Anda di halaman 1dari 2

KARAKTER

Suyanto (dalam Khasanah & Herina, n.d.) mengutarakan bahwa karakter sebagai cara
berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama,
baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.
Menurut Subianto (2013), karakter ialah perilaku nilai-nilai manusia yang berhubungan
dengan Tuhan Yang maha Esa, sesama manusia, lingkungan, diri sendiri, dan kebangsaan.
Pembentukan karakter adalah sebuah proses yang dilakukan dalam pendidikan untuk
menanamkan nilai-nilai dasar karakter pada seseorang.
Pembentukan karakter juga melibatkan semua pihak seperti peran lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
LINGKUNGAN SEKOLAH
Dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa tujuan
pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan,
kepribadian dan akhlak mulia. Atau dalam kata lain bahwa sekolah memiliki peranan penting
dalam pembentukan karakter peserta didik. Karakter seperti apa yg diinginkan? Yaitu karakter
yang bernafaskan nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
Maka, sekolah harus membentuk suatu sistem pendidikan yang menanamkan nilai-nilai
karakter pada peserta didik. Menurut Suwandi dan Nafi (2017) pendidikan karakter diartikan
sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah. Yang paling
berperan dalam hal ini adalah guru.
Elkind (dalam Khazanah & Hernia, n.d.) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter
ialah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang dapat mempengaruhi karakter atau watak
peserta didik.
Tugas guru sebagai pendidik adalah menyediakan lingkungan belajar yang baik untuk
membentuk, mengembangkan dan memantapkan karakter peserta didiknya. Sekolah memiliki
peran pentig dalam mempengaruhi perkembangan remaja. Karena Sekolah menjadi salah satu
tempat bagi seorang remaja berinteraksi dengan teman dan gurunya dalam durasi yang cukup
lama. Sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mempunyai disiplin yang baik,

Bagaimana sekolah menerapkan pendidikan karakter? melalui keteladanan,


pembiasaan, dan proses pembelajaran baik akademik maupun non akademik. pembelajaran
akademik di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, keberadaan guru bimbingan dan konseling (BK),
dan forum diskusi antara guru dan siswa terkait nilai-nilai moral. Pengaruh sekolah sangat besar
dalam membentuk pola pikir dan karakter peserta didik, namun hal ini bukanlah sesuatu yang
mudah tercapai tanpa ada usaha yang dilakukan. butuh keteladanan dan konsistensi perilaku
oleh warga sekolah terutama Bapak dan Ibu guru

Sekolah bukanlah sekedar tempat “transfer of knowledge” belaka. Sekolah juga


merupakan lembaga yang mengusahakan proses pembelajaran yang berorientasi pada nilai
(value-oriented enterprise). sekolah bertanggungjawab bukan hanya dalam mencetak peserta
didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam budi pekerti.

Anda mungkin juga menyukai