Anda di halaman 1dari 137

No.

Reg : 093/15620026/Akt/IX/2019

PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA


PERUSAHAAN PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT
CIANJUR JABAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh


Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :

Rini Rindiyani
15620026

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
CIANJUR
2019
PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA
PERUSAHAAN PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT
CIANJUR JABAR

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

Rini Rindiyani
15620026

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
CIANJUR
2019

ii
iii
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Rini Rindiyani


NIM : 15620026
No Telp/Hp : 085-722-334-709
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Penelitian dengan judul Pengaruh


Penyaluran Kredit Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Bank Perkreditan
Rakyat Cianjur Jabar adalah hasil tulisan saya sendiri.

Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya bahwa dalam penelitian ini tidak
terdapat unsur plagiasi apapun. Segala bentuk pengutipan gagasan telah dilakukan
menurut aturan dan standar penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa penelitian yang saya lakukan


mengandung unsur plagiasi, maka gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh
Universitas Putra Indonesia batal saya terima.

Cianjur 20 Agustus 2019


Yang membuat pernyataan

Rini Rindiyani
15620026

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Hiduplah seperti yang kamu inginkan

Hidupmu adalah milikmu sendiri

Tidak perlu berjuanng keras

Tidak mengapa untuk kalah

Bagaimanapun kita masih muda”.

Persembahan

“Skripsi ini saya persembahkan kepada (Alm) Ayahanda atas limpah

kasih sayang semasa hidup dan memberikan rasa rindu yang berarti.

Bapak dan Ibuku terima kasih atas limpahan doa dan selalu memberikan

motivasi dalam hidupku. Adik-adikku tercinta terima kasih atas

dukungannya. Teman-teman Akuntansi angkatan 2015 senasib,

seperjuangan dan sepenanggungan, terima kasih atas gelak tawa dan

solidaritas yang luar biasa sehingga hari-hari kuliah lebih berarti”.

Rini Rindiyani

vi
ABSTRAK

Rindiyani, Rini. 2019. Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Laba Perusahaan


Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar. Program Studi
Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Putra Indonesia (UNPI)
Cianjur.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena penyaluran kredit


pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar periode 2013 sampai dengan
2017 yang tiap tahunnya mengalami kenaikan tetapi tidak diikuti dengan kenaikan
laba perusahaan. Penyaluran kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjaman meminjam antar bank dan pihak lain, peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Laba merupakan ukuran
keseluruhan prestasi perusahaan yang diukur dengan menghitung selisih antara
pendapatan dan biaya. Penelitian ini menggunakan dua variabel, variabel
independen yaitu Penyaluran Kredit dan variabel dependen Laba Perusahaan.
Data penelitian ini didapat dari data primer dan data sekunder. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif dan metode asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif. Analisis data meliputi: uji normalitas data, analisis regresi linier
sederhana, analisis korelasi product moment (pearson), koefesien determinasi dan
statistik uji t. Hasil penelitian menunjukan bahwa persamaan regresi pasangan
variabel ini adalah Ý = -776,663 + 13,433 X, nilai korelasi product moment
(pearson) sebesar r = 0,605, nilai koefesien determinasi adalah 36,6% dan nilai uji
t adalah 1,316. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima dikarenakan nilai uji thitung1,316 < ttabel3,182 dan nilai P value (Sig.) > 0,05
yang berarti bahwa penyaluran kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap laba
perusahaan. Penyaluran Kredit hanya memberikan pengaruh sebesar 36,6%
terhadap Laba dan sisanya 73,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.

Kata kunci : Penyaluran Kredit dan Laba.

vii
ABSTRACT

Rindiyani, Rini. 2019. Influence Of Lending To Profit Company At PT. Bank


Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar. Accounting study Program. Faculty
Of Economics. Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur.

This research is backed by the phenomenon of Lending at PT. PT. Bank


Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar period from 2013 to 2017 that each year
increased but not followed by the increase in the company's profit. Lending is a
provision of money or bills that can be likened to, based on approval or loan
agreement borrowing between banks and other parties, borrowers pay off the debt
after a certain period of time with the provision of Flowers. Profit is the overall
measure of the company's achievement measured by calculating the difference
between revenue and cost. The study uses two variables, independent variables
that is credit channeling and dependent variables of the company profit. This
research data is obtained from primary data and secondary data. The method
used is a descriptive method and an associative method with a quantitative
approach. Data analysis includes: Data normality test, simple linear regression
analysis, Product moment (Pearson) correlation analysis, Coefesien
determinations and T-Test statistics. The results showed that this variable pair
regression equation was Ý =-776.663 + 13.433 X, Product Moment (Pearson)
correlation value of R = 0.605, the value of the Koefesien determination was
36.6% and the test value of T was 1.316. Based on the research results it can be
concluded that Ho received because of the test value T count 1.316 < This ttable 3.182
and the value of P value (Sig.) > 0.05 which means that lending has no significant
effect on the company's profit. The lending only gives an effect of 36.6% of the
profit and the remaining 73.4% is influenced by other factors not examined in this
study.

Keywords: Lending and Profit

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesempatan penulis
untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penyaluran
Kredit Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur
Jabar”.
Skripsi ini disusun untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penyaluran
kredit terhadap laba pada perusahaan PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar.
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Putra Indonesia.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang telah
membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi, ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:
1. Prof. Dr. Hj.Yuyun Moeslim Taher,SH. Selaku Dewan Pembina Yayasan
(YPYMT) Cianjur.
2. H. Kurnia Putradjaya Muslim Taher, SE,. MM. Selaku Ketua Yayasan
(YPYMT) Cianjur.
3. Dr. H. Rudi Yacub, M.M. Selaku Rektor Universitas Putra Indonesia
(UNPI) Cianjur.
4. Reni Nurlaela,. SE., MPd. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Putra Indonesia (UNPI) Cianjur.
5. Gita Rianti, SE., M.Pd. Selaku Kepala Program Studi Akuntansi
Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur dan selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan arahan, telah
banyak menyediakan waktu untuk membimbing, memeriksa dan
mengoreksi dengan atur.

ix
6. Kepada seluruh Dosen Universitas Putra Indonesia khususnya dosen
Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuan
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Universitas Putra
Indonesia.
7. Kepada seluruh Staff Tata Usaha dan seluruh karyawan Universitas Putra
Indonesia yang telah membantu penulis selama mengikuti perkuliahan di
Universitas Putra Indonesia.
8. Seluruh kariyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar, yang
telah memberikan kesempatan penulis untuk dapat melakukan penelitian
di kantor tersebut.
9. Ayah, mamah serta adik tercinta yang selalu memberikan dukungan,
semangat, kasih sayang yang melimpah dan doa yang tiada henti untuk
mendoakan penulis menjadi orang yang sukses.
10. Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan Yulia Anjani, Tenti Febrianti,
Lispi Apiliani A, Neng Iis Imsikal, Heni Chrisdayanti dan Indah Simare-
mare.
11. Teman-teman seperjuangan Akuntansi Angkatan 2015 yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, serta teman-teman yang ada di lingkungan
Unversitas Putra Indonesia.
Walaupun demikian, penulis juga mengungkapkan permohonan maaf
yang sedalam-dalamnya jika penulis telah banyak melakukan kesalahan baik
dalam bentuk ucapan maupun tingkah laku selama penulis menempuh pendidikan
di Universitas Putra Indonesia. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga
menyadari masih banyak kekurangan dan penyusunan skripsi ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dn saran demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan. Amin....
Wassalamualaikum Wr.Wb.

x
Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR RUMUS ......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMIPRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah .......................................... 6
1.2.1 Identifikasi Masalah ..................................................... 6
1.2.2 Rumusan Masalah ......................................................... 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................. 8
1.3.1 Maksud ........................................................................ 8
1.3.2 Tujuan ........................................................................... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS


2.1 Kajian Pustaka .......................................................................... 10
2.1.1 Bank ................................................................................ 10

xi
2.1.1.1 Pengertian Bank ................................................. 10
2.1.1.2 Fungsi Bank ....................................................... 11
2.1.1.3 Jenis-Jenis Bank ................................................. 12
2.1.1.4 Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ....... 15
............................................................................
2.1.2 Penyaluran Kredit ........................................................... 16
2.1.2.1 Pengertian Penyaluran Kredit ............................ 16
2.1.2.2 Unsur-Unsur Kredit ........................................... 17
2.1.2.3 Fungsi Kredit................................................... 18
2.1.2.4 Jenis-Jenis Kredit ............................................... 20
2.1.2.5 Prinsip-Prinsip Penyaluran Kredit ..................... 24
2.1.2.6 Prosedur dalam Penyaluran Kredit .................... 27
2.1.3 Laba ................................................................................ 31
2.1.3.1 Pengertian Laba ............................................... 31
2.1.3.2 Unsur-Unsur Laba ............................................. 33
2.1.3.3 Jenis-Jenis Laba ................................................ 34
2.1.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengarui Laba ........ 34
2.1.3.5 Peranan Laba Dalam Perusahaan .................... 35
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................. 36
2.3 Relevansi Penelitian .............................................................. 38
2.4 Kerangka Pemikiran............................................................... 46
2.5 Hipotesis ............................................................................... 49
..................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Pendekatan Penelitian .............................................................. 50
3.2 Desain Penelitian ...................................................................... 51
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................ 52
3.3.1 Populasi ........................................................................... 52
3.3.2 Sampel ........................................................................... 52

xii
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ............................................ 53
........................................................................
3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 54
3.6 Operasional Variabel Penelitian................................................ 55
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................ 57
3.8 Rancangan Pengujian Hipotesis ............................................... 62
3.9 Lokasi dan Jadwal Penelitian ................................................... 64

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 65
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 65
4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Objek Penelitian...................... 67
4.1.3 Produk dan Layanan Objek Penelitain ............................ 68
4.1.4 Susunan Organisasi Objek Penelitian ............................. 76
4.2 Analisis Data ............................................................................ 77
4.2.1 Uji Normalitas ................................................................. 77
4.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana .................................. 78
4.2.3 Uji Korelasi ..................................................................... 80
4.2.4 Uji Koefesien Determinan (R2) ....................................... 82
4.2.5 Uji Hipotesis (Uji t) ......................................................... 83
4.3 Pembahasan............................................................................... 86
4.3.1 Pertumbuhan Penyaluran Kredit PT. Bank
Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar ................................... 86
4.3.2 Pertumbuhan Laba Perusahaan PT. Bank
Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar ................................... 94
4.3.3 Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Laba PT. Bank
Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar ................................... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .............................................................................. 109
5.2 Saran.......................................................................................... 111

xiii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 112
..........................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ................................................................ 48


Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Perkreditan
Rakyat Cianjur Jabar ............................................................... 76
Gambar 4.2 Diagram Batang Pertumbuhan Penyaluran Kredit
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar ............................ 88
Gambar 4.3 Diagram Batang Pertumbuhan Laba PT. Bank Perkreditan
Rakyat Cianjur Jabar ............................................................... 96
Gambar 4.4 Diagram Batang Penyaluran Kredit dan Laba PT. Bank
Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar .......................................... 105

xiv
DAFTAR RUMUS

Rumus 3.1 Rumus Regresi Linier Sederhana ...................................................... 59


Rumus 3.2 Rumus Pencarian Koefesien Arah Regresi ......................................... 59
Rumus 3.3 Rumus Pencarian Bilangan Konstanta ............................................... 59
Rumus 3.4 Rumus Uji Korelasi ...................................................................... 60
Rumus 3.5 Rumus Koefesien Determinasi...................................................... 62
Rumus 3.6 Rumus Pengujian Hipotesis (Uji t) ............................................... 63
Rumus 4.1 Rumus Growth .......................................................................... 87
Rumus 4.2 Rumus Growth ............................................................................ 95

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Target dan Realisasi Penyaluran Kredit PT. Bank Perkreditan
Rakyat Cianjur Jabar ...................................................................... 4
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Tabel 1.2 Laba PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar .......................... 4
Tabel 2.1 Relevansi Penelitian ........................................................................ 38
Tabel 3.1 Operasional Variabel,Variabel Independen (X)
Penyaluran kredit .......................................................................... 56
Tabel 3.2 Operasional Variabel, Variabel Dependen (Y) Laba ..................... 57
..................................................................................................
Tabel 3.3 Pedoman Menginterprestasikan Koefisien Korelasi ...................... 61
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ............................................................................ 64
Tabel 4.1 Data penelitian PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar.......... 77
Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ......................................... 78
Tabel 4.3 Hasil Komputerisasi Regresi Linier ............................................... 80
Tabel 4.4 Hasil Komputerisasi Analisis Korelasi .......................................... 82
Tabel 4.5 Analisis Koefesien Determinasi (R2) ............................................. 83
Tabel 4.6 Uji Statistik (Uji t) .......................................................................... 85
Tabel 4.7 Pertumbuhan Penyaluran Kredit PT. Bank Perkreditan
Rakyat Cianjur Jabar ...................................................................... 87

xvi
Tabel 4.8 Pertumbuhan Laba PT. Bank Perkreditan
Rakyat Cianjur Jabar ...................................................................... 95
Tabel 4.9 Pengaruh Penyaluran Kredit dan Laba PT. Bank Perkreditan
Rakyat Cianjur ............................................................................ 104

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian


Lampiran 2 Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 3 Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 4 Laporan Neraca PD BPR LPK Warungkondang 2013
Lampiran 5 Laporan Laba Rugi PD BPR LPK Warungkondang 2013
Lampiran 6 Laporan Neraca PD BPR LPK Warungkondang 2014
Lampiran 7 Laporan Laba Rugi PD BPR LPK Warungkondang 2014
Lampiran 8 Laporan Neraca PT BPR Cianjur Jabar 2015
Lampiran 9 Laporan Laba Rugi PT BPR Cianjur Jabar 2015
Lampiran 10 Laporan Neraca PT BPR Cianjur Jabar 2016
Lampiran 11 Laporan Laba Rugi PT BPR Cianjur Jabar 2016
Lampiran 12 Laporan Neraca PT BPR Cianjur Jabar 2017
Lampiran 13 Laporan Laba Rugi PT BPR Cianjur Jabar 2017
Lampiran 14 Laporan Kredit Bermasalah dan NPL PT BPR Cianjur Jabar 2013-
2017
Lampiran 15 Dokumentasi
Lampiran 16 Kartu Bimbingan Skripsi

xvii
Lampiran 17 Riwayat Hidup

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bank merupakan salah satu lembaga yang berperan sebagai perantara

keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak

yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar

lalu lintas pembayaran.

Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara

sangatlah besar, kita tidak akan lepas dari dunia perbankan jika hendak

menjalani aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial

atau perusahaan. Kemudian sebagai perantara keuangan, bank memperoleh

laba dari selisih yang diberikan kepada penyimpan (bunga simpanan) dengan

bunga yang diterima dari peminjam (bunga kredit), laba ini disebut dengan

istilah spread based, selain dengan spread based laba bank diperoleh dari

kegiatan jasa-jasa bank lainnya yang dikenal dengan istilah fee based

(Kasmir, 2014:3).

Laba yang dihasilkan memiliki peranan penting diantaranya laba

sebagai dasar penilaian dan perhitungan efisiensi yang dilakukan oleh bank,

laba digunakan sebagai perhitungan pajak, laba digunakan sebagai dasar

perhitungan pembayaran deviden kepada pemegang saham. Besarnya laba

yang diperoleh, dipengaruhi oleh pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan

1
2

operasional dan beban atau biaya-biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan

operasionalnya.

Kegiatan paling pokok dalam memperoleh laba, bank membeli uang

dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas, kemudian menjual uang

yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada

masyarakat melalui peminjaman atau kredit (Kasmir, 2014:32).

Menurut Kasmir (2014 : 113) mendefinisikan penyaluran kredit :


“Adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman
meminjam antar bank dan pihak lain, peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Kegiatan menyalurkan kredit kepada masyarakat selain merupakan

pendapatan utama bank, kegiatan ini juga mengandung resiko yang cukup

tinggi. Jika penyaluran kredit yang dilakukan oleh suatu bank tinggi dengan

disertai kolektibilitas yang baik, maka bank tersebut tidak akan mendapatkan

masalah. Akan tetapi jika kolektibilitas kredit yang dilakukan oleh bank tidak

baik, maka bank tersebut akan mengalami kualitas kredit yang buruk, dimana

jumlah Non Performing Loan (NPL) yaitu kredit kurang lancar, kredit

diragukan maupun kredit macet tinggi. Jika hal ini terjadi maka pendapatan

maupun laba perusahaan tidak akan meningkat bahkan kemungkinan akan

mengalami penurunan. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kinerja

bank sekaligus kepercayaan masyarakat.

Dengan adanya kolektibilitas yang rendah, kualitas kredit tersebut

dianggap buruk yang menandakan bank tidak mampu dalam mengelola

dananya. Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak pernah lepas dari
3

masalah kredit, bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian

kredit merupakan kegiatan utamanya. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan

akan menentukan laba bank, jika bank tidak mampu menyalurkan kredit,

sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak akan menyebabkan

penurunan laba pada bank tersebut (Kasmir 2014:125). Besarnya jumlah

pemberian kredit yang disalurkan oleh bank kepada masyarakat pada

umumnya meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini terutama dipengaruhi oleh

tingkat kegiatan ekonomi dari tahun ke tahun yang semakin meningkat.

