Anda di halaman 1dari 34

NASKAH TEATER

X-5

BISAAA!!!

RUMAH SALMA

Fahru berjalan pergi keluar rumah meninggalkan salma dan alin

Alin dan Salma menangis tidak dapat menerima kenyataan bahwa mereka
ditinggal, Alin melempar semua barang yang ada di dekat nya

'Ayah tega ninggalin aku sama mama !! Dasar semua lelaki sampah !!'
sambil melempar barang, Salma masi terus menangis

'Yang gua milikin sekarang udah hancur lebur semua'

'SIAPA LAGI YANG MAU NGANCURIN HIDUP GUA, BELUM PUAS DUNIA NGANCURIN
GUA?!!!' sambil tertawa jahat, lalu Salma memeluk alin

‘Sudah nak, biarkan saja ayah mu pergi, semoga kita bisa bertahan
tanpa dia’ Salma sambil mengusap punggung Alin, Alin diam sejenak

‘Liat aja nanti hhh’ tertawa jahat

H-1 DI JEPANG

Perkumpulan para pelajar dari berbagai negara untuk mengucapkan


selamat tinggal kepada Airin yang ingin kembali ke Indonesia

' Guys, I will miss you all the time, you are like my second family,
tomorrow I will return to Indonesia' Airin

’I wanna cry, even though we have made many memories' Hanum

‘ Yeaa !! Do you remember when we ate street food in Harajuku?? , the


tteok made us cry HAHAHAHA I really miss it’ Putri

‘Yes i do, Ahmad had a stomachache because of the spiciness’ Farhan,


semua nya tertawa

‘I don’t like spicy' Ahmad sambil menutup mulut dan menggelengkan


kepala, semuanya tertawa
‘And at that time we went on vacation to play ice skating, so fun!’
Desi

‘Farhan fell into the snow right HAHAHA’ Hanum

‘NO, I fell too because you pushed me’ Farhan dan semua tertawa

'And in the evening, we all studied together and it was really close
to the deadline' Hanum

'HAHAHA, I really remember, but in the end the score is as expected'


Desi

'Will there be friends like you again or not in this world??' Ahmad

'There must be, we will miss u Rin’ Putri

Airin menatap mereka semua dengan arti tatapan sayang dan langsung
memeluk teman teman nya

( Taylor Swift – I’m only me when I’m with u •1.13 )

DI KELAS XI

semula kelas yang tadi nya berisik seketika hening karna melihat
kedatangan Miss Nazwa

'Hello class, good morning, how are you today?' Sambutan Miss Nazwa

'Btw, kalian inget ga nih sama temen kalian yang student exchange dan
dia sekarang udah pulang loh, are you remember class??

'Temen deket lu kan itu? balik lagi tuh dia' Catea sambil menyenggol
badan Alin, Alin membalas dengan senyum malas

Riuh suara anak kelas, Alin langsung bergegas ke toilet dengan rasa
amarah yang menggebu menggebu di hati

DI TOILET

Alin bersandar di tembok toilet dan diam sejenak, lalu menghela napas
kemudian melemparkan diri ke tembok

'AKKKKHHHH!!' Alin sambil memukul tembok


BEL ISTIRAHAT

Bel istirahat berbunyi, semua anak sekolah di Internasional Bright


School keluar dari kelas dan anak anak membicarakan mengenai Airin

'Anaknya yang setahun lalu ga si??' Gillang

'IYAAA YANG CANTIK ITU’ Kesya Naila

'Insecure deh gua sama dia, udah cantik, pinter populer lagi’ Diva

'Yang sahabatnya Alin itu kan?' Prabu

'Tapi ya, katanya ada rumor kalau mereka itu saingan tau dalam hal
pelajaran’ Annisa

'Mana ada begitu’ Mulkyah

'Gua liat liat mereka baik baik aja deh, sahabat yang support gitu’
Catea

'Ga sabar deh gua liat penampilan Airin yang udah lama di Jepang’
Fadhel

'Iyaa penasaran banget’ Dendi

DI BANDARA

Airin sudah siap kembali pulang ke Indonesia diantar oleh Desi dan
Hanum

‘I will miss u’ Desi bersedih

‘Don’t be sad honey, you can call me if you miss ‘ Airin menenangkan
Desi

‘Relax, this is not our last farewell, I’m also going to Indonesia
next month’ Hanum

‘What are u doing?!! Huh busy woman’ Desi dengan muka malasnya sambil
bercanda

Hanum tertawa sebagai jawaban

‘Bye guys I want to go, see u’ Airin memeluk kedua sahabat yang
mengantarnya sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan mereka
DIJEMPUT SUPIR

‘Non Airin, saya disini’ Iwang sambil melambaikan tangan nya dan
menghampiri majikan

‘Wah non setahun di Jepang makin cantik yah, sini saya bawakan barang-
barangnya, non sudah capek sepertinya' Iwang bicara kepada Airin
sambil membawakan koper

'Bapak bisa aja, gapapa pak, terima kasih banyak ya' Airin

‘Ayah bunda sudah menunggu, sudah kangen banget sama non' Ucap Iwang
sambil tertawa sedikit dan berjalan menuju mobil

'Of course, aku juga kangen banget sama suasana rumah' Ujar Airin
sambil berjalan

'Silahkan non' Iwang membukakan pintu mobil untuk Airin

DIBERI SURPRISE DI RUMAH

Airin berjalan menuju rumah sambil bernostalgia dengan rumah yang


selama 1 tahun ia tinggalkan untuk Pertukaran Pelajar.

Airin menghela nafas sambil berkata

'ARGHH kangen banget sama ni rumah' Airin

Pintu dibuka, ayah bunda sudah menyiapkan surprise

'Welcome back my princess' Ucap Fahrudin

'Surprise... selamat datang kembali cantiknya bunda' Ucap Alya sambil


membuat tangannya sedia untuk dipeluk

'AAAA, aku terharu banget deh, thank u bunda thank u ayah, I love u’
Airin sambil memeluk kedua orang tuanya

‘Aku punya segudang cerita yang pengen aku share ke kalian’ Ujar Airin
sambil membawa kedua orang tuanya duduk di sofa mewah milik
keluarganya

( How Far I’ll Go – Alessia Cara •2.46 )

SARAPAN DI RUMAH
Keluarga Airin sedang sarapan di meja makan mewah dengan suasana yang
tenang

'Ayah sudah bilang Miss Nazwa, nanti km langsung ke teacher room aja
ya' Fahru sambil menikmati sarapannya

'Nanti km di anter Pak Iwang ya, bunda mau pergi ke Singapore nanti
malam bunda pulang' Alya sambil menyantap sarapan nya

'Always sibuk ya bunda ku ini hahaha' Airin menjawab dengan bercanda

DI MOBIL

'Ayo non, sini barang nya saya bawakan’ Ucap Pak Iwang

‘Thank u Pak Iwang’ Jawab Airin dengan ceria

DI GERBANG SEKOLAH

'Mari non saya antar ke ruang guru' Iwang

Airin menjawab dengan senyum dan anggukan setuju

Sepanjang jalan menuju teacher room banyak anak yang menyapa Airin

'HII AIRIN' Dendi

'Tambah cantik ajaa ya ampun ni orang' Arya

'Hii Airin' Ucap Fadhel sambil memberi bunga

‘Hii thank u ya’ Airin

'Gila dia menang lagi, liat aja tuh piala nya’ Delia

'Piagam nya juga mewah banget cuy' Mulkyah

'Hi cantik’ Prabu

'Pacar gue tuh’ Gillang

'Ngarep banget lo, muka pas pasan begitu mana mungkin’ Aditya

DI TEACHER ROOM
Pak Iwang mengetuk pintu ruang guru, kemudian dibukakan oleh Miss
Nazwa

'Oh My God, Airin you look so different, silahkan masuk nak' Miss
Nazwa

Airin tertawa kecil 'Thank u Miss'

Airin duduk, Pak Iwang menaruh piala dan pergi

'Non, bapak duluan ya' Iwang

'Iya pak, don't remember to catch up me back' Airin

Iwang mengangguk dan meninggalkan teacher room

'So many story do u have to sharing with your friend, right Airin??'
Miss Nazwa

'Of course right, Miss. I very very miss my class, my friends after
one years... aku di Jepang' Airin

'So, ayo kita ke kelas' Miss Nazwa

Di lorong kelas menuju kelas, Miss Nazwa dan Airin tampak mengobrol
sembari tertawa kecil

DI KELAS

Suasana kelas yang sedikit riuh, kemudian tenang setelah kedatangan


Miss Nazwa

'Hallo Miss’ Upi

'Hai Miss’ Fitri

'HALLOOOOO GOOD MORNING MISS' Catea

'Hai morning class, Miss punya kabar hot loh' Miss Nazwa

'Asik, se hot apa Miss? HAHAHA’ Anisa

'Pasti kalian udah tau, dan udah heboh juga kan, this is about temen
sekelas kalian yang Student Exchange ke Jepang’ Miss Nazwa

'Dia sekarang sudah kembali loh, dan kita patut apresiasi atas
keberhasilannya membawa nama International Bright School ke Jepang'
Miss Nazwa
'Oh, yang cakep banget tadi yaa’ Dendi

'Iya yang bawa piala segede harapan orang tua’ Prabu

'Airin ya’ Fadhel

'Oh iya, Airin' Gillang

Kelas yang sedikit riuh karena membicarakan Airin, namun berbeda


dengan Alin yang tampak sibuk dengan headphone nya tanpa memperdulikan
yang ada di sekitarnya.

'Airin, silahkan masuk, welcome nak, standing applause for Airin


class' Miss Nazwa

Airin masuk disambut dengan tepukan tangan teman teman sekelasnya

'Hai all' ucap Airin sembari melambaikan tangan kepada teman


sekelasnya

'Hai cantik, welcome’ Prabu

'Crazy, cantiknya ga nahan’ Fadhel

'Masuk kelas tiap hari deh gua kalau begini’ Gillang

'Ini orang apa bidadari sih’ Radit

'Yeu, ada ada aja lu’ Keisya Januari

'Okey class, tenang ya karena pelajaran mau dimulai' Miss Nazwa

Miss mempersilahkan Airin untuk duduk, dan Airin berjalan menuju kursi
dan tampak mengarah kepada Alin, karena Alin memakai headphone dan
tampak tak mengetahui keberadaannya, kemudia Airin menepuk pundak Alin

'Puk'

Alin sedikit kaget, kemudian membuka headphone nya dan diam sejenak
seperti orang tahu tapi berpura pura tidak tahu. Airin membuka
tangannya dan mngedipkan mata seolalh olah memberi tahu bahwa ia sudah
kembali.

'Airin, Oh My God, ini beneran lo?? Kangen banget gue' ucap Alin
sambil memeluk Airin

'Iya lah, sahabat lo satu satunya nih, HAHAHA’ Airin

'Ini gila sih, gue bener bener kangen sama lo, I miss our memories
rin, study, shopping, thats so many memories' ucap Alin kembali
'Duh, kayaknya gua sadar diri, nih dua sejoli ga bisa dipisahin, gue
pindah tempat duduk aja deh, silahkan Airin' ucap Catea sembari
membersihkan tempat duduknya untuk Airin

Airin duduk disamping Alin, kemudian sedikit bercerita mengenai


kehidupannya di Jepang

'Pasti lo betah banget yaa di Jepang, apalagi banyak temen temen baru
kan?' Alin

'Of course, tapi tetep sih sahabat gue yang satu ini yang paling best'
Airin sambil merangkul Alin

'Ah, lo bisa aja. Btw, sekitar 1 minggu lagi, sekolah kita bakalan
adain olimpiade loh, lo harus ikut, ini benefitnya banyak tau' Alin

'Wah, really? Gue pasti ikut sih, nanti kita belajar bareng yaa' Airin

'Boleh, pasti gue winner nya, HAHAHA' ucap Alin sembari tertawa

Bel pulang sekolah pun berbunyi.....

'This is for you honey, Welcome' Agil sambil memberikan bunga untuk
Airin dan sedikit mengedipkan matanya

'Wah, thank u so much, I really miss you babe' Airin sembari memeluk
Agil di depan Alin

'Kayaknya ini waktu kalian berdua deh, gue ga mau ganggu, take your
time' Alin bergegas keluar kelas

'Lin, masih banyak yang pengen gue ceritain' Airin

'Nanti gue ke rumah lo, Jagain temen gue jangan sampai dia lecet ya
Gil, Bye' Ucap Alin yang melambaikan tangannya

'Kok kamu sweet banget sih, jarang jarang loh' Airin

Agil memegang kedua tangan Airin

'For you, apa yang ga mungkin sih honey' Agil mencium tangan Airin

'Yuk pulang, aku yang anterin, special buat bidadari yang baru pulang
dari Jepang, HEHEHEHE' Agil

'Sebentar, aku kabarin Pak Iwang dulu, supaya ga perlu jemput' Airin

'Oke, lets go' Agil


Agil menarik tangan Airin dan pulang memakai motor

Di jalan, Airin dan Agil berduaan dan bermesraan di atas Moge


ditambah hujan gerimis yang semakin membuat vibes romantis.

Tanpa disadari, Alin sudah sampai lebih dulu di Rumah Airin

DI RUMAH AIRIN

Alin memencet bel rumah

Pintu dibukakan oleh Pak Iwang

'Temennya Non Airin ya, silahkan masuk, Non Airin sudah berpesan jika
temannya mau kesini' Iwang

'Terima kasih pak' Alin

Alin tampak flashback dengan kenangannya di rumah itu, ia bernostalgia


bahwa ia juga pernah bahagia di rumah itu. Alin memegang foto keluarga
Airin yang didalamnya terdapat Fahrudin, Alya, dan Airin. Ia tampak
menunjuk foto Fahrudin diikuti dengan ketawa jahatnya.

----------------------------------------------

SUARA MOTOR........

'Thanks babe, bye' Airin

'Of course, babay' Agil sambil mengacak rambut Airin

------------------------------------------------

Airin membuka pintu, Alin sedikit kaget, dan menaruh foto keluarga
Airin ke tempat semula

'Cepet juga lo, udah sampai aja' Airin

'I-iya lah, kan gue yang pulang duluan HAHAHA' Alin

'Cape ya, yu minum dulu' Airin

Airin dan Alin duduk, Mbak mengantarkan minuman

'Silahkan Non, kalau mau nambah, panggil saya aja ya' Dena

'Siap mbak ' Airin


'Sepi banget rin, bokap nyokap lo kerja? Sibuk banget ya?' Alin
bertanya sembari memegang minuman yang diberikan mbak Dena

'Iya, bokap gue ngurusin proyek, paling pulang jam 7 malem, nyokap gue
ke Singapore’ Airin

'Independent family banget keluarga lo, Rin' Alin

'Bisa aja lo' Airin

'Wah tapi rumah lo keren juga ya, betah deh kayaknya gue kalau tinggal
disini' Alin

'Bisa aja lo, anggap aja rumah sendiri lin' Airin

'Emang rumah gue sih, HAHAHA' Alin

'Hahaha, bener kan gue sahabat lo, berarti ini rumah lo juga' Airin

Airin dan Alin bercerita mengenai kehidupannya di Jepang (improve)

'Gila, ga kerasa ya, udah jam 6 aja, gue mau balik deh, kalau ga liat
jam bisa sampe pagi kali' Alin

'Cerita kita emang gaada abisnya, ada aja yang dibahas' Airin

'HAHAHA, of course 1 abad ga ketemu' Alin

'By the way, karena udah sore dan gue takut lo kenapa napa di jalan,
mending lo dijemput Agil aja, khawatir gue, sekalian dia nganterin
titipan mama nya buat gue' Airin

'Yakin lo?' Alin sambil mendepak Airin

'Yakin lah, kan lo sahabat gue, kalau lo macem macem paling ntar lo
abis' Ucap Airin sambil tertawa

'Lo yang gue abisin ga sih? HAHAHA' Alin

'Udah deh, Agil dah di depan tuh, take care ya' Airin

SUARA KLAKSON MOTOR (TIN..TIN..)

