Rekoleksi Natal
Rekoleksi Natal
Bukan
Sekadar
Pohon Natal
Menimba Inspirasi Iman
dari Tokoh-Tokoh yang
Terlibat dalam peristiwa
Natal
• Natal Ora Suwe. Moment–nya sebentar, tapi harus
memiliki daya ubah sepanjang waktu.
• Merayakan Natal berarti
menyadari kembali bahwa
Yang Ilahi menjadi insani,
agar yang insani menjadi
ilahi.
• Naif?
• Ketika semakin sedikit orang yang
bisa dipercaya, bagaimana
mungkin malah diminta menjadi
sahabat bagi "semua orang"?
• “Diamlah!!”
• Penjelmaan
Tuhan adalah
misteri yang tak
mungkin
ditangkap dan
diutarakan dalam
kata-kata.
Maria : Teladan sikap diam.
• Maria tak mengerti misteri yang dialaminya, mengapa
Tuhan memilihnya.
• Namun, ia diam dan menerima segala hal yang harus
terjadi padanya karena rencana Allah.
• Tetapi ia tidak memakai ketidakmengertiannya
sebagai bahan untuk dipersoalkan dan dibicarakan.
• Ia menerimanya dengan diam, sampai di kaki salib
Putranya.
• Mungkin hati dan pikirannya memberontak.
• Tetapi sikap diamnya mengalahkan dan meneduhkan
perlawanannya.
• Dan, ia menjadi tenang dan diam dalam
ketidakmengertiannya.
Maria : teladan utama,
bagaimana kita harus
diam di hadapan Allah.
• Dengan diamnya, Maria
menjadi seluruhnya terbuka
bagi Tuhan dan sesama.
• Dengan diam-diam pula
Tuhan bekerja di dalam
dirinya. (bdk. Tumbuhan)
• Maria selalu menimbang
sabda Allah dengan hening
dan diam.
• Itulah sebenarnya inti
terdalam dari kehidupan doa
kita.
• Meneladan Maria: tinggal
diam, terbuka, dan
mempersilakan Tuhan masuk
dan bekerja dalam diri kita.
• Maria tidak banyak berpikir, ia
hanya memberikan diri
dengan penuh cinta kepada
Putranya.
• Itu dikerjakannya dengan
diam, karena memang ia
tidak memahami misteri hidup
yang sedang terjadi padanya.
• Sumeleh neng ora ngepleh- “
epleh”
• Hanya dengan diam, kita
bisa merasakan Tuhan.
Diam ini tak bisa
dipaksakan dengan teknik;
harus muncul dari dalam
diri kita.