PERUBAHAN UNDANG‐UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG‐UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK
Pasal UU 2 tahun 2008 UU 2 tahun 2011 Penjelasan
Pasal 1 Departemen adalah Departemen yang Kementerian adalah Kementerian yang ayat 7 membidangi urusan hukum dan hak asasi membidangi urusan hukum dan hak asasi
• (1) Partai Politik didirikan dan dibentuk oleh
manusia. manusia. Pasal 2 Partai Politik didirikan dan dibentuk olah kemunculan partai baru menjadi ayat 1 paling sedikit 50 (lima puluh) orang warga paling sedikit 30 (tiga puluh) orang warga lebih sulit negara Indonesia yang telah berusia 21 negara Indonesia yang telah berusia 21 (dua (dua puluh satu) tahun dengan puluh satu) tahun atau sudah menikah dari
• (1a) Partai Politik sebagaimana dimaksud
akta notaris. setiap provinsi.
pada ayat (1) didaftarkan oleh paling sedikit 50 (lima puluh) orang pendiri yang mewakili seluruh pendiri Partai Politik dengan akta
• (1b) Pendiri dan pengurus Partai Politik
notaris.
dilarang merangkap sebagai anggota Partai
Politik lain. Pasal 2 AD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) AD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memuat Poin f, h, I, dan m berupaya untuk ayat 4 memuat paling sedikit : paling sedikit: lebih melembagakan parpol secara a. asas dan ciri Partai Politik; a. asas dan ciri Partai Politik; lebih profesional b. visi dan misi Partai Politik; b. visi dan misi Partai Politik; c. nama, lambang dan tanda gambar c. nama, lambang, dan tanda gambar Partai Partai Politik; Politik; d. tujuan dan fungsi Partai Politik; d. tujuan dan fungsi Partai Politik; e. organisasi, tempat kedudukan, dan e. organisasi, tempat kedudukan, dan pengambilan keputusan; pengambilan keputusan; f. kepengurusan Partai Politik; f. kepengurusan Partai Politik; g. mekanisme rekrutmen keanggotaan Partai g. peraturan dan keputusan Partai Politik dan jabatan politik; Politik; h. kaderisasi; h. pendidikan politik; dan i. mekanisme pemberhentian anggota Partai i. keuangan Partai Politik. Politik; j. peraturan dan keputusan Partai Politik; k. pendidikan politik; l. keuangan Partai Politik; dan m. mekanisme penyelesaian perselisihan internal Partai Politik. Pasal 3 (1) Partai Politik harus didaftarkan ke (1) Partai Politik harus didaftarkan ke Mempersulit pendirian parpol baru Departemen untuk menjadi badan Kementerian untuk menjadi badan hukum. hukum. (2) Untuk menjadi badan hukum sebagaimana (2) Untuk menjadi badan hukum dimaksud pada ayat (1), Partai Politik harus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai: Partai Politik harus mempunyai : a. akta notaris pendirian Partai Politik; a. akta notaris pendirian Partai Politik; b. nama, lambang, atau tanda gambar yang b. nama, lambang, atau tanda gambar tidak mempunyai persamaan pada yang tidak mempunyai persamaan pokoknya atau keseluruhannya dengan pada pokoknya atau keseluruhannya nama, lambang, atau tanda gambar yang dengan nama, lambang, atau tanda telah dipakai secara sah oleh Partai Politik gambar yang telah dipakai secara lain sesuai dengan peraturan sah oleh Partai Politik lain sesuai perundangundangan; dengan peraturan perundang‐ c. kepengurusan pada setiap provinsi dan undangan. paling sedikit 75% (tujuh puluh lima c. kantor tetap; perseratus) dari jumlah kabupaten/kota d. kepengurusan paling sedikit 60% pada provinsi yang bersangkutan dan (enam puluh perseratus) dari jumlah paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) provinsi, 50% (lima puluh dari jumlah kecamatan pada perseratus) dari jumlah kabupaten/kota yang bersangkutan; kabupaten/kota pada setiap provinsi d. kantor tetap pada tingkatan pusat, yang bersangkutan, dan 25% (dua provinsi, dan kabupaten/kota sampai puluh lima perseratus) dari jumlah tahapan terakhir pemilihan umum; dan kecamatan pada setiap e. rekening atas nama Partai Politik. kabupaten/kota pada daerah yang bersangkutan; dan e. memiliki rekening atas nama Partai Politik.
Pasal 5 (1) Perubahan AD dan ART harus (1) AD dan ART dapat diubah sesuai dengan didaftarkan ke Departemen paling dinamika dan kebutuhan Partai Politik. lama 14 (empat belas) hari terhitung (2) Perubahan AD dan ART sebagaimana sejak terjadinya perubahan tersebut. dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan (2) Pendaftaran perubahan sebagaimana hasil forum tertinggi pengambilan keputusan dimaksud pada ayat (1) menyertakan Partai Politik. akta notaris mengenai perubahan AD (3) Perubahan AD dan ART sebagaimana dan ART. dimaksud pada ayat (1) harus didaftarkan ke Kementerian paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak terjadinya perubahan tersebut. (4) Pendaftaran perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyertakan akta notaris mengenai perubahan AD dan ART. Pasal 16 Tata cara pemberhentian keanggotaan Tata cara pemberhentian keanggotaan Partai Memperkuat organisasi parpol ayat 2 Partai Politik sebagaimana dimaksud Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada ayat (1) diatur dalam peraturan diatur di dalam AD dan ART. Partai Politik. Pasal 19 (‐) Kepengurusan Partai Politik tingkat kecamatan Memperkuat organisasi parpol ayat 3a berkedudukan di ibu kota kecamatan. sampe pada level kecamatan Pasal 29 c. bakal calon Presiden dan Wakil c. bakal calon kepala daerah dan wakil kepala ayat 1 Presiden; dan daerah; dan poin c d. bakal calon kepala daerah dan wakil d. bakal calon Presiden dan Wakil Presiden. dan d kepala daerah. Pasal 19 (‐) Rekrutmen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Memperkuat basis kaderisasi ayat 1a huruf b dilaksanakan melalui seleksi kaderisasi parpol yang selama ini cenderung secara demokratis sesuai dengan AD dan ART sangat pragmatis dengan mempertimbangkan paling sedikit 30% Pasal 32 (1) Perselisihan Partai Politik diselesaikan 1) Perselisihan Partai Politik diselesaikan oleh Memperkuat organisasi parpol dengan cara musyawarah mufakat. internal Partai Politik sebagaimana diatur di akan kemungkinan munculnya (2) Dalam hal musyawarah mufakat dalam AD dan ART. konflik internal, juga sebagai upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 2) Penyelesaian perselisihan internal Partai menginternalkan masalah‐masalah tidak tercapai, penyelesaian Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) parpol yang terkait dengan perselisihan Partai Politik ditempuh dilakukan oleh suatu mahkamah Partai Politik kepentingan internal parpol melalui pengadilan atau di luar atau sebutan lain yang dibentuk oleh Partai pengadilan. Politik. (3) Penyelesalan perselisihan di luar 3) Susunan mahkamah Partai Politik atau pengadilan sebagaimana dimaksud sebutan lain sebagaimana dimaksud pada pada ayat (2) dapat dilakukan melalui ayat (2) disampaikan oleh Pimpinan Partai rekonsiliasi, mediasi, atau arbitrase Politik kepada Kementerian. Partai Politik yang mekanismenya 4) Penyelesaian perselisihan internal Partai diatur dalam AD dan ART. Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus diselesaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari. 5) Putusan mahkamah Partai Politik atau sebutan lain bersifat final dan mengikat secara internal dalam hal perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan. Pasal 33 Perkara Partai Politik berkenaan dengan Dalam hal penyelesaian perselisihan sebagaimana ayat 1 ketentuan Undang‐Undang ini diajukan dimaksud dalam Pasal 32 tidak tercapai, melalui pengadilan negeri. penyelesaian perselisihan dilakukan melalui pengadilan negeri. Pasal 34 (‐) (3a) Bantuan keuangan dari Anggaran Memperkuat fungsi parpol dalam ayat 3a Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran hal kaderisasi dan pendidikan dan 3b Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana politik, akan tetapi rawan sikap dimaksud pada ayat (3) diprioritaskan untuk pragmatism parpol akan bantuan melaksanakan pendidikan politik bagi anggota keuangan dari pemerintah Partai Politik dan masyarakat. (3b) Pendidikan Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) berkaitan dengan kegiatan: a. pendalaman mengenai empat pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam membangun etika dan budaya politik; dan c. pengkaderan anggota Partai Politik secara berjenjang dan berkelanjutan.
Pasal 34 Bantuan keuangan kepada Partai Politik Bantuan keuangan dan laporan penggunaan ayat 4 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bantuan keuangan kepada Partai Politik diatur lebih lanjut dengan Peraturan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (3a) Pemerintah. diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Pasal 34A (‐) (1) Partai Politik wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran yang bersumber dari dana bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) huruf c kepada Badan Pemeriksa Keuangan secara berkala 1 (satu) tahun sekali untuk diaudit paling lambat 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir. (2) Audit laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. (3) Hasil audit atas laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Partai Politik paling lambat 1 (satu) bulan setelah diaudit. Pasal 35 perusahaan dan/atau badan usaha, paling perusahaan dan/atau badan usaha, paling banyak rawan dagang sapi ayat 1c banyak senilai Rp. 4.000.000.000,00 senilai Rp 7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima (empat miliar rupiah) per perusahaan ratus juta rupiah) per perusahaan dan/atau dan/ atau badan usaha dalam waktu 1 badan usaha dalam waktu 1 (satu) tahun (satu) tahun anggaran. anggaran. Pasal 39 Pengelolaan keuangan Partai Politik (1) Pengelolaan keuangan Partai Politik dilakukan diatur lebih lanjut dalam AD dan ART. secara transparan dan akuntabel. (2) Pengelolaan keuangan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaudit oleh akuntan public setiap 1 (satu) tahun dan diumumkan secara periodik. (3) Partai Politik wajib membuat laporan keuangan untuk keperluan audit dana yang meliputi: a. laporan realisasi anggaran Partai Politik; b. laporan neraca; dan c. laporan arus kas. Pasal 45 Pembubaran Partai Politik sebagaimana Pembubaran Partai Politik sebagaimana dimaksud dimaksud dalam Pasal 41 diumumkan dalam Pasal 41 diumumkan dalam Berita Negara dalam Berita Negara Republik Indonesia Republik Indonesia oleh Kementerian. oleh Departemen. Pasal 51 (1) Partai Politik yang telah disahkan o (1) Partai Politik yang telah disahkan sebagai sebagai badan hukum berdasarkan badan hukum berdasarkan Undang‐Undang Undang‐Undang Nomor 31 Tahun Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik 2002 tentang Partai Politik tetap tetap diakui keberadaannya dengan diakui keberadaannya. kewajiban melakukan penyesuaian menurut (2) Partai Politik sebagaimana dimaksud Undang‐Undang ini dengan mengikuti pada ayat (1) wajib melaksanakan verifikasi. ketentuan sebagaimana dimaksud o (1a) Verifikasi Partai Politik sebagaimana dalam Pasal 2 ayat (5) paling lama dimaksud pada ayat (1) dan Partai Politik yang pada forum tertinggi pengambilan dibentuk setelah Undang‐Undang ini keputusan Partai Politik pada diundangkan, selesai paling lambat 2 ½ (dua kesempatan pertama sesuai dengan setengah) tahun sebelum hari pemungutan AD dan ART setelah Undang‐Undang suara pemilihan umum. ini diundangkan. o (1b) Dalam hal Partai Politik sebagaimana (3) Partai Politik yang sudah dimaksud pada ayat (1) tidak memenuhi mendaftarkan diri ke Departemen syarat verifikasi, keberadaan Partai Politik sebelum Undang‐Undang ini tersebut tetap diakui sampai dilantiknya diundangkan, diproses sebagai anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD badan hukum menurut Undang‐ kabupaten/kota hasil Pemilihan Umum tahun Undang ini. 2014. (4) Penyelesaian perkara Partai Politik o (1c) Anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD yang sedang dalam proses kabupaten/kota dari Partai Politik pemeriksaan di pengadilan dan sebagaimana dimaksud pada ayat (1b) tetap belum diputus sebelum Undang‐ diakui keberadaannya sebagai anggota DPR, Undang ini diundangkan, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota penyelesaiannya diputus sampai akhir periode keanggotaannya. berdasarkan Undang‐Undang Nomor o (2) Perubahan AD sebagaimana dimaksud 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik. dalam Pasal 2 ayat (4) huruf g, huruf h, huruf i, (5) Perkara Partai Politik yang telah dan huruf m wajib dipenuhi pada kesempatan didaftarkan ke pengadiIan sebelum pertama diselenggarakan forum tertinggi Undang‐Undang ini diundangkan pengambilan keputusan Partai Politik sesuai dan belum diproses, perkara dengan AD dan ART setelah Undang‐Undang dimaksud diperiksa dan diputus ini diundangkan. berdasarkan Undang‐Undang ini. o (3) Dihapus. o (4) Penyelesaian perkara Partai Politik yang sedang dalam proses pemeriksaan di pengadilan dan belum diputus sebelum Undang‐Undang ini diundangkan, penyelesaiannya diputus berdasarkan Undang‐Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. o (5) Perkara Partai Politik yang telah didaftarkan ke pengadilan sebelum Undang‐ Undang ini diundangkan dan belum diproses, perkara dimaksud diperiksa dan diputus berdasarkan Undang‐Undang ini.