Mereka berdua berjalan keluar rumah dan menghampiri Agil

‘Ni, dimakan ya’ Agil sambil mengelus pipi Airin

‘Pasti, ini bakal hbs, janji’ Ucap Airin sambil mengacungkan jari
kelingking nya, Agil membalas dengan kekehan gemas
‘Btw, tolong anterin Alin pulang ya, soalnya takut kemaleman, gpp
kan?’ Airin, dan Agil menyetujui

'Yaudah deh, bye Airin, See you tomorrow' Alin

Airin melambaikan tangannya

TURUN DARI MOTOR

'Thanks Gil udah nganterin gue balik' Alin

'Ur welcome, yaudah gue duluan ya' Agil

'Bye PACARNYA AIRIN' Ujar Alin sambil memainkan ekspresi dan


menekankan perkataannya seolah olah ia cemburu

Di depan rumah Alin sudah ada Hanum, yang sudah menunggu Alin sekitar
10menit lalu

‘Ini oleh oleh buat lo’ Hanum sambil terkekeh kecil

‘Masih inget juga ya lo’ Alin tersenyum jahat sambil membuka kotak dan
mengeluarkan polaroid yang berisikan foto yang selama ini ia butuhkan

‘Wow look at this hhaha, gue suka kerja lo, thank u ya’ Ujar Alin yang
masih tersenyum bangga dan langsung memberi sebuah amplop kepada hanum

‘Bagus deh kalau lo suka, thank u ya, see u’ Hanum bergegas pergi
dengan hati gembira

DI KELAS

Bel masuk berbunyi, siswa/i Class Science Six sudah berada di tempat
duduknya masing-masing.

'Class, do u know what we do today?' Miss Nazwa

'Maybe ulangan Miss’ Iqbal

'No, hari ini Miss akan umumkan siapa saja yang akan mengikuti
Olimpiade Sains untuk mewakili International Bright School. Dan akan
ada 2 kelompok yang mewakili. Kelompok pertama, Alindra dan Radit,
kelompok kedua, Airin dan Iqbal. Tepuk tangan buat mereka' Miss Nazwa

'Inimah udah ga diraguin lagi sih’ Catea

'Emang udah pasti’ Diva


'Apalagi Alin Airin’ Delia

'Good luck guys’ Mulkyah

'Miss minta, kalian harus sungguh sungguh dalam Olimpiade ini, karena
yang terpilih akan mewakili Indonesia di Internasional, right?' Miss
Nazwa

'Right' Alin, Airin, Iqbal, Radit

Bel istirahat berbunyi.....

Dilorong kelas yang ramai anak anak sedang meluangkan waktunya untuk
bersantai tiba tiba

'Ready ya?' Ucap Irwansyah

'Ready lah, udah siap tempel nih, beritanya hot banget' Razwa

Mereka dua sejoli yang menyebabkan awal mula semua ini terjadi

Mereka menyebar luaskan foto Airin dengan seorang pria dewasa di


tempat bar di Jepang, tak berselang lama berita ini langsung tersebar
di sekolah Internasional Bright School, hingga foto Airin di tempel di
mading sekolah

Airin yang semula ada dikantin dan ingin kembali ke kelas pun heran
kenapa banyak murid yang kumpul di depan mading, akhirnya Airin
inisiatif untuk menghampiri, lalu ia malah mendapat cibiran

'Oh ini orangnya’ Fitri

'Gue kira perfect loh hidupnya’ Kesya Naila

'Ternyata lebih hancur dari kita ya’ Anisa

‘Pelacur’ Rizkya

‘Murahan’ Mulkyah

'Kurang duit pasti’ Keisya Januari

'Nih duit, gue kasih' Naisila menghamburkan uang ke arah Airin

Airin yang bingung, kemudian ada Razwa dan Irwansyah

'Oala ke Jepang cuma jadi pelacur toh, pantes aja' Irwansyah


'Padahal anak orang kaya, tapi duit kurang, sampai minta ke om-om,
HAHAHA' Razwa

'Pelacur ga cocok tau buat sekolah disini say' Irwansyah

'Eh tapi kalau gua yang Open di Jepang juga laku kali ya, Beb' Razwa
sembari menunjukan kemolekan tubuhnya

'HAHAHAHA, laku’ Rizkya

'Awas deh pelacur, lo bisa pinter pasti les pake uang om-om ya'
Irwansyah

'STOP, sebenernya ini ada apa sih, i dont understand apa yang kalian
semua omongin!' Airin

'Noh, liat mading' Razwa

Airin berlari menuju mading yang dipenuhi orang-orang. Dan ia shock


ketika melihat mading yang banyak sekali foto dirinya dengan pria
dewasa

DI DEPAN MADING

'Ga, ga mungkin, siapa yang udah nempelin foto ga bener ini' Airin
berteriak karena merasa terpojok

'Ga usah ngelak deh lo, jelas jelas ini lo jalan bareng om-om' Razwa

'Student exchange, student exchange, ngerusak nama sekolah tau ga’


Naisila

'Dasar pelacur' Irwansyah

'Cantik sih, tapi sayang murahan, upss' Razwa

Riuh, tetapi Alin yang dari kejauhan sudah melihat, kemudian langsung
bereaksi.

'Maksud lo pada apa, nuduh orang tanpa bukti, shame on u bro' Alin

'Nih buktinya, lo galiat?' Razwa

'Heh, modal foto aja ga cukup, cari info tuh yang bener dong, foto
begini itu bisa diedit. Otak dipake, jangan mempermalukan diri sendiri
gitu lah. Ayo Rin, jangan urusin dua slay ini' Alin

'Dan buat lo semua, jangan gampang kehasut. Malu gue liatnya' Ucap
Alin sambil mencopot foto-foto Airin di Mading.
'Minggir lo semua' Alin sambil menarik tangan Airin

‘Pelacur’ Diva

‘Murahan’ Delia

DI KELAS

Setelah rumor Airin beredar, Airin berangkat sekolah tampak merenung


dan sedih karena setiap ia jalan, ia diteriaki 'pelacur'.

'Nih, buat lo, jangan pikirin omongan mereka kalau itu ga benar. Thats
not important for you' Ucap Iqbal diikuti dengan memberikan minuman
kepada Airin

'Thanks bal' Airin

'Daripada lo pikirin, mending kita fokus olimpiade, dan buktiin ke


mereka semua, bisa?' Iqbal

'Yeah right' Airin

Iqbal dan Airin belajar bareng

( Cinta • 1.00 )

OLIMPIADE

(Backsound Tegang)

'Ready ya guys, kerahkan kemampuan kalian semua, Miss yakin kalian


bisa' Miss Nazwa

'Ready Miss' Alin dengan nada menggebu

'Okey, kita transfer semangat dulu, Bright School, Success' Miss Nazwa
sembari membentuk lingkaran dan mengumpulkan tangan

OLIMPIADE SAINS 2023 WILL BE START

(backsound pembukaan olimpiade)


'Pertanyaan pertama adalah

1. Pengaruh kerja pil kontrasepsi oral, yaitu..

a. Mencegah terjadinya haid

b. Mencegah pematangan sel telur

c. Mematikan sperma yang masuk ke dalam rahim

d. Menambah daya tahan tubuh' Daffa

Alin menekan bel, kemudian Alin jawab, dan betul, tepukan tangan yang
meriah

'The answer is right, one point for group A' Rafii

'Tekanan darah normal pada orang dewasa adalah..

