Anda di halaman 1dari 20

HUKUM ACARA PEMBUBARAN

PARTAI POLITIK
RIANA SUSMAYANTI, SH.MH
PARPOL DAN DEMOKRASI
RAKYAT PEMEGANG KEDAULATAN

 KEBEBASAN HATI NURANI DAN PIKIRAN


 HAK MENYATAKAN PENDAPAT
 HAK BERSERIKAT

PARTAI
POLITIK:
-Seleksi
-Agregasi
-Komunikasi
-Pendidikan
NEGARA DAN PEMERINTAHAN
PEMBATASAN HAK DAN
PEMBUBARAN PARPOL
-Perlindungan Hak lain
KEBEBASAN -Nilai-nilai Agama dan Moral
BESERIKAT -Ketertiban Umum dan Keamanan
-Keberlanjutan Demokrasi

Pembatasan Hak

Pembubaran Parpol
Untuk Melindungi:
-Demokrasi -Melalui Putusan Pengadilan
-Konstitusi -Sesuai Prinsip Due Process
-Kedaulatan Negara of law
-Keamanan
Nasional
-Ideologi
1. Pengertian Partai Politik
2. Pengertian Pembubaran
3. Pemohon
4. Isi Permohonan
5. Termohon
6. Alasan
7. Bagan proses sidang
8. Putusan dan Akibat Putusan
1. PENGERTIAN PARTAI POLITIK
• Pasal 1 Angka 1 UU No. 2 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas UU No. 2 Tahun 2008 Tentang
Partai Politik
• Partai Politik adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok WNI
secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan
dan membela kepentingan politik anggota,
masyarakat bangsa dan negara,
, serta
Pancasila
memelihardan UUDNRI
keutuhanTahun 1945.berdasarkan
NKRI
a
2. PENGERTIAN PEMBUBARAN
• Pasal 41 UU No. 2 Tahun 2008 tentang
Partai Politik Bab XVII Pembubaran
Dan Penggabungan Partai Politik
Partai Politik bubar apabila:
a)membubarkan diri atas keputusan
sendiri;
b)menggabungkan diri dengan Partai
Politik lain; atau
c)dibubarkan oleh Mahkamah
Konstitusi.
• Pasal 44 UU No. 2 Tahun 2008
(1)Pembubaran Partai Politik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41
di beritahukan kepada Menteri.
(2)Menteri mencabut status badan
hukum Partai Politik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).

• Pasal 45 UU No. 2 Tahun 2011 :


Pembubaran Politik
sebagaimana
Partai dimaksud dalam Pasal 41
diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia oleh Kementerian.
2. PENGERTIAN PEMBUBARAN
• Pasal 41 UU No. 2 Tahun 2008 tentang
Partai Politik Bab XVII Pembubaran
Dan Penggabungan Partai Politik
Partai Politik bubar apabila:
a)membubarkan diri atas keputusan
sendiri;
 dilakukan berdasarkan AD dan
ART (Pasal 42)
2. PENGERTIAN PEMBUBARAN
• Pasal 41 UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik Bab XVII
Pembubaran Dan Penggabungan Partai Politik
Partai Politik bubar apabila:
b) menggabungkan diri dengan Partai Politik lain

• Pasal 43 UU No. 2 Tahun 2008


(1) Penggabungan Partai Politik dengan Partai Politik lain dapat
dilakukan dengan cara:
(a) menggabungkan diri membentuk Partai Politik baru dengan
nama, lambang, dan tanda gambar baru; atau
(b) menggabungkan diri dengan menggunakan nama, lambang,
dan tanda gambar salah satu Partai Politik.
(2) Partai Politik baru hasil penggabungan tersebut harus memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3.
(3) Partai Politik yang menerima penggabungan Partai Politik lain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak diwajibkan
untuk memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 dan Pasal 3.
Pasal 2 UU No. 2 Tahun 2008
(1) Partai Politik didirikan dan dibentuk oleh paling sedikit 50 (lima puluh) orang WNI yang
telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun dengan akta notaris.
(2) Pendirian dan pembentukan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyertakan
30% (tiga puluh perseratus) keterwakilan perempuan.
(3) Akta notaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memuat AD dan ART serta
kepengurusan Partai Politik tingkat pusat.
(4) AD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memuat paling sedikit:
• asas dan ciri Partai Politik;
• visi dan misi Partai Politik;
• nama, lambang, dan tanda gambar Partai Politik;
• tujuan dan fungsi Partai Politik;
• organisasi, tempat kedudukan, dan pengambilan keputusan;
• kepengurusan Partai Politik;
• peraturan dan keputusan Partai Politik;
• pendidikan politik; dan
• keuangan Partai Politik.
(5) Kepengurusan Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun dengan
menyertakan paling rendah 30% (tiga puluh perseratus) keterwakilan perempuan.
Pasal 3 UU No. 2 Tahun 2008
(1)Partai Politik harus didaftarkan ke Departemen untuk menjadi badan
hukum.
(2)Untuk menjadi badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Partai Politik harus mempunyai:
• akta notaris pendirian Partai Politik;
• nama, lambang, atau tanda gambar yang tidak mempunyai persamaan
pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, atau tanda
gambar yang telah dipakai secara sah oleh Partai Politik lain sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
• kantor tetap;
• kepengurusan paling sedikit 60% dari jumlah provinsi, 50% dari jumlah
kabupaten/kota pada setiap provinsi yang bersangkutan, dan 25% dari
jumlah kecamatan pada setiap kabupaten/kota pada daerah yang
bersangkutan; dan
• memiliki rekening atas nama Partai Politik.
3. Pemohon
• Pasal 68 (1) UU No. 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi
Pemohon dalam perkara pembubaran partai
politik adalah PEMERINTAH (Pemerintah
Pusat)
• Pasal 3 (1) PMK No. 12 Tahun 2008
- Jaksa Agung, dan/atau
- Menteri yang ditugasi oleh Presiden
4. Isi Permohonan
Pasal 4 PMK No. 12 Tahun 2008
• Identitas lengkap pemohon, kuasanya, surat
kuasa
• Ideologi, asas, tujuan, program & kegiatan
parpol yg dianggap bertentangan UUD 1945
• Alat bukti pendukung
5. Termohon
• Partai Politik lokal
• Partai Politik nasional
• Diwakili oleh pimpinan parpol yg dimohonkan
untuk dibubarkan
6. Alasan
• Pembekuan : (sementara max 1 tahun)
Parpol melanggar ketentuan :
– Nama, lambang, tanda gambar
– Mendirikan badan usaha, memiliki saham
badan usaha
– Kegiatan yang bertentangan dengan UUD
& PUU
– Kegiatan yang membahayakan keutuhan & keselamatan
negara
• Pembubaran
– Parpol yg telah dibekukan melakukan pelanggaran yg
sama
– Parpol melanggar ketentuan larangan
komunisme/marxisme-leninisme
7. Putusan
• Permohonan tidak dapat diterima
– Permohonan & pemohon tidak memenuhi syarat
• Permohonan ditolak
– Permohonan tidak beralasan, tidak terbukti
• Permohonan dikabulkan
– Permohonan beralasan, terbukti
PERSIDANGAN
• Harus Diputus dalam waktu 60 hari kerja;
• Tahapan Persidangan:
– Pemeriksaan Pendahuluan
– Pemeriksaan Persidangan
– Putusan
• Pembuktian:
– Dokumen
– Fakta
AMAR PUTUSAN MENGABULKAN
a. mengabulkan permohonan pemohon;
b. menyatakan membubarkan dan membatalkan
status badan hukum partai politik yang
dimohonkan pembubaran;
c. memerintahkan kepada Pemerintah untuk:
1. menghapuskan partai politik yang dibubarkan dari
daftar pada Pemerintah paling lambat dalam jangka
waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak putusan
Mahkamah diterima;
2. mengumumkan putusan Mahkamah dalam Berita
Negara Republik Indonesia paling lambat 14 (empat
belas) hari sejak putusan diterima.
8. Akibat Putusan
• Pelarangan hak hidup parpol & penggunaan
simbol partai di seluruh Indonesia
• Pemberhentian seluruh anggota DPR & DPRD
dari parpol tsb
• Pelarangan mantan pengurus parpol utk
melakukan kegiatan politik
• Pengambil alihan negara atas kekayaan
parpol
• Akibat hukum pembubaran parpol berupa
Pemberhentian seluruh anggota DPR & DPRD dari
parpol tsb tidak berlaku bagi Presiden dan Wapres
yg diusung parpol ybs, karena :
– Berdasarkan UUD : telah diatur mekanisme
pemberhentian Presiden / Wapres
– Begitu pasangan calon itu terdaftar di KPU, menjadi
subyek hukum terpisah dengan parpol
– Beda dengan anggota DPR/DPRD yang mewakili parpol
(pejabat politik), Presiden/Wapres adalah pejabat publik

Anda mungkin juga menyukai