Anda di halaman 1dari 7

BAB 1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

KEGIATAN EVALUASI PENGEMBANGAN


TEKNOLOGI CAMPURAN BERASPAL DAN
MATERIAL LOKAL

Pada bagian ini akan menyampaikan pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja
yang diberikan oleh pengguna jasa. Bagian ini akan menyampaikan pemahaman
tim konsultan atas hal – hal yang mencakup pada latar belakang masalah, maksud
dan tujuan, ruang lingkup pekerjaan, serta keluaran yang harus dipersiapkan
dengan baik oleh tim konsultan.
Adapun beberapa hal yangharus dipahami akan dilanjutkan dengan tanggapan dan
saran sebagai bentuk manifestasi awal dari tim ahli untuk dapat menjadi bahan
diskusi guna mencapai hasil sesuai yang diharapkan. Pada tahap sub bab
tanggapan dan saran ini memuat beberapa hal yang perlu untuk diklarifikasi,
dibatasi, dikembangkan lebih lanjut, atau yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan pekerjaan sehingga proses kegiatan dapat menjadi lebih efektif dan
efisien agar tercapai keluaran sebagaimana yang tertuang dalam KAK.

1.1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Evaluasi
Pengembangan Teknologi Campuran Beraspal Dan Material Lokal, maka dapat
dipahami bahwa tugas Konsultan dalam kegiatan ini adalah mencari dan
mengumpulkan atau mengidentifikasi data, Berdasarkan KAK tersebut, terdapat
beberapa tanggapan terhadap substansi kegiatan sebagai berikut :

1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang


Sebagaimana diatur di dalam Pasal 29 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan bahwa untuk
mendukung pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib

B1 - 1
dan lancar maka kondisi jalan harus dipertahankan sehingga diperlukan
kegiatan preservasi jalan.
Berkaitan dengan hal tersebut maka Direktorat Preservasi Jalan, yang
merupakan salah satu unit kerja Direktorat Jenderal Bina Marga memiliki tugas
untuk melaksanakan :
(1) penyusunan dan bimbingan teknis standar dan pedoman preservasi jalan;
(2) pembinaan perencanaan dan pemrograman preservasi jalan;
(3) pembinaan teknik rekonstruksi dan pemeliharaan jalan; dan
(4) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja preservasi jalan.
Pembinaan teknik rekonstruksi menjadi tugas dari Subdit Teknik Rekonstruksi
yang kemudian memiliki beberapa fungsi dalam menjalankan tugasnya. Salah
satu fungsi Subdit Teknik Rekonstruksi yaitu pembinaan teknis dan penerapan
teknologi bahan perkerasan untuk teknik rekonstruksi dan berkala jalan.
Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan membutuhkan banyak sumber
daya termasuk sumberdaya alam yang memiliki kuantitas terbatas sehingga
dibutuhkan pengembangan teknologi baru yang dapat mengoptimalkan
sumberdaya yang digunakan dalam penyelenggaraan jalan dengan menjaga
kualitas pekerjaan sesuai standar yang berlaku.
Teknologi-teknologi baru terus dikembangkan untuk mengefisiensikan
penggunaan aspal minyak termasuk dengan mengganti dengan bahan lain.
Namun hal tersebut harus terus dikaji dan dievaluasi agar tujuan yang
diinginkan dapat tercapai.
Selain itu penggunaan material lokal dapat dikembangkan yang akan dapat
mengoptimalkan penyelenggaraan jalan pada daerahdaerah di Indonesia yang
memiliki karakteristik wilayah yang berbeda-beda.
2. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan
Menurut pemahaman konsultan maksud dan tujuan dari kegiatan ini sudah
dituliskan dengan jelas dalam KAK. Secara garis besar maksud dari kegiatan ini
adalah mengidentifikasi, mengkaji, dan mengevaluasi pengembangan teknologi
campuran beraspal dan material lokal di Indonesia. Sedangkan Tujuan kegiatan