a. Tekanan sistol 120 mmHg dan tekanan diastol 80 mmHg

b. tekanan sistol 80 mmHg dan tekanan diastol 120 mmHg

c. tekanan sistol 70 mmHg dan tekanan diastol 140 mmHg

d. tekanan sistol 140 mmHg dan tekanan diastol 70 mmHg' Daffa

Radit menekan bel kemudian menjawab, dan betul, tepukan tangan yang
meriah

'The answer is right, one point for group A' Rafii

'Alat jelatang dan nematocyst adalah alat untuk melumpuhkan dan


menangkap makanan atau musuh dari hewan..

a. Gastropoda

b. Holothuroidea

c. Metazoa
d. Coelenterata' Daffa

Iqbal menekan bel, kemudian Iqbal menjawab dan betul, tepukan tangan
yang meriah

'The answer is right, one point for group B' Rafii

'The value of which concentration unit for a solution changes with


temperature..' Miss Nazwa

'Mole fraction' Iqbal

Iqbal menekan bel, kemudian Iqbal jawab, dan benar

'The answer is right, one point for group B ' Rafii

(Suasana Olimpiade)

'A dilute solution of which acid is most likely to produce a reduction


product other than H2 when it reacts with a metal?' Miss Nazwa

Alin dan Airin menekan bel bersamaan, tetapi Airin yang dipersilahkan
juri untuk menjawab

'This question for group B, what the answer group B?' Rafii

'HF' Airin

'The answer is wrong and zero point for group B' Rafii

Diiringi dengan ledekan dan cacian kepada Airin

'WUUU PELACUR' Naisila

'pelacur ga diajak' Adit

'salah salah' Razwa

'dosa nya banyak, jadi salah' Prabu


'pelacur modal cakep doang' Irwan

'digendong iqbal' Rizkya

'kalau ga sama iqbal juga ga bakal menang dia' Keysha Naila

ujar mereka sembari melemparkan kertas dan botol-botol plastik

'Saatnya pengumuman kejuaraan

Juara pertama dengan total skor 4508 dimenangkan oleh group B

Dan juara kedua dengan total skor 4506 dimenangkan oleh group A '
Rafii

'Dengan ini, kami nyatakan Group B, Airin dan Iqbal menjadi perwakilan
Bright School ke tingkat Internasional, Congratulations' Daffa

Tetapi diiringi dengan riuh kecewa penoton mengenai hasil olimpiade

Airin dan Iqbal memenangkan olimpiade tersebut, Alin yang tidak terima
kekalahan hanya bisa tersenyum dibalik amarahnya

‘See, kita menang rin, don’t be sad, lo udah keren tadi, nih buat lo
biar ga sedih’ Iqbal memberi semangat kepada Airin

‘Thank u bal, senang bisa satu tim sama lo’ Airin menerima bingkisan
dari iqbal

‘Proud of u rin, ga perlu di raguin lagi memang kepintaran lo’ Alin


datang lalu mengulurkan tangan nya sebagai tanda selamat

‘Thank u lin, lu juga tadi keren, gua izin pamit duluan ya mau
istirahat’ Airin pergi meninggalkan teman teman nya, namun masih saja
ada yang tidak puas dengan hasil olimpiade sains yang diadakan

'Unfair banget ni olimpiade, masa yang begini jadi winner' Catea

'Curang, Curang, Unfair' sorak yang lain

DI JALAN PULANG
'Kamu hebat, im so proud of you, jangan hirauin yang lain okey?' Agil
merangkul Airin

'Hehehe iya, terima kasih banyak' Airin menjawab dengan wajah dan nada
sedikit lesu karena kejadian tadi

Keesokan harinya....

DI KANTIN SEKOLAH

Airin yang berniat jajan ke kantin, dan tak disangka bukan jajanan
yang ia dapatkan, tetapi cacian

'Laper ya, biasanya ada yang sering perhatian, sekarang udah ngga ya'
Razwa

'Udah tau kali kelakuan busuknya' Irwansyah

'HAHAHA, PELACUR' Dendi

'Kemaren kayaknya ada yang digendong temen ya biar jadi winner? HAHAHA
UPSS' Catea

'Winner karena curang aja bangga lo' Fitri

'Pelacur kan berani bayar mahal buat jadi winner' Rizkya

'Dibayarin om nya ya?? eh eh' Annisa

Airin yang sudah muak, dan tak bisa menahan tangisnya kemudian
berteriak

'STOPPP, maksud kalian semua apa sih, gua gapernah ya usik hidup
kalian semua' Airin bicara dengan nada bergetar karena sudah muak.

'YHAHAHA gada yang bantuin dia, tamengnya ngga ada' Gillang

'Sabar ya, ups' Naisila

Ternyata, dari kejauhan Alin sudah melihat, dan menghampiri Airin

'Apa lo, gua ada disini, mau apa, lain kali jaga mulut lo brengsek'
Alin kepada Naisila diikuti tarikan pada rambutnya dan melepaskannya
begitu saja.

Alin pun menarik tangan Airin untuk menjauh dari mereka


'Heh, lo kuat bitch, masa sahabat gue diginiin aja mewek, tunjukin
dong kalo lo itu kuat, i believe you Rin' Alin sambil mengguncang
pundak Airin

Airin yang tak kuat menahan tangis, melepaskan lengan Alin dan
bergegas menuju toilet. Tak disangka, di toilet pun terdapat Prabu,
Catea, Naisila, dan Adit yang sudah menunggu.

Kaki Catea dipanjangkan, dan Airin terjatuh

'Eh jatuh ya, iya sama kayak harga diri lo' Catea ketawa jahat

'Jangan dong, kasian, harus dibantu' Prabu menjulurkan tangannya


tetapi berkata 'Eits, tapi bohong'

'Ni pelacur enaknya diapain ya' Naisila

'Jadiin cireng enak' Adit

'Bangun lo, lemah banget' Catea menarik baju Airin

Agil yang kemudian melerai mereka dibantu oleh Alin..

'Maksud lo pada apa, pembullyan ini namanya, bisa masuk ranah hukum'
Agil

'Bajingan lo semua' Alin yang kemudian membantu Airin untuk berdiri

'Pakai ini' Agil memberikan jaketnya untuk Airin

'Maju lo pada, hadepin gua, jangan cuma berani sama cewe dong, AYO
BAJINGAN LAWAN GUA' Agil kepada Prabu dan Adit kemudian terjadi
perkelahian antara mereka bertiga.

'Stop, cukup, gua udah muak' Airin yang menarik tangan Agil seolah
olah memberi ketenangan

Alin tampak cemburu dan memalingkan wajahnya, mereka bergegas menuju


kelas. Dan sialnya, mereka-mereka sudah menunggu di kelas, untung ada
Miss Nazwa yang dapat menenangkan mereka semua.

'HOOOOOOOOOO PELACURRRRRRRR!!!!!!!!!!' Upi

'DI SINI SIH BAE DI JEPANG BEDA LAGI AHAHAHAHAH' Mullkyah

'GATAU MALU!!!! UDAH JADI PELACUR CURANG LAGI PAS OLIMP' Delia

'KOK SI IQBAL MAU SIH JADI PARTNER OLIMP SAMA PELACUR INI' Diva
'BENER ANJIR GUA SIH OGAH YA ALERGI AHAHAHAH' Keisya Januari

'HOOOOOOOO PELACUR GAK GUNA!!!!!!!' Barengan Semua

'Hei!!!!! Apa apaan ini??????!!!! Kenapa dengan kalian??? Ini masih di


area sekolah, ngga sepantasnya kalian berbicara seperti itu!!!! Miss
kecewa sama kalian! BUBAR!!!!!'

Kemudian para murid meninggalkan kelas setelah mendengar perkataan


dari Miss Nazwa.

