MEMBUAT KEPUTUSAN
BERSAMA
KELOMPOK 7
GALIH REVANDHIKA P. S.
DZAKIY WIRA MUSYAFFA
EDBERT ANDRISEN NG
FAZIRA FATHMA KHALISHAH
FELICIA AMELINDA
SMAN 1 TANJUNGPINANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pak Kurniawan sebagai
pembimbing Pelajaran Pendidikan Pancasila kami yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
i
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
PENUTUP ................................................................................................. 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Menyoroti pentingnya kesepakatan dalam pembentukan norma dan peraturan
yang mengatur kehidupan masyarakat.
5. Menyadari peran kunci kepemimpinan dalam membangun dan mencapai
kesepakatan bersama.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesepakatan berarti perihal sepakat
atau maknanya konsensus. Sedangkan makna konsensus adalah kesepakatan kata atau
permufakatan bersama (mengenai pendapat, pendirian, dan sebagainya) yang dicapai
melalui kebulatan suara.
2
menjadi dasar dari interaksi sosial yang teratur, beradab, serta terhindar dari potensi
konflik yang dapat merugikan.
3
Integrasi sosial, yang melibatkan penyatuan berbagai elemen masyarakat dalam
satu kesatuan yang berfungsi, dapat terwujud melalui kesepakatan bersama.
Kesepakatan ini membantu menciptakan norma dan nilai bersama yang diikuti oleh
berbagai kelompok, yang pada gilirannya membentuk hubungan ketergantungan dan
harmoni antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Integrasi sosial yang kuat
meminimalkan ketegangan, mengurangi konflik, serta menciptakan lingkungan sosial
yang inklusif di mana berbagai kelompok merasa diakui dan diberdayakan.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam konteks kehidupan masyarakat, kesepakatan bersama memiliki peran
yang sangat penting dalam membentuk hubungan yang harmonis, membangun norma
dan aturan, serta mengatasi tantangan dan keragaman yang ada dalam masyarakat.
Konsep kesepakatan bersama bukan hanya sekadar hasil dari proses negosiasi, tetapi
juga mencerminkan semangat demokrasi, partisipasi aktif, dan penghargaan terhadap
hak-hak individu. Berdasarkan analisis mendalam terhadap pertanyaan-pertanyaan
dalam makalah ini, beberapa kesimpulan dapat diambil:
5
DAFTAR PUSTAKA
Lickona, T. (1991). Educating for character: How our schools can teach respect and
responsibility. Bantam.
Putnam, R. D. (2000). Bowling alone: The collapse and revival of American
community. Simon and Schuster.
Rousseau, D. M., Sitkin, S. B., Burt, R. S., & Camerer, C. (1998). Not so different
after all: A cross-discipline view of trust. Academy of Management Review, 23(3),
393-404.
Coleman, J. S. (1990). Foundations of social theory. Harvard University Press.
Axelrod, R. (1984). The evolution of cooperation. Basic Books.
Sunstein, C. R. (2003). Why societies need dissent. Harvard University Press.
Elster, J. (1989). The cement of society: A study of social order. Cambridge
University Press.
Homans, G. C. (1950). The human group. Harcourt, Brace & World.
Haidt, J. (2012). The righteous mind: Why good people are divided by politics and
religion. Vintage.
Ferrin, D. L., & Dirks, K. T. (2003). The use of rewards to increase and decrease
trust: mediating processes and differential effects. Organization Science, 14(1), 18-
31.