B1 - 2
ini adalah tersusunnya evaluasi dan pemetaan pengembangan teknologi
campuran beraspal dan material lokal dan rekomendasi kelayakan teknis dan
ekonomis pengembangan teknologi yang dapat diterapkan sesuai dengan
karakteristik daerah-daerah di Indonesia.
3. Tanggapan Terhadap Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah
1. Tersusunnya evaluasi dan pemetaan teknologi campuran beraspal dan
material lokal yang sesuai dengan karakteristik daerah di Indonesia
2. Tersusunnya kajian nilai kelayakan ekonomis untuk teknologi campuran
beraspal dan material lokal yang dapat diterapkan di Indonesia

4. Tanggapan Terhadap Sumber Pendanaan dan Lokasi Kegiatan


Kegiatan jasa konsultansi Evaluasi Pengembangan Teknologi Campuran
Beraspal Dan Material Lokal ini dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan biaya kurang
lebih Rp. 2.471.000.000,00 (Dua milyar empat ratus tujuh puluh satu juta rupiah)
termasuk PPN, dibiayai APBN Tahun Anggaran 2018. Menurut konsultan biaya
diatas sudah cukup realistis mengingat kegiatan ini dilakukan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Tanggapan Terhadap Referensi Hukum


Pada KAK Evaluasi Pengembangan Teknologi Campuran Beraspal Dan Material
Lokal telah termuat referensi hukum yang menyampaikan tentang hal – hal
berikut ini:
a. Perpres No.54 tahun 2010
Perpres ini mengatur tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Perpres no. 4 tahun 2015.
b. Pasal 29 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan

B1 - 3
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no. 15
/PRT/M/2015
Permen ini mengatur tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Berdasarkan dasar hukum tersebut, penyedia jasa memberikan tanggapan
mengenai dasar-dasar hukum yang tersebut di dalam KAK telah sesuai dan
mempu menjadi landasan dalam Pekerjaan Evaluasi Pemanfaatan Asbuton
untuk Jalan Nasional. Dasar hukum tersebut dapat menjadi pertimbangan
dalam melakukan kajian dan merumuskan hasil-hasil pekerjaan.

6. Tanggapan Terhadap Lingkup Kegiatan


Konsultan berpendapat bahwa ruang lingkup Kegiatan yang disampaikan
didalam KAK sudah cukup lengkap untuk mencapai maksud dan tujuan yang
dikehendaki. Konsultan akan melakukan telaah ilmiah mengenai Evaluasi
Pengembangan Teknologi Campuran Beraspal Dan Material Lokal sesuai
ketentuan. Lingkup dari kegiatan ini, adalah :
1. Melakukan kajian tentang teknologi campuran beraspal dan material
lokal berdasarkan referensi dalam negeri dan luar negeri.
2. Mengumpulkan data primer dan data sekunder terkait pelaksanaan
teknologi campuran beraspal dan material lokal yang sudah dilakukan di
Indonesia.
3. Melakukan pemetaan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan teknologi
campuran beraspal dan penggunaan material lokal yang telah dilakukan
di Indonesia;
4. Menyusun rekomendasi jenis-jenis teknologi campuran beraspal dan
penggunaan material lokal yang dapat diterapkan sesuai dengan
karakteristik daerah-daerah di Indonesia.
5. Menyusun kajian kelayakan ekonomis dari rekomendasi jenis-jenis
teknologi campuran beraspal dan penggunaan material lokal yang dapat
diterapkan sesuai dengan karakteristik daerah-daerah di Indonesia.

B1 - 4
6. Identifikasi penggunaan Asbuton secara menyeluruh.
7. Menyusun alternatif rekomendasi dan pemetaan yang sesuai dengan
karakteristik daerah-daerah di Indonesia

7. Tanggapan Terhadap Keluaran


Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Keluaran dari Paket Pekerjaan Evaluasi Pengembangan Teknologi Campuran
Beraspal dan Material Lokal ini adalah Laporan Evaluasi Pengembangan
Teknologi Campuran Beraspal dan Material Lokal.

8. Tanggapan Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 240 (dua ratus
empat puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterbitkannya SPMK.