DI RUMAH

( Runtuh 00.00 — 1.35 )

Airin menangis dan meratapi nasibnya mengapa menjadi seperti ini


setelah pulang dari Jepang. Airin tampak merobek kertas yang ada di
sampingnya. Telepon pun berbunyi (Kring..Kring)

'Ada apa gil?' Airin sembari mengelap pipinya yang basah

'Gil?.... ini gua Iqbal" Iqbal

'Oh Iqbal, sorry banget, gua kira Agil, soalnya dia selalu telepon gua
kalau lagi sedih' Airin

'Gua mau tanya keadaan lo aja sih' Iqbal

'Its okey, gua baik-baik aja' Airin

'Baik baik aja tapi nangis? Udah deh liat apaan yang ada dibawah, tadi
gua udah titip ke mbak Dena' Iqbal

-------------------

Tok..Tok (Pintu diketuk)

'Masuk mbak' Airin

'Ini ada hadiah untuk Non Airin' Dena

'Terimakasih sudah mengantar mbak' Airin

'Sama-sama' Dena

----------------------

'Waw, hadiahnya udah sampe, btw alay banget lo, kasih gue hadiah
segala, tapi thank u banget yaa' Airin
'Gapapa lah, duit duit gua, gua yang beli. Jangan sedih lagi yaa, lo
kuat, sekarang lo istirahat yaa, See u' Iqbal

'See u' Airin

----------------------

Airin menghela nafas sejenak, kemudian tersenyum kecil atas hadiah


yang diberikan Iqbal.

Kring..Kring (Telepon masuk)

'Hai..' Agil

'Nah ini baru yang aku tunggu' Airin

'Emang ada yang lain kah?' Agil

'Ngga, tadi Iqbal telepon, aku kira itu kamu' Airin

'Hmm.. by the way, biar kamu ga sedih lagi, besok jalan yuk' Agil

'Kemana, asal jangan ke jurang aja, HEHE?' Airin

'Ngga dong, kita ke taman aja yuk, besok aku jemput kamu yaa, my
princess' Agil

'Hmm.. okey' Airin

'See u besok my everything, love you' Agil

'Love u too' Airin

DI TAMAN

Ditaman dengan suasana indah, sepasang kekasih ini saling bertukar


keluh kesah

‘Don’t be sad sayang, im here for u.. jangan dengerin kata orang, look
my girl so pretty,so smart,so cute, you’re perfect, setelah dari sini
kita minum matcha kesukaan km ya, mau?’ Agil sambil memegang pipi
Airin, Airin menjawab dengan anggukan setuju

‘Okk love u’ Agil

‘Thank u gil, love u more’ Airin

Airin merasa sangat nyaman kala itu, lelaki yang lebih tua dua tahun
dari nya ini yang ia temui sejak masuk sekolah Internasional Bright
School mampu membuatnya terlalut dalam kenyaman, kehangatan, serta
kebahagian, Airin amat jatuh cinta pada kekasih nya ini

Tanpa disadari disana ada Iqbal yang tengah memperhatikan sepasang


kekasih ini, Iqbal nampak kecewa atas apa yang sudah ia lihat, tidak
berselang lama Iqbal menerima panggilan telepon dan langsung bergegas
pergi

( A Whole New World •0.19 - 2.33 )

DI CAFE

Sebuah café yang bertema klasik itu sangat menyejukan mata, interior
nya mampu membuat kita berkelana ke masa ’80 , dan di penuhi dengan
anak anak remaja yang sedang bersantai untuk merelax kan pikiran di
tengah mereka ada sebuah panggung live music yang sepertinya akan ada
menampil, Agil memesan minuman yang sudah ia janji kan tadi

‘Sambil kalian menikmati makanan dan minuman kalian akan ada penampil
yang sepertinya sedang patah hati ya, karna lagu yang bakal dia
nyanyiin ini seolah ia memberi tahu seseorang kalau dia suka dan
pengen banget jadi pasangan nya namun sayang sekali ia tidak bisa,
langsung aja kita dengarkan lagu Can I be Him’ Putri sebagai mc di
café klasik tersebut

Sorak riuh dan tepuk tangan dari seisi ruangan,musik mulai bermain
semua orang ikut meresapi irama lagu yang mereka dengar

‘ You walked into the room and now my heart has been stolen’ Iqbal
mulai menyayikan lirik pertama dan Airin seperti mengenali suara,
suara yang semalam ia dengar, itu Iqbal.. Iqbal yang mengobrol dengan
nya via telepon semalam tadi, kagum.. Airin benar benar kagum dengan
suara Iqbal

‘His voice.. Gil dia teman kelas ku, Iqbal’ Airin memberitahu kepada
kekasihnya

‘Ooo ya? Dia yang satu tim olimpiade denganmu?’ Agil, dan Airin
menjawab dengan anggukan, mereka berdua menikmati lagu nya sembari
meminum minuman yang ia pesan

Iqbal menyanyi dengan penuh rasa, ia berharap orang yang sedang ia


tatap ini mengerti bagaimana keadaan hati nya yang begitu sakit
Setelah Iqbal selesai menyanyikan lagu, Airin mendapat telepon dari
Alin yang menyuruh Airin untuk segera pulang karna Alin sudah menunggu
dikamarnya

‘Hii ada apa, oh oke gua balik sekarang’ Airin yang tengah bicara
dengan smartphone nya

‘I wanna go home, Alin udah nunggu di rumah’ Airin sambil membereskan


barang barang nya, Agil yang mengerti pun segera berdiri

‘Okk lets go’ Agil

DI KAMAR AIRIN

Suasana kamar yang tenang dan tempat tidur yang empuk membuat sang
empu yang sedang bersandar dikasur ikut terlalut dalam kenyaman, kamar
yang semula milik nya ini sekarang sudah menjadi milik sahabatnya,
dalam pikirnya suasana yang dahulu penuh kehangatan sekarang sudah
penuh dengan kebencian serta kedendaman yang amat sangat mengganjal
hati, Alin yang tengah larut dalam pikiran nya sendiri sampai tidak
sadar Airin sudah ada didalam kamar

‘Udah lama lin?’ Airin sembari merapihkan barangnya

‘Eh.. Engga gua baru sampe pas gua telfon lo’ Ujar Alin

Airin langsung menghampiri Alin dan ikut bersandar di ranjang nya

‘Gimana sekarang keadaan lo?’ Alin bertanya seolah khawatir

‘Mmhm.. gua juga bingung, gua gatau kenapa semenjak gua pulang ke
Indonesia semua jadi kaya gini, apa mungkin gua bikin salah sama orang
ya lin? Gua harus minta maaf sama semua orang, gua samperin mereka
satu satu buat minta maaf, biar mereka baik lagi sama gua, gua bakal
beliin mereka apa aja yang mereka mau, gua bakal nurutin kemauan
mereka, gua bakal-‘ Airin dengan nada terburu buru

‘STOP NYALAHIN DIRI SENDIRI RIN, kenapa lo jadi lemah gini si, Airin
yang dua tahun lalu kemana, Airin yang selalu ceria, ga pernah nyerah,
mandiri, kuat, itu semua kemana rin, liat gua liat mata gua rin,
percaya sama gua semua yang terjadi sekarang ini pasti ada tujuannya,
jangan pernah ngerasa sendiri gue selalu ada buat lo kapan pun dimana
pun lo sahabat gua dari 2 tahun lalu, 2 tahun itu ga lama ,2 tahun itu
udah bikin gua percaya sama lo, lo juga harus percaya sama gua, gua
gatau ini tujuan nya baik atau buruk buat lo yang terpenting lo harus
bisa lewatin ini semua jangan nyerah, ada gua dan ada agil juga kan??’
Alin memberikan semangat kepada sahabat nya yang sedang sedih itu
diakhiri dengan pelukan hangat

‘Thank u lin, gua gatau harus bales semua kebaikan lo dengan apa, gua
juga gatau kalau ga ada lo gua gimana sekarang, bantuin gua cari
dalang dari semua ini ya lin, gua butuh lo’ Airin sambil menangis

‘Tenang aja bakal gua bantu, apa yang engga buat sahabat tercantik ku
ini’ Alin sembari menghapus air mata Airin

‘Kalau udah ketemu bantu gua bunuh dia ya hahahaha’ Airin sambil
sedikit tertawa

Alin hanya menjawab dengan tawaan

DI RUMAH ALIN

Rumah yang hanya disinggahi oleh ibu dan satu orang anak ini membuat
suasana rumah menjadi hening, apalagi sejak kejadian itu suasana rumah
itu semakin hening dan di penuhi dengan kesedihan, disisi pojok rumah
ada Salma yang terlihat lemas dan pucat sedang terduduk lemes di kursi
sambil menatap sedih foto yang ia pegang.

