Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN TENTANG

INTEGRASI DAN DISINTEGRASI BANGSA

Disusun Oleh:

Muhammad Zaky

F0B023014

Dosen Pengampu:

• Novianti,SH., LLM.

PRODI D-III ANALIS KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadiran Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca mempraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 8 Oktober 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan .......................................................................................... 6
BAB II .................................................................................................... 7
PEMBAHASAN....................................................................................... 7
A. Disentegrasi ................................................................................... 7
B.Integrasi ..................................................................................... 10
BAB III................................................................................................. 12
KESIMPULAN ...................................................................................... 12

BAB I
PENDAHULUAN
.3 1.1 Latar Belakang
Secara etimologis, integrasi berasal dari kata"integrate" yang artinya
memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan,
menyatupadukan,menggabungkan mempersatukan,kata bendanya integritas
berarti utuh. Jadi, Integrasi adalah membuat unsur menjadi satu kesatuan
dan utuh.

Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana


kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap
kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan
kebudayaan mereka masing-masing.

Secara kamus besar bahasa Indonesia.Disintigrasi adalah hilangnya


keutuhan dan kesatuan, sedangkan secara umum Disintegrasi bangsa memiliki
artian bahwa suatu bangsa yang mengalami perpecahan.

Misalnya saja kondisi suatu bangsa yang mengalami perpecahan seperti


pertikaian yang dilakukan secara terus menerus,dan segala macam konflik yang
bisa menimbulkan terjadinya disintegrasi bangsa.Jika suatu bangsa memiliki
masalah sosial yang Pernah terjadi di zaman dulu,bisa saja terungkit kembali
walaupun dengan bentuk yang berbeda.

.4 1.2 Rumusan Masalah


• Apa yang penyebab utama terbentuknya disintegrasi dalam suatu
bangsa?

• Apa peran pemerintah untuk bisa mewujudkan integrasi bangsa?

• Faktor apa yang menyebabkan terjadinya disintegrasi


• Apa faktor terbentuknya integrasi

• Apa saja nilai sosial untuk bisa mendukung integarasi bangsa


dapat berjalan lancar?

.5 Tujuan

• Untuk bisa menganal apa saja penyebab-penyabab utama untuk bisa


membangun disintegrasi bangs aitu sendiri dan bisa diantisipasi
dengan cara selalu menerima kekurangan yang ada.

• Dapat mengetahui jika disintegrasi itu permasalahan yang besar jadi


untuk mengatasi hal itu harus dapat bantuan dari pemrintah untuk
menanganinya.

• Dapat mengetahui bagaimana cara menerapkan perilaku integrasi


6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Disintegrasi

Disintegrasi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa gejala misalnya :


1. Tidak adanya persamaan pandangan atau persepsi antara anggota
masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan patokan oleh masing-
masing anggota masyarakat.
2. Perilaku para warga masyarakat cenderung melawan/melanggar nilai-nilai
dan norma-norma yang telah disepakati bersama.
3. Kerap kali terjadi pertentangan antara norma-norma yang ada di dalam
masyarakat
4. Nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat tidak lagi difungsikan
dengan baik dan maksimal sebagaimana mestinya.
5. Tidak adanya konsistensi dan komitmen bersama terhadap pelaksanaan
sanksi bagi mereka yang melanggar norma-norma yang ada di masyarakat.
6. Kerap kali terjadinya proses-proses sosial di masyarakat yang bersifat
disosiatif seperti persaingan tidak sehat, saling fitnah, saling hasut,
pertentangan antarindividu maupun kelompok, perang urat syaraf, dan
seterusnya
Faktor-faktor penyebab disintegrasi:
a. Perbedaan
b. Tidak saling menghargai
c. Tidak ad yang mengalah Jika terjadi konflik
d. Salah paham
Faktor lain disintegrasi yaitu,
Pertahanan dan keamanan, politik,kekayaan alam, sosial dan
budaya, ekonomi ,dan geografi
B. Integrasi
Menurut Myron Weiner, integrasi adalah sebuah proses untuk
menyatukan berbagai kelompok budaya dan sosial masyarakat ke
dalam satu kesatuan wilayah demi mewujudkan pembentukan
identitas nasional.
Jenis Integrasi
Integrasi merupakan suatu hal yang dapat terjadi karena adanya
sebuah proses yang cukup lama, sehingga banyak orang yang
mengatakan bahwa integrasi tidak terjadi begitu saja. Integrasi yang
umumnya dikenal oleh banyak orang terdiri dari tiga jenis, yaitu
integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan integrasi sosial.

Faktor Terbentuknya Integrasi:


•Adanya Perkawinan Campuran Antara Suku yang Satu dengan
Suku Lainnya
•Meningkatkan Perilaku Gotong Royong
•Menjalankan Fungsi Pemerintahan Dengan Baik
•Meningkatkan Komunikasi dan Transportasi Pada Setiap Daerah
•Menjaga Perilaku Toleransi, Menghormati, dan Menghargai

Adapun beberapa contoh dari contoh perilaku integrasi sebagai


berikut.
•Menerapkan Perilaku Saling Toleransi
Perilaku toleransi merupakan bagian dari faktor pembentuk
integrasi, maka perilaku toleransi termasuk ke dalam contoh dari
perilaku integritas. Perilaku saling toleransi membuat setiap anggota
masyarakat bisa saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
•Saling Menghargai Kebudayaan yang Berbeda
Indonesia sangat dikenal dengan kebudayaannya yang sangat
beragam. Oleh karena itu, agar tidak terjadi suatu konflik yang
disebabkan karena perbedaan budaya, maka kita perlu memiliki
perilaku saling menghargai kebudayaan. Dengan perilaku saling
menghargai ini membuat masyarakat sadar untuk tidak menjelek-
jelekkan budaya yang satu dengan budaya yang lainnya.
•Menaati Undang-Undang
Kita hidup pada suatu wilayah atau negara pasti ada sebuah
peraturan atau Undang-Undang, sehingga kita sebagai anggota
masyarakat wajib menaati Undang-Undang tersebut. Perilaku
menaati Undang-Undang ini merupakan bentuk dari perilaku
integrasi. Dengan menaati Undang-Undang, maka anggota
masyarakat tidak bisa seenaknya untuk melakukan hal-hal buruk
yang bisa merusak persatuan dan kesatuan.
BAB III
KESIMPULAN

Syarat integrasi dapat berhasil jika,

I. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing


harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu
kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
II. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara
satu dengan yang lainnya.

Cara penanggulannya disitegrasi adalah


1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan
kehendak untuk bersatu.

2. Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan


kehendak untuk bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun
konsensus.

3. Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma


yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa

4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat


dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan
keadilan bagi semua pihak, semua wilayah

5. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan


kepemimpinan yang arif dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai