X-5
BISAAA!!!
RUMAH SALMA
Alin dan Salma menangis tidak dapat menerima kenyataan bahwa mereka
ditinggal, Alin melempar semua barang yang ada di dekat nya
'Ayah tega ninggalin aku sama mama !! Dasar semua lelaki sampah !!'
sambil melempar barang, Salma masi terus menangis
'SIAPA LAGI YANG MAU NGANCURIN HIDUP GUA, BELUM PUAS DUNIA NGANCURIN
GUA?!!!' sambil tertawa jahat, lalu Salma memeluk alin
‘Sudah nak, biarkan saja ayah mu pergi, semoga kita bisa bertahan
tanpa dia’ Salma sambil mengusap punggung Alin, Alin diam sejenak
H-1 DI JEPANG
' Guys, I will miss you all the time, you are like my second family,
tomorrow I will return to Indonesia' Airin
‘NO, I fell too because you pushed me’ Farhan dan semua tertawa
'And in the evening, we all studied together and it was really close
to the deadline' Hanum
'Will there be friends like you again or not in this world??' Ahmad
Airin menatap mereka semua dengan arti tatapan sayang dan langsung
memeluk teman teman nya
DI KELAS XI
semula kelas yang tadi nya berisik seketika hening karna melihat
kedatangan Miss Nazwa
'Hello class, good morning, how are you today?' Sambutan Miss Nazwa
'Btw, kalian inget ga nih sama temen kalian yang student exchange dan
dia sekarang udah pulang loh, are you remember class??
'Temen deket lu kan itu? balik lagi tuh dia' Catea sambil menyenggol
badan Alin, Alin membalas dengan senyum malas
Riuh suara anak kelas, Alin langsung bergegas ke toilet dengan rasa
amarah yang menggebu menggebu di hati
DI TOILET
Alin bersandar di tembok toilet dan diam sejenak, lalu menghela napas
kemudian melemparkan diri ke tembok
'Insecure deh gua sama dia, udah cantik, pinter populer lagi’ Diva
'Tapi ya, katanya ada rumor kalau mereka itu saingan tau dalam hal
pelajaran’ Annisa
'Gua liat liat mereka baik baik aja deh, sahabat yang support gitu’
Catea
'Ga sabar deh gua liat penampilan Airin yang udah lama di Jepang’
Fadhel
DI BANDARA
Airin sudah siap kembali pulang ke Indonesia diantar oleh Desi dan
Hanum
‘Don’t be sad honey, you can call me if you miss ‘ Airin menenangkan
Desi
‘Relax, this is not our last farewell, I’m also going to Indonesia
next month’ Hanum
‘What are u doing?!! Huh busy woman’ Desi dengan muka malasnya sambil
bercanda
‘Bye guys I want to go, see u’ Airin memeluk kedua sahabat yang
mengantarnya sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan mereka
DIJEMPUT SUPIR
‘Non Airin, saya disini’ Iwang sambil melambaikan tangan nya dan
menghampiri majikan
‘Wah non setahun di Jepang makin cantik yah, sini saya bawakan barang-
barangnya, non sudah capek sepertinya' Iwang bicara kepada Airin
sambil membawakan koper
'Bapak bisa aja, gapapa pak, terima kasih banyak ya' Airin
‘Ayah bunda sudah menunggu, sudah kangen banget sama non' Ucap Iwang
sambil tertawa sedikit dan berjalan menuju mobil
'Of course, aku juga kangen banget sama suasana rumah' Ujar Airin
sambil berjalan
'AAAA, aku terharu banget deh, thank u bunda thank u ayah, I love u’
Airin sambil memeluk kedua orang tuanya
‘Aku punya segudang cerita yang pengen aku share ke kalian’ Ujar Airin
sambil membawa kedua orang tuanya duduk di sofa mewah milik
keluarganya
SARAPAN DI RUMAH
Keluarga Airin sedang sarapan di meja makan mewah dengan suasana yang
tenang
'Ayah sudah bilang Miss Nazwa, nanti km langsung ke teacher room aja
ya' Fahru sambil menikmati sarapannya
'Nanti km di anter Pak Iwang ya, bunda mau pergi ke Singapore nanti
malam bunda pulang' Alya sambil menyantap sarapan nya
DI MOBIL
'Ayo non, sini barang nya saya bawakan’ Ucap Pak Iwang
DI GERBANG SEKOLAH
Sepanjang jalan menuju teacher room banyak anak yang menyapa Airin
'Gila dia menang lagi, liat aja tuh piala nya’ Delia
'Ngarep banget lo, muka pas pasan begitu mana mungkin’ Aditya
DI TEACHER ROOM
Pak Iwang mengetuk pintu ruang guru, kemudian dibukakan oleh Miss
Nazwa
'Oh My God, Airin you look so different, silahkan masuk nak' Miss
Nazwa
'So many story do u have to sharing with your friend, right Airin??'