9. Tanggapan Terhadap Kebutuhan Pesonil Tenaga Ahli


Dalam KAK terdapat adanya uraian tenaga ahli maupun tenaga pendukung
untuk mengerjakan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan. KAK
mensyaratkan personil pelaksana pekerjaan ini terdiri dari tenaga ahli dan
tenaga pendukung sesuai bidang keahliannya. Adapun komposisi tenaga ahli
dan tenaga pendukung adalah sebagai berikut ini.
1) Kebutuhan Tenaga Ahli terdiri dari :
a. Ketua Tim (Team Leader) adalah Ahli Utama Teknik Jalan dengan
kualifikasi Sarjana Teknik Strata Dua (S2) Jurusan Sipil dengan latar
belakang pendidikan S1 Sipil, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Utama Teknik Jalan (pengalaman
profesi Ahli Utama 2 tahun) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dan
memiliki pengalaman kerja yang sesuai minimal selama 4 tahun.

B1 - 5
b. Ahli Teknik Jalan, Adalah Ahli Madya Teknik Jalan dengan kualifikasi
Sarjana Teknik Sipil (S1), lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi;
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Jalan (pengalaman
profesi Ahli Madya 3 tahun) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dengan
melampirkan SKA yang berlaku, telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki
pengalaman kerja yang sesuai minimal selama 3 tahun.
c. Ahli Teknik Jalan 2, adalah Ahli Teknik Jalan 2 (Ahli Bahan Material
Jalan) dengan kualifikasi Sarjana Teknik Sipil (S1), lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi. Mempunyai sertifikat keahlian (SKA)
Ahli Madya Teknik Jalan (pengalaman profesi Ahli Madya 3 tahun) yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dengan melampirkan SKA yang berlaku,
telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman kerja dalam
penerapan teknologi bahan dan material jalan minimal selama 3 tahun.
d. Ahli Ekonomi Transportasi, adalah Ahli Teknik Jalan 2 (Ahli Bahan
Material Jalan) dengan kualifikasi Sarjana Teknik Sipil (S1), lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi. Mempunyai sertifikat keahlian (SKA)
Ahli Madya Teknik Jalan (pengalaman profesi Ahli Madya 3 tahun) yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dengan melampirkan SKA yang berlaku,
telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman kerja dalam kajian
kelayakan ekonomi dan material jalan minimal selama 3 tahun.
2) Kebutuhan Asisten Tenaga Ahli terdiri dari :
a. Tenaga Ahli Teknik Jalan dibantu asisten lulusan S1 Teknik Sipil yang
telah berpengalaman di bidangnya minimal 3 tahun sejak lulus.

B1 - 6
b. Tenaga Ahli Teknik Jalan 2 dibantu asisten lulusan S1 Teknik Sipil
yang telah berpengalaman di bidangnya minimal 3 tahun sejak lulus.
c. Tenaga Ahli Ekonomi Transportasi dibantu asisten lulusan S1 Teknik
Sipil yang telah berpengalaman di bidangnya minimal 3 tahun sejak
lulus.
3) Kebutuhan Tenaga Pendukung terdiri dari :
a. Sekretaris,
b. Operator Komputer
c. Pesuruh/ Office Boy

1.2 KESIMPULAN
Dalam kesimpulan ini, secara global isi keseluruhan dari Kerangka Acuan
Kerja (KAK) dan Rencana Kerja dan Syarat beserta Berita Acara Penjelasan,
seluruhnya telah dimengerti dan dipahami oleh pihak Konsultan.
Dari uraian di atas, dengan berbekal berbagai pengalaman perusahaan dan
kualifikasi personil yang ditugaskan, serta dengan dibekali niatan dan keteguhan
hati dari Konsultan dengan penuh keyakinan menyatakan kesiapannya dalam
mengemban tugas untuk melaksanakan Kegiatan Evaluasi Pengembangan
Teknologi Campuran Beraspal dan Material Lokal secara maksimal dengan
berpedoman pada kualitas, efektifitas dan efisiensi waktu, serta manajemen dalam
pelaksanaan yang optimal guna mendapatkan hasil yang maksimal.

B1 - 7

Anda mungkin juga menyukai