Makin berkembang perekonomian suatu negara, maka makin besar volume

pinjaman, karena kemajuan yang telah dicapai selama ini baik disektor

pertanian, industri maupun sektor lainnya memerlukan sejumlah dana atau

modal dan hal ini tidak dapat dipasahkan dari partisipasi dunia perbankan

dengan penyaluran fasilitas kredit.

Terdapat berbagai macam penyaluran kredit yang ditawarkan kepada

debitur oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur Jabar yaitu kredit

modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumtif. Kredit yang diberikan

didukung oleh fasilitas pelayanan kredit yang semakin mudah yang dapat

menimbulkan ketertarikan nasabah untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumtifnya ataupun usahanya kredit

tersebut merupakan kredit yang memiliki peranan penting dalam pencapaian

target kredit, sehingga berpengaruh terhadap laba perusahaan.

Laba yang merupakan hasil usaha yang diperoleh perusahaan

mempunyai hubungan terhadap kredit, sistem kredit yang menggunakan


4

bunga merupakan salah satu bentuk bank menghimpun laba dari nasabah.

Pada umumnya bunga berperan penting dalam usaha pada bank konvensional.

Hal ini disebabkan bank terkait langsung dengan banyaknya produk jasa bank

itu sendiri. Baik itu berbentuk simpanan maupun kredit.

Berikut ini tabel jumlah penyaluran kredit dan perolehan laba yang ada

pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar selama lima tahun terakhir.

Tabel 1.1
Target dan Realisasi Penyaluran Kredit
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar
Periode 2013-2017

No Tahun Target Realisasi


1 2013 Rp 47.950.113.244 Rp 47.235.507.199
2 2014 Rp 59.347.188.311 Rp 58.581.996.826
3 2015 Rp 75.938.610.000 Rp 75.687.447.680
4 2016 Rp 95.472.603.000 Rp 85.444.004.333
5 2017 Rp 109.054.097.740 Rp 91.809.277.497
(Sumber : Laporan Keuangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar)

Tabel 1.2
Laba Perusahaan
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar
Periode 2013-2017
No Tahun Laba
1 2013 Rp 1.882.591.430
2 2014 Rp 1.824.994.933
3 2015 Rp 4.957.719.352
4 2016 Rp 2.371.320.574
5 2017 Rp 924.844.090
(Sumber : Laporan Keuangan PT BPR Cianjur Jabar)
5

Pada tabel 1.1 menunjukan bahwa selama kurun waktu 5 (lima) tahun

pada periode 2013-2017 penyaluran kredit pada PT. BPR Cianjur Jabar tidak

mencapai target setiap tahunnya, tetapi dilihat dari realisasinya tiap tahun

mengalami kenaikan. Pada tahun 2016 realisasi penyaluran kredit sebesar Rp

85.444.004.333 dan pada tahun 2017 realisasi penyaluran kredit sebesar Rp

91.809.277.497. Sedangkan pada tabel 1.2 laba mengalami fluktuasi,

pendapatan laba tertinggi pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 4.957.719.352

dan pendapatan laba terendah pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp.

924.844.090.

Kenaikan pada penyaluran kredit yang dilakukan perbankan namun

usaha tersebut tidak dapat meningkatkan laba pada perusahaan, dapat

diindikasikan akibat mahalnya cost of fund, biaya operasional, meningkatnya

kredit macet (NPL) yang menambah jumlah penyisihan penghapusan aktiva

produktif (PPAP), penyelenggaraan analisis kredit yang kurang baik dan

banyaknya kegagalan bisnis nasabah.

Menurut (Rachmat Direktur Operasional PT. BPR Cianjur Jabar, 2019)

dampak negatif dari penurunan laba tersebut mengakibatkan perusahaan tidak

terpenuhinya hak-hak bagi komisaris, hak dividen untuk pemegang saham,

hak untuk divisi, hak jasa untuk karyawan dan perhitungan terhadap pajak.

Meskipun dampak tersebut secara operasional perusahaan tetap berjalan.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dijelaskan

diatas, maka penelitian tersebut penting dilakukan karena penyaluran kredit

merupakan sumber utama pendapatan bank yang mengandung resiko yang


6

cukup tinggi jika kolektibilitas kredit yang dilakukan oleh bank tidak baik,

maka bank tersebut akan mengalami kualitas kredit yang buruk. Jika hal ini

terjadi maka pendapatan maupun laba perusahaan tidak akan meningkat

bahkan akan mengalami penurunan.

Semakin meningkatnya permintaan kredit membuat PT. BPR Cianjur

Jabar juga turut menyalurkan kredit usahanya. Kenaikan ini pada akhirnya

berimbas pada laba yang diperoleh yang berasal dari bunga pemberian kredit

tersebut. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk menganalisis mengenai hal

tersebut dan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penyaluran

Kredit Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat

Cianjur Jabar.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Penurunan laba yang terjadi di PT. BPR Cianjur Jabar

diindikasikan bahwa terjadinya kredit bermasalah (NPL) yang

menyebabkan perusahaan mengalami kerugian karena bank tidak

mendapatkan pendapatannya sedangakan bank harus membayar

biaya-biaya dari semua kegiatan perusahaannya.

2. Meningkatnya beban operasional dan jumlah penyisihan

penghapusan aktiva produktif (PPAP).


7

3. Peningkatan penyaluran kredit yang dilakukan PT. BPR Cianjur

Jabar tidak mampu meningkatkan laba perusahaan karena

diindikasikan kredit yang disalurkan mengalami kegagalan atau

bermasalah.

4. Penetapan target kredit yang terlalu tinggi

5. Penyelenggaraan analisis kredit yang kurang baik.

Agar peneliti mengarah pada pembahasan yang diharapkan

dan tidak menyimpang dari judul dan tujuan penelitian, maka

penelitian dibatasi ruang lingkupnya hanya mengenai “Pengaruh

Penyaluran Kredit Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Bank

Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar Tahun 2013-2017”.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka

dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan sebagai bahan

untuk diteliti, yaitu :

1. Bagaimana pertumbuhan penyaluran kredit pada PT. Bank

Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar?

2. Bagaimana pertumbuhan laba perusahan pada PT. Bank

Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar?

3. Seberapa besar pengaruh penyaluran kredit terhadap laba

perusahaan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar?


8

1.3 Maksud Dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dilakukannya penelitian ini, untuk mempelajari dan

menyimpulkan serta memperoleh pemahaman tentang pengaruh

penyaluran kredit terhadap laba perusahaan pada PT. Bank Perkreditan

Rakyat Cianjur Jabar.

1.3.2 Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pertumbuhan penyaluran kredit pada PT. Bank

Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar.

2. Untuk mengetahui pertumbuhan laba perusahaan pada PT. Bank

Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penyaluran kredit

terhadap laba pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan diharapkan akan dapat

memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi Instansi

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai seberapa besar

pengaruh penyaluran kredit terhadap laba perusahaan pada PT. Bank

Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar.


9

2. Bagi Akademis

Penelitian ini dapat menambah literatur bagi mahasiswa/i untuk

penelitian selanjutnya mengenai penyaluran kredit pengaruhnya terhadap

laba.

3. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta pengalaman

mempraktekan teori-teori yang didapat di bangku kuliah agar dapat

melakuan riset ilmiah dan meyakinkan dalam bentuk tulisan dengan baik.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Bank

2.1.1.1 Pengertian Bank

Menurut Kasmir (2014:3) menyatakan bahwa bank diartikan:

“Sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah


menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana
tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya”.

Kemudian menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang

dimaksud dengan bank adalah :

“Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk


simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak”.

Sedangkan menurut Ismail (2013:1) pengertian Bank adalah sebagai

berikut:

“Bank juga merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran


sangat penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu
negara, bahkan pertumbuhan bank di suatu negara dipakai sebagai
ukuran pertumbuhan perekonomian negara tersebut”.

Dari uraian tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa bank

adalah lembaga keuangan dengan tugas pokoknya menghimpun dana dan

menyalurkannya kepada masyarakat, dengan kata lain bank adalah

lembaga yang bergerak di bidang keuangan, yang usahanya membeli dan

menjual uang.

10
11

2.1.1.2 Fungsi Bank

Fungsi bank dalam masyarakat dikemukakan oleh Muchdarsyah

Sinungan dalam (Yani Yulianti 2017:11) sebagai berikut :

1. Sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat

2. Sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada masyarakat dalam

bentuk kredit atau sebagai lembaga pemberi kredit

3. Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan

pembayaran uang.

Sedangkan menurut Achmad Anwari (2001:17), bahwa fungsi bank

adalah:

1. Alat penyedot dana yang ada di masyarakat. Sasaran penyedotan dana

ini adalah dana yang berlebih di dalam masyarakat atau dana yang

sementara belum dipergunakan untuk pemiliknya. Adapun contoh

kegiatan bank dalam menyedot atau mengumpulkan dana ini yaitu

penjualan deposito berjangka dan menerima simpanan berupa

rekening koran giro, tabungan, dan sebagainya.

2. Menyalurkan dana yang telah terkumpul itu kepada masyarakat

dengan jalan memberikan pinjaman (kredit).

Berdasarkan pernyataan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa fungsi pokok perbankan adalah sebagai alat penarik dana atau uang

yang ada di masyarakat baik uang giral maupun uang kartal atau tunai,

sebagai pemberi kredit dan menjadi perantara di dalam lalu lintas

pembayaran.
12

2.1.1.3 Jenis-Jenis Bank

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan,

sebagaimana dikutip dalam buku Kasmir (2014:20) jenis perbankan

dewasa ini jika ditinjau dari berbagai segi antara lain :

1. Dilihat dari segi fungsinya terdiri dari :

a. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensonal atau berdasarkan prinsip

syariah dalam kegiatannya BPR tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran.

2. Dilihat dari segi kepemilikannya terdiri dari :

a. Bank milik pemerintah

Di mana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh

pemerintah pula.

b. Bank milik swasta nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta

nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu

pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula.


13

c. Bank milik koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan

yang berbadan hukum koperasi.

d. Bank milik asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar

negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing.

e. Bank milik campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan

pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas

dipegang oleh warganegara Indonesia.

3. Dilihat dari segi status terdiri dari :

a. Bank devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri

atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara

keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar

negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter Of

Credit dan transaksi lainnya. Persyartan untuk menjadi bank

devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

b. Bank non devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat

melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non


14

devisa merupakan kebalikan dari bank devisa, dimana transaksi

yang dilakukan masih dalam batas-batas negara.

4. Dilihat dari segi cara menentukan harga terdiri dari :

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional

Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para

nasabahnya, bank yang berdasarkan konvensional mengguakan

dua metode, yaitu :

1) Menetapkan bunga sebagai harga, untuk produk simpanan

seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga

untuk produk pinjamannya (kredir) juga ditentukan

berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini

dikenal dengan istilah spread based.

2) Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional

menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam

nominal atau persentase tertentu. Sistem pengenaan biaya ini

dikenal dengan istilah fee based.

b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah

Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank

yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut :

1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil

2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan


15

4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa

plihan

5) Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas

barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain.

2.1.1.4 Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Menurut Kasmir (2014:40) kegiatan BPR pada dasarnya sama degan

kegiatan bank umum, hanya yang menjadi perbedaan adalah jumlah jasa

bank yang dilakukan BPR jauh lebih sempit. BPR dibatasi oleh berbagai

persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank umum.

Keterbatasan kegiatan BPR juga dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu

sendiri. Dalam praktiknya kegiatan BPR adalah sebagai berikut :

1. Menghimpun dana hanya dalam bentuk :

a. Simpanan Tabungan

b. Simpaan Deposito

2. Menyalurkan dana dalam bentuk :

a. Kredit Investasi

b. Kredit Modal Kerja

c. Kredit Perdagangan

Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa

larangan yang tidak boleh dilkukan BPR. Larangan ini meliputi hal-hal

sebagai berikut:
16

1. Menerima Simpanan Giro

2. Mengikuti Kliring

3. Melakukan Valuta Asing

4. Melakukan Kegiatan Perasuransian

2.1.2 Penyaluran Kredit

2.1.2.1 Pengertian Penyaluran Kredit

Untuk memperoleh laba harus melakukan berbagai kebijakan dalam

pengelolaan perusahaannya dimana salah satunya adalah pengelolaan

penyaluran kredit. Berikut pengertian penyaluran kredit menurut beberapa

ahli :

Menurut Kasmir (2014 : 113) mendefinisikan penyaluran kredit:

“Adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan


dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman
meminjam antar bank dan pihak lain, peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Sedangkan penyaluran kredit menurut Ismail (2010:26)

“Adalah kegiatan penyaluran dana dari bank kepada nasabah


(debitur) dan nasabah wajib untuk mengembalikan dana pinjaman
tersebut sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan”.

Kemudian menurut Munir Fuady (2008:111) bahwa penyaluran

kredit merupakan:

“Suatu penyediaan uang atau yang dipersamakan dengan itu, yang


didasari atas perjanjian pinjam-meminjam antara pihak kreditur
dengan pihak debitur, yang mewajibkan pihak debitur untuk
melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu, dimana sebagai
imbalan jasanya, kepada pihak kreditur diberikan hak untuk
mendapatkan bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan
selama masa kredit tersebut berlangsung”.
17

Dari beberapa pengertian penyaluran kredit menurut beberapa ahli

tersebut, maka penulis menyimpulkan bahwa penyaluran kredit adalah

suatu penyediaan uang yang sudah didasari atas perjanjian pinjam-

meminjam antara pihak nasabah dengan bank untuk mendapatkan bunga.

2.1.2.2 Unsur-Unsur Kredit

Menurut Kasmir (2014:114) unsur-unsur yang terdapat dalam

pemberian suatu fasilitas kredit sebagai berikut:

1. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit

yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar

diterima kembali di masa yang akan datang. Kepercayaan diberikan

oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian dan

penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun dari ekstern.

2. Kesepakatan

Selain unsur kepercayaan perjanjian kredit juga mengandung unsur

kesepakatan antara penerima dan pemberi kredit. Kesepakatan ini

dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak

menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

3. Jangka Waktu

Setiap perjanjian kredit memiliki jangka waktu tertentu seperti jangka

pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Jangka waktu ini

mencakup masa pengambilan kredit yang telah disepakati. Untuk


18

kondisi tertentu jangka waktu ini dapat diperpanjang sesuai

kebutuhan.

4. Risiko

Akibat dari adanya tenggang waktu, maka pengambilan kredit akan

memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian

suatu kredit. Semakin panjang suatu jangka kredit, maka semakin

besar pula resikonya, demikian sebaliknya. Resiko ini menjadi

tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai,

maupun oleh resiko yang tidak disengaja.

5. Balas Jasa

Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas

pemberian suatu kredit. Dalam bank jenis konvesional balas jasanya

dikenal dengan bunga. Di samping balas jasa bank juga membebankan

kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga merupakan

keuntungan bagi bank. Bagi bank yang berprinsip syariah biasa

dikenal dengan bagi hasil.

2.1.2.3 Fungsi Kredit

Menurut Kasmir (2014:117), di samping memilih tujuan pemberian

suatu fasilitas kredit juga memiliki fungsi yang sangat luas antara lain :

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang

maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan


19

sesuatu yang berguna. Dengan diberikan kredit, uang tersebut menjadi

berguna untuk menghasilkan barang atau jasa bagi penerima kredit.

Kemudian juga dapat memberikan penghasilan tambahan kepada

pemilik dana.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah

ke wilayah lain sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan

memperoleh maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang

dari daerah lainnya.

3. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan saat digunakan untuk mengelola barang yang

berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

4. Meningkatkan peredaran barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu

wilayah ke wilyah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari

satu wilayah ke wilayah lain bertambah atau kredit dapat pula

meningkatkan jumlah barang yang beredar.

5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatan sebagai stabilias ekonomi

karena adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang

yang diperlukan oleh masyarakat.


20

6. Untuk meningkatkan kegiatan berusaha

Bagi penerima kredit tertentu akan dapat meningkatkan kegairahan

berusaha apalagi bagi nasabah yang modalnya pas-pasan.

7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik,

terutama dalam meningkatkan pendapatan.

8. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan

antara penerima kredit dengan pemberi kredit. Pemberian kredit oleh

negara lain akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya.

2.1.2.4 Jenis-Jenis Kredit

Menurut Kasmir (2014:120), dalam praktiknya kredit yang diberikan

bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari

berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai

segi antara lain:

1. Dilihat dari segi kegunaan

a. Kredit investasi

Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang jasanya

digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun

proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitas. Contoh

kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli

mesin-mesin.
21

b. Kredit modal kerja

Kredit moda kerja merupakan kredit yang diguakan untuk

keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Kredit

modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji

pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses

produksi perusahaan.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit

a. Kredit produktif

Kredit yang dignakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau

investasi. Kredit ini diberikan untuk menghsilkan barang atau

jasa. Contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya

akan menghasilkan barang.

b. Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam

ha ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan,

karena untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan

usaha. Contohnya kredit perumahan, kredit mobil pribadi, kredit

perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.

c. Kredit perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan

digunakan untuk membiayai aktivitas perdagangannya seperti

untuk membeli barang dagangan tersebut. Contohnya kredit

ekspor dan impor.


22

3. Dilihat dari segi jangka waktu

a. Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memilki jangka waktu kurang dari satu

tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk

keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan, misalnya

kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya

tanaman padi atau palawija.

b. Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan

tiga tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan

investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk,

atau peternakan kambing.

c. Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pegembaliannya paling panjang.

Kredit jangka panjang waktu pengambilannya diatas tiga tahun

atau lima tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka

panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur

dan kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

4. Dilihat dari segi jaminan

a. Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan

tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud

atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan


23

dilindungi minimal senilai jaminan, atau untuk kredit tertentu

jaminan harus melebihi jumlah kredit yang diajukan calon

debitur.

b. Kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau

orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek

usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik calon debitur

selama berhubungan dengan bank atau pihak lain.

5. Dilihat dari sektor usaha

a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor

perkebunan atau pertanian. Sektor usaha pertanian dapat berupa

jangka pendek atau jangka panjang.

b. Kredit perternakan, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor

peternakan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk

jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang

peternakan kambing atau peternakan sapi.

c. Kredit industri, merupakan kredit yang diberikan untuk

membiayai industri, baik industri kecil, industri menengah atau

industri besar.

d. Kredit pertambangan, merupakan kredit yang diberikan kepada

usaha tambang. Jenis usaha tambang yang dibiayai dalam jangka

panjang seperti tambang emas, minyak atau timah.


24

e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk

membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula

berupa kredit untuk para mahasiswa.

f. Kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada kalangan

professional seperti, dosen, dokter, atau pengacara.

g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan

atau pembelian rumah, biasanya berjangka waktu panjang.

2.1.2.5 Prinsip-Prinsip Penyaluran Kredit

Menurut Kasmir (2014:136), dalam melakukan penilaian kriteria-

kriteria serta aspek penilainnya bertujuan untuk mendapatkan nasabah

yang benar-benar menguntungkan dilakukan degan analisis 5C dan 7P.

Adapun penjelasan untuk analisis 5C adalah sebagai berikut:

1. Character

Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan

diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Hal ini tercermin dari

latar belakang nasabah yang baik yang bersifat latar belakang

pekerjaan maupun yang bersifat pribadi gaya hidup, keluarga, hobi

dan lain-lain.

2. Capacity

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam membayar

kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam

mengelola bisnis. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar belakang


25

pendidikan dan pengalamannya selama ini dalam mengelola usahanya,

sehingga akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit

yang disalurkan.

3. Capital

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau tidak, dapat

dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) yang

disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas,

solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya.

4. Condition

Dalam melihat kredit hendaknya dilihat kondisi ekonomi, sosial, dan

politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang akan

datang. Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai

hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga

kemugkinan kredit tersebut bemasalah relatif kecil.

5. Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah yang baik yang

bersifat fisik dan non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit

yang diberikan, jaminan juga harus diteliti keabsahan dan

kesempurnaannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan

yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.

Menurut Kasmir (2014:138) penilaian kredit dengan metode 7P

adalah sebagai berikut :


26

1. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya

sehari-hari maupun kepribadiannya di masa lalu. Penilaian Personality

juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah

dalam menghadapi masalah dan menyelesaikannya.

2. Party

Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau

golongan-golongan tertentu, berdasarkan modal, loyalitas, serta

karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke dalam golongan

tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.

3. Purpose

Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk

jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit

dapat bermacam-macam sesuai kebutuhan seperti modal kerja,

investasi, konsumtif, produktif, dan lain-lain.

4. Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang

menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai prospek

atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit

yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi,

akan tetapi juga nasabah.


27

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit

yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk

mengembalikan kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur,

maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi

akan ditutupi oleh usaha lainnya.

6. Profitability

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari

laba, maka profitabilitas diukur dari periode ke periode, apakah akan

tetap sama atau akan semakin meningkat, dengan tambahan kredit

yang akan diperolehnya.

7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan

mendapatkan jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan

benar-benar aman. Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat

berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

2.1.2.6 Prosedur Dalam Penyaluran Kredit

Menurut Kasmir (2014:110), secara umum dijelaskan mengenai

prosedur penyaluran kredit oleh badan hukum sebagai berikut:

1. Pengajuan berkas-berkas.

Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang

dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-


28

berkas lainnya yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit

selanjutnya yang berisi antara lain:

a. Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat

perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama

pengurus berikut pengetahuan dan pendidikannya, perkembangan

perusahaan serta relasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan

swasta.

b. Maksud dan tujuan

Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau meningkatkan

kapasitas produksi atau didirikan pabrik baru (naik) juga tujuan

lainnya.

c. Besarnya kredit dan jangka waktu

Dalam hal ini pemohon menentukan besarnya jumlah kredit yang

ingin didapat dan jangka waktu kreditnya. Penilaian kelayakan

besarnya kredit dan jangka waktunya bisa kita lihat dari kas

mengalir juga laporan keuangan (menempatkan dan laporan rugi

laba) tiga tahun terakhir. Jika dari hasil analisis tidak sesuai

dengan permohonan, maka pihak bank tetap berpedoman terhadap

hasil analisis mereka dalam memutuskan jumlah kredit dan

jangka waktu kredit yang layak diberikan kepada pemohon.

d. Cara pemohon lanjut kredit dijelaskan secara rinci cara-cara

nasabah dalam lanjut apakah kreditnya dari hasil penjualan atau

cara lainnya.
29

e. Jaminan kredit. Hal ini merupakan jaminan untuk sisa semua

risiko terhadap harapan macetnya suatu kredit baik yang ada tidak

kesengajaan atau tidak. Penilaian jaminan kredit haruslah teliti

jangan sampai terjadi sengketa, palsu, dan sebagainya. Biasanya

Jaminan diikat dengan suatu asuransi tertentu. Selanjutnya

proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah

dipersyaratkan seperti:

1) Akte Notaris dipergunakan untuk perusahaan yang berbentuk

perseroan terbatas atau yayasan.

2) T.D.P (Tanda Daftar Perusahaan) merupakan tanda daftar

perusahaan yang dikeluarkan oleh departemen perindustrian

dan perdagangan dan biasanya berlaku 5 tahun, jika habis

dapat diperpanjang kembali.

3) N.P.W.P (Nomor Pokok Wajib Pajak) dimana sekarang ini

setiap pemberian kredit terus dipantau oleh Bank Indonesia

adalah NPWPnya.

4) Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir bukti dari

pimpinan perusahaan.

5) Photocopy sertifikat jaminan.

2. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan

sudah lengkap sesuai dengan persyaratan dan sudah benar.


30

3. Wawancara 1

Merupakan penyidikan pada calon peminjam dengan langsung

berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah

berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang bank

inginkan.

4. On the spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan kelapangan dengan meninjau

berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian

hasilan the spot dicocokkan dengan hasil wawancara 1.

5. Wawancara II

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-

kekurangan pada saat setelah dilakukukan on the spot dilapangan.

Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara 1

dicocokkan dengan pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan

mengandung suatu kebenaran.

6. Keputusan kredit

Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan

diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan

administrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup

jumlah uang yang diterima, jangka waktu kredit dan biaya yang harus

di bayar. Keputusan kredit biasanya merupakan keputusan tim. Begitu

pula bagi kredit yang ditolak, maka hendaknya dikirim surat

penolakan sesuai dengan alasannya masing-masing.


31

7. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka

sebelum kredit dicairkan maka terlebih dulu calon nasabah

menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotek dan

surat perjanjian atau pernyataan yang dipertimbangkan perlu

penandatangan dilaksanakan antara bank dengan debitur secara

langsung atau dengan melalui notaris.

8. Realisasi kredit

Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang

diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank

yang bersangkutan.

9. Penyaluran atau penarikan dana

Adalah pencairan atau mengambil uang dari rekening sebagai realisasi

dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan

kredit yaitu sekaligus atau secara bertahap.

2.1.3 Laba

2.1.3.1 Pengertian Laba

Setiap perusahaan yang berorientasi laba, tentunya menginginkan

laba semaksimal mungkin. Laba yang diperoleh akan berpengaruh

terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Berikut pengertian laba

menurut beberapa ahli :


32

Menurut Themin (2012:11) mendefinisikan laba adalah:

“Kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi


(misalnya, kenaikan aset atau penurunan kewajban) yang
menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang menyangut transaksi
dengan pemegang saham”.

Selanjutnya menurut Mahmud M. Hanafi (2010:32) mengatakan

bahwa “Laba merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan yang

diukur dengan menghitung selisih antara pendapatan dan biaya”.

Sedangkan menurut Soemarso (2010:230) menyatakan bahwa laba

adalah:

“Selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan


usaha. Apabila beban lebih besar dari pendapatan, selisihnya disebut
rugi. Laba atau rugi merupakan hasil perhitungan secara periodik
(berkala). Laba atau rugi ini belum merupakan laba atau rugi yang
sebenarnya. Laba atau rugi yang sebenarnya baru dapat diketahui
apabila perusahaan telah menghentikan kegiatannya dan
dilikuidasikan”.

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:35), mengatakan bahwa laba

adalah

“Sisa laba tahun-tahun buku lalu yang belum dibagikan dan atau
dipindah bukukan ke rekening lain dan ditambah laba dalam buku
berjalan, dengan ketentuan bunga yang dimasukkan ke dalam
komponen pendapatan adalah bunga yang benar-benar diterima”.

Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa laba adalah

keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan atas kegiatan jasa maupun

hasil produksi yang sudah dikurangi semua biaya, apabila pendapatan

lebih besar dari pada beban maka perushaan akan mendapat laba apabila

terjadi sebaliknya maka perusahaan mendapatka rugi.


33

2.1.3.2 Unsur-Unsur Laba

Menurut Subramanyam (2011:5), bahwa laba memiliki unsur-unsur

sebagai berikut :

1. Pendapatan (revenues)

Pendapatan (revenues) merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau

arus kas masuk yang akan diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha

perusahaan yang masih berlangsung. Pendapatan mencakup arus kas

masuk seperti penjualan tunai dan arus kas masuk prospektif seperti

penjualan kredit.

2. Keuntungan (gains)

Keuntungan (gains) merupakan arus masuk yang diperoleh atau akan

diperoleh yang berasal dari transaksi dan kejadian yang terkait dengan

aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.

3. Beban (expenses)

Beban (expenses) merupakan arus keluar yang terjadi atau arus keluar

yang akan terjadi, atau alokasi arus kas keluar masa lampau yang

berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.

4. Kerugian (losses)

Kerugian (losses) merupakan penurunan aktiva bersih perusahaan

yang berasal dari aktivitas sampingan atau insidental perusahaan.


34

2.1.3.3 Jenis-Jenis Laba

Salah satu ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah mencari

perolehan laba karena laba pada dasarnya hanya sebagai ukuran efesiensi

suatu perusahaan.

Menurut Kasmir (2011 : 303), jenis-jenis laba yaitu :

1. Laba Kotor (gross profit) artinya laba yang diperoleh sebelum

dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba

keseluruhan yang pertama sekali perusahaan peroleh.

2. Laba Bersih (Net Profit) merupakan laba yang telah dikurangi biaya-

biaya yang merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu

termasuk pajak.

2.1.3.4 Fakror-Faktor Yang Mempengaruhi Laba

Dalam memperoleh laba diharapkan perusahaan perlu melakukan

suatu pertimbangan khusus dalam memperhitungkan laba yang akan

diharapkan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi laba

tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba dikemukakan oleh

Mulyadi (Yani Yulianti 2017:41) sebagai berikut :

1. Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah satu produk atau jasa

akan mempengaruhi harga modal jual produk yang bersangkutan.

2. Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume

penjualan produk atau jasa yang bersangkutan


35

3. Volume penjualan dan produksi berpengaruh terhadap volume

produksi produk atau jasa tersebut, selanjutnya volume produksi akan

mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi.

2.1.3.5 Peranan Laba Dalam Perusahaan

Peranan laba begitu penting dalam perusahaan, baik pihak intern

maupun ekstern karena laba dapat menentukan nilai suatu perusahaan serta

sebagai pemikat bagi para investor untuk berinvestsi.

Adapun peranan laba dalam perusahaan menurut M.Nafarin (2007:

231), yaitu :

1. Laba adalah efesiensi setiap perusahaan sekaligus merupakan suatu

kekuatan pokok agar perusahaan dapat tetap bertahan untuk jangka

pendek dan jangka panjang perusahaan.

2. Laba adalah balas jasa atas dana yang dianam perusahaan.

3. Laba merupakan salah satu sumber dana untuk perusahaan

4. Laba merupakan sumber dana jaminan surat para kariyawan.

5. Laba merupakan daya tarik bagi pihak ketiga yang ingin memanankan

dananya.
36

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian yang dilakukan penulis.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Purnawati (2018) yang berjudul

Pengaruh “Pengaruh Penyaluran Kredit Mikro Terhadap Profitabilitas

(ROA) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Cianjur

Unit Bojong”. Hasil penelitian menunjukan bahwa HO diterima

dikarenakan nilai thitung 1,042 < ttabel 3,182 dengan tingkat kepercayaan

0,05 artinya penyaluran kredit mikro tidak berpengaruh terhadap

profabilitas (ROA).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Jiyem Bambang Ismanto (2018) yang

berjudul Pengaruh “Pengaruh Penyaluran Kredit Dan Pendapatan

Operasional Terhadap Laba Pada KSP Karya Cipta Mandiri”. Hasil

penelitian menunjukan 1) Berdasarkan hasil uji t pada variabel

penyaluran kredit nilai Sig. 0,000 artinya 0,000 < 0,05 memiliki nilai

signifikan yang tinggi, artinya variabel penyaluran kredit berpengaruh

signifikan terhadap laba. 2) pengaruh pendapatan operasional terhadap

laba menunjukkan bahwa pendapatan operasional diperoleh t hitung

sebanyak 43,528 dan t tabel sebanyak 2,034 artinya pendapatan

operasional berpengaruh signifikan terhadap laba, dan 3) nilai R Square

sebesar 0,983, berarti sama dengan 98,3% artinya bahwa penyaluran

kredit dan pendapatan operasional berpengaruh terhadap laba.


37

3. Penelitian yang dilakukan oleh Biyan Alfariji (2015) yang berjudul

“Pengaruh Penyaluran Kredit Dan Kredit Bermasalah Terhadap Laba

(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan BUSN Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014)”. Hasil penelitian

menunjukan bahwa penyaluran kredit berbengaruh positif signifikan

terhadap laba, kredit bermasalah memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap laba, dan secara simultan penyaluran kredit dan

kredit bermasalah berpengaruh signifikan terhadap laba.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Ummu Kalsum pada (2014) yang

berjudul “Analisis Pengaruh Jumlah Kredit Yang Disalurkan Terhadap

Laba Pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk (Pusat Jakarta)”. Hasil analisis

mengatakan bahwa kredit yang disalurkan mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap laba yang diperoleh PT. Bank Mandiri

Persero Tbk, peningkatan laba yang diperoleh tiap tahun yang terus

mengalami peningkatan secara konsisten.


2.3 Relevansi Penelitian

Tabel 2.1
Relevansi Penelitian

NO Dimensi Penelitian Terdahulu Penelitian Peneliti Persamaan dan Perbedaan


1. Judul (dan nama “Pengaruh Penyaluran Kredit Mikro “Pengaruh Penyaluran Kredit Persamaan :
penulis) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Terhadap Laba Perusahaan Pada Membahas Penyaluran Kredit
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT. Bank Perkreditan Rakyat Perbedaan :
Tbk Cabang Cianjur Unit Bojong”. Cianjur Jabar”. Oleh Rini  Variabel (Y)
Oleh Indah Purnawati, ditulis tahun Rindiyani, ditulis tahun 2019 Profitabilitas (ROA)
2018 dan diterbitkan pada Universitas dan diterbitkan pada Universitas  Lokasi Penelitian
Putra Indonesia Cianjur. Putra Indonesia Cianjur.

Masalah dan Profitabilitas (ROA) PT. Bank Rakyat Laba Perusahaan Pada PT. BPR Persamaan dalam masalah
Fokus Penelitian Indonesia (Persero) Tbk Cabang Cianjur Jabar mengalami dan fokus penelitian ini
Cianjur Unit Bojong pada tahun 2015 fluktuasi pada tahun 2013 terdapat pada satu variabel
hingga tahun 2016 mengalami hingga tahun 2017. yaitu variabel Y.
penurunan.