Miss Nazwa
'Of course right, Miss. I very very miss my class, my friends after
one years... aku di Jepang' Airin
Di lorong kelas menuju kelas, Miss Nazwa dan Airin tampak mengobrol
sembari tertawa kecil
DI KELAS
'Hai morning class, Miss punya kabar hot loh' Miss Nazwa
'Pasti kalian udah tau, dan udah heboh juga kan, this is about temen
sekelas kalian yang Student Exchange ke Jepang’ Miss Nazwa
'Dia sekarang sudah kembali loh, dan kita patut apresiasi atas
keberhasilannya membawa nama International Bright School ke Jepang'
Miss Nazwa
'Oh, yang cakep banget tadi yaa’ Dendi
Miss mempersilahkan Airin untuk duduk, dan Airin berjalan menuju kursi
dan tampak mengarah kepada Alin, karena Alin memakai headphone dan
tampak tak mengetahui keberadaannya, kemudia Airin menepuk pundak Alin
'Puk'
Alin sedikit kaget, kemudian membuka headphone nya dan diam sejenak
seperti orang tahu tapi berpura pura tidak tahu. Airin membuka
tangannya dan mngedipkan mata seolalh olah memberi tahu bahwa ia sudah
kembali.
'Airin, Oh My God, ini beneran lo?? Kangen banget gue' ucap Alin
sambil memeluk Airin
'Ini gila sih, gue bener bener kangen sama lo, I miss our memories
rin, study, shopping, thats so many memories' ucap Alin kembali
'Duh, kayaknya gua sadar diri, nih dua sejoli ga bisa dipisahin, gue
pindah tempat duduk aja deh, silahkan Airin' ucap Catea sembari
membersihkan tempat duduknya untuk Airin
'Pasti lo betah banget yaa di Jepang, apalagi banyak temen temen baru
kan?' Alin
'Of course, tapi tetep sih sahabat gue yang satu ini yang paling best'
Airin sambil merangkul Alin
'Ah, lo bisa aja. Btw, sekitar 1 minggu lagi, sekolah kita bakalan
adain olimpiade loh, lo harus ikut, ini benefitnya banyak tau' Alin
'Wah, really? Gue pasti ikut sih, nanti kita belajar bareng yaa' Airin
'Boleh, pasti gue winner nya, HAHAHA' ucap Alin sembari tertawa
'This is for you honey, Welcome' Agil sambil memberikan bunga untuk
Airin dan sedikit mengedipkan matanya
'Wah, thank u so much, I really miss you babe' Airin sembari memeluk
Agil di depan Alin
'Kayaknya ini waktu kalian berdua deh, gue ga mau ganggu, take your
time' Alin bergegas keluar kelas
'Nanti gue ke rumah lo, Jagain temen gue jangan sampai dia lecet ya
Gil, Bye' Ucap Alin yang melambaikan tangannya
'For you, apa yang ga mungkin sih honey' Agil mencium tangan Airin
'Yuk pulang, aku yang anterin, special buat bidadari yang baru pulang
dari Jepang, HEHEHEHE' Agil
'Sebentar, aku kabarin Pak Iwang dulu, supaya ga perlu jemput' Airin
DI RUMAH AIRIN
'Temennya Non Airin ya, silahkan masuk, Non Airin sudah berpesan jika
temannya mau kesini' Iwang
----------------------------------------------
SUARA MOTOR........
------------------------------------------------
Airin membuka pintu, Alin sedikit kaget, dan menaruh foto keluarga
Airin ke tempat semula
'Silahkan Non, kalau mau nambah, panggil saya aja ya' Dena
'Iya, bokap gue ngurusin proyek, paling pulang jam 7 malem, nyokap gue
ke Singapore’ Airin
'Wah tapi rumah lo keren juga ya, betah deh kayaknya gue kalau tinggal
disini' Alin
'Hahaha, bener kan gue sahabat lo, berarti ini rumah lo juga' Airin
'Gila, ga kerasa ya, udah jam 6 aja, gue mau balik deh, kalau ga liat
jam bisa sampe pagi kali' Alin
'Cerita kita emang gaada abisnya, ada aja yang dibahas' Airin
'By the way, karena udah sore dan gue takut lo kenapa napa di jalan,
mending lo dijemput Agil aja, khawatir gue, sekalian dia nganterin
titipan mama nya buat gue' Airin
'Yakin lah, kan lo sahabat gue, kalau lo macem macem paling ntar lo
abis' Ucap Airin sambil tertawa
'Udah deh, Agil dah di depan tuh, take care ya' Airin
‘Pasti, ini bakal hbs, janji’ Ucap Airin sambil mengacungkan jari
kelingking nya, Agil membalas dengan kekehan gemas
‘Btw, tolong anterin Alin pulang ya, soalnya takut kemaleman, gpp
kan?’ Airin, dan Agil menyetujui
Di depan rumah Alin sudah ada Hanum, yang sudah menunggu Alin sekitar
10menit lalu
‘Masih inget juga ya lo’ Alin tersenyum jahat sambil membuka kotak dan
mengeluarkan polaroid yang berisikan foto yang selama ini ia butuhkan
‘Wow look at this hhaha, gue suka kerja lo, thank u ya’ Ujar Alin yang
masih tersenyum bangga dan langsung memberi sebuah amplop kepada hanum
‘Bagus deh kalau lo suka, thank u ya, see u’ Hanum bergegas pergi
dengan hati gembira
DI KELAS
Bel masuk berbunyi, siswa/i Class Science Six sudah berada di tempat
duduknya masing-masing.
