Anda di halaman 1dari 4

SUB TEMA: KERJA SAMA

Perbedaan Hubungan Sosial Kerja Sama Antara Perkotaan Dan Pedesaan

Penulis

Nama : Pakshi Cahya Hanggono Putra Aji (25)

Kelas : X IPS 2

Asal Sekolah

Nama Sekolah : SMA KOLESE DE BRITTO

Jl. Laksda Adisucipto No.161, Depok, Sleman,


Alamat :
D.I Yogyakarta

2022
I. LATAR BELAKANG

Dalam interaksi sosial pasti akan terjadi suatu timbal balik antar individu
maupun kelompok individu. Timbal balik ini akan membuat suatu hubungan
sosial. Hubungan sosial dilakukan dapat menjadi penentu untuk hubungan yang
bersifat positif atau negatif . Hubungan sosial yang bersifat positif atau asosiatif
seperti kerja sama, akomodasi, asimilasi, akulturasi, dan amalgamasi. Sedangkan
hubungan sosial yang bersifat negative atau disosiatif seperti kompetisi,
kontravesi, dan konflik sosial. Setiap hubungan sosial memiliki ciri tersendiri.

Pada pembahasan yang akan saya singgung adalah hubungan sosial kerja sama.
Kerja sama merupakan interaksi sosial dimana sekelompok individu bekerja
secara bersama-sama demi mencapai tujuan yang sama. Kerja sama terbagi
menjadi beberapa bagian misalnya kerukunan/ gotong royong, bargaining,
kooptasi, koalisi, dan joint-venture. Kerukunan atau gotong royong dilakukan
secara sukarela oleh beberapa orang demi menyelesaikan pekerjaan tertentu yang
akan bermanfaat bagi banyak orang. Bergaining adalah pertukaran barang atau
jasa yang terjadi antara 2 kelompok. Kooptasi adalah penerimaan budaya oleh
pelaksana ketatanegaraan demi menghindari konflik. Koalisi adalah gabungan
antara dua organisasi yang memiliki tujuan yang sama. Sementara joint venture
adalah hubungan khusus antara perusahaan untuk membuat suatu proyek.

II. PEMBAHASAN

Saat masyarakat berbicara tentang hubungan kerja sama pasti akan terlintas
pikiran bahwa kerja sama adalah hubungan yang saling menguntungkan satu sama
lain. Kerjasama bias terjadi karena faktor lingkungan. Lingkungan yang
mendukung akan membuat kerjasama semakin mudah dan lancar. Dengan kita
bekerja sama akan membuat hubungan dengan individu lain semakin baik. Kerja
sama juga dapat untuk membuat relasi baru. Dalam sistem kerjasama di perkotaan
dan di pedesaan masih sangat berbeda. Sistem kerja sama yang terjadi di
pedesaan cenderung lebih erat dan memiliki hubungan kekeluargaan yang baik.
Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan sering melakukan tindakan kerjasama
untuk saling membantu satu sama lain. Di pedesaan seringkali masyarakat
melakukan gotong royong untuk menyejahterakan rakyat. Gotong royong bisa
menjadi sarana untuk kesejahteraan desa, mengurangi perselisihan antar desa, dan
lain lain. Bentuk kerja sama di desa masih tergolong sederhana karena tidak
terlalu kompleks seperti di kota. Meskipun sederhana, segala hal yang dilakukan
sebelum melakukan kerja sama di desa sudah harus dengan persetujuan kepala
desa dengan undang-udnag yang sudah disusun. Sementara di perkotaan
masyarakat kebanyakan melakukan kerjasama dalam bentuk antar kelompok.
Seperti perusahaan yang saling bekerjasama demi menyelesaikan suatu proyek.
Masyarakat di perkotaan cenderung bekerja sama demi menyelesaikan suatu
tujuan tanpa berkeinginan untuk memperat relasi. Jenis kerja sama seperti
bargaining, kooptasi, koalisi, dan join venture seringkali ditemukan di daerah
perkotaan. Hal ini dikarenakan di perkotaan seringkali dijumpai perusahaan
daripada di pedesaan. Aturan yang berlaku di perkotaan juga lebih ketat dengan
pemerintah sebagai penanggung jawab secara langsung. Kerja sama dalam
pemerintahan juga terjadi di perkotaan. Kerja sama ini biasanya memiliki dampak
yang lebih besar bagi masyarakat. Bahkan kerja sama di daerah perkotaan dapat
terus menjulur hingga tingkat internasional.

III. PENUTUP

Banyak sekali contoh hubungan kerja sama di dalam kehiupan masyarakat.


Hubungan kerja sama tidak selalu sama di setiap daerah. Hubungan kerja sama
antara pedesaan dan perkotaan cukup berbeda. Setiap daerah memiliki ciri
tersendiri. Mulai dari struktur, manfaat, aturan, dan jenis semua memiliki
perbedaan. Namun, dalam perbedaan tersebut tetap memiliki satu tujuan yaitu
kerja sama dilakukan untuk mendapat keuntungan satu sama lainnya. Bentuk kerja
sama di desa cenderung lebih sederhana dan erat kekeluargaannya. Sedangkan di
daerah kota bentuk kerja samanya cenderung lebih kompleks dan penuh aturan.
Setiap daerah memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku
Modul Sosiologi Kelas X KD 3.2 dan 4.2

B. Internet

https://undana.ac.id/wp-content/uploads/2019/07/Modul-Kerjasama-
Desa.pdf

Anda mungkin juga menyukai