38
Teori yang  Penyaluran kredit menurut  Penyaluran kredit menurut Teori yang digunakan oleh
digunakan Sasradipora (2004). Kasmir (2014). peneliti terdahulu dengan
 Probabilitas (ROA) menurut Fahmi  Laba menurut Mahmud M. penelitian peneliti tidak sama.
(2014). Hanafi (2010).
Metode yang Metode deskriptif dengan pendekatan Metode deskriptif dan metode  Persamaan menggunakan
digunakan kuantitatif. asosiatif dengan pendekatan metode deskriptif dengan
kuantitatif. pendekatan kuantitatif.
 Perbedaan menggunakan
metode asosiatif.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil penelitian menunjukan Hasil penelitian menunjukan
HO diterima dikarenakan nilai thitung bahwa HO diterima dikarenakan persamaan yaitu diterimanya
1,042 < ttabel 3,182 dengan tingkat nilai thitung 1,316 < ttabel 3,182 Ho.
kepercayaan 0,05 artinya penyaluran dengan tingkat kepercayaan 0,05
kredit mikro tidak berpengaruh artinya penyaluran kredit tidak
terhadap profabilitas (ROA). berpengaruh terhadap laba.
2. Judul (dan nama “Pengaruh Penyaluran Kredit Dan “Pengaruh Penyaluran Kredit Persamaan :
penulis) Pendapatan Operasional Terhadap Terhadap Laba Perusahaan Pada  Variabel (X1)
Laba Pada KSP Karya Cipta Mandiri”. PT. Bank Perkreditan Rakyat Penyaluran Kredit
Oleh Jiyem Bambang, ditulis tahun Cianjur Jabar”. Oleh Rini

39
2018 dan diterbitkan pada e-Journal Rindiyani, ditulis tahun 2019  Variabel (Y) Laba
Pendidikan Ekonomi FKIP dan diterbitkan pada Universitas Perbedaan :
Universitas Kristen Satya Wacana Putra Indonesia Cianjur.  Variabel (X2) Pendapatan
Salatiga, vol 1 No 3. Operasional
 Lokasi Penelitian
Masalah dan Penyaluran kredit, pendapatan Laba Perusahaan Pada PT. BPR Pebedaan dalam masalah dan
Fokus Penelitian operasional dan laba KSP Cipta Karya Cianjur Jabar mengalami fokus penelitian ini terdapat
Mandiri ini mengalami fluktuasi pada fluktuasi pada tahun 2013 pada tiga variabel.
tahun 2014 hingga tahun 2016. hingga tahun 2017.
Teori yang  Penyaluran kredit menurut Ismail  Penyaluran kredit menurut Teori yang digunakan oleh
digunakan (2010). Kasmir (2014). peneliti terdahulu dengan
 Pendapatan operasional menurut  Laba menurut Mahmud M. penelitian peneliti tidak sama.
Wijaya (2016). Hanafi (2010).
 Laba menurut Subiyantoro dan
Triyuwono (2004).
Metode yang Metode deskriptif dan metode Metode deskriptif dan metode  Persamaan menggunakan
digunakan inferensial dengan pendekatan asosiatif dengan pendekatan metode deskriptif dengan
kuantitatif. kuantitatif. pendekatan kuantitatif.

40
 Perbedaan menggunakan
metode asosiatif dan metode
inferensial.
Hasil Penelitian Penyaluran kredit berpengaruh Hasil penelitian menunjukan Hasil penelitian menunjukan
signifikan terhadap laba. Berdasarkan bahwa HO diterima dikarenakan perbedaan yaitu diterimanya
hasil uji t pada variabel nilai thitung 1,316 < ttabel 3,182 Ha.
penyaluran kredit nilai signifikansi dengan tingkat kepercayaan 0,05
nilai Sig. 0,000 artinya 0,000 < 0,05 artinya penyaluran kredit tidak
memiliki nilai signifikan yang tinggi. berpengaruh terhadap laba.
Pendapatan operasional berpengaruh
signifikan terhadap laba. Variabel
pendapatan operasional nilai
signifikansinya sebesar 0,000 artinya
< 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
Ha diterima dan Ho ditolak.
3. Judul (dan nama “Pengaruh Penyaluran Kredit Dan “Pengaruh Penyaluran Kredit Persamaan :
penulis) Kredit Bermasalah Terhadap Laba Terhadap Laba Perusahaan Pada  Variabel (X1)
(Studi Kasus Pada Perusahaan PT. Bank Perkreditan Rakyat Penyaluran Kredit
Perbankan BUSN Yang Terdaftar Di Cianjur Jabar”. Oleh Rini

41
Bursa Efek Indonesia Pada Tahun Rindiyani, ditulis tahun 2019  Variabel (Y) Laba
2011-2014)”. Oleh Biyan Alfariji, dan diterbitkan pada Universitas Perbedaan :
ditulis tahun 2015 dan diterbitkan pada Putra Indonesia Cianjur.  Variable (X2)
Universitas Komputer Indonesia. Kredit Bermasalah
Lokasi Penelitian
Masalah dan Laba Pada Perusahaan Perbankan Laba Perusahaan Pada PT. BPR Persamaan dalam masalah
Fokus Penelitian BUSN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Cianjur Jabar mengalami dan fokus penelitian ini
Indonesia yaitu PT BRI Agroniaga fluktuasi pada tahun 2013 terdapat pada satu variabel
Tbk dan PT Bank Cimb Niaga Tbk hingga tahun 2017. yaitu variabel (Y) Laba .
mengalami penurunan pada tahun
2013 sampai 2014.
Teori yang  Penyaluran kredit menurut Kasmir  Teori tentang penyaluran  Persamaan teori tentang
digunakan (2014). kredit menurut Kasmir (2014). penyaluran kredit menurut
 Kredit bermasalah menurut Surat  Teori tentang laba menurut Kasmir (2014).
Edaran Bank Indonesia No. Mahmud M. Hanafi (2010).  Perbedaan teori tentang laba
3/30/DPNP Tanggal 14 Desember menurut Kuswadi (2005).
2001.
 Laba menurut Kuswadi (2005).
Metode yang Metode deskriptif dan metode Metode deskriptif dan metode  Persamaan menggunakan

42
digunakan verifikatif dengan pendekatan asosiatif dengan pendekatan metode deskriptif dengan
kuantitatif. kuantitatif. pendekatan kuantitatif.
 Perbedaan menggunakan
metode asosiatif dan metode
verifikatif.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil penelitian menunjukan Hasil penelitian menunjukan
penyaluran kredit berbengaruh positif bahwa HO diterima dikarenakan perbedaan yaitu diterimanya
signifikan terhadap laba, kredit nilai thitung 1,316 < ttabel 3,182 Ha.
bermasalah memiliki pengaruh negatif dengan tingkat kepercayaan 0,05
dan signifikan terhadap laba, dan artinya penyaluran kredit tidak
secara simultan penyaluran kredit dan berpengaruh terhadap laba.
kredit bermasalah berpengaruh
signifikan terhadap laba.
4. Judul (dan nama “Analisis Pengaruh Jumlah Kredit “Pengaruh Penyaluran Kredit Persamaan :
penulis) Yang Disalurkan Terhadap Laba Pada Terhadap Laba Perusahaan Pada  Variabel (X)
PT. Bank Mandiri Persero Tbk (Pusat PT. Bank Perkreditan Rakyat Jumlah Kredit Yang
Jakarta)”. Oleh Ummu Kalsum, ditulis Cianjur Jabar”. Oleh Rini Disalurkan
tahun 2014 dan diterbitkan pada Rindiyani, ditulis tahun 2019  Variabel (Y) Laba
Universitas Islam Negeri Alauddin dan diterbitkan pada Universitas

43
Makassar. Putra Indonesia Cianjur. Perbedaan :
 Lokasi Penelitian
Masalah dan Laba Pada PT. Bank Mandiri Persero Laba Perusahaan Pada PT. BPR Persamaan dalam masalah
Fokus Penelitian Tbk (Pusat Jakarta) tahun 2004 sampai Cianjur Jabar mengalami dan fokus penelitian ini
tahun 2011 mengalami fluktuasi. fluktuasi pada tahun 2013 terdapat pada satu variabel
hingga tahun 2017. yaitu variabel (Y) Laba.
Teori yang  Penyaluran kredit menurut Ismail  Penyaluran kredit menurut Teori yang digunakan oleh
digunakan (2010). Kasmir (2014). peneliti terdahulu dengan
 Laba menurut Suwardjono.  Laba menurut Mahmud M. penelitian peneliti tidak sama.
Hanafi (2010).
Metode yang Metode deskriptif dengan pendekatan Metode deskriptif dan metode  Persamaan menggunakan
digunakan kuantitatif. asosiatif dengan pendekatan metode deskriptif dengan
kuantitatif. pendekatan kuantitatif.
 Perbedaan menggunakan
metode asosiatif.
Hasil Penelitian Hasil analisis mengatakan bahwa Hasil penelitian menunjukan Hasil penelitian menunjukan
kredit yang disalurkan mempunyai bahwa HO diterima dikarenakan perbedaan yaitu diterimanya
pengaruh yang positif dan signifikan nilai thitung 1,316 < ttabel 3,182 Ha.
terhadap laba yang diperoleh PT. dengan tingkat kepercayaan 0,05

44
Bank Mandiri Persero Tbk, artinya penyaluran kredit tidak
peningkatan laba yang diperoleh tiap berpengaruh terhadap laba.
tahun yang terus mengalami
peningkatan secara konsisten.
Sumber: diolah oleh penulis pada tahun 2019

45
46

2.4 Kerangka Pemikiran

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan

yang sangat penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat yang

memerlukan modal untuk memenuhi kebutuhannya, dimana bank mampu

menyediakan modal untuk membantu pemenuhan kebutuhan tersebut. Selain

itu bank dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan antara pihak

yang memiliki dana dengan pihak yang kekurangan dana. Dana-dana yang

dimiliki bank dapat diperoleh dari tiga sumber yaitu dana modal bank itu

sendiri, pinjaman pihak luar dan dana dari masyarakat. Dengan adanya dana

tersebut bank menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Menurut Kasmir (2014:114), indikator penyaluran kredit adalah

kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, risiko dan balas jasa (bunga).

Penyaluran kredit tersebut, merupakan kegiatan utama bank dan merupakan

asset terbesar yang dimiliki bank, oleh karena itu penyaluran kredit sebagai

sarana potensial untuk mencapai tujuan utama bank yaitu memperoleh laba.

Menurut Mahmud M. Hanafi (2010:32), mengatakan bahwa laba

merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan yang diukur dengan

menghitung selisih antara pendapatan dan biaya. Bank memperoleh laba dari

selisih yang diberikan kepada penyimpan (bunga simpanan) dengan bunga

yang diterima dari peminjam (bunga kredit), laba ini disebut dengan istilah

spread based, selain dengan spread based laba bank diperoleh dari kegiatan

jasa-jasa bank lainnya yang dikenal dengan istilah fee based.


47

PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar menawarkan beberapa

penyaluran kredit yaitu kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit

konsumtif. Penyaluran kredit tersebut, tiap tahunnya mengalami kenaikan

tetapi tidak diikuti dengan kenaikan laba perusahaan. Hal ini menjadi masalah

bagi suatu BPR karena penurunan laba dari suatu lembaga keuangan akan

berakibat pada keberlangsungan lembaga itu sendiri.

Oleh karena itu kredit yang disalurkan oleh bank mempunyai arti

penting bagi kelangsungan hidup bank tersebut, terutama pada bank yang

memprioritaskan misinya dalam mencari keuntungan.

Besarnya laba suatu bank sangatlah dipengaruhi dari jumlah kredit yang

disalurkan dalam suatu periode, makin besar jumlah kredit yang disalurkan

maka semakin besar laba dari bidang ini (Kasmir 2014:125).

Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang berpengaruh antara

penyaluran kredit terhadap laba. Berikut diagram kerangka pemikiran dalam

penelitian ini.
48

PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur


Jabar

Penyaluran kredit pada PT. BPR Cianjur


Jabar tiap tahunnya mengalami
kenaikan tetapi tidak diikuti dengan
kenaikan laba perusahaan.

PENYALURAN KREDIT (X) LABA (Y)


Kasmir (2014:114) Mahmud M. Hanafi (2010:32)

1. Pendapatan
1. Kepercayaan
2. Beban
2. Kesepakatan
3. Jangka waktu
4. Risiko
5. Balas jasa (bunga)

Terdapat pengaruh signifikan Penyaluran Kredit Terhadap Laba

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran


49

2.5 Hipotesis

Menurut Sugiono (2017:63) Hipotesis adalah “Jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan”. Dikatakan sementara karena jawaban tersebut baru

berdasarkan teori yang relevan belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh dari pengumpulan data.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis penelitiannya

sebagai berikut:

Ho :“Tidak terdapat pengaruh signifikan Penyaluran Kredit Terhadap

Laba”.

Ha :“Terdapat pengaruh signifikan Penyaluran Kredit Terhadap Laba”.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan penulis adalah metode

deskriptif dan metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2017:35) mendefinisikan metode deskriptif adalah

“Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap


keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih
(variabel yang berdiri sendiri)”.

Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk menganalisis

tentang pertumbuhan Penyaluran Kredit (X) dan Laba (Y).

Metode asosiatif menurut Sugiyono (2017:37) adalah “Suatu rumusan

masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel

atau lebih”. Dalam penelitian ini metode asosiatif digunakan untuk

menganalisis seberapa besar pengaruh penyaluran kredit terhadap laba.

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan

fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka dan/atau data yang

bersifat kuantitatif/statistik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono

(2017:9) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai:

“Metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme,


digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument
peneitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

50
51

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pengaruh

penyaluran kredit terhadap laba perusahaan pada PT. Bank Perkreditan

Rakyat Cianjur Jabar. Sehubungan dengan hal itu maka pelaksanaan

penelitian ini akan menggunakan pendekatan metode deskriptif dan metode

asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Nazir (2014:84), “Desain penelitian adalah semua proses yang

diperlukan dalam perencanaan penelitian”. Berdasarkan pendapat tersebut,

maka penelitian dilakukan dengan beberapa komponen desain penelitian yaitu

Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik

NonProbability Sampling melalui bentuk Purposive Sampling. Uji statistik

yang digunakan dalam penelitian ini antara lain uji persyaratan analisis (uji

normalitas), uji regresi sederhana, uji korelasi, uji koefesien determinasi, dan

uji t. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan

sekunder. Penelitin ini menguji pengaruh variabel X (Penyaluran kredit)

terhadap variabel Y (Laba), indikator dari penyaluran kredit yaitu

kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu, risiko dan balas jasa (bunga)

sedangkan indikator dari laba yaitu pendapatan dan beban. Masing-masing

variabel dan indikator tersebut dapat diukur berdasarkan skala rasio.


52

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017:80) populasi dijelaskan bahwa:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas:


objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakeristik tetentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Data

Penyaluran Kredit dan Laba Perusahaan yang bersumber dari laporan

keuangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017:81), “Sampel adalah bagian dari jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Sampel dalam penelitian ini adalah data penyaluran kredit dan

laba perusahaan yang bersumber dari laporan keuangan PT. BPR

Cianjur Jabar tahun 2013-2017. Adapun teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini menggunakan teknik NonProbability Sampling

melalui bentuk Purposive Sampling.

Menurut Sugiyono (2017:84), pengertian NonProbability

Sampling adalah:

“Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi


peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel”.
53

Menurut Sugiyono (2014:96), “Sampling purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Adapun kriteria dalam

penelitian ini:

1. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang yang telah diaudit

periode 2013-2017.

2. Data menunjukkan peningkatan dan penurunan laba serta kredit tiap

tahunnya selama tahun 2013-2017.

3.4 Jenis Dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan

sekunder. Menurut Sugiyono (2017:225), “Data primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Data primer dalam

penelitian ini diperoleh langsung dari hasil wawancara.

Menurut Sugiyono (2017:225), “Data sekunder merupakan sumber

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data sekunder pada penelitian ini

diperoleh dari laporan keuangan PT. BPR Cianjur Jabar yaitu data penyaluran

kredit dan laba tahun 2013-2017. Sumber data pada penelitian ini diperoleh

dari laporan keuangan PT. BPR Cianjur Jabar tahun 2013-2017.


54

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data guna penelitian penulis ini, maka penulis

melakukan 3 teknik pengumpulan data yaitu:

1. Interview (Wawancara)

Menurut Sutrisno Hadi dalam buku Sugiyono (2017:138)

mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti

dalam menggunkan metode wawancara adalah sebagai beikut :

a. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu


tentang dirinya sendiri.
b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti
adalah benar dan dapat dipercaya.
c. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh peneliti.

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara penulis dan

narasumber. Penulis sebelumnya telah mempersiapkan pertanyan-

pertanyaan mengenai Pengaruh Penyaluran Kredit terhadap Laba

Perusahaan.

2. Studi Kepustakaan

Menurut Sugiyono (2016:291), studi kepustakaan berkaitan

dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai,

budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti,

selain itu studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian,

hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur-literatur

ilmiah.
55

Data diperoleh dari data yang relevan terhadap permasalahan

yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka lainnya seperti buku,

jurnal, artikel, peneliti terdahulu.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk

menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang

akurat dari pecatatan sumber-sumber infomasi khusus dari tulisan, hasil

wawancara, gambar dan lain sebaginya.

Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan penulis bersumber

dari Data Penyaluran Kredit dan Laba Perusahaan yang bersumber dari

laporan keuangan neraca dan laporan laba/rugi PT. BPR Cianjur Jabar.

3.6 Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator serta

skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitan.

Pengertian variabel penelitian menurut Sugiyono (2017:38) adalah

”Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

mempelajari sehingga diperoleh informasi tentang hasil tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Dalam buku Sugiyono (2017:39) menurut hubungan antara satu

variabel dengan variabel yang lain macam-macam variabel dibedakan

menajdi :
56

1. Variabel Bebas (Independent Variable)


Variabel independen sering disebut sebagi variabel stimulus,
predictor, antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengarh atau timbulnya variabel dependen (terkait).
2. Variabel terkait (Dependent Variable)
Variabel dependen sering disebut sebagai varabel autput “ variabel
terkait adalah variabel yang di pengaruhi atau yang menjdi akibat
karena adanya variabe bebas.

Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih Pengaruh Penyaluran Kredit

Terhadap Laba Perusahaan, maka terdapat 2 (dua) variabel penelitian, yaitu :

1. Penyaluran kredit sebagai variabel independen (X)

2. Laba sebagai variabel dependen (Y)

Agar lebih mudah untuk melihat mengenai variabel penelitian yang

akan digunakan maka penulis menjabarkan kedalam bentuk operasionalisasi

variabel, yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Independen (X) : Penyaluran kredit

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala


Penyalura Penyaluran Kredit adalah 1. Kepercayaan Rasio
n Kredit penyediaan uang atau tagihan yang 2. Kesepakatan
dapat dipersamakan dengan itu, 3. Jangka waktu
berdasarkan persetujuan atau 4. Risiko
kesepakatan pinjaman meminjam 5. Balas jasa
antar bank dan pihak lain, (Bunga)
peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga. (Kasmir
2014:113)
57

Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel Dependen (Y) : Laba

Jenis
Variabel Definisi Operasional Indikator
Data
Laba Laba merupakan ukuran 1. Pendapatan Rasio
keseluruhan prestasi perusahaan 2. Biaya
yang diukur dengan menghitung
selisih antara pendapatan dan
biaya (Mahmud M. Hanafi
2010:32).

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini berkaitan dengan

hubungan antara variabel X dan variabel Y. Analisis data dilakukan secara

kuantitatif dengan dilanjutkan pemilihan uji statistik yaitu dengan uji

normalitas, uji regresi sederhana, uji korelasi, uji koefesien determinasi, dan

uji t, yang tujuannya adalah menetapkan apakah variabel bebas mempunyai

hubungan dengan variabel terkaitnya, peningkatan tingkat signifikan dan

diakhiri dengan penelitian dasar penarikan kesimpulan melalui penerimaan

atau penolakan hipotesis.


58

1. Uji Normalitas

Salah satu asumsi yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji

statistik prametrik adalah uji normalitas.

Menurut Imam Ghozali (2013:160) uji normalitas adalah:

“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model


regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Persamaan
regresi dikatakan baik jika mempunyai variabel bebas dan
variabel terkait berdistribusi normal”.

Berikut dasar analisis yang digunakan pada uji Kolmogorov-

Smirrov:

a. Jika nilai sig (signifikasi) > 0,50 maka diterima Ho, maka data

berdistribusi normal.

b. Jika nilai sig (signifikasi) < 0,50 maka ditolak Ho, maka data

berdistribusi tidak normal.

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah metode analisis statistik

yang digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel

dependen (Y) jika nilai variabel (X) di ubah-ubah. Dampak dari analisis

regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya

variabel dependen (Laba) dapat dilakukan dengan menaikan dan

menurunkan variabel Independen (Penyaluran Kredit) baik dari sistem

akuntansi maupun kebijakan dan prosedur yang terdapat di dalamnya.


59

Analisis regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional

ataupun kausal satu independen dengan satu variabel dependen.

Maka menurut Sugiyono (2013:188) bahwa persamaan umum

regresi linier sederhana adalah:

Rumus Regresi Linier Sederhana

Ý=a+bX
Rumus 3.1

Besarnya a dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Rumus Pencarian Koefesiaen Arah Regresi


n(∑ xy )−( ∑x )(∑ y )
b= 2
n(∑ x )−¿ ¿
Rumus 3.2

Rumus Pencarian Bilangan Konstanta


(∑ x 2)(∑ y )−(∑ x)(∑ x y)
a= 2
n(∑ x )−¿ ¿
Rumus 3.3

Keterangan:
x = Penyaluran Kredit
y = Laba
a = Bilangan Konstan
b = Koefesien Arah Regresi
60

3. Uji Korelasi

Dalam uji kolerasi yang dicari adalah koefisien kolerasi yaitu

angka yang menyatakan derajat hubungan antara variabel independen (X)

dengan variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Menurut Sugiyono (2013:182) analisis korelasi merupakan angka

yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara suatu variabel

dengan lain. Dengan rumus sebagai berikut:

Uji Korelasi
n ∑ xy −(∑ x )(∑ y )
r¿
√ {n(∑ x ¿¿ 2)−¿ ¿ ¿ ¿
Rumus 3.4

Keterangan:
r = Nilai koefisien korelasi
∑x = Jumlah pengamatan variabel Y
∑y = Jumlah pengamatan variabel X
∑ xy = Jumlah hasil perkalian X dan Y
¿ = Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X
¿ = Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y
n = Jumlah pengamatan X dan Y

Dari hasil yang diperoleh dengan rumus di atas, dapat diketahui

tingkat pengaruh variabel X dan variabel Y. Pada hakikatnya nilai r dapat

bervariasi dari -1 hingga +1, atau secara matematis dapat ditulis menjadi

-1 ≤ r ≤ + 1. Hasil dari perhitungan akan memberikan tiga alternatif,

yaitu:
61

1. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antar kedua variabel

sangat lemah atau tidak terdapat hubungan antara variabel X

terhadap variabel Y.

2. Bila r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antar kedua variabel

adalah kuat dan searah, dikatakan positif.

3. Bila r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antar kedua variabel

adalah kuat dan berlawanan arah, dikatakan negatif.

Sebagai bahan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan

berikut ini:

Tabel 3.3
Pedoman Menginterprestasikan Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2017:184)

4. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Sugiyono (2011:231) menerangkan bahwa “Koefisien

determinasi adalah kuadrat dari koefesien (r²)”. Koefisien determinasi

digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kontribusi suatu

variabel X (Penyaluran Kredit) mempengaruhi variabel Y (Laba).

Besarnya koefesien determinasi (r²) terletak antara 0 dan 1 atau 0%


62

sampai dengan 100%. Sebaliknya jika r² = 0 maka tidak menjelskan

sedikit pun pengaruh variasi variabel X (Penyaluran Kredit) terhadap

variabel Y (Laba). Untuk mengetahui seberapa besar peranan atas

pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Koefesien

determinasi digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Koefesien Determinasi

Kd = r2 x 100%

Rumus 3.5

Keterangan:
Kd = Koefesien Determinasi
r = Hasil Perhitungan Koefesien Determinasi
100% = Persentase

3.8 Rancangan Pengujian Hipotesis

Dalam penelitan ini pengujian hipotesis hanya dilakukan pada dua

variabel yaitu Penyaluran Kredi sebagai variabel independen dan Laba sebagi

variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian pad

parameter-parameter (r) adalah sebagai berikut:

Ho : r = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan Penyaluran Kredit

terhadap Laba.

Ha : r ≠ 0 → t terdapat pengaruh yang signifikan Penyaluran Kredit terhadap

Laba.

Langkah selanjutnya untuk dapat menarik kesimpulan diterima atau

ditolaknya hipotesis yang diajukan, dilakukan dengan menggunakan


63

distribusi uji t dengan tingkat keyakinan 95% (a = 0,05), karena angka

tersebut telah umum digunakan dalam melakukan penelitian ilmu-ilmu sosial.

Adapun rumus uji t yang dapat dihitung adalah sebagai berikut :

Pengujian Hipotesis (Uji t)


r √ n−2
t=
√1−r 2
Rumus 3.6

Sumber: Sugiyono (2017:184)

Keterangan:
t = Uji t
r = Nilai Koefesien Korelasi Pearson
n = Banyaknya Resonden

Untuk mengambil keputusan maka nilai t dari perhitungan tersebut di

atas dibandingkn dengan nilai t dari tabel distribusi t dengan menggunakan

derajat kebebasan (dk) atau degree of freedom (df) sebesar n-2. Kesimpulan

yang diambil, adalah sebagai berikut:

a. Bila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat

pengaruh yang signifikan Penyaluran Kredit terhadap Laba.

b. Bila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak terdapat

pengaruh yang signifikan Penyaluran Kredit terhadap Laba.


64

3.9 Lokasi Dan Jadwal Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur

Jabar, yang beralamat di Jl Cilaku No. 5 Desa Cikroya Warungkondang Telp

(02630) 264016 Kabupaten Cianjur Jawa Barat 43261.

Tabel 3.4
Jadwal Penelitian

Bulan
N Tahun Dan Kegiatan
Nov-Des Jan-Apr Mei-Juni Juli-Agust
o Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan menyusun
1                                
proposal
2 Pengumpulan data                                
Pengelolaan dan
3                                
analisis data
4 Penyusunan laporan                                
5 Sidang skripsi                                
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapat tujuan tertentu

mengenai suatu hal yang akan dibutuhkan secara objektif untuk mendapatkan

data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Objek penelitian yang akan dikaji

dalam penelitian ini adalah pengaruh penyaluran kredit terhadap laba

perusahaan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar yang beralamat

Jl. Cilaku No 5 Warungkondang Cianjur.

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur Jabar merupakan

salah satu Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Cianjur,

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan PT. Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB). PT. BPR Cianjur Jabar

berdiri pada tanggal 27 April 1981 dengan nama Perusahaan Daerah

Lembaga Perkreditan Kecamatan (PD LPK) Warungkondang, dan

berubah status badan hukum menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

pada tanggal 31 Juli 1998. Kemudian pada tanggal 21 Desember 2011

melaksanakan merger bersama 8 (delapan) PD. BPR yang terdapat di

Kabupaten Cianjur yaitu PD. BPR LPK Sindangbarang, PD. BPR LPK

Pacet, PD. BPR LPK Sukanagara, PD. BPR LPK Cidaun, PD. BPR

65
66

LPK Cibeber, PD. BPR LPK Kadupandak, PD. BPR LPK Ciranjang

dan Cikalongkulon menjadi PD. BPR LPK Warungkondang.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor

AHU-39301 40.10 2014 tanggal 12 Desember 2014 berubah nama dan

bentuk badan hukum menjadi PT. BPR Cianjur Jabar. Setelah mendapat

persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang pengalihan izin

usaha dan penetapan penggunaan izin usaha, sesuai pengumuman pada

media cetak pada tanggal 05 Juni 2015.

Visi PT. BPR Cianjur Jabar yaitu “Menjadi BPR terkemuka dan

berkinerja baik”. Sedangkan Misi yang ingin dicapai oleh PT. BPR

Cianjur Jabar yaitu :

1. Meningkatkan daya saing dan daya guna dalam melayani Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah sehinggga mendorong perekonomian

masyarakat.

2. Meningkatkan kreativitas dan inovasi sumber daya manusia

3. Membangun kemitraan yang erat dengan seluruh stakeholder

4. Menjadikan BPR sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli

Daerah bagi Kabupaten Cianjur dan Provinsi Jawa Barat serta

kontribusi laba bagi bank BJB.


67

4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Objek Penelitian

1. Tugas dari PT. BPR Cianjur Jabar

Menurut pasal 13 UU Perbankan No. 10 tahun 1998, Bank

Perkreditan Rakyat mempunyai suatu tugas khusus yaitu sebbagai

berikut :

a. Bertugas sebagai penghimpun dana yang dapat diperoleh dari

masyarakat. Biasanya dana yang diberikan dalam bentuk

simpanan yang berupa deposito berjangka, tabungan, dan

bentuk lainnya.

b. Mempunyai tugas sebagai pemberi kredit

c. Mempunyai tugas untuk menyediakan pembiayaan dan

penempatan dana, hal ini dilakukan berdasarkan prinsip

syariah, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh

Bank Sentral (Bank Indonesia)

d. Menempatkan semua dana nya dalam bentuk Sertifikat Bank

Indonesia atau yang biasa disingkat SBI, deposito berjangka,

sertifikat deposito, dan tabungan pada bank yang lain.

e. Selain mempunyai tugas atau kewajiban, Bank Perkreditan

Rakyat selaku salah satu badan atau lembaga keuangan bank di

Indonesia juga mempunyai beberapa batasan-batasan sesuai

dengan ketentuan yang ada.


68

2. Fungsi dari PT. BPR Cianjur Jabar

Sedangkan fungsi dari PT. BPR Cianjur Jabar adalah

memberikan layanan pendanaan seperti bank kepada masyarakat

yang sulit menjangkau bank umum. BPR juga dapat membantu

mendidik masyarakat memahami pola nasional agar pemerataan

pembangunan di sektor pedesaan bisa lebih cepat. Kesempatan

membuka usaha pada masyarakat pedesaan menjadi terbuka serta

memberi pemahaman kepada masyarakat yang akan manfaat

lembaga keuangan formal sehingga dapat terhindar dari jeratan

renternir.

4.1.3 Produk dan Layanan Objek Penelitian

1. Tamasa

Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan

penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam buka kantor

BPR Cianjur bagi masyarakat petani, pedagang, buruh, nelayan,

karyawan dll.

a. Manfaat yang didapat :

1) Tingkat suku bunga yang memuaskan (5 % per tahun)

2) Biaya administrasi murah

b. Syarat Pembukaan Rekening :

1) Membawa kartu identitas terbaru dan yang masih berlaku

(KTP, SIM, Kartu Pelajar, Paspor)


69

2) Mengisi Formulir Pembukaan Rekening Tabungan

3) Melakukan setoran awal minimal Rp. 20.000

c. Biaya-biaya :

1) Biaya administrasi : Rp. 2000 per bulan

2) Saldo minimal setelah pengaambilan : Rp. 25.000

2. Tasis Plus

Tabungan Siswa yang sangat bermanfaat untuk mendidik

anak-anak kita dan mendukung program pemerintah untuk

menjadikan anak gemar menabung.

a. Manfaat yang didapat :

1) Menjadikan anak gemar menabung untuk masa depan

2) Suku bunga yang memuaskan (2,5 % per tahun untuk

saldo ≥ Rp. 1 JT)

3) Biaya administrasi tidak ada

b. Syarat Pembukaan Rekening :

1) Membawa kartu identitas terbaru dan yang masih berlaku

(KTP, SIM, Kartu Pelajar, Paspor)

2) Mengisi Formulir Pembukaan Rekening Tabungan

3) Melakukan setoran awal minimal Rp. 5.000

c. Biaya-biaya :

1) Biaya administrasi : Tidak Ada

2) Saldo minimal setelah pengaambilan : Rp. 10.000


70

d. Reward :

Reward berdasarkan saldo rata-rata :

5 juta => 50 ribu

10 juta => 100 ribu

25 juta => 200 ribu

50 juta => 250 ribu

100 juta => 300 ribu

3. Kredit Serba Usaha

Kredit Serba Usaha adalah Kredit modal kerja yang diberikan

kepada pelaku usaha perorangan berskala Mikro, dalam sektor

ekonomi produktif untuk tujuan modal kerja dan/atau investasi.

4. Kredit Serba Guna

Kredit Serba Guna adalah Kredit yang diberikan atau

diperuntukan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui Pegawai

Swasta.

5. Kredit Investasi

Kredit Investasi adalah kredit jangka menengah atau jangka

panjang untuk pembelian barang-barang modal beserta jasa yang

diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi,

ekspansi dan relokasi proyek yang sudah ada.

6. Deposito

Simpanan dengan batasan waktu yang telah ditentukan,

Simpanan dalam mata uang rupiah dengan jangka waktu : 1 bulan,


71

3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan dapat diperpanjang (Automic Roll

Over) dengan tingkat suku bunga disesuaikan dengan jangka waktu

deposito yang bersangkutan. Nasabah mendapatkan bunga deposito

pada saat jatuh waktu penarikan atau pencairan.

a. Manfaat yang didapat :

1) Suku bunga yang memuaskan di atas bank umum lainnya

2) Jangka Waktu 1- 3 bulan Bunga 7,25 % per tahun

3) Jangka Waktu 6-12 bulan Bunga 7,75% per tahun

b. Syarat Pembukaan Rekening :

1) Membawa kartu identitas terbaru dan yang masih berlaku

(KTP, SIM, Kartu Pelajar, Paspor)

2) Mengisi Formulir Pembukaan Rekening Deposito

4.1.4 Susunan Organisasi Objek Penelitian

Susunan organisasi merupakan wadah kerja sama yang dapat

mencerminkan garis wewenang dan tanggung jawab diantara orang-

orang di dalam organisasi untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi

Bank ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi Nomor

009/SK.DIR/BPR-CJR/VI/2017 tanggal 21 Juni 2017 tentang Struktur

Organisasi PT. BPR Cianjur Jabar, sebagai berikut:


72

1. Pimpinan Cabang

a. Bertugas memimpin kantor cabang ditempat kedudukannya

dan bertindak atas nama direksi baik didalam maupun di luar

pengendalian dalam hubungannya dalam kegiatan usaha bank.

b. Memegang rahasia bank dan kode lalulintas keuangan.

c. Melaksanakan misi kantor cabang secara keseluruhan.

d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur.

e. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta

mengelola bisnis di wilayah kerja kantor cabang.

f. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta

mengelola layanan unggul kepada nasabah.

g. Memberikan kontribusi yang nyata untuk memberdayakan

ekonomi.

h. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur,

peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan

lain yang berlaku.

i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok serta

fungsi kegiatannya.

2. Kasi Umum dan Akunting

a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang pelayanan

dan operasi.

b. Mengelola administrasi kredit serta laporan perkreditan.

c. Memeriksa kebenaran atau akurasi transaksi keuangan.


73

d. Memantau dan mengendalikan transaksi pembukuan.

e. Mengelola analisa keuangan.

f. Mengelola laporan keuangan kantor cabang.

g. Mengelola sumber daya manusia.

h. Mengelola logistik kerumahtanggaan, kearsipan, dan

administrasi umum lalinnya.

i. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur

peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan

lainnya yang berlaku.

j. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi,

dan kegiatan lainnya.