'No, hari ini Miss akan umumkan siapa saja yang akan mengikuti
Olimpiade Sains untuk mewakili International Bright School. Dan akan
ada 2 kelompok yang mewakili. Kelompok pertama, Alindra dan Radit,
kelompok kedua, Airin dan Iqbal. Tepuk tangan buat mereka' Miss Nazwa
'Miss minta, kalian harus sungguh sungguh dalam Olimpiade ini, karena
yang terpilih akan mewakili Indonesia di Internasional, right?' Miss
Nazwa
Dilorong kelas yang ramai anak anak sedang meluangkan waktunya untuk
bersantai tiba tiba
'Ready lah, udah siap tempel nih, beritanya hot banget' Razwa
Mereka dua sejoli yang menyebabkan awal mula semua ini terjadi
Airin yang semula ada dikantin dan ingin kembali ke kelas pun heran
kenapa banyak murid yang kumpul di depan mading, akhirnya Airin
inisiatif untuk menghampiri, lalu ia malah mendapat cibiran
‘Pelacur’ Rizkya
‘Murahan’ Mulkyah
'Eh tapi kalau gua yang Open di Jepang juga laku kali ya, Beb' Razwa
sembari menunjukan kemolekan tubuhnya
'Awas deh pelacur, lo bisa pinter pasti les pake uang om-om ya'
Irwansyah
'STOP, sebenernya ini ada apa sih, i dont understand apa yang kalian
semua omongin!' Airin
DI DEPAN MADING
'Ga, ga mungkin, siapa yang udah nempelin foto ga bener ini' Airin
berteriak karena merasa terpojok
'Ga usah ngelak deh lo, jelas jelas ini lo jalan bareng om-om' Razwa
Riuh, tetapi Alin yang dari kejauhan sudah melihat, kemudian langsung
bereaksi.
'Maksud lo pada apa, nuduh orang tanpa bukti, shame on u bro' Alin
'Heh, modal foto aja ga cukup, cari info tuh yang bener dong, foto
begini itu bisa diedit. Otak dipake, jangan mempermalukan diri sendiri
gitu lah. Ayo Rin, jangan urusin dua slay ini' Alin
'Dan buat lo semua, jangan gampang kehasut. Malu gue liatnya' Ucap
Alin sambil mencopot foto-foto Airin di Mading.
'Minggir lo semua' Alin sambil menarik tangan Airin
‘Pelacur’ Diva
‘Murahan’ Delia
DI KELAS
'Nih, buat lo, jangan pikirin omongan mereka kalau itu ga benar. Thats
not important for you' Ucap Iqbal diikuti dengan memberikan minuman
kepada Airin
( Cinta • 1.00 )
OLIMPIADE
(Backsound Tegang)
'Okey, kita transfer semangat dulu, Bright School, Success' Miss Nazwa
sembari membentuk lingkaran dan mengumpulkan tangan
Alin menekan bel, kemudian Alin jawab, dan betul, tepukan tangan yang
meriah
Radit menekan bel kemudian menjawab, dan betul, tepukan tangan yang
meriah
a. Gastropoda
b. Holothuroidea
c. Metazoa
d. Coelenterata' Daffa
Iqbal menekan bel, kemudian Iqbal menjawab dan betul, tepukan tangan
yang meriah
(Suasana Olimpiade)
Alin dan Airin menekan bel bersamaan, tetapi Airin yang dipersilahkan
juri untuk menjawab
'This question for group B, what the answer group B?' Rafii
'HF' Airin
'The answer is wrong and zero point for group B' Rafii
Dan juara kedua dengan total skor 4506 dimenangkan oleh group A '
Rafii
'Dengan ini, kami nyatakan Group B, Airin dan Iqbal menjadi perwakilan
Bright School ke tingkat Internasional, Congratulations' Daffa
Airin dan Iqbal memenangkan olimpiade tersebut, Alin yang tidak terima
kekalahan hanya bisa tersenyum dibalik amarahnya
‘See, kita menang rin, don’t be sad, lo udah keren tadi, nih buat lo
biar ga sedih’ Iqbal memberi semangat kepada Airin
‘Thank u bal, senang bisa satu tim sama lo’ Airin menerima bingkisan
dari iqbal
‘Thank u lin, lu juga tadi keren, gua izin pamit duluan ya mau
istirahat’ Airin pergi meninggalkan teman teman nya, namun masih saja
ada yang tidak puas dengan hasil olimpiade sains yang diadakan
DI JALAN PULANG
'Kamu hebat, im so proud of you, jangan hirauin yang lain okey?' Agil
merangkul Airin
'Hehehe iya, terima kasih banyak' Airin menjawab dengan wajah dan nada
sedikit lesu karena kejadian tadi
Keesokan harinya....
