Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nadya Enjelin Kusuma

NIM : 205200160
Mata Kuiah : Kapita Selekta Hukum Transnasional
Kelas : B
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Martono, S.H., LL.M

UTS KAPITA SELEKTA HUKUM TRANSNASIONAL

3. Sebagai salah satu unsur ketahanan nasional, minyak kelapa sawit mempunyai
peran yang potensial dalam perdangan internasional. Jelaskan!
Jawaban:
- Minyak sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di
dunia. Minyak yang murah, mudah diproduksi dan sangat stabil ini digunakan untuk
berbagai variasi makanan, kosmetik, produk kebersihan, dan juga bisa digunakan sebagai
sumber biofuel atau biodiesel. Kebanyakan minyak sawit diproduksi di Asia, Afrika dan
Amerika Selatan karena pohon kelapa sawit membutuhkan suhu hangat, sinar matahari,
dan curah hujan tinggi untuk memaksimalkan produksinya.

- Produksi minyak dunia di dominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Indonesia saat ini
adalah produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Beberapa negara
mempunyai tingkat produktivitas yang jauh lebih tinggi dari produktivitas dunia. Dari data
rata-rata produktivitas kelapa sawit dalam wujud tandan buah segar (TBS) tahun 2013,
Indonesia berada di peringkat pertama dengan tingkat produktivitas mencapai 49% atau
sebesar 18,27 Ton/Ha, diikuti oleh Malaysia (32%) sebesar 11,93 Ton/Ha dan Thailand
(6%) sebesar 2,23 Ton/Ha. Nigeria, Kolombia, Ekuador, Kamerun, Ghana serta
Papua nugini berada di peringkat berikutnya dari total produksi minyak sawit (palm oil)
menunjukkan bahwa total produksi di dunia mencapai 37,29 juta ton.
Pertumbuhan ekspor kelapa Indonesia memiliki tren yang sangat positif dan sangat besar.
Komoditas tersebut menjadi salah satu produk yang terus menerus di promosikan di
sejumlah negara tujuan ekspor, terutama di Eropa. Indonesia menjadi eksportir terbesar
kedua di dunia untuk produk tersebut berada di bawah Filipina, dan berada di atas produsen
lainnya yaitu Sri Lanka, Vietnam, dan India. Lima negara tersebut berkontribusi terhadap
71,02% ekspor kelapa di dunia.

4. Apakah dasar hukum mengadakan perjanjian ekstradisi. Sebutkanlah!


Jawaban:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1979 Tentang Ekstradisi

Ekstradisi adalah penyerahan oleh suatu negara kepada negara yang meminta penyerahan
seseorang yang disangka atau dipidana karena melakukan suatu kejahatan di luar wilayah negara
yang menyerahkan dan di dalam yurisdiksi wilayah negara yang meminta penyerahan tersebut,
karena berwenang untuk mengadili dan memidananya.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1979 tentang ekstradisi antara lain:

- Pasal 2 UU No 1 Tahun 1979


menegaskan kesediaan Indonesia untuk melakukan ekstradisi atau penyerahan atas diri
seseorang pelaku kejahatan, apabila antara Indonesia dengan negara yang meminta tersebut
sudah terikat dalam suatu perjanjian ekstradisi. Perjanjian ini baik perjanjian ekstradisi
sebelumnya maupun sesudah diundangkannya Undang Undang ini. Akan tetapi disamping
atas dasar suatu perjanjian, Indonesia juga menyatakan kesediaan untuk melakukan
ekstradisi atas dasar hubungan baik dengan pihak atau negara lain. Inilah yang lebih
dikenal dengan prinsip atas asas timbal balik atau prinsip resiprositas.

- Pasal 4 ayat (1) UU No 1 Tahun 1979


menjelaskan bahwa Ekstradisi dilakukan terhadap kejahatan yang tersebut dalam daftar
kejahatan terlampir sebagai suatu naskah yang tidak terpisahkan dari Undang-undang ini.
Jenis-jenis kejahatan yang dimaksud adalah Pembunuhan berencana dan makar untuk
melakukan pembunuhan, Pemerkosaan, Penculikan termasuk penculikan anak,
Perampokan kemerdekaan seseorang secara melawan hukum, Kejahatankejahatan yang
dilakukan terhadap wanita dan gadis, Pencurian dengan pengrusakan dan dengan
kekerasan, Pemalsuan, penggelapan dan penipuan dan segala tindak pidana yang berkaitan
dengan itu, Penyuapan dan korupsi, Penyelundupan dan penggelapan, Pembajakan di laut,
Kejahatan narkotika dan kejahatan-kejahatan yang bersangkutan dengan obat-obatan yang
berbahaya dan lain-lain.

- Pasal 5 ayat (1) UU No 1 Tahun 1979


Ekstradisi tidak dilakukan terhadap kejahatan politik. Tidak diserahkannya seseorang
pelaku kejahatan politik adalah berhubung dengan hak negara untuk memberi suaka politik
kepada pelarian politik. Karena pengertian kejahatan politik itu adalah terlalu luas, maka
diadakan pembatasan seperti yang dimaksudkan dalam ayat (2) yaitu Kejahatan yang ada
pada hakekatnya lebih merupakan kejahatan biasa daripada kejahatan politik, tidak
dianggap sebagai kejahatan politik.

- Pasal 7 ayat (1) UU No 1 Tahun 1979


Permintaan ekstradisi terhadap warga negara Republik Indonesia ditolak. Yang artinya
adalah Demi kepentingan perlindungan warga negara sendiri maka dianggap lebih baik
apabila yang bersangkutan diadili dinegaranya sendiri. Walaupun demikian ada
kemungkinan bahwa orang tersebut akan lebih baik diadili di Negara lain (di negara
peminta) mengingat pertimbangan-pertimbangan demi kepentingan negara, hukum dan
keadilan. Pelaksanaan penyerahan tersebut didasarkan pada azas timbal balik
(resiprositas).

- Pasal 8 UU No 1 Tahun 1979


Permintaan ekstradisi dapat ditolak jika kejahatan yang dituduhkan di atas dapat dilakukan
apabila orang yang bersangkutan karena keadaan lebih baik diadili di tempat dilakukannya
kejahatan. Dari bunyi pasal tersebut menyatakan suatu pelaku tindak pidana akan lebih
baik diadili ditempat kejadian kejahatan. Hal ini juga mengarah pada asas teritorial dimana
yang menjadi persoalan mengenai “tempat terjadinya delik”.

- Pasal 9 UU No 1 Tahun 1979


Permintaan eksradisi dapat ditolak jika orang yang diminta sedang diproses di Negara
Republik Indonesia untuk kejahatan yang sama.
9. Beberapa tahun yang lalu terorisme telah terjadi di Indonesia. Berilah beberapa
contoh teroris yang pernah terjadi di Indonesia,

- Bom di Polresta Surabaya


Pelakunya merupkan sepasang suami istri dengan tiga anak yang datang ke Polrestabes
Surabaya dengan dua sepeda motor. Saat mereka berdiri di depan pintu masuk Polres
Surabaya, bom meledak. Empat dari lima pembom teroris tewas seketika. Empat petugas
polisi dan enam warga sipil juga menjadi korban serangan tersebut. Anak yang diketahui
sebagai putra seorang pembunuh teroris itu diketahui selamat dan mendapat perawatan
medis.

- Bom Sarinah
Peristiwa bom di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat atau dikenal sebagai peristiwa bom
Sarinah genap terjadi pada Selasa, 14 Januari 2016 silam. Peristiwa itu menggemparkan
Ibu Kota setelah teror bom sebelumnya terjadi di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta
Selatan pada 2009.

- Bom Bali I
Tiga bom meledak di Bali pada 12 Oktober 2002. Ledakan ini menewaskan 202 orang dan
ratusan orang menderita luka. Ledakan pertama terjadi di depan Diskotek Sari Club, Jalan
Legian, Kuta. Tidak berselang lama, ledakan kedua terjadi Diskotek Paddy’s yang berada
di seberang Sari Club. Setelah itu, ledakan ketiga terjadi tak jauh dari Konsulat Amerika
Serikat di wilayah Renon, Denpasar.

- Bom JW Marriot dan Ritz Carlton


Ledakan bom terjadi di dua hotel berbintang 5 yang, yaitu JW Marriot dan Ritz Carlton, di
kawasan Mega Kuningan, Jakarta, 17 Juli 2009 pagi. Jumlah yang tewas dalam dua
kejadian ini sembilan orang, enam di antaranya warga negara asing, dan lebih dari 40 orang
luka-luka. Dua di antara yang tewas merupakan pelaku bom bunuh diri.

- Bom Masjid Polres Cirebon Kota


Ledakan bom bunuh diri terjadi saat solat Jumat di Masjid Polres Cirebon Kota pada 15
April 2011. Dalam kejadian ini, pelaku bom bunuh diri tewas di tempat dan lebih dari 20
orang menderita luka, satu di antaranya Kapolres Cirebon Kota AKBP Herukoco.

- Bom di 3 Gereja di Surabaya


Bom diledakkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja
Pentakosta Jalan Arjuna.Keluarga yang diketahui merupakan anggota dari kelompok JAD
itu tewas dalam aksinya. Dalam insiden ini, tiga anak diajak ikut serta bersama orangtuanya
dalam melakukan aksi bom bunuh diri ini.

- Bom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo


Pelaku teror bom ini diketahui merupakan satu keluarga yang masih memiliki hubungan
dengan keluarga pelaku teror bom di 3 Gereja di Surabaya, pagi harinya. Dalam insiden ini
3 orang tewas yang merupakan ayah, ibu dan anak sulung mereka. 3 anak lainnya
mengalami luka dan dalam perawatan.

Anda mungkin juga menyukai