3. Kasi Kredit dan Dana

a. Memonitoring kredit yang dilakukan oleh kasi kredit bisa

dilakukan mulai dari analisa pengajuan kredit calon nasabah

ataupun nasabah lama. Monitoring kredit merupakan kegiatan

pemantauan kredit agar bisa dilihat deviasi yang akan terjadi

yang bisa menyebabkan terjadinya penurunan mutu kredit

yang diberikan kepada nasabah.

b. Melaksanakan pengawasan fisik bisa dilakukan dengan cara

mempelajari aktivitas fisik dari nasabah dan juga melakukan

laporan hasil kunjungan nasabah secara teratur. Kasi kredit

bank juga harus melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan

yang dilakukan oleh staf kredit. Pengawasan ini akan


74

memperkecil tingkat NPL bahkan akan mencegah terjadinya

NPL pada bank.

4. Teller

Memberikaan layanan transaksi baik bersifat tunai maupun non

tunai kepada nasabah.

5. Customer Service (CS)

Memberi layanan kepada nasabah dalam hal memberikan

informasi, menampung keluhan nasabah, cross selling, dan

membantu nasabah dalam penyelesaian masalah.

6. Admin Kredit

Salah satu administrasi di bank yang dikhususkan dalam pelayanan

pinjaman atau kredit terhadap nasabah atau debitur. Pekerjaan

berhubungan langsung dengan berbagai hal dalam pengurusan

kredit seperti pengumpulan syarat-syarat kredit, persiapan dalam

pejanjian kredit dan lainnya.

7. Marketing

a. Mempromosikan dan memperkenalkan produk perbankan

b. Mencari nasabah (pihak ketiga) yang mempunyai dana lebih

agar mau menyiapkannya ke dalam bank.

8. Analisis Kredit

Untuk meneliti atau menilai pemohon kredit secara mendalam

tentang keadaan usaha atau proyek pemohon kredit agar


75

pelaksanaan kredit yang akan dilakukan dengan berjalan dengan

lancar sehingga tidak menimbulkan kredit macet.

9. Account Officer (AO)

Orang yang memasarkan produk-produk perusahaan kepada calon

nasabah yang dianggap potensial dan melakukan monitoring atas

pembiayaan yang diberikan supaya nasabah tersebut dapat

memenuhi kewajibannya terhadap perusahaan, Account Officier

juga mempunyai tanggungjawab untuk menjalin hubungan baik

kepada nasabah.
PIMPINAN
KPO / CABANG

Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar

76
77

4.2 Analisis Data

Analisis data adalah rancangan untuk menganalisis data yang telah

dikumpulkan. Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami serta diinterprestasikan.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penyaluran kredit yang

dijadikan variabel (X) terhadap laba yang dijadikan variabel (Y), maka

penulis menggunakan uji statistik seperti dibawah ini:

Tabel 4.1
Data Penelitian PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar

Tahu
X Y X2 Y2 XY
n
2013 47,236 1,883 2231,239696 3,545689 88,945388
2014 58,582 1,825 3431,850724 3,330625 106,91215
2015 75,689 4,958 5728,824721 24,581764 375,266062
2016 85,444 2,371 7300,677136 5,621641 202,587724
2017 91,809 925 8428,892481 855625 84923,325
∑5 358,76 936,037 27121,48476 855662,0797 85697,03632

4.2.1 Uji Normalitas

Keseluruhan data yang didapat dari dua variabel dalam penelitian

ini perlu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui distribusi normal

atau tidak sebelum dilakukan uji statistik. Berdasarkan dari data

penyaluran kredit terhadap laba yang diolah menggunakan program

SPSS 24 diperoleh hasil statistik sebagai berikut:


78

Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Penyaluran Kredit Laba


N 5 5
Normal Parameters a,b
Mean 71,7520 187,2074
Std. Deviation 18,57241 412,44061
Most Extreme Differences Absolute ,184 ,471
Positive ,161 ,471
Negative -,184 -,327
Test Statistic ,184 ,471
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,001c
a. Test distribution is Normal.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel diatas menunjukan

signifikasi sebesar 0,184 untuk variabel Penyaluran Kredit, dan variabel

Laba menunjukan nilai signifikan sebesar 0,471. Nilai signifikan dari

kedua variabel penelitian ini menunjukan angka yang lebih besar dari

tarif signifikasinya (a = 0,05). Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan

bahwa kedua variabel penelitian ini memiliki data yang berdistribusi

normal.

4.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Tujuan analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi

seberapa tinggi nilai variabel dependen (Y) jika nilai variabel (X) di

ubah-ubah. Dampak dari analisis regresi dapat digunakan untuk

memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen (Laba)

dapat dilakukan dengan menaikan dan menurunkan variabel

Independen (Penyaluran Kredit) baik dari sistem akuntansi maupun


79

kebijakan dan prosedur yang terdapat di dalamnya. Digunakan

persamaan sebagai berikut:

Ý =a+bX

Dimana :
X = Penyaluran Kredit
Y = Laba
a = Bilangan Konstan
b = Koefesien Arah Regresi

n(∑ xy )−( ∑x )(∑ y )


b=
n(∑ x 2 )−¿ ¿

5 (85697,03632)−(358,76)(936,037) (428485,1816)−(286697,8367)
b= b=
5 (27121,48476)−¿ ¿ (135607,4238)−(128708,7376)

(92672,5475)
b=
(6898,68619)

b=¿ 13,433

(∑ x 2)(∑ y )−(∑ x)(∑ x y)


a=
n(∑ x 2 )−¿ ¿

(27121,48476)(936,037)−(358,76)(85697,03632)
a=
5(27121,48476)−¿ ¿

(25386713,23)−(30744668,75)
a=
(135607,4238)−(128708,7376)

(−5357955,523)
a=
(6898,68619)

a=−776,663
80

Berdasarkan perhitungan statistik secara manual di atas, maka

koefesien regresi b sebesar 13,433 dan konstanta a sebesar -776,663.

Tabel 4.3
Hasil Komputerisasi Regresi Linear

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) -776,663 751,930 -1,033 ,378

Penyaluran Kredit 13,433 10,210 ,605 1,316 ,280

a. Dependent Variable: Laba

Dari hasil perhitungan SPSS 24, koefesien arah b yaitu sebesar

13,433 pada konstanta a sebesar -776,663 artinya jika penyaluran kredit

nilainya 0 maka jumlah laba nilainya sebesar -776,663. Dan jika

penyaluran kredit mengalami kenaikan 1 maka jumlah laba akan

mengalami kenaikan sebesar 13,433. Dengan demikian, bentuk

hubungan variabel ini dapat digambarkan melalui persamaan regresi

sederhana yaitu:

Ý = -776,663 + 13,433 X

4.2.3 Uji Korelasi

Uji korelasi sederhana digunakan untuk membahas derajat

hubungan antara variabel X dengan variabel Y atau untuk mengetahui

kuat atau lemahnya hubungan antara variabel X (Penyaluran Kredit)

dengan variabel Y (Laba).


81

Penggunaan uji korelasi sederhana pada penelitian ini untuk

mencari nilai r yang ditentukan melalui korelasi Pearson Product

Moment. Angka korelasi berkisaran antara -1 sampai dengan +1.

Semakin mendekati 1 maka korelasi semakin kuat. Sementara nilai

positif dan negatif mengidentifikasikan arah hubungan. Arah hubungan

positif menunjukan pola hubungan searah atau menjelaskan bahwa

penyaluran kredit yang semakin besar dapat meningkatkan laba, jika

arah hubungan negatif menunjukan pola hubungan yang tidak searah

dimana ketika salah satu variabel naik maka variabel lainnya turun.

Berdasarkan pengelolaan data secara manual yang telah

dilakukan, maka hasil dari uji korelasi person product moment dihitung

sebagai berikut:

n ∑ xy −(∑ x )(∑ y )
r¿
√ {n(∑ x ¿¿ 2)−¿ ¿ ¿ ¿
5(85697,03632)−( 358,76)(936,037)
r¿
√ {5 ( 27121,48476 )−¿ ¿ ¿
(428485,1816)−(335812,6341)
r¿
√(135607,4238)−( 128708,7376)−( 4278310,399)−¿ ¿¿
(92672,5475)
r¿
√ ( 6898,68619 )−( 3402145,1)
(92672,5475)
r¿
√(23470331647)
( 92672,5475)
r¿
(153200,29)

r ¿ 0,605
82

Tabel 4.4
Hasil Komputerisasi Analisis Koreasi

Correlations
Penyaluran Laba
Kredit
Penyaluran Kredit Pearson Correlation 1 ,605
Sig. (2-tailed) ,280
N 5 5
Laba Pearson Correlation ,605 1
Sig. (2-tailed) ,280
N 5 5

Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa koefesien korelasi

Product Moment pasangan variabel ini adalah r = 0,605 hal ini

menunjukan bahwa Penyaluran Kredit dan Laba mempunyai hubungan

yang kuat dan searah dikarenakan r berada pada rentang 0,60 – 0,799.

Artinya jika Penyaluran Kredit naik maka akan diikuti dengan kenaikan

Laba.

4.2.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefesien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar

variabel independen (Penyaluran Kredit) berpengaruh terhadap variabel

dependen (Laba) yang dinyatakan dalam persentase. Berdasarkan hasil

pengolahan data yang telah dilakukan, maka hasil dari koefesien

determinasi disajikan dalam tabel sebagai berikut:


83

Tabel 4.5
Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate

1 ,605a ,366 ,155 379,23091

a. Predictors: (Constant), Penyaluran Kredit

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pula nilai koefesien

determinasi yaitu:

Kd = r2 x 100%

= 0,6052 x 100%

= 0,366025 x 100%

= 36,6%

Berdasarkan tabel dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui

bahwa nilai koefesien determinasi adalah sebesar 36,6% sedangkan

sisanya sebesar 73,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti,

seperti suku bunga, rasio NPL, rasio ROA, rasio BOPO, rasio LDR,

DPK, dan lain-lain.

4.2.5 Uji Statistik (Uji t)

Untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilakukan

dengan menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk melihat ada tidaknya

pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel

dependen. Variabel independen dikatakan memiliki pengaruh terhadap


84

variabel dependen apabila variabel tersebut memiliki nilai signifikasi

(sig.) dibawah 0,05. Penilaian pengaruh ini juga dapat dilakukan

dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel dengan keputusan menerima

atau menolak Ho.

Untuk dapat menarik kesimpulan di terima atau ditolaknya

hipotesis yang diajukan, maka nilai (r) hasil korelasi perlu diuji kembali

signifikasinya dengan cara membandingkan thitung dan ttabel. Perhitungan

manual thitung dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:

r √ n−2
t=
√1−r 2
0,605 √5−2
t=
√ 1−0,605 2
0,605 √ 3
t=
√ 1−0,366025

0,605(1,732050808)
t=
√ 0,633975

1,047890739
t=
0,796225471

t=1,316

Dari hasil perhitungan manual thitung dapat diperoleh sebesar 1,316.

Adapun hasil perhitungan komputerisasi dengan menggunakan SPSS

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6
85

Uji Statistik (Uji t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) -776,663 751,930 -1,033 ,378

Penyaluran Kredit 13,433 10,210 ,605 1,316 ,280

a. Dependent Variable: Laba

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat dilihat bahwa distribusi t

(t-test) antara variabel Penyaluran Kredit dan Laba sama hasilnya

dengan yang dihitung secara manual yaitu sebesar 1,316.

Untuk penarikan kesimpulan, dilakukan dengan cara

membandingkan thitung dengan ttabel dengan kriteria penerimaan dan

penolakan Ho sebagai berikut:

c. Bila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat

pengaruh yang signifikan Penyaluran Kredit terhadap Laba.

d. Bila t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak

terdapat pengaruh yang signifikan Penyaluran Kredit terhadap

Laba.

Dengan tarif kesalahan a = 0,05 dan derajat kebebasan dk= n-2

(dk = 5-2 = 3), dari tabel distribusi t diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar

3,182 dan nilai thitung 1,316 dengan nilai signifikan sebesar 0,280.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai thitung

1,316 < ttabel 3,182 dan nilai P value (Sig.) adalah sebesar 0,280.
86

Maka disimpulkan bahwa P value (Sig.) > 0,05. Ini menunjukan

hasil penelitian mengenai Penyaluran Kredit dengan Laba

Perusahaan di PT. BPR Cianjur Jabar periode 2013-2017 yaitu

menerima Ho atau menolak Ha, yang berarti Penyaluran Kredit tidak

berpengaruh signifikan terhadap Laba.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pertumbuhan Penyaluran Kredit PT. BPR Cianjur Jabar

PT. BPR Cianjur Jabar merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Pemerintah Kabupaten Cianjur, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten yang memiliki

nasabah dari berbagai lapisan berupa perorangan, pekerja, koperasi, dan

mempunyai tugas menghimpun serta menyalurkan dana.

Penyaluran kredit pada PT. BPR Cianjur Jabar dilihat berdasarkan

indikator pada kepercayaan terhadap nasabahnya, kesepakatan dalam

perjanjian kredit, jangka waktu yang diberikan, risiko atas timbulnya

kredit bermasalah, dan balas jasa atas pendapatan bunga dari

penyaluran kredit.

Untuk mengetahui besarnya penyaluran kredit dengan hasil

persentase menurut Abdul Halim, (2004:163) dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

Rumus Growth

X 1−¿ X
GX= x 100 % ¿
(t −1)

X (t −1)

Rumus 4.1
87

Keterangan
GX : Tingkat Pertumbuhan Penyaluran Kredit
X1 : Penyaluran Kredit tahun tertentu
X (t−1) : Penyaluran Kredit tahun sebelumnya

Berdasarkan rumus diatas, maka hasil persentase yang didapatkan

dari penyaluran kredit dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7
Pertumbuhan Penyaluran Kredit
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar
Periode 2013-2017

Penyaluran Kredit Kenaikan Persentase


Tahun
(dalam rupiah) (Penurunan) (%)

2013 47.235.507.199 - -

2014 58.581.996.826 11.346.489.627 24,02

2015 75.687.447.680 17.105.450.854 29,20

2016 85.444.004.333 9.756.556.653 12,89

2017 91.809.277.497 6.365.273.164 7,45

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah kredit yang

diberikan dapat dikatakan mengalami peningkatan setiap tahun. Untuk


88

lebih jelasnya peningkatan yang terjadi dapat dilihat pada diagram

batang dibawah ini:

Penyaluran Kredit
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar
Rp100,000,000,000
Rp80,000,000,000
Rp60,000,000,000
Rp40,000,000,000
Penyaluran Kredit
Rp20,000,000,000
Rp-
2013 2014 2015 2016 2017

Periode

Gambar 4.2
Diagram Batang Pertumbuhan Penyaluran Kredit
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar
Periode 2013-2017

Dari data tabel 4.7 dan gambar 4.2 tersebut menunjukan bahwa

pada tahun 2013 jumlah penyaluran kredit adalah sebesar

47.235.507.199. Hal ini terjadi karena penyaluran kredit kepada

masyarakat yang terus mengalami peningkatan yang disebabkan

banyaknya masyarakat yang membutuhkan dana untuk usahanya,

terlihat dari banyaknya penyaluran kredit pada sektor kredit modal kerja

sebesar 19.903.943.746, kredit investasi sebesar 281.658.345 maupun

kredit konsumptif sebesar 26.104.488.575. Disisi lain pertumbuhan ini

juga dipicu dengan kepercayaan PT. BPR Cianjur Jabar terhadap


89

nasabah sebagai penerima kredit, kepercayaan diberikan oleh PT. BPR

Cianjur Jabar, dimana sebelumnya sudah dilakukan penlitian dan

penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern, yaitu

dengan 5C (Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral) dan

7P (Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability,

Protection). PT. BPR Cianjur Jabar mengetahui character nasabah

dengan mengumpulkan keterangan mengenai aktivitas calon debitur,

sifat pribadinya baik yaitu jujur, bertanggung jawab, bisa dipercaya,

mempunyai pekerjaan yang tetap, hubungan dengan relasi bisnis harus

baik. Capacity mengumpulkan keterangan dan minta pendapat dari

rekan-rekannya, data-data financial diwaktu yang lalu yang tercemin di

dalam laporan keuangan perusahaan sehingga akan dapat diukur

kemampuan perusahaan calon penerima kredit untuk melaksanakan

rencana kerja diwaktu yang akan datang dalam hubungannya dengan

penggunaan kredit tersebut. Capital menganalisis neraca selama dua

tahun terakhir, mengadakan analisis rasio untuk mengetahui likuiditas,

solvabilitas, rentabilitas dari calon peminjam kredit, modal yang

dimiliki merupakan modal sendiri dan modal pinjaman. Condition

melihat kondisi ekonomi yang akan mempengaruhi perkembangan

usaha calon peminjam, keadaan pemasaran dari hasil usaha calon

peminjam, prospek usaha dimasa yang akan datang untuk kemungkinan

bantuan kredit dari bank. Collateral meneliti mengenai pemilihan

jaminan, mengukur stabilitas daripada nilainya, memperhatikan


90

kemampuan pengikatan barang yang benar-benar menjamin

kepentingan bank sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan

status kepemilikan harta yaitu atas nama sendiri,.