DI KANTIN SEKOLAH
Airin yang berniat jajan ke kantin, dan tak disangka bukan jajanan
yang ia dapatkan, tetapi cacian
'Laper ya, biasanya ada yang sering perhatian, sekarang udah ngga ya'
Razwa
'Kemaren kayaknya ada yang digendong temen ya biar jadi winner? HAHAHA
UPSS' Catea
Airin yang sudah muak, dan tak bisa menahan tangisnya kemudian
berteriak
'STOPPP, maksud kalian semua apa sih, gua gapernah ya usik hidup
kalian semua' Airin bicara dengan nada bergetar karena sudah muak.
'Apa lo, gua ada disini, mau apa, lain kali jaga mulut lo brengsek'
Alin kepada Naisila diikuti tarikan pada rambutnya dan melepaskannya
begitu saja.
Airin yang tak kuat menahan tangis, melepaskan lengan Alin dan
bergegas menuju toilet. Tak disangka, di toilet pun terdapat Prabu,
Catea, Naisila, dan Adit yang sudah menunggu.
'Eh jatuh ya, iya sama kayak harga diri lo' Catea ketawa jahat
'Maksud lo pada apa, pembullyan ini namanya, bisa masuk ranah hukum'
Agil
'Maju lo pada, hadepin gua, jangan cuma berani sama cewe dong, AYO
BAJINGAN LAWAN GUA' Agil kepada Prabu dan Adit kemudian terjadi
perkelahian antara mereka bertiga.
'Stop, cukup, gua udah muak' Airin yang menarik tangan Agil seolah
olah memberi ketenangan
'GATAU MALU!!!! UDAH JADI PELACUR CURANG LAGI PAS OLIMP' Delia
'KOK SI IQBAL MAU SIH JADI PARTNER OLIMP SAMA PELACUR INI' Diva
'BENER ANJIR GUA SIH OGAH YA ALERGI AHAHAHAH' Keisya Januari
DI RUMAH
'Oh Iqbal, sorry banget, gua kira Agil, soalnya dia selalu telepon gua
kalau lagi sedih' Airin
'Baik baik aja tapi nangis? Udah deh liat apaan yang ada dibawah, tadi
gua udah titip ke mbak Dena' Iqbal
-------------------
'Sama-sama' Dena
----------------------
'Waw, hadiahnya udah sampe, btw alay banget lo, kasih gue hadiah
segala, tapi thank u banget yaa' Airin
'Gapapa lah, duit duit gua, gua yang beli. Jangan sedih lagi yaa, lo
kuat, sekarang lo istirahat yaa, See u' Iqbal
----------------------
'Hai..' Agil
'Hmm.. by the way, biar kamu ga sedih lagi, besok jalan yuk' Agil
'Ngga dong, kita ke taman aja yuk, besok aku jemput kamu yaa, my
princess' Agil
DI TAMAN
‘Don’t be sad sayang, im here for u.. jangan dengerin kata orang, look
my girl so pretty,so smart,so cute, you’re perfect, setelah dari sini
kita minum matcha kesukaan km ya, mau?’ Agil sambil memegang pipi
Airin, Airin menjawab dengan anggukan setuju
Airin merasa sangat nyaman kala itu, lelaki yang lebih tua dua tahun
dari nya ini yang ia temui sejak masuk sekolah Internasional Bright
School mampu membuatnya terlalut dalam kenyaman, kehangatan, serta
kebahagian, Airin amat jatuh cinta pada kekasih nya ini
DI CAFE
Sebuah café yang bertema klasik itu sangat menyejukan mata, interior
nya mampu membuat kita berkelana ke masa ’80 , dan di penuhi dengan
anak anak remaja yang sedang bersantai untuk merelax kan pikiran di
tengah mereka ada sebuah panggung live music yang sepertinya akan ada
menampil, Agil memesan minuman yang sudah ia janji kan tadi
‘Sambil kalian menikmati makanan dan minuman kalian akan ada penampil
yang sepertinya sedang patah hati ya, karna lagu yang bakal dia
nyanyiin ini seolah ia memberi tahu seseorang kalau dia suka dan
pengen banget jadi pasangan nya namun sayang sekali ia tidak bisa,
