Anda di halaman 1dari 9

INTEGRASI SOSIAL

Pengertian Integrasi – Sudah menjadi hal umum bahwa Indonesia memiliki budaya yang
sangat beragam, sehingga dikenal juga dengan sebutan negara multikultural. Bahkan, sebutan
istilah tersebut sudah sampai ke luar negeri. Bukan tanpa alasan mengapa negara Indonesia
bisa disebut sebagai negara multikultural, karena Indonesia terdiri dari berbagai macam
agama, budaya, suku bangsa, dan ras. Meskipun kaya akan perbedaan, tetapi tetap bisa hidup
berdampingan.
Keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia ini membuat masyarakat Indonesia
mampu hidup bergotong royong walaupun berbeda. Seperti makna dari semboyan Bhineka
Tunggal Ika, “berbeda-beda tetapi tetap satu juga”. Semboyan yang diambil dari kitab
Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular menggambarkan bahwa persatuan dan kesatuan dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus tetap terjaga.
Meskipun perbedaan yang ada di Indonesia bisa dibilang sebagai kekayaan terbesar
yang sudah diberikan oleh Tuhan, tetapi dibalik perbedaan itu sangat rentan terjadinya sebuah
konflik. Konflik yang terjadi bisa terjadi mulai dari individu dengan individu hingga
kelompok dengan kelompok. Apabila suatu konflik sudah terjadi yang disebabkan karena
perbedaan, maka persatuan bangsa dan negara Indonesia bisa terancam.

Tentunya hal konflik yang disebabkan karena perbedaan antara masyarakat Indonesia
diharapkan tidak sampai terjadi. Oleh sebab itu, sebagai sesama masyarakat Indonesia sudah
seharusnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan yang bisa dimulai dari menyadarkan
seluruh masyarakat Indonesia menjaga ketentraman adalah hal yang wajib untuk dilakukan.

Banyaknya perbedaan yang ada di Indonesia bukan berarti kita sebagai sesama
masyarakat Indonesia tidak boleh saling menjatuhkan, baik itu antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Bangsa dan negara
Indonesia akan semakin kuat, jika sesama masyarakatnya terus saling bergotong royong dan
tidak saling menjatuhkan. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan tidak akan pernah luntur.

Berbicara tentang satu kesatuan, maka tidak akan bisa dilepaskan dari yang namanya
integritas. Lalu, integritas itu apa? Untuk kamu yang ingin mengetahui jawabannya bisa
simak ulasan ini sampai habis, Selain itu, kamu akan mengetahui jenis-jenis integrasi.

Pengertian Integrasi
Integrasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu integration yang berarti kesatuan atau pembulatan.
Selain itu, integrasi juga bisa diartikan sebagai suatu metode untuk mengoordinasikan
berbagai fungsi, bagian-bagian, dan tugas yang ada pada suatu pekerjaan. Dengan kata lain,
integrasi merupakan suatu cara untuk kerja sama yang tidak saling bertentangan demi
mencapai suatu tujuan.

Sementara itu, integrasi bisa juga diartikan sebagai suatu keadaan yang di aman setiap
kelompok suku bangsa dan ras bisa hidup bersama-sama dengan mempertahankan setiap
kebudayaannya masing-masing. Oleh karena itu, supaya sesama masyarakat Indonesia bisa
hidup berdampingan tanpa menghilangkan budaya dari setiap individu, maka dibutuhkan
kesadaran bagi semua masyarakat Indonesia.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau biasa dikenal KBBI, integrasi adalah
pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi akan berjalan dengan
lancar dan baik selama sesama individu saling menghargai, memahami, dan menghormati,
sehingga mengurangi risiko terjadinya suatu konflik yang bisa menimbulkan perpecahan.

Adanya perpecahan yang disebabkan karena kesatuan dan keutuhan sudah hilang atau
rusak disebut juga disintegrasi. Alangkah baiknya, sesama warga negara Indonesia tetap bisa
menjaga satu kesatuan agar tidak terjadi perpecahan yang bisa merugikan diri sendiri dan
orang lain. Jadi, mulailah dari sekarang untuk menyadari bahwa betapa pentingnya integrasi
supaya terhindar dari konflik dan perpecahan.

Pengertian Integrasi Menurut Para Ahli


Para ahli juga mengungkapkan pengertian dari integrasi. Berikut ini pengertian integrasi yang
diungkapkan oleh beberapa ahli.

Yron Weiner
Menurut Myron Weiner, integrasi adalah sebuah proses untuk menyatukan berbagai
kelompok budaya dan sosial masyarakat ke dalam satu kesatuan wilayah demi mewujudkan
pembentukan identitas nasional.

Dr. Nazaruddin Sjamsuddin


Dr. Nazaruddin Sjamsuddin mengatakan bahwa integrasi adalah sebuah proses tentang suatu
penyatuan terhadap bangsa yang terdiri dari semua aspek kehidupan, mulai dari aspek politik,
aspek ekonomi, aspek budaya, dan aspek sosial.

Safroedin Bahar
Safroedin Bahar menyatakan bahwa integrasi adalah cara untuk menyempurnakan suatu jalan
atau tujuan dengan cara menyatukan setiap unsur bangsa yang sudah mulai terpisah-pisah.

Soedjati Djiwadono
Menurut Soedjati Djiwadono, integrasi adalah suatu cara untuk menjaga kelestarian nasional
yang bisa didamaikan dengan suatu hak yang berupa menentukan nasib sendiri.
Itulah pengertian integrasi dari beberapa ahli. Dari beberapa pengertian tersebut, maka
bisa dikatakan bahwa integrasi merupakan suatu hal yang sangat diharapkan di dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari karena dengan adanya integrasi, setiap anggota masyarakat
walaupun berbeda kebudayaan tetap bisa hidup damai dan berdampingan. Oleh sebab itu,
sudah seharusnya bagi setiap warga negara khususnya warga negara Indonesia untuk menjaga
persatuan dan kesatuan dengan cara mempertahankan suatu integrasi.

Jenis Integrasi
Integrasi merupakan suatu hal yang dapat terjadi karena adanya sebuah proses yang cukup
lama, sehingga banyak orang yang mengatakan bahwa integrasi tidak terjadi begitu saja.
Integrasi yang umumnya dikenal oleh banyak orang terdiri dari tiga jenis, yaitu integrasi
kebudayaan, integrasi sosial, dan integrasi sosial. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut
tentang jenis-jenis integrasi.

1. Integrasi Kebudayaan
Integrasi kebudayaan adalah penyesuaian antara setiap unsur kebudayaan yang berbeda,
sehingga bisa mencapai suatu kederasian atau kesamaan fungsi yang ada di dalam kehidupan
masyarakat. Integrasi kebudayaan ini dapat terjadi karena suatu wilayah atau negara memiliki
banyak sekali kebudayaannya didalamnya. Tanpa adanya integrasi kebudayaan, kemungkinan
akan terjadi konflik yang disebabkan karena tidak ada perilaku saling menghargai dan saling
menghormati.

2. Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah penyesuaian antara setiap unsur yang saling berbeda satu sama lain
yang ada di dalam kehidupan sosial masyarakat, sehingga bisa menciptakan sebuah pola
kehidupan yang sama dan damai bagi masyarakat itu sendiri. Integrasi sosial ini sebenarnya
sudah ada semenjak kita tinggal di suatu wilayah. Oleh karena itu, kita juga sering melihat
apabila di wilayah tersebut banyak anggota masyarakat yang saling tidak cocok, maka
anggota masyarakat tersebut belum menerapkan integrasi sosial.

3. Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah suatu proses untuk menyesuaikan setiap unsur yang berbeda yang
ada pada kehidupan masyarakat secara nasional. Adanya integrasi nasional akan menciptakan
sebuah pola kehidupan yang di mana setiap anggota masyarakat bisa menjalankan fungsi dan
perannya masing-masing tanpa ada gangguan dari anggota masyarakat lainnya. Keberhasilan
integrasi nasional akan menentukan persatuan dan kesatuan. Dengan kata lain, integrasi
nasional yang tidak bisa terwujud, makna persatuan dan kesatuan akan berubah menjadi
perpecahan.

Dari ketiga jenis integrasi tersebut, bisa dibilang peran anggota masyarakat dalam
mewujudkan atau menerapkan integrasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sangatlah
penting. Oleh karena itu, anggota masyarakat harus pandai untuk menyesuaikan dirinya
dengan anggota masyarakat lainnya ketika tinggal di suatu wilayah.

Faktor Terbentuknya Integrasi

Integrasi yang kuat tidak terbentuk begitu saja, tetapi ada faktor-faktor dibelakangnya.
Apabila faktor-faktor ini bisa berjalan dengan baik, maka keberhasilan integrasi
kemungkinan bisa tercapai. Di bawah ini akan dijelaskan faktor-faktor yang menentukan
apakah integrasi akan berhasil atau tidak.
1. Adanya Perkawinan Campuran Antara Suku yang Satu dengan Suku Lainnya
Integrasi dapat terbentuk melalui sebuah perkawinan yang dilakukan oleh sepasang
kekasih yang berasal dari suku yang berbeda. Dengan adanya perkawinan ini, maka akan
menyatukan kedua keluarga besar dari budaya yang berbeda juga, sehingga keluarga yang
satu dengan keluarga lainnya bisa saling menghargai satu sama lain. Integrasi yang terbentuk
melalui perkawinan ini menandakan bahwa perbedaan bisa berubah menjadi satu kesatuan
dan rasa cinta.

Akan tetapi, dalam melaksanakan perkawinan campuran antar suku, ada hal yang
perlu dicatat yaitu kedua calon pengantin harus sama suka-suka. Dengan kata lain, melakukan
perkawinan bukan karena paksaan dari orang lain supaya menciptakan keluarga yang
harmonis, sehingga bisa menyatukan dua budaya yang berbeda dalam satu wilayah.

2. Meningkatkan Perilaku Gotong Royong


Indonesia sangat sekali dengan kehidupan masyarakatnya yang senang hidup
bergotong royong. Bahkan kebiasaan gotong royong ini sudah ada sejak zaman penjajahan,
sehingga bisa dikatakan bahwa perilaku gotong royong menjadi salah satu faktor
terbentuknya integrasi antar anggota masyarakat. Perilaku gotong royong bisa membangun
rasa solidaritas, sehingga setiap anggota bisa hidup damai dan bahagia.

Perilaku gotong royong yang ada di Indonesia, biasanya dapat kita lihat ketika ada
kumpulan anggota masyarakat pada suatu wilayah yang sedang membangun suatu fasilitas,
seperti jembatan, tempat ibadah, jalan, dan sebagainya. Suatu pembangunan yang dilakukan
dengan gotong royong akan mudah diselesaikan, sehingga anggota masyarakat setempat bisa
merasakan fasilitas yang dibangun lebih cepat.

3. Menjalankan Fungsi Pemerintahan Dengan Baik


Terbentuknya integritas pada suatu wilayah atau negara tidak bisa dilepaskan dari
peran pemerintahan terutama dalam membuat aturan. Tanpa adanya aturan tentang integritas,
maka anggota masyarakat akan sulit untuk menerapkan integritas dalam kehidupan
masyarakat sosial. Dalam membuat sebuah peraturan, pemerintahan harus bisa bersikap adil
dan tidak merugikan salah satu pihak atau menguntungkan satu pihak saja.
Fungsi pemerintahan yang berjalan dengan baik bukan hanya bisa dilihat dari cara
membuat peraturan atau Undang-Undang saja, tetapi juga harus dilihat dari bagaimana
pemerintahan bisa melayani masyarakat dengan baik. Sederhananya, pemerintahan harus
memberikan pelayanan dengan maksimal tanpa harus melihat agama, suku bangsa, ras, dan
latar belakang budaya.

4. Meningkatkan Komunikasi dan Transportasi Pada Setiap Daerah


Faktor yang bisa membentuk integrasi selanjutnya adalah meningkatkan komunikasi
dan transportasi pada setiap daerah. Hal ini wajib dilakukan agar setiap daerah bisa terhubung
dengan mudah, sehingga komunikasi masyarakat daerah yang berbeda wilayah bisa berjalan
dengan optimal dan perekonomian menjadi lebih mudah. Ekonomi yang semakin tumbuh
dengan mudah akan meningkatkan kesejahteraan bagi anggota masyarakat itu sendiri.

Selain itu, pembangunan komunikasi dan transportasi pada setiap daerah, sebaiknya
dilakukan secara merata, bukan hanya daerah-daerah tertentu saja yang merasakan
pembangunan tersebut. Dengan pembangunan yang merata, maka tidak akan ada kesenjangan
sosial antar wilayah yang satu dengan yang lainnya, sehingga integritas nasional bisa
terwujud.

5. Menjaga Perilaku Toleransi, Menghormati, dan Menghargai


Sikap dan perilaku toleransi, menghormati, dan menghargai merupakan bagian dari
terbentuknya integritas. Ketiga hal itu bisa dibilang sudah menjadi satu kesatuan yang sulit
untuk dipisahkan. Ketiga perilaku tersebut, sebenarnya sudah bisa diajarkan pada anak-anak
sejak kecil, sehingga ketika tumbuh dewasa, mereka sudah bisa menerapkan ketiga perilaku
tersebut dengan bijak sekaligus bisa membentuk suatu integritas.

Dengan melakukan ketiga perilaku tersebut, terjadinya suatu konflik dan perpecahan
kecil kemungkinan terjadi. Bahkan, justru sebaliknya, setiap anggota masyarakat bisa hidup
lebih damai dan sejahtera. Perilaku toleransi, menghormati dan menghargai bisa kita lihat
pada saat ada anggota masyarakat yang sedang melakukan ibadah dan anggota masyarakat
lainnya tidak mengganggu.
Dari faktor-faktor yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
integrasi bisa terwujud dengan baik selama semua individu dan kelompok yang ada pada satu
wilayah bisa saling menjaga hubungan dengan baik serta membangun komunikasi dan
transportasi agar setiap daerah dapat terhubung.

Selain itu, tanpa adanya bantuan atau dukungan pemerintah, proses integrasi sulit untuk
terwujud. Jadi, pemerintah harus bisa menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik dan
benar.

Contoh Perilaku Integrasi


Berbicara tentang contoh perilaku integrasi memang tak akan ada habisnya, sehingga
contohnya mudah ditemukan di sekitar kita. Adapun beberapa contoh dari contoh perilaku
integrasi sebagai berikut.

1. Menaati Peraturan Sekolah


Adanya suatu peraturan berfungsi untuk menciptakan lingkungan yang baik, sehingga murid,
guru, dan para pegawai sekolah bisa menghargai satu sama lain. Oleh sebab itu, ketika kamu
menaati peraturan sekolah, maka kamu sudah menerapkan integritas. Dengan menaati
peraturan sekolah menandakan bahwa kamu sudah memiliki rasa cinta terhadap sekolah,
sehingga dapat belajar dengan maksimal.

2. Menerapkan Perilaku Gotong Royong


Perilaku gotong royong merupakan salah satu faktor pembentuk integrasi, sehingga perilaku
gotong royong merupakan contoh dari perilaku integrasi. Gotong royong yang sering terjadi
lingkungan masyarakat Indonesia adalah kerja bakti yang biasanya dilakukan setiap beberapa
bulan atau beberapa minggu sekali. Selain itu, perilaku gotong royong bisa juga
meningkatkan rasa solidaritas sesama anggota masyarakat.

3. Menerapkan Perilaku Saling Toleransi


Sama halnya dengan gotong royong, perilaku toleransi merupakan bagian dari faktor
pembentuk integrasi, maka perilaku toleransi termasuk ke dalam contoh dari perilaku
integritas. Perilaku saling toleransi membuat setiap anggota masyarakat bisa saling
menghargai dan menghormati satu sama lain.
4. Saling Menghargai Kebudayaan yang Berbeda
Indonesia sangat dikenal dengan kebudayaannya yang sangat beragam. Oleh karena itu, agar
tidak terjadi suatu konflik yang disebabkan karena perbedaan budaya, maka kita perlu
memiliki perilaku saling menghargai kebudayaan. Dengan perilaku saling menghargai ini
membuat masyarakat sadar untuk tidak menjelek-jelekkan budaya yang satu dengan budaya
yang lainnya.

5. Menaati Undang-Undang
Kita hidup pada suatu wilayah atau negara pasti ada sebuah peraturan atau Undang-Undang,
sehingga kita sebagai anggota masyarakat wajib menaati Undang-Undang tersebut. Perilaku
menaati Undang-Undang ini merupakan bentuk dari perilaku integrasi. Dengan menaati
Undang-Undang, maka anggota masyarakat tidak bisa seenaknya untuk melakukan hal-hal
buruk yang bisa merusak persatuan dan kesatuan.

Kesimpulan
Integrasi itu harus diterapkan dalam anggota masyarakat yang hidup secara sosial dalam satu
kesatuan wilayah, sehingga bisa menciptakan lingkungan yang bersifat membangun rasa
damai dan rasa bahagia. Dalam membentuk integrasi dibutuhkan kerja sama antara anggota
masyarakat yang ada di wilayah yang sama dan anggota masyarakat di wilayah yang berbeda.
Terlebih lagi, peran pemerintahan untuk membentuk integritas sangat berpengaruh terutama
dalam melayani dan membuat peraturan atau Undang-Undang. Dengan demikian, integritas
yang dibentuk oleh anggota masyarakat dan pemerintahan, manfaatnya akan dirasakan juga
oleh anggota masyarakat dan pemerintahan juga. Jadi, jangan pernah tunda untuk
membangun atau membentuk integrasi.

Anda mungkin juga menyukai