Anda di halaman 1dari 9

Makalah Pendidikan Pancasila

MEMBUAT KEPUTUSAN
BERSAMA

KELOMPOK 7
GALIH REVANDHIKA P. S.
DZAKIY WIRA MUSYAFFA
EDBERT ANDRISEN NG
FAZIRA FATHMA KHALISHAH
FELICIA AMELINDA

SMAN 1 TANJUNGPINANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pak Kurniawan sebagai
pembimbing Pelajaran Pendidikan Pancasila kami yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tanjungpinang, 13 Agustus, 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II........................................................................................................ 2

PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

2.1 Konsep Kesepakatan Bersama dalam Konteks Masyarakat .. 2

2.2 Peran Kesepakatan Bersama dalam Membentuk Hubungan


Antarindividu dan Keluarga................................................................ 3

2.3 Integrasi Sosial melalui Kesepakatan Bersama ....................... 3

BAB III ...................................................................................................... 5

PENUTUP ................................................................................................. 5

3.1 Kesimpulan .................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, kesepakatan bersama memiliki peran
yang sangat penting. Kesepakatan menjadi landasan utama dalam membentuk
hubungan yang harmonis, membangun norma dan aturan, serta mengatasi tantangan
dan keragaman yang ada dalam masyarakat. Kesepakatan bukan hanya merupakan hasil
dari proses negosiasi, tetapi juga mencerminkan semangat demokrasi, partisipasi aktif,
dan penghargaan terhadap hak-hak individu. Di tengah beragam pandangan dan
kepentingan yang ada, kemampuan untuk mencapai kesepakatan menjadi kunci dalam
menjaga stabilitas sosial dan memastikan tujuan bersama tercapai.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam konteks ini, terdapat beberapa pertanyaan yang muncul yang menjadi fokus
dalam makalah ini:

1. Apa pengertian dan konsep kesepakatan bersama dalam konteks masyarakat?


2. Bagaimana peran kesepakatan bersama dalam membentuk hubungan
antarindividu dan keluarga?
3. Bagaimana integrasi sosial dapat terwujud melalui kesepakatan bersama?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:

1. Memahami pengertian dan konsep kesepakatan bersama serta relevansinya


dalam kehidupan masyarakat.
2. Menjelaskan peran kesepakatan bersama dalam membentuk hubungan
harmonis antarindividu dan keluarga.
3. Mengidentifikasi bagaimana integrasi sosial dapat terwujud melalui proses
kesepakatan bersama.

1
4. Menyoroti pentingnya kesepakatan dalam pembentukan norma dan peraturan
yang mengatur kehidupan masyarakat.
5. Menyadari peran kunci kepemimpinan dalam membangun dan mencapai
kesepakatan bersama.

BAB II
PEMBAHASAN

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesepakatan berarti perihal sepakat
atau maknanya konsensus. Sedangkan makna konsensus adalah kesepakatan kata atau
permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai
melalui kebulatan suara.

Dalam konteks kehidupan masyarakat, konsep kesepakatan bersama memegang peran


yang signifikan dalam membentuk dinamika interaksi sosial, norma, serta
pembangunan harmoni dalam beragam lingkungan. Fokus utama dari bab ini adalah
untuk memahami konsep, peran, serta implikasi dari kesepakatan bersama dalam
mengatur hubungan antarindividu, membangun integrasi sosial, membentuk norma
dan peraturan, serta bagaimana kepemimpinan memainkan peran kunci dalam
menjaga proses kesepakatan.

2.1 Konsep Kesepakatan Bersama dalam Konteks Masyarakat

Kesepakatan bersama, dalam esensinya, mencerminkan komitmen kolektif yang


dicapai melalui diskusi, negosiasi, dan pertukaran pandangan antara individu atau
kelompok. Ini lebih dari sekadar persetujuan formal, tetapi mencakup semangat
demokrasi, partisipasi aktif, dan penghargaan terhadap kepentingan serta hak-hak
individu. Dalam konteks masyarakat yang semakin kompleks, kesepakatan bersama

2
menjadi dasar dari interaksi sosial yang teratur, beradab, serta terhindar dari potensi
konflik yang dapat merugikan.

Dalam proses terbentuknya kesepakatan bersama, individu-individu dari


berbagai latar belakang berinteraksi untuk mencapai titik temu yang saling
menguntungkan. Dalam hal ini, konsep dialog terbuka dan saling mendengarkan
menjadi kunci untuk menciptakan pemahaman bersama dan membangun kepercayaan
antarpihak. Kesepakatan bukan hanya tentang mencari jalan tengah, tetapi juga
tentang menghormati diversitas pendapat yang ada.

2.2 Peran Kesepakatan Bersama dalam Membentuk Hubungan Antarindividu


dan Keluarga

Kesepakatan bersama memiliki peran sentral dalam membentuk hubungan yang


harmonis antara individu dan keluarga. Dalam konteks keluarga, kesepakatan bukan
hanya sekadar tentang menghindari konflik, melainkan juga menciptakan lingkungan
yang memfasilitasi pertumbuhan emosional dan perkembangan anggota keluarga.
Melalui kesepakatan, anggota keluarga dapat merasa diperhatikan, memiliki peran
aktif dalam pembuatan keputusan, dan membangun rasa saling pengertian yang kuat.

Kesepakatan dalam keluarga juga memainkan peran penting dalam mengelola


perbedaan pendapat yang tak terhindarkan. Dalam hal ini, bukan hanya soal
menemukan solusi kompromi, tetapi juga tentang membangun kemampuan dalam
berkomunikasi secara efektif, menjaga kerjasama, dan menciptakan ikatan emosional
yang mendalam.

2.3 Integrasi Sosial melalui Kesepakatan Bersama

3
Integrasi sosial, yang melibatkan penyatuan berbagai elemen masyarakat dalam
satu kesatuan yang berfungsi, dapat terwujud melalui kesepakatan bersama.
Kesepakatan ini membantu menciptakan norma dan nilai bersama yang diikuti oleh
berbagai kelompok, yang pada gilirannya membentuk hubungan ketergantungan dan
harmoni antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Integrasi sosial yang kuat
meminimalkan ketegangan, mengurangi konflik, serta menciptakan lingkungan sosial
yang inklusif di mana berbagai kelompok merasa diakui dan diberdayakan.

Dalam konteks ini, kesepakatan bersama berfungsi sebagai "perekat" yang


mengikat masyarakat secara menyeluruh. Norma dan aturan yang muncul dari
kesepakatan membentuk dasar perilaku yang diharapkan dan memfasilitasi kerja
sama yang produktif di antara berbagai kelompok sosial.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam konteks kehidupan masyarakat, kesepakatan bersama memiliki peran
yang sangat penting dalam membentuk hubungan yang harmonis, membangun norma
dan aturan, serta mengatasi tantangan dan keragaman yang ada dalam masyarakat.
Konsep kesepakatan bersama bukan hanya sekadar hasil dari proses negosiasi, tetapi
juga mencerminkan semangat demokrasi, partisipasi aktif, dan penghargaan terhadap
hak-hak individu. Berdasarkan analisis mendalam terhadap pertanyaan-pertanyaan
dalam makalah ini, beberapa kesimpulan dapat diambil:

• Kesepakatan bersama merupakan komitmen kolektif yang mencerminkan


semangat partisipasi aktif dan penghargaan terhadap hak-hak individu dalam
konteks masyarakat.
• Kesepakatan bersama membentuk dasar dari interaksi sosial yang harmonis,
memungkinkan pembentukan hubungan antarindividu yang sehat dan saling
mendukung.
• Integrasi sosial dapat tercapai melalui kesepakatan bersama, menghasilkan norma
dan nilai bersama yang meminimalkan konflik dan menciptakan harmoni dalam
masyarakat

5
DAFTAR PUSTAKA

Lickona, T. (1991). Educating for character: How our schools can teach respect and
responsibility. Bantam.
Putnam, R. D. (2000). Bowling alone: The collapse and revival of American
community. Simon and Schuster.
Rousseau, D. M., Sitkin, S. B., Burt, R. S., & Camerer, C. (1998). Not so different
after all: A cross-discipline view of trust. Academy of Management Review, 23(3),
393-404.
Coleman, J. S. (1990). Foundations of social theory. Harvard University Press.
Axelrod, R. (1984). The evolution of cooperation. Basic Books.
Sunstein, C. R. (2003). Why societies need dissent. Harvard University Press.
Elster, J. (1989). The cement of society: A study of social order. Cambridge
University Press.
Homans, G. C. (1950). The human group. Harcourt, Brace & World.
Haidt, J. (2012). The righteous mind: Why good people are divided by politics and
religion. Vintage.
Ferrin, D. L., & Dirks, K. T. (2003). The use of rewards to increase and decrease
trust: mediating processes and differential effects. Organization Science, 14(1), 18-
31.

Anda mungkin juga menyukai