
5 4 4 4 4 16
6 4 4 4 4 16
7 4 3 3 4 14
8 5 4 4 4 17
9 5 3 3 3 14
10 4 4 4 4 16
11 5 4 3 4 16
12 4 4 4 4 16
13 5 4 1 4 14
14 5 4 2 2 13
15 5 2 1 1 9
16 4 3 3 3 13
17 4 3 2 2 11
18 4 4 4 4 16
19 4 4 3 3 14
20 5 4 3 3 15
21 5 3 3 3 14
22 4 4 3 3 14
23 4 4 4 4 16
24 5 5 4 4 18
25 5 1 2 2 10
26 5 4 3 4 16
27 5 3 3 3 14
28 3 4 3 4 14
29 5 5 5 5 20
30 3 3 3 3 12
31 4 4 3 4 15
32 4 4 3 3 14
33 4 3 3 3 13
34 4 4 3 4 15
35 5 4 4 4 17
36 5 4 3 4 16
37 4 4 3 3 14
38 4 4 4 4 16
39 4 1 2 2 9
40 5 5 4 3 17
UJI ASUMSI KLASIK
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolineritas
Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics
c. Uji Hetrokedastisitas
HASIL REGRESI
b
Variables Entered/Removed
Model Summary
b
ANOVA
Total 4.160 39
a. Predictors: (Constant), administrasi, perencanaan, pengadaan barang jasa, sumber daya manusia
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients