Anda di halaman 1dari 5

KONSULTASI PETANI

DAN KONSEP YANG DIBERIKAN

1 NAMA PETANI : Oswari


2 KELOMPOK TANI : Mawar Putih
: Taba Renah
: Desa
3 ALAMAT
: Pagar Jati
Kecamatan
: Bengkulu Tengah
Kabupaten

4. Materi Konsultasi : Berbagai cara penggunaan pupuk hijau

5. Aspek Pembahasan :

- Karakteristik pupuk hijau

- Keunggulan penggunaan pupuk hijau

- Kelemahan penggunaan pupuk hijau

- Penggunaan pupuk hijau

Taba Renah, 2019


Mengetahui,
Koorluh BPP Pagar Jati, Penyuluh, Pihak yang berkonsultasi,

Pujianto, STP Een Yosnely,SP Oswari


NIP.19620516 198603 1 006 NIP.198004142015032001
KONSEP YANG DIBERIKAN
Berbagai Cara Penggunaan Pupuk Hijau

FacebookTwitter

Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari dekomposisi sisa tanaman. Dalam

dunia pertanian, pupuk hijau kembali dilirik sebagai sumber bahan organik

potensial mengingat lahan pertanian dewasa ini telah mengalami degradasi.

Hal ini disebabkan oleh hilangnya bahan organik dalam tanah karena penggunaan

pupuk kimia secara massif.

Berdasarkan laporan Hasil Penelitian yang dilakukan di BBSDLP (2006), kadar

bahan organik pada lahan-lahan pertanian di Indonesia kurang dari 1%. Padahal

lahan pertanian yang baik idealnya memiliki kandungan bahan organik 3-5%.

Selanjutnya pupuk hijau juga mempunyai kesamaan seperti jenis pupuk

organik lainnya, pupuk hijau memilki kemampauan untuk memperbaiki sifat fisik,

kimia dan biologi tanah.

Bagaimana dengan penggunaan pupuk hijau dalam pertanian, pupuk hijau ini

dapat membantu lingkungan mempertahankan siklus ekologinya. Karena pada


saat panen, sebagian biomassa tetap berada di lahan dan dipergunakan lagi untuk

musim tanam berikutnya. Sehingga asupan luar dalam produksi pertanian bisa

ditekan serendah mungkin.

Karakteristik pupuk hijau

Secara umum, hampir semua jenis tanaman bisa dijadikan sumber pupuk hijau.

Namun sebaiknya gunakan tanaman yang memiliki kandungan humus total tinggi,

kandungan nitrogen tinggi dan rasio C/N (nisbah karbon terhadap nitrogen)

rendah.

Pakar agroekosistem Cheryl A Palm, menerangkan bahwa pupuk hijau yang

berkualitas tinggi memiliki kandungan nitrogennya lebih dari 2,5%, kandungan

lignin kurang dari 15% dan kandungan polifenol kurang dari 4%.

Tanaman dengan karakteristik seperti itu akan mudah terurai di dalam tanah dan

unsur nitrogennya bisa diserap tanaman dengan mudah. Apabila kandungan lignin

dan polifenol tinggi akan membutuhkan lebih banyak nitrogen dalam proses

pelapukannya. Sehingga berpotensi untuk bersaing dengan tanaman inti. Pupuk

hijau memiliki karakteristik seperti pupuk organik pada umumnya. Bisa

memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation, memicu

aktivitas biologi tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Dilihat dari

sisi usaha tani, pupuk hijau memilki sejumlah keunggulan dan kekurangan untuk

digunakan.

Keunggulan penggunaan pupuk hijau, apa yang menjadi keunggulan pupuk hijau,

ternyata dibanding dengan pupuk-pupuk lainnya pupuk hijau jauh lebih unggul

manfaatnya, adapun keunggulan pupuk hijau adalah sebagai berikut:

 Mempunyai keunggulan seperti pupuk organik lain, memperbaiki struktur

fisik, kimia dan biologi tanah


 Mampu mencegah erosi tanah

 Berpotensi mendatangkan manfaat lain, seperti kayu bakar, pakan ternak, atau

buah yang bisa dimakan

 Cocok untuk daerah yang sulit dijangkau, karena bisa ditumbuhkan secara in

situ

 Menurunkan asupan luah bahan pertanian, lebih baik bagi lingkungan hidup

Kelemahan penggunaan pupuk hijau, memang semua pupuk juga banyak

mempunyai kelemahan antara lain :

 Memerlukan benih dan menanamnya

 Menghilangkan kesempatan untuk menanam tanaman inti lebih sering

 Memerlukan tenaga lebih untuk menumbuhkannya

 Berpotensi mendatangkan hama dan penyakit pada tanaman inti

 Berpotensi menjadi gulma

Penggunaan pupuk hijau

Pupuk hijau dilihat dari penggunaannya memang perbeda dibanding dengan

pupuk lainnya, karena pupuk hijau ini dapat dilakukan seperti berikut;

Pembenaman langsung, sumber pupuk hijau dari jenis tanaman yang memiliki

rasio C/N rendah (seperti legum dan azolla) bisa dibenamkan langsung pada lahan

saat pengolahan tanah. Tanaman jenis ini biasanya memiliki kandungan nitrogen

tinggi dan mudah terurai dalam tanah.

Digunakan sebagai mulsa, beberapa jenis pupuk hijau bisa diaplikasikan sebagai

mulsa. Misalnya, jerami sisa tanaman padi yang dijadikan mulsa tanaman cabe

atau bawang daun. Mulsa berguna untuk menjaga erosi dan kelembaban tanah saat

tanaman inti masih muda. Ketika mulsa mulai terurai akan digunakan sebagai

sumber hara tanaman oleh tanaman inti

Dikomposkan, tanaman yang memiliki rasio C/N tinggi (biasanya kadar ligninya

tinggi), sebaiknya dikomposkan terlebih dahulu. Lignin memerlukan waktu yang


lama untuk terurai dalam tanah. Apabila sumber pupuk hijau seperti ini langsung

diaplikasikan pada lahan, akan terjadi proses dekomposisi yang memerlukan

nitrogen. Hal ini memunculkan persaingan perebutan nitrogen dengan tanaman

inti. Akibatnya pertumbuhan tanaman inti terganggu.

Taba Renah, 2019


Mengetahui,
Koorluh BPP Pagar Jati, Penyuluh, Pihak yang berkonsultasi,

Pujianto, STP Een Yosnely,SP Oswari


NIP.19620516 198603 1 006 NIP.198004142015032001

Anda mungkin juga menyukai