Personality atau keperibadian yakni PT. BPR Cianjur Jabar

melakukan analisa riwayat hidup, hobi dan gaya hidup terhadap

nasabahnya. Party atau golongan analisa berdasarkan data dari

pemohon dan wawancara kemudian PT. BPR Cianjur Jabar akan

mengkelompokkan pemohon menurut modal, loyalitas dan karakternya.

Purpose atau tujuan PT. BPR Cianjur Jabar menyeldiki untuk apa

tujuannya pinjaman kredit, prinsipnya harus sesuai dengan tujuan kredit

apakah masuk kategori konsumtif, investasi dan modal kerja. Prospect

atau potensi yakni PT. BPR Cianjur Jabar menilai usaha nasabah di

masa yang akan datang menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain

mempunyai prospek atau sebaliknya. Payment atau pembayaran PT.

BPR Cianjur memastikan cara pemohon membayar cicilan sampai

lunas. Profitability menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam

mencari laba, maka profitabilitas diukur dari periode ke periode, apakah

akan tetap sama atau akan semakin meningkat, dengan tambahan kredit

yang akan diperolehnya. Protection bagaimana menjaga agar kredit

yang diberikan mendapatkan jaminan perlindungan hukum yang

berlaku untuk perjanjian tersebut, sehingga kredit yang diberikan benar-

benar aman. Jaminan pada kesepakatan apabila debitur lalai membayar


91

bunga yaitu kendaraan motor, mobil juga hak tanggungan yang berupa

tanah dengan menggunakan akta notaris.

Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-

masing pihak mendatangani hak dan kewajibannya masing-masing, hal-

hal yang tercantum dalam kesepakatan tersebut meliputi definisi serta

istilah-istilah yang akan digunakan dalam kesepakatan, jumlah dan

batas waktu pinjaman, pembayaran kembali pinjaman, hak penerima

dan dendanya apabila debitur lalai membayar bunga, terakhir

dicantumkan berbagai klausula seperti hukum yang berlaku untuk

perjanjian tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menjamin

kepastian hukum dan lebih memudahkan dalam pembuktian jika

dikemudian hari terdapat kredit bermasalah.

Jangka waktu, setiap perjanjian kredit memiliki jangka waktu

tertentu seperti pada PT. BPR Cianjur Jabar jangka waktu yang

diberikan yaitu jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka

panjang sesuai dengan jenis kredit yang digunakan. Jangka waktu ini

mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

Risioko, sering terjadi dalam praktek adalah nasabah tidak

menepati waktu yang diperjanjikan dalam mengembalikan pinjamannya

dengan berbagai alasan, sehingga timbul kredit yang bermasalah. Pada

PT BPR Cianjur Jabar dalam kredit bermasalah ini dapat dibedakan

dalam tiga hal (1) kurang lancar, terdapat tunggakan angsuran pokok,

ada tunggakan bunga yang telah melampaui 90 hari, (2) diragukan


92

masih bisa di selamatkan dan agunannya bernilai sekurang-kurangnya

75% dari hutang debitur termasuk bunga yang telah melampaui 180

hari (3) macet tidak memenuhi kreteria kurang lancar dan diragukan

yaitu terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga yang telah

melampaui 270 hari.

Balas jasa, PT. BPR Cianjur Jabar menerima keuntungan atau

pendapatan atas pemeberian suatu kredit yaitu dikenal dengan bunga.

Atas balas jasa tersebut pada tahun 2013 pendapatan bunga pada kredit

yang diberkan sebesar 13.263.857.355. (Lampiran 4 Neraca PD BPR

LPK Warungkondang 2013, lampiran 5 Laporan Laba Rugi PD BPR

LPK Warungkondang 2013 dan lampiran 14 kredit bermasalah dan

NPL).

Pada tahun 2014 penyaluran kredit sebesar 58.581.996.826

dengan persentase pertumbuhan 24,02% dikarenakan adanya kredit

bermasalah pada tahun 2013 sehingga terjadi kualitas kredit pada PT.

BPR Cianjur Jabar menurun. Hal tersebut mengakibatkan penurunan

laba bersih perusahaan dari 1.484.836.925 menjadi 1.432.325.197.

(Lampiran 6 Neraca PD BPR LPK Warungkondang 2014 dan lampiran

7 Laporan Laba Rugi PD BPR LPK Warungkondang 2014).

Pada tahun ini rasio kredit bermasalah dapat diperbaiki sehingga

Non Porforming Loan (NPL) mengalami penurunan dari 9,60%

menjadi 7,32%. Menurunnya resiko kredit juga ditopang dengan kinerja

PT. BPR Cianjur Jabar yang semakin baik dalam menghimpun dana
93

pihak ketiga. Hal ini dipicu dengan pertumbuhan pada sektor produktif

yang berasal dari segmen mikro dan usaha kecil. (Lampiran 14 kredit

bermasalah dan NPL PT.BPR Cianjur Jabar 2013-2017).

Pada tahun 2015 PT. BPR Cianjur Jabar kembali memberikan

porsi besar terhadap penyaluran kredit sebesar 75.687.447.680 dengan

persentase pertumbuhan 29,20% dikarenakan penurunan terhadap NPL

pada tahun 2014. Sehingga terjadinya peningkatan pada sektor

pendapatan bunga penyaluran kredit dari 14.517.895.030 menjadi

16.444.181.244. Kredit meningkat dikarenakan tingginya tingkat

komsumsi masyarakat dan dorongan dari penurunan inflasi sebesar

3,35% yang secara otomatis meningkatkan laba perusahaan. (Lampiran

8 Neraca PT. BPR Cianjur Jabar 2015 dan lampiran 9 Laporan Laba

Rugi PT. BPR Cianjur Jabar 2015).

Pada tahun 2016 penyaluran kredit sebesar 85.444.004.333

dengan penurunan persentase pertumbuhan sebesar 12,89%, hal ini

disebabkan terjadinya peningkatan NPL dari 7,55% menjadi 9,39% dan

kondisi ekonomi makro yang kurang konsumtif, meskipun mengalami

peningkatan dalam NPL, pada tahun 2016 ini pendapatan dan

penyaluran kredit terus mengalami peningkatan yang disebabkan oleh 2

faktor yakni rendahnya tingkat suku bunga dan rendahnya inflasi

sebesar 3,02%. (Lampiran 10 Neraca PT. BPR Cianjur Jabar 2016 dan

lampiran 14 kredit bermasalah dan NPL PT.BPR Cianjur Jabar 2013-

2017).
94

Pada tahun 2017 nilai kredit kembali mengalami penurunan

persentase sebesar 7,45% dikarenakan meningkatnya NPL atau rasio

kredit bermaslah dari 9,39% menjadi 16,18%. Meskipun pada tahun

2016 dan 2017 pendapatan operasional mengalami peningkatan yaitu

22.027.317.045 menjadi 24.227.585.896, namun beban operasionalnya

sebesar 25.266.406.443 juga mengalami peningkatan sehingga

perusahaan mengalami kerugian sebesar 924.844.090. (Lampiran 14

kredit bermasalah dan NPL PT.BPR Cianjur Jabar 2013-2017 dan

lampiran 13 Laporan Laba Rugi PT. BPR Cianjur Jabar 2017).

4.3.2 Pertumbuhan Laba PT. BPR Cianjur Jabar

Laba yang diperoleh yaitu laba operasional yang ada pada PT.

BPR Cianjur Jabar dimana laba operasional tersebut diperoleh dari

pendapatan operasional dan pendapatan non-operasional dikurangi

dengan biaya operasional dan biaya non-operasional. Laba atau

pendapatan operasional PT. BPR ini didominasi dari pendapatan bunga

kredit yang dihasilkan dari kegiatan penyaluran kredit.

Untuk mengetahui besarnya perolehan laba operasional dengan

hasil persentase menurut Abdul Halim, (2004:163) dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Rumus Growth

X 1−¿ X
GX= x 100 % ¿
(t −1)

X (t −1)

Rumus 4.2
95

Keterangan
GX : Tingkat Pertumbuhan Laba
X1 : Laba tahun tertentu
X (t−1) : Laba tahun sebelumnya

Berdasarkan rumus diatas, maka hasil yang didapatkan dari

perolehan laba operasional dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8
Pertumbuhan Laba Perusahaan
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar
Periode 2013-2017

Tahu Laba Kenaikan


Persentase (%)
n (Dalam Rupiah) ( Penurunan)
2013 1.882.591.430 - -
2014 1.824.994.933 -57.596.497 -3,06
2015 4.957.719.352 3.132.724.419 171,66
2016 2.371.320.574 -2.586.398.778 -52,17
2017 924.844.090 -1.446.476.484 -61,00

Data tabel diatas menunjukan bahwa selama kurun waktu 5 (lima)

tahun periode 2013-2017, laba mengalami fluktuasi. Untuk lebih

jelasnya fluktuasi yang terjadi dapat dilihat pada diagram batang

dibawah ini:
96

Laba
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar
Rp6,000,000,000
Rp5,000,000,000
Rp4,000,000,000
Rp3,000,000,000 Laba
Rp2,000,000,000
Rp1,000,000,000
Rp-
2013 2014 2015 2016 2017
Periode

Gambar 4.3
Diagram Batang Pertumbuhan Laba
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar
Periode 2013-2017
Dari data tabel 4.8 dan gambar 4.3 bahwa laba yang diperoleh PT.

BPR Cianjur Jabar selama 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2013 sampai

dengan tahun 2017 mengalami fluktuasi, hal tersebut juga terlihat dari

persentase perolehan labanya.

Peningkatan kredit pada tahun 2013 berdampak pada peningkatan

laba perusahaan yang mencapai 1.882.591.430, dengan pendapatan

operasional sebesar 14.502.447.682 yang terdidri dari pendapatan

bunga kredit yang diberikan sebesar 13.263.857.335, pendapatan

operasional lainnya sebesar 971.359.180 dan pendapatan non

operasional sebesar 1.199.420.322 yang terdiri dari keuntungan

penjualan aset tetap inventaris sebesar 2.287.990, bunga antar kantor

sebesar 1.048.234.806, dan pendapatan non operasional lainnya sebesar

148.897.526.
97

Pada beban operasional sebesar 12.646.124.211 yang terdiri dari

beban tabungan sebesar 754.540.173, beban bunga tabungan sebesar

754.540.173, bunga deposito berjangka sebesar 684.798.433, beban gaji

dan upah sebesar 5.285.855.475, honorarium sebesar 282.069.614,

biaya pendidikan tenaga kerja sebesar 290.859.891, biaya sewa sebesar

57.848.304, biaya pemeliharaan dan perbaikan sebesar 263.394.733,

penghapusan aktiva produktif sebesar 954.427.257, penyusutan aset

tetap inventaris sebesar 745.687.496, beban barang dan jasa sebesar

986.566.130, beban operasional lainnya sebesar 405.123.974 dan beban

non operasional sebesar 1.173.152.363 yang terdiri dari kerugian karena

penjualan aset tetap inventaris sebesar 6.718.084, bunga antar kantor

sebesar 1.048.234.806, dan beban non operasional lainnya sebesar

118.199.473. Sehingga PT. BPR Cianjur Jabar mampu menunjang

perekonomian nasional pada tahun 2013 dan memberikan citra yang

baik pada nasabahnya. (lampiran 5 laporan laba rugi PD BPR LPK

Warungkondang 2013).

Pada tahun 2014 persentase pertumbuhan laba menurun hingga

3,06% yaitu sebesar 1.824.994.933 dibanding tahun sebelumnya dengan

pendapatan operasional sebesar 15.587.232.268 yang terdiri dari

pendapatan bunga giro sebesar 864.369, tabungan sebesar 96.186.383,

deposito berjangka sebesar 168.031.489, bunga dari pihak ketiga bukan

bank sebesar 14.517.895.030, pendapatan operasional lainnya sebesar

804.254.997 dan pendapatan non operasional sebesar 135.068,095 yang


98

terdiri dari keuntungan karena penjualan aktiva tetap dan inventaris

sebesar 25.745.000, pendapatan non operasional lainnya sebesar

109.323.095.

Sedangkan untuk beban operasionalnya sebesar 13.827.424.129

yang terdiri dari beban bunga deposito berjangka sebesar 8.541.668,

beban bunga pinjaman yang diterima sebesar 1.260.446.723, beban

bunga kepada pihak ketiga bukan bank yaitu tabungan sebesar

849.086.408, deposito berjangka sebesar 792.227.549, dan pinjaman

yang diterima sebesar 6.859.964, beban premi asuransi sebesar

27.996.979, beban tenaga kerja yaitu gaji dan upah sebesar

5.722.681.321, honorarium sebesar 229.239.920, beban pendidikan

sebesar 310.087.276, beban sewa sebesar 139.682.531, beban

pemeliharaan dan perbaikan sebesar 261.185.103, beban penghapusan

aktiva produktif sebesar 1.008.747.881, beban baranng dan jasa sebesar

1.216.156.861, dan beban non operasional sebesar 69.881.301 yang

terdiri dari kerugian karena penjualan aktiva tetap dan inventaris

sebesar 8.427.801, beban non operasional lainnya sebesar 61.453.500.

Penurunan laba disebabkan oleh membengkaknya rasio kredit

bermasalah atau Non Performing Loan (NPL), dari tahun sebelumnya

sebesar 9,60% sehingga berdampak pada pendapatan dan beban

operasionalnya. Peningkatan NPL disebabkan oleh penurunan kualitas,

penyebab terjadinya penurunan laba disebabkan karena kredit macet,

penyebab kredit macet disebabkan oleh kegagalan bisnis nasabah.


99

(Lampiran 7 laporan laba rugi PD BPR Warungkondang 2014 dan

Lampiran 14 kredit bermasalah dan NPL PT.BPR Cianjur Jabar 2013-

2017).

Peningkatan laba pada tahun 2015 disebabkan oleh turunnya

inflasi sebesar 3,35% serta turunnya NPL dari tahun sebelumnya

sebesar 7,32% dan terjadi peningkatan pada pendapatan dari

18.620.255.265 menjadi 22.232.923.445 dikarenakan banyak nasabah

yang membayar kredit tepat waktu dan adanya penambahan nasabah

mengajukan kredit. Maka laba yang diperoleh mengalami peningkatan

sebesar 171,66% dengan pendapatan operasionalnya sebesar

18.479.201.323, yang terdiri dari pendapatan bunga giro sebesar

4.086.689, tabungan sebesar 85.749.387, deposito sebesar 92.612.263,

bunga kepada pihak ketiga bukan bank sebesar 1.061.934.980,

pendapatan lainnya yaitu pendapatan jasa transaksi sebesar 39.733.867,

penerimaan kredit yang dihapusbuku sebesar 195.206.964, pemulihan

penyisihan penghapusan aset produktif sebesar 288.349.001, dan

pendapatan non operasional sebesar 171.053.945, yang terdiri dari

keuntungan penjualan dari aset tetap dan inventaris sebesar 13.647.500,

pendapatan ganti rugi asuransi sebesar 1.7100.000, selisih kurs sebesar

140.306.445, pendapatan lainnya sebesar 146.303.199.

Sedangkan beban operasionalnya sebesar 16.117.192.786, yang

terdiri dari beban bunga tabungan sebesar 977.967.175, deposito

sebesar 975.986.609, simpanan dari bank lain sebesar 4.271.000, beban


100

pinjaman yang diterima dari bank lain sebesar 1.978.543.645, pinjaman

subordinasi sebesar 74.012.363, beban penyisihan penghapusan aset

produktif pada bank lain sebesar 54.415.124, beban kredit yang

diberikan kepada pihak ketiga bukan bank sebesar 1.191.361.986,

beban pemasaran sebesar 109.811.000, beban gaji dan upah sebesar

6.118.487.795, honorarium sebesar 208.545.008, beban pendidikan dan

pelatihan sebesar 337.201.513, beban sewa gedung kantor sebesar

61.268.333, beban penyusuutan atas aset tetap dan inventaris sebesar

754.100.756, beban amortisasi aset tidak berwujud sebesar 18.267.338,

beban premi asuransi sebesar 52.900.361, beban pemeliharaan dan

perbaikan sebesar 1.864.262.242, beban barang dan jasa sebesar

24.796.632, beban lainnya atas kerugian penjualan surat berharga

sebesar 123.186.590, dan beban non operasional sebesar 146.303.119.

(Lampiran 9 Laporan Laba Rugi PT. BPR Cianjur Jabar 2015 dan

Lampiran 14 kredit bermasalah dan NPL PT.BPR Cianjur Jabar 2013-

2017).

Pada tahun 2016 persentase pertumbuhan laba menurun hingga

52,17% yaitu sebesar 2.371.320.574 dibanding tahun sebelumnya.

Penurunan laba disebabkan oleh membengkaknya kembali NPL dari

tahun 2016 menjadi 9,39% dibanding tahun sebelumnya sebesar 7,55%.

Pendaptan operasional sebesar 22.027.317.045, yang terdiri dari

pendapatan bunga giro sebesar 11.010618, tabungan sebesar

98.085.972, deposito sebesar 96.845.407, pendapatan bunga kepada


101

pihak ketiga bukan bank sebesar 19.744.047.304, provisi kredit kepada

pihak ketiga bukan bank sebesar 1.243.419.232, pendapatan jasa

transaksi sebesar 8.913.995, penerimaan kredit yang dihapusbuku

sebesar 167.708.400, pemulihan penyisihan penghapusan aset produktif

sebesar 92.062.692, dan pendapatan non operasional sebesar

205.606.400, yang terdiri dari keuntungan penjualan aset tetap dan

inventaris sebesar 25.084.900, pendapatan non operasional lainnya

sebesar 178.631.388.

Sedangkan untuk beban operasionalnya sebesar 19.800.430.260,

yang terdiri dari beban bunga tabungan sebesar 1.159.545.412, deposito

sebesar 1.426.331.106, simpanan dari bank lain sebesar 2.194.320.352,

pinjaman subordinasi sebesar 94.408.520, beban penyisihan

penghapusan aset produktif penempatan pada bank lain sebesar

46.734.155, kepada pihak ketiga bukan bank sebesar 1.850.516.010,

beban pemasaran sebesar 179.695.713, beban tenaga kerja gaji dan

upah sebesar 7.575.262.954, honorarium sebesar 161.895.542, beban

pendidikan dan pelatihan sebesar 363.174.441, beban sewa gedung

kantor sebesar 115.482.391, beban sewa lainnya sebesar 104.861.293,

beban penyusutan atas aset dan inventaris sebesar 880.859.623, beban

amortisasi aset tidak berwujud sebesar 49.826.600, beban premi

asuransi sebesar 243.633.404, beban pemeliharaan dan perbaikan

sebesar 264.742.353, beban barang dan jasa sebesar 2.073.723.746,

beban pajak sebesar 32.020.932, dan beban non operasional sebesar


102

61.172.611 dari beban selisih kurs. (Lampiran 10 Laporan Laba Rugi

PT. BPR Cianjur Jabar 2015 dan lampiran 14 kredit bermasalah dan

NPL PT.BPR Cianjur Jabar 2013-2017).

Pada tahun 2017 persentase pertumbuhan laba kembali menurun

61,00% yaitu sebesar 924.844.090, hal ini disebabkan oleh penurunan

kualitas kredit sebesar 8.143.1614.145, membengkaknya NPL pada

tahun 2016 sebesar 9,39% menjadi 16,18%, serta terjadinya penurunan

pada pendapatan operasional sebesar 24.227.585.896, yang terdiri dari

pendapatan bunga giro sebesar 58.071.183, tabungan sebesar

94.609.304, deposito sebesar 117.838.921, kredit yang diberikan

kepada pihak ketiga bukan bank sebesar 21.299.175.461, provisi kredit

kepada pihak ketiga bukan bank sebesar 1.707.257.343, penerimaan

kredit yang dihapusbuku sebesar 115.047.050, pemulihan penyisihan

penghapusan aset produktif sebesar 221.799.004, pendapatan

operasioanal lainnya sebesar 613.787.630 pendapatan non operasional

159.687.800, yang terdiri dari pendapatan ganti rugi asuransi sebesar

10.875.000, pendaptan non operasional lainnya sebesar 148.812.800.

Terjadinya peningkatan pada beban operasional sebesar

25.266.406.443, yang terdiri dari beban bunga tabungan sebesar

1.370.707.966, deposito sebeasar 2.023.782.531, beban simpanan dari

bank lain sebesar 461.971.098, beban pinjaman yang diterima dari bank

lain sebesar 1.708.473.984, pinjaman subordinasi sebesar 124.052.197,

beban penyisihan penghapusan aset produktif sebesar penempatan pada


103

bank lain sebesar 63.565.088, beban kredit yang diberikan kepada pihak

ketiga bukan bank sebesar 4.999.379.322, beban pemasaran sebesar

182.216.500, beban tenaga kerja gaji dan upah sebesar 8.672.796.713,

honorium sebesar 177.321.600, beban pendidikan dan pelatihan sebesar

419.020.656, beban sewa gedung kantor sebesar 135.894.254, beban

sewa lainnya sebesar 230.026.534, beban penyusutan atas aset tetap dan

inventaris sebesar 1.008.369.939, beban amortisasi aset tidak berwujud

sebesar 44.022.347, beban premi asuransi sebesar 265.798.050, beban

pemeliharaan dan perbaikan sebesar 295.253.763, beban barang dan

jasa sebesar 2.273.040.877, beban pajak sebesar 26.914.159, beban

kerugian penjualan surat berharga sebesar 142.694.996 dan beban non

operasional sebesar 45.711.343, yang terdiri dari kerugian penjualan

atas aset tetap dan inventaris sebesar 333.361 dan beban non

operasional lainnya sebesar 45.377.982.

Meningkatnya kredit macet disebabkan oleh kegagalan bisnis

nasabah yang lain disebabkan kelemahan atau ketidak mampuan

manajemen dalam mengelola usahanya dan mempunyai kewajiban

kepada bank lain. (Lampiran 13 laporan laba rugi PT. BPR Cianjur

Jabar 2017).

4.3.3 Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Laba Pada PT. BPR

Cianjur Jabar
104

Berikut ini adalah tabel dari penyaluran kredit dengan laba pada

PT. BPR Cianjur Jabar periode tahun 2013-2017.

Tabel 4.9
Hubungan Penyaluran Kredit dan Laba
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar
Periode 2013-2017

No Tahun Penyaluran Kredit Laba

1 2013 Rp 47.235.507.199 Rp 1.882.591.430

2 2014 Rp 58.581.996.826 Rp 1.824.994.933

3 2015 Rp 75.687.447.680 Rp 4.957.719.352

4 2016 Rp 85.444.004.333 Rp 2.371.320.574

5 2017 Rp 91.809.277.497 Rp 924.844.090

Dari tabel 4.3 dapat dilihat pengaruh penyaluran kredit terhadap laba.

Tabel tersebut menunjukan kenaikan penyaluran kredit yang tidak diiukuti

dengan naiknya laba. Data kedua variabel tersebut dapat digambarkan dalam

sebuah grafik berikut ini:


105

Penyaluran Kredit dan Laba


PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar

Rp100,000,000,000
Rp90,000,000,000
Rp80,000,000,000
Rp70,000,000,000
Rp60,000,000,000
Rp50,000,000,000
Rp40,000,000,000 Penyaluran Kredit
Rp30,000,000,000 Laba
Rp20,000,000,000
Rp10,000,000,000
Rp-
2013 2014 2015 2016 2017
Periode

Gambar 4.4
Penyaluran Kredit dan Laba Perusahaan
PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar
Periode 2013-2017

Dari tabel 4.9 dan gambar 4.4 bahwa kenaikan penyaluran kredit yang

tidak diikuti dengan naiknya laba perusahaan. Hal ini tidak memenuhi asumsi

yang disampaikan sebelumnya menurut Kasmir (2014:125), besarnya laba

suatu bank sangatlah dipengaruhi dari jumlah kredit yang disalurkan dalam

suatu periode, makin besar jumlah kredit yang disalurkan maka semakin besar

laba dari bidang ini. Penurunan laba tersebut disebabkan oleh faktor lain

yaitu:

1. Naiknya tingkat NPL pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 yaitu

sebesar 9,60%, 7,32%, 7,55%, 9,39% dan 16,18%. (Lampiran 14 kredit

bermasalah dan NPL PT.BPR Cianjur Jabar 2013-2017).


106

2. Menurunnya pendapatan bunga tabungan dari tahun 2013 sampai tahun

2017 yaitu pada tahun 2013 sebesar 114.436.743, pada tahun 2014

sebesar 96.186.383, pada tahun 2015 sebesar 85.749.387, pada tahun

2016 sebesar 98.085.972 dan pada tahun 2017 sebesar 94.609.304.

(Lampiran 5 - 13 laporan laba rugi PD BPR LPK Warungkondang 2013).

3. Menurunnya pendapatan non operasional pada tahun 2016 dan tahun

2017 yaitu sebesar 205.606.400 menjadi 159.687.800. (Lampiran 11

laporan laba rugi PT. BPR Cianjur Jabar 2016).

4. Meningkatnya beban operasional pada beban penyisihan penghapusan

aset produktif pada kredit yang diberikan tahun 2016 sebesar

1.850.516.010 dan tahun 2017 sebesar 4.999.379.322. (Lampiran 11

laporan laba rugi PT. BPR Cianjur Jabar 2016).

5. Meningkatnya beban operasional pada beban administrasi dan umum

pada beban tenaga kerja tahun 2016 sebesar 7.575.262.954 dan tahun

2017 sebesar 8.672.796.713 (Lampiran 11 laporan laba rugi PT. BPR

Cianjur Jabar 2016).

6. Penyelenggaraan analisis kredit yang kurang baik.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Penyaluran Kredit terhadap

Laba Perusahaan PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar berdasarkan

hasil penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dan asosiatif

kuantitatif dengan cara penelitian lapangan, pengumpulan data kepustakaan

dan teknik analisis data statistik, yaitu dengan uji normalitas data, analisis

regresi linier sederhana, analisis korelasi pearson product moment, koefesien


107

determinasi, dan uji statistik (uji t) ditemukan bahwa penyaluran kredit

dengan laba melalui persamaan regresi Ý = -776,663 + 13,433 X. Hal ini

dapat diartikan jika penyaluran kredit nilainya 0 maka laba nilainya sebesar -

776,663. Dan jika penyaluran kredit mengalami kenaikan 1 maka jumlah laba

akan mengalami kenaikan sebesar 13,433.

Berdasarkan perhitungan manual dan SPSS diketahui nilai R 2 adalah

sebesar 36,6% sedangkan sisanya sebesar 73,4% dipengaruhi oleh faktor-

faktor yang tidak diteliti, seperti suku bunga, rasio NPL, rasio ROA, rasio

BOPO, rasio LDR, DPK dan lain-lain.

Penyaluran kredit dan laba mempunyai hubungan yang kuat dan searah

dikarenakan r = 0,605 berada pada rentang 0,60 – 0,799. Artinya jika

Penyaluran Kredit naik maka akan diikuti dengan kenaikan Laba. Hal ini

sesuai dengan yang dikemukakan Kasmir (2014:125) yang mengatakan

bahwa besarnya laba suatu bank sangatlah dipengaruhi dari jumlah kredit

yang disalurkan dalam suatu periode, makin besar jumlah kredit yang

disalurkan maka makin besar laba dari bidang ini. Hasil ini menjawab

fenomena yang yang telah dikemukakan sebelumnya seperti yang terjadi pada

PT. BPR Cianjur Jabar, yaitu pada saat penyaluran kredit meningkat akan

tetapi laba perusahaan mengalami penurunan.

Untuk uji hipotesis pengaruh penyaluran kredit terhadap laba diperoleh

nilai thitung 1,316 < ttabel 3,182 dan nilai P value (Sig.) sebesar 0,280. Maka

disimpulkan bahwa P value (Sig.) > 0,05. Ini menunjukan hasil penelitian

mengenai Penyaluran Kredit dengan Laba Perusahaan di PT. BPR Cianjur


108

Jabar periode 2013-2017 yaitu menerima Ho atau menolak Ha, yang berarti

Penyaluran Kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap Laba. Artinya

meskipun penyaluran kredit yang disalurkan banyak tetapi perusahaan masih

mengalami penurunan laba dikarenakan adanya kredit bermasalah yang lebih

dominan dari pada penyaluran kredit, sehingga perusahaan masih mengalami

penurunan laba dari kegiatan usahanya.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya seperti yang

dikemukakan oleh Indah Purnawati (2018), yang berkesimpulan bahwa

penyaluran kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap profabilitas (ROA).


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh

penulis, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pertumbuhan Penyaluran Kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat

Cianjur Jabar pada periode 2013 sampai dengan periode 2017 mengalami

fluktuasi. Penyaluran kredit tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu

sebesar Rp. 75.687.447.680 dengan persentase pertumbuhan 29,20% dan

penyaluran kredit terendah terjadi pada tahun 2017 sebesar Rp.

91.809.277.497 dengan persentase pertumbuhan 7,45%. Pertumbuhan

yang berfluktuasi tersebut disebabkan oleh naiknya tingkat Non

Performing Loan, penyelenggaraan analisis kredit yang kurang baik,

rendahnya inflasi dan meningkatnya pendapatan bunga penyaluran

kredit.

2. Pertumbuhan Laba PT. Bank Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar pada

periode 2013 sampai dengan periode 2017 mengalami fluktuasi. Laba

tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar Rp. 4.957.719.352 dengan

persentase pertumbuhan 171,66% dan laba terendah terjadi pada tahun

2017 sebesar Rp. 924.844.090 dengan persentase pertumbuhan 61,00%.

Pertumbuhan yang berfluktuasi tersebut disebabkan oleh naiknya tingkat

Non Performing Loan, menurunnya pendapatan bunga tabungan,


110

menurunnya pendapatan non operasional dan meninggkatnya beban

operasional.

3. Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Bank

Perkreditan Rakyat Cianjur Jabar sebesar 36,6% dan sisanya sebesar

73,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukan dalam

analisis ini. Sedangkan persamaan regresi linear sederhana didapatkan

yaitu Ý = -776,663 + 13,433b X. Koefesien korelasi Product Moment

adalah r = 0,605 hal ini menunjukan bahwa Penyaluran Kredit dan Laba

mempunyai hubungan yang kuat dan searah dikarenakan r berada pada

rentang 0,60 – 0,799, artinya jika penyaluran kredit naik maka akan

diikuti dengan kenaikan laba. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Ho

diterima dikarenakan nilai thitung 1,316 < ttabel 3,182 dengan tingkat

kepercayaan 0,05 artinnya penyaluran kredit tidak mempengaruhi laba.

5.2 Saran

Melihat hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka ada beberapa saran

yang akan disampaikan penulis yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi

pihak terkait. Adapun sarannya adalah sebagai berikut:

1. PT. BPR Cianjur Jabar hendaknya lebih menjaga stabilitas penyaluran

kredit dan lebih selektif dalam menganalisis kredit dengan tidak

mengesampingkan prinsip kehati-hatian yaitu 5C (Character, Capacity,

Capital, Condition, Collateral) dan 7P (Personality, Party, Purpose,

Prospect, Payment, Profitability, Protection) yang sudah diterapkan pada


111

setiap perusahaan perbankan, agar penyaluran kredit tidak banyak

mengalami kegagalan atau bermasalah dan terjadinya piutang tak

tertagih.

2. PT. BPR Cianjur Jabar henanya menekan kenaikan biaya operasional

dengan cara mengefesiensikan beban administrasi dan umum pada beban

tenaga kerja dengan menghemat pengeluaran dan menekan beban

penyisihan penghapusan aset produktif akibat kredit macet atau Non

Performing Loan (NPL) dengan cara lebih selektif dalam memilih

nasabah yang mengakibatkan laba yang dihasilkan perusahaan

berkurang.

3. Bagi peneliti selanjutnya diiharapkan dapat meniliti dengan variabel-

variabel lain diluar variabel ini agar memperoleh hasil yang lebih

bervariatif yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang

berpengaruh terhadap laba misalnya suku bunga, rasio NPL, rasio ROA,

rasio BOPO, rasio LDR, DPK, dan lain-lain.


DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hanafi, Mahmud M. 2010. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: YKPN

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:


Prenadamedia Group.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-5 April 2012. Jakarta:
PT. RajaGrafndo Persada.

Kasmir. 2014. Dasar-Dasar Perankan. Edisi Revisi. Cetakan Ke-13 April 2015.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Kasmir. 2014. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Cetakan 12.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat, Edisi Ketiga.

Soemarso. 2010. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Cetakan Ke-6. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.
113

Jurnal Ilmiah :

Jiyem, Bambang Ismanto. 2018. Pengaruh Penyaluran Kredit Dan Pendapatan


Operasional Terhadap Laba Pada KSP Karya Cipta Mandiri. e-Journal
Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 1
(10), 1-5. http://ejournal.uksw.edu/ecodunamika/article/view/1731

Website:

Biyan, Alfariji 2015. Pengaruh Penyaluran Kredit Dan Kredit Bermasalah


Terhadap Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan BUSN Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2014. Diakses pada
tanggal 17 Desember 2018 dari
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=296594

Kalsum, Ummu 2014. Analisis Pengaruh Jumlah Kredit Yang Disalurkan


Terhadap Laba Pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk (Pusat Jakarta)”.
Diakses pada tanggal 17 Desember 2018 dari
https://www.google.co.id/url?q=http://repositori.uinalauddin.ac.id/
7212/1/Ummu
%2520Kalsum_opt.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiE3_GfuITjAhUs7HMBH
TA9B7oQFjAAegQICBAB&usg=AOvVaw0dNqR3QDGx4A_8YbGweu
VR

Skripsi:

Purwanti, Indah. 2018. Pengaruh Penyaluran Kredit Mikro Terhadap Profibalitas


(ROA) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk Cabang Cianjur
Unit Bojong. Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Putra Indonesia.

Undang-Undang:

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan


LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

Nama : Rini Rindiyani

Tempat dan Tanggal Lahir : Cianjur 28 Juli 1994

Agama : Islam

Alamat : Kp. Singkup Rt.02 Rw 02

Ds. Leuwikoja Kec. Mande Kab.Cianjur

Nama Orang Tua : Ade Sukandar Dan Yati Nurhayati

Riwayat Pendidikan : SD Negeri Tegal Panjang ( 2001 - 2007)

SMP Negeri Karangtengah 2 ( 2008 – 2010)

SMK Pasundan 1 Cianjur ( 2011 – 2013)

Anda mungkin juga menyukai