langsung aja kita dengarkan lagu Can I be Him’ Putri sebagai mc di
café klasik tersebut
Sorak riuh dan tepuk tangan dari seisi ruangan,musik mulai bermain
semua orang ikut meresapi irama lagu yang mereka dengar
‘ You walked into the room and now my heart has been stolen’ Iqbal
mulai menyayikan lirik pertama dan Airin seperti mengenali suara,
suara yang semalam ia dengar, itu Iqbal.. Iqbal yang mengobrol dengan
nya via telepon semalam tadi, kagum.. Airin benar benar kagum dengan
suara Iqbal
‘His voice.. Gil dia teman kelas ku, Iqbal’ Airin memberitahu kepada
kekasihnya
‘Ooo ya? Dia yang satu tim olimpiade denganmu?’ Agil, dan Airin
menjawab dengan anggukan, mereka berdua menikmati lagu nya sembari
meminum minuman yang ia pesan
‘Hii ada apa, oh oke gua balik sekarang’ Airin yang tengah bicara
dengan smartphone nya
DI KAMAR AIRIN
Suasana kamar yang tenang dan tempat tidur yang empuk membuat sang
empu yang sedang bersandar dikasur ikut terlalut dalam kenyaman, kamar
yang semula milik nya ini sekarang sudah menjadi milik sahabatnya,
dalam pikirnya suasana yang dahulu penuh kehangatan sekarang sudah
penuh dengan kebencian serta kedendaman yang amat sangat mengganjal
hati, Alin yang tengah larut dalam pikiran nya sendiri sampai tidak
sadar Airin sudah ada didalam kamar
‘Eh.. Engga gua baru sampe pas gua telfon lo’ Ujar Alin
‘Mmhm.. gua juga bingung, gua gatau kenapa semenjak gua pulang ke
Indonesia semua jadi kaya gini, apa mungkin gua bikin salah sama orang
ya lin? Gua harus minta maaf sama semua orang, gua samperin mereka
satu satu buat minta maaf, biar mereka baik lagi sama gua, gua bakal
beliin mereka apa aja yang mereka mau, gua bakal nurutin kemauan
mereka, gua bakal-‘ Airin dengan nada terburu buru
‘STOP NYALAHIN DIRI SENDIRI RIN, kenapa lo jadi lemah gini si, Airin
yang dua tahun lalu kemana, Airin yang selalu ceria, ga pernah nyerah,
mandiri, kuat, itu semua kemana rin, liat gua liat mata gua rin,
percaya sama gua semua yang terjadi sekarang ini pasti ada tujuannya,
jangan pernah ngerasa sendiri gue selalu ada buat lo kapan pun dimana
pun lo sahabat gua dari 2 tahun lalu, 2 tahun itu ga lama ,2 tahun itu
udah bikin gua percaya sama lo, lo juga harus percaya sama gua, gua
gatau ini tujuan nya baik atau buruk buat lo yang terpenting lo harus
bisa lewatin ini semua jangan nyerah, ada gua dan ada agil juga kan??’
Alin memberikan semangat kepada sahabat nya yang sedang sedih itu
diakhiri dengan pelukan hangat
‘Thank u lin, gua gatau harus bales semua kebaikan lo dengan apa, gua
juga gatau kalau ga ada lo gua gimana sekarang, bantuin gua cari
dalang dari semua ini ya lin, gua butuh lo’ Airin sambil menangis
‘Tenang aja bakal gua bantu, apa yang engga buat sahabat tercantik ku
ini’ Alin sembari menghapus air mata Airin
‘Kalau udah ketemu bantu gua bunuh dia ya hahahaha’ Airin sambil
sedikit tertawa
DI RUMAH ALIN
Rumah yang hanya disinggahi oleh ibu dan satu orang anak ini membuat
suasana rumah menjadi hening, apalagi sejak kejadian itu suasana rumah
itu semakin hening dan di penuhi dengan kesedihan, disisi pojok rumah
ada Salma yang terlihat lemas dan pucat sedang terduduk lemes di kursi
sambil menatap sedih foto yang ia pegang.