'Aku dan Alin butuh kamu, tetapi kamu pergi meninggalkan kita' Salma
menangis sembari memegang foto keluarga yang di dalamnya terdapat Ia,
Fahrudin, dan Alin

Alin yang baru sampai, berusaha menyembunyikan kesedihannya lewat tawa


dan senyum yang ia berikan.

'Ibu, dont be cry, ada aku disini, selama aku masih bisa berdiri, Ibu
akan baik baik saja' Ucap Alin diikuti tangisan Ibunya, dan Alin pun
mengusap pipi Ibunya dengan lembut

'Ini semua salah Ibu yang gak bisa tahan Ayah untuk tidak pergi, dunia
kamu jadi hancur nak' Salma

Alin memegang tangan Ibunya dan berkata

'Dengerin aku bu, tenang saja, ibu tidak perlu khawatir, kita buktikan
sama mereka mereka yang menindas kita, bahwa kita bisa berdiri dengan
kaki sendiri' Alin sembari memeluk Salma

Alin berdiri dan berkata 'Hancur' diikuti dengan mengepalkan lengan


dan tertawa sinis
DI LORONG KELAS

Airin yang baru saja menginjakkan kaki nya di halaman sekolah, ia


disambut oleh makian dan cacian dari teman-temannya yang semakin
membuat ia terpuruk. Ia hanya bisa menunduk ketika dilempari kertas
dan tak mampu untuk melawan.

'Amit-amit dah gua pernah muji dia' Upi

'Mentalnya kuat juga ya' Diva

'Masih bisa sekolah' Gillang

'Applause deh' Naisila sambil menempelkan notes 'PELACUR' di punggung


Airin

Alin yang berjalan di belakang Airin hanya diam, dan membantu


melepaskan notes, tanpa berbicara satu kata pun.

'Lin..' Airin

'Yah, kasian deh udah gaada yang care sama pelacur satu ini' Annisa

Airin berlari menuju Alin, tetapi ia terjatuh karna tersandung kaki


Aditya yang sengaja dilonjorkam kepadanya dan ia semakin berfikir,
mengapa Alin tak menolongnya disaat seperti ini. Ditambah lagi, Iqbal
yang berjalan di hadapannya tak menghiraukan Airin yang terjatuh.

DI KELAS

'Lo kenapa lin, ga biasanya lo diem?' Airin

'Gapapa, chill aja' Alin

'Lo ada problem?' Airin

'Pake nanya lagi, pasti lah orang miskin kaya gua problemnya lebih
lebih dari lu, jangan lu kira disini lu doang yang punya problem' Alin

'Gue ngerti lo lagi ada masalah, jadi sikap lo begini. Tapi lu harus
inget Lin, ada gua okey?' Airin

'Kebanyakan ngomong lu' Alin berdiri dan menghela nafas, lalu pergi
meninggalkan Airin

'Cobaan apalagi ini Yaa Tuhan...' Ucap Airin frustasi

DI RUMAH ALIN
Keadaan Salma yang semakin memburuk setelah ditinggalkan Fahrudin,
membuat Alin semakin dendam dan tak terima Ibu nya diperlakukan
seperti sampah.

'Uhuk..Uhuk' Salma batuk dan tubuh serta wajahnya lemas dan pucat

Alin yang tidak tega dengan keadaan Ibunya, langsung membawakannya


obat dan air putih

'Diminum dulu ma, supaya lebih cepat sehat' Alin

'Terima kasih nak' Salma

'Mama tenang aja, semua sakit yang mama rasain sekarang bakal
terbayarkan sebentar lagi' Alin

Alin pergi ke kamarnya dalam keadaan hati yang marah

'ARGHHH... BRENGSEK' Alin berteriak diikuti dengan suara pecahan kaca


yang ia lemparkan

DI LABORATORIUM

Airin yang sudah tahu bahwa ia di sekolah pasti akan di bully. Ia


berusaha menutupi semuanya dengan senyuman, tetapi di lubuk hatinya
yang paling dalam ia merasakan sakit yang teramat sakit.

Bel masuk berbunyi....

'Class, hari ini kita akan praktek untuk membuat suatu zat kimia, but,
Mr tinggal sebentar, panduannya sudah saya share ke Radit' Mr. Rafii

'Done Mr, sudah saya share di grup kelas' Radit

'Mr tinggal ya, enjoy class' Mr. Rafii

Selama Mr Rafii keluar kelas, keadaan kelas yang semula hening,


menjadi riuh, karena ulah Catea

‘Pelacur pantesnya disiram ini ga sih, biar kebakar?’ Catea sambil


mengangkat tabung reaksi yang isinya adalah zat berbahaya, tetapi hal
itu dicegah oleh Iqbal, yang langsung merebutnya dari tangan Catea

‘Pake otak deh kalau mau lakuin sesuatu’ Iqbal dengan nada sinis

‘Lo tau ga ini raksa bisa bikin orang lumpuh, percuma sekolah tinggi
tapi otak udang’ Radit
Sekilas perdebatan tadi hampir membuat hidup Airin sengsara, aneh nya
Alin hanya terdiam di kala Airin dibully, Airin kebingungan mengapa
sahabat karibnya ini hanya diam waktu ia di pojoki

‘Lo kenapa lin, kenapa ga bantuin gue pas tadi gua mau disiram laksa,
seakan lo ga liat kejadian tadi, gua kira lo bakal lawan mereka buat
gue, ternyata lo masi diem disini, lo hari ini kenapa lin, gue bikin
lo ma-‘ Airin sambil membereskan baju nya

‘BERISIK LO ANAK SIMPENAN!!!!’ Alin mendorong Airin hingga terjatuh

Semua yang berada di dalam Lab tercengang, dan tak bisa berkata kata,
karena sahabat Airin yang begitu dekat dengannya seperti perangko yang
tidak bisa dipisahkan itu menyebut sahabatnya sebagai seorang ANAK
SIMPANAN, Airin jelas kaget dengan perkataan Alin tadi

‘What?! maksud lo apa lin? Tell me? Kenapa lo begini?’ Airin yang masi
kebingungan dan mencoba untuk berdiri

‘Lo bilang kenapa? Haha lucu lo pura pura bego kaya gini, hi Airin!
adik gue yang selama ini gue anggap sebagai sahabat karib gue, gue
liat liat dua tahun belakangan ini usaha milik bokap lo sekaligus
bokap gue makin maju ya.. dan wanita simpenan yang lo anggap sebagai
nyokap lo itupun sekarang udah sukses kan sekarang udah bisa haha hihi
ketawa sana sini, liat nih anak nya aja perfect ini, gue kira dulu
bokap gue bakal balik lagi kerumah ternyata sampe sekarang ga pernah
tuh nginjekin kaki nya dirumah gue, sampe sampe nyokap gue sakit
sakitan karna mikirin dia HAHAHAHAHAH BRENGSEK, GUE BENCI LELAKI TUA
ITU, GUE GA KUAT BUAT NAHAN DENDAM INI LAGI, GUE BENCI LO RIN’ Alin
sambil membelai kepala, dan menarik kerah, lalu menampar Airin

‘Lin?? Gue ga ngerti, maksud lo apa?’ Airin sambil menangis dan


memegang tangan Alin

‘Liat ini, lucu ya keluarga kecil gue dulu, gue kangen di suapin
eskrim sama papah di ajak main setiap weekend sama papah mamah,
sekarang.. SEKARANG GUE UDAH GABISA KAYA GITU LAGI ITU SEMUA KARNA
NYOKAP DAN LO RIN, PAPAH NINGGALIN GUE KARNA PELACUR KAYAK NYOKAP LO,
GUE PUTUS SEKOLAH DUA TAHUN KARNA LO, GUE KELAPERAN KARNA LO, SEMUA
KEHIDUPAN GUE HANCUR KARNA LO’ Alin sambil mendorong Airin

‘Ga.. ga mungkin’ Airin yang tidak percaya dengan perkataan Alin

‘APA YANG GA MUNGKIN, SEKARANG NYOKAP GUE TERBARING LEMAS DI RUMAH


SAKIT ITU JUGA KARNA LO RIN, BELUM PUAS KELUARGA LO NGANCURIN GUE, GUE
BERSUMPAH HABIS INI LO DAN KELUARGA LO GA AKAN HIDUP TENANG’ Alin
langsung bergegas pergi
Airin masi tidak percaya dengan perkataan sahabatnya tadi, ia hanya
bisa terduduk lemas di lantai laboratorium yang dan dilihat oleh
teman-teman sekelasnya

‘Gila gue ga percaya banget apa yang tadi di bilang Alin’ Diva

‘Wow hot news banget nih’ Rizkya

'Cubit gue sekarang' Catea

Dan ia benar dicubit oleh Prabu

'SIALAN LO SAKIT TAU!!!' Catea

'Lah tadi katanya disuruh cubit...' Prabu

'Airin???? Anak simpenan???' Mullkyah

'Gua ngga nyangka' Arya

Airin tak menghiraukan teman temannya ia langsung bergegas untuk


keluar dari ruang laboratorium

DI RUMAH

Suasana rumah hangat, sepasang suami istri yang sedang menikmati


tontonan channel tv di televisi mewah milik mereka sambil mengobrol
untuk melepaskan pikiran dan secara tiba tiba buah hati mereka alias
Airin berlari menghampiri mereka sambil menangis, Alya dan Fahru
kaget lantas apa yang membuat putri mereka bersedih

‘Sayang ada apa? Kenapa kamu menangis seperti ini’ Alya merasa
khawatir dengan putri nya

‘Airin.. Apa yang sedang terjadi, ayo beritahu kami’ Ujar Fahru sambil
mengusap punggung putri nya tetapi malah di singkirkan oleh Airin

‘JAHAT, AYAH JAHAT BISA BISA NYA AYAH NINGGALIN KELUARGA AYAH SENDIRI
DEMI KITA’ Airin sambil menangis, Fahru hanya bisa terdiam sebab ia
terkejut atas apa yang putri nya katakan

‘Maksud kamu apa Airin?’ Alya bertanya tapi Airin tidak


menghiraukannya

‘INI, DI FOTO INI AYAH DAN KELUARGA AYAH KELIHATAN BAHAGIA DIRUMAH
INI, DIRUMAH YANG SEKARANG AKU SAMA BUNDA TEMPATIN, DAN SEKARANG????
AYAH SEOLAH OLAH NGGA PERNAH NGALAMIN ITU SEMUA!!!! DENGAN TEGANYA
AYAH NGEBIARIN MEREKA HIDUP SENGSARA’ Airin sembari menunjuk foto yang
sedang ia pegang dan melempar semua barang yang ada didekatnya

‘How do you know??? Ayah bisa jelaskan nak, kamu tenang’ Fahru mencoba
mencairkan suasana

‘Engga perlu tau yah bagaimana aku bisa tau semua ini. Penjelasan??
Hah? Gabutuh! Ayah tau??? Bu Salma alias istri ayah sekarang lagi
terbaring lemas di rumah sakit karna nunggu ayah, NUNGGU AYAH!!! Ayah
tau??? 5 Tahun lalu ada anak yang rela kelaperan demi ibu nya, DIA
BELA BELAIN ENGGAK MAKAN YAH!!! SUPAYA IBUNYA YANG LAGI DI KONDISI
TERPURUK YANG DITINGGALIN SAMA LELAKI GATAU DIRI BISA MAKAN!!!!! IYA
BENER ANAK ITU SEKARANG SAHABAT AKU, ANAK AYAH SENDIRI YANG AYAH
BIARIN HIDUP TANPA CINTA DAN NAFKAH DARI SEORANG AYAH, hhh gila ya..
SELAMA INI AYAH BIARIN AKU BAHAGIA DI ATAS PENDERITAAN KAKAK AKU
SENDIRI, ALIN MASI SATU DARAH DENGAN AKU BUN.. masih satu darah.. ayah
kita sama.... AYAH BENER BENER GA PUNYA HATI' Airin sambil memukul
kepala nya sendiri.

'CUKUP AIRIN!!!!!!!!!!' Alya berteriak dengan kencang.

'Cukup ya Airin, kamu hanya tau bagaimana susahnya keluarga itu, tidak
semuanya! Kamu harusnya bersyukur dengan ayah meninggalkan keluarga
itu kamu bisa hidup dengan layak seperti sekarang, SEMUA KEBUTUHAN MU
TERPENUHI!!!!!!'

'Bunda gila? Enteng banget ya bunda ngomong kayak gitu, Aku ngga
nyangka kalimat seperti itu keluar dari orang yang selama ini aku
bangga banggakan, orang yang selama ini aku anggap malaikat.' Airin
menatap Alya dengan tatapan tak percaya.

'Keluarga itu memang pantas ditinggalkan, Mereka—' Ucapan Alya


terpotong olrh Fahru.

‘Alya sudah, yang dikatakan Airin benar adanya. Selama ini Aku salah
sudah meninggalkan tanggung jawabku kepada Salma dan Alin.' Ujar
Fahru.

'Mas? Are you serious???? Kamu ngebelain mereka? Kamu udah lupa apa
yang aku lakukan dulu terhadap kamu?'

'TAPI BUKAN INI JANJINYA ALYA!!! DULU AKU SEPAKAT DENGANMU, KETIKA
KAMU MEMBERIKAN PENDONOR GINJAL UNTUK SALMA DAN SUNTIKAN DANA UNTUK
USAHAKU AKU AKAN MENIKAHIMU DAN AKU AKAN TINGGALKAN SALMA, TAPI TIDAK
DENGAN TANGGUNG JAWABKU KEPADANYA!!!!'

'Tapi kenyataannya??? Seiring berjalannya waktu tidak seperti itu.


Kamu memutuskan semua contact Salma.' Ucap Fahru menyesal.
'Bunda???? Ya Tuhan, Kenyataan apa lagi ini.....' Airin Menangis.

'Airin dimana rumah Kakak mu? Ayo antar Ayah kesana, Ayah ingin
meminta maaf dengan sepantasnya kepada mereka.'

‘Terlambat, SEMUA SEKARANG UDAH TERLAMBAT HIDUP AKU UDAH DI PENUHI


DENGAN KEBENCIAN DAN KEDENDAMAN INI SEMUA SALAH KALIAN! UNTUK APA AKU
PINTAR? UNTUK APA AKU BERPRESTASI? UNTUK APA SELAMA INI AKU
POPULAR????? SEMUA INI SEHARUSNYA MILIK ALIN!!!! AKU NGGA PANTES DAPET
SEMUA INI!!! DEMI TUHAN AKU BENCI KALIAN!!!!!' Airin memecahkan semua
barang yang ada disana lalu pergi ke kamar.

Sedangkan Fahru hanya menatapi penyesalan yang ada di dirinya. Dan


Alya? Manusia berkepala 4 itu hanya terdiam

FAHRUDIN DI RUMAH SAKIT MENEMUI SALMA DAN ALIN

Suasana kamar rumah sakit yang hening, Alin yang tampak tidak tegak
melihat mamanya terbaling lemas diranjang, Alin yang sedang menatap
mama nya seperti melihat seluruh kebahagiaan dan kehangatan yang
selalu ada didalam dirinya saaf sedang bersama mamanya, sesaat
kemudian pintu kamar tersebut terbuka dan menampakkan seorang yang
sangat amat ia benci, amarah langsung memuncak sesaat seorang lelaki
tua menampakan diri di depan pintu

‘Mau apalagi anda kesini?? Huh? Ga cukup melihat kami menderita


seperti ini?’ Alin

‘Nak sudah, tahan dulu emosi mu’ Salma dengan nada lemas

‘Ini buat kalian, saya sudah siapkan pendonor untuk mama mu’ Fahru

‘Hah hahaha, tanpa ada kata maaf? Sesusah itukah mulut sampah lo buat
bilang maaf? Gue dan mama ga perlu duit lo’ Alin

‘Terima saja, anggaplah masalah kita sudah selesai dan berhenti


menggangu anakku’ Ujar Fahru sambil menyodorkan koper berisi uang dan
amplop bukti pendonor

‘Otak lo belum berubah juga ya dari 5 tahun lalu, segampang itu buat
bayar semua kesengsaraan gue dan mama? Liat.. liat mama.. Dia gini
karna mikirin lo, lelaki tua dengan otak separuh yang rela ninggalin
istri dan anaknya demi simpenan’ Alin

‘Sudah nak, dia papah mu’ Salma, Fahru hanya diam mendengarkan semua
perkataan Alin
‘IBU??? BUKA MATA IBU!!!! DIA INI ORANG YANG NINGGALIN KITA,
NELANTARIN KITA!!! Dan dengan gampangnya ibu suruh aku panggil dia
Papah? Bahkan buat liat muka sampahnya aja aku ga rela bu' Alin

‘Saya pamit, permisi’ Fahru pergi meninggalkan mereka berdua dengan


meninggalkan koper

‘GUE BERSUMPAH SETELAH INI HIDUP LO DAN KELUARGA LO GA AKAN TENANG,


BAJINGAAAANNNNN' Alin

DI SEKOLAH

Airin dengan mata sembabnya, menuju ruangan kelas dan tak


memperdulikan cacian dan hinaan yang di sekitarnya, karena ia sudah
capek.

'Yhahaha, anak sama nyokap sama sama simpenan, UPSS' Catea

'Malu sih gua kalau jadi dia' Diva

'Kan emang hidupnya ga punya malu' Adit

'Cakep sih, tapi sayang, pelacur tsayyy' Razwa

'Mentalnya sekuat baja ya, semangat banget sekolah' Upi

'Yah, gaada pelindungnya, udah ah takut depresi' Naisila

'Bunuh diri nanti mati kita yang disalahin, cabut cabut' Prabu

Prabu dan teman-temannya berlari menuju kelas dan menabrak Airin


dengan sengaja. Airin hanya diam dan menyembunyikan perasaan yang
sebenarnya.

Airin menemui Alin di depan mading sekolah, dan berniat untuk meminta
maaf

'Lin, tunggu gua sebentar' Airin

Alin menoleh dengan tatapan sinis dan menyilangkan kedua tangannya

'G-gua minta..' Airin dan dipotong oleh Alin

'SUTTTT, MAU MINTA MAAF LO? Gue ga butuh kata maaf dari lo, berani
bayar gue berapa atas semua yang udah terjadi di hidup gue?, bahkan
nyawa lo sekali pun ga cukup' Alin sambil mengelus pipi Airin lalu
mendorong dengan jari telunjuk nya
'Now we are not friends, between me and you, anggep aja kita ga pernah
kenal, huss pergi makin benci gue liat muka lo' Alin yang sinis

'Lin, denger gue dulu, gue minta maaf, biarin gue lakuin apapun biar
lo maafin gue' Airin memohon

'Pecundang' Alin berteriak dan menarik kerah baju Airin hingga anak-
anak kelas keluar dan menonton perdebatan mereka berdua.

'Lo janji bakal ada kapan dan dimanapun buat gue, gue butuh janji lo
itu lin, gua percaya sama lo, maafin gue and please back to me..'
Airin dengan nada terisak

'Lo berharap gue kasihan dan bakal balik buat lo?? No hhh big no rin,
mau lo bunuh diri sekalipun I don’t care' Alin melepaskan cengkraman
nya di kerah baju Airin

‘Gila bener bener ga nyangka bakal gini' Prabu

'Suka dah gua ama gayanye' Razwa

‘Wow persaingan semakin sengit’ Catea yang diiringi tawaan

‘Mental nya auto down, eh tapi kan emang udah down ya HHAHAHA’ Rizkya

‘Huhuhu anak istri simpenan menangis’ Irwan

Airin yang tidak mampu menahan tangis, dan berlari meninggalkan


kerumunan itu, dan Agil menghampiri kemudian menarik tangan Airin

'Hey, mau kemana? tenang...' Agil dengan nada sedikit panik dan
memegang tangan Airin, namun dilepaskan olehnya, dan berlari menuju ke
arah luar sekolah dan menuju sungai. Agil yang khawatir, mengikuti
Airin dengan berlari. Saat Airin berlari, Alin melihat dan tersenyum,
merasa bahwa rencana nya berjalan dengan baik.

DI SUNGAI

Airin berlari menuju ujung sungai diikuti oleh Agil dan Alin yang
mengikutinya dari belakang.

'AAAAAAAA' Airin berteriak

'THERE IS NO REASON FOR ME TO LIFE, TUHAN AKU UDAH GA KUAT AAKH LEBIH
BAIK AKU MATI DAN TENANG’ Airin yang masi terus menangis hingga
terjatuh ke tanah lalu Agil datang dan langsung menuntun Airin untuk
berdiri
‘Kenapa gil, kenapa hidup aku kaya gini? Sekarang semua yang aku
milikin hilang seketika, AKU GA PANTES BUAT JADI PACAR KAMU, AKU
DIBENCI SEMUA ORANG SEKARANG, AKU GA SEHARUSNYA HADIR DIDUNIA INI’
Airin menangis di pelukan Agil

‘HIDUPKU HANYA UNTUK MERUGIKAN ORANG LAIN, HARUS NYA AKU YANG HIDUP
SENGSARA BUKAN ALIN, ALIN ITU KAKA KU GIL.. GA SEHARUSNYA AKU BAHAGIA
DAN NGEBIARIN KAKAKU MENDERITA, BIARIN AKU SENDIRI ' Airin sambil
mendorong Agil, Agil masi terus memegang erat pundak Airin

‘BIARIN AKU SENDIRI GILL, AKU PANTES DAPETIN INI SEMUA, SEHARUSNYA
ALIN LEBIH BAHAGIA DARI AKU’ Airin sambil memukul dada Agil

‘lebih baik aku mati dari pada hidup diiringi dengan dendam’ Airin
sambil tersenyum sumringah

‘Oke kalau itu mau lo, lets do it’ Agil mendorong Airin dengan penuh
kebahagiaan

Tak berselang lama Alin muncul dan langsung memeluk Agil dari belakang

‘Good job dear, I love u’ Alin sambil mengelus dada Agil, Agil
membalas dengan mengusap kepala Alin

‘Semua rencana yang udah gue susun berjalan dengan sempurna, thank u
gil' Alin

(Improve) ' Alin

'For you, dunia dan seisinya juga akan ku usahakan' Agil yang kembali
memeluk Alin

'SEE, KITA BERHASIL' Agil yang mengajak tos Alin

( You Are The Reason •1.17 )

DANCE BARENG SEKELAS

( Better When I’m Dancing • 2.56 )

Anda mungkin juga menyukai