'Aku dan Alin butuh kamu, tetapi kamu pergi meninggalkan kita' Salma
menangis sembari memegang foto keluarga yang di dalamnya terdapat Ia,
Fahrudin, dan Alin
'Ibu, dont be cry, ada aku disini, selama aku masih bisa berdiri, Ibu
akan baik baik saja' Ucap Alin diikuti tangisan Ibunya, dan Alin pun
mengusap pipi Ibunya dengan lembut
'Ini semua salah Ibu yang gak bisa tahan Ayah untuk tidak pergi, dunia
kamu jadi hancur nak' Salma
'Dengerin aku bu, tenang saja, ibu tidak perlu khawatir, kita buktikan
sama mereka mereka yang menindas kita, bahwa kita bisa berdiri dengan
kaki sendiri' Alin sembari memeluk Salma
'Lin..' Airin
'Yah, kasian deh udah gaada yang care sama pelacur satu ini' Annisa
DI KELAS
'Pake nanya lagi, pasti lah orang miskin kaya gua problemnya lebih
lebih dari lu, jangan lu kira disini lu doang yang punya problem' Alin
'Gue ngerti lo lagi ada masalah, jadi sikap lo begini. Tapi lu harus
inget Lin, ada gua okey?' Airin
'Kebanyakan ngomong lu' Alin berdiri dan menghela nafas, lalu pergi
meninggalkan Airin
DI RUMAH ALIN
Keadaan Salma yang semakin memburuk setelah ditinggalkan Fahrudin,
membuat Alin semakin dendam dan tak terima Ibu nya diperlakukan
seperti sampah.
'Uhuk..Uhuk' Salma batuk dan tubuh serta wajahnya lemas dan pucat
'Mama tenang aja, semua sakit yang mama rasain sekarang bakal
terbayarkan sebentar lagi' Alin
DI LABORATORIUM
'Class, hari ini kita akan praktek untuk membuat suatu zat kimia, but,
Mr tinggal sebentar, panduannya sudah saya share ke Radit' Mr. Rafii
‘Pake otak deh kalau mau lakuin sesuatu’ Iqbal dengan nada sinis
‘Lo tau ga ini raksa bisa bikin orang lumpuh, percuma sekolah tinggi
tapi otak udang’ Radit
Sekilas perdebatan tadi hampir membuat hidup Airin sengsara, aneh nya
Alin hanya terdiam di kala Airin dibully, Airin kebingungan mengapa
sahabat karibnya ini hanya diam waktu ia di pojoki
‘Lo kenapa lin, kenapa ga bantuin gue pas tadi gua mau disiram laksa,
seakan lo ga liat kejadian tadi, gua kira lo bakal lawan mereka buat
gue, ternyata lo masi diem disini, lo hari ini kenapa lin, gue bikin
lo ma-‘ Airin sambil membereskan baju nya
Semua yang berada di dalam Lab tercengang, dan tak bisa berkata kata,
karena sahabat Airin yang begitu dekat dengannya seperti perangko yang
tidak bisa dipisahkan itu menyebut sahabatnya sebagai seorang ANAK
SIMPANAN, Airin jelas kaget dengan perkataan Alin tadi
‘What?! maksud lo apa lin? Tell me? Kenapa lo begini?’ Airin yang masi
kebingungan dan mencoba untuk berdiri
‘Lo bilang kenapa? Haha lucu lo pura pura bego kaya gini, hi Airin!
adik gue yang selama ini gue anggap sebagai sahabat karib gue, gue
liat liat dua tahun belakangan ini usaha milik bokap lo sekaligus
bokap gue makin maju ya.. dan wanita simpenan yang lo anggap sebagai
nyokap lo itupun sekarang udah sukses kan sekarang udah bisa haha hihi
ketawa sana sini, liat nih anak nya aja perfect ini, gue kira dulu
bokap gue bakal balik lagi kerumah ternyata sampe sekarang ga pernah
tuh nginjekin kaki nya dirumah gue, sampe sampe nyokap gue sakit
sakitan karna mikirin dia HAHAHAHAHAH BRENGSEK, GUE BENCI LELAKI TUA
ITU, GUE GA KUAT BUAT NAHAN DENDAM INI LAGI, GUE BENCI LO RIN’ Alin
sambil membelai kepala, dan menarik kerah, lalu menampar Airin
‘Liat ini, lucu ya keluarga kecil gue dulu, gue kangen di suapin
eskrim sama papah di ajak main setiap weekend sama papah mamah,
sekarang.. SEKARANG GUE UDAH GABISA KAYA GITU LAGI ITU SEMUA KARNA
NYOKAP DAN LO RIN, PAPAH NINGGALIN GUE KARNA PELACUR KAYAK NYOKAP LO,
GUE PUTUS SEKOLAH DUA TAHUN KARNA LO, GUE KELAPERAN KARNA LO, SEMUA
KEHIDUPAN GUE HANCUR KARNA LO’ Alin sambil mendorong Airin
‘Gila gue ga percaya banget apa yang tadi di bilang Alin’ Diva
DI RUMAH
‘Sayang ada apa? Kenapa kamu menangis seperti ini’ Alya merasa
khawatir dengan putri nya
‘Airin.. Apa yang sedang terjadi, ayo beritahu kami’ Ujar Fahru sambil
mengusap punggung putri nya tetapi malah di singkirkan oleh Airin
‘JAHAT, AYAH JAHAT BISA BISA NYA AYAH NINGGALIN KELUARGA AYAH SENDIRI
DEMI KITA’ Airin sambil menangis, Fahru hanya bisa terdiam sebab ia
terkejut atas apa yang putri nya katakan
‘INI, DI FOTO INI AYAH DAN KELUARGA AYAH KELIHATAN BAHAGIA DIRUMAH
INI, DIRUMAH YANG SEKARANG AKU SAMA BUNDA TEMPATIN, DAN SEKARANG????
AYAH SEOLAH OLAH NGGA PERNAH NGALAMIN ITU SEMUA!!!! DENGAN TEGANYA
AYAH NGEBIARIN MEREKA HIDUP SENGSARA’ Airin sembari menunjuk foto yang
sedang ia pegang dan melempar semua barang yang ada didekatnya
‘How do you know??? Ayah bisa jelaskan nak, kamu tenang’ Fahru mencoba
mencairkan suasana
‘Engga perlu tau yah bagaimana aku bisa tau semua ini. Penjelasan??
Hah? Gabutuh! Ayah tau??? Bu Salma alias istri ayah sekarang lagi
terbaring lemas di rumah sakit karna nunggu ayah, NUNGGU AYAH!!! Ayah
tau??? 5 Tahun lalu ada anak yang rela kelaperan demi ibu nya, DIA
BELA BELAIN ENGGAK MAKAN YAH!!! SUPAYA IBUNYA YANG LAGI DI KONDISI
TERPURUK YANG DITINGGALIN SAMA LELAKI GATAU DIRI BISA MAKAN!!!!! IYA
BENER ANAK ITU SEKARANG SAHABAT AKU, ANAK AYAH SENDIRI YANG AYAH
BIARIN HIDUP TANPA CINTA DAN NAFKAH DARI SEORANG AYAH, hhh gila ya..
SELAMA INI AYAH BIARIN AKU BAHAGIA DI ATAS PENDERITAAN KAKAK AKU
SENDIRI, ALIN MASI SATU DARAH DENGAN AKU BUN.. masih satu darah.. ayah
kita sama.... AYAH BENER BENER GA PUNYA HATI' Airin sambil memukul
kepala nya sendiri.
'Cukup ya Airin, kamu hanya tau bagaimana susahnya keluarga itu, tidak
semuanya! Kamu harusnya bersyukur dengan ayah meninggalkan keluarga
itu kamu bisa hidup dengan layak seperti sekarang, SEMUA KEBUTUHAN MU
TERPENUHI!!!!!!'
'Bunda gila? Enteng banget ya bunda ngomong kayak gitu, Aku ngga
nyangka kalimat seperti itu keluar dari orang yang selama ini aku
bangga banggakan, orang yang selama ini aku anggap malaikat.' Airin
menatap Alya dengan tatapan tak percaya.
‘Alya sudah, yang dikatakan Airin benar adanya. Selama ini Aku salah
sudah meninggalkan tanggung jawabku kepada Salma dan Alin.' Ujar
Fahru.
'Mas? Are you serious???? Kamu ngebelain mereka? Kamu udah lupa apa
yang aku lakukan dulu terhadap kamu?'
'TAPI BUKAN INI JANJINYA ALYA!!! DULU AKU SEPAKAT DENGANMU, KETIKA
KAMU MEMBERIKAN PENDONOR GINJAL UNTUK SALMA DAN SUNTIKAN DANA UNTUK
USAHAKU AKU AKAN MENIKAHIMU DAN AKU AKAN TINGGALKAN SALMA, TAPI TIDAK
DENGAN TANGGUNG JAWABKU KEPADANYA!!!!'
'Airin dimana rumah Kakak mu? Ayo antar Ayah kesana, Ayah ingin
meminta maaf dengan sepantasnya kepada mereka.'
Suasana kamar rumah sakit yang hening, Alin yang tampak tidak tegak
melihat mamanya terbaling lemas diranjang, Alin yang sedang menatap
mama nya seperti melihat seluruh kebahagiaan dan kehangatan yang
selalu ada didalam dirinya saaf sedang bersama mamanya, sesaat
kemudian pintu kamar tersebut terbuka dan menampakkan seorang yang
sangat amat ia benci, amarah langsung memuncak sesaat seorang lelaki
tua menampakan diri di depan pintu
‘Nak sudah, tahan dulu emosi mu’ Salma dengan nada lemas
‘Ini buat kalian, saya sudah siapkan pendonor untuk mama mu’ Fahru
‘Hah hahaha, tanpa ada kata maaf? Sesusah itukah mulut sampah lo buat
bilang maaf? Gue dan mama ga perlu duit lo’ Alin
‘Otak lo belum berubah juga ya dari 5 tahun lalu, segampang itu buat
bayar semua kesengsaraan gue dan mama? Liat.. liat mama.. Dia gini
karna mikirin lo, lelaki tua dengan otak separuh yang rela ninggalin
istri dan anaknya demi simpenan’ Alin
‘Sudah nak, dia papah mu’ Salma, Fahru hanya diam mendengarkan semua
perkataan Alin
‘IBU??? BUKA MATA IBU!!!! DIA INI ORANG YANG NINGGALIN KITA,
NELANTARIN KITA!!! Dan dengan gampangnya ibu suruh aku panggil dia
Papah? Bahkan buat liat muka sampahnya aja aku ga rela bu' Alin
DI SEKOLAH
'Bunuh diri nanti mati kita yang disalahin, cabut cabut' Prabu
Airin menemui Alin di depan mading sekolah, dan berniat untuk meminta
maaf
'SUTTTT, MAU MINTA MAAF LO? Gue ga butuh kata maaf dari lo, berani
bayar gue berapa atas semua yang udah terjadi di hidup gue?, bahkan
nyawa lo sekali pun ga cukup' Alin sambil mengelus pipi Airin lalu
mendorong dengan jari telunjuk nya
'Now we are not friends, between me and you, anggep aja kita ga pernah
kenal, huss pergi makin benci gue liat muka lo' Alin yang sinis
'Lin, denger gue dulu, gue minta maaf, biarin gue lakuin apapun biar
lo maafin gue' Airin memohon
'Pecundang' Alin berteriak dan menarik kerah baju Airin hingga anak-
anak kelas keluar dan menonton perdebatan mereka berdua.
'Lo janji bakal ada kapan dan dimanapun buat gue, gue butuh janji lo
itu lin, gua percaya sama lo, maafin gue and please back to me..'
Airin dengan nada terisak
'Lo berharap gue kasihan dan bakal balik buat lo?? No hhh big no rin,
mau lo bunuh diri sekalipun I don’t care' Alin melepaskan cengkraman
nya di kerah baju Airin
‘Mental nya auto down, eh tapi kan emang udah down ya HHAHAHA’ Rizkya
'Hey, mau kemana? tenang...' Agil dengan nada sedikit panik dan
memegang tangan Airin, namun dilepaskan olehnya, dan berlari menuju ke
arah luar sekolah dan menuju sungai. Agil yang khawatir, mengikuti
Airin dengan berlari. Saat Airin berlari, Alin melihat dan tersenyum,
merasa bahwa rencana nya berjalan dengan baik.
DI SUNGAI
Airin berlari menuju ujung sungai diikuti oleh Agil dan Alin yang
mengikutinya dari belakang.
'THERE IS NO REASON FOR ME TO LIFE, TUHAN AKU UDAH GA KUAT AAKH LEBIH
BAIK AKU MATI DAN TENANG’ Airin yang masi terus menangis hingga
terjatuh ke tanah lalu Agil datang dan langsung menuntun Airin untuk
berdiri
‘Kenapa gil, kenapa hidup aku kaya gini? Sekarang semua yang aku
milikin hilang seketika, AKU GA PANTES BUAT JADI PACAR KAMU, AKU
DIBENCI SEMUA ORANG SEKARANG, AKU GA SEHARUSNYA HADIR DIDUNIA INI’
Airin menangis di pelukan Agil
‘HIDUPKU HANYA UNTUK MERUGIKAN ORANG LAIN, HARUS NYA AKU YANG HIDUP
SENGSARA BUKAN ALIN, ALIN ITU KAKA KU GIL.. GA SEHARUSNYA AKU BAHAGIA
DAN NGEBIARIN KAKAKU MENDERITA, BIARIN AKU SENDIRI ' Airin sambil
mendorong Agil, Agil masi terus memegang erat pundak Airin
‘BIARIN AKU SENDIRI GILL, AKU PANTES DAPETIN INI SEMUA, SEHARUSNYA
ALIN LEBIH BAHAGIA DARI AKU’ Airin sambil memukul dada Agil
‘lebih baik aku mati dari pada hidup diiringi dengan dendam’ Airin
sambil tersenyum sumringah
‘Oke kalau itu mau lo, lets do it’ Agil mendorong Airin dengan penuh
kebahagiaan
Tak berselang lama Alin muncul dan langsung memeluk Agil dari belakang
‘Good job dear, I love u’ Alin sambil mengelus dada Agil, Agil
membalas dengan mengusap kepala Alin
‘Semua rencana yang udah gue susun berjalan dengan sempurna, thank u
gil' Alin
'For you, dunia dan seisinya juga akan ku usahakan' Agil yang kembali